TENSION PNEUMOTHORAX
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Bagian
Ilmu BEDAH RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo
Disusun Oleh :
20214010013
Pembimbing :
2022
HALAMAN PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
TENSION PNEUMOTHORAX
Oleh :
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. EH
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 12 tahun
Tanggal Lahir : 05/06/2010
Alamat : Tanjung Priok, Jakarta Utara
Tanggal Masuk : 18 April 2022
Diagnosa Masuk : Tension Pneumothorax Sinistra
II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Pasien datang ke IGD RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo dengan keluhan sesak
napas.
Pasien post jatuh dari sepeda saat bermain 1 jam SMRS dengan dada kiri
membentur jalan, datang ke IGD RSUD dr. Tjitrowardojo Purworejo dengan
keluhan sesak napas. Keluhan disertai nyeri dada kiri, nyeri pinggang kiri, luka di
pinggang kiri dan lengan kiri, gelisah (±). Diketahui pasien sempat pingsan sesaat
setelah jatuh dari sepeda selama ±1 menit, mual (-), muntah (-), ingat kejadian (+).
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Disangkal adanya hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, asma, alergi obat,
maupun TBC.
Disangkal adanya hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, asma, alergi obat,
maupun TBC.
• Pemeriksaan Kepala:
• Pemeriksaan Leher:
• Pemeriksaan Thorax:
• Pemeriksaan Abdomen:
• Pemeriksaan Ekstremitas:
NILAI
PARAMETER HASIL SATUAN
NORMAL
Hemoglobin 14,5 gr/dL 11,8 – 15,0
Hematokrit 42 % 40 – 50
Leukosit 11,6 10^6/ul 4,5 – 13,5
Eritrosit 5,6 10^3/ul 4,40 – 5,90
Trombosit 228 10^3/ul 150 – 400
MCV 75 fL 80 – 100
MCH 26 pg 26 – 34
MCHC 34 g/dL 34 – 36
DIFFERENTIAL COUNT
Neutrophil 75,10 % 50 – 70
Limfosit 16,20 % 25 – 40
Monosit 7,90 % 2–8
Eosinofil 0,50 % 2,00 – 4.00
Basofil 0,30 % 0–1
B. Pemeriksaan Radiologi
Keterangan:
Keterangan:
- Terpasang chest tube sinistra (?) dengan ujung tak tervisualisasi dengan
jelas, dibandingkan foto tgl 16/04/2022 pulmo sinistra mengembang, sudah
tak tampak lusensi tanpa corakan vaskuler hemithorax sinistra
- Corakan bronchovaskuler kedua pulmo tampak normal
- Kedua diafragma tampak licin
- Kedua sinus costophrenicus lancip
- CTR <0,56
- Tampak discontinuitas complete os costa 7,8,9 sinistra aspek
posterolateral,aposisi dan alignment baik
Kesan:
• Tension Pneumothorax
• Fraktur Costae 7,8,9 Sinistra
VI. TATALAKSANA
• Pemasangan WSD
• Inj. Cefotaxime 1mg 2 x 1/2amp
• Inj. Ketorolac 10mg 2 x 1/2amp
• Piracetam tab 800mg 2 x 1/2tab
• Cefadroxyl caps 500mg 2 x 1caps
• Paracetamol tab 500mg 3 x 1tab
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
antara pleura parietal dan visceral di dalam dada. Udara berada di luar paru-paru
tetapi di dalam rongga dada. Ini memberi tekanan pada paru-paru dan dapat
2022).
pada literatur literatur, angka insidennya di masukan pada insiden cedera dada atau
trauma dada. Sebuah penelitian mengatakan 5,4% dari seluruh pasien menderita
2013).
Cavitas thoracis dibatasi oleh dinding thorax yang berisi thymus, cor,
A. Dinding Thorax
Dinding Thorax terdiri dari kulit, fascia, saraf, otot dan tulang.
Vertebra dari berbagai daerah berbeda dalam ukuran dan sifat khas
• Sternum
o Apertura Thoracis
Superior yang berbentuk seperti ginjal. Apertura thoracis superior ini yang
✓ Vertebra T1
oleh:
✓ Vertebra T12
✓ Pasangan costa XII 3
Gambar 1.
• Otot
ventrolateral dan beberapa otot punggung dan leher). Otot dada yang
Gambar 2.
• Saraf
nervus thoracicus XII yang terdapat kaudal dari costa XII disebut
• Vaskularisasi
intercostalis terkranial.
✓ Arteri axillaris
B. Cavitas Thorax
Rongga thorax adalah suatu ruangan yang ditutupi oleh dinding thorax, yang
o Dua kompartemen lateral “cavum pulmonal” yang terdiri dari paru-paru dan
pleura
• Pleura
paru – paru
✓ Pleura parietalis, selaput paru yang melekat pada dinding
toraks
• Paru paru
iga atau paru2 berada di dalam kavitas torasikus dan terlindung dari
cedera mekanis akibat rangka iga. Bagian medial paru2 adalah area
Bagian tengah cavitas thoracis yakni ruang antara kedua kantong pleura
lemak.
✓ mediastinum medius
III. KLASIFIKASI
penyebabnya:
mendasarinya.
sentral dapat menjadi salah satu penyebabnya. Pada dasarnya dikatakan ada
pada saat memasukannya dan kedua, ukuran jarum yang kecil, menurut
pneumotoraks (Alsegaf,2004).
