Anda di halaman 1dari 17

MEKANISME SISTEM ENDOKRIN

Oleh: Drh. Zulkhah Noor

Editor: Fajariska K J

Bismillahirrahmanirrahim, semoga sedikit materi ini bisa membantu olefams sekalian .

Sebelum memasuki mekanisme endokrin ada baiknya jika dalam materi ini diulas kembali
tentang pengertian dari sistem endokrin. Endokrin secara bahasa berarti sekresi ke dalam
(pembuluh darah). Sedangkan hormon berarti yang memacu, maksudnya adalah zat kimia yang
disekresikan oleh kelenjar endokrin ke dalam sistem peredaran darah dan mempengaruhi fungsi
suatu sel yang berada di lokasi yang lain.

Sistem saraf dan sistem endokrin merupakan dua sistem pengatur utama dalam tubuh
manusia. Kedua sistem ini mampu mengintegrasikan rangsangan dan tanggapan terhadap
perubahan lingkungan dan eksternal dan internal. Berikut merupakan perbandingan sistem saraf dan
sistem endokrin:

Perbedaan Sistem Saraf Sistem Endokrin


Sekresi Neurotransmitter; zat kimia Hormon
yang dibuat di dalam soma dan
menjalar dalam akson, akan
dilepaskan oleh sinaps dan
akan merangsang sel saraf lain
Saluran Serabut saraf Tidak memiliki saluran khusus,
sehingga dialirkan melalui
pembuluh darah
Kontrol sinyal (efek yang Cepat dan alami Lambat
terlihat)
Letak reseptor Dekat Sel target dapat jauh dari
kelenjar hormon

Nah, dari tabel di atas kita udah tau kalo hormon itu tidak memiliki saluran khusus dan
memiliki sel target yang letaknya jauh dari kelenjar penghasil hormon. Sel target ini ternyata
memiliki reseptor khusus, sehingga dia tidak akan terangsang kalo dilalui oleh hormon yang bukan
pasangannya. Contohnya di gambar berikut, misal Sel kuning adalah sel kulit yang cuma punya
reseptor untuk hormon MSH. Maka walaupun di pembuluh darah yang melalui Sel kuning itu
lewat hormon oksitosin, Sel kuning nggak bakalan terpengaruh gara-gara oksitosin lewat.
Nah sistem endokrin ini secara khusus memiliki fungsi sebagai berikut:

 Pemeliharaan lingkungan internal dalam tubuh (menjaga lingkungan biokimia optimal).

 Integrasi dan regulasi pertumbuhan dan perkembangan.

 Control, pemeliharaan dan dorongan reproduksi seksual, termasuk gametogenesis, coitus,


pemupukan, pertumbuhan dan perkembangan janin dan makanan bayi yang baru lahir.

FYI aja nih gaes, di dalam tubuh kita itu diproduksi zat-zat kimia yang mampu membawa
pesan. Zat kimia tersebut adalah:

 Endokrin : zat kimia yang disekresikan oleh kelenjar endokrin ke dalam


sistem peredaran darah dan mempengaruhi fungsi suatu sel yang
berada di lokasi yang lain.
 Neuroendokrin : zat kimia yang disekresikan oleh neuron ke dalam sirkulasi darah
dan mempengaruhi fungsi suatu sel yang berada di lokasi lain dalam
tubuh
 Neurotransmitter : zat kimia yang disekresikan oleh terminal akson dari neuron
menuju ke celah sinaps
 Parakrin : zat kimia yang disekresikan oleh sel ke cairan ekstraseluler dan
mempengaruhi sel tetangga yang berbeda tipe
 Autokrin : zat kimia yang disekresikan oleh cairan ekstraseluler dan
mempengaruhi sel yang yang sama

Nah semua zat kima di atas merupakan first messenger (...). Untuk lebih jelasnya berikut ini
merupakan gambaran dari proses yang dilakukan oleh para first messenger.
Olefams tercinta, selanjutnya aku bakalan bahas tentang struktur dan sintesis dari hormon.
Tapi disini gak dibahas secara lengkap ya, karena udah dibahas kan sama editor-editor sebelumku .

