Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 3 OCEANIC HEAT BUDGET

Disusun oleh :
Shinta Angelina 03311940000005

Dosen :
Danar Guruh Pratomo,ST,MT,Ph.D.

Kelas :
Oseanografi C

Departemen Teknik Geomatika


Fakultas Teknik Sipil Perencanaan dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2021
PENDAHULUAN
Kurang lebih setengah sinar dari matahari yang mencapai bumi diserap oleh lautan dan
daratan, di mana sementara itu disimpan di dekat permukaan. Hanya sekitar seperlima dari
sinar matahari yang tersedia, langsung diserap oleh atmosfer. Dari panas yang tersimpan oleh
laut, sebagian dilepaskan secara lokal ke atmosfer, kebanyakan oleh penguapan dan radiasi
inframerah. sisanya diangkut oleh arus ke daerah lain terutama pertengahan garis lintang.

Panas yang hilang oleh lautan tropis adalah sumber utama dari panas yang dibutuhkan
untuk menggerakkan sirkulasi atmosfer. Dan, radiasi matahari yang disimpan di laut dari
musim panas untuk musim dingin membantu memperbaiki iklim bumi. Panas yang diangkut
oleh laut arus tidak stabil, dan perubahan signifikan dalam transportasi panas, terutama di
Atlantik, mungkin penting bagi perkembangan dari ice ages. Untuk alasan ini, anggaran
panas samudera dan transportasi adalah penting untuk pemahaman iklim bumi dan
variabilitas jangka pendek dan panjang.
I.Oceanic Heat Budget

Perubahan energi yang tersimpan di laut bagian atas dihasilkan dari ketidakseimbangan
antara input dan output panas melalui permukaan laut. Transfer panas melalui permukaan laut
disebut heat flux (aliran panas). Aliran panas dan air juga merubah densitas dari permukaan
air, dan daya apungnya. Akibatnya, jumlah dari panas dan aliran-aliran air sering disebut
buoyancy flux. Aliran panas ke lapisan yang lebih dalam biasanya jauh lebih kecil dari aliran
yang melalui permukaan.Total aliran panas ke dalam dan keluar dari laut harus menjadi nol,
jika tidak laut secara keseluruhan akan memanaskan atau mendinginkan. Jumlah dari aliran
panas ke dalam atau keluar dari volume air disebut heat budget.

Proses terbentuknya Oceanic Heat Budget berasal dari energi matahari yang mencapai
permukaan bumi kemudian sebagian dipantulkan dan sebagian diserap untuk dikonversi
menjadi energi panas oleh air daratan dan air lautan.Dari 100% panas yang dipancarkan oleh
matahari,sekitar 20% radiasi matahari yang mencapai bumi diserap oleh awan dan gas
atmosfer,50% diserap oleh permukaan bumi dan 31% dipantulkan kembali ke luar angkasa

Gambar 1.Oceanic Heat Budget

II.Istilah dan Parameter Penting dalam Persediaan Panas di Permukaan Laut

1.Insolation 𝑸𝑺𝑾,Aliran dari Sinar Matahari ke Laut.

Faktor yang mempengaruhi insolasi sendiri yakni :

a.Tinggi matahari di atas garis horizon, yang bergantung pada latitude,musim, dan waktu
hari.

b.Panjang hari, bergantung pada latitude and musim.

c.Luas penampang lintang dari sinar matahari permukaan menyerap sinar matahari, yang
bergantung pada tinggi matahari di atas garis horison.
d. Daya refleksi permukaan, yang bergantung pada sudut elevasi sinar
matahari dan permukaan laut yang tidak rata.

e.Attenuation, yang bergantung pada:


• Awan, yang menyerap dan menyebarkan radiasi.
• Molekul gas yang menyerap radiasi seperti H2O, O3, dan CO2.
• Aerosols yang menyebarkan dan menyerap radiasi.
• Debu, yang menyebarkan radiasi.

Nilai insolasi tahunan berada pada range berikut :

30 𝑊⁄𝑚2 < 𝑄𝑆𝑊 < 260 𝑊⁄𝑚2

Rumus yang digunakan dalam menghitung 𝑄𝑆𝑊 adalah sebagai berikut :

𝑄𝑆𝑊 = 𝑆 (1 − 𝐴). 𝐶

Dimana :
-) 𝑆 = 1365 𝑊 𝑚−2
-) 𝐴 = Albedo, besaran yang menggambarkan perbandingan antara sinar matahari yang tiba di
permukaan bumi dan yang dipantulkan kembali ke angkasa dengan terjadi perubahan panjang
gelombang (outgoing longwave radiation).
-) 𝐶 =Konstan,termasuk penyerapan oleh ozon,gas,dan awan.

