Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing:
Bapak. Bayu Fernandi, Lc,M.Hum
FAKULTAS EKONOMI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................................. 1
A. Kesimupulan....................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 8
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Namun itu adalah hal yang sangat wajar apabila pada perkembangan berikutnya, umat
islam segera pindah dari tahap penerimaan akidah melalui hati kepada tahap penerimaan
akidah melalui pemikiran dan analisis rasional. Kondisi tersebut dikarenakan kecenderungan
mempertanyakan dan menganalisis suatu masalah, termasuk masalah keimanan, adalah suatu
hal yang sangat alami pada manusia.
Dalam sejarahnya, benih ilmu kalam muncul sejak Nabi SAW masih hidup. Fakta adanya
sahabat yang bertanya kepada Nabi SAW tentang “al-qadar” sebuah tema yang pada masa
selanjutnya menjadi topik pembicaraan kalam, merupakan argument yang memperkuat
Atas kerja keras dan tekad bulat Rasulullah untuk menciptakan agama islam yang
senantiasa membawa perdamaian antara sesama akhirnya dapat tercapai, pada masa
pertumbuhan islam yang dipimpin rasulullah, tidak ada perpecahan sama sekali antar sesama,
setelah wafatnya rasulullah ( 632M) dan semakin berkembangnya umat islam , akhirnya
ummat islam mulai pecah belah. Awal mula terjadi perpecahan dikalangan islam pada masa
kekhalifaan Ali Bin Abi Thalib yang dipicu oleh terbunuhnya Ustman Bin Affan yang
menjadi khalifah sebelumnya, Ali yang menjadi khalifah pada saat itu tidak mau melakukan
Qishas atas terbunuhnya Ustman, dikarenakan masih belum jelas tentang siapa pelakunya,
dari hal tersebut terjadilah peperangan dikalangan ummat islam, yakni Ali dengan kalangan
Aisyah yang disebut perang jamal yang akhirnya dimenangkan oleh sayydina Ali dan perang
siffin atas pemberontakan Muawwiyah terhadap kekhalifaan Ali yang berakhir dangan
perdamaian atas politik Muawwiyah yang mengangkat mushaf sebagai tanda perdamaian atas
hukum Allah. Pada Akhirnya kedua-duanya ( Ali Dan Muawwiyah) diputuskan
dengan tahkim dari pihak Ali di wakili oleh Abu musa Asy’ari dan dari pihak Muawwiyah di
wakili oleh Amar bin Ash, atas siasat Amar bin Ash akhirnya Ali terjatuh dari kepemimpinan
dengan keadaan terpaksa dan Muawwiyah tetap pada jabatannya, dimana dari kejadian
tersebut yang menyebabkan kontroversi dikalangan umat islam yang tidak ada ujungnya. Dari
sini timbulah bermacam-macam pengklaiman para firqah diantarannya ialah Menurut Harun
Nasution, kemunculan persoalan kalam dipicu oleh persoalan politik yang menyangkut
peristiwa pembunuhan Utsman Bin Affan yang bermula pada penolakan Muawiyah atas
kekhalifahan Ali Bin Abi Thalib. Ketegangan tersebut mengkristal menjadi perang Siffin
yang berakhir dengan keputusan tahkim. Sikap Ali menerima tipu muslihat Amr bin Al ash,
utusan dari pihak Muawiyah dalam tahkim. Kelompok yang awalnya berada dengan Ali
menolak keputusan tahkim tersebut mereka menganggap Ali telah berbuat salah atas
keputusan tersebut sehingga mereka meninggalkan barisannya, kelompok ini dikenal dengan
nama khawarij, yaitu orang yang keluar dan memisahkan diri.
Diluar pasukan yang membelot Ali, adapula yang sebagian besar tetap mendukung
Ali. Mereka inilah yang kemudiaan memunculkan kelompok syiah. Harun lebih bahwa
Sementara itu menurut Dr. M. Yunan yusuf masalah ilmu kalam ini timbul berawal
dari masalah politik yaitu ketika Usman Bin Affan wafat terbunuh dalam suatu
pemberontakan . Sebagai gantinya Ali dicalonkan sebagai khalifah namun pencalonan Ali ini
banyak mendapat pertentangan dari para pemuka sahabat di Mekah. Tantangan kedua datang
dari Muawiyah, gubernur Damaskus salah seorang keluarga dekat Usman bin Affan. Ia pun
tidak mau pengangkatan Ali sebagai khalifah. Muawiyah menuntut untuk menghukum para
pembunuh Usman bin Affan.