A. Struktur Hormon
Secara kimiawi, hormon dapat dibagi dalam beberapa tipe yaitu:
 Steroid (bersifat lipid soluble dan berasal dari kolesterol)
 Amina (bersifat water soluble)
 Protein dan Peptida (bersifat water soluble)
 Eicosanoid (bersifat lipid soluble)

Glikoprotein Peptide Amine Steroid Eicosanoid


FSH GH TIROKSIN KORTISOL PROSTAGLANDIN

LH ACTH TRIIODOTIRO-NIN ALDOSTERON TROMBOKSAN

TSH INSULIN EPINEFRIN ESTRADIOL LEUKOTRIEN

HCG GLUKAGON NOREPINE- FRIN PROGESTERON


PROLAKTIN DOPAMIN TESTOSTERON
GASTRIN VITAMIN D
KOLESISTOKININ

Berikut akan saya tampilkan hormon-hormon yang ada di tubuh manusia beserta kelenjar
penghasil, fungsi, dan tipe struktur hormonnya

Kelenjar Hormon Fungsi umum Struktur Kimia


Hipothalamus Tyrotrophin-releasing Menstimulasi sekresi Peptida
hormone (TRH) TSH dan prolaktin
Corticitrophin- Merangsang produksi Peptida
releasing hormone ACTH
(CRH)
Growth hormone- Merangsang produksi Peptida
releasing hormone GH
(GHRH)
Gonadotrophin- Merangsang produksi
releasing hormoneFSH dan LH(pada
(GnRH) wanita) ICSH (pada
pria)
Growth hormone- Menghambat produksi Peptida
inhibiting hormone GH
(GHIH)
Prolactin–inhibiting Menghambat produksi Amina
factor (PIF) prolaktin
Hipofisis ANterior Growth Hormone Merangsang sintesis Peptida
protein dan memacu
proses pertumbuhan di
seluruh sel dan
jaringan tubuh
Thyroid Stimulating Menstimulasi sintesis Peptida
Hormone (TSH) dan sekresi hormon
dari kelenjar tiroid
Adrenocorticotrophin Menstimulasi sintesis Peptida
Hormone (ACTH) dan sekresi hormon
adrenocortical
Prolactin Memacu pematangan Peptida
payudara wanita dan
sekresi ASI
Folicle Stimulating Menyebabkan Peptida
Hormone (FSH) pertumbuhan folikel di
dalam ovarium dan
pematangan sperma di
testis
Luteinizing Hormone Menstimulasi sintesis Peptida
(LH) testosteron di sel
Leydig
Menstimulasi
terjadinya ovulasi,
pembentukan corpus
luteum, dan sintesis
estrogen dan
progesteron
Hipofisis Posterior Antidiuretic Hormone Meningkatkan Peptida
(ADH)/ vasopressin reabsorbsi air oleh
ginjal dan
menyebabkan
vasokontriksi dan
peningkatan tekanan
darah
Oksitosin Menstimulasi kontraksi Peptida
uterus dan
pengeluaran ASI
Tiroid Thyroxine (T3) dan Meningkatkan reaksi Amina
Triiodotironin (T4) kimia hampir di
seluruh sel dan
menyebabkan
peningkatan
metabolisme tubuh
Calcitonin Meningkatkan Peptida
penyerapan kalsium
dalam tulang dan
menurunkan kadar
kalsium dalam darah
Kortex adrenal Kortisol Mengontrol berbagai Steroid
fungsi metabolik
(protein, karbohidrat,
dan lipid)
Memiliki efek anti-
inflamasi
Aldosterone Meningkatkan Steroid
reabsorbsi Na oleh
ginjal, sekresi K dan ion
H
Medula Adrenal Epinefrin dan Memberikan efek Amina
Norepinefrin seperti pada rangsang
saraf simpatis
(meningkatkan denyut
jantung, meningkatkan
tekanan darah, dll)
Pankreas Insulin (sel β) Meningkatkan Peptida
penyerapan glukosa ke
dalam sel dan
mengontrol
metabolisme
karbohidrat
(Glukosa  glikogen)
Glukagon (sel α) Meningkatkan sintesis Peptida
dan pengelusran
glukosa dari hati ke
cairan tubuh
(Glikogen  Glukosa)
Parathyroid Parathyroid Hormon Mengontrol kadar ion Peptide
(PTH) kalsium dalam darah
dengan cara
meningkatkan
penyerapan kalsium
oleh ginjal dan usus
serta melepaskan
kalsium dari tulang
Testis Testosteron Memacu pematangan Steroid
sistem reproduksi pria
dewasa dan
menimbukan ciri-ciri
seksual sekunder pada
pria
Ovarium Estrogen Memacu pematangan Steroid
sistem reproduksi
wanita dewasa dan
menimbukan ciri-ciri
seksual sekunder pada
wanita
Progesteron Merangsang sekresi Steroid
“cairan uterus” oleh
kelenjar endometrium
uterus
Membantu
meningkatkan
perkembangan
aparatus sekretorik
payudara
*Hormon yang lain dapat dilihat di ppt drh. Zulkhah atau textbook
B. Sintesis Hormon

Nah masing-masing hormon itu beda cara sintesisnya, sesuai dengan struktur dari masing-
masing hormon (yang ada peptida, steroid, amina itu loh).

