Anda di halaman 1dari 23

HUBUNGAN BIG FIVE PERSONALITY TRAITS

TERHADAP GAYA MANAJEMEN KONFLIK

Nama Anggota Kelompok :


• Anjar Prasetya
• Gede Prima Datu
• A.A.N Kameswara Suryawan
• Made Rony Bhaskara
• Rini Hairani
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Penelitian ini dilakukan agar kita dapat


mengetahui hubungan antara kepribadian
dari teori Big Five Personality Traits dari
setiap individu terhadap gaya manajemen
konflik yang cenderung digunakan
TUJUAN PENELITIAN
PENDAHULUAN Untuk mengetahui hubungan antara kepribadian
dari teori Big Five Personality terhadap gaya
manajemen konflik yang cenderung digunakan

METODE PENULISAN
Kajian pustaka terhadap 2 jurnal nasional dan 3
jurnal internasional dan literatur lain

RUANG LINGKUP PENULISAN


Big Five Personality Traits menjadi framework yang
digunakan untuk mendefinisikan kepribadian-keprib
-adian yang ada di setiap individu serta 5 gaya
manajemen konflik yang cenderung diambilnya

SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN TEORI
BAB III KAJIAN ARTIKEL
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
TINJAUAN TEORI
BIG FIVE PERSONALITY
Extraversion
Openness to experience Sikap yang berhubungan dengan interaksi
Keterbukaan terhadap pengalaman, interpersonal atau dengan orang lain (Cervone &
mampu menggambarkan, Pervin, 2012).
menceritakan pengalaman dalam diri
secara nyata kepada orang lain
Agreeableness
(Cervone & Pervin, 2012)
Ramah, penuh kepercayaan, pemaaf,
polos, lemah lembut, suka membantu,
toleran, bersahabat, dan suka
menolong.

Conscientiousness Neuroticism
Kesadaran, menggambarkan kemampuan Gelisah, kecemasan, rasa sedih, gugup,
untuk mengendalikan diri dalam emosional, tidak aman, sentimentil,
lingkungan sosial, ini dilakukan dalam tempramental, dan tekanan (Cervone &
keadaan sadar (Cervone & Pervin, 2012). Pervin, 2012).
GAYA MANAJEMEN KONFLIK
Accomodating
Suatu pihak memuaskan kepentingan pihak yang lain tanpa
memuaskan kepentingannya sendiri

Compromising
Pilihan yang moderat tetapi tidak memberikan kepuasan
sepenuhnya bagi kedua belah pihak

Collaborating
Perilaku ini berusaha memuaskan kepentingan kedua belah pi
hak secara penuh

Avoiding
Yaitu merefleksikan ketidakpedulian terhadap kepentingan
pihak manapun

Competing
Yaitu keinginan suatu pihak memuaskan kepentingan sendiri
atas kerugian pihak lainnya dengan kata lain mendominasi
Jurnal Resolusi Konflik dalam Perspektif Kepribadian
oleh Zainul Anwar

Hasil Penelitian :
Tujuan Penelitian
Openness to experience :
Mengetahui bagaimana keterkaitan
compromising, colaborating, dan competing
antara kepribadian dengan resolusi
konflik dikalangan remaja Concientiousness
accommodating, compromising, collaborating

Metodologi Penelitian Extraversion


Penelitian ini menggunakan pendekatan compromising, collaborating, avoiding, dan competing
kuantitatif komperatif. Subjek penelitian,
yaitu remaja berjenis kelamin laki-laki
Agreeableness
maupun perempuan sejumlah 550 orang accommodating, avoiding, collaborating, dan competing
di kota Malang. Laki-laki sebanyak 228
subjek, dan perempuan 322 subjek.
Neuriticism
Subjek dengan rentang usia 15-17 tahun. avoiding
Jurnal Gaya Manajemen Konflik Dan Kepribadian
Oleh Rahma Safitri, Omar K. Burhan, Zulkarnain

Hasil Penelitian :
Tujuan Penelitian
Openness to experience :
Memeriksa peran dimensi kepribadian Big-
compromising, colaborating, accommodating dan
Five dalam menentukan gaya manajemen
competing
konflik dalam proses assessment dan
perekrutan tenaga kerja Concientiousness
compromising
Metodologi Penelitian
Extraversion
Partisipan :
Partisipan dalam penelitian ini merupakan ccollaborating
mahasiswa Universitas Sumatera Utara,
berjumlah 204 orang (147 perempuan, dan 57 Agreeableness
laki-laki) Compromising dan collaborating
Alat ukur :
Alat ukur kepribadian yang digunakan dalam Neuriticism
penelitian ini adalah skala Big-five terdiri dari
item favourable dan unfavourable
avoiding
Big Five Personality Factors and Conflict Handling Styles (2017)
Oleh Hawlader Muhammad Saidur Rahaman, Muhammad Shaheen Mollah, dan Muhammad Kamal Uddin

Hasil Penelitian :
Tujuan Penelitian
Openness to experience :
Untuk dapat menentukan gaya
Colaborating
manajemen konflik dalam bisnis dan
tempat kerja Concientiousness
Tidak berkolerasi dengan salah satu dari gaya
Metodologi Penelitian Manajemen konflik
Sample :
Extraversion
55 mahasiswa tahun pertama dari
Collaborating
Bangladesh University of Profesional
merupakan sampel dari penelitian ini (31L, Agreeableness
24P), rata-rata responden 18,5 tahun. Compromising
Alat pengukur : Neuriticism
Dua kuesioner standar yang dikembangkan avoiding
di negara-negara asing OCI- II dan BFI
Jurnal Effect of Personality on Conflict Resolution Style. 2017
Oleh Shabnam Priyadarshini Assistant Professor, Institute of Management Technology, Hyderabad, India.

