Anda di halaman 1dari 61

PENINGKATAN PENGAWASAN IBU HAMIL RISIKO TINGGI

DI PUSKESMAS SUNGAI MERDEKA

Oleh :

SRI LESTARI, A.Md.Keb


NDH : 34
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN XIII

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN


DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
SAMARINDA

2020

i
LEMBAR PERSETUJUAN
HASIL AKTUALISASI

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Hasil Aktualisasi Peserta Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XIII:

Nama : Sri Lestari, A.Md.Keb


NDH : 34
NIP : 19780820 201905 2003
Jabatan : Bidan Pelaksana
Instansi : Puskesmas Sungai Merdeka
Judul Aktualisasi : Peningkatan Pengawasan Ibu Hamil
Risiko Tinggi di Puskesmas Sungai Merdeka

Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Hasil Aktualisasi

Samarinda, 10 Agustus 2020

Mentor Coach

Sulastri,A.Md,Keb Lia Rosliana,S.Psi.,M.Psi


NIP: 197006251991022002 NIP: 1971121 201101 2 006

ii
FORM PERSETUJUAN MENTOR

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN XIII TAHUN 2020

Data Peserta

Nama Peserta : Sri Lestari,A.Md.Keb


NIP : 19780820 201905 2 003
NIK (KTP) : 6402136008780005
Instansi : Puskesmas Sungai Merdeka

Data Mentor

Nama Mentor : Sulastri,A.Md.Keb


NIK Mentor (KTP) : 6402135506700001
NIP Mentor : 197006251991022002
Pangkat/Gol. : Penata TK I/III D
Jabatan : Kasubbag TU
NPWP Mentor : 69.740.004.2-728.000
No. HP Mentor : 082156494898
No Rek & Bank :1422014353

Gagasan Rancangan Aktualisasi Peserta:

Peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi dalam rangka upaya menurunkan angka kematian
ibu dan bayi .

Tenggarong, 05 Agustus 2020


Mentor Peserta,

( Sulastri,A.Md.Keb )
NIP:197006251991022002

iii
DAFTAR HADIR MENTOR
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
ANGKATAN XIII TAHUN 2020
PUSLATBANG KDOD LAN

Nama : Sulastri,A.Md.Keb
Nip : 197006251991022002
Jabatan : Kasubbag TU
Instansi : Puskesmas Sungai Merdeka

No HARI / TANGGAL WAKTU MATERI JP TANDA TANGAN

1. Kamis, 13 Agustus 14.00-14.45 Seminar Rancangan 1


2020 Aktualisasi

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Peningkatan Pengawasan Ibu Hamil Risiko Tinggi Puskesmas Sungai Merdeka

Nama : Sri Lestari, A.Md. Keb.

NIP : 19780820 201905 2 003

Instansi : Puskesmas Sungai Merdeka

Jabatan : Bidan Pelaksana

Samarinda, 13 Agustus 2020

Telah diSeminarkan pada Seminar Rancangan Aktualisasi


pada hari Kamis Tanggal 13 Agustus 2020

Coach/Pembimbing Narasumber

Lia Rosliana Rokip Purnomo, SE


NIP:19771121 201101 2 006 NIP:197404302008041001

v
DAFTAR ISI

Halaman
COVER. ........................................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... ii
FORM PERSETUJUAN MENTOR............................................................................... iii
DAFTAR HADIR MENTOR…………………………………………………………. iv
LEMBAR PENGESAHAN ...... ............................................................................................... v
DAFTAR ISI............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Aktualisasi ..................................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup........................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI.................................................. 4
2.1 Gambaran Umum Puskesmas Sungai Merdeka............................................ 4
2.2 Sumber Daya Puskesmas Sungai Merdeka.............................. 4
2.3 Visi Misi Puskesmas Sungai Merdeka................................................................ 5
2.4 Tugas dan Fungsi........................................................................ 5
2.5 Struktur Organisasi……………………………………………………… 6
BAB III LANDASAN TEORI............................................................................. 11
3.1 Konsep Aktualisasi Nilai Dasar ANEKA .................................................. 11
a. Akuntabilitas ...................................................................................... 11
b. Nasionalisme ...................................................................................... 12
c. Etika Publik ........................................................................................ 13
d. Komitmen Mutu ................................................................................. 15
e. Anti Korupsi ....................................................................................... 16
3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI ................................................17
a. Manajemen ASN ................................................................................ 17
b. Whole of Government......................................................................... 18
c. Pelayanan Publik ................................................................................ 19
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI.......................................................... 20
4.1 Identifikasi Isu…………………………………………………….......... 20
4.2 Prioritas (Teknik Analisis)…………………………………................... 20

4.3 Isu Terpilih………………………………………..………………......... 21


vi
4.4 Uraian Kegiatan…………………………………………………............ 21
4.5 Rancangan Aktualisasi…………………………………….……............. 22
4.6 Jadwal Kegiatan…………………………………………………............ 26
BAB V ROLE MODEL........................................................................................ 30
BAB VI PELAKSANAAN AKTUALISASI...................................................... 31
6.1 Laporan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar..................................... 31
a. Kegiatan 1............................................................................................. 31
b. Kegiatan 2............................................................................................ 34
c. Kegiatan 3............................................................................................. 37
d. Kegiatan 4............................................................................................ 41
BAB VII KENDALA DAN SOLUSI................................................................ 44
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 47
8.1 Kesimpulan.............................................................................................. 47
8.2 Saran......................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 48

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk membentuk PNS yang profesional yang memenuhi standar kompetensi
dalam melaksanakan tugas dan perannya secara efektif dan efisien, berdasarkan
Peraturan Kepala LAN Nomor 21 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, maka diperlukan pembentukan
karakter dan pembinaan melalui jalur pelatihan dasar (latsar) Calon PNS. Latsar CPNS
merupakan salah satu jenis pelatihan yang strategis pasca UU ASN dalam rangka
pembentukan karakter PNS dan kemampuan bersikap dan bertindak profesional
mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan
perspektif Whole of Government yang didasari nilai- nilai dasar PNS berdasarkan
kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada
setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 mengamanatkan instansi pemerintah untuk
wajib memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS). Tujuan dari pendidikan dan pelatihan terintegrasi adalah untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang, khususnya dalam mendukung reformasi birokrasi pada setiap ASN.
Pembekalan latsar bagi para Calon Pegawai Negeri Sipil melalui internalisasi nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi)
merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas serta mutu aparatur sipil
negara. Pada akhirnya calon aparatur sipil negara yang terbentuk dari pelatihan dasar
ialah mereka yang mampu bekerja secara profesional dan menguasai kompetensi teknis,
manajerial, serta sosial kultural untuk kemudian mendukung peran dan fungsi aparatur
sipil negara sebagai pelayan utama publik.
Kreativitas serta inovasi juga tidak kalah pentingnya dalam mendukung
produktivitas kerja aparatur sipil negara. Salah satu kegiatan nyata dari bentuk
penerapan nilai-nilai ANEKA tersebut ialah melalui proyek aktualisasi yang harus
dikerjakan di instansi masing- masing. Melalui kegiatan aktualisasi ini, setiap aparatur
sipil negara diharapkan dapat membangun gagasan kreatif, menjabarkan tahapan

1
kegiatan yang dilakukan, serta mempresentasikan hasil dari kegiatan yang dilakukan di
unit masing-masing, sehingga pada akhirnya mampu memberikan manfaat yang cukup
signifikan bagi lingkungan kerja. Dengan adanya pola baru dalam penerapan nilai-nilai
ANEKA ditambah dengan nilai Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan
Pelayanan Publik, maka setiap CPNS yang mengikuti latsar wajib menghabituasikan nilai-
nilai yang sudah diberikan pada saat latsar. Habituasi yang dilakukan di masing-masing
intansi bertujuan untuk membiasakan ASN melakukan proses aktualisasi diri terhadap
berbagai materi yang diterima saat proses latsar.
Dalam melaksanakan proses aktualisasi bertempat di puskesmas sungai merdeka
kecamatan samboja.Di puskesmas sungai merdeka saya mengambil 3 isu yang
merupakan permasalahan pada penerapan Whole of Government yaitu : 1.Peningkatan
pengawasan ibu hamil risiko tinggi, 2.Peningkatan kunjungan ibu hamil dengan usia
kehamilan di atas 28 minggu, 3. Peningkatan kunjungan bayi balita di puskesmas.
Kemudian dari ketiga isu tersebut terpilih isu prioritas dengan menggunakan metode USG
yaitu “Peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi di puskesmas sungai
merdeka”. Untuk mengatasi isu tersebut maka dilakukan kegiatan “1.Mengumpulkan data
ibu hamil risiko tinggi yang tidak datang periksa (ANC) pada waktunya ,2.Melakukan
monitoring dan konseling individu ibu hamil risiko tinggi dengan melalui media whatsapp
dan telfon 3.Melakukan sosialisasi mengenai kehamilan risiko melalui whatsapp group
.4.Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil risiko tinggi yang tidak bisa datang ke
fasilitas kesehatan
Harapan penulis dengan menyelesaikan isu tersebut adalah terbentuknya karakter
sebagai ASN yang profesional dalam melayani masyarakat, berkinerja tinggi, berdaya
saing, serta mampu memecahkan permasalahan atau memiliki solusi yang tepat guna,dan
dapat meminimalisir kematian ibu dan bayi di wilayah puskesmas sungai merdeka.
1.2 Tujuan Aktualisasi
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini adalah :
1. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta mengetahui kedudukan dan peran profesi ASN
dalam NKRI (manajemen ASN, Whole of Government, dan pelayanan publik) dalam
melaksanakan tugas pokok dan tugas tambahan di instansi tempat bertugas dan dapat
berperan dalam pencapaian visi dan misi instansi,
2. Meningkatkan penerapan Whole of Government di pelayanan kebidanan puskesmas
sungai merdek

