Anda di halaman 1dari 3

Ruang lingkup Kapital Sosial

Menurut beberapa ahli ilmu sosial diantaranya:

1. Ruang lingkup menurut James Coleman (1988).


Meskipun tidak begitu jelas, tentang ruang lingkup yang disampaikan, namun
argument dari Coleman dapat digunakan sebagai pijakan dari ruang lingkup
Kapital sosial.
Hal tersebut dilatarbelakangi dengan kalimat ‘hal hadir atau keberadaan’ yang
asumsinya bahwa di kalangan akademis, sudah mengetahui apa gunanya struktur
sosial, fungsi, aspek-speknya.
Kapital sosial itu sendiri bermula dari sejumlah pemikiran ekonomi yang
kemudian dikaitan kapital sosial.
Menurut Coleman, Kapital Sosial dirumuskan dengan fungsinya sekaligus.
Kapital sosial bukanlah suatu entitas tunggal tetapi terdiri dari sejumlah entitas
dengan dua elemen yang sama: yakni [i] semuanya terdiri dari anggota struktur-
struktur sosial; [ii] memfasilitasi tindakan-tindakan tertentu dari aktor-apakah
orang per orangan atau aktor-aktor badan hukum dalam struktur itu.
Pemikiran fungsi, struktur dan sistem sosial merupakan kata kunci dalam
paradigma fungsionalisme struktural.
Pemikiran aktor merupakan kata kunci dalam paradigma pertukaran sosial dan
interaksionisme simbolik.
Menurut Coleman tidak mau membuang pemikiran di atas karena diperlukan
dalam mengkonstruksikan teori baru.
Ruang lingkup di atas tidak begitu mudah untuk diterapkan, sehingga yang
sering diambil dari ruang lingkup di atas adalah hubungan selang variable
independen dan dependennya.
Keberadaan (kehadiran) yang sering dilupakan oleh Coleman yang berlatar
belakangan ekonomi yaitu analisis struktural - sepatutnya dalam wujud obyektif
dan antar-subyektif.

2. Ruang lingkup Robert Putnam (1993)


Menurut Putnam, ruang lingkup tentang kapital sosial semakin eksplisit dan jelas
serta dikonstruksikan dari acuan pustaka yang semakin lapang, yang merupakan
gabungan dari saripati dari ruang lingkup para ahli, diantaranya Coleman, Glenn
Loury, P.A. Wallace, A. Le Mund dan lain-lain.
Menurut Putnam, Kapital Sosial menunjuk pada bagian-bagian dari organisasi
sosial seperti kepercayaan, norma dan jaringan yang dapat meningkatkan
efisiensi masyarakat dengan memfasilitasi tindakan-tindakan yang terkoordinasi.
Dengan kata lain, kapital sosial itu bersifat produktif, memungkinkan pencapaian
tujuan tertentu, yang tanpa kontribusinya tujuan itu tidak akan tercapai.
Dicontohkan bagaimana petani mencari rumput dan meminjamkan alat-alat
untuk petani lain.
Wujud struktur sosial yang menjadi satuan analisis studi Putnam ataupun
pengikut arus ini adalah institusi sosial (termasuk di dalamnya analisis kebutuhan
pokok, cara-cara pemenuhan kebutuhannya sepatutnya dalam pengembangan
perilaku maupun dalam wujud organisasi).
Kekeliruan atau kesalahan yang seringkali terjadi dalam pemikiran seperti ini
adalah satuan analisis organisasi semakin menonjol daripada alisisi struktural /
institusional yang merupakan ciri khas analisis sosiologis.

3. Ruang lingkup Francis Fukuyama (1995)


Menurut Fukuyama hadir dua ruang lingkup yang bisa ditemukan dalam 2
sumber yaitu: (a) Kapital Sosial menunjuk pada kapabilitas yang muncul dari
kepercayaan umum di dalam sebuah masyarakat atau bagian-bagian tertentu
darinya. (Trust;1993); (b) Kapital sosial adalah serangkaian nilai atau norma
informal yang dimiliki bersama di antara para anggota dari suatu kumpulan yang
memungkinkan terjalinnya kerjasama di antara mereka. (The Great; 1999).
Dalam buku Trust, pembahasan tentang kapital sosial kebanyakan melihat
hubungan dengan pebedaan yang sangat mencolok diantara negara atau
masyarakat yang ada tingkat kepercayaan yang tinggi dan yang ada tingkat
kepercayaan yang rendah.
Sedangkan buku The Great memusatkan perhatian terhadap kekacauan
(disruption) yang ditimbulkan oleh rendahnya kapital sosial.

4. Ruang lingkup Bank Alam


Ruang lingkup dari Bank Alam ini adalah hasil dari para ahli yang tergabung
dalam kumpulan Advisory Council to the Vice Presidency for Environmentally
SUstainable Development.
Ruang lingkup kapital sosial menurut bank alam yaitu: (a) Kapital sosial
menunjuk pada norma, institusi dan hubungan sosial yang membentuk kualitas
interaksi sosial dalam masyarakat; (b) Kapital sosial menunjuk pada norma,
institusi dan hubungan sosial yang memungkinkan orang dapat memainkan
pekerjaan sama.
Ruang lingkup yang pertama terdapat kelemahan yaitu ketidakjelasan dalam
mengartikan konsep-konsep yang termasuk dalam variable independen (norma,
institusi dan hubungan sosial) serta kualitas interaksi sosial yang termasuk dalam
variable dependen, karena hadir fleksibilitas yang dapat diperoleh dari ruang
lingkup ini.

5. Ruang lingkup Jonathan H. Turner (2005)


Kapital sosial menunjuk pada kekuatan-kekuatan yang meningkatkan potensi
untuk perkembangan ekonomi dalam suatu masyarakat dengan membuat dan
mempertahankan hubungan sosial dan pola organisasi sosial.
Menurut Turner ruang lingkup kapital sosial adalah ruang lingkup kapital sosial
yang semakin tidak jauh dengan sosiologi, namun terdapat kekurangan secara
operasional ketika harus dipergunakan untuk melaksanakan penelitian lapangan
yaitu: (a) Kekuatan yang dimaksud sangat lapang dan tidak spesisifik karena bisa
menunjuk pada kekuatan personal, individual, psikologik, struktural, politik,
agama, kebiasaan, gaib, mafia, atau apa saja sepanjang dia dapat mendorong
potensi untuk perkembangan ekonomi; (b) Fungsi kapital sosial hanya terbatas
pada tujuan-tujuan yang bersifat ekonomi saja; (c) Ruang lingkup ini tidak
memberikan alternative yang sudah dikembangkan oleh para ahli ekonomi –
sosiologi (atau sosiologi-ekonomi).

Jember, 02 – 09 - 2021

Anda mungkin juga menyukai