Oleh :
2020
i
LEMBAR PERSETUJUAN
HASIL AKTUALISASI
Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Hasil Aktualisasi Peserta Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XIII:
Mentor Coach
ii
FORM PERSETUJUAN MENTOR
Data Peserta
Data Mentor
Peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi dalam rangka upaya menurunkan angka kematian
ibu dan bayi .
( Sulastri,A.Md.Keb )
NIP:197006251991022002
iii
DAFTAR HADIR MENTOR
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
ANGKATAN XIII TAHUN 2020
PUSLATBANG KDOD LAN
Nama : Sulastri,A.Md.Keb
Nip : 197006251991022002
Jabatan : Kasubbag TU
Instansi : Puskesmas Sungai Merdeka
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Peningkatan Pengawasan Ibu Hamil Risiko Tinggi Puskesmas Sungai Merdeka
Coach/Pembimbing Narasumber
v
DAFTAR ISI
Halaman
COVER. ........................................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... ii
FORM PERSETUJUAN MENTOR............................................................................... iii
DAFTAR HADIR MENTOR…………………………………………………………. iv
LEMBAR PENGESAHAN ...... ............................................................................................... v
DAFTAR ISI............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Aktualisasi ..................................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup........................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI.................................................. 4
2.1 Gambaran Umum Puskesmas Sungai Merdeka............................................ 4
2.2 Sumber Daya Puskesmas Sungai Merdeka.............................. 4
2.3 Visi Misi Puskesmas Sungai Merdeka................................................................ 5
2.4 Tugas dan Fungsi........................................................................ 5
2.5 Struktur Organisasi……………………………………………………… 6
BAB III LANDASAN TEORI............................................................................. 11
3.1 Konsep Aktualisasi Nilai Dasar ANEKA .................................................. 11
a. Akuntabilitas ...................................................................................... 11
b. Nasionalisme ...................................................................................... 12
c. Etika Publik ........................................................................................ 13
d. Komitmen Mutu ................................................................................. 15
e. Anti Korupsi ....................................................................................... 16
3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ................................................17
a. Manajemen ASN ................................................................................ 17
b. Whole of Government......................................................................... 18
c. Pelayanan Publik ................................................................................ 19
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI.......................................................... 20
4.1 Identifikasi Isu…………………………………………………….......... 20
4.2 Prioritas (Teknik Analisis)…………………………………................... 20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 48
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kegiatan yang dilakukan, serta mempresentasikan hasil dari kegiatan yang dilakukan di
unit masing-masing, sehingga pada akhirnya mampu memberikan manfaat yang cukup
signifikan bagi lingkungan kerja. Dengan adanya pola baru dalam penerapan nilai-nilai
ANEKA ditambah dengan nilai Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan
Pelayanan Publik, maka setiap CPNS yang mengikuti latsar wajib menghabituasikan nilai-
nilai yang sudah diberikan pada saat latsar. Habituasi yang dilakukan di masing-masing
intansi bertujuan untuk membiasakan ASN melakukan proses aktualisasi diri terhadap
berbagai materi yang diterima saat proses latsar.
Dalam melaksanakan proses aktualisasi bertempat di puskesmas sungai merdeka
kecamatan samboja.Di puskesmas sungai merdeka saya mengambil 3 isu yang
merupakan permasalahan pada penerapan Whole of Government yaitu : 1.Peningkatan
pengawasan ibu hamil risiko tinggi, 2.Peningkatan kunjungan ibu hamil dengan usia
kehamilan di atas 28 minggu, 3. Peningkatan kunjungan bayi balita di puskesmas.
Kemudian dari ketiga isu tersebut terpilih isu prioritas dengan menggunakan metode USG
yaitu “Peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi di puskesmas sungai
merdeka”. Untuk mengatasi isu tersebut maka dilakukan kegiatan “1.Mengumpulkan data
ibu hamil risiko tinggi yang tidak datang periksa (ANC) pada waktunya ,2.Melakukan
monitoring dan konseling individu ibu hamil risiko tinggi dengan melalui media whatsapp
dan telfon 3.Melakukan sosialisasi mengenai kehamilan risiko melalui whatsapp group
.4.Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil risiko tinggi yang tidak bisa datang ke
fasilitas kesehatan
Harapan penulis dengan menyelesaikan isu tersebut adalah terbentuknya karakter
sebagai ASN yang profesional dalam melayani masyarakat, berkinerja tinggi, berdaya
saing, serta mampu memecahkan permasalahan atau memiliki solusi yang tepat guna,dan
dapat meminimalisir kematian ibu dan bayi di wilayah puskesmas sungai merdeka.
1.2 Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini adalah :
1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta mengetahui kedudukan dan peran profesi ASN
dalam NKRI (manajemen ASN, Whole of Government, dan pelayanan publik) dalam
melaksanakan tugas pokok dan tugas tambahan di instansi tempat bertugas dan dapat
berperan dalam pencapaian visi dan misi instansi,
2. Meningkatkan penerapan Whole of Government di pelayanan kebidanan puskesmas
sungai merdek
2
1.3 Ruang Lingkup
Aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di tempat tugas adalah untuk melatih ASN
supaya terbiasa meletakkan nilai ANEKA sebagai landasan melaksanakan tugas dan
kegiatan sebagai ASN. Keterkaitan pelaksanaan aktualisasi ini dengan tugas dan jabatan
penulis sebagai bidan di puskesmas sungai merdeka. Pelaksanaan kegiatan akan
dilakukan dengan baik guna meningkatkan komitmen mutu di puskesmas sungai
merdeka.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pelaksanaan rancangan aktualisasi yang telah
dibuat, menyiapkan bukti dan dokumentasi pelaksanaan aktualisasi, bimbingan
pembuatan laporan aktualisasi dengan coach dan mentor masing-masing, hingga
akhirnya menyusun dan membuat laporan aktualisasi untuk menjadi bahan seminar di
akhir kegiatan Pelatihan Dasar CPNS. Batas waktu yang telah ditentukan untuk
pelaksanaan aktualisasi ini adalah selama off campus dari tanggal Agustus 2020 sampai
dengan September 2020.
