PENDAHULUAN
menjadi beberapa bagian atau fungsi yang masing-masing dipimpin oleh seorang
manajer. Perusahaan yang terbagi atas beberapa bagian/fungsi ini memerlukan sistem
prestasi kerja setiap manajer pertanggungjawaban. Hal ini penting bagi pihak
dalam perusahaan yang memiliki kendali atas terjadinya biaya, pendapatan, laba, dan
begitu sulit karena dapat dengan mudah diidentifikasi berkaitan dengan siapa yang
pusat biaya terkadang sulit untuk diidentifikasi karena terjadinya biaya tidak selalu
1
sebagai akibat dari keputusan yang diambil oleh manajer pertanggungjawaban yang
perusahaan.
kegiatan usaha dan masalah yang mungkin dihadapi terutama dalam hal
wewenang yang jelas dan tegas sebab manajemen puncak tidak mungkin untuk
diketahui secara jelas bagian/fungsi mana yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
2
berada di atasnya. Berdasarkan laporan pertanggungjawaban ini, manajer dapat
perusahaan agar kinerja manajer dan pekerja lainnya dalam perusahaan dapat
meningkat. Metoda ini menuntut setiap manajer yang ada dalam perusahaan untuk
berpartisipasi secara aktif dalam pembuatan acuan yang dapat dipakai alat
pengendalian serta mengatur wewenang yang jelas sehingga setiap manajer akan
perusahaan yang berskala besar karena sistem ini dapat menghasilkan informasi
pertanggungjawaban yang dapat berupa informasi di masa yang akan datang dan
informasi masa lalu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban untuk masa yang akan
telah disusun tersebut oleh setiap pusat pertanggungjawaban digunakan sebagai alat
tersebut.
3
perencanaan dan realisasi biaya sehingga pengendalian dapat dilakukan dengan cara
perusahaan tidak akan mungkin dapat menghindar dari pengelolaan biaya. Untuk itu,
operasional usahanya.
mengambil alternatif pengendalian biaya yang selama ini diterapkan, yaitu dengan
terhadap terjadinya biaya dan terutama dalam penyusunan anggaran setiap bagian
sehingga pada akhirnya dapat diketahui kinerja dari setiap bagian. Jadi, laporan
pertanggungjawaban.
4
Namun pada kenyataannya, perusahaan belum sepenuhnya menjalankan
sistem ini sebagaimana mestinya. Hal ini terjadi karena dalam usulan anggaran yang
(controllable cost) dengan biaya yang tidak terkendali (uncontrollable cost) secara
jelas sehingga sangat sulit untuk mengukur kinerja setiap pusat pertanggungjawaban.
dengan adanya pendelegasian wewenang dan pembagian tugas kepada manajer setiap
peranan dan manfaat yang bisa dipetik dari penerapan akuntansi pertanggungjawaban
sehingga penulis tertarik untuk meneliti dan menyusun skripsi ini dengan judul :
Makassar”.
5
“Apakah akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan perusahaan telah
kinerja.
b. Untuk mengetahui seberapa besar biaya yang dapat dikendalikan dan biaya
pusat pertanggungjawaban.
a. Hasil penulisan ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak
pertanggungjawaban.
6
1.4. Hipotesis
BAB II
METODE PENELITIAN
penulisan skripsi ini adalah PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia IV Makassar yang
berikut :
sumber bacaan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam
7
2.3. Jenis dan Sumber Data
a. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka, seperti anggaran per
bagian/fungsi dan realisasinya, biaya yang terjadi dalam kurun waktu tertentu,
b. Data kualitatif, yaitu data yang berupa keterangan atau penjelasan dari pihak
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh sudah merupakan data olahan dari
bagian.
8
a. Adanya suatu struktur dan bagan organisasi yang memberikan gambaran
terkendali.
realisasinya.
Bab Pertama merupakan bab Pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah,
Bab Kedua merupakan bab Metodologi Penelitian yang mencakup daerah penelitian,
metoda pengumpulan data, jenis dan sumber data, metoda analisis, serta sistematika
penulisan
Bab Ketiga merupakan bab Landasan Teori yang merupakan kerangka teori yang
penelitian.
Bab Keempat merupakan bab yang tentang Gambaran Umum Perusahaan yang
tugas.
9
Bab Kelima merupakan bab Pembahasan yang Menjelaskan tentang penerapan
biaya perusahaan.
Bab Kelima merupakan bab Penutup yang mencakup tentang kesimpulan dan saran-
10
BAB III
LANDASAN TEORI
informasi ekonomi yang memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas
sebagai berikut :
bersangkutan.
