Anda di halaman 1dari 26

REKAYASA LALU LINTAS

SURVEI LALU LINTAS

DOSEN : PENDEKAR LONAN, ST.,MT

NAMA : MARYSKA Y. AGU

NIM : 19013036

KELAS : 5A TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN

POLITEKNIK NEGERI MANADO

9/17/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, kami panjatkan kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan anugerah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Rekayasa Lalu Lintas.

Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu
saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih terbatas dan jauh dari
sempurna. Maka dari itu, saya mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya dapat
membangun, memperbaiki pembuatan tugas di kemudian hari. Hal ini disebabkan
keterbatasan pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki. Namun demikian, saya telah
berusaha agar supaya makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Manado,16 September 2021

Maryska Y. Agu

19013036

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………....1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………..2

1.3 Tujuan…………………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….3

2.1 Pengertian Survei Lalu Lintas……………………………………………….……3

2.2 Tujuan Survei Lalu Lintas………………………………………………………...3

2.3 Macam-macam Lalu Lintas……………………………………………………...4

2.3.1 Survei Inventarisasi Prasarana Jalan……………………………………4

2.3.2 Survei Arus Lalu Lintas………………………………………………….4

2.3.3 Survei Kecepatan………………………………………………………...7

2.3.4 Survei Parkir……………………………………………………………..9

2.3.5 Survei Asal Tujuan……………………………………………………...14

2.3.6 Survei Berat dan Dimensi Kendaraan…………………………………16

2.4 Persiapan dan Pelaksanaan Survei Lalu Lintas………………………………...17

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………22

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………22

3.2 Saran……………………………………………………………………………...22

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lalu lintas merupakan masalah penting karena lalu lintas adalah sarana untuk
bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Apabila lalu lintas terganggu atau terjadi
kemacetan, maka mobilitas masyarakat juga akan mengalami gangguan. Gangguan ini
dapat menyebabkan pemborosan bahan bakar, pemborosan waktu dan dapat
mengakibatkan polusi udara.. Apabila masalah lalu lintas tidak terpecahkan, maka
masyarakat sendiri yang akan menanggung kerugiannya, dan apabila masalah ini dapat
terpecahkan dengan baik, maka masyarakat sendiri yang akan mengambil manfaatnya.
Keadaan jalan yang macet bukanlah hal yang baru dialami di Kota-kota besar
khususnya di Indonesia. Hal ini diutamakan karena bertambahnya keinginan masyarakat
untuk menggunakan kendaraan-kendaraan bermotor pribadi untuk memenuhi aktivitas
kehidupannya tanpa melihat jauh dampak yang ditimbulkan. Dengan selalu
bertambahnya pengguna jalan, terutama pada jam-jam tertentu sehigga menuntut
adanya peningkatan kualitas dan kuantitas suatu jalan, untuk itulah perlu adanya
penelitian mengenai kapasitas jalan yang ada sehingga dapat dievaluasi dan dianalisa
untuk mengantisipasi perkembangan jumlah kendaraan dan perkembangan penduduk.
Jalan yang cukup vital dengan tipe jalan 4 lajur 2 arah, dimana ada sebagian jalan
yang menggunakan pemisah jalan permanen dan ada pula yang tidak menggunakan
pemisah jalan. Dengan kondisi jalan yang termasuk kawasan pemukiman, pertokoan,
sekolahan, rumah sakit, tempat ibadah, dan sebagainya menyebabkan lalu lintas jalan
tersebut mengalami perkembangan sesuai dengan keadaan sekitar jalan tersebut.
Daerah atau lokasi yang dijadikan objek yaitu pada jalan . Untuk mengetahui apakah
pemisah arah yang ada dijalan itu sangat berpengaruh terhadap kinerja jalan atau tidak
maka perlu adanya peninjauan terhadap median jalan yang sudah ada. Adapun
berdasarkan pada ketentuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997,
dimana diperlukan data-data pendukung yang didapat melalui survey seperti volume
lalu lintas, hambatan samping, geometrik jalan.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apakah yang dimaksud dengan survey lalu lintas ?
2) Apa tujuan dari survey lalu lintas?
3) Apa saja macam-macam survey lalu lintas?
4) Bagaimana persiapan dan pelaksanaan survey lalu lintas?
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian dari survey lalu lintas
2) Untuk mengetahui tujuan dari survey lalu lintas
3) Untuk mengetahui macam-macam lalu lintas
4) Untuk mengetahui persiapan dan pelaksanaan survey lalu lintas
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Survei Lalu Lintas (Traffic)

Survei perhitungan lalu lintas(Traffic) adalah kegiatan pokok dan sangat


panting dilakukan untuk mendapatkan data volume lalu lintas untuk berbagai
keperluan teknik lalu lintas maupun perencanaan transportasi. Survei pencacahan lalu
lintas dapat dilakukan dengan cara manual, semi manual (dengan bantuan kamera
video), ataupun otomatis (menggunakan tube maupun loop). Dan ketiga metode ini,
survai dengan cara manual sangat digemari dan banyak digunakan di Indonesia karena
tidak memerlukan persiapan yang rumit, dan relatif dapat mengeliminasi
kesalahan pencacahan  akibat periiaku pengendara di Indonesia yang cenderung tidak
disiplin pada lajurnya.
Mempertimbangkan besarnya frekuensi penggunaan metoda ini, perlu
ditetapkan suatu pedoman yang mengatur kaidah-kaidah dan tata laksana pencacahan,
sehingga didapatkan data yang akurat dari pencacahan yang dilakukan.