3
BAB II
Puskesmas Sungai Merdeka merupakan Puskesmas Unit Gawat Darurat, karena terletak
di pinggir jalan negara Samarinda - Balikpapan, mengharuskan seluruh jajaran Puskesmas
yang berkompeten untuk siap siaga dalam hal membantu menangani kasus - kasus
kedaruratan.
Apabila merujuk kepada Sistem Kesehatan Nasional bahwa Puskesmas harus melaksanakan
dua program besar yaitu Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat.
Demikian pula yang terjadi di Puskesmas Sungai Merdeka, selain memberikan pelayanan
kesehatan perorangan juga tetap fokus pada upaya kesehatan masyarakat, namun pada
tatanan operasionalnya tetap mengupayakan adanya keseimbangan antara pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Sebagai organisasi kesehatan, agar mempunyai tujuan kinerja yang jelas dan fokus maka
Puskesmas
Tata Nilai Puskesmas Sungai Merdeka : “SEHAT”
S : Sopan dan Santun Dalam Berprilaku
E : Empati dan Sepenuh Hati Dalam Melayani
H : Handal, Terampil dan Profesional
A : Aman, Akuntabel, dan Bertanggung Jawab
T : Tertib dan Terjangkau oleh Seluruh Lapisan Masyarakat
MOTTO Puskesmas Sungai Merdeka : “ Anda Sehat Kami Senang”
Pada bab ini diuraikan tenaga kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana pelayanan
kesehatan lain. Terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan dan kebidanan, tenaga kesehatan
masyarakat, kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian, dan tenaga kesehatan lain
serta tenaga pendukung/penunjang kesehatan.
Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas Sungai Merdeka secara Kuantitas
mungkin sudah cukup, namun ketenagaan sesuai dengan kompetensinya masih kurang. Dari 46
orang tenaga, 14 orang berstatus sebagai PNS sisanya 26 orang berstatus THL dan 2 orang
tenaga BLUD / Sukarela, Rincian perprofesi tenaga tersebut diatas adalah 2 orang dokter umum,
3 orang Kesmas, 14 orang bidan, 11 orang perawat, 1 orang kesling, 1 orang analis, 1 orang
asisten apoteker,1 orang Ahli gizi, 6 orang SLTA/tenaga administrasi.
Tenaga seperti perawat gigi dan dokter gigi,apoteker/D III farmasi, Akutansi belum
tersedia, sehingga untuk pelayanan yang menyangkut teknis tersebut belum dapat dioptimalkan.
Tenaga kesehatan yang sudah tersedia sebagian besar adalah THL dan sebagiannya adalah
tenaga baru, sehingga perlu pelatihan dan peningkatan kompetensi.
4
2.1.3 Visi dan Misi Puskesmas Sungai Merdeka
Sebagai organisasi kesehatan, agar mempunyai tujuan kinerja yang jelas dan fokus
a..Tugas Bidan
b..Fungsi Bidan
Fungsi bidan sebagai pelaksana adalah melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada
individu,keluarga dan masyarakat.Serta melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan
normal,kehamilan dengan kasus patologis tertentu dan kehamilan dengan risiko tinggi.
5
2.1.5 Struktur Organisasi
6
2.2 Profil Puskesmas Sungai Merdeka
Puskesmas sungai merdeka meliputi (non rawat inap) beserta jejaringnya, Rumah Sakit (baik RS
umum maupun RS khusus), sarana produksi dan distribusi kefarmasian serta Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (Posyandu dan Posbindu PTM)
Menganalisa sarana kesehatan yang tersedia dapat dikatakan masih kurang dari standar, namun
dengan segala keterbatasan yang dimiliki Puskesmas berusaha melaksanakan semua program -
program yang telah di rencanakan. Keterbatasan ruangan menyebabkan sebagian pelayanan
tidak dapat terlaksana, seperti pelayanan konsultasi, imunisasi, santun lansia, dan pelayanan
penyakit tidak menular, termasuk juga keleluasaan bagi pemegang program untuk melaksanakan
tugas - tugasnya. Keterbatasan sarana Transportasi menyebabkan pelayanan kasus - kasus
kegawat daruratan juga tidak maksimal, sehingga seringkali sistem rujukanpun memerlukan
waktu yang lama. Keterbatasan sarana penunjang juga menambah kelengkapan dari kurang
optimalnya pemberian pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
Adapun sarana kesehatan yang ada di Puskesmas Sungai Merdeka, dapat kami
gambarkan sebagai berikut :
A. Sarana Kesehatan Puskesmas (rawat inap dan non rawat inap)
Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Sungai Merdeka adalah Puskesmas Non
Rawat Inap atau Rawat Jalan, meliputi :
1. Ruangan Pendaftaran / kartu,
2. Ruangan tindakan,
3. Ruangan Pelayanan Umum,
4. Ruangan Kesehatan Ibu,
7
5. Ruangan Anak,
6. Ruangan Kesehatan Lingkungan,
7. Ruangan Gizi dan Imunisasi,
8. Ruangan Laboratorium,
9. Ruangan Apotik,
10. Ruangan Tata Usaha.
Terbatasnya ruangan menjadikan hambatan yang sampai saat ini masih belum dapat
teratasi. Pelayanan seperti ruang konsultasi, pelayanan khusus penyakit tidak menular,
pelayanan imunisasi dan ruang pemegang program, belum dapat diberikan secara maksimal.