11
mampu lagi menanganinya dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
bawah.
kepada manajer yang lebih tinggi serta dapat mendorong manajer agar berkerja lebih
baik.
khusus yang disusun sehingga setiap bagian diatur dalam satu unit
laporan pertanggungjawaban kepada manajer yang lebih tinggi atas keseluruhan hasil
12
kegiatan yang dilakukan oleh tiap unitnya. Istilah pusat pertanggungjawaban dapat
pelaksanaannya.
seksi, bagian, atau unit organisasi kecil lainnya. Sedangkan tingkatan yang lebih
tinggi adalah departemen, unit usaha atau divisi. Semua tingkatan-tingkatan ini
prestasinya; juga berdasarkan atas sifat masukan dalam bentuk biaya dan keluaran
baik, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar perusahaan dapat
13
menjalankan pusat-pusat pertanggungjawabannya secara efektif dan efisien serta
pertanggungjawaban yang berupa informasi masa lalu akan bermanfaat sebagai: 1).
Struktur organisasi biasanya berupa piramid di mana tingkat manajer yang lebih
dengan jelas wewenang dan tanggungjawab setiap unit organisasi yang ada dalam
perusahaan tersebut.
berupa informasi masa lalu dan informasi masa sekarang. Informasi masa lalu
14
pemotivasi manajer. Sedangkan informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk
penyusunan anggaran.
dalam unit moneter dalam suatu jangka waktu tertentu. Tujuannya, adalah untuk
sebagai alat agar sumber daya perusahaan lebih menguntungkan (profitable) dan
sumber daya perusahaan yang biasanya disusun untuk periode dari satu bulan sampai
lima tahun.
15
BAB V
PEMBAHASAN
Kapal Indonesia
pusat biaya, pusat pendapatan, dan pusat laba. Sebagai pusat pertanggungjawaban,
setiap manajer membuat laporan kepada tingkat yang ada di atasnya untuk tujuan
Untuk menilai kinerja manajer pusat biaya pada PT. (Persero) Industri Kapal
tingkatan manajemen dalam organisasi dan setiap manajer telah mengetahui dengan
tersebut. Sehingga jika terjadi penyimpangan (varians), dapat diketahui siapa yang
harus bertanggungjawab.
16
Anggaran merupakan alat perencanaan dan pengendalian operasi dan
sekaligus sebagai dasar untuk menilai kinerja setiap bagian/fungsi dalam organisasi.
Maka dari itu, untuk meningkatkan efektivitas anggarannya, PT. (Persero) Industri
bagan tersebut bukan hanya sekedar susunan atau komposisi dari suatu jabatan tetapi
17
tergambar dalam suatu struktur organisasi. Struktur organisasi yang paling lazim
adalah yang berbentuk pyramid dengan bentuknya yang semakin lancip jika semakin
ke atas. Hal ini menandakan bahwa semakin ke atas, semakin sedikit pula individu-
individu yang berada dalam tingkatan tersebut. Namun, semakin ke atas, semakin
tinggi pula wewenang serta semakin besar pula pula tanggungjawab yang
yang berada dalam tingkatan tersebut, namun wewenang dan tanggungjawab yang
terhadap komisaris yang merupakan wakil para pemegang saham. Tingkatan kedua
diisi oleh masing-masing tiga (3) direktur, yakni direktur keuangan, direktur
terhadap direktur utama. Pada tingkatan ketiga, ditempati oleh biro-biro dan unit-unit
yang masing-masing dikepalai oleh kepala biro dan kepala unit yang masing-masing
penyusunan anggaran, baik bagian keuangan, produksi, dan pemasaran akan dimintai
18
PT. (Persero) Industri Kapal Indonesia dalam kegiatan operasionalnya telah
manajemen yang berada dibawahnya. Oleh karena itu, penulis dapat menyimpulkan
akibat dari keputusan yang diambil oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang
suatu biaya yang keluarkan pada bagian tertentu tetapi sebenarnya biaya tersebut
merupakan kendali atas manajer pada bagian lain. Oleh karena itu, pemisahan
tanggungjawab ganda terhadap biaya tertentu dan agar setiap pimpinan pusat biaya
19
Setiap manajer pusat pertanggungjawaban hanya dimintakan
tanggungjawab Saudara”.
(Persero) Industri Kapal Indonesia selama periode 1 Januari s/d 31 Desember 2006.