Pedoman ini disusun untuk mengakomodasi berbagai keperluan data lalu lintas
baik pada ruas jalan maupun persimpangan. Referensi yang digunakan dalam pedoman
ini adalah berbagai pengalaman praktis dan manual-manual yang telah disusun untuk
berbagai kepentingan studi ataupun perencanaan. Dengan diterbitkannya pedoman ini,
diharapkan ada suatu keseragaman dalam metoda pelaksanaan pencacahan, termasuk
pengorganisasiannya, sehingga data yang didapat dari pencacahan dapat diverifikasi
dan pelaksanaan pencacahan dapat dilakukan secara lebih sistematis.

2.2 Tujuan Survei Lalu Lintas

Tujuan dari pelaksanaan survei lalu lintas itu sendiri antara lain untuk
mengumpulkan informasi tentang kondisi lalu lintas dan perubahannya dari waktu ke
waktu,dan untuk  mendapatkan  data.  Data  yang  diperoleh berupa  data  premier dan data
sekunder. Data  primer  adalah  data  yang  didapatkan oleh pencari data secara langsung dari
sumber penelitian dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Data sekunder didapatkan oleh
pencari data dari sumber lain. Sumber ini dapat berupa instansi pemerintah ataupun instansi
swasta yang antara lain dapat berbentuk laporan penelitian, laporan hasil sensus, peta, dan foto.

2.3 Macam-macam Survei Lalu Lintas


2.3.1 Survey Inventrarisasi Prasarana Jalan

Merupakan survei untuk mengumpulkan data mengenai dimensi dan geometrik


jalan, terdiri dari antara lain:

 panjang ruas jalan;


 lebar jalan;
 jumlah lajur lalu lintas;
 lebar bahu jalan;
 lebar median;
 lebar trotoar;
 lebar drainase,
 alinyemen horisontal;
 alinyemen vertikal.

Bagian potongan melintang jalan ditunjukkan dalam gambar berikut:

2.3.2 Survei Arus Lalu Lintas


Untuk mendapatkan informasi besaran arus lalu lintas perlu dilakukan survei untuk
mendapatkan data yang representatif mengenai besaran arus lalu lintas. Besaran arus lalu lintas
dipengaruhi oleh waktu, musim (musim hujan atau musim kemarau ataupun musim hari-hari
besar keagamaan), hari pelaksanaan survei(hari pasar), pusat kegiatan, perumahan ataupun
pada daerah wisata dan berbagai faktor lainnya; jenis kendaraan yang berlalu lintas (klasifikasi
kendaraan).

Informasi yang dikumpulkan

Informasi yang dikumpulkan meliputi:

 Arus pada ruas


 Pergerakan dipersimpangan
 Arus lalu lintas
 Komposisi kendaraan
 Volume jam puncak (VJP)
 Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR)

Metoda pelaksanaan survei

Ada dua metode yang biasanya digunakan untuk melakukan survey, yaitu:

1) Survei manual dengan menggunakan tenaga surveyor untuk menghitung arus lalu lintas yang
melalui suatu potong jalan, survey ini membutuhkan biaya tenaga kerja yang besar, tapi dapat
dilakukan dengan mudah. Permasalahan yang ditemukan dengan survai yang dilakukan secara
manual adalah keakuratan dari hasil survai yang sangat tergantung kepada motivasi surveyor
yang melakukan survei
2) Survei mekanis/elektronis, merupakan survai yang mempergunakan peralatan mekanis
ataupun elektronis untuk mengukur jumlah kendaraan yang melewati suatu potong jalan
ataupun kawasan di persimpangan. Peralatan survai yang digunakan berupa:
1. Tabung pneumatik, merupakan perangkat mekanis pengukur arus lalu lintas dengan
menempatkan suatu pipa pneumatik ditempatkan memotong jalan, pengukuran
dilakukan bila roda kendaraan yang menginjak tabung yang kemudian direkam,
2. Loop induksi, merupakan perangkat elektronis yang bekerja atas dasar induksi dari
mesin mobil pada saat melewati loop. Loop ditanam dibawah permukaan jalan,
3. Gelombang infra merah/ultra sonik, merupakan perangkat elektronis yang bekerja
dengan memancarkan gelombang infra merah ataupun ultrasonik ke kendaraan yang
lewat. Dengan metode ini selain besar arus juga dapat diklasifikasi serta kecepatan lalu
lintas,
4. Kamera video, yang digunakan dengan mengubah data menjadi terukur dalam
prosesor. Dengan metode ini selain besar arus juga dapat diklasifikasi serta kecepatan
lalu lintas
Survey Manual

Untuk mendapatkan gambaran besar arus lalu lintas dan seberapa besar
pengaruhnya terhadap kapasitas jalan, maka kendaraan di klasifikasikan menjadi
beberapa golongan sebagai berikut:

Waktu pelaksanaan survei arus tergantung kepada tujuan pelaksanaan survei,


untuk mendapatkan arus lalu lintas harian maka survei dilakukan sepanjang hari,
namun dapat dilakukan penyederhanaan dengan melakukan survei 16 jam, sebelum
puncak pagi terjadi sampai dengan sesudah puncak sore, hasil kemudian dikonversikan
untuk mendapatkan lalu lintas harian, untuk wilayah perkotaan biasanya survei
dilakukan antara hari Selasa sampai dengan Kamis, sedangkan hari Jumat memiliki ciri
tersendiri karena adanya kegiatan sholat Jumat, hari Sabtu sebagian perkantoran libur
dan hari Minggu mempunyai ciri tersendiri yang sangat terpengaruh dengan kegiatan
di kawasan yang dilakukan survei.