Pelayanan diruang poli gigi hingga saat ini belum bisa diberikan sekalipun peralatannya telah
tersedia
B. Puskesmas Pembantu
Fasilitas Puskesmas Pembantu berjumlah 5 buah, tersebar di 5 desa / kelurahan dalam
wilayah kerja Puskesmas Sungai Merdeka. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan akses
bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
C. Polindes
Polindes diwilayah kerja Puskesmas Sungai Merdeka berjumlah 2 buah, yaitu 1 di Kelurahan
Bukit Merdeka, dan 1 buah berada di Desa Tani Bhakti. Keberadaan Polindes ini dimaksudkan
untuk memperluas jangkauan pelayanan sekaligus memudahkan bagi Ibu-ibu hamil dapal
mendapatkan pelayanan kesehatan selama masa kehamilan dan pada saat proses
persalinannya.
D. Kefarmasian
Ketersediaan obat - obatan di Puskesmas selama ini dipenuhi oleh Gudang Farmasi Dinas
Kesehatan, sekalipun pada prakteknya tidak semua obat yang di minta terpenuhi. Apabila
dirata - ratakan sebagian besarnya sudah terpenuhi, hanya ada beberapa item obat yang
stoknya terbatas. Mengatasi permasalahan tersebut Puskesmas selalu berkoordinasi dengan
pemegang program terkait di Dinkes,serta mengadakan pembelian obat melalui BHP medis,
kemudian meningkatkan promosi, dan bagi pasien yang mampu dianjurkan untuk membeli
obat diapotik yang difasilitasi oleh Puskesmas. Secara rinci tentang penyediaan obat ada
terlampir di profil.
8
masyarakatnya memiliki keterbatasan untuk mendapatkan layanan kesehatan. Adapun
pelayanan yang diberikan dalam bentuk puskesmas keliling dan laboratorium keliling. Untuk
akses pelayanan balita dan kesehatan keluarga lainnya telah disediakan 21 posyandu, yang
di laksanakan oleh 2 orang bidan dan satu orang perawat. Pelayanan pada lansia juga telah
disediakan 6 posyandu lansia. Perluasan akses berikutnya adalah dibentuknya masing -
masing daerah binaan yang setiap daerah berada dibawah tanggung jawab bidan, dengan
tujuan tidak ada lagi permasalahan yang menyangkut pelayanan bagi kesehatan dan
keselamatan ibu dan anak. Walaupun telah dilakukan berbagai upaya tersebut angka
kematian bayi masih terjadi, maka sebagai tindak lanjutnya diadakan audit dan evaluasi terus
menerus untuk perbaikan pelayanan. Bagi remaja Puskesmas juga telah membuka klinik
konsultasi remaja baik secara on line maupun langsung berkunjung ke Puskesmas dan juga
telah membentuk kader kesehatan remaja di 10 sekolah yang tersebar di 6 desa/kelurahan.
Keterpaduan UKBM dan peran lintas sektor terus ditingkatkan melalui program Sayang Balita,
Program Sayang Remaja dan Program Layanan Terpadu Pranikah (LADUNI).
Perhatian terhadap perbaikan mutu pelayanan kepada masyarakat juga menjadi agenda dari
kegiatan di Puskesmas Sungai Merdeka. Bentuknya adalah berupa penyediaan kotak keluhan
dan survey kepuasan yang selalui dievaluasi dan ditindaklanjuti melalui mini lokakarya
Puskesmas, dan dari hasil survey terakhir menunjukkan 80 % sampai dengan 90 %
masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Namun bukan berarti sudah
bagus, karena masih ada juga kebutuhan masyarakat yang belum semuanya terpenuhi karena
keterbatasan SDM dan sarana prasarana Puskesmas. Mengatasi permasalahan tersebut
diadakan pertemuan secara berkala untuk mengevaluasi dan mengupayakan solusinya.
Pengembangan sumber daya manusia yang ada juga menjadi perhatian, yang solusinya,
mengikutkan ke seminar- seminar kesehatan, Peningkatan Kompetensi Teknis melalui
pelatihan dan sharing sesama petugas serta konsultasi dengan dokter ahli terutama tentang
SOP penatalaksanaan terbaru.
9
BAB III LANDASAN
TEORI
10
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang
mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan,
dengan itu masyarakat suatu bangsa akan merasakan adanya kesetiaan yang
mendalamg kepada bangsa itu sendiri (Manarul, 2019). Nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar
bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga
sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;
mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia
dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; serta
mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme menurut saya ada sikap dan perilaku yang menunjukkan kecintaan
kepada negara. Nasionalisme berfungsi sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan
negara, setiap aparatur sipil negara harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, memiliki
kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi pemersatu bangsa
mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI.
Nasionalisme berperan dalam pembinaan karakter bangsa, pengawal pembagunan
nasional (nation building), dan pengerat integrasi nasional. Ada lima indikator dari nilai-
nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan oleh aparatur sipil negara dalam
menjalankan tugasnya yaitu Pancasila : 1. ketuhanan yang Maha Esa, 2. kemanusiaan
yang adil dan beradab, 3. persatuan Indonesia, 4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, 5. keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia (Latief dkk., 2015).
11
c. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan
baik/buruk dan benar/salah suatu perilaku, tindakan, dan keputusan yang
mengarahkan kebijakan publik dalam menjalankan tanggung jawab pelayanan publik
(Haryatmoko, 2011). Ada 3 fokus utama dalam pelayanan publik, yaitu : 1. pelayanan
publik yang berkualitas dan relevan; 2. sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi
sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi;
dan 3. modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual. Etika
publik menurut saya adalah peraturan mengenai sikap dan perilaku yang harus
diterapkan oleh setiap aparatur sipil negara dalam pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN
yaitu :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945;
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
12
Berdasarkan Undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yaitu :
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang mennyangkut kebijakan Negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11. Temegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN (Kumorotomo dkk., 2015).
