Anda di halaman 1dari 8

Nama : Sylvia Andriany

Kelas : X IPS 2
Absen : 32

1. Buatlan kronologi Peristiwa Bandung Lautan Api!

Belanda Membonceng Sekutu

September Ketegangan menyelimuti laskar-laskar perjuangan


1945 rakyat di Bandung setelah kedatangan Tentara
Sekutu yang diboncengi NICA, KNIL, dan RAPWI
yang berniat membatalkan kemerdekaan Indonesia.
10 Laskar pemuda menyerbu markas Kempetai di
Oktober Heetjansweg (sekarang Jalan Sultan Agung).
1945 Serangan ini membangkitkan Amarah tentara
Jepang. Mereka mengadakan serangan balasan yang
menyebabkan Moh. Rafiq dan Sumodijono dari
Angkatan Pemuda PTT gugur.
11 Laskar Pemuda kembali menyerbu Heetjansweg
Oktober tanpa ada korban dari pihak laskar pemuda. Mereka
1945 berhasil menjarah Gudang senjata.

12 Divisi ke-23 Inggris India yang dipimpin Brigadir


Oktober Jenderal Mac Donald tiba di Bandung dan langsung
1945 menyusun markasnya di Gedung Sate dan memasang
barikade serta pos-pos penjagaan di sekitarnya.
15 Pada pukul 10:00 WIB Jenderal Mac Donald
Oktober mengajak pejabat pemerintah Indonesia untuk
1945 membentuk Badan Perhubungan dengan tujuan
untuk mengatur pemecahan persoalan Sekutu dan
Republik Indonesia dengan cara damai. Dalam
kenyataannya, Badan ini tidak berfungsi.
24 Komandan TKR Aruji Kartawinata memberikan
November komando untuk menyerang melalui radio Banteng
1945 Hitam pada pukul 00:00 WIB. Sudut-sudut Bandung
bergetar serentak. Serangan malam itu dipimpin oleh
Pemuda Sutoko.

Meluapnya Sungai Cikapundung

25 Menjelang dini hari, sungai Cikapundung meluap.


November Banjir menggenangi Jalan Lengkong Besar, Sasak
1945 Gantung, dan sekitarnya. Tentara Gurkha yang hanya
ingin melihat banjir, dikira ingin menyerbu laskar
pemuda. Pemuda menyambutnya dengan peluru.
Insiden tembak menembak tak terhindarkan.
Keesokan harinya ketika banjir reda, didapati banyak
mayat korban banjir yang sebagian besar terdapat
bekas peluru di tubuhnya.

27 Insiden meluapnya Sungai Cikapundung membuat


November geram Jenderal Mac Donald. Pada pukul 10:00 WIB,
1945 ia memberikan ultimatum ke Gubernur Jawa Barat,
Sutardjo Kartohadikusumo, Isi ultimatum tersebut
adalah agar orang-orang Indonesia yang berada di
Bandung Utara dipindahkan ke Bandung bagian
selatan rel kereta. Tenggang waktu diberikan sampai
tanggal 29 November pukul 12:00 WIB. Jika tidak
ditepati, orang yang masih di Bandung Utara akan
ditangkap, dan yang bersenjata akan ditembak mati.
Ultimatum tak dihiraukan. Para pemuda tetap
bertahan, pertempuran tak terelakkan.
Bandung Dibagi Dua

29 Pengabaian ultimatum yang diberikan oleh Sekutu


November menyebabkan perundingan antara Menteri
1945 Pertahanan Indonesia, Amir Syarifuddin, dengan
Panglima Sekutu di Jawa Barat, Mayjen Hawthron,
dan menyepakati bahwa pasukan bersenjata saja
yang harus keluar dari Bandung Utara. Namun
kenyataannya berbalik dari hasil perundingan ini.
Semua dipaksa keluar dari Bandung Utara, serta
Sekutu justru menambah pasukannya di Bandung.