Firqah atau sekte adalah kaum yang mengikuti pemahaman atau pendapat seorang
ulama yang pemahaman atau pendapatnya telah keluar dari pemahaman jama’ah
muslimin .Hingga sampai terjadinya peristiwa tahkim yang membuat Muawiyah naik tahta
secara illegal. Ketika Ali membiarkan hal itu terjadi sebagian tentara Ali tidak menyetujui hal
tersebut.mereka memandang Ali telah berbuat salah dan berdosa dengan menerima keputusan
tahkim itu. Akhirnya mereka menganggap Ali dan Muawiyah telah kafir. Dan hal itu
berkembang bukan lagi menjadi masalah politik namun telah menjadi masalah teologi.
Mereka inilah yang dikenal dengan kaum Khawarij.
Pada periode pertama, persoalan ilmu kalam berkaitan dengan kepemimpinan didalam
islam, pertentangan politik dan perbutan kekuasaan pasca wafatnya Rasulullah SAW
mengakibatkan peperangan antar sesame umat islam. Pertumpahan darah dan tindak
kekerasan bahkan saling fitnah ini pun kemudian memunculkan pertanyaan tentang kualitas
keimanan sesorang apakah ia masih layak disebut sebagai mukmin ataukah kafir. Disnilah
kemudian berkembang golongan takfiri yakni sekelompok orang yang menganggap bahwa
diluar golongannya adalah orang kafir yang boleh untuk ditumpahkan darahnya.
Dari kurun waktu periode perkembangan ilmu kalam setidaknya terdapat tiga doktrin
utama yang menjadi tema besar dalam perdebatan kalam, yakni doktrin kekuasaan ortodoksi,
dan keselamatan. Doktrin kekuasaan merupakan doktrin yang berkaitan dengan kekuasaan
Tuhan terhadap tidak keberdayaan manusia. Doktrin ortodoksi merupakan doktrin kebenaran
yang dipegang oleh para ulama yang memegang kekuasaan dengan kaum minoritas yang
memiliki pemikiran yang berbeda dan dianggap melakukan tindakan bid’ah. Adapun doktrin
keselamatan merupakan doktrin yang membahas tentang keselamatan yang dimiliki yang
hanya dimiliki oleh agama islam, sedangkan diluar agama islam individu maupun social akan
mendapatkan kutukan atau laknat baik dunia maupun akhirat kelak
KESIMPULAN
1. Keberadaan ilmu kalam pada zaman Rasulullah merupakan suatu hal yang belum
dirasa perlu, karena adanya pembahasan yang kurang menyentuh dalam pokok
keberagamaan, dan lebih mengutamakan ketaatan yang bersifat ibadah.
2. Sejarah awal kemunculan ilmu kalam yakni dari adanya seorang seorang sahabat yang
bertanya kapada Rasullah SAW sebuah tema “Al-qadar” saat itu pun, hal tersebut
mejadi publik perbincangan agama islam, pada zaman Rasulullah SAW.
3. Perkembangan ilmu kalam(Teologi Islam) khususnya masyarakat islam, tidak dari
politik dan zamannya, melainkan secara garis besarnya ilmu kalam terbagi menjadi
dua periode:
Periode pertama, adanya persoalan yang berkaitan dengan kepemimpinan
islam.
Periode kedua, adanya perdebatan dan pemikiran islam yang memasuki ranah
teoritis, sebagaiaman seorang muslim harus memiliki konsep tauhid, keadilan,
etika, hukum, dsb.
Zaini Ahmad, Mengurai Sejarah Timbulnya Pemikiran Ilmu Kalam Dalam Islam”, Journal
Aklak dan Tasawuf 1(1), 167-187, 2015.