13
d. Komitmen Mutu
Pelayanan publik yang bermutu memainkan peran yang sangat penting dalam
menciptakan lingkungan dan masyarakat yang lebih sejahtera, adil, dan inklusif (dapat
dijangkau semua orang) (Rohmat, 2017). Mutu merupakan persepsi pengguna
layanan terhadap kemampuan suatu organisasi dalam menjawab kebutuhan dan
harapan pelanggan. Mutu bersifat dinamis, sehingga setiap organisasi dituntut untuk
memperbaiki kinerjanya secara terus-menerus. Untuk menghasilkan mutu dalam
pelayanan publik yang bersifat jasa, sangat membutuhkan kerjasama dan partisipasi
masyarakat. Oleh sebab itu, aparatur sipil negara harus mampu memelihara
komunikasi dan interaksi yang baik dengan masyarakat, bersifat kreatif, proaktif, dan
inovatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang berbeda- beda. Masyarakat
pun terus-menerus menuntut standar pelayanan yang semakin tinggi dan semakin
responsif terhadap kemampuan dan kebutuhan yang beragam karena kondisi sosial
ekonomi yang terus membaik. Pelayanan yang baik harus cepat, tepat, dapat
diandalkan, tidak berbelit-belit (bertele-tele), dan tidak ditunda-tunda. Komitmen mutu
menurut saya adalah janji aparatur sipil negara untuk tetap mempertahankan atau
meningkatkan kualitas mutu pelayanan publik dengan bekerja secara efektif, efisien,
dan inovatif.
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurang-
kurangnya mencakup hal-hal berikut :
1. Mngedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients;
2. Memberikan layanan yang menyentuh hati untuk menjaga dan memelihara agar
customers/clients tetap setia;
3. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa cacat, tanpa kesalahan,
dan tidak ada pemborosan;
4. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran
tuntutan kebutuhan customers/clients maupun perkembangan teknologi;
5. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan;
6. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara
lain : pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan
benchmark.
14
Nilai-nilai dasar sebagai indikator dalam menilai mutu pelayanan adalah :
1. Nyata terwujud (tangible);
2. Keandalan (reability);
3. Cepat tanggap (responsiveness);
4. Kompetensi (competence);
5. Kemudahan (access);
6. Keramahan (courtesy);
7. Komunikasi (communication);
8. Kepercayaan (credibility);
9. Keamanan (security); dan
10. Pemahaman pelanggan (understanding the customer) (Lembaga Administrasi
Negara, 2020).
e. Anti Korupsi
Korupsi adalah produk dari sikap hidup satu kelompok masyarakat yang
memakai uang sebagai standar kebenaran dan sebagai kekuasaan mutlak (Irfan,
2012). Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001,
korupsi adalah perbuatan melawan hukum bagi seorang pemerintah atau pejabat
swasta dengan memperkaya diri sendiri/orang lain yang dapat merugikan keuangan
negara. Definisi korupsi telah dijelaskan dalam 13 buah Pasal yang dirumuskan ke
dalam 30 bentuk/jenis tindak pidana korupsi. 30 bentuk/jenis tindak pidana korupsi
tersebut dikelompokkan menjadi 7 jenis yaitu : 1. kerugian keuangan negara, 2. suap-
menyuap, 3. penggelapan dalam jabatan, 4. pemerasan, 5. perbuatan curang, 6.
benturan kepentingan dalam pengadaan, dan 7. gratifikasi (Komisi Pemberantasan
Korupsi, 2006).
Anti korupsi adalah sikap dan perilaku yang tidak mendukung adanya upaya
untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara, singkatnya ialah sikap
menentang terhadap adanya korupsi. Korupsi dapat diartikan sebagai perbuatan yang
tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian,
melanggar norma-norma agama, material, mental, dan umum. Anti korupsi menurut
saya adalah pikiran dan tindakan yang menentang adanya penyalahgunaan
kepercayaan yang melanggar hukum yang dapat merugikan negara. Ada 3 strategi
dalam pemberantasan korupsi, yaitu : 1. perbaikan sistem, 2. edukasi, dan 3. represif.
15
Untuk mendukung pemberantasan korupsi, KPK bersama para pakar telah
mengidentifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi
yaitu :
1. Jujur;
2. Peduli;
3. Mandiri;
4. Disiplin;
5. Tanggung jawab;
6. Kerja keras;
7. Sederhana;
8. Berani; dan
9. Adil (Lembaga Administrasi Negara, 2020).
16
tugasnya tersebut. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu, ASN dituntut untuk profesional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi
martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
diri sendiri, seseorang, dan golongan. Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara bertekad untuk mengelola ASN menjadi semakin
profesional agar mampu menyelenggarakan pelayanan public yang berkualitas bagi
masyarakat (Fatimah dan Irawati 2017)
1. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi. Dengan
demikian menjadi kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakannya baik
dilakukan sendiri (oleh birokrasi pemerintah) maupun bekerja sama dengan sektor
swasta.
2. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga negara.
Oleh karena itu, sebagai seorang ASN harus paham bahwa warga negara adalah
agent (tuan) dan ASN adalah client (pelayan). Konsekuensinya, ASN yang harus
mengikuti kehendak masyarakat pengguna layanan, bukan sebaliknya.
3. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang
strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
4. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasar warga negara sebagai manusia, tetapi juga berfungsi untuk memberikan
perlindungan bagi warga negara (proteksi) (Purwanto dkk., 2017).
18
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
19
Tabel 1. Proses penentuan skala prioritas isu menggunakan metode USG
4.3 IsuTerpilih
Jika tidak dilakukan peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi maka akan berdampak pada
meningkatnya angka kematian ibu dan bayi di wilayah kerja puskesmas sungai merdeka .
Gagasan : Peningkatan pengawasan ibu hamil yang berisiko tinggi di puskesmas sungai
merdeka.
Kegiatan :
1. Mengumpulkan data ibu hamil risiko tinggi yang tidak datang periksa (ANC)
pada waktunya di puskesmas sumgai merdeka
2. Melakukan monitoring dan konseling individu melalui media whatsapp atau
telfon untuk memantau kondisi ibu hamil di puskesmas sungai merdeka.