Survei dengan Camera


Salah satu pendekatan yang digunakan dalam melakukan survei adalah dengan
menggunakan camera video yang di digitalisasi untuk kemudian bisa di peroleh
informasi mengenai besarnya arus lalu lintas. Camera ditempatkan diatas jalan
diarahkan kepada lalu lintas yang akan diukur besar arusnya[1]. Untuk mendeteksi arus
lalu lintas dibentuk virtual loop, setiap kali loop dilewati kendaraan akan terdeteksi
processor video yang kemudian dihitung sebagai sebuah kendaraan.
Penyajian data arus lalu lintas

Data disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan data tersebut, seperti:

 15 menit ter padat,


 Volume per jam,
 jam puncak, merupakan saat terjadinya arus puncak dalam satu hari, biasanya di perkotaan
terdapat dua puncak yaitu puncak pagi yaitu pada saat berangkat kerja/sekolah dan puncak
sore pada saat pulang kerja,
 volume harian, merupakan volume selama 24 jam,
 volume rata-rata harian yang biasanya dihitung selama periode survei yang panjangnya 3
atau 4 hari yang kemudian di rata-ratakan
 volume rata-rata harian dalam setahun,
 Volume mingguan,
 Volume bulanan.

Volume yang sifatnya detail, menitan, 15 menitan merupakan informasi yang


diperlukan dalam penetapan waktu pada APILL, sedangkan volume harian rata-rata
dalam setahun dibutuhkan dalam merencanakan jalan, sedangkan jam puncak
digunakan untuk menentukan rasio volume per kapasitas.

2.3.3 Survey Kecepatan

Kecepatan ada besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda


perpindahan. Besar dari vektor ini disebut dengan kelajuan dan dinyatakan dalam
satuan meter per detik (m/s atau ms-1), atau kilometer perjam (km/jam)
Ada beberapa jenis kecepatan yang dikumpulkan dalam studi lalu lintas
diantaranya: kecepatan sesaat, kecepatan perjalanan, kecepatan ruang waktu. Survei
kecepatan biasanya digunakan untuk mengukur kecepatan lalu lintas yang menjadi
indikator utam kinerja lalu lintas, tapi disamping itu digunakan untuk analisis potensi
kecelakaan, dan digunakan juga untuk analisis kecelakaan

Kecepatan sesaat
Salah satu indikator kinerja lalu lintas yang penting dalam rekayasa lalu lintas
adalah kecepatan sesaat, oleh karena itu pengukuran kecepatan sesaat merupakan satu
yang diukur. Kecepatan sesaat biasanya digunakan untuk analisis perilaku masyarakat
dalam berlalu-lintas didaerah rawan kecelakaan, tetapi juga digunakan dalam
perencanaan perilaku masyarakat dalam penggunaan persimpangan. Tetapi juga
digunakan untuk melakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran kecepatan,
untuk itu biasanya digunakan radar speed gun ataupun perangkat yang lebih canggih
lagi dengan menggunakan perangkat elektronik yang dilengkapi dengan camera.
Satuan kecepatan

Rumus yang digunakan untuk mengukur kecepatan adalah:

Beberapa satuan kecepatan lainnya adalah:

 meter per detik dengan simbol m/detik


 kilometer per jam dengan simbol km/jam atau kph
 mil per jam dengan simbol mil/jam atau mph

Metode pengukuran kecepatan sesaat

Ada beberapa cara yang digunakan dalam pengukuran kecepatan sesaat,


diantaranya:

1. Secara manual dilakukan dengan mengukur waktu tempuh jarak tertentu yang
dilakukan berkali-kali untuk mendapatkan gambaran kecepatan rata-ratanya dan
simpangan bakunya serta percentil ke 85 nya. Semakin banyak contoh yang diambil
semakin baik, biasanya digunakan sekurang-kurangnya 30 contoh. Permasalahan
dalam pengukuran seperti ini adalah akurasi pengukuran. Dua pengamat ditempatkan
terpisah pada jarak tertentu, misalnya 50 m mengapit simeteris titik pengamatan.
Pengamat pertama memberi tanda kepada pengamat kedua untuk mengaktifkan stop
watch saat kendaraan melewati pengamat pertama. Pengamat kedua mematikan stop
watch saat kendaraan melewati pengamat kedua. Kecepatan dihitung dengan membagi
jarak (50 m) dibagi waktu tempuh antara posisi pengamat pertama dan kedua
dianggap sebagai kecepatan sesaat. Pengamat pertama atau kedua bisa digantikan
cermin yang ditempatkan serong dengan sudut 45 derajat.
2. Secara mekanis dilalukan dengan menggunakan perangkat mekanis seperti dua pipa
pneumatik yang dipasang pada jarak tertentu kemudian jeda waktunya diukur antara
kedua pipa dilewati oleh roda kendaraan,
3. Secara elektronik yang dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik
seperti speed radar gun ataupun dengan menggunakan ultrasonic ataupun infra
merah.
Kecepatan perjalanan