Hasil Penelitian :
Tujuan Penelitian
Untuk menguji hubungan antara Openness to Experience, Agreeableness dan
kepribadian dan gaya penanganan Conscientiousness
konflik
Colaborating

Metodologi Penelitian Agreeableness


Partisipan : avoiding
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
sampel 270 mahasiswa bisnis pascasarjana
di wilayah Chandigarh Neuriticism & Agreeableness
Accommodating
Alat ukur :
28 item kuesioner yang mengukur gaya Conscientiousness
manajemen konflik dan NEO-Personality
Inventory untuk mengukur dimensi lima Compromising
kepribadian
Jurnal Personality Does Affect Conflict Handling Style: Study of Future Managers (2010)

Oleh Ishfaq Ahmed, Muhammad Musarrat Nawaz, MuhammadZeeshan Shaukat dan Ahmad Usman

Tujuan Penelitian Hasil Penelitian :


Untuk mempelajari gaya
penanganan konflik yang mungkin Sifat kepribadian extraversion dan mereka juga
lebih disukai oleh manajer masa memiliki sifat openness to experience. Demikian
depan
pula mereka dapat menggunakan gaya
penanganan konflik yang saling menghindari
Metodologi Penelitian
(avoiding) dan juga kompromi (compromising)
300 siswa dipilih berdasarkan cluster
sampling dari 3 universitas negeri dan 3
universitas swasta. Universitas-universitas ini
dipilih berdasarkan sampel acak sederhana.
Kuesioner yang dikelola secara pribadi
digunakan untuk mengumpulkan data.
Kuisioner terdiri dari dimensi kepribadian dan
gaya penanganan konflik yang disukai. Data
dianalisis menggunakan Microsoft Excel dan
SPSS 17.0
KAJIAN ARTIKEL
(Analisa Hasil)
Kepribadian Opennes to Experience & Gaya Manajemen Konflik

KORELASI POSITIF & NEGATIF

Avoiding

Opennes to Experience

Compromising, collaborating,
accomodating dan competing
Kepribadian Conscientiousness & Gaya Manajemen Konflik

KORELASI POSITIF & NEGATIF

Avoiding dan compromising.

Conscientiousness

Accommodating, compromising
, collaborating dan competing
Kepribadian Extraversion & Gaya Manajemen Konflik

KORELASI POSITIF & NEGATIF

Avoiding dan accomodating.

Extraversion

Keterangan : Ada 2 penelitian menyatakan bahwa


extraversion berkorelasi negatif dengan avoiding,
Compromising, collaborating dan competing dan ada 1 penelitian menunjukkan bahwa
extraversion menggunakan gaya avoiding
Kepribadian Agreeableness & Gaya Manajemen Konflik

KORELASI POSITIF & NEGATIF

Competing

Agreeableness

Compromising, collaborating,
accomodating dan avoiding
Kepribadian Neuroticism & Gaya Manajemen Konflik

KORELASI POSITIF & NEGATIF

Compromising, collaborating
dan competing

Neuroticism

Avoiding dan accomodating


Implikasi Manajerial
Manfaat manajerial yang dapat digunakan :

Dapat melakukan
penempatan karyawan Dapat menciptakan
sesuai dengan iklim organisasi yang
kepribadian masing- positif
masing karyawan

Dapat melakukan
penerimaan karyawan Dapat membantu
Dapat menentukan
baru secara efektif sesuai dalam menyusun
pelatihan yang tepat
dengan kebutuhan strategi penyelesaian
bagi karyawan
Perusahaan konflik
PENUTUP
“ Bahwa Kepribadian individu dapat mempengaruhi gaya
manajemen konflik yang akan digunakan dan dapat

memberikan dampak manajerial
SARAN
1. Manager perusahaan perlu memperhatikan gaya
manajemen konflik yang cenderung digunakan
oleh masing-masing kepribadian.

2. Karena kepribadian bukanlah satu-satunya faktor


yang mempengaruhi gaya manajemen konflik
seseorang maka perlu dilakukan telaah dan
kajian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain
yang mempengaruhi gaya manajemen konflik
seseorang.
3. Generasi yang lahir diantara tahun 1980-2000 yang
dikemudian hari akan menjadi seorang pemimpin
maka dipandang perlu untuk melakukan telaah dan
kajian kepada generasi millennials mengenai
kepribadian dan gaya manajemen konflik yang
cenderung mereka gunakan untuk mengetahui gaya
manajemen konflik yang akan digunakan oleh para
pemimpin di masa mendatang.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai