Anda di halaman 1dari 14

ANATOMI SISTEM RESPIRASI

dr. Nur Hidayati,

Editor: Fajariska Kusuma J

Bismillahirromanirrahiim, semoga sedikit materi ini bisa membantu temen-temen


semua memahami materi ini yaa .

Sebelum kita masuk ke bagian anatomi yang cukup njelimet, kita bahas dulu tentang
apa itu sistem respirasi. Jadi tubuh kita melakukan respirasi punya tujuan yaitu untuk
menyediakan oksigen ke jaringan dan mengeluarkan karbon dioksida. Nah untuk bisa
mencapai tujuan ini sistem repirasi punya 4 fungsi utama yaitu:

a. Ventilasi paru : masuknya campuran-campuran gas ke dalam dan keluar


paru-paru
b. Difusi : Pertukaran O2 dan CO2 di alveolus dan kapiler paru, serta di
kapiler sistemik dan sel-sel jaringan
c. Transportasi : distribusi O2 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh menuju
dan berasal dari jaringan sel
d. Metabolisme Jaringan: O2 berfungsi untuk proses metabolisme dalam jaringan
tubuh manusia
Nah gambar di atas ada gambaran secara skematis dari proses bernapas. Ada
inhalasi (udara masuk) dan juga ada ekshalasi (udara keluar) di alveoli. Proses pernapasan
yaitu :
darah dari Cor berisi CO2  diangkut oleh arteri pulmonalis  terjadi difusi O2 (yg
diperoleh dari luar) dan CO2 di Alveoli  darah berisi O2 diangkut oleh vena
pulmonalis  menuju cor  didistribusikan ke seluruh tubuh

Selain itu dari tabel di bawah ini ada juga perbandingan dari udara masuk dan udara
keluar. Nah yang paling penting untuk kita ketahui adalah bahwa saat kita menghembuskan
napas kita juga tetap mengeluarkan O2 tetapi dengan kadar CO2 lebih tinggi.

Jumlah O2 Jumlah CO2


Inhalasi 160 0,3
Ekshalasi 120 27
Alveoli 104 40
Kapiler (terjadi difusi O2 100 46
dan CO2 di alveoli)
Jaringan-jaringan sistemik 40 46
(terjadi respirasi internal
di jaringan sistemik)

Agar proses pernapasan bisa terjadi tentu kita membutuhkan organ-organ respirasi
itu sendiri dan otot-otot respirasi. Organ-organ respirasi itu terbagi menjadi Pars
Conductaria dan Pars Respiratoria, serta Upper Respiratory Tract dan Lower Respiratory
Tract. Nah kalok untuk lebih jelasnya bisa liat skema di bawah ini ya:
Oke sekarang kita akan masuk ke masing-masing organ respirasi nih.
A. Nasus
Nasus terdiri atas : - Nasus externus

- Cavum Nasi (termasuk di dalamnya Septum Nasi)

Kalo kita lihat dari caudal lubang hidung, akan tampak ada struktur tulang yaitu: Os nasalis,
cartilago-cartilago nasi. Di antara Os maxillaris dan Os nasalis dihubungkan dengan cartilago
nasi sehingga cuping hidung dapat digerakkan ke kanan dan ke kiri. Nah bagian-bagian dari
hidung secara anatomis biar lebih jelas bisa dilihat di gambar berikut yaa

Punggung hidung

Cuping hidung

Puncak hidung

garis hidung-mulut

Lubang hidung

Nah kalo untuk gambar di bawah ini penampang saat kulit hidung di buka jadi akan
tampak cartilago-cartilagonya. Fungsi adanya cartilago-cartilago ini supaya hidung kita
memanjang ke arah bawah. Kalian bisa bayangin gak sih kalok hidung kita gak ada
cartilagonya, jadi hidung kita cuman lubang doang. Trus kalok hujan airnya malah masuk ke
hidung, udah gitu kalian gak bakal cans dan gans lagi kalok hidungnya cuman lubang doang.
Ya kan? :p
Ala cartilago
minor