1. Sintesis peptida dan glikoprotein


mRNA RE Preprohormon Prohormon App. Golgi  Prohormon Hormon
dalam vesikel

Kalok secara sederhana, sebenernya sintesis hormon peptide dan glikoprotein ini mirip
dengan proses sintesis protein (transkripsi dan translasi). Jadi diawali dari proses transkripsi DNA di
nukleus yang nanti hasilnya berupa mRNA. Terus mRNA bakal masuk ke RE, dan dibentuk menjadi
preprohormon yang ukurannya masih besar dan akhirnya dipecah jadi prohormon. Dan akhirnya
prohormon ini akan diangkut oleh menuju ke aparatus golgi lalu kemudian dipecah dan disimpan
dalam vesikel sekretorik sampai ada sinyal yang datang untuk menimbulkan sekresi.

2. Sintesis Hormon Amina

Terdapat dua jenis hormon yang berasal dari asam amino tirosin yaitu hormon tiroid
(Tyroxine dan Triiodothyronine) dan Katekolamin (Epinefrin dan Norepinefrin). Pada hormon
epinefrin dan norepinefrin, keduanya akan diabsorbsi dalam bentuk vesikel yang terbentuk
senelumnya dan akan disimpan sampai kelak disekresi. Sekresinya mirip sma hormon peptide.

Sedangkan pada hormon tiroid dibentuk pertama kali sebagai bagian dari protein besar
yang disebut tiroglobulin, dan bentuk inilah yang disimpan dalam folikel besar di kelenjar tiroid. Dan
ketika hormon ini akan disekresikan terdapat enzim khusus yang akan memecah tiroglobulin ini
sehingga memungkinkan untuk dilepaskan dalam darah.

Nah dibawah ini adalah bagan sintesis dari hormon amina, dimana ternyata hormon
katekolamin dan hormon tiroid berasal dari asam amino yang sama yaitu tirosin.
Tapi ternyata selain berasal dari asam amino tirosin hormon amina ini juga berasal dari
asama amino triptofan (prekusor serotonin dan hormon melatonin) dan juga glutamat (dikonversi
menjadi histamin).

3. Sintesis Hormon Steroid


Semua hormon steroid berasal dari kolesterol dan hanya berbeda dalam struktur cincin dan
sisi rantai yang melekat padanya. Hormon Steroid ini terdapat pada hormon-hormon berikut:
 glukokortikoid; kortisol adalah wakil utama di sebagian besar mamalia
 mineralokortikoid; aldosteron yang paling menonjol
 Androgen seperti testosteron
 Estrogen, termasuk estradiol dan estron
 Progestogen (juga dikenal dengan progestin) seperti progesteron

Dan berikut ini adalah ciri-ciri dari hormon steroid:


 Tidak dikemas, tetapi disintesis dan segera dirilis
 Semuanya berasal dari senyawa induk yang sama: Kolesterol
 Enzim yang memproduksi hormon steroid dari kolesterol yang terletak di mitokondria dan
ER halus
 Steroid larut dalam lemak dan dengan demikian permeabel bebas terhadap membran
sehingga tidak disimpan dalam sel-sel
 Hormon steroid tidak larut dalam air sehingga harus dibawa dalam darah kompleks dengan
globulin mengikat tertentu.
 Globulin mengikat kortikosteroid membawa kortisol
 Steroid seks globulin mengikat membawa testosteron dan estradiol
 Dalam beberapa kasus steroid disekresikan oleh satu sel dan diubah menjadi steroid aktif
oleh sel target: contoh adalah androgen yang disekresi oleh gonad dan dikonversi menjadi
estrogen di otak