Kecepatan perjalanan adalah kecepatan efektif kendaraan yang sedang dalam


perjalanan antara dua simpul yang dihitung dari dengan menghitung dari jarak antara
kedua simpul dibagi dengan waktu tempuh antara kedua simpul tersebut. Didalam
perhitungan waktu tempuh tersebut sudah termasuk waktu tundaan/delay yang terjadi
selama menempuh antara kedua simpul tersebut. Perhitungan kecepatan perjalanan
merupakan informasi yang digunakan dalam perencanaan perjalanan, termasuk dalam
membuat jadwal perjalanan angkutan umum. Oleh karena itu survei kecepatan
merupakan perangkat yang diperlukan oleh para perencana dalam merencanakan
sistem transportasi, khususnya dalam penyusunan jadwal angkutan umum.

Rumus yang digunakan dalam menghitung kecepatan perjalanan sama seperti


pada perhitungan kecepatan sesaat hanya saja jarak dan waktu yang digunakan lebih
jauh dan lebih lama, berikut ditunjukkan rumus yang digunakan untuk mengukur
kecepatan:

2.3.4 Survey Parkir

Survey parkir dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik


parkir disuatu kota atau kawasan. Karakteristik parkir merupakan ukuran-ukuran atau
besaran-besaran yang bisa digunakan dalam merencanakan kebutuhan fasilitas ruang
parkir serta digunakan dalam mengendalikan kebutuhan ruang parkir. Apalagi dengan
permintaan ruang parkir yang sudah sedemikian tingginya. Hal ini perlu, sebab jika
persoalan parkir tidak ditangani dengan baik, bisa memicu terjadinya kemacetan lalu
lintas di jalan. Apalagi dengan makin banyaknya ruas jalan di beberapa kota besar yang
belakangan banyak di dipakai untuk parkir (on street parking). Sehingga diperlukan
penatan parkir yang baik, apalagi dengan makin terbatasnya ruang parkir
dibandingkan jumlah kendaraan yang terus bertambah.

Bangkitan parkir

Pada saat ini, sebagian besar pengaturan sistem perparkiran yang terdapat di
pusat-pusat perbelanjaan, perkantoran, dan lain sebagainya, masih dilakukan secara
konvensional. Padahal untuk kelancaran dan kenyaman parkir, diperlukan manajemen
dengan system penangan yang juga modern. Sehingga perlu adanya bangkitan parkir
atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Parking Generation. Maksudnya adalah
bangkitan parkir yang terjadi di suatu kawasan, perkantoran, perbelanjaanan, sekolah,
daerah wisata, ataupun tata ruang lainnya.
Informasi lain yang penting dalam bangkitan parkir adalah akumulasi parkir,
sehingga dapat diperoleh profil penggunaan ruang parkir sepanjang hari secara akurat,
lama parkir dan informasi yang terkait dengan jenis kendaraan yang parkir. Guna
mendapatkan informasi bangkitan parkir yang akurat, perlu dilakukan survei parkir.
untuk mendapatkan informasi besarnya bangkitan parkir, jenis kendaraan yang parkir,
lamanya parkir, serta informasi pendukung lainnya. Dengan informasi ini, selanjutnya
dapat direncanakan:

 Jumlah ruang parkir yang dibutuhkan berdasarkan beberapa variabel seperti waktu.
 Dasar untuk penerapan kebijakan parkir seperti kebijakan pembatasan ruang parkir,
kebijakan tarif parkir dan kebijakan jangka waktu parkir.

Faktor yang mempengaruhi bangkitan parkir

Bangkitan parkir tergantung kepada beberapa faktor,di antaranya meliputi:

 Besarnya kawasan terbangun yang biasanya terkait erat dengan tingkat pemilikan
kendaraan pribadi.
 Banyaknya dan kepadatan kegiatan yang berada di kawasan tersebut.
 Besarnya daya tarik masyarakat untuk menuju kawasan tersebut.
 Jumlah karyawan tetap maupun tidak tetap yang bekerja di kantor, atau kegiatan di
kawasan tersebut.
 Tingkat pemilikan kendaraan pribadi ataupun milik perusahaan/dinas masyarakat
metropolitan atau kota yang bersangkutan. Pemilikan kendaraan berupa mobil dan atau
sepeda motor. Pemilikan kendaraan pribadi masih belum mencapai titik jenuhnya, sehingga
pertumbuhan masih akan berlangsung yang ditandai dari tingginya tingkat pertumbuhan
kendaraan bermotor.
 Jenis kegiatan, apakah itu perkantoran, pusat perdagangan, sekolah atau apartemen.
 Kebijakan perparkiran yang diberlakukan oleh pemerintah daerah yang bersangkutan.