3. Melakukan sosialisasi terkait kehamilan risiko tinggi melalui group WA di
wilayah kerja puskesmas sungai merdeka.
4. Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang tidak bisa datang ke
tempat pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas sungai merdeka.
20
4.5. Rancangan Aktualisasi
Isu yang Diangkat Peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi di puskesmas sungai merdeka.
Gagasan Pemecahan Isu Sosialisasi terkait kehamilan risiko tinggi melalui group whatsapp di puskesmas sungai merdeka
Keterkaitan Substansi dengan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Nilai ANEKA
1 Mengumpulkan data ibu hamil 1. Berkonsultasi dengan kepala Buku catatan ibu hamil Akuntabilitas
yang berisiko tinggi yang tidak puskesmas terkait Pelaksanaan risiko tinggi Output dari kegiatan dapat
datang periksa ke fasilitas aktualisasi dipertanggungjawabkan
kesehatan 2. Berkonsultasi dengan mentor Nasionalisme
dan bidan koordinator Rapat kecil dengan rekan bidan merupakan
3. Membuat rapat kecil dengan rekan- perwujudan dari sila ke 4 Pancasila
rekan bidan
Etika Publik
Menghargai komunikasi,konsultasi dan
kerjasama
4. Berkoordinasi dengan kader Komitmen mutu
terkait dengan pengumpulan data Meningkatkan kualitas mutu pelayanan
publik dengan komunikasi yang baik dengan
pimpinan ,mentor,bidan koordonartor,rekan
bidan dan kader
Anti Korupsi
Perbaikan system untuk melaksanakan tugas
dan tanggungjawab
Melakukan monitoring dan konsultasi 1.Berkoordinasi dengan ibu hamil Bukti komunikasi antara
melalui whatsapp dan telefon untuk bidan dan ibu hamil Akuntabilitas
21
memantau kondisi ibu hamil risiko tinggi 2.Memberikan konseling kepada ibu
Hasil dari kegiatan dapat dipertanggungjawabkan
hamil
3.Memasukkan/mendokumentasikan Nasionalisme
data yang di dapat dari kegiatan Berkoordinasi dengan ibu merupakan perwujudan sila
tersebut kebuku atau komputer kemanusiaan yang adil dan beradab
Anti Korupsi
Memberikan pelayanan yang berkualitas dan
sederhana
3 Melakukan sosialisasi tentang kehamilan 1.Membuat WA group Bukti sosialisasi dalam group Akuntalbilitas
risiko tinggi melalui group WA dipkm 2.Mencari gambar-gambar atau video WA Hasil dari kegiatan dapat di pertanggung jawabkan
sungai merdeka tentang kehamilan risiko tinggi dan dan informatif
bahayanya
3.Memasukkan gambar-gambar dan video Nasionalisme
tersebut di atas Sosialisasi merupakan perwujudan sila persatuan
4.Mengevaluasi reaksi/tanggapan ibu Indonesia
hamil
5.Membicarakan dalam rapat tentang Etika Publik
permasalahan-permasalahan yang ada pada Mempertangggung jawabkan kinerja dan tindakan
ibu hamil risiko tinggi kepada publik
Komitmen Mutu
Meningkatkan mutu dengan beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi yaitu dengan menggunakan
media WA
Anti Korupsi
22
Memberikan pelayanan dengan tidak pilih-pilih
Komitmen mutu
Membawa obat dan peralatan yang akan
4.Melakukan komunikasi dengan
dipakai membuat pekerjaan lebih efektif dan
ibu hamil yang di kunjungi
efisien
23
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi : Memberikan kontribusi untuk visi misi puskesms yaitu,visi: terwujudnya pelayanan
kesehatan yang berkualitas menuju masyarakat samboja sehat”, Misi:Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu,professional
,bertanggung jawab dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Penguatan terhadap nilai organisasi : Mengerjakan tugas dengan empati dan sepenuh hati,tertib dan terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat ,selalu sopan dan santun dalam melayani masyarakat,profesional dan penuh tanggung jawab
24
1. Mengumpulkan
data ibu hamil
risiko tinggi yang
tidak datang
periksa
2 Melakukan
monitoring dan
konseling
individu melalui
media whatsapp
atau telefon untuk
memantau
kondisi ibu hamil
3 Membentuk
group WA
khusus untuk ibu
hamil risiko
tinggi untuk
mensosialisasikan
tentang berbagai
macam akibat
risiko tinggi dan
penanganannya
4 Melakukan
kunjungan rumah
kepada ibu hamil
yang tidak bisa
datang ke tempat
pelayanan
kesehatan
25
LEMBAR KONSULTASI KOCH
Nama : Sri Lestari
NDH : 34
Jabatan : Bidan Pelaksana
Coach : Lia Rosliana, S.Psi,M.Psi
NO HARI/TANGGAL URAIAN KETERANGAN PARAF
KONSULTASI
01 01 Agustus 2020 Perkenalan diri VIA ZOOM
perkenalan awal
sehubungan dengan
pemilihan isu
26
N HARI/TANGGA URAIAN KETERANGAN PARAF
O L KONSULTA
SI
04 Jum’at/ 07 Konsultasi Via Whatsapp
Agustus 2020 Tentang
Laporan
Rancangan
Aktualisasi
27
LEMBAR KONSULTASI MENTOR
Nama : Sri Lestari
NDH : 34
Jabatan : Bidan Pelaksana
Mentor : Sulastri,A.Md.Keb
28
BAB V
ROLE MODEL
Ibu Sulastri atau biasa di panggil bu Ilas oleh sebagian besar rekan-rekan
di puskesmas, beliau adalah seorang bidan yang sekarang menjabat sebagai
Kepala Sub Bagian Tata Usaha di Puskesmas Sungai Merdeka.Beliau dilahirkan
di Samboja tanggal 15 Juni 1970 dari seorang ibu yang bernama Siti Saniah dan
bapak Salman.