2
1.3 Ruang Lingkup
Aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di tempat tugas adalah untuk melatih ASN
supaya terbiasa meletakkan nilai ANEKA sebagai landasan melaksanakan tugas dan
kegiatan sebagai ASN. Keterkaitan pelaksanaan aktualisasi ini dengan tugas dan jabatan
penulis sebagai bidan di puskesmas sungai merdeka. Pelaksanaan kegiatan akan
dilakukan dengan baik guna meningkatkan komitmen mutu di puskesmas sungai
merdeka.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pelaksanaan rancangan aktualisasi yang telah
dibuat, menyiapkan bukti dan dokumentasi pelaksanaan aktualisasi, bimbingan
pembuatan laporan aktualisasi dengan coach dan mentor masing-masing, hingga
akhirnya menyusun dan membuat laporan aktualisasi untuk menjadi bahan seminar di
akhir kegiatan Pelatihan Dasar CPNS. Batas waktu yang telah ditentukan untuk
pelaksanaan aktualisasi ini adalah selama off campus dari tanggal Agustus 2020 sampai
dengan September 2020.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Deskripsi Umum

2.1.1 Gambaran Umum Puskesmas Sungai Merdeka

Puskesmas Sungai Merdeka merupakan Puskesmas Unit Gawat Darurat, karena terletak
di pinggir jalan negara Samarinda - Balikpapan, mengharuskan seluruh jajaran Puskesmas
yang berkompeten untuk siap siaga dalam hal membantu menangani kasus - kasus
kedaruratan.
Apabila merujuk kepada Sistem Kesehatan Nasional bahwa Puskesmas harus melaksanakan
dua program besar yaitu Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat.
Demikian pula yang terjadi di Puskesmas Sungai Merdeka, selain memberikan pelayanan
kesehatan perorangan juga tetap fokus pada upaya kesehatan masyarakat, namun pada
tatanan operasionalnya tetap mengupayakan adanya keseimbangan antara pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Sebagai organisasi kesehatan, agar mempunyai tujuan kinerja yang jelas dan fokus maka
Puskesmas
Tata Nilai Puskesmas Sungai Merdeka : “SEHAT”
S : Sopan dan Santun Dalam Berprilaku
E : Empati dan Sepenuh Hati Dalam Melayani
H : Handal, Terampil dan Profesional
A : Aman, Akuntabel, dan Bertanggung Jawab
T : Tertib dan Terjangkau oleh Seluruh Lapisan Masyarakat
MOTTO Puskesmas Sungai Merdeka : “ Anda Sehat Kami Senang”

2.1.2 Sumber Daya

Pada bab ini diuraikan tenaga kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana pelayanan
kesehatan lain. Terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan dan kebidanan, tenaga kesehatan
masyarakat, kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian, dan tenaga kesehatan lain
serta tenaga pendukung/penunjang kesehatan.
Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas Sungai Merdeka secara Kuantitas
mungkin sudah cukup, namun ketenagaan sesuai dengan kompetensinya masih kurang. Dari 46
orang tenaga, 14 orang berstatus sebagai PNS sisanya 26 orang berstatus THL dan 2 orang
tenaga BLUD / Sukarela, Rincian perprofesi tenaga tersebut diatas adalah 2 orang dokter umum,
3 orang Kesmas, 14 orang bidan, 11 orang perawat, 1 orang kesling, 1 orang analis, 1 orang
asisten apoteker,1 orang Ahli gizi, 6 orang SLTA/tenaga administrasi.

Tenaga seperti perawat gigi dan dokter gigi,apoteker/D III farmasi, Akutansi belum
tersedia, sehingga untuk pelayanan yang menyangkut teknis tersebut belum dapat dioptimalkan.
Tenaga kesehatan yang sudah tersedia sebagian besar adalah THL dan sebagiannya adalah
tenaga baru, sehingga perlu pelatihan dan peningkatan kompetensi.

4
2.1.3 Visi dan Misi Puskesmas Sungai Merdeka

Sebagai organisasi kesehatan, agar mempunyai tujuan kinerja yang jelas dan fokus

maka Puskesmas mempunyai visi misi sebagai berikut

Visi Puskesmas Sungai Merdeka adalah “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang


Berkualitas, Mandiri dan Berkeadilan, Menuju Masyarakat Samboja Sehat” .
Misi Puskesmas Sungai Merdeka :
1. Memberikan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, professional, dan terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat.
2. Meningkatkan partisipasi dan kemandirian masyarakat dalam setiap upaya kesehatan.
3. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam pemecahan masalah kesehatan
2.1.4 Tugas pokok dan Fungsi

a..Tugas Bidan

Dalam menyelenggarakan praktik kebidanan,Bidan bertugas memberikan pelayanan yang


meliputi:pelayanan kesehatan ibu,pelayanan kesehatan anak,pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana dan pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
(UU No. 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan).

b..Fungsi Bidan
Fungsi bidan sebagai pelaksana adalah melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada
individu,keluarga dan masyarakat.Serta melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan
normal,kehamilan dengan kasus patologis tertentu dan kehamilan dengan risiko tinggi.

5
2.1.5 Struktur Organisasi

6
2.2 Profil Puskesmas Sungai Merdeka

Puskesmas sungai merdeka meliputi (non rawat inap) beserta jejaringnya, Rumah Sakit (baik RS
umum maupun RS khusus), sarana produksi dan distribusi kefarmasian serta Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (Posyandu dan Posbindu PTM)

Puskesmas Sungai Merdeka adalah Puskesmas pengembangan dari Puskesmas Pembantu,


kemudian di bulan juli 2009 ditingkatkan menjadi Puskesmas Induk. Sarana kesehatan yang
tersedia tentu belum selengkap dan cukup dibandingkan puskesmas lain yang sudah lama
berstatus sebagai puskesmas induk. Sarana bangunan untuk pelayanan kesehatan yang tersedia
meliputi : 5 Puskesmas Pembantu dan 2 Polindes yang tersebar di 3 desa dan 3 kelurahan, sarana
tranportasi Puskesmas 1 unit ambulance, 1 unit mobil operasional dan 7 unit kendaraan roda dua
yang penggunaannya terdistribusi sampai ke Puskesmas pembantu. Sarana bangunan yang
tersedia 1 buah bangunan puskesmas induk berukuran 14 m².x 20 m². yang terdiri dari 11
ruangan ditambah dengan sisa bangunan bekas Puskesmas Pembantu berukuran 14 m².x 6 m².
yang terdiri dari 6 ruangan. Sarana peralatan kesehatan yang tersedia IUD kit, partus kit, bedah
minor kit, laboratorium kit, dan dental unit kit. Sarana penunjang lainnya berupa laptop, computer,
lemari alat, lemari inventaris, lemari arsip, dan lemari obat.

Menganalisa sarana kesehatan yang tersedia dapat dikatakan masih kurang dari standar, namun
dengan segala keterbatasan yang dimiliki Puskesmas berusaha melaksanakan semua program -
program yang telah di rencanakan. Keterbatasan ruangan menyebabkan sebagian pelayanan
tidak dapat terlaksana, seperti pelayanan konsultasi, imunisasi, santun lansia, dan pelayanan
penyakit tidak menular, termasuk juga keleluasaan bagi pemegang program untuk melaksanakan
tugas - tugasnya. Keterbatasan sarana Transportasi menyebabkan pelayanan kasus - kasus
kegawat daruratan juga tidak maksimal, sehingga seringkali sistem rujukanpun memerlukan
waktu yang lama. Keterbatasan sarana penunjang juga menambah kelengkapan dari kurang
optimalnya pemberian pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

Adapun sarana kesehatan yang ada di Puskesmas Sungai Merdeka, dapat kami
gambarkan sebagai berikut :
A. Sarana Kesehatan Puskesmas (rawat inap dan non rawat inap)
Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Sungai Merdeka adalah Puskesmas Non
Rawat Inap atau Rawat Jalan, meliputi :
1. Ruangan Pendaftaran / kartu,
2. Ruangan tindakan,
3. Ruangan Pelayanan Umum,
4. Ruangan Kesehatan Ibu,
7
5. Ruangan Anak,
6. Ruangan Kesehatan Lingkungan,
7. Ruangan Gizi dan Imunisasi,
8. Ruangan Laboratorium,
9. Ruangan Apotik,
10. Ruangan Tata Usaha.