Nah proses sintesis hormon steroid adalah sebagai berikut:


a. Hormon Progesteron:
a. Kolestrol  Pregnenolone dengan bantuan enzim 3 beta-hydroxysteroid
dehydrogenase  Progesterone
b. Hormon Aldosterone:
a. Kolestrol  Pregnenolone dengan bantuan enzim 3 beta-hydroxysteroid
dehydrogenase  Progesterone dengan bantuan enzim 21-hydroxylase 
Deoxycorticosterone dibantu dengan enzim 11 beta-hydroxylase  Corticosterone
dibantu dengan enzim Aldosterone synthase  Aldosterone
c. Hormon Kortisol:
a. Kolestrol  Pregnenolone dibantu dengan enzim 17 alpha-hydroxylase  17-
hydroksy pregnenolone dibantu dengan enzim 3 beta-hydroxysteroid
dehydrogenase  17-hydroxy progesterone dibantu dengan enzim 21-hydroxylase
 11-deoxycortisol dibantu dengan enzim 11 beta-hydroxylase  cortisol
d. Hormon gonad:
 Kolestrol  Pregnenolone dibantu dengan enzim 17 alpha-hydroxylase  17-
hydroksy pregnenolone dibantu dengan enzim 17 alpha-hydroxylase 
dehydroepiandrosterone dibantu dengan enzim 3 beta-hydroxysteroid dehydrogenase
 androstenedione dibantu dengan enzim Aromatase  estrone dibantu dengan
enzim 17 beta-hydroxysteroid dehydrogenase estradiol
 Kolestrol  Pregnenolone dibantu dengan enzim 17 alpha-hydroxylase  17-
hydroksy pregnenolone dibantu dengan enzim 17 alpha-hydroxylase 
dehydroepiandrosterone dibantu dengan enzim 3 beta-hydroxysteroid dehydrogenase
 androstenedione dibantu dengan enzim 17 beta-hydroxysteroid dehydrogenase 
testosterone dibantu dengan enzim Aromatase  Estradiol

Trus gambar di bawah ini merupakan gambaran secara umum proses sintesis hormon
steroid.
4. Hormon eicosanoids (derivat asam lemak)
 Eikosanoid adalah kelompok besar dari molekul yang berasal dari asam lemak tak jenuh
ganda.
 Kelompok utama hormon dari kelas ini adalah prostaglandin, prostacyclins, leukotrien dan
tromboksan.

Oke, semua uraian tadi merupakan pendahuluan dari sistem endokrin nih gaes. Sekarang
kita akan masuk ke inti dari materi yang disampaikan oleh drh. Zulkhah yaitu tentang Sekresi dan
Mekanisme Kerja Hormon.
A. Sekresi Hormon
Hormon akan disekresikan oleh kelenjar hormon jika ada rangsangan dari:
 Hormon
 Saraf
 Nutrisi: glukosa, asam amino, mineral, dll
 Obat

B. Mekanisme Kerja Hormon


Mekanisme kerja hormon ini berbeda-beda gaes, tergantung dari struktur kimia hormon itu
sendiri (steroid, peptide, amina itu loh gaes).
Untuk hormon dengan struktur Peptide, glikoprotein, dan amina kan mereka water soluble
alias larut air tuh, tapi mereka susah untuk menembus membran plasma sel target. Sehingga
hormon dengan jenis ini memiliki reseptor membran luar (jadi reseptornya ada di permukaan
membran doang) sehingga membentuk 2nd messenger intraselluler (cAMP, DAG, Ca 2+, Tirosin
kinase) untuk aktivasi sel.
Sedangkan kalo untuk hormon Steroid yang bersifat lipid soluble, memiliki reseptor yang
letaknya ada di dalam sel sehingga tidak membutuhkan 2nd messenger. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat di tabel berikut yaa.

Hormone Class of hormone Location


Amina (epinefrin) Water soluble Permukaan sel
Amina (hormon tiroid) Lipid soluble Intraseluler
Peptide Water soluble Permukaan sel
Steroid dan vit. D Lipid soluble Intraseluler

Nah di atas tadi udah disinggung tentang 2nd messenger sekilas kan ya, sekarang kita akan
coba bahas tentang apa itu 2nd messenger. 2nd messenger adalah jenis reseptor yang
memerantarai aksi hormon dalam sel target (ibaratnya kurir yang nyampein pesan kita ke orang
lain). Trus sistem 2nd messenger ini meliputi:

a. Adenilat siklase perubahan dari ATP menjadi cAMP;


b. Guanylate cyclase yang mengkatalisis konversi cGMP ke GMP
c. Kalsium dan kalmodulin; fosfolipase C yang mengkatalisis omset phosphoinositide
memproduksi fosfat inositol dan diasil gliserol.
Temen-temen dibawah ini merupakan gambar dari tipe-tipe reseptor hormon, nah kalok
untuk hormon peptide (hormon yang pakek 2nd messenger) tipe reseptornya adalah yang G-
Protein Coupled Receptors.