Ala cartilago
major

Nah yang udah aku jelasin tadi merupakan bagian-bagian dari nasus externus.
Sekarang kita akan masuk ke cavum nasi (rongga hidung). Di cavum nasi ini nanti akan
terbagi menjadi 3 regio yaitu (urut dari depan ke belakang) :

a. Vestibulum Nasi  -dindingnya terdiri dari cartilago-cartilago


-terdapat vibrissae (rambut hidung) dan glandula sebacea
-tidak ada m. Erector pili (yang menyebabkan rambut berdiri)
-batas pesterior dengan regio respiratori adalah limen nasi
b. Regio respiratori -ada bangunan concha dan meatus (saluran keluar masuk udara)
-terdapat banyak vasa darah
-Arteri dan Kapiler Plexus Kiesslbach
-Muara saluran ductus nasolacrimalis dan muara sinus maxillaris
-Terdapat glandula Seromucosa (sekresi mucus yg mengandung
lisozyme dan defensin untuk membantu menghancurkan
bakteri)
c. Regio Olfactori  -bagian cranial dari cavum nasi
-Ada neuroepithelium (ujung n. Olfactorius) yg peka terhadap
bau
Regio Olfactory
(1/3 atas cavum
nasi)

Regio Respiratory
Meatus Superior (2/3 bawah cavum
nasi)

Meatus Media Limen Nasi

Meatus Inferior Vestibulum Nasi

Concha Superior Concha Media Concha Inferior

Bangunan conchae di cavum nasi (tonjolan ke arah medial dari dinding lateral) ini memiliki fungsi:
- meningkatkan area mukosa, mukosa ini sensitif dan akan memicu terjadinya bersin ketika
terangsang partikel iritatif
- meningkatkan turbulensi udara dan membantu menyaring udara
B. Sinus Paranasalis
Rongga atau ruangan sempit yang bermuara pada cavum nasi. Fungsi sinus paranasalis ini
adalah untuk meringankan cranium dan membantu menghangatkan serta melembabkan udara. Ada
4 sinus yaitu:
a. Sinus Maxillar  bermuara di meatus media
b. Sinus Frontal  bermuara di meatus medius
c. Sinus Ethmoidale  anterior bermuara di meatus medius, posterior bermuara di meatus
superior
d. Sinus Sphenoidale  bermuara di recessus sphenoethmoidalis
 Fungsi hidung:
- Menyediakan jalan napas untuk respirasi
- Melembabkan dan menghangatkan udara yang masuk (concha yg ada mukosa di dinding)
- Memfilter, menyaring, membersihkan dari benda asing yang masuk bersama udara (vibrassae)
- Menyediakan ruang resonansi untuk produksi suara
- Tempat reseptor olfactori/ pembau
C. Pharynx
Funngsinya untuk jalan atau tempat yang dilalui udara.

Ostium Tuba
Auditiva

Tonsilla Pharyngea

Pharynx Tonsilla Palatina

Tonsilla Lingualis
Laryngopharynx

Trachea Oesophagus

Terdiri atas :
a. Nasopharynx : menutup saat menelan makanan
-Ostium Tuba Auditiva (tuba auditiva merupakan saluran penghubung antara telinga dan
saluran pernapasan untuk menyamakan tekanan udara saat naik pesawat, trus ntar dengan
menelan ludah tekanan udara di dalem telinga sama dengan tekanan di luar)
-Tonsilla Pharyngea
b. Oropharynx:
-Tonsilla Palatina
-Tonsilla Lingualis
-Isthmus faucium
*Tonsilla Pharyngea, Tonsilla Palatina, dan Tonsilla Lingualis akan membentuk cincin
Tonsillaris Waldeyer
c. Laryngopharynx : persimpangan esophagus, laring dan pharynx

Nah disini ada musculus-musculus yang menyusun yaitu:


a. Stylopharyngeus  Pharynx ke Proc. Styloideus
b. Palatopharyngeus  Pharynx ke palatum
c. Salphyngopharyngeus Pharynx ke Salphinx (bagian tuba auditiva)
d. Konstriktorpharyngeus  Ketika kontraksi maka pharynx akan menyempit