Terbatasnya ruangan menjadikan hambatan yang sampai saat ini masih belum dapat
teratasi. Pelayanan seperti ruang konsultasi, pelayanan khusus penyakit tidak menular,
pelayanan imunisasi dan ruang pemegang program, belum dapat diberikan secara maksimal.
Pelayanan diruang poli gigi hingga saat ini belum bisa diberikan sekalipun peralatannya telah
tersedia

B. Puskesmas Pembantu
Fasilitas Puskesmas Pembantu berjumlah 5 buah, tersebar di 5 desa / kelurahan dalam
wilayah kerja Puskesmas Sungai Merdeka. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan akses
bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

C. Polindes
Polindes diwilayah kerja Puskesmas Sungai Merdeka berjumlah 2 buah, yaitu 1 di Kelurahan
Bukit Merdeka, dan 1 buah berada di Desa Tani Bhakti. Keberadaan Polindes ini dimaksudkan
untuk memperluas jangkauan pelayanan sekaligus memudahkan bagi Ibu-ibu hamil dapal
mendapatkan pelayanan kesehatan selama masa kehamilan dan pada saat proses
persalinannya.

D. Kefarmasian
Ketersediaan obat - obatan di Puskesmas selama ini dipenuhi oleh Gudang Farmasi Dinas
Kesehatan, sekalipun pada prakteknya tidak semua obat yang di minta terpenuhi. Apabila
dirata - ratakan sebagian besarnya sudah terpenuhi, hanya ada beberapa item obat yang
stoknya terbatas. Mengatasi permasalahan tersebut Puskesmas selalu berkoordinasi dengan
pemegang program terkait di Dinkes,serta mengadakan pembelian obat melalui BHP medis,
kemudian meningkatkan promosi, dan bagi pasien yang mampu dianjurkan untuk membeli
obat diapotik yang difasilitasi oleh Puskesmas. Secara rinci tentang penyediaan obat ada
terlampir di profil.

E. Posyandu dan Posbindu PTM


Mempermudah dan memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
merupakan misi dari Puskesmas Sungai Merdeka, oleh sebab itu kemudahan akses terhadap
layanan kesehatan terus diupayakan sampai saat ini. Upaya yang dilakukan untuk perluasan
akses adalah dibentuknya tim yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, tenaga laboratorium,
dan petugas pemegang program untuk datang kelokasi - lokasi yang selama ini

8
masyarakatnya memiliki keterbatasan untuk mendapatkan layanan kesehatan. Adapun
pelayanan yang diberikan dalam bentuk puskesmas keliling dan laboratorium keliling. Untuk
akses pelayanan balita dan kesehatan keluarga lainnya telah disediakan 21 posyandu, yang
di laksanakan oleh 2 orang bidan dan satu orang perawat. Pelayanan pada lansia juga telah
disediakan 6 posyandu lansia. Perluasan akses berikutnya adalah dibentuknya masing -
masing daerah binaan yang setiap daerah berada dibawah tanggung jawab bidan, dengan
tujuan tidak ada lagi permasalahan yang menyangkut pelayanan bagi kesehatan dan
keselamatan ibu dan anak. Walaupun telah dilakukan berbagai upaya tersebut angka
kematian bayi masih terjadi, maka sebagai tindak lanjutnya diadakan audit dan evaluasi terus
menerus untuk perbaikan pelayanan. Bagi remaja Puskesmas juga telah membuka klinik
konsultasi remaja baik secara on line maupun langsung berkunjung ke Puskesmas dan juga
telah membentuk kader kesehatan remaja di 10 sekolah yang tersebar di 6 desa/kelurahan.
Keterpaduan UKBM dan peran lintas sektor terus ditingkatkan melalui program Sayang Balita,
Program Sayang Remaja dan Program Layanan Terpadu Pranikah (LADUNI).
Perhatian terhadap perbaikan mutu pelayanan kepada masyarakat juga menjadi agenda dari
kegiatan di Puskesmas Sungai Merdeka. Bentuknya adalah berupa penyediaan kotak keluhan
dan survey kepuasan yang selalui dievaluasi dan ditindaklanjuti melalui mini lokakarya
Puskesmas, dan dari hasil survey terakhir menunjukkan 80 % sampai dengan 90 %
masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Namun bukan berarti sudah
bagus, karena masih ada juga kebutuhan masyarakat yang belum semuanya terpenuhi karena
keterbatasan SDM dan sarana prasarana Puskesmas. Mengatasi permasalahan tersebut
diadakan pertemuan secara berkala untuk mengevaluasi dan mengupayakan solusinya.
Pengembangan sumber daya manusia yang ada juga menjadi perhatian, yang solusinya,
mengikutkan ke seminar- seminar kesehatan, Peningkatan Kompetensi Teknis melalui
pelatihan dan sharing sesama petugas serta konsultasi dengan dokter ahli terutama tentang
SOP penatalaksanaan terbaru.

F. Pelayanan Kesehatan Rujukan


`Pelayanan kesehatan rujukan di Puskesmas Sungai Merdeka selama ini berjalan cukup
optimal, bagi masyarakat yang memerlukan rujukan setiap saat semua jaringan pelayanan
kesehatan yang tersedia siap melayani rujukan. Keterbatasan yang dimiliki Puskesmas adalah
masalah sarana transportasi yang tersedia, banyak kasus yang dijumpai terlambat dalam
proses rujukan dikarenakan mobil ambulance yang dipakai untuk melayani semua kegiatan
Puskesmas dalam kondisi kurang baik. Berbagai upaya telah diusahakan termasuk bekerja
sama dengan instansi lain yang memiliki mobil ambulance atau dengan mobil pribadi yang
dimiliki masyarakat. Upaya pengadaan mobil oleh masing - masing desa/kelurahan selama ini
berusaha untuk terus disuarakan terutama melalui kegiatan program Desa Sehat Mandiri. Di
akhir tahun, dari 6 desa / kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sungai Merdeka, 3
kelurahan sudah memiliki mobil ambulance yang di kelola oleh masyarakat masing – masing
kelurahan.

9
BAB III LANDASAN

TEORI

3.1 Konsep Aktualisasi Nilai Dasar ANEKA


a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai (Rohmat,
2017). Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya yaitu menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik. Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan akuntabilitas
yang bersifat proaktif, akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan
sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja. Proses setiap individu/kelompok/institusi
akan diminta pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat dalam proses evaluasi dan
berfokus peningkatan kinerja. Nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain : 1. kesesuaian; 2.
dapat dipertanggungjawabkan; 3. terkontrol; 4. integritas; 5. relevan; 6. informatif; dan 7.
transparan.
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap
level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan
pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Akuntabilitas merupakan hal
penting dalam penyelenggaraan pemerintahan guna menyediakan kontrol demokratis
(peran demorkrasi), mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional), serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Mekanisme
akuntabilitas dalam birokrasi di Indonesia meliputi perencaaan strategis, kontrak kerja,
dan laporan kinerja. Akuntabilitas menurut saya adalah pertanggungjawaban
pelaksanaan suatu kebijakan dengan tujuan mempertahankan atau meningkatkan mutu
pelayanan. Dalam hal menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, nilai-nilai yang
dapat diterapkan adalah : 1. kepemimpinan; 2. transparansi; 3. integritas; 4.
tanggungjawab; 5. keadilan; 6. kepercayaan; 7. keseimbangan; 8. kejelasan; dan 9.
konsistensi (Kusumasari dkk., 2015).

10
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang
mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan,
dengan itu masyarakat suatu bangsa akan merasakan adanya kesetiaan yang
mendalamg kepada bangsa itu sendiri (Manarul, 2019). Nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar
bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga
sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;
mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia
dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; serta
mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme menurut saya ada sikap dan perilaku yang menunjukkan kecintaan
kepada negara. Nasionalisme berfungsi sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan
negara, setiap aparatur sipil negara harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, memiliki
kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi pemersatu bangsa
mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI.
Nasionalisme berperan dalam pembinaan karakter bangsa, pengawal pembagunan
nasional (nation building), dan pengerat integrasi nasional. Ada lima indikator dari nilai-
nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan oleh aparatur sipil negara dalam
menjalankan tugasnya yaitu Pancasila : 1. ketuhanan yang Maha Esa, 2. kemanusiaan
yang adil dan beradab, 3. persatuan Indonesia, 4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, 5. keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia (Latief dkk., 2015).