Pengumpulan data

Pengumpulan data bangkitan parkir dapat dilakukan di tempat asal perjalanan


ataupun di tempat tujuan. Survei parkir di tempat tujuan, dilakukan untuk mengetahui
besarnya permintaan ruang parkir untuk masing-masing jam dalam satu (1) hari,
menurut hari dalam satu minggu, dan menurut bulan dalam satu tahun. Karakteristik
kebutuhan parkir dalam satu (1) minggu, dapat dilihat dalam contoh gambar berikut.

Karakteristik harian dalam satu minggu dikawasan perkantoran akan


mempunyai ciri khusus yaitu bahwa pada hari sabtu dan minggu tingkat pengguanaan
ruang parkir akan rendah. Sedangkan untuk kawasan perbelanjaan akan berbeda, yang
biasanya justru lebih ramai pada hari Sabtu dan Minggu.

Volume Parkir

Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang parkir di suatu tempat atau
kawasan parkir tertentu selama waktu tertentu. Sedangkan waktu yang biasanya
digunakan adalah satu hari. Karakteristik volume parkir tergantung kepada tempat di
mana pelataran parkir/gedung parkir tersebut berada. Misalnya di perkantoran, pusat
perbelanjaan, daerah wisata, sekolah, pasar dan lain sebagainya. Kalau di perkantoran,
akan tinggi pada hari kerja sedang pusat perbelanjaan/mall akan tinggi pada akhir
minggu.

Survei volume parkir

Biasanya masalah utama dari parkir adalah keterbatasan ruang parkir


dibandingkan dengan jumlah kendaraan yang membutuhkan ruang parkir. Sehingga
perlu dilakukan survei untuk mendapatkan informasi mengenai volume parkir. Hal ini
bisa dilakukan dengan mengumpulkan jumlah kumulatip kendaraan yang parkir di
tempat atau kawasan tersebut. Pendekatan lain yang dapat dilakukan dengan volume
parkir adalah dengan mengumpulkan jumlah kendaraan yang masuk pelataran/gedung
melalui pintu/gate masuk parkir dengan menggunakan rumus berikut:

Dimana:

VP:Volume parkir

Ei:jumlah kendaraan yang masuk ke pelataran/gedung parkir dalam periode i

n:jumlah periode jam pengamatan

Informasi volume parkir, sangat diperlukan untuk merencanakan kebutuhan


ruang parkir. Di samping itu, data volume parkir beserta data lama parkir dan
akumulasi parkir, digunakan untuk menghitung besarnya jumlah ruang parkir yang
perlu disediakan. Dalam hal ini, data volume parkir menjadi informasi yang sangat
diperlukan untuk pengendalian parkir dalam rangka kebijakan manajemen lalu lintas
yang baik. Hal ini juga telah dipraktikkan di Indianapolis International Airport, yakni
dengan menurunkan tarif parkir untuk menaikkan volume parkir dalam kaitannya
untuk meningkatkan penumpang yang menggunakan angkutan udara. Bisa juga
sebaliknya menaikkan tarif untuk menurunkan volume parkir.

Lama parkir

Waktu yang diperlukan atau lama parkir yang disebut juga sebagai durasi
parkir yang dalam bahasa Inggrisnya disebut sebagai Parking duration, merupakan
informasi mengenai lamanya parkir kendaraan di suatu tempat parkir. Tentu lamanya
parkir tergantung kepada maksud perjalanan yang dilakukan. Misalnya untuk parkir di
tempat kerja biasanya lebih panjang ketimbang belanja di mall. Apalagi parkir yang
sekadar beli rokok atau roti di warung, durasi waktunya lebih pendek lagi.

Informasi mengenai lama parkir diperlukan guna merencanakan ruang parkir


untuk suatu bangunan/gedung parkir ataupun kegiatan lain. Termasuk parkir untuk
pengunjung pameran ataupun gedung olahraga yang kebutuhan parkirnya tidak rutin.
Misalny gedung yang khusus didesain untuk ajang pameran, biasanya dikunjungi
orang hanya kalau ada pameran. Begitu pula misalnya gedung olah raga ataupun
pertandingan olahraga, itupun masih dipengaruhi oleh menarik tidaknya kegiatan itu.
Sehingga, muatan parkirnya pun, akan sangat tergantung dengan situasi tersebut.

Cara memperoleh data lama parkir

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh data lama parkir suatu
kendaraan. Tapi yang paling mudah dan akurasinya tinggi, yakni dengan system
computerized. Data lama parkir biasanya dikelola dalam suatu basis data berbasiskan
komputer dengan mencatat waktu kendaraan masuk dan keluar ke pelataran/gedung
parkir hingga kendaraan keluar. Kemudian dapat dihitung dengan formula:

dimana :

LP = Lama parkir

Wm = Waktu saat kendaraan masuk


Wk = Waktu saat kendaraan keluar

Sedang untuk mendapatkan lama parkir rata-rata dapat digunakan formula


sebagai berikut:

Dimana:

Ei = frekuensi kendaraan yang parkir kelas i

LPi = lama parkir pada kelas i

 = jumlah kendaraan yang parkir selama periode pengamatan

Akumulasi parkir

Akumulasi parkir merupakan jumlah kendaraan yang parkir pada suatu saat
tertentu, di suatu tempat gedung parkir atau pelataran parkir. Informasi mengenai
akumulasi parkir ini digunakan untuk merencanakan ruang parkir yang dibutuhkan
pada suatu tempat ataupun untuk menerapkan pengendalian parkir di suatu kawasan.
Survei akumulasi parkir