Beliau menempuh pendidikan mulai dari Sekolah Dasar yaitu SD Inpres
017 samboja lulus tahun 1983 kemudian di lanjutkan ke sekolah menengah
pertama yaitu SMP Negeri 3 Balikpapan lulus tahun1986 setelah itu beliau
melanjutkan pendidikan ke Sekolah Perawat Rumah Sakit Umum Balikpapan
tahun 1989 kemudian beliau melanjutkan pendidikan Sekolah Pendidikan Bidan
(DI) di Samarinda tahun 1991 setelah itu melanjutkan ke Poltekkes Kemenkes
Kaltim Jurusan Kebidanan Balikpapan (DIII) tahun 2010.
Ibu Sulastri mulai bekerja menjalankan ikatan dinas sebagai bidan PNS
sejak tahu 1991 sampai 1998 di Kutai Barat kemudian beliau pindah ke Samboja
dari tahun 1998 sampai dengan 2014 di Puskesmas Pembantu Karya Merdeka
kemudian setelah ada pemekaran wilayah beliau pindah ke puskesmas sungai
Merdeka dari tahun 2014 sampai dengan sekarang.
Sebagai bidan beliau sangat profesional dalam menjalankan tugas dan
sangat bertanggung jawab terhadap tugas yang beliau emban.Dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat beliau tidak pernah membeda-bedakan status,suku
dll.Beliau dikenal sebagai Bidan legendaris karena sudah ratusan bayi yang lahir
ditangan beliau .Dalam Memberikan pelayanan kepada masyarakat beliau selalu
optimis,energik,profesional (tidak pernah membawa masalah rumah tangga ke
dalam pekerjaan)dan selalu memberikan solusi kepada kami rekan -rekan sejawat
dan klien.Beliau yang sering memberikan semangat kepada saya dan rekan-rekan
dalam menjalani tugas sebagai pelayan publik.Ibu Sulastri selalu siap kapanpun
orang membutuhkan .Dalam melaksanakan tugas beliau mempunyai prinsip lebih
cepat lebih baik dan jangan menunda-nunda pekerjaan.
29
BAB VI
PELAKSANAAN AKTUALISASI
6.1.Laporan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
a. Kegiatan I
Kegiatan Mengumpulkan data ibu hamil yang berisiko tinggi yang tidak
datang periksa ke fasilitas kesehatan
Tanggal 15 Agustus - 19 Agustus 2020
Daftar Lampiran 1.Dokumentasi Tahapan Kegiatan
30
Gambar 3.Membuat Rapat Kecil dengan Rekan-Rekan Bidan
Uraian Kegiatan
1.Berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas Terkait Pelaksanaan Aktualisasi Pada
Tanggal 15 Agustus 2020 saya menghadap pimpinan puskesmas sungai merdeka ,bapak Su’ud
31
.S.Kep.untuk berkonsultasi tentang pelaksanaan aktualisasi saya tentang peningkatan
pengawasan ibu hamil risiko tinggi dan beliau mendukung semua kegiatan saya serta bersedia
membantu /memfasilitasi saya dalam melaksanakan semua kegiatan aktualisasi ini.Saya
melaksanakan konsultasi dengan sopan (Etika Publik) Hasil dari konsultasi saya laksanakan
dengan baik (komitmen mutu) dan penuh dengan tanggung jawab (akuntabilitas) sebagai acuan dan
dasar dari pelaksanaan semua kegiatan aktualisasi saya(akuntabilitas).
2.Berkonsultasi dengan Mentor dan Bidan Koordinator
Pada tanggal 15 Agustus 2020 untuk mengawali kegiatan aktualisasi saya setelah berkonsultasi dengan
pimpinan saya berkonsultasi dengan mentor ,ibu Sulastri,A.Md.Keb,agar beliau selalu memberikan
bimbingan dan arahan kepada saya untuk kelancaran kegiatan aktualisasi ini,kemudian berkonsultasi
dengan bidan coordinator ibu Sylvyana D,A.Md.Keb,untuk menggalang komunikasi yang baik serta
bekerjasama dengan tujuan yang sama yaitu untuk meminimalisir kematian bayi baru lahir dan ibu
serta meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat(Komitmen Mutu)
3.Membuat Rapat Kecil dengan Rekan-Rekan Bidan Pada
kegiatan ini untuk mengumpulkan data saya bekerjasama dengan teman-teman bidan dan sebelumnya
kami membuat rapat kecil terkait hal ini (15.08.2020)dengan tujuan untuk menyamakan persepsi agar
dapat terlaksana dengan baik dan dalam pelaksanaanya kami dapat bekerjasama untuk kepentingan
bersama agar pelayanan yang kami berikan lebih maksimal (Nasionalisme) 4.Berkoordinasi
dengan Kader Terkait dengan Pengumpulan Data Dalam
pelaksanaan pengumpulan data saya juga berkoordinasi dengan kader-kader karena mereka adalah
perpanjangan tangan dari puskesmas dalam mencari data tentang ibu hamil, kader selalu melaporkan ke
bidan apabila menemui ibu hamil yang belum pernah periksa hamil di wilayah kerja posyandu masing-
masing agar data kader dan bidan sama(Anti Korupsi)
OUT PUT DARI KEGIATAN PENGUMPULAN DATA
Dari proses pengumpulan data ini,data yang diperoleh dimasukkan ke computer dan di catat di buku
kohort sehingga didapatkan data ibu hamil yang sudah periksa atau belum dan di bulan ini terdapat 27
ibu hamil yang berisiko tinggi dan ada satu ibu hamil yang berisiko tinggi yang tidak datang periksa
ketempat pelayanan kesehatan dan ini yang akan kami tindak lanjuti.Data yang saya peroleh dapat di
pertanggung jawabkan karena datanya sesuai kenyataan yang ada dilapangan.(Nasionalisme)
b. Kegiatan II
32
Kegiatan Melakukan monitoring dan konsultasi melalui whatsapp dan telefon
untuk memantau kondisi ibu hamil risiko tinggi di Puskesmas
Sungai Merdeka
Tanggal 21Agustus - 19 September 2020
Daftar Lampiran 1.Dokumentasi Tahapan Kegiatan
33
Gambar 3. Memasukkan/mendokumentasikan data yang di dapat
dari kegiatan tersebut kebuku atau computer
34
Uraian Kegiatan
35
c. Kegiatan III
36
Gambar 3.Memasukkan /menshare gambar-gambar dan video
tentang kehamilan risiko tinggi ke dalam group whatsapp
37
Uraian Kegiatan
1.Tanggal 25 Agustus 2020 saya membuat whatsapp group untuk memudahkan saya dalam
melakukan sosialisasi tentang kehamilan risiko tinggi dan bahayanya dan lain sebagainya.