11
c. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan
baik/buruk dan benar/salah suatu perilaku, tindakan, dan keputusan yang
mengarahkan kebijakan publik dalam menjalankan tanggung jawab pelayanan publik
(Haryatmoko, 2011). Ada 3 fokus utama dalam pelayanan publik, yaitu : 1. pelayanan
publik yang berkualitas dan relevan; 2. sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi
sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi;
dan 3. modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual. Etika
publik menurut saya adalah peraturan mengenai sikap dan perilaku yang harus
diterapkan oleh setiap aparatur sipil negara dalam pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN
yaitu :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945;
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;


5. Menciptakan lingkungan kerja yang tidak diskriminatif;
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

12
Berdasarkan Undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yaitu :
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang mennyangkut kebijakan Negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11. Temegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN (Kumorotomo dkk., 2015).

13
d. Komitmen Mutu
Pelayanan publik yang bermutu memainkan peran yang sangat penting dalam
menciptakan lingkungan dan masyarakat yang lebih sejahtera, adil, dan inklusif (dapat
dijangkau semua orang) (Rohmat, 2017). Mutu merupakan persepsi pengguna
layanan terhadap kemampuan suatu organisasi dalam menjawab kebutuhan dan
harapan pelanggan. Mutu bersifat dinamis, sehingga setiap organisasi dituntut untuk
memperbaiki kinerjanya secara terus-menerus. Untuk menghasilkan mutu dalam
pelayanan publik yang bersifat jasa, sangat membutuhkan kerjasama dan partisipasi
masyarakat. Oleh sebab itu, aparatur sipil negara harus mampu memelihara
komunikasi dan interaksi yang baik dengan masyarakat, bersifat kreatif, proaktif, dan
inovatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang berbeda- beda. Masyarakat
pun terus-menerus menuntut standar pelayanan yang semakin tinggi dan semakin
responsif terhadap kemampuan dan kebutuhan yang beragam karena kondisi sosial
ekonomi yang terus membaik. Pelayanan yang baik harus cepat, tepat, dapat
diandalkan, tidak berbelit-belit (bertele-tele), dan tidak ditunda-tunda. Komitmen mutu
menurut saya adalah janji aparatur sipil negara untuk tetap mempertahankan atau
meningkatkan kualitas mutu pelayanan publik dengan bekerja secara efektif, efisien,
dan inovatif.
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurang-
kurangnya mencakup hal-hal berikut :
1. Mngedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients;
2. Memberikan layanan yang menyentuh hati untuk menjaga dan memelihara agar
customers/clients tetap setia;
3. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa cacat, tanpa kesalahan,
dan tidak ada pemborosan;
4. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran
tuntutan kebutuhan customers/clients maupun perkembangan teknologi;
5. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan;
6. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara
lain : pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan
benchmark.

14
Nilai-nilai dasar sebagai indikator dalam menilai mutu pelayanan adalah :
1. Nyata terwujud (tangible);
2. Keandalan (reability);
3. Cepat tanggap (responsiveness);
4. Kompetensi (competence);
5. Kemudahan (access);
6. Keramahan (courtesy);
7. Komunikasi (communication);
8. Kepercayaan (credibility);
9. Keamanan (security); dan
10. Pemahaman pelanggan (understanding the customer) (Lembaga Administrasi
Negara, 2020).

e. Anti Korupsi

Korupsi adalah produk dari sikap hidup satu kelompok masyarakat yang
memakai uang sebagai standar kebenaran dan sebagai kekuasaan mutlak (Irfan,
2012). Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001,
korupsi adalah perbuatan melawan hukum bagi seorang pemerintah atau pejabat
swasta dengan memperkaya diri sendiri/orang lain yang dapat merugikan keuangan
negara. Definisi korupsi telah dijelaskan dalam 13 buah Pasal yang dirumuskan ke
dalam 30 bentuk/jenis tindak pidana korupsi. 30 bentuk/jenis tindak pidana korupsi
tersebut dikelompokkan menjadi 7 jenis yaitu : 1. kerugian keuangan negara, 2. suap-
menyuap, 3. penggelapan dalam jabatan, 4. pemerasan, 5. perbuatan curang, 6.
benturan kepentingan dalam pengadaan, dan 7. gratifikasi (Komisi Pemberantasan
Korupsi, 2006).

Anti korupsi adalah sikap dan perilaku yang tidak mendukung adanya upaya
untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara, singkatnya ialah sikap
menentang terhadap adanya korupsi. Korupsi dapat diartikan sebagai perbuatan yang
tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian,
melanggar norma-norma agama, material, mental, dan umum. Anti korupsi menurut
saya adalah pikiran dan tindakan yang menentang adanya penyalahgunaan
kepercayaan yang melanggar hukum yang dapat merugikan negara. Ada 3 strategi
dalam pemberantasan korupsi, yaitu : 1. perbaikan sistem, 2. edukasi, dan 3. represif.
15
Untuk mendukung pemberantasan korupsi, KPK bersama para pakar telah
mengidentifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi
yaitu :
1. Jujur;
2. Peduli;
3. Mandiri;
4. Disiplin;
5. Tanggung jawab;
6. Kerja keras;
7. Sederhana;
8. Berani; dan
9. Adil (Lembaga Administrasi Negara, 2020).

3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Untuk
menjalankan kedudukannya tersebut, pegawai ASN berfungsi sebagai :

1. Pelaksana kebijakan publik;

2. Pelayan publik; dan

3. Perekat dan pemersatu bangsa.

Pegawai ASN bertugas :

1. Pelaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,

2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta

3. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pegawai ASN berperan sebagai : perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan


tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional.
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). ASN berfungsi,
bertugas, dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan

16
tugasnya tersebut. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu, ASN dituntut untuk profesional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi
martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
diri sendiri, seseorang, dan golongan. Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara bertekad untuk mengelola ASN menjadi semakin
profesional agar mampu menyelenggarakan pelayanan public yang berkualitas bagi
masyarakat (Fatimah dan Irawati 2017)

b. Whole of Government (WoG)


Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas
guna mencapai tujuan- tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan
pelayanan publik. Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik
dari sisi penataan institusi formal maupun informal, yaitu :
1. Penguatan koordinasi antar lembaga;
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus;
3. Membentuk gugus tugas; dan
4. Koalisi sosial.

WoG menjadi penting karena diperlukan sebuah upaya untuk memahami


pentingnya kebersamaan dari seluruh sektor guna mencapai tujuan bersama. Sikap,
perilaku, dan nilai yang berorientasi sektor harus dicairkan dan dibangun dalam fondasi
kebangsaaan yang lebih mendasar, yang mendorong adanya semangat persatuan dan
kesatuan. Alasan WoG menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang
mendapatkan perhatian dari pemerintah adalah
: 1. adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi, dan
dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam
menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik,
2. adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa
kompetisi antar sektor dalam pembangunan, 3. khususnya dalam konteks Indonesia,
keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang
lainnya mendorong adanya potensi disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi
formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan yang
17
akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini dalam satu naungan NKRI
(Suwarno & Sejati, 2017).
c. Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menyatakan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu
: 1. organisasi penyelenggara pelayanan publik, 2. penerima layanan (pelanggan) yaitu
orang, masyarakat, atau organisasi yang berkepentingan, dan 3. kepuasan yang
diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan). 9 prinsip pelayanan
publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah : partisipatif, transparan,
responsif, tidak diskriminatif, mudah dan murah efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel,
dan berkeadilan. 4 hal pokok yang menjadi dasar penyelenggaraan pelayanan publik di
Indonesia adalah :

1. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi. Dengan
demikian menjadi kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakannya baik
dilakukan sendiri (oleh birokrasi pemerintah) maupun bekerja sama dengan sektor
swasta.
2. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga negara.
Oleh karena itu, sebagai seorang ASN harus paham bahwa warga negara adalah
agent (tuan) dan ASN adalah client (pelayan). Konsekuensinya, ASN yang harus
mengikuti kehendak masyarakat pengguna layanan, bukan sebaliknya.
3. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang
strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
4. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasar warga negara sebagai manusia, tetapi juga berfungsi untuk memberikan
perlindungan bagi warga negara (proteksi) (Purwanto dkk., 2017).

18
BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Identifikasi Isu


Untuk menentukan prioritas masalah dilakukan dengan menggunakan metode
analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth). Analisis USG merupakan alat yang
digunakan untuk menyusun urutan prioritas yang penting, serius, dan berkembang untuk
diselesaikan. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Pengertian
urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat
yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
c. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.