3 Pemuda Suhono, Didi, Muchtarudin, Rana,


Desember Sebengat, Surjono, dan Susilo gugur dalam
1945 mempertahankan Gedung Sate dari Tentara Gurkha.
Pemuda DKA juga akhirnya menghancurkan sendiri
gedung DKA yang dipertahankannya supaya tidak
direbut musuh dalam keadaan utuh.

Pertempuran Lengkong Besar

6 Tentara Sekutu melakukan operasi pembebasan


Desember orang-orang Belanda dan Indo Belanda yang berada
1945 di Ciateul dan Lengkong Tengah. Operasi ini dimulai
pukul 05:30 pagi. Serangan ini menggunakan 3 buah
tank dan beberapa buah panser serta2 pesawat
bomber 8-25 dan 3 pesawat F-15 Mustang. Dari
Hotel Homan dan Preanger, Sekutu juga
menembakkan mortirnya. Serangan dilawan oleh
pemuda API, BMP, Hizbullah, serta BBRI. Serangan
berakhir ketika operasi pembebasan berhasil, dan
Sekutu mundur ke Hotel Homan.
Pertempuran Cicadas

14 Cicadas, yang dianggap pusat laskar pejuang serta


Desember jalur penghubung mobilitas pejuang dari Bandung
1945 Selatan ke Bandung Utara diserang dari udara.
Rumah, toko, dan pasar hancur menjadi puing.
Setelah serangan dari udara berhenti, kendaraan lapis
baja Sekutu bergerak menerjang pertahanan laskar
pejuang menuju Bojongkoneng-Cikutra untuk
membebaskan tawanan Jepang.

21 Pukul 05:00 WIB, pasukan Gurkha tiba tiba


Desember melakukan serangan ke markas pejuang di Cicadas.
1945 Penyerbuan ini mendapat perlawanan yang hebat dari
para pejuang sampai pasukan Gurkha kewalahan dan
meminta bantuan. Sehingga pada pukul 09:00 WIB,
Cicadas diserang dari udara. Kurang lebih 15 bom
dijatuhkan oleh pesawat terbang Inggris.

Pertempuran Sukabumi-Cianjur-Bandung

10 Terjadi pertempuran antara pasukan Inggris dan TRI di


Maret Sukabumi. Pada pertempuran ini, tentara Sekutu hendak
1946 membebaskan pasukan Jepang yang ada di Sukabumi.
Pasukan Letkol Edy Sukardi dari Resimen 3 TRI
menembaki mereka hingga jatuh korban 2 perwira dan 6
tamtama, serta direbutnya 9 truk dan 2 jip. Penembakan
yang dilakukan TRI ini tak hanya di Sukabumi, namun di
sepanjang Sukabumi-Cianjur-Bandung, dengan tujuan
memutus konvoi logistik mereka. Akibat serangan-
serangan dari TRI ini, Inggris melancarkan serangan
udara di sepanjang Cibadak-Sukabumi.

Pertempuran Fokkerweg

15 Bantuan pasukan maupun amunisi bagi tentara Inggris


Maret dari Jakarta dialirkan melalui Jalan Raya Barat,
1946 Fokkerweg (kini jalan Garuda). Komandan Kompi I dari
Batalyon II TRI Soemarsono, Salkon Wigona
mengomando untuk menghadang aliran bantuan ini.
Kurang lebih 1000 pemuda menembaki konvoi Sekutu
yang terdiri dari power wagon, truk, jip, dan kendaraan
pengangkut pasukan lainnya. Pertempuran meledak hebat
hingga lebih dari 12 jam baku tembak. Pertempuran
Fokkerweg ini punya arti penting dalam peristiwa
Bandung Lautan Api. Banyak perbekalan musuh dapat
direbut, termasuk pemancar radio.