Berdasarkan mekanisme dari terjadinya pneumotoraks dapat
cedera dada. Keadaan ini terjadi akibat kerusakan yang menyebabkan udara
masuk kedalam rongga pleura dan udara tersebut tidak dapat keluar,
vena kava anterior dan superior, disebutkan juga hipoksia juga menjadi
penetrasi langsung dari benda tajam pada dinding dada penderita sehingga
meninmbulkan luka atau defek pada dinding dada. Dengan adanya defek
beberapa literatur jika sebuah defek atau perlukaan pada dinding dada
lebih besar 2/3 dari diameter trakea ini akan menyebabkan udara akan
masuk melalui perlukaan ini, disebabkan tekana yang lebih kecil dari
trakea. Akibat masuknya udara lingkungan luar kedalam rongga pleura ini,
IV. PATOFISIOLOGI
Rongga dada mempunyai dua struktur yang penting dan digunakan untuk
melakukan proses ventilasi dan oksigenasi, yaitu pertama tulang, tulang – tulang
Kemudian yang kedua adalah otot-otot pernapasan yang sangat berperan pada
proses inspirasi dan ekspirasi. Jika salah satu dari dua struktur tersebut mengalami
kasusnya, adanya fraktur pada tulang iga atau tulang rangka akibat kecelakaan,
sehingga bisa terjadi keadaaan flail chest atau kerusakan pada otot pernapasan
akibat trauma tumpul, serta adanya kerusakan pada organ viseral pernapasan
seperti, paru-paru, jantung, pembuluh darah dan organ lainnya di abdominal bagian
Tekanan intrapleura adalah negatif, pada proses respirasi, udara tidak akan
dapat masuk kedalam rongga pleura. Jumlah dari keseluruhan tekanan parsial dari
udara pada kapiler pembuluh darah rata-rata (706 mmHg). Pergerakan udara dari
kapiler pembuluh darah ke rongga pleura, memerlukan tekanan pleura lebih rendah
dari -54 mmHg (-36 cmH2O) yang sangat sulit terjadi pada keadaan normal. Jadi
yang menyebabkan masuknya udara pada rongga pleura adalah akibat trauma yang
mengenai dinding dada dan merobek pleura parietal atau visceral, atau disebabkan
kelainan konginetal adanya bula pada subpleura yang akan pecah jika terjadi
V. MANIFESTASI KLINIS
Sesak napas akan terjadi pada penderita pneumotoraks akibat udara yang
mulai masuk mengisi rongga pleura. Jika terus berlanjut penderita akan terlihat
gelisah akibat kesulitan bernapas. Usaha dari tubuh untuk mengkompensasi akibat
sesak napas yang terjadi adalah bernapas yang cepat (takipneu) dan denyut nadi
yang meningkat (takikardia). Udara yang masuk kedalam rongga pleura ini akan
jadi yang mengisi rongga dada yang mengalami pneumotoraks adalah udara, pada
saat diperiksa dengan mengetuk dinding dada akan terdengar suara hipersonor,
akibat akumulasi udara pada rongga pleura. Kolapsnya paru-paru yang terdesak
oleh udara yang berada di rongga pleura ini menyebabkan proses ventilasi dan
oksigenasi berkurang atau malah tidak terjadi, sehingga jika didengarkan dengan
A. Anamnesis
berikut ini : nyeri dada, air hunger, distress nafas, takikardia, dan hipotensi.
B. Pemeriksaan Fisik
pada salah satu sisi atau unilateral, distensi vena leher dan sianosis sebagai
dengan tamponade jantung akibat adanya kemiripan. Kedua kasus ini dapat
dibedakan dengan adanya hiperesonansi pada perkusi atau suara napas yang
C. Pemeriksaan Penunjang
awal dengan cepat melalui penusukan jarum kaliber besar pada ruang interkostal
adanya jarum masih tetap ada. Penilaian ulang pasien harus dilakukan. Tatalaksana
definitif meliputi pemasangan chest tube pada ruang interkostalis lima (setinggi
papilla mammae).
pemberian terapi oksigen 100% dapat meningkatkan absropsi udara pada pleura,
nitrogen, sehingga nitrogen dapat dikeluarkan dan oksigen dapat masuk melalui
sistem vaskular, terjadi perbedaan tekanan antara pembuluh kapiler jaringan dengan
udara pada rongga pleura, sehingga terjadi peningkatan absorpsi dari udara pada
rongga pleura.
VIII. PROGNOSIS
dan mortalitas terkait lebih lanjut. Keterlambatan dalam diagnosis dan manajemen
dikaitkan dengan prognosis yang buruk. Tension pneumotoraks timbul dari banyak
penyebab dan dengan cepat berkembang menjadi insufisiensi pernapasan, kolaps
IX. KOMPLIKASI
KESIMPULAN
Jalota Sahota R, Sayad E. Tension Pneumothorax. [Updated 2022 May 12]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-
. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559090/
Punarbawa, I. W. A., & Suarjaya, P. P. (2013). Early Identification and Basic Life
Support for Pneumothorax. E-Jurnal Medika Udayana, 2(5), 750–766.