4.2 Prioritas (Teknik Analisis)


Cara menggunakan metode USG adalah dengan menentukan nilai tingkat
urgensi, keseriusan, dan perkembangan masalah pada masing-masing masalah pokok
dengan memberikan skala nilai 1-5 (keterangan : 5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang,
2 = kecil, 1= sangat kecil). Berikut tabel analisis metode USG yang menjelaskan proses
penentuan skala prioritas isu

Di puskesmas sungai merdeka setiap tahunnya masih menyumbang angka


kematian ibu dan bayi.Dari penelitian saya dan dari laporan bulanan sejak tahun 2017
hampir selalu ada kematian bayi yaitu : di tahun 2017 terdapat 1 kematian ibu dan 5
kematian bayi,tahun2018 kematian bayi 6,sedangkan tahun 2019 kematian bayi 7
orang,dan sampai bulan agustus ini kematian bayi puskesmas sungai merdeka sudah 2
dan kematian ibu juga 2.Dari data tersebut maka saya ingin mengangkat masalah ibu
hamil risiko tinggi menjadi prioritas isu yang saya ambil untuk kegiatan aktualisasi saya.Di
puskesmas sungai merdeka jumlah ibu hamil ada 295 ibu dan yang risiko tinggi berjumlah
29 orang

19
Tabel 1. Proses penentuan skala prioritas isu menggunakan metode USG

No. Isu U S G Total Rank


ing
1 Peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi di 5 5 5 15 1
puskesmas sungai merdeka

2 Peningkatan kunjungan ibu hamil dengan usia kehamilan di 5 4 5 14 II


atas 28 minggu di puskesmas sungai merdeka

3 Peningkatan kunjungan bayi balita di puskesmas sungai 4 4 3 11 III


merdeka

4.3 IsuTerpilih
Jika tidak dilakukan peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi maka akan berdampak pada
meningkatnya angka kematian ibu dan bayi di wilayah kerja puskesmas sungai merdeka .

4.4 Uraian Kegiatan


Nama Peserta : Sri Lestari, A.Md.Keb
NIP : 197808202019052003
Unit Kerja : Puskesmas Sungai Merdeka Samboja
Identifikasi Isu : Peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi di puskesmas
sungai merdeka

Gagasan : Peningkatan pengawasan ibu hamil yang berisiko tinggi di puskesmas sungai
merdeka.
Kegiatan :
1. Mengumpulkan data ibu hamil risiko tinggi yang tidak datang periksa (ANC)
pada waktunya di puskesmas sumgai merdeka
2. Melakukan monitoring dan konseling individu melalui media whatsapp atau
telfon untuk memantau kondisi ibu hamil di puskesmas sungai merdeka.
3. Melakukan sosialisasi terkait kehamilan risiko tinggi melalui group WA di
wilayah kerja puskesmas sungai merdeka.
4. Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil yang tidak bisa datang ke
tempat pelayanan kesehatan di wilayah kerja puskesmas sungai merdeka.

20
4.5. Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja Puskesmas Sungai Merdeka


Identifikasi Isu 1. Peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi
dipuskesmas sungai merdeka.
2. Peningkatan kunjungan ibu hamil dengan usia kehamilan di atas 28 minggu(K4) di puskesmas sungai
merdeka.
3. Peningkatan kunjungan bayi balita di puskesmas sungai merdeka

Isu yang Diangkat Peningkatan pengawasan ibu hamil risiko tinggi di puskesmas sungai merdeka.

Gagasan Pemecahan Isu Sosialisasi terkait kehamilan risiko tinggi melalui group whatsapp di puskesmas sungai merdeka
Keterkaitan Substansi dengan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output
Nilai ANEKA
1 Mengumpulkan data ibu hamil 1. Berkonsultasi dengan kepala Buku catatan ibu hamil Akuntabilitas
yang berisiko tinggi yang tidak puskesmas terkait Pelaksanaan risiko tinggi Output dari kegiatan dapat
datang periksa ke fasilitas aktualisasi dipertanggungjawabkan
kesehatan 2. Berkonsultasi dengan mentor Nasionalisme
dan bidan koordinator Rapat kecil dengan rekan bidan merupakan
3. Membuat rapat kecil dengan rekan- perwujudan dari sila ke 4 Pancasila
rekan bidan
Etika Publik
Menghargai komunikasi,konsultasi dan
kerjasama
4. Berkoordinasi dengan kader Komitmen mutu
terkait dengan pengumpulan data Meningkatkan kualitas mutu pelayanan
publik dengan komunikasi yang baik dengan
pimpinan ,mentor,bidan koordonartor,rekan
bidan dan kader
Anti Korupsi
Perbaikan system untuk melaksanakan tugas
dan tanggungjawab
Melakukan monitoring dan konsultasi 1.Berkoordinasi dengan ibu hamil Bukti komunikasi antara
melalui whatsapp dan telefon untuk bidan dan ibu hamil Akuntabilitas
21
memantau kondisi ibu hamil risiko tinggi 2.Memberikan konseling kepada ibu
Hasil dari kegiatan dapat dipertanggungjawabkan
hamil
3.Memasukkan/mendokumentasikan Nasionalisme
data yang di dapat dari kegiatan Berkoordinasi dengan ibu merupakan perwujudan sila
tersebut kebuku atau komputer kemanusiaan yang adil dan beradab

4.Berkolaborasi dengan dokter dan Etika Publik


tim medis lain apabila menemukan
hasil yang tidak normal Menghargai komunikasi,konsultasi dan kerjasama
Komitmen Mutu
Menigkatkan kualitas mutu dengan memberikan
pelayanan yang menyentuh dengan mengutamakan
mutu pelayanan

Anti Korupsi
Memberikan pelayanan yang berkualitas dan
sederhana

3 Melakukan sosialisasi tentang kehamilan 1.Membuat WA group Bukti sosialisasi dalam group Akuntalbilitas
risiko tinggi melalui group WA dipkm 2.Mencari gambar-gambar atau video WA Hasil dari kegiatan dapat di pertanggung jawabkan
sungai merdeka tentang kehamilan risiko tinggi dan dan informatif
bahayanya
3.Memasukkan gambar-gambar dan video Nasionalisme
tersebut di atas Sosialisasi merupakan perwujudan sila persatuan
4.Mengevaluasi reaksi/tanggapan ibu Indonesia
hamil
5.Membicarakan dalam rapat tentang Etika Publik
permasalahan-permasalahan yang ada pada Mempertangggung jawabkan kinerja dan tindakan
ibu hamil risiko tinggi kepada publik
Komitmen Mutu
Meningkatkan mutu dengan beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi yaitu dengan menggunakan
media WA
Anti Korupsi
22
Memberikan pelayanan dengan tidak pilih-pilih

4 Melakukan kunjungan rumah 1.Menentukan jadwal kunjungan Laporan kunjungan Akuntabilitas


kepada ibu hamil yang tidak bisa rumah ibu hamil Berkoordinasi dengan kader sehubungan
datang ke tempat pelayanan kegiatan kunjungan rumah kepada ibu hamil
kesehatan merupakan kerjasama/integritas

2.Berkoordinasi dengan kader Nasionalisme


sehubungan dengan kegiatan yang Kegiatan yang dilakukan mengandung nilai
akan di lakukan kemanusiaan yang sesuai dengan sila ke 2
pancasila
3.Mempersiapkan peralatan yang Etika publik
akan di bawa untuk kunjungan Memelihara dan menjunjung tinggi standar
rumah etika dengan menjaga kerahasiaan ibu

Komitmen mutu
Membawa obat dan peralatan yang akan
4.Melakukan komunikasi dengan
dipakai membuat pekerjaan lebih efektif dan
ibu hamil yang di kunjungi
efisien

5.Melakukan pemeriksaan kepada Anti korupsi


ibu jika belum periksa Memberikan motifasi kepada ibu hamil
merupakan wujud kepedulian pelayan publik
6.Memberikan konseling kepada ibu
hamil

7.Memberikan vitamin atau tablet


tambah darah kepada ibu

8.Memberikan motifasi kepada ibu


hamil agar selalu rutin
memeriksakan kehamilannya

9.Membuat laporan hasil kunjungan


rumah

23
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi : Memberikan kontribusi untuk visi misi puskesms yaitu,visi: terwujudnya pelayanan
kesehatan yang berkualitas menuju masyarakat samboja sehat”, Misi:Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu,professional
,bertanggung jawab dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Penguatan terhadap nilai organisasi : Mengerjakan tugas dengan empati dan sepenuh hati,tertib dan terjangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat ,selalu sopan dan santun dalam melayani masyarakat,profesional dan penuh tanggung jawab

4.6 Jadwal Kegiatan


Agustus September
No. Kegiatan II III IV I II III
15 16 18 19 21 22 24 25 26 27 28 29 31 2 3 4 5 6 7 9 10 11 12 13 14 16 17 18 19 20 21 22

24
1. Mengumpulkan
data ibu hamil
risiko tinggi yang
tidak datang
periksa
2 Melakukan
monitoring dan
konseling
individu melalui
media whatsapp
atau telefon untuk
memantau
kondisi ibu hamil
3 Membentuk
group WA
khusus untuk ibu
hamil risiko
tinggi untuk
mensosialisasikan
tentang berbagai
macam akibat
risiko tinggi dan
penanganannya
4 Melakukan
kunjungan rumah
kepada ibu hamil
yang tidak bisa
datang ke tempat
pelayanan
kesehatan