Untuk mendapatkan informasi mengenai akumulasi parkir, perlu dilakukan


survei untuk mendapatkan profil kendaraan yang parkir dalam satu hari. Angka
capaian tertinggi jumlah kendaraan yang parkir, disebut sebagai akumulasi tertinggi
parkir. Angka ini bervariasi menurut kegiatan tempat, di mana ada pelataran/gedung
parkir. Sebagai gambaran, perkantoran mencapai puncaknya pada siang hari sedang
pertokoan/mall akumulasi hari kerja lebih rendah dari akumulasi pada akhir minggu
(weekend) pada sore hari dan pemukiman/apartemen pada malam hari.

Besarnya akumulasi

Besarnya akumulasi parkir diberikan dengan formula sebagai berikut:


Di mana:

AP adalah akumulasi parkir

Ei adalah jumlah kendaraan yang masuk ketempat parkir

Ex adalah jumlah kendaraan yang keluar tempat parkir

Jika sebelumnya sudah ada kendaraan yang diparkir di lokasi parkir, maka
jumlah akumulasi yang ada tersebut dijumlahkan dalam jumlah akumulasi parkir.
Kendaraan yang ada di dalam, kadang karena sudah ada kendaraan yang datang
sebelum dilakukan survei atau ada kendaraan yang menginap ataupun rusak dan
ditinggal pemiliknya.

Di mana:

N = jumlah kendaraan yang ada sebelumnya

Waktu pelaksanaan survei

Waktu pelaksanaan survei tergantung kepada jenis kegiatan di mana survei itu
dilakukan. Kalau di perkantoran, biasanya kegiatan lebih dominan pada jam kerja,
pasar pada pagi hari. Di sekolah pada saat masuk dan keluar sekolah,
hunian/apartemen pada malam hari.

2.3.5 Survey Asal Tujuan

Survai asal tujuan atau dalam bahasa Inggris disebut Origin-destination survey
adalah survai yang mempelajari pola perjalanan dengan mempelajari asal dan tujuan
perjalanan yang digunakan sebagai sumber informasi utama dalam proses
perencanaan transportasi secara luas untuk transportasi nasional, regional maupun
lokal, survei juga digunakan dalam perumusan analisis dampak lalu lintas. Ada
beberapa cara untuk melakukan survai asal tujuan, dan terkadang dalam
pelaksanaannya di kombinasikan pelaksanaannnya untuk meningkatkan kualitas
survai.
Cara pelaksanaan survei
Survai wawancara dipinggir jalan

Disebut juga road side interview merupakan survai untuk mengumpulkan


informasi perjalanan yang dilakukan masyarakat yang melakukan perjalanan dengan
menggunakan kendaraan pribadi ataupun angkutan umum. Seperti halnya survai
wawancara rumah tangga dilakukan pada hari normal. Informasi yang dikumpulkan :

 jumlah penumpang
 tingkat pendapatan
 asal tujuan setiap penumpang
 maksud perjalanan
 waktu perjalanan

Untuk melengkapi hasil survai dilakukan juga sekaligus pengukuran arus lalu
lintas.

Survai wawancara rumah tangga

Merupakan survai yang membutuhkan biaya yang besar, namun dapat


menghasilkan kualitas hasil survai yang baik.

Pendekatan
Disebut juga home interview survey merupakan survai untuk mengumpulkan
data perjalanan yang dilakukan setiap anggota keluarga pada hari yang normal. Hari
normal adalah hari senin, selasa, rabu dan kamis.

Informasi yang dikumpulkan:

 jumlah anggota keluarga


 jumlah pemilikan kendaraan
 pekerjaan anggota keluarga
 Tingkat pendapatan keluarga
 Perincian perjalanan setiap anggota keluarga:

o jumlah perjalanan yang dilakukan setiap anggota keluarga

o asal- tujuan perjalanan setiap anggota keluarga

o moda yang digunakan dalam setiap perjalanan


 waktu perjalanan dilakukan

Ukuran sampel

Besaran sampel yang dikumpulkan tergantung kepada ukuran kota seperti


ditunjukkan dalam tabel beriukut:

Survai kartu pos

Survai asal tujuan dapat pula dilakukan dengan meminta penumpang angkutan
pribadi maupun angkutan umum untuk mengisi suatu quesioner yang kemudian
dikirim kekantor pengumpul informasi dengan cuma-cuma.

Survai plat nomor kendaraan

Merupakan salah satu pendekatan dalam survai asal tujuan dengan


menempatkan surveyors/camera untuk mencatat atau merekam nomor kendaraan yang
melewati titik survai. Titik survai ditempatkan sedemikian sehingga dapat didapatkan
informasi asal tujuan perjalanan. Data selanjutnya diolah dengan program sederhana
untuk mendapatkan informasi asal tujuan perjalanan, dengan semakin maju perangkat
lunak modelling asal tujuan ini, pelaksanaan survey dapat dilakukan dalam kawasan
yang lebih luas, sepanjang titik-titik pengamatan ditempatkan dengan lokasi yang
mempertimbangkan tujuan antara yang bisa jadi tidak terekam.