Nah terus ya tems, sistem 2nd messenger ini akan mengaktifkan protein spesifik. Kalok
cAMP dan cGMP dia bakalan mengaktifkan protein kinase. Trus kalok Calcium/Calmodulin bakalan
mengaktifkan Protein Kinase C yang tergantung pada diacyl glicerol. Nah aktivasi protein kinase C ini
bakalan ditingkatkan oleh Calcium yang dilepaskan oleh Aksi Inositol Phosphates.

Nah pembentukan 2nd messengers dan aktivasi protein kinase spesifik ini menghasilkan
perubahan aktivitas sel target yang merupakan respon karakterisitik yang ditimbulkan oleh hormon
sebagai first messenger. Perubahan yang ditimbulkan oleh aksi 2nd messenger ini biasanya
berlangsung cepat.

Tabel di bawah ini menunjukkan mekanisme transduksi sinyal dari hormon. Jadi ada
hormon-hormon yang bisa mengaktifkan dan menghambat produksi adenylate cyclate,
meningkatkan phosphoinositide dan mengaktifkan tirosin kinase.

Aktivation of Inhibition of adenylate Increased Tyrosine kinase


adenylate cyclate cyclate Phosphoinositide activation
turnover
β- adrenergik α 2-adrenergik α 1-adrenergik Insulin
LH, FSH, TSH, hCG Opioid Angiostensin II Growth Factors (PDGF,
EGF, FGF, IGF-1)
Glukagon Muscarinic cholinergic- Muscarinic cholinergic- Growth Hormone
M2 M3
Vasopressin-V2 Vasopressin-V1
ACTH
Nah dibawah ini bakalan ada contoh mekanisme aksi Hormon Peptide. Yang pertama
contohnya adalah LH yang akan merangsang sel ladix terbentuknya testosteron. LH akan diterima
oleh reseptor di membran sel ada protein adenylate ciclate yang akan mengubah ATP menjadi
cAMP  cAMP akan mengaktifkan protein kinase protein kinase (2nd messenger) ke inti 
merangsang pembentukan mRNA  mRNA akan menkode pembentukan enzim-enzim yang akan
mengubah kolesterol menjadi pregnenolone  testosterone

Trus contoh mekanisme pengaktifan 2nd messenger yang kedua adalah GnRH yang akan
merangsang pengeluaran LH. GnRH yang berasal dari hipotalamus menempel pada reseptor
reseptor ada protein G yang berikatan dengan PLC  terjadi perubahan phosphotidyl Inositol
menjadi Diaceryl Gliserol dan Inositol Triphosphate  Diaceryl Glicerol akan mengaktifkan Protein
Kinase C PKC akan mengaktifkan channel ion Ca2+ , RE juga akan menghasilkan ion Ca2+ Ion Ca2+
masuk, berperan untuk merangsang eksositosis vesikel-vesikel yang berisi hormon LH
Dari tadi kita udah membahas tentang hormon yang membutuhkan 2nd messenger,
sekarang kita bakal bahas tentang hormon yang reseptornya ada di intraseluler. Hormonnya adalah
Hormon-hormon steroid dan Hormon Tiroid (T3&T4). Nah aktivitas hoemon ini hampir mirip kayak
proses sintesis protein itu lohh. Prosesnya sesuai gambar di bawah ini ya gaes

Untuk hormon Tiroid (T3 dan T4), semua hormon T4 akan diubah menjadi T3 sehingga T3
dapat masuk dan diterima reseptor intraseluler  T3 akan masuk ke nukleus  diterima oleh
reseptor retinoid  terjadi efek dari T3 (tergantung sel yang dirangsang, eg: Sel saraf maka untuk
pertumbuhan sel saraf, menghasilkan neurotransmitter; Sel tulang untuk pertumbuhan tulang; sel
jantung juga untuk fungsi sel jantung)