25
LEMBAR KONSULTASI KOCH
Nama : Sri Lestari
NDH : 34
Jabatan : Bidan Pelaksana
Coach : Lia Rosliana, S.Psi,M.Psi
NO HARI/TANGGAL URAIAN KETERANGAN PARAF
KONSULTASI
01 01 Agustus 2020 Perkenalan diri VIA ZOOM
perkenalan awal
sehubungan dengan
pemilihan isu

02 04 Agustus 2020 Konsultasi terkait Via Whatsapp


penetapan isu

03 06 Agustus 2020 Konsultasi tentang Via Whatsapp


penentuan kegiatan

26
N HARI/TANGGA URAIAN KETERANGAN PARAF
O L KONSULTA
SI
04 Jum’at/ 07 Konsultasi Via Whatsapp
Agustus 2020 Tentang
Laporan
Rancangan
Aktualisasi

05 Selasa/11 Koching Via Whatsapp


Agustus 2020 Terkait
Persiapan
Seminar
Rancangan
Aktualisasi

27
LEMBAR KONSULTASI MENTOR
Nama : Sri Lestari
NDH : 34
Jabatan : Bidan Pelaksana
Mentor : Sulastri,A.Md.Keb

N HARI/TANGG URAIAN KETERANGAN PARAF


O AL KONSULTA
SI
01 Senin/10 Konsultasi Via Whatsapp
Agustus 2020 Tentang Isu
dan Kegiatan

02 Selasa/11 Konsultasi Via Whatsapp


Agustus 2020 Tentang
Persiapan
Seminar
Rancangan
Aktualisasi

28
BAB V
ROLE MODEL

Ibu Sulastri atau biasa di panggil bu Ilas oleh sebagian besar rekan-rekan
di puskesmas, beliau adalah seorang bidan yang sekarang menjabat sebagai
Kepala Sub Bagian Tata Usaha di Puskesmas Sungai Merdeka.Beliau dilahirkan
di Samboja tanggal 15 Juni 1970 dari seorang ibu yang bernama Siti Saniah dan
bapak Salman.
Beliau menempuh pendidikan mulai dari Sekolah Dasar yaitu SD Inpres
017 samboja lulus tahun 1983 kemudian di lanjutkan ke sekolah menengah
pertama yaitu SMP Negeri 3 Balikpapan lulus tahun1986 setelah itu beliau
melanjutkan pendidikan ke Sekolah Perawat Rumah Sakit Umum Balikpapan
tahun 1989 kemudian beliau melanjutkan pendidikan Sekolah Pendidikan Bidan
(DI) di Samarinda tahun 1991 setelah itu melanjutkan ke Poltekkes Kemenkes
Kaltim Jurusan Kebidanan Balikpapan (DIII) tahun 2010.
Ibu Sulastri mulai bekerja menjalankan ikatan dinas sebagai bidan PNS
sejak tahu 1991 sampai 1998 di Kutai Barat kemudian beliau pindah ke Samboja
dari tahun 1998 sampai dengan 2014 di Puskesmas Pembantu Karya Merdeka
kemudian setelah ada pemekaran wilayah beliau pindah ke puskesmas sungai
Merdeka dari tahun 2014 sampai dengan sekarang.
Sebagai bidan beliau sangat profesional dalam menjalankan tugas dan
sangat bertanggung jawab terhadap tugas yang beliau emban.Dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat beliau tidak pernah membeda-bedakan status,suku
dll.Beliau dikenal sebagai Bidan legendaris karena sudah ratusan bayi yang lahir
ditangan beliau .Dalam Memberikan pelayanan kepada masyarakat beliau selalu
optimis,energik,profesional (tidak pernah membawa masalah rumah tangga ke
dalam pekerjaan)dan selalu memberikan solusi kepada kami rekan -rekan sejawat
dan klien.Beliau yang sering memberikan semangat kepada saya dan rekan-rekan
dalam menjalani tugas sebagai pelayan publik.Ibu Sulastri selalu siap kapanpun
orang membutuhkan .Dalam melaksanakan tugas beliau mempunyai prinsip lebih
cepat lebih baik dan jangan menunda-nunda pekerjaan.

29
BAB VI
PELAKSANAAN AKTUALISASI
6.1.Laporan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
a. Kegiatan I

Kegiatan Mengumpulkan data ibu hamil yang berisiko tinggi yang tidak
datang periksa ke fasilitas kesehatan
Tanggal 15 Agustus - 19 Agustus 2020
Daftar Lampiran 1.Dokumentasi Tahapan Kegiatan

Gambar .1 Berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas Terkait


Pelaksanaan Aktualisasi

Gambar.2 Berkonsultasi dengan Mentor dan Bidan Koordinator

30
Gambar 3.Membuat Rapat Kecil dengan Rekan-Rekan Bidan

4.Berkoordinasi dengan Kader Terkait dengan Pengumpulan Data

Gambar.5 Hasil dari Kegiatan Pengumpulan Data(Data Ibu Hamil Risiko


Tinggi)

Uraian Kegiatan
1.Berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas Terkait Pelaksanaan Aktualisasi Pada
Tanggal 15 Agustus 2020 saya menghadap pimpinan puskesmas sungai merdeka ,bapak Su’ud

31
.S.Kep.untuk berkonsultasi tentang pelaksanaan aktualisasi saya tentang peningkatan
pengawasan ibu hamil risiko tinggi dan beliau mendukung semua kegiatan saya serta bersedia
membantu /memfasilitasi saya dalam melaksanakan semua kegiatan aktualisasi ini.Saya
melaksanakan konsultasi dengan sopan (Etika Publik) Hasil dari konsultasi saya laksanakan
dengan baik (komitmen mutu) dan penuh dengan tanggung jawab (akuntabilitas) sebagai acuan dan
dasar dari pelaksanaan semua kegiatan aktualisasi saya(akuntabilitas).
2.Berkonsultasi dengan Mentor dan Bidan Koordinator
Pada tanggal 15 Agustus 2020 untuk mengawali kegiatan aktualisasi saya setelah berkonsultasi dengan
pimpinan saya berkonsultasi dengan mentor ,ibu Sulastri,A.Md.Keb,agar beliau selalu memberikan
bimbingan dan arahan kepada saya untuk kelancaran kegiatan aktualisasi ini,kemudian berkonsultasi
dengan bidan coordinator ibu Sylvyana D,A.Md.Keb,untuk menggalang komunikasi yang baik serta
bekerjasama dengan tujuan yang sama yaitu untuk meminimalisir kematian bayi baru lahir dan ibu
serta meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat(Komitmen Mutu)
3.Membuat Rapat Kecil dengan Rekan-Rekan Bidan Pada
kegiatan ini untuk mengumpulkan data saya bekerjasama dengan teman-teman bidan dan sebelumnya
kami membuat rapat kecil terkait hal ini (15.08.2020)dengan tujuan untuk menyamakan persepsi agar
dapat terlaksana dengan baik dan dalam pelaksanaanya kami dapat bekerjasama untuk kepentingan
bersama agar pelayanan yang kami berikan lebih maksimal (Nasionalisme) 4.Berkoordinasi
dengan Kader Terkait dengan Pengumpulan Data Dalam
pelaksanaan pengumpulan data saya juga berkoordinasi dengan kader-kader karena mereka adalah
perpanjangan tangan dari puskesmas dalam mencari data tentang ibu hamil, kader selalu melaporkan ke
bidan apabila menemui ibu hamil yang belum pernah periksa hamil di wilayah kerja posyandu masing-
masing agar data kader dan bidan sama(Anti Korupsi)
OUT PUT DARI KEGIATAN PENGUMPULAN DATA
Dari proses pengumpulan data ini,data yang diperoleh dimasukkan ke computer dan di catat di buku
kohort sehingga didapatkan data ibu hamil yang sudah periksa atau belum dan di bulan ini terdapat 27
ibu hamil yang berisiko tinggi dan ada satu ibu hamil yang berisiko tinggi yang tidak datang periksa
ketempat pelayanan kesehatan dan ini yang akan kami tindak lanjuti.Data yang saya peroleh dapat di
pertanggung jawabkan karena datanya sesuai kenyataan yang ada dilapangan.(Nasionalisme)

b. Kegiatan II

32
Kegiatan Melakukan monitoring dan konsultasi melalui whatsapp dan telefon
untuk memantau kondisi ibu hamil risiko tinggi di Puskesmas
Sungai Merdeka
Tanggal 21Agustus - 19 September 2020
Daftar Lampiran 1.Dokumentasi Tahapan Kegiatan