Bandung Dibumihanguskan
20 Radio Republik Indonesia Bandung sebagai alat revolusi
Maret berhasil membangkitkan semangat juang rakyat dan
1946 memberikan perlawanan cukup tangguh dalam perang
urat syaraf. Oleh karena itu, Sekutu meluncurkan
serangan udara untuk menghancurkan RRI Bandung yang
studionya terletak di Tegallega. Gedung-gedung di
sekitar Tegallega hancur terkena peluru dan bom, namun
studio RRI tidak mengalami kehancuran. Selain untuk
menghancurkan radio perjuangan, serangan ini juga
wujud kekesalan Inggris terhadap pencegatan konvoi-
konvoi inggris oleh para pejuang Indonesia.

21
Maret Pada pukul 07:20 WIB terdengar dentuman-dentuman
1946 Meriam hebat yang mengagetkan penduduk kota
Bandung khususnya daerah Tegallega. Serangan
ditujukan ke markas TRI asrama para pejuang yang ada
di Tegallega.

22 Tentara Inggris di Jakarta mengultimatum Pemerintah


Maret Indonesia. Bandung Selatan harus segera dikosongkan,
1946 TRI harus keluar dari kota dan hanya boleh berada di luar
garis batas 11 kilometer, selambat-lambatnya dalam
waktu 48 jam setelah ultimatum dikeluarkan. PM Syahrir
meminta agar ultimatum dapat dipenuhi supaya TRI
dapat diselamatkan, karena bukan tandingan Divisi ke-23
Inggris. PM Syahrir juga menginstruksikan agar polisi
dan masyarakat sipil untuk tetap tinggal di kota dan tidak
melakukan bumi hangus, karena Inggris berjanji
menjamin kekuasaan de facto RI di Bandung.

23
Maret Ultimatum Inggris ditolak karena mengungsikan belasan
1946 ribu tentara dan laskar dalam waktu singkat dianggap
tidak memungkinkan. Oleh karena itu, Kolonel Nasution
menemui Panglima Hawthorn di Bandung Utara.
Panglima Hawthorn bersikeras bahwa ultimatum tidak
dapat diganggu gugat. Hari itu juga Kolonel Nasution
terbang ke Jakarta dan mendapati bahwa PM Syahrir
tetap meminta untuk memenuhi ultimatum Inggris.

Kolonel Nasution kembali ke Bandung, menemui


Panglima Hawthorn dan ditawari 100 truk untuk
evakuasi, namun ditolak. Kolonel Nasution kembali ke
24 posko dan pada pukul 14:00 memutuskan untuk
Maret menyimpang dari perintah Pemerintah RI. Kolonel
1946 Nasution mengomando untuk mengungsi, bumi hangus,
infiltrasi ke Bandung Utara, dan tetap serang Bandung
Selatan. Pada malam harinya, dimulailah bumi hangus
tersebut. Tentara membakar sendiri markasnya, asrama-
asrama, serta bangunan penting.

2. Buatlah contoh dalam kehidupan sehari-hari fungsi sejarah


rekreatif, inspiratif, instruktif dan edukatif!

Rekreatif Ketika membaca sejarah perjuangan pahlawan yang


berperang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,
saya merasakan ketegangan diikuti dengan rasa haru
karena perjuangan mereka selama kurang lebih 350
tahun terbayar dengan kemerdekaan Indonesia yang
diimpikan sudah dari lama.
Inspiratif Kisah-kisah pahlawan proklamasi yakni Ir. Soekarno
dan Moh.Hatta membangkitkan motivasi generasi
penerus untuk bejuang mengabdi pada bangsa dan
negara. Hal ini dilihat dari bagaimana Ir.Soekarno dan
Moh Hatta gemar belajar dan menimba ilmu sehingga
dengan ilmu yang mereka peroleh, dapat memberikan
dampak yang besar untuk kemerdekaan Indonesia.
Instruktif Guru sejarah memberi tugas kepada murid untuk
membuat kronologi peristiwa Bandung Lautan Api.
Edukatif Tanpa kehadiran golongan muda pada peristiwa
Rangasdengklok, mungkin proklamasi kemerdekaan
tidak akan pernah terwujud. Dari peristiwa
Rangasdengklok kitab bisa menarik keseimpulan
bahwa proklamasi kemerdekaan memang sudah
seharusnya dilakukan oleh Bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai