STUDI KASUS
PNEUMONIA
DISUSUN OLEH:
ASWAR HASAN (O1B1 20 003)
2. MANIFESTASI KLINIS
Gejala khas dari pneumonia adalah demam, menggigil, berkeringat, batuk (baik non
produktif atau produktif atau menghasilkan sputum berlendir, purulen, atau bercak
darah), sakit dada karena pleuritis dan sesak.
Gejala umum lainnya adalah pasien lebih suka berbaring pada yang sakit
dengan lutut tertekuk karena nyeri dada. Pemeriksaan fisik didapatkan retraksi atau
penarikan dinding dada bagian bawah saat pernafas, takipneu, kenaikan atau
penurunan taktil fremitus, perkusi redup sampai pekak menggambarkan konsolidasi
atau terdapat cairan pleura, Bronki, suara pernafasan bronkial, pleural (Dahlan Z.
2009).
1. KLASIFIKASI
Berdasarkan cirri radiologis dan gejala klinis, dibagi atas :
1. Pneumonia komunitas
2. Pneumonia nosokomial
3. Pneumonia rekurens
4. Pneumonia aspirasi
6) Pneumonia hipostatik
2. ETIOLOGI
Penyebab pneumonia adalah (streptococcus pneumonia, sthapilococcus
aureus,dan streptococcus beta hemolitikus grupp A) virus vinsitasial pernafasan
(respiratory sincitial virus RSV) Parainfluenza, influenza, dan adenovirus)
mukoplasma pneumonia, haemmophylus influenza type B, mikoplasma pneumonia
menjadi penyebab pneumonia pada anak sekolah dengan anak yang lebih tua, sedang
virus sintisial pernapasan merupakan penyebab tersering dalam usia beberapa tahun
pertama
3. DIAGNOSIS
Diagnosis pneumonia kominiti didasarkan kepada riwayat penyakit yang
lengkap, pemeriksaan fisik yang teliti dan pemeriksaan penunjang. Diagnosis pasti
pneumonia komunitas ditegakkan jika pada foto toraks terdapat infiltrat baru atau
infiltrat progresif ditambah dengan 2 atau lebih gejala di bawah ini:
a. Batuk-batuk bertambah
b. Perubahan karakteristik dahak/purulen
c. Suhu tubuh > 38C (aksila) /riwayat demam
d. Pemeriksaan fisis: ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkial dan
ronki
e. Leukosit > 10.000 atau < 4500 Penilaian derajat keparahan penyakit pneumonia
komunitas dapat dilakukan dengan menggunakan sistem skor menurut hasil penelitian
Pneumonia Patient Outcome Research Team (PORT). (PDPI. 2003) (Luttfiya MN
2010) (Task Force on CAP 2010)
4. PENATALAKSANAN PNEUMONIA
Studi kasus
Ny. WD Basia yang berusia 75 tahun, Masuk RSUD Raha pada tanggal 13 Februari
2021 dengan keluhan lemas, demam dialami sejak 2 hari terakhir, sesak nafas, nafsu
makan menurun, mual muntah badan terasa sakit Pasien dirawat di Ruang Mawar
kelas 3. Diagnosis Utama pasien yaitu pneumonia, Diagnosa Sekunder : CHF, HHD, .