Gambar 1. Berkoordinasi dengan ibu hamil

Gambar 2. Memberikan konseling kepada ibu hamil

33
Gambar 3. Memasukkan/mendokumentasikan data yang di dapat
dari kegiatan tersebut kebuku atau computer

Gambar 4.Berkolaborasi dengan dokter dan tim medis lain apabila


menemukan hasil yang tidak normal

Gambar 5. Konsultasi Ibu Hamil dengan Bidan Melalui Whatsapp

34
Uraian Kegiatan

1.Berkoordinasi dengan ibu hamil


Untuk mengawali kegiatan konseling dengan ibu hamil melalui whatsapp dan telefon saya
berkoordinasi dengan ibu hamil (21 Agustus 2020) tujuannya agar kegiatan ini bisa terlaksana
dengan baik dan ibu tidak merasa terganggu dan benar-benar siap untuk melakukan konseling
dengan bidan (EtikaPublik),saya berkomunikasi dengan ibu dengan sangat hati-hati dan
menjaga perasaan ibu agar ibu tidak tersinggung dengan ucapan saya (Nasionalisme)
2.Memberikan konseling kepada ibu hamil
Pada tanggal 22 Agustus 2020 tahapan kegiatan ini saya laksanakan untuk memberikan informasi
tentang kehamilan yaitu tentang,tanda bahaya kehamilan ,bagaimana jika terjadi dan harus kemana ibu
hamil dan keluarga mencari pertolongan,dan menggali informasi dari ibu hamil yang bertujuan untuk
peningkatan mutu pelayanan terhadap ibu hamil (Komitmen Mutu) dan untuk membukakan akses
untuk konseling kepada ibu agar jika ada keluhan atau permasalahan ibu bisa menghubungi saya
melalui wa atau telfon (Anti korupsi)
3.Memasukkan atau mendokumentasikan data yang didapat dari kegiatan tersebut ke buku atau
computer.
Setelah saya melakukan konseling kepada ibu hamil pada tanggal 24 Agustus 2020 tahapan kegiatan
selanjutnya yaitu memasukkan data yang di dapat ke dalam buku atau computer sehingga apa yang
saya kerjakan ada bukti dokumentasinya dan dapat dipertanggungjawabkan (Akuntabilitas)
4.Berkolaborasi dengan dokter atau tim medis lain apabila ditemukan hasil yang tidak normal
Setelah melaksanakan tiga tahapan diatas pada tanggal 19 September 2020 saya berkolaborasi dengan
dokter karena saya menemukan kelainan atau permasalahan dalam kehamilan ibu yang berkonsultasi
dengan saya (Komitmen Mutu) dan tujuan dari konsultasi saya dengan dokter yaitu untuk
memberikan pelayanan yang terbaik kepada ibu hamil dan membentuk kerjasama yang baik serta
terjalin hubungan yang erat antara bidan,dokter dan ibu hamil sebagai wujud pengamalan sila
persatuan Indonesia (Nasionalisme)
Out put dari kegiatan ini dapat dipertanggungjawabkan dan tidak ada pungutan biaya konsultasi
kepada ibu hamil(Anti Korupsi)

35
c. Kegiatan III

Kegiatan Melakukan Sosialisasi Tentang Kehamilan Risiko Tinggi Melalui


Group Whatsapp di Puskesmas Sungai Merdeka
Tanggal 21Agustus - 12 September 2020
Daftar Lampiran Dokumentasi Tahapan Kegiatan

Gambar 1. Membuat whatsapp group

Gambar 2. Mencari gambar-gambar atau video tentang kehamilan


risiko tinggi dan bahayanya

36
Gambar 3.Memasukkan /menshare gambar-gambar dan video
tentang kehamilan risiko tinggi ke dalam group whatsapp

Gambar 4. Mengevaluasi reaksi atau tanggapan ibu hamil.

Gambar 5.Membahas dalam rapat tentang permasalahan yang ada


pada ibu hamil risiko tinggi.

37
Uraian Kegiatan
1.Tanggal 25 Agustus 2020 saya membuat whatsapp group untuk memudahkan saya dalam
melakukan sosialisasi tentang kehamilan risiko tinggi dan bahayanya dan lain sebagainya.
Whatsapp group ini beranggotakan ibu hamil dan bidan ,dalam membuat group ini saya tidak
membeda-bedakan ibu hamil baik dari status socialnya, suku,agama.(Anti Korupsi)
2.Mencari gambar-gambar atau video tentang kehamilan risiko tinggi dan bahayanya
Dalam menunjang kegiatan sosialisasi tentang kehamilan risiko tinggi saya mencari gambar-
gambar/video tentang kehamilan risiko tinggi dan bahayanya(26 Agustus 2020) saya memilih video
dengan hati-hati agar tidak ada yang menyinggung perasaan ibu hamil (Etika Publik) dengan tujuan
untuk membantu memberikan informasi yang benar kepada ibu hamil agar tidak terjadi kesalahan
persepsi (Nasionalisme)
3.Memasukkan/menshare gambar-gambar atau video tentang kehamilan risiko tinggi dan bahayanya
kedalam group whatsapp
Tanggal 26 Agustus 2020 setelah saya mendapatkan video tentang kehmilan risiko tinggi dan
bahayanya saya memasukkan/menshare kedalam group whatsapp agar ibu hamil lebih tertarik
menyimak dan tidak membosankan karena dapat di saksikan kapan saja mau di buka dan memberikan
kemudahan kepada ibu hamil dalam mendapatkan informasi tentang kehmilan risiko tinggi dan
bahayanya.(Komitmen Mutu)
4.Mengevaluasi reaksi atau tanggapan ibu hamil
Setelah menshare video tentang kehamilan risiko tinggi dan bahayanya tanggal 10 September 2020
saya mengevaluasi reaksi atau tanggapan ibu hamil tentang video tersebut dan sebagian ibu hamil
menanggapi dan bereaksi dengan baik dan ada yang berkonsultasi tentang kehamilannya ,hal ini
dilakukan untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan. (Komitmen Mutu)
5. Membahas dalam rapat tentang permasalahan yang ada pada ibu hamil risiko tinggi.
Dalam tahapan kegiatan ini setelah melakukan evaluasi tentang sosialisasi mengenai
kehamilan risiko tinggi pada tanggal 12 September 2020 saya membawa permasalahan yang
saya temukan kedalam rapat koordinasi bidan yaitu permasalahan tentang ibu hamil risiko
tinggi agar permasalahan yang ada cepat teratasi dan tidak bertambah luas dan menjadi
berlarut-larut karena sudah ada koordinasi dengan pimpinan puskesmas dan rekan bidan serta
dokter(Komitmen Mutu)

38
Out put dari kegiatan ini dapat dipertanggungjawabkan dan informatif yaitu adanya interaksi antara ibu
hamil risiko tinggi yang ada di group whatsapp(Akuntabilitas)

39
d. Kegiatan IV

Kegiatan Melakukan Kunjungan Rumah Kepada Ibu Hamil Yang Tidak Bisa
Datang Ke Tempat Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Sungai
Merdeka
Tanggal 29 Agustus - 16 September 2020
Daftar Lampiran Dokumentasi Tahapan Kegiatan

Gambar 1. Menentukan Jadwal Kunjungan

Gambar 2. Berkoordinasi dengan kader sehubungan dengan kegiatan


yang akan dilakukan

40
Gambar 3. Mempersiapkan peralatan yang akan dibawa untuk
kunjungan rumah

Gambar 4. Melakukan komunikasi dengan ibu hamil yang di


kunjungi

Gambar 5. .Melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil

41
Gambar 6. Memberikan konseling kepada ibu hamil

Gambar 7. Memberikan vitamin atau tablet tambah darah kepada ibu


hamil

Gambar 8. Memberikan motivasi kepada ibu hamil agar selalu rutin


memeriksakan kehamilannya

42
,

Gambar 9.Membuat laporan hasil kunjungan rumah


Uraian Kegiatan
1.Menentukan jadwal kunjungan
Sebelum melaksanakan kunjungan rumah kepada ibu hamil tanggal 1 September 2020 saya
menentukan jadwal kunjungan untuk kemudahan dan kelancaran kegiatan kunjungan ini yaitu
mengontrol jumlah bidan yang ada di puskesmas yang melakukan pelayanan di poli pelayanan
ibu dan anak untuk menghindari penumpukan pasien di puskesmas.(Anti Korupsi)