D. Larynx
-Dari Radix Lingua sampai trachea ( VC 3-6)
-tersusun atas cartilago-cartilago yaitu: cartilago tyroid (jakun), cricoid , dan arytenoidea
-Ada juga epiglotica, plica vestibuli (gak berperan dalam produksi suara), dan plica vocalis
(berperan dalam produksi suara)
-fungsi larynx untuk jalan napas, berperan dalam mekanisme pengaturan jalan pernapsan
dan pencernaan, produksi suara, dan untuk batuk-muntah.
-ada musculus elevator dan musculus depressor. Otot-otot kecil yang melekat pada cartilago
arytenoidea, cricoidea, dan thyroidea, yang dengan kontraksi dan relaksasi dapat
mendekatkan dan memisahkan plica vocalis. Otot-otot tersebut di inervasi oleh nervus
cranialis X (vagus).

E. Trachea

- Tabung flexible  selalu terbuka


- Larynx – percabangannya bernama bifurcatio trachea
- 16-20 cincin cartilago
- Panjang: 9-11cm, lebar: 2,5 cm
- 3 lapis:
o Mucosa
o Submucosa
o Adventitia
F. Bronchus : akan bercabang-cabang menjadi
- Bronchus primarius
- Bronchus secundus
- Bronchus tertius
- Bronchiolus  tidak tdp cartilago
- Bronchiolus terminalis

PARS RESPIRATORIA
G. Bronchiolus
Terdiri atas:
a. Bronchiolus respiratorius
b. Ductus alveolaris
c. Alveolus (±300jt)
Bagian terakhir dari perjalanan udara adalah di alveoli. Di sini terjadi pertukaran
oksigen dan karbondioksida dari pembuluh darah kapiler dengan udara. Terdapat
sekitar 300 juta alveoli di kedua paru dengan diameter masing-masing rata-rata 0,2
milimeter.
Di alveolus terdapat membran respiratory. Apa itu membran respiratory? Jadi membran
respiratory ini merupakan barier darah-udara yang tersusun atas

-alveoli dan dinding-dinding kapiler

-lamina basalis yang bergabung satu sama lain

Dinding alveoli memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

-terdiri atas 1 lapis sel epitel type 1

-terjadi pertukaran gas dengan difusi sederhana

-menyekresikan ACE (Angiotensin Converting Enzyme)

-sel type 2 menyekresikan Surfactan

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di gambar berikut ya gaess


Nah kalok tadi udah dibahas tentang alveolus dan saluran-saluran bronchus atau yg mengisi
pulmo, sekarang kita bakalan bahas lebih lanjut tentang pulmo itu sendiri. Pulmo terletak di cavum
thoracis (rongga dada). Terbagi menjadi 2 bagian yaitu Pulmo Dexter (3 lobus) dan Pulmo Sinister (2
lobus). Terdapat mediastinum yang merupakan ruangan diantara pulmo. Dan pada permukaan
pulmo terdapat Facies Diaphragmatica, Facies Costalis, Facies Mediastinalis. Selain itu pulmo
berbentuk conus dimana terdapat apex pulmonalis, basis pulmo dan hilus pulmonalis. Hilus
pulmonalis merupakan tempat keluar masuknya bronchi, vasa darah, vasa lymphatica, dan nervi.
Nah untuk lebih jelasnya bisa dilihat gambar di bawah ini yaa.

Vaskularisasi di Pulmo

Jadi di Pulmo ini kan biasanya kita kenal ada arteri dan vena pulmonalis, tapi ternyata
vaskularisasinya gak cuman itu gaes. Untuk arteri dan vena yang ada di pulmo adalah sebagai
berikut:

- Arteri Pulmonalis  percabangan dari jantung yang membawa darah kaya CO 2 ke alveoli
- Arteri Bronchialis  percabangan dari aortae descendens yg membawa darah kaya O 2 ke
seluruh jaringan pulmo kecuali alveoli
- Vena Pulmonalis  membawa darah kaya O2 hasil difusi di alveoli kembali ke jantung
- Vena Bronchialis  membawa darah kaya CO2 kembali ke jantung yg berasal dari seluruh
jaringan pulmo kecuali alveoli

Pleura
Sebagai organ visceral yg vital, tentu pulmo memiliki selaput pembungkus agar tetap
terlindungi dengan baik. Selaput pembungkus pulmo ini namanya Pleura. Pleura terdiri atas pleura
visceralis yg melapisi permukaan pulmo dan Pleura parietalis yg melapisi dinding dada dan superior
diaphragma. Nah untuk pleura parietalis ini akan terbagi-bagi menjadi: Pleura Cervicale, Pleura
Costalis, Pleura mediastinalis, Pleura Diaphragmatica. Selain itu ada juga Cavum pleura (rongga
pleura) yang berisi liquor pleura.