Whatsapp group ini beranggotakan ibu hamil dan bidan ,dalam membuat group ini saya tidak
membeda-bedakan ibu hamil baik dari status socialnya, suku,agama.(Anti Korupsi)
2.Mencari gambar-gambar atau video tentang kehamilan risiko tinggi dan bahayanya
Dalam menunjang kegiatan sosialisasi tentang kehamilan risiko tinggi saya mencari gambar-
gambar/video tentang kehamilan risiko tinggi dan bahayanya(26 Agustus 2020) saya memilih video
dengan hati-hati agar tidak ada yang menyinggung perasaan ibu hamil (Etika Publik) dengan tujuan
untuk membantu memberikan informasi yang benar kepada ibu hamil agar tidak terjadi kesalahan
persepsi (Nasionalisme)
3.Memasukkan/menshare gambar-gambar atau video tentang kehamilan risiko tinggi dan bahayanya
kedalam group whatsapp
Tanggal 26 Agustus 2020 setelah saya mendapatkan video tentang kehmilan risiko tinggi dan
bahayanya saya memasukkan/menshare kedalam group whatsapp agar ibu hamil lebih tertarik
menyimak dan tidak membosankan karena dapat di saksikan kapan saja mau di buka dan memberikan
kemudahan kepada ibu hamil dalam mendapatkan informasi tentang kehmilan risiko tinggi dan
bahayanya.(Komitmen Mutu)
4.Mengevaluasi reaksi atau tanggapan ibu hamil
Setelah menshare video tentang kehamilan risiko tinggi dan bahayanya tanggal 10 September 2020
saya mengevaluasi reaksi atau tanggapan ibu hamil tentang video tersebut dan sebagian ibu hamil
menanggapi dan bereaksi dengan baik dan ada yang berkonsultasi tentang kehamilannya ,hal ini
dilakukan untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan. (Komitmen Mutu)
5. Membahas dalam rapat tentang permasalahan yang ada pada ibu hamil risiko tinggi.
Dalam tahapan kegiatan ini setelah melakukan evaluasi tentang sosialisasi mengenai
kehamilan risiko tinggi pada tanggal 12 September 2020 saya membawa permasalahan yang
saya temukan kedalam rapat koordinasi bidan yaitu permasalahan tentang ibu hamil risiko
tinggi agar permasalahan yang ada cepat teratasi dan tidak bertambah luas dan menjadi
berlarut-larut karena sudah ada koordinasi dengan pimpinan puskesmas dan rekan bidan serta
dokter(Komitmen Mutu)
38
Out put dari kegiatan ini dapat dipertanggungjawabkan dan informatif yaitu adanya interaksi antara ibu
hamil risiko tinggi yang ada di group whatsapp(Akuntabilitas)
39
d. Kegiatan IV
Kegiatan Melakukan Kunjungan Rumah Kepada Ibu Hamil Yang Tidak Bisa
Datang Ke Tempat Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Sungai
Merdeka
Tanggal 29 Agustus - 16 September 2020
Daftar Lampiran Dokumentasi Tahapan Kegiatan
40
Gambar 3. Mempersiapkan peralatan yang akan dibawa untuk
kunjungan rumah
41
Gambar 6. Memberikan konseling kepada ibu hamil
42
,
43
2.Berkoordinasi dengan kader sehubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan
Sebelum melaksanakan kunjungan rumah ibu hamil risiko tinggi tanggal 1 September 2020 saya
berkoordinasi dengan kader untuk membantu saya menunjukkan rumah ibu hamil yang akan di
kunjungi dan untuk menjalin komunikasi antara ibu hamil,kader,dan bidan.(Nasionalisme)
3.Mempersiapkan peralatan yang akan dibawa untuk kunjungan rumah
Untuk kemudahan dan kelancaran dalam pelaksanaan kunjungan rumah kepada ibu hamil risiko tinggi
tanggal 31 Agustus 2020 saya mempersiapkan dan memeriksa kelengkapan peralatan yang akan di
bawa yaitu peralatan APD,peralatan untuk memeriksa ibu hamil,peralatan untuk konseling dan obat-
obatan(vitamin atau tablet tambah darah).(Komitmen Mutu)
4.Melakukan komunikasi dengan ibu hamil yang di kunjungi.
Setelah tiba dirumah ibu hamil saya melakukan komunikasi dengan ibu agar ibu tidak bingung dan
bertanya-tanya “memperkenalkan diri ,menjelaskan tujuan saya melakukan kunjungan, menanyakan
kabar ibu ,dan menggali data-data yang diperlukan yaitu data tentang jaminan persalinan ibu,ibu sudah
periksa atau belum, dan lain sebagainya”(Anti Korupsi) 5.Melakukan
pemeriksaan kepada ibu jika belum diperiksa
Dalam tahapan kegiatan ini setelah melakukan komunikasi dengan ibu saya melakukan
pemeriksaan kepada ibu untuk melihat kondisi ibu dan janin dan hasil pemeriksaan untuk saat
ini semua normal ini bentuk dari tugas dan tanggung jawab saya sebagai bidan
(Akuntabilitas)
6.Memberikan konseling kepada ibu hamil
Setelah melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil yang di kunjungi dan hasilnya semua
normal tahapan kegiatan selanjutnya yaitu memberikan konseling kepada ibu tentang KB
untuk menjarangkan kehamilan mengingat ibu sudah memiliki anak 4 (Etika Publik).