43
2.Berkoordinasi dengan kader sehubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan
Sebelum melaksanakan kunjungan rumah ibu hamil risiko tinggi tanggal 1 September 2020 saya
berkoordinasi dengan kader untuk membantu saya menunjukkan rumah ibu hamil yang akan di
kunjungi dan untuk menjalin komunikasi antara ibu hamil,kader,dan bidan.(Nasionalisme)
3.Mempersiapkan peralatan yang akan dibawa untuk kunjungan rumah
Untuk kemudahan dan kelancaran dalam pelaksanaan kunjungan rumah kepada ibu hamil risiko tinggi
tanggal 31 Agustus 2020 saya mempersiapkan dan memeriksa kelengkapan peralatan yang akan di
bawa yaitu peralatan APD,peralatan untuk memeriksa ibu hamil,peralatan untuk konseling dan obat-
obatan(vitamin atau tablet tambah darah).(Komitmen Mutu)
4.Melakukan komunikasi dengan ibu hamil yang di kunjungi.
Setelah tiba dirumah ibu hamil saya melakukan komunikasi dengan ibu agar ibu tidak bingung dan
bertanya-tanya “memperkenalkan diri ,menjelaskan tujuan saya melakukan kunjungan, menanyakan
kabar ibu ,dan menggali data-data yang diperlukan yaitu data tentang jaminan persalinan ibu,ibu sudah
periksa atau belum, dan lain sebagainya”(Anti Korupsi) 5.Melakukan
pemeriksaan kepada ibu jika belum diperiksa
Dalam tahapan kegiatan ini setelah melakukan komunikasi dengan ibu saya melakukan
pemeriksaan kepada ibu untuk melihat kondisi ibu dan janin dan hasil pemeriksaan untuk saat
ini semua normal ini bentuk dari tugas dan tanggung jawab saya sebagai bidan
(Akuntabilitas)
6.Memberikan konseling kepada ibu hamil
Setelah melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil yang di kunjungi dan hasilnya semua
normal tahapan kegiatan selanjutnya yaitu memberikan konseling kepada ibu tentang KB
untuk menjarangkan kehamilan mengingat ibu sudah memiliki anak 4 (Etika Publik).
7.Memberikan vitamin atau tablet tambah darah kepada ibu hamil
Setelah mendapatkan data tentang ibu saya memberikan tablet tambah darah karena ibu jarang
periksa hamil di fasilitas kesehatan dan jarang minum tambah darah untuk mencegah
terjadinya anemia pada ibu hamil dan mencegah kecacatan pada janin yang di
kandung.(Komitmen Mutu)
8.Memberikan motivasi kepada ibu hamil agar selalu rutin memeriksakan kehamilannya
Setelah melaksanakan semua tahapan kegiatan di atas dan hasilnya ibu jarang memeriksakan
kehamilannya saya memberikan motivasi kepada ibu hamil agar rutin memeriksakan
kehamilan ke fasilitas kesehatan (Anti Korupsi)
9.Membuat laporan hasil kunjungan rumah
Setelah semua tahapan kegiatan kunjungan rumah kepada ibu hamil risiko tinggi dilaksanakan
tanggal 15 September 2020 saya membuat laporan hasil kunjungan rumah di dalam buku
kesehatan ibu dan anak agar kegiatan yang saya laksanakan dapat dipertanggung jawabkan
kepada bidan koordinator.(Akuntabilitas)

44
BAB VII

KENDALA DAN SOLUSI

Kendala yang dihadapi selama pelaksanaan aktualisasi antara lain :

1. Masih adanya kematian ibu dan bayi baru lahir di wilayah puskesmas sungai merdeka
2. Karena adanya pandemik covid 19 ini sehingga pegawai puskesmas banyak yang keluar
gedung untuk pelayanan maka kegiatan saya banyak melaksanakan pelayanan dalam gedung
dan kegiatan aktualisasi saya agaak keteteran.

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut yaitu :

1. Melakukan kegiatan dan tahapannya lebih baik lagi dan lebih maksimal lagi serta
berkesinambungan.
2. Menyesuaikan dan mencari waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi

45
BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan
Kesimpulan setelah melaksankan seluruh kegiatan aktualisasi yang pelaksanaannya di mulai
tanggal 15 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 26 September 2020 yang terdiri dari 4 kegiatan dan
beberapa tahapan kegiatan Pelaksanaan aktualisasi ini berjalan dengan lancar walaupun ada sedikit
kendala namun sudah bisa teratasi,empat kegiatan sudah saya laksanakan selesai pada waktunya.

8.2 Saran

1. Semua bidan penanggung jawab wilayah harus mengirimkan data ibu hamil risiko tinggi setiap
bulan kepada bidan coordinator.
2. Penerapan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,Nasionalisme,Etika Publik,Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) dalam menjalankan tugas sehari -hari sebagai ASN sehingga mewujudkan karakter yang
kuat dan berkualitas untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

46
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, E. & E. Irawati. 2017. “MANAJEMEN ASN” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Lembaga
Administrasi Negara Republik Samarinda.

Haryatmoko. 2011. Etika Publik dan Konflik Kepentingan.


https://money.kompas.com/read/2011/06/07/03001349/etika.publik.dan.konflik.kepen tingan
(diakses pada 05 Agustus 2020)

Irfan. 2012. Korupsi dan Pengertiannya.


http://soloraya.net/korupsi-dan-pengertiannya/
(diakses pada 05 Agustus 2020)

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2006. Memahami Untuk Membasmi : Buku Panduan Untuk
Memahami Tindak Pidana Korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta.

Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R. D., & A. Imbraruddin. 2015. “ETIKA PUBLIK” Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Samarinda

Kusumasari, B., Dwiputrianti, S., & E. L. Allo. 2015. “AKUNTABILITAS” Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Samarinda.

Latief, Y., Suryanto, A., & A. A. Muslim. 2015. “NASIONALISME” Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Samarinda.

Lembaga Administrasi Negara. 2020. “ANTI KORUPSI” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Samarinda.

Lembaga Administrasi Negara. 2020. “KOMITMEN MUTU” Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara Samarinda.

Manarul, A. 2019. Nasionalisme: Pengertian, Ciri, Bentuk, Tujuan, Contoh.


https://www.yuksinau.id/nasionalisme-pengertian-ciri-bentuk-tujuan-contoh/
(diakses pada 05 Agustus 2020)

Purwanto, E. A., Tyastianti, D., Taufiq, A., & W. Novianto. 2017. “PELAYANAN PUBLIK” Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Lembaga Administrasi Negara Samarinda.

47
Rohmat, I. K. 2017. Akuntabilitas.
https://lecturer.ppns.ac.id/imamkhoirul/2017/06/21/akuntabilitas/ (diakses
pada 05 Agustus 2020)

Rohmat, I. K. 2017. Komitmen Mutu.


https://lecturer.ppns.ac.id/imamkhoirul/2017/06/21/komitmen-mutu/
(diakses pada 05 Agustus 2020)

Suwarno, Y. & T. A. Sejati. 2017. “WHOLE OF GOVERNMENT” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Lembaga Administrasi Negara Samarinda.

48
LEMBAR KONSULTASI MENTOR

Nama : Sri Lestari


NDH : 34
Jabatan : Bidan Pelaksana
Mentor : Sulastri,A.Md.Keb
N HARI/TANGGA URAIAN BUKTI KONSULTASI PARAF
O L KONSULTASI
01 Sabtu/15 Agustus 1.Konsultasi
2020 mengenai
pelaksanaan
aktualisasi
2.Menyampaika
n kegiatan-
kegiatan
aktualisasi yang
akan
dilaksanakan di
unit kerja

02 Selasa/18 Konsultasi
Agustus 2020 mengenai bahan
kerja dalam
kegiatan-
kegiatan yang
akan
dilaksanakan di
unit kerja

49
03 Kamis/20 Konsultasi
Agustus 2020 mengenai
kegiatan yang
sudah
dilaksanakan

04 Jum’at/11 Konsultasi
September 2020 mengenai
rencana
membawa
masalah yang
saya dapat
dalam rapat
koordinasi bidan

05 Senin/14 Konsultasi
September 2020 mengenai
rencana kegiatan
4

50
06 Sabtu/26 Konsultasi
September 2020 mengenai hasil
akhir kegiatan
aktualisasi

51
LEMBAR KONSULTASI KOCH
Nama : Sri Lestari
NDH : 34
Jabatan : Bidan Pelaksana
Coach : Lia Rosliana, S.Psi,M.Psi
N HARI/TANGGA HASIL BUKTI KONSULTASI ARAF
O L KONSULTASI
01 Jum’at /21 Konsultasi mengenai
Agustus 2020 kegiatan 1 dan
masalah yang di
hadapi pada kegiatan
ini

02 Rabu /26 Agustus Konsultasi mengenai


2020 kegiatan 2 dan
rencana perubahan
pada tahapan
kegiatannya

03 Sabt /29 Agustus Konsultasi mengenai


2020 tahapan kegiatan pada
kegiatan 2 yang di
rubah

52
04 Jum’at /4 Konsultasi mengenai
September 2020 kegiatan 4 dan
perubahan pada
kalimat di satu
tahapan kegiatannya

05 Minggu /13 Konsultasi mengenai


September 2020 pembuatan laporan
aktualisasi

06 Sabtu /19 Monitoring oleh Koch


September 2020 mengenai kegiatan
yang sudah
dilaksanakan,pembuat
an laporan dan
persiapan pembuatan
video presentasi

07 Kamis /24 Konsultasi mengenai


September 2020 pengisian lembar
konsultasi Koch

53
54

Anda mungkin juga menyukai