Tabel 5.1
20
15 Amortisasi biaya ditangguhkan 15,753,198 63,683,201 (47,930,003)
16 Biaya rupa-rupa 371,760,591 1,769,939,298 (1,398,178,707)
Jumlah 10,526,242,907 14,824,084,015 (4,297,841,108)
Sumber: PT (Persero) IKI
Ket: ( ) Merugikan
contoh tersebut, maka terlihat bahwa PT. (Persero) Industri Kapal Indonesia tidak
menerapkan pemisahan biaya antara biaya yang dapat dikendalikan dengan biaya
yang tidak dapat dikendalikan. Untuk itu, penulis menyarankan agar PT. (Persero)
Industri Kapal Indonesia melakukan pemisahan biaya terkendali dengan biaya tidak
penting dan menjadi tolok ukur untuk menilai kinerja manajer tertentu dalam
organisasi.
yang tidak dapat dikendalikan pada dasarnya adalah sulit. Untuk itu, diperlukan suatu
pedoman yang dapat dipakai sebagai acuan apakah biaya tersebut dibebankan kepada
tersebut.
21
b. Jika seorang manajer dapat secara signifikan mempengaruhi jumlah biaya
barang dan jasa, baik harga maupun jumlahnya, namun dapat secara
tenaga kerja bengkel dan 2) pemakaian mesin dan peralatan. Faktor pertama
mesin dan peralatan oleh manajer bagian produksi. Manajer bagian produksi
22
dapat dibebani biaya reparasi dan pemeliharaan agar ia dapat membantu
Tabel 5.2
Produks
No Nama Rekening Keuangan
i Pemasaran
T TD T TD T TD
Biaya Adm. dan Umum
1 Biaya gaji dan upah X √ X X X X
2 Tunjangan-tunjangan X √ X X X X
3 Biaya pegawai rupa-rupa √ X X X X X
4 Biaya kesejahteraan X √ X X X X
5 Biaya pendidikan √ X X X X X
6 Biaya konsultan √ X X X X X
7 Biaya transportasi √ X X X X X
8 Biaya perjalanan dinas √ X X X X X
9 Biaya penyusutan X √ X X X X
10 Biaya asuransi X √ X X X X
11 Biaya pemeliharaan √ X X X X X
12 Biaya pajak X √ X X X X
13 Biaya kantor √ X X X X X
14 Biaya amortisasi X √ X X X X
15 Amortisasi biaya ditangguhkan X √ X X X X
16 Biaya rupa-rupa √ X X X X X
Biaya Produksi:
1 Biaya bahan baku X X X √ X X
2 Biaya TKL X X √ X X X
3 Biaya langsung lainnya X X X √ X X
4 Biaya overhead pabrik X X √ X X X
Biaya Penjualan:
1 Biaya tender X X X X √ X
2 Biaya iklan X X X X √ X
3 Biaya relasi/promosi X X X X X √
4 Biaya penagihan X X X X √ X
5 Biaya salesmen X X X X √ X
6 Biaya perjalanan dinas D/N X X X X √ X
Keterangan:
T = Terkendali
TD = Tidak Terkendali
Sumber = data diolah
23
5.1.3. Analisis Laporan Pertanggungjawaban Biaya
dilakukan pemisahan antara biaya terkendali dengan biaya tidak terkendali dari
Tabel 5.3
24
3 Biaya kesejahteraan 693,481,181 727,002,809 (33,521,628) Unfavorable
Berikut ini adalah analisis atas varians yang terjadi pada laporan
Biaya Terkendali:
♦ Biaya kantor
♦ Biaya pendidikan
dilakukan.
25
♦ Biaya pemeliharaan
♦ Biaya transportasi
BBM. .
♦ Biaya konsultan
26
Biaya Tidak Terkendali:
Biaya gaji dan upah mempunyai varians yang sifanya menguntungkan sebesar Rp
pensiunan.
♦ Tunjangan-tunjangan
♦ Biaya kesejateraan
♦ Biaya rupa-rupa
♦ Biaya pajak
27
♦ Biaya amortisasi
♦ Biaya penyusutan
peralatan
♦ Biaya asuransi
28
Tabel 5.4
Berikut ini adalah analisis atas varians yang terjadi pada laporan
Biaya Terkendali:
yang mengakibatkan biaya TKL baik dari perusahaan maupun dari sub kontrak
29
Biaya overhead pabrik/BOP memberikan varians yang sifatnya menguntungkan
dilakukan baik bangunan baru maupun reparasi sehingga biaya material pun
menurun.
Tabel 5.5
30
Anggaran dan Realisasi Biaya
Bagian Pemasaran
Periode Januari s/d Desember 2008
Berikut ini adalah analisis atas varians yang terjadi pada laporan
Biaya Terkendali:
♦ Biaya tender
♦ Biaya iklan
31
Biaya iklan mempunyai varians sebesar Rp 55.648.830,- yang sifatnya
dilakukan.