2.3.6 Survey Berat dan Dimensi Kendaraan

Survei dimensi dan berat kendaraan berfungsi untuk mendapatkan informasi


mengenai terjadinya pelanggaran terhadap dimensi kendaraan maupun terhadap
kelebihan muatan sumbu ataupun muatan kendaraan. Dampak kelebihan dimensi
terutama terdahap peningkatan angka kecelakaan lalu lintas khususnya pada jalan-
jalan 2 lajur dua arah yang masih terdapat diseluruh wilayah Indonesia. Sedangkan
kelebihan muatan berdampak terhadap pengrusakan jalan yang lebih awal. Sebagai
contoh. pada jalan dengan daya dukung muatan sumbu antara 8.000 kg (jalan kelas III)
sampai 10.000 kg (jalan kelas II) setiap peningkatan berat sumbu sebesar 10 persen
akan meningkatkan dampak terhadap kerusakan jalan sebesar 20 sampai 25 %. Dalam
kondisi bergerak dampak terhadap pengrusakan jalan akan bertambah sebesar 5 %
sampai 40% dari muatan statis. Dampak kerusakan darat berkurang bila digunakan
sumbu tandem, walaupun tetap akan mengakibatkan pengrusakan yang lebih rendah
sekitar 5 % dari sumbu tunggal.
Peralatan

Untuk melakukan survey berat dan dimensi kendaraan ini diperlukan peralatan
untuk melakukan penimbangan kendaraan serta peralatan untuk mengukur dimensi
kendaraan.

1. Untuk pelaksanaan survei dapat menggunakan Jembatan Timbang yang sudah ada dan
tersebar diseluruh wilayah nusantara. Untuk pelaksanaannya diperlukan perijinan
penggunaan jembatan timbang dari Dinas Perhubungan Propinsi setempat untuk bisa
menggunakan perangkat jembatan timbang.
2. Perangkat timbangan jinjing yang mudah dibawa ke mana-mana, sehingga pelaksanaan
dapat dilakukan ditempat yang acak. Permasalahan dalam menggunakan survei dengan
perangkat jinjing adalah perlu waktu yang lama untuk melakukan pengumpulan data.

Pelaksanaan survei

Pelaksanaan survey akan lebih mudah kalau dilaksanakan dijembatan timbang,


karena semua fasilitas sudah tersedia, namun untuk pelaksanaan dengan menggunakan
timbangan jinjing lebih sulit karena beberapa hal berikut ini:

1. harus dicari tempat disisi jalan yang memungkinkan untuk dilakukan survei dengan tidak
mangganggu kelancaran arus lalu lintas
2. harus berada pada jalan lurus dengan jarak pandang bebas yang cukup,
3. harus terletak pada bidang yang datar, tidak pada tanjakan atau turunan.

3.4 Persiapan dan Pelaksanaan Survei Lalu Lintas

Dalam hal ini akan dijelaskan persiapan dalam pelaksanaan survei volume lalu
lintas. Sebelum melakukan survei terlebih dahulu dilakukan persiapan untuk
mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya serta dapat mempermudah
mendapatkan  petunjuk tentang survei yang akan dilakukan. Hal ini akan
mempermudah pengisian formulir survei yang akan digunakan serta pembuatan
jadwal survei.
Beberapa poin penting yang harus diperhatikan saat melakukan survey :
1. Menentukan metode pelaksanaan survey termasuk kendala-kendala baik tenaga
kerja, material, serta peralatan yang digunakan.
2. Mendapatkan peta dan menentukan waktu serta durasi survey agar pelaksanaan
lebih efisien.
3. Mempertimbangkan penetapan waktu survey dengan kegiatan masyarakat dan
lingkungan. Seperti libur sekolah, libur musiman, hari dalam Minggu, jam kerja, dll.
4. Menetapkan lokasi survey
5. Mempertimbangkan faktor cuaca dimana cuaca merupakan faktor yang
mempengaruhi karakteristik lalu lintas
6. Mengetahui informasi tentang pengaturan lalulintas pada tempat dan keadaan
tertentu.
7. Ketersediaan dana dalam menunjang pelaksanaan survey.
8. Faktor tenaga surveyor

Perencanaan survei diperlukan untuk mempersiapkan kebutuhan informasi


arus lalulintas yang melintas di wilayah survei. Observasi awal sangat membantu
kelancaran pengumpulan data. Dalam perencanaan survei perlu memperhatikan
komposisi kendaraan yang melintas. Perlu dibedakan pula antara kendaraan bermotor
atau tidak bermotor. Geometrik jalan juga perlu diperhatikan agar dapat digunakan
untuk menentukan kapasitas ruas jalan atau untuk menghitung kapasitas simpang.
Terdapat beberapa formulir yang dapat digunakan untuk mengumpulkandata arus.

Perencanaan survey

Proses perencanaan survey

Proses perencanaan dimulai dengan mengidentifikasi atau menginventarisasi


data yang sudah dimiliki, sehingga dapat diketahui data mana yang telah dimiliki, data
mana yang perlu disesuaikan /dilengkapi, data mana yang perlu dikumpulkan melalui
survei. Untuk survei lalu lintas yang menjadi data dasar adalah peta jaringan jalan, peta
ruas jalan yang biasanya sudah dimiliki oleh dinas perhubungan ataupun pada Dinas
Bina Marga / Dinas PU setempat. Sumber lain yang dapat digunakan adalah dari Google
Map yang dapat diunduh dari internet.