Kalok untuk hormon steroid (disini contohnya estrogen), Estrogen masuk ke dalam sel dan
diterima oleh reseptor di nukleus  mengaktifkan mRNA mRNA menyebabkan sintesis protein
dan merangsang perubahan fisiologi sel target.
I. Hipotalamus, Hipofisis, dan Pengaturan Aktifitas Kelenjar Hormon

Selanjutnya akan dibahas tentang kelenjar-kelenjar penghasil hormon lebih lanjut yaitu
tentang hipotalamus, hipofisis, dan pengaturan aktivitas kelenjar hormon. Pertama adalah kelenjar
hipotalamus. Sebenarnya hipotalamus adalah kumpulan dari sel-sel saraf yang memproduksi
hormon (makanya dinamai neurohormon), dimana terdapat soma dan akson di dalamnya. Tetapi
ada akson yang panjang dan ada juga yang pendek. Untuk akson yang panjang terminal aksonnya
berada di hipofisis posterior. Hipofisis posterior kan berisi akson-akson yang berasal dari
hipotalamus, makanya hipofisis posterior ini disebut juga dengan neurohipofisis. Sedangkan untuk
akson yang pendek terminal aksonnya berada di hipotalamus. Nah saraf tadi akan dilanjutkan ke
pembuluh darah menuju ke hipofisis anterior namanya vena portal hipotalamus-hipofisial. Nah
untuk hormon-hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus udah ada di atas yaa..

Untuk lebih jelasnya liat gambar ini yaa


II. Feedback control dalam Produksi Hormon
Untuk mengatur kadar hormon dalam darah tetap normal ada 2 jenis mekanisme feedback
hormon, yaitu:
a. Feedback Circuit (Sirkuit Umpan balik) : Dasar dari sistem kontrol pada berbagai mekanisme
fisiologi
b. Feedback Loop : digunakan secara ekstensif dalam sekresi hormon pada Aksis Hipotalamus-
Hipofisis

Mekanisme Feedback sebagaimana berikut:


a. Hipotalamus menyekresi GHRH  merangsang Hipofisis Anterior menyekresi GH 
menuju ke sel target, slah satunya di Hepar. Jika kadar GHnya berlebih merangsang IGF-
1 untuk naik menuju hipotalamus sehingga merangsang disekresinya Somatostatin 
Somatostatin akan menghambat sekresi GH
b. Aksis Hipotalamus-Hipofisis (Kalok kadarnya berlebih, hormon itu sendiri yang bakalan
memberikan kode ke hipotalamus supaya menghambat produksi hormon releasingnya)

1 2

3 4
Gambar di atas menunjukkan efek dari diproduksinya GH. Mulai dari Menurunnya Ambilan
Glukosa, Meningkatnya Proses Lipolisis, menurunnya perlemakan di Jaringan Adiposa dll.

Nah tadi udah disinggung sedikit tentang IGF-1 atau Somatomedin C. Ternyata IGF- 1 ini
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 IGF-I dalam sirkulasi diproduksi di hepar sebagai respon terhadap hormon pertumbuhan
 Produksi lokal di jaringan
 Merangsang kondrosit → ↑ pertumbuhan linear
 Struktur & reseptor ~ terhadap insulin yang bersangkutan
 Menghambat sekresi hormon pertumbuhan
 Terikat kuat dengan protein plasma -- T 1/2: IGF-I > hormon pertumbuhan

Trus selain itu, selanjutnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi produksi GH. Faktor-
faktornya adalah:

Perangsang Penghambat
Penurunan glukosa Somatostatin
Penurunan asam lemak bebas Peningkatan glukosa
Peningkatan asam amino (arginin) Peningkatan asam lemak bebas
Puasa Proses penuaan
Kekurangan kalori jangka panjang Somatomedin
Aktivitas Fisik Hormon Pertumbuhan
Stres
Pubertas
Androgen dan Estrogen
Tidur

Ada juga mengenai Patofisiologi GH:


 Gigantisme: Kelebihan GH pada waktu anak-anak
 Akromegali: Kelebihan GH pada usia dewasa
 Dwarfisme: Kekurangan GH pada usia anak-anak

III. Efek AVP/ ADH pada Tubulus

AVP/ ADH memiliki peran pada Tubulus Distalis dan Tubulus Kolektivus di Ginjal untuk
proses reabsorbsi dan augmentasi. ADH akan diproduksi ketika konsentrasi cairan tubuh tinggi
(kental). Prosesnya seperti pada gambar di bawah ini:

Anda mungkin juga menyukai