Mekanisme Respirasi

Jadi kita dalam melakukan proses respirasi itu prinsipnya adalah meningkatkan volume
thorax. Sehingga akan terjadi perubahan tekanan udara yang ada di dalam dan di luar thorax. Terus
gimana caranya biar thorax kita bisa mengembang? Ternyata biar thorax ini bisa mengembang ada
kaitannya dengan otot-otot intercostae dan juga otot diaphragma.

A. Gerakan costae :
- Otot-otot pernafasan  aksinya hanya untuk menggerakkan costa selama respirasi
- Otot-otot pernafasan aksesori:

a. origo pada costa, manubrium dan sternum

b. fungsi utamanya adalah untuk gerakan leher, kepala, dan extremitas atas ke arah thorax

c. Otot-otot pernafasan aksesori dapat membantu ventilasi bila diperlukan, dengan cara
memfiksasi insersinya, sehingga bila otot-otot ini berkontraksi, maka costa akan
terangkat.

B. Otot-otot Pernapasan

• Inspirasi:
– M. intercostalis externus
– M. intercostalis internus (parasternalis)
– Mm. Vertebrocostalis: m. serratus posterior superior, m. levatores costarum, m.
seratus posterior inferior
• Ekspirasi:
– M. Intercostalis internus (bagian lateral)
– M. Subcostalis dan m. transversus thoracis

C. Otot-otot aksesori respirasi

• Inspirasi:
– M. sternocleidomastoideus: mengangkat manubrium sterni
– M. infrahyoid: mengangkat manubrium sterni
– M scalenus: mengangkat costa 1 dan 2
– M. Pectoralis minor: mengangkat costa 3-5
– M. pectoralis major: menekan sternum ke depan atas
– M. serratus anterior: mengangkat, abduksi dan eversi costa
– M. erector spinae: memperkuat konkavitas spina thoracis.
• Ekspirasi:
– M. rectus abdominis
– M. obliquus externus abdominis
– M. obliquus internus abdominis
Jadi gambar di atas menunjukkan gimana sih mekanisme otot-otot itu ketika sedang terjadi proses
respirasi.

Oh iya, untuk proses respirasi ini terbagi jadi 2 loh gaes yaitu Inspirasi dan Ekspirasi Tenang dan Kuat.
Apa sih bedanya antara keduanya? Pertama tentang Inspirasi dulu ya.

1. Inspirasi Tenang

Peningkatan kapasitas rongga thorax:

– Diameter vertikal: Kontraksi diafragma  diafragma lebih rendah

– Diameter anteroposterior dan transversal:


• Kontraksi mm. intercostalis externus  mendekatkan costa  costa I
difixasi oleh otot pangkal leher (m. scalenus)  mengangkat costa I – XII ke
arah costa I

• Kontraksi m. levator costarum dan m. serratus posterior superior

2. Inspirasi kuat
- Pada gangguan pernafasan
- Peningkatan maksimal kapasitas rongga thorax
- Semua otot yang dapat mengangkat costa bekerja:
a. M. scalenus anterior dan medius
b. M. sternomastoideus
c. M. serratus anterior
d. M. pectoralis minor
e. M. pectoralis major

Nah kalok untuk yg ekspirasi juga ada 2, yaitu ekspirasi tenang dan ekspirasi kuat.
1. Ekspirasi tenang:
- Fenomena pasif
- Relaksasi m. intercostalis, diafragma
- Peningkatan tonus otot dinding anterior abdomen
- Kontraksi m. serratus anterior inferior  menarik iga ke bawah
2. Ekspirasi kuat:
- Proses aktif
- Kontraksi otot dinding anterior abdomen
- Kontraksi m. quadratus lumborum
- Kontraksi m. serratus posterior inferior dan m. lattisimus dorsi

Anda mungkin juga menyukai