Permasalahan yang paling besar dalam perencanaan survei adalah


penyediaananggaran yang dibutuhkan untuk melakukan survei, sehingga sedapat
mungkin kita mengurangi survei untuk data yang sudah dimiliki.

Pemilihan metode survey

Dalam penetapan metode yang akan digunakan pada saat pelaksanaan survei harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

 Harus sesuai dengan tujuan pelaksanaan survey. untuk itu harus memahami apa yang melatar
belakangi pelaksanaan survey.
 Memungkinkan untuk dilaksanakan baik ditinjau dari aspek legal, ketersediaan teknologi,
peralatan yang tersedia ataupun yang harus disediakan, kondisi lokasi dll.
 Mempertimbangkan keterbatasan biaya yang dianggarkan untuk melaksanakan survei,
menganalisis dan mempersiapkan laporan hasil survei, ketersediaan waktu dan personil yang
melakukan survey, yang mengolah serta membuat laporan hasil survei.
 menetapkan cara pengumpulan data:
 Wawancara secara langsung
 Self enumeration (pengisian sendiri)
 Mailing/pos system
 Media elektronik
 Observasi langsung
 Melalui catatan administrasi

 Model yang akan digunakan merupakan informasi penting yang perlu diketahui sebelum
survei dilakukan karena perlu mengumpulkan semua parameter yang dikumpulkan dalam
survei.

Uji Coba pelaksanaan Survey

Uji coba pelaksanaan survey dikenal juga sebagay Pilot survey silakukan untuk
mengukur sejauhmana perencanaan survey sudah dilakukan dengan baik, sebelum
pelaksanaan survey yang sebenarnya. Manfaat pelaksanaan Uji Coba Pelaksanaan Survey
antara lain:

1. Mengukur sejauh mana formulir yang digunakan telah memenuhi kebutuhan data yang
diperlukan,
2. Mencoba pelaksasanaan survey dilapangan, untuk mendapatkan masukan masalah-masalah
yang bisa terjadi dilapangan,
3. Melatih petugas untuk melaksanakan survey,
4. Menguji coba analisis yang akan digunakan,
5. Menguji perangkat lunak yang akan digunakan dalam analisis data hasil survey.

Dari hasil iji coba tersebut kemudian dapat dilakukan penyempurnaan metoda
perencanaan survey termasuk penyempurnaan pedoman pelaksanaan survey.

Pelaksanaan survey

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan lapangan:

 Sesuai dengan prosedur dan kriteria yang ditentukan


 Mematuhi daftar sampel
 Mematuhi jadwal
 Menjaga dan meneliti akurasi
 Meneliti dan menjaga non respon
 Meneliti kelengkapan dokumen dan daftar isian
 Penyampaian hasil survei

Analisis hasil survey

Apabila data sudah terkumpul maka tahap berikutnya adalah melakukan


pengolahan data, dan untuk itu dapat dilakukan dengan bantuan komputer, agar
hasilnya bisa diperoleh lebih cepat dan akurat serta bisa menggunakan model-model
yang kompleks yang sangat sulit dilakukan secara manual. Berbagai perangkat lunak
untuk pengolahan dan modelling hasil survei lalu lintas dapat diperoleh dipasaran,
bahkan ada peralatan survey yang dapat melakukan pengumpulan data dan sekaligus
mengolah data yang dikumpulkan tersebut.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap pengolahan meliputi penetapan


mekanisme dan prosedur pengolahan termasuk petugasnya serta membuat panduan
pengolanhan berupa:

 Coding berdasarkan klasifikasinya


 Editing dan kewajaran data
 Pengecekan pra komputer
 Perekaman data ke media komputer
 Pengecekan pasca komputer
 Tabulasi dan pengecekannya, termasuk penentuan faktor pengali
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Kurangnya fasilitas tempat yang memadai, seperti halnya tempat untuk merekam
di tempat yang tinggi agar survei berjalan lancar dan semua arus kendaraan bisa
terlihat jelas, serta perlunya surat izin keterangan untuk melakukan kegiatan
survey, karena tidak banyak polisi lalu lintas yang protes akibat terhambatnya
kendaraan karena pemasangan lakban yang di gunakan untuk penandaan.
Jadi
Alangkah baiknya apabila ada surat izin resmi dari pihak kampus terlebih dahulu
sebelum melakukan survei. Semoga pihak dari universitas bisa membantu
pembuatan surat izin.
DAFTAR PUSTAKA

https://123dok.com/document/yjoojjmz-makalah-survey-lalu-lintas-meruya.html

http://seftiansetia.com/survai-lalu-lintas-traffic/

https://dhemajad92.wordpress.com/teknik-sipil/survey-lalu-lintas/

http://www.ocw.upj.ac.id/files/Slide-CIV210-CIV210-Slide-07.pdf

https://www.academia.edu/19633148/Survei_lalu_lintas

https://id.m.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Survai_lalu_lintas

Anda mungkin juga menyukai