Matahari memancarkan sekitar 100% radiasinya namun sekitar 29% kembali ke luar
angkasa,19% diserap atsmosfer,4% dipantulkan oleh laut,dan 48% diserap.Proses matahari
memancarkan radiasinya ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2.Proses matahari memancarkan radiasi


Pengukuran radiasi yang masuk ke atsmosfer dapat menggunakan satelit,salah satu
satelit yang digunakan adalah satelit NOAA yang merupakan reanalisis 1 NCEP (National
Centers for Environmental Prediction)/ NCAR(National Center for Atmospheric
Research).Satelit ini digunakan sebagai aplikasi atau penelitian mengenai kelautan dan
atmosfir. Satelit ini memiliki resolusi spasial, radiometrik, spektral.

2. Net Infrared Radiation 𝑸𝑳𝑾, Jaring Gelombang dari Radiasi Inframerah di Laut

Permukaan laut meradiasi seperti warna hitam, memiliki suhu yang sama dengan air,
sekitar 290 K, pada suhu ini, air laut meradiasi dengan panjang gelombang 10 µm, panjang
gelombang ini diserap awan dengan sangat kuat dan sebagian oleh uap air.Faktor faktor yang
mempengaruhi adanya jaring gelombang dari radiasi inframerah di laut yakni kejernihan
lapisan atsmosfer,temperatur air,lapisan es dan salju,dan transmisi atsmosfer.Atsmosfer
sebagian besar transparan untuk sinar matahari yang masuk, dan agak buram untuk radiasi
inframerah keluar.Nilai tahunan Net Infrared Radiation adalah sebagai berikut :

−60 𝑊⁄𝑚2 < 𝑄𝐿𝑊 < −30 𝑊⁄𝑚2

Alat untuk mengukur 𝑄𝐿𝑊 sendiri dapat menggunakan radiometer yakni alat pengukur
level energi dalam kisaran panjang gelombang tertentu.Wideband radiometer merupakan
salah satu radiometer yang digunakan untuk mengukur radiasi inframerah dengan akurasi 3%.

Gambar 3.Wideband Radiometer

3. Sensible Heat Flux 𝑸𝑺 ,Gelombang Panas yang Menuju ke Permukaan karena


Konduksi.

Biasanya dipengaruhi oleh kecepatan angin dan perbedaan suhu udara-laut. Angin kencang
dan perbedaan suhu yang besar menyebabkan gelombang tinggi.Rata rata tahunan jaring
adalah sebagai berikut :

−42 𝑊⁄𝑚2 < 𝑄𝑆 < −2 𝑊⁄𝑚2

Pengukuran sensible heat flux sendiri menggunakan pengukuran indirect yakni dengan
metode Gust-Probe Measurements of Turbulent Fluxes.Korelasi yang diamati dengan
persamaan Bulk salah satunya adalah 𝑄𝑆 yakni sebagai berikut :
Dimana :

-) 𝜌𝑎 = Densitas udara

-) 𝑤 ′ = Komponen vertikal fluktuasi angin

-) 𝐶𝑃, = Variabel pada Gust-Probe Measurements

-) 𝑡 ′ = Temperatur fluktuasi

4. Latent Heat Flux 𝑸𝑳 , Gelombang Panas yang Dibawa oleh Air yang Menguap

Normalnya dipengaruhi oleh kecepatan angin dan kelembaban. angin kencang dan
udara kering menguapkan lebih banyak air daripada angin yang lemah dengan kelembaban
relatif dekat 100%.Di daerah kutub,penguapan dari lautan yang tertutup es akan lebih sedikit
dibandingkan laut yang tidak tertutup es.Pada Samudra Arktik sebagian besar panas yang
hilang dihasilkan oleh lauta yang tidak tertutupi es.Oleh karena itu presentasi lautan yang
tidak tertupi es sangat penting untuk persediaan panas di daerah kutub.

−130 𝑊⁄𝑚2 < 𝑄𝐿 < −10 𝑊⁄𝑚2

Untuk mencari 𝑄𝐿 dapat menggunakan pengukuran langsung dengan metode Gust-Probe


Measurements of Turbulent Fluxes dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

-) 𝐿𝐸 = Penguapan panas laten sebesar 2.5 𝑥 106 𝐽⁄𝐾𝑔

-) 𝑤 ′ = Komponen vertikal fluktuasi angin.