• Hb 11,4 g/dL
• Hematokrit 34,6 %
• MCHC 32,9 %
• Leukosit 40.800/µL
• Trombosit 293.000/µL
• Limfosit 20-40
Monosit,2,8
1. PEMANTAUAN (SOAP) :
13/02/2 S : mual muntah, sakit kepala, sesak nafas, Tidak ada - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
1 lemas masalah - Omeprazol 40 mg/12 jam/IV
- Ondansetron 4 mg/8 jam/IV
O : KU lemah, TD 120/80 mmHg, RR 24 - Curcuma tab 20 mg/8 jam
x/menit, N 68 x/menit, suhu 36,5 ⁰C, - IV FD RL 8 Tpm
- Paracetamol 1 gram/8 jam /drips
S : Mual, muntah, sakit kepala,seak nafas, Tidak ada - IVFD NaCl 18 tpm
lemas masalah - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
- lefovloxacin 500 mg/8jam /IV
O : KU lemah, TD 90/70 mmHg, RR 24 - Omeprazol 40 mg/12 jam/IV
14/02/21 x/menit, N 80 x/menit, suhu 37,7 ⁰C - Ondansetron 4 mg/8 jam/IV
- Curcuma tab 20 mg/8 jam
- IV FD RL 0,9%
- Paracetamol 1 gram/8 jam /drips
Tanggal Kondisi klinik (S/O) Masalah Terkait Rekomendasi (Plan)
Obat (Assesment)
15/02/21 S : Mual, muntah, sakit kepala,seak nafas, Tidak ada masalah - IVFD NaCl 18 tpm
lemas - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
- lefovloxacin 500 mg/8jam /IV
O : KU : lemah, TD 100/60 mmHg, RR 32 - Omeprazol 40 mg/12 jam/IV
x/menit,N 78 x/menit, suhu 37,7 ⁰C, GDP - Ondansetron 4 mg/8 jam/IV
225 mg/dL ,GDP 130 mg/dl - Curcuma tab 20 mg/8 jam
- Paracetamol 1 gram/8 jam /drips
16/02/21 S : Mual, muntah, sakit kepala,seak nafas, Tidak ada masalah - IVFD NaCl 18 tpm
lemas - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
- lefovloxacin 500 mg/8jam /IV
O : KU : lemah, TD 100/60 mmHg, RR 32 - Omeprazol 40 mg/12 jam/IV
x/menit,N 78 x/menit, suhu 37,7 ⁰C, GDP - Ondansetron 4 mg/8 jam/IV
225 mg/dL ,GDP 130 mg/dl - Curcuma tab 20 mg/8 jam
- Paracetamol 1 gram/8 jam /drips
- N-Acetyl 200 mg/8 jam oral tab
Tanggal Kondisi klinik (S/O) Masalah Terkait Rekomendasi (Plan)
Obat (Assesment)
17/02/21 S : Mual, muntah, sakit kepala,seak nafas, Tidak ada masalah - IVFD NaCl 18 tpm
lemas - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
- lefovloxacin 500 mg/8jam /IV
O : KU : lemah, TD 100/60 mmHg, RR 32 - Omeprazol 40 mg/12 jam/IV
x/menit,N 78 x/menit, suhu 37,7 ⁰C, GDP - Ondansetron 4 mg/8 jam/IV
225 mg/dL ,GDP 130 mg/dl - Curcuma tab 20 mg/8 jam
- Paracetamol 1 gram/8 jam /drips
- N-Acetyl 200 mg/8 jam oral
18/02/21 S : masi lemas, demam hilang, sesak hilang, Tidak ada masalah - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
batuk hilang , keadaan agak membaik - lefovloxacin 500 mg/8jam /IV
O : KU lemas, TD 150/80 mmHg, RR 36 - Omeprazol 40 mg/12 jam/IV
x/menit, N 122 x/menit, 40⁰C, SPo2 89% - Ondansetron 4 mg/8 jam/IV
- Curcuma tab 20 mg/8 jam
- Paracetamol 1 gram/8 jam /drips
19/02/21 Dirasakan agak baik, mulai enak makan, masi Tidak ada - IVFD NaCl 28 tpm
agak lemas,, masalah - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
O : KU lemas, TD 150/90 mmHg, RR 24 - Ondansetron 4 mg/8 jam/ IV
x/menit, N 100 x/menit, suhu 36,8⁰C spo2 96% - Omeprazol 40 mg/24 jam/oral
- Paracetamol 500 mg/8 jam/oral
- Levofloxacin 500 mg/2g/IV
20/02/21 S : dirasakan pasien agak baik, batuk dirasakan Tidak ada - IVFD NaCl 28 tpm
jika bergerak kiri kanan, masalah - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
O : TD 90/80 mmHg, RR 10 x/menit, N 80 - Ondansetron 4 mg/8 jam/ IV
x/menit, suhu 36,⁰C - Omeprazol 40 mg/24 jam/oral
- Dexamethasone 1g/8 jam/IV
- Paracetamol 500 mg/8 jam/oral
- Levofloxacin 500 mg/2g/IV
Tanggal Kondisi klinik (S/O) DRP Rekomendasi (Plan)
Lefovloxacin Infeksi (antibiotik) 500 mg/2g/IV 500mg/24 jam IV 7-14 Hari atau 750
mg/24 jam untuk 5 hari
N-Acetyl sistein Batuk 200 mg/8 jam oral tab 200 mg/8 jam
Pada hari pertama pasien mengeluh mual muntah, sakit kepala, sesak nafas,
lemas berkeringat, hasil lab pasien yaitu O : KU lemah, TD 120/80 mmHg, RR 24
x/menit, N 68 x/menit, suhu 36,5 ⁰C,
Pada hari kedua pasien mengeluh : Mual, muntah, sakit kepala,seak nafas,
lemas, berdasarkan hasil lab KU lemah, TD 90/70 mmHg, RR 24 x/menit, N 80
x/menit, suhu 37,7 ⁰C.