♦ Biaya penagihan
♦ Biaya salesmen
pemasaran.
♦ Biaya relasi/promosi
32
5.2. Analisis Penilaian Kinerja Setiap Bagian/Fungsi pada PT. (Persero) Indutri Kapal
Indonesia
a. Bagian keuangan
yang merugikan atau tidak efektif dalam mengendalikan biaya sehinga dapat
yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menilai kinerja bagian ini, maka
(favorable) adalah :
33
● Biaya perjalan dinas 136.685.473
661.194.303 = Rp 584.571.697
b. Bagian teknik
atas.
c. Bagian pemasaran
34
biaya terkendali sebesar Rp 623.246.405,- dan biaya tidak terkendali sebesar
35
BAB VI
PENUTUP
6.1. Simpulan
36
selisih (variance) yang menguntungkan adalah bagian teknik/produksi sebesar
584.571.697,-
6.2. Saran-Saran
antara biaya yang dapat dikendalikan dengan biaya yang tidak dapat
kegiatan yang dilakukan sekaligus juga untuk tujuan penilaian prestasi setiap
pusat pertanggungjawaban.
37
yang memiliki kinerja yang buruk. Hal ini dimaksudkan dapat memotivasi
38
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji dan Sri Suyati. 1995. Perilaku Organisasi. Cetakan Pertama. PT
Dunia Pustaka Jaya: Jakarta.
Mardiasmo. 1994. Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Produksi. Andi Offset:
Yogyakarta.
Mulyadi. 1983. Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian Biaya.
Edisi Ketiga. BPFE: Yogyakarta.
39
Samryn, L. M. 2001. Akuntansi Manajemen Suatu Pengantar. RajaGrafindo Persada:
Jakarta.
Selto, H. Frank. 1999. Introduction to Management Accounting. Eleventh Edition.
Pentice-Hall,Inc.: New Jersey.
Soemarso. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku I. Edisi Kelima. Salemba Empat:
Jakarta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi
Ketiga. Balai Pustaka: Jakarta.
Usry, F. Milton dan Adolf Matz. 1987. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan
Pengendalian, Jilid I, Edisi Kedelapan. Erlangga: Jakarta.
Yuwono, Sony; Edy Sukarno, dan M. Ichsan. 2006. Petunjuk Praktis Penyusunan
Balance Scorecard. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
40
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas berkat dan rahmat-Nyalah, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini
Hasanuddin. Saya menyadari bahwa tanpa campur tangan-Nya, saya tidak akan
mampu untuk menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang saya harapkan.
serta dorongan dari berbagai pihak yang dengan caranya sendiri telah memberi andil
demi selesainya penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
selayaknyalah jika saya menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada :
1. Kedua orang tua, Ayahanda dan Ibunda tercinta dan segenap keluarga yang
kepada saya.
Makassar.
41
4. Bapak Drs. Blasius Mangande, M.Si,Ak selaku Pembimbing I dan Ibu Dra.
masukan dan nasehat mulai dari penentuan judul sampai dengan rampungnya
skripsi ini.
5. Segenap dosen dan asisten dosen pada Fakultas Ekonomi khususnya dosen-
dosen pada Jurusan Akuntansi yang telah memberikan dasar ilmu kepada
7. Pimpinan PT. (Persero) Industri Kapal Indonesia beserta seluruh jajaran dan
ini.
8. Buat K’Susie dan K’Ruly yang telah ikut memudahkan penulisan skripsi ini
10. Segenap teman, kawan, dan sahabat karib yang tidak sempat disebutkan satu
persatu yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik secara langsung
Tiada kata lain yang saya dapat ucapkan selain ucapan terima kasih yang
42
kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah saya dapatkan selain berharap kepada
dalam tulisan ini, dapat memberikan nilai tambah bagi saya sendiri dan dapat menjadi
bahan perbandingan bagi penulis lain yang berminat untuk melakukan penelitian
serupa. Amin………………………………………………………………....................
Penulis
GOD BLESS U!
43
DAFTAR ISI
hal
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING…………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………. iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… v
DAFTAR TABEL………………………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN
1.3.1. Tujuan
Penulisan……………………………………………. 6
1.3.2. Kegunaan
Penulisan………………………………………… 7
44
2.2. Pengertian dan Tipe-Tipe Pusat Pertanggungjawaban……………. 14
Pengendalian Biaya……………………………………………….. 24
45
4.2. Struktur Organisasi………………………………………………. 45
BAB V PEMBAHASAN
Pertanggungjawaban……………………………………… 54
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan……………………………………………………. 72
6.2. Saran-Saran……………………………………………………. 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
46
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
47
48