-) 𝑞′ = Kelembapan udara tertentu

5. Advection 𝑸𝑽 , Panas yang terbawa arus.

Secara global 𝑄𝑉 = 0,untuk mendapatkan keseimbangan thermal maka laut harus


meningkatkan panas dengan 𝑄𝑉 ≠ 0.Radiasi matahari yang dominan terletak pada garis
lintang sekitar 50°.Pada radiasi matahari garis lintang dibawah 30° lautan akan mendapatkan
energi panas,sebaliknya pada radiasi diatas 30° lautan akan kehilangan energi panas menuju
atsmosfer. 𝑄𝑉 sebanding dengan kecepatan dan temperatur air.Di beberapa regions transpor
energi panas di laut lebih besar dibandingkan atmosfer.
Gambar 4.Heat Transport

III.Pengukuran Direct (Langsung)

1.Gust-Probe Measurements of Turbulent Fluxes

Hanya ada satu pengukuran untuk menghitung fluks panas dan momentum permukaan laut
yakni dengan pengukuran langsung jumlah turbulensi di lapisan atmosfer yang dihitung
dengan Gust-probe dari pesawat terbang atau platform offshore .Gust-probe measurements
sendiri hanya digunakan untuk mengkalibrasi metode perhitungan aliran lainnya.Syarat dari
Gust-probe measurements sendiri yakni :

1.Pengukuran harus dilakukan di lapisan permukaan atmosfer, biasanya 30m dari permukaan
laut

2.Pengukuran harus dilakukan dengan instrumen yang bagus dan memiliki respon cepat.

3. Pengukuran memuat komponen horisontal dan vertikal angin, kelembaban, dan suhu udara .

Gambar 5.Simbol Pengukuran Gust-Probe Measurements of Turbulent Fluxes

Aliran dihitung dari korelasi angin vertikal dan horisontal, kelembaban, suhu. Setiap tipe
dihitung dari variabel pengukuran yang berbeda :
2. Pengukuran dengan Radiometer

Radiometers di kapal, bangunan lepas pantai, dan bahkan pulau-pulau kecil digunakan
untuk membuat pengukuran langsung radiasi fluks. Wideband radiometer sensitif terhadap
radiasi dari 0,3 pM ke 50 m dapat mengukur radiasi matahari dan inframerah masuk dengan
akurasi sekitar 3% asal alatnya sudah dikalibrasi dan dipelihara dengan baik. Selain itu
radiometers dapat mengukur radiasi matahari yang masuk, radiasi inframerah ke bawah, dan
radiasi infra merah ke atas.

IV. Perhitungan Aliran secara Tak Langsung

1.Formula Bulk

Untuk menghitung gelombang dengan cara praktis, yaitu menggunakan pengamatan


yang berkorelasi antara aliran dan variabel yang bisa dihitung secara global. Untuk aliran dari
panas sensibel dan tersembunyi dan momentum, korelasinya disebut Formula Bulk.

Suhu udara Ta dukur menggunakan termometer. Ts diukur menggunakan termometer di


kapal atau dari luar angkasa menggunakan radiometer inframerah. Kelembaban spesifik
udara pada 10 m diatas permukaan laut qa di hitung menggunakan pengukuran kelembaban
relatif. U10 diukur menggunakan alat dan cara yang sudah dijelaskan di bab 4. Koefisien CD,
CS dan CL dihitung dengan korelasi pengukuran langsung yang dilakukan Gust Probes
dengan variabel Formula Bulk.

2. Kecepatan dan Tekanan Angin

Tekanan dikalkulasikan dari pengamatan angin saat di kapal dan scatterometers di


angkasa.

3.Radiasi

Radiasi dihitung dengan pengamatan awan dari kapal dan dari radiometer satelit
meteorologi.Pengukuran menggunakan satelit jauh lebih akurat dibandingkan data yang
didapatkan di kapal.Rumus insolasi sendiri yakni :

4. Net Long-Wave Radiation


Tidak gampang dihitung, karena bergantung pada ketinggian dan ketebalan awan dan distribusi
vertikal uap air di atmosfer. Tapi bisa dihitung secara gampang dengan rumus numeris prediksi cuaca
atau dari observasi struktur vertikal atmosfer dari alat atmospheric sounder.

5.Latent Heat Fluxes

Diukur berdasarkan pengamatan di kapal kelembapan relatif,temperatur air,kecepatan angin


menggunakan formula bulk.

6. Sensible Heat Flux

Diukur berdasarkan pengamatan perbedaan temperatur udara laut dan kecepatan angin dari suatu
kapal.
DAFTAR PUSTAKA

Stewart, R.H., 2008, Introduction to Physical Oceanography, University Press of Florida,


Florida.

Anda mungkin juga menyukai