Pada hari ketiga pasien mengeluh : Mual, muntah, sakit kepala,seak nafas,
lemas , KU : lemah, TD 100/60 mmHg, RR 32 x/menit,N 78 x/menit, suhu 37,7 ⁰C,
GDP 225 mg/dL ,GDP 130 mg/dl
Pada hari kelima pasien mengeluh Mual, muntah, sakit kepala,seak nafas, batuk
kering, demam, berkeringat keadaan lemah lemas
KU : lemah, TD 100/60 mmHg, RR 32 x/menit,N 78 x/menit, suhu 37,7 ⁰C, GDP
225 mg/dL ,GDP 130 mg/dl
pada hari ke enam yaitu S : masi lemas, demam hilang, sesak hilang, batuk
hilang , keadaan agak KU lemas, tekanan darah masi tinggi, dhasil lab menunjukan
TD 150/80 mmHg, RR 36 x/menit, N 122 x/menit, 40⁰C, SPo2 89%,
paada hari ketujuh yaitu : keadaan mulai membaik tidak lagi batuk tapi masi
lemas, KU lemas, TD 150/90 mmHg, RR 24 x/menit, N 100 x/menit, suhu 36,8⁰C
spo2 96%, Pasien diberikan obat IVFD NaCl 28 tpm , Ceftriaxone 1g/12jam/IV,
Ondansetron 4 mg/8 jam/ IV , Omeprazol 40 mg/24 jam/oral, Paracetamol 500 mg/8
jam/oral, Levofloxacin 500 mg/2g/IV
pada hari kedelapan S : dirasakan pasien agak baik, batuk dirasakan jika
bergerak kiri kanan,, TD 90/80 mmHg, RR 10 x/menit, N 80 x/menit, suhu 36,⁰C
pada hari kesepuluh yaitu : keadaan pasien semakin membaik, sudah tidak
lemas,
Kesimpulan :
Berdasarkan kasus diatas obat yang diberikan sesuai dengan indikasi keluhan
dari pasien, dan dapat memberikan efek penyembuhan pada pasien, pada har ke 8
setelah pemberian antibiotic cefrioxon dan levofloxacin keadaan pasien mulai
membaik.
Pada hari ke empat dan kelima pasien mengalami keadaan paling tidak baik
yaitu mengalami sesak nafas berkeringat, dan batuk kering. TD tinggi
Saran :
a. sebaiknya dilakukan pengujian kuman untuk lebih lanjut agar dapat mengetahui
mendapatkan pengobatan yang sesuai terhadap pasien tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo, 2005. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi IV. Penerbit FK UI
Dahlan Z. 2009. Pneumonia, dalam Sudoyo AW, dkk (editor). Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam Universitas
Sri Sundari, F. T. (2015). Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pneumonia Pada Balita
Usia 1-5 Tahun. Bantul: Akademi Kebidanan Ummi Khasanah.