7.Memberikan vitamin atau tablet tambah darah kepada ibu hamil
Setelah mendapatkan data tentang ibu saya memberikan tablet tambah darah karena ibu jarang
periksa hamil di fasilitas kesehatan dan jarang minum tambah darah untuk mencegah
terjadinya anemia pada ibu hamil dan mencegah kecacatan pada janin yang di
kandung.(Komitmen Mutu)
8.Memberikan motivasi kepada ibu hamil agar selalu rutin memeriksakan kehamilannya
Setelah melaksanakan semua tahapan kegiatan di atas dan hasilnya ibu jarang memeriksakan
kehamilannya saya memberikan motivasi kepada ibu hamil agar rutin memeriksakan
kehamilan ke fasilitas kesehatan (Anti Korupsi)
9.Membuat laporan hasil kunjungan rumah
Setelah semua tahapan kegiatan kunjungan rumah kepada ibu hamil risiko tinggi dilaksanakan
tanggal 15 September 2020 saya membuat laporan hasil kunjungan rumah di dalam buku
kesehatan ibu dan anak agar kegiatan yang saya laksanakan dapat dipertanggung jawabkan
kepada bidan koordinator.(Akuntabilitas)
44
BAB VII
1. Masih adanya kematian ibu dan bayi baru lahir di wilayah puskesmas sungai merdeka
2. Karena adanya pandemik covid 19 ini sehingga pegawai puskesmas banyak yang keluar
gedung untuk pelayanan maka kegiatan saya banyak melaksanakan pelayanan dalam gedung
dan kegiatan aktualisasi saya agaak keteteran.
1. Melakukan kegiatan dan tahapannya lebih baik lagi dan lebih maksimal lagi serta
berkesinambungan.
2. Menyesuaikan dan mencari waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi
45
BAB VIII
8.1 Kesimpulan
Kesimpulan setelah melaksankan seluruh kegiatan aktualisasi yang pelaksanaannya di mulai
tanggal 15 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 26 September 2020 yang terdiri dari 4 kegiatan dan
beberapa tahapan kegiatan Pelaksanaan aktualisasi ini berjalan dengan lancar walaupun ada sedikit
kendala namun sudah bisa teratasi,empat kegiatan sudah saya laksanakan selesai pada waktunya.
8.2 Saran
1. Semua bidan penanggung jawab wilayah harus mengirimkan data ibu hamil risiko tinggi setiap
bulan kepada bidan coordinator.
2. Penerapan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika Publik,Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) dalam menjalankan tugas sehari -hari sebagai ASN sehingga mewujudkan karakter yang
kuat dan berkualitas untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
46
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, E. & E. Irawati. 2017. “MANAJEMEN ASN” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Lembaga
Administrasi Negara Republik Samarinda.
Komisi Pemberantasan Korupsi. 2006. Memahami Untuk Membasmi : Buku Panduan Untuk
Memahami Tindak Pidana Korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta.
Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R. D., & A. Imbraruddin. 2015. “ETIKA PUBLIK” Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Samarinda
Kusumasari, B., Dwiputrianti, S., & E. L. Allo. 2015. “AKUNTABILITAS” Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Samarinda.
Latief, Y., Suryanto, A., & A. A. Muslim. 2015. “NASIONALISME” Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Samarinda.
Lembaga Administrasi Negara. 2020. “ANTI KORUPSI” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Samarinda.
Lembaga Administrasi Negara. 2020. “KOMITMEN MUTU” Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Samarinda.
Purwanto, E. A., Tyastianti, D., Taufiq, A., & W. Novianto. 2017. “PELAYANAN PUBLIK” Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Lembaga Administrasi Negara Samarinda.
47
Rohmat, I. K. 2017. Akuntabilitas.
https://lecturer.ppns.ac.id/imamkhoirul/2017/06/21/akuntabilitas/ (diakses
pada 05 Agustus 2020)
Suwarno, Y. & T. A. Sejati. 2017. “WHOLE OF GOVERNMENT” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Lembaga Administrasi Negara Samarinda.
48
LEMBAR KONSULTASI MENTOR
02 Selasa/18 Konsultasi
Agustus 2020 mengenai bahan
kerja dalam
kegiatan-
kegiatan yang
akan
dilaksanakan di
unit kerja
49
03 Kamis/20 Konsultasi
Agustus 2020 mengenai
kegiatan yang
sudah
dilaksanakan
04 Jum’at/11 Konsultasi
September 2020 mengenai
rencana
membawa
masalah yang
saya dapat
dalam rapat
koordinasi bidan
05 Senin/14 Konsultasi
September 2020 mengenai
rencana kegiatan
4
50
06 Sabtu/26 Konsultasi
September 2020 mengenai hasil
akhir kegiatan
aktualisasi
51
LEMBAR KONSULTASI KOCH
Nama : Sri Lestari
NDH : 34
Jabatan : Bidan Pelaksana
Coach : Lia Rosliana, S.Psi,M.Psi
N HARI/TANGGA HASIL BUKTI KONSULTASI ARAF
O L KONSULTASI
01 Jum’at /21 Konsultasi mengenai
Agustus 2020 kegiatan 1 dan
masalah yang di
hadapi pada kegiatan
ini
52
04 Jum’at /4 Konsultasi mengenai
September 2020 kegiatan 4 dan
perubahan pada
kalimat di satu
tahapan kegiatannya
53
54