Meskipun tidak begitu jelas, tentang ruang lingkup yang disampaikan, namun argument dari Coleman dapat digunakan sebagai pijakan dari ruang lingkup Kapital sosial. Hal tersebut dilatarbelakangi dengan kalimat ‘hal hadir atau keberadaan’ yang asumsinya bahwa di kalangan akademis, sudah mengetahui apa gunanya struktur sosial, fungsi, aspek-speknya. Kapital sosial itu sendiri bermula dari sejumlah pemikiran ekonomi yang kemudian dikaitan kapital sosial. Menurut Coleman, Kapital Sosial dirumuskan dengan fungsinya sekaligus. Kapital sosial bukanlah suatu entitas tunggal tetapi terdiri dari sejumlah entitas dengan dua elemen yang sama: yakni [i] semuanya terdiri dari anggota struktur- struktur sosial; [ii] memfasilitasi tindakan-tindakan tertentu dari aktor-apakah orang per orangan atau aktor-aktor badan hukum dalam struktur itu. Pemikiran fungsi, struktur dan sistem sosial merupakan kata kunci dalam paradigma fungsionalisme struktural. Pemikiran aktor merupakan kata kunci dalam paradigma pertukaran sosial dan interaksionisme simbolik. Menurut Coleman tidak mau membuang pemikiran di atas karena diperlukan dalam mengkonstruksikan teori baru. Ruang lingkup di atas tidak begitu mudah untuk diterapkan, sehingga yang sering diambil dari ruang lingkup di atas adalah hubungan selang variable independen dan dependennya. Keberadaan (kehadiran) yang sering dilupakan oleh Coleman yang berlatar belakangan ekonomi yaitu analisis struktural - sepatutnya dalam wujud obyektif dan antar-subyektif.
2. Ruang lingkup Robert Putnam (1993)
Menurut Putnam, ruang lingkup tentang kapital sosial semakin eksplisit dan jelas serta dikonstruksikan dari acuan pustaka yang semakin lapang, yang merupakan gabungan dari saripati dari ruang lingkup para ahli, diantaranya Coleman, Glenn Loury, P.A. Wallace, A. Le Mund dan lain-lain. Menurut Putnam, Kapital Sosial menunjuk pada bagian-bagian dari organisasi sosial seperti kepercayaan, norma dan jaringan yang dapat meningkatkan efisiensi masyarakat dengan memfasilitasi tindakan-tindakan yang terkoordinasi. Dengan kata lain, kapital sosial itu bersifat produktif, memungkinkan pencapaian tujuan tertentu, yang tanpa kontribusinya tujuan itu tidak akan tercapai. Dicontohkan bagaimana petani mencari rumput dan meminjamkan alat-alat untuk petani lain. Wujud struktur sosial yang menjadi satuan analisis studi Putnam ataupun pengikut arus ini adalah institusi sosial (termasuk di dalamnya analisis kebutuhan pokok, cara-cara pemenuhan kebutuhannya sepatutnya dalam pengembangan perilaku maupun dalam wujud organisasi). Kekeliruan atau kesalahan yang seringkali terjadi dalam pemikiran seperti ini adalah satuan analisis organisasi semakin menonjol daripada alisisi struktural / institusional yang merupakan ciri khas analisis sosiologis.
3. Ruang lingkup Francis Fukuyama (1995)
Menurut Fukuyama hadir dua ruang lingkup yang bisa ditemukan dalam 2 sumber yaitu: (a) Kapital Sosial menunjuk pada kapabilitas yang muncul dari kepercayaan umum di dalam sebuah masyarakat atau bagian-bagian tertentu darinya. (Trust;1993); (b) Kapital sosial adalah serangkaian nilai atau norma informal yang dimiliki bersama di antara para anggota dari suatu kumpulan yang memungkinkan terjalinnya kerjasama di antara mereka. (The Great; 1999). Dalam buku Trust, pembahasan tentang kapital sosial kebanyakan melihat hubungan dengan pebedaan yang sangat mencolok diantara negara atau masyarakat yang ada tingkat kepercayaan yang tinggi dan yang ada tingkat kepercayaan yang rendah. Sedangkan buku The Great memusatkan perhatian terhadap kekacauan (disruption) yang ditimbulkan oleh rendahnya kapital sosial.
4. Ruang lingkup Bank Alam
Ruang lingkup dari Bank Alam ini adalah hasil dari para ahli yang tergabung dalam kumpulan Advisory Council to the Vice Presidency for Environmentally SUstainable Development. Ruang lingkup kapital sosial menurut bank alam yaitu: (a) Kapital sosial menunjuk pada norma, institusi dan hubungan sosial yang membentuk kualitas interaksi sosial dalam masyarakat; (b) Kapital sosial menunjuk pada norma, institusi dan hubungan sosial yang memungkinkan orang dapat memainkan pekerjaan sama. Ruang lingkup yang pertama terdapat kelemahan yaitu ketidakjelasan dalam mengartikan konsep-konsep yang termasuk dalam variable independen (norma, institusi dan hubungan sosial) serta kualitas interaksi sosial yang termasuk dalam variable dependen, karena hadir fleksibilitas yang dapat diperoleh dari ruang lingkup ini.
5. Ruang lingkup Jonathan H. Turner (2005)
Kapital sosial menunjuk pada kekuatan-kekuatan yang meningkatkan potensi untuk perkembangan ekonomi dalam suatu masyarakat dengan membuat dan mempertahankan hubungan sosial dan pola organisasi sosial. Menurut Turner ruang lingkup kapital sosial adalah ruang lingkup kapital sosial yang semakin tidak jauh dengan sosiologi, namun terdapat kekurangan secara operasional ketika harus dipergunakan untuk melaksanakan penelitian lapangan yaitu: (a) Kekuatan yang dimaksud sangat lapang dan tidak spesisifik karena bisa menunjuk pada kekuatan personal, individual, psikologik, struktural, politik, agama, kebiasaan, gaib, mafia, atau apa saja sepanjang dia dapat mendorong potensi untuk perkembangan ekonomi; (b) Fungsi kapital sosial hanya terbatas pada tujuan-tujuan yang bersifat ekonomi saja; (c) Ruang lingkup ini tidak memberikan alternative yang sudah dikembangkan oleh para ahli ekonomi – sosiologi (atau sosiologi-ekonomi).