Anda di halaman 1dari 6

SATU KATA “MERDEKA”

Hingga detik ini ribuan darah telah tertumpah


Hingga detik ini ribuan nyawa telah melayang
Hingga detik ini ribuan belulang telah berserakan
Sebuah harga yang harus dibayar
Demi terwujudnya kemerdekaan bangsa
Semi terwujudnya satu kata
Merdeka
Detik ini bangsa kita telah merdeka
Detik ini Indonesia telah merdeka
Bangsa besar telah lahir
Terwujud dengan semangat para pejuang
Yang terbayarkan dengan tetesan darah dan air mata
Serta jiwa-jiwa yang terkorbankan
Demi satu kata
Merdeka
Tak terhitung jiwa gugur di medan pertempuran
Darah segarmu merasuk ke dalam sela-sela tanah air
Dengan bangga jenazahmu tersenyum
Menyaksikan kemenangan yang tak pernah kau nikmati
Semua demi satu kata
merdeka
DOA SERDADU SEBELUM PERANG
(W.S. RENDRA)
Tuhanku,
Wajah-Mu membayang di kota terbakar
dan firman-Mu terguris di atas ribuan
kuburan yang dangkal
Anak menangis kehilangan bapak
Tanah sepi kehilangan lelakinya
Bukannya benih yang disebar di bumi subur ini
tapi bangkai dan wajah mati yang sia-sia
Apabila malam turun nanti
sempurnalah sudah warna dosa
dan mesiu kembali lagi bicara
Waktu itu, Tuhanku,
perkenankan aku membunuh
perkenankan aku menusukkan sangkurku
Malam dan wajahku
adalah satu warna
Dosa dan nafasku
adalah satu udara
Tak ada lagi pilihan
kecuali menyadari
biarpun bersama penyesalan
Apa yang bisa diucapkan
oleh bibirku yang terjajah?
Sementara kulihat kedua lengan-Mu yang capai
mendekap bumi yang mengkhianati-Mu
Tuhanku,
Erat-erat kugenggam senapanku
Perkenankan aku membunuh
Perkenankan aku menusukkan sangkurku.
MUSIM PERJUANGAN
(KUNTOWIJOYO)

Susunan batu yang bulat bentuknya


berdiri kukuh menjaga senapan tua
peluru menggeletak di atas meja
menanti putusan pengunjungnya
Aku tahu sudah, di dalamnya
tersimpan darah dan air mata kekasih
Aku tahu sudah, di bawahnya
terkubur kenangan dan impian
Aku tahu sudah, suatu kali
ibu-ibu direnggut cintanya
dan tak pernah Kembali
Bukalah tutupnya
senapan akan kembali berbunyi
meneriakkan semboyan
Merdeka atau Mati
Ingatlah, sesudah sebuah perang
selalu pertempuran yang baru
melawan dirimu.
PENILAIAN PUISI

Nama Kelompok : Andi Sultan Dg Raja


Judul Puisi : Satu Kata Merdeka
Do’a Serdadu Sebelum Perang
Penilaian I

No Aspek Penilaian Perolehan Skor


1 Penghayatan/Ekspresi/Penjiwaan
Gerak Meliputi Mimik, Gesture dan
2
Pantomimik
3 Artikulasi/Pelafalan
4 Intonasi/Penekanan

Penilaian II

No Aspek Penilaian Perolehan Skor


1 Penghayatan/Ekspresi/Penjiwaan
Gerak Meliputi Mimik, Gesture dan
2
Pantomimik
3 Artikulasi/Pelafalan
4 Intonasi/Penekanan
PENILAIAN LOMBA PUISI

1. Penghayatan / ekspresi / penjiwaan


Skor 3 bila pembaca puisi mampu menunjukkan ekspresi akan penghayatan
dan penjiwaan yang sangat baik.
Skor 2 bila pembaca puisi mampu menunjukkan ekspresi akan penghayatan
dan penjiwaan yang cukup baik.
Skor 1 bila pembaca puisi menunjukkan ekspresi akan penghayatan dan
penjiwaan yang kurang baik.

2. Gerak meliputi mimik, gesture dan pantomimik


Skor 3 bila pembaca puisi mampu menunjukkan mimik, gesture, dan
pantomimik yang sangat baik.
Skor 2 bila pembaca puisi mampu menunjukkan mimik, gesture, dan
pantomimik yang cukup baik.
Skor 1 bila pembaca puisi menunjukkan mimik, gesture, dan pantomimik yang
kurang baik.

3. Artikulasi/Pelafalan
Skor 3 bila pembaca puisi mampu menunjukkan artikulasi/pelafalan yang
sangat baik.
Skor 2 bila pembaca puisi mampu menunjukkan artikulasi/pelafalan yang
cukup baik.
Skor 1 bila pembaca puisi menunjukkan mimik, artikulasi/pelafalan yang
kurang baik.

4. Intonasi dan penekanan


Skor 3 bila pembaca puisi mampu menunjukkan intonasi dan penekanan yang
sangat baik.
Skor 2 bila pembaca puisi mampu menunjukkan intonasi dan penekanan yang
cukup baik.
Skor 1 bila pembaca puisi menunjukkan intonasi dan penekanan yang kurang
baik.

Anda mungkin juga menyukai