NIM : 19013036
9/17/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur, kami panjatkan kepada Tuhan Yesus, atas berkat dan anugerah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada Mata Kuliah Rekayasa Lalu Lintas.
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu
saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih terbatas dan jauh dari
sempurna. Maka dari itu, saya mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya dapat
membangun, memperbaiki pembuatan tugas di kemudian hari. Hal ini disebabkan
keterbatasan pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki. Namun demikian, saya telah
berusaha agar supaya makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Maryska Y. Agu
19013036
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………....1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………….3
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………22
3.2 Saran……………………………………………………………………………...22
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Pedoman ini disusun untuk mengakomodasi berbagai keperluan data lalu lintas
baik pada ruas jalan maupun persimpangan. Referensi yang digunakan dalam pedoman
ini adalah berbagai pengalaman praktis dan manual-manual yang telah disusun untuk
berbagai kepentingan studi ataupun perencanaan. Dengan diterbitkannya pedoman ini,
diharapkan ada suatu keseragaman dalam metoda pelaksanaan pencacahan, termasuk
pengorganisasiannya, sehingga data yang didapat dari pencacahan dapat diverifikasi
dan pelaksanaan pencacahan dapat dilakukan secara lebih sistematis.
Tujuan dari pelaksanaan survei lalu lintas itu sendiri antara lain untuk
mengumpulkan informasi tentang kondisi lalu lintas dan perubahannya dari waktu ke
waktu,dan untuk mendapatkan data. Data yang diperoleh berupa data premier dan data
sekunder. Data primer adalah data yang didapatkan oleh pencari data secara langsung dari
sumber penelitian dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Data sekunder didapatkan oleh
pencari data dari sumber lain. Sumber ini dapat berupa instansi pemerintah ataupun instansi
swasta yang antara lain dapat berbentuk laporan penelitian, laporan hasil sensus, peta, dan foto.
Ada dua metode yang biasanya digunakan untuk melakukan survey, yaitu:
1) Survei manual dengan menggunakan tenaga surveyor untuk menghitung arus lalu lintas yang
melalui suatu potong jalan, survey ini membutuhkan biaya tenaga kerja yang besar, tapi dapat
dilakukan dengan mudah. Permasalahan yang ditemukan dengan survai yang dilakukan secara
manual adalah keakuratan dari hasil survai yang sangat tergantung kepada motivasi surveyor
yang melakukan survei
2) Survei mekanis/elektronis, merupakan survai yang mempergunakan peralatan mekanis
ataupun elektronis untuk mengukur jumlah kendaraan yang melewati suatu potong jalan
ataupun kawasan di persimpangan. Peralatan survai yang digunakan berupa:
1. Tabung pneumatik, merupakan perangkat mekanis pengukur arus lalu lintas dengan
menempatkan suatu pipa pneumatik ditempatkan memotong jalan, pengukuran
dilakukan bila roda kendaraan yang menginjak tabung yang kemudian direkam,
2. Loop induksi, merupakan perangkat elektronis yang bekerja atas dasar induksi dari
mesin mobil pada saat melewati loop. Loop ditanam dibawah permukaan jalan,
3. Gelombang infra merah/ultra sonik, merupakan perangkat elektronis yang bekerja
dengan memancarkan gelombang infra merah ataupun ultrasonik ke kendaraan yang
lewat. Dengan metode ini selain besar arus juga dapat diklasifikasi serta kecepatan lalu
lintas,
4. Kamera video, yang digunakan dengan mengubah data menjadi terukur dalam
prosesor. Dengan metode ini selain besar arus juga dapat diklasifikasi serta kecepatan
lalu lintas
Survey Manual
Untuk mendapatkan gambaran besar arus lalu lintas dan seberapa besar
pengaruhnya terhadap kapasitas jalan, maka kendaraan di klasifikasikan menjadi
beberapa golongan sebagai berikut:
Kecepatan sesaat
Salah satu indikator kinerja lalu lintas yang penting dalam rekayasa lalu lintas
adalah kecepatan sesaat, oleh karena itu pengukuran kecepatan sesaat merupakan satu
yang diukur. Kecepatan sesaat biasanya digunakan untuk analisis perilaku masyarakat
dalam berlalu-lintas didaerah rawan kecelakaan, tetapi juga digunakan dalam
perencanaan perilaku masyarakat dalam penggunaan persimpangan. Tetapi juga
digunakan untuk melakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran kecepatan,
untuk itu biasanya digunakan radar speed gun ataupun perangkat yang lebih canggih
lagi dengan menggunakan perangkat elektronik yang dilengkapi dengan camera.
Satuan kecepatan
1. Secara manual dilakukan dengan mengukur waktu tempuh jarak tertentu yang
dilakukan berkali-kali untuk mendapatkan gambaran kecepatan rata-ratanya dan
simpangan bakunya serta percentil ke 85 nya. Semakin banyak contoh yang diambil
semakin baik, biasanya digunakan sekurang-kurangnya 30 contoh. Permasalahan
dalam pengukuran seperti ini adalah akurasi pengukuran. Dua pengamat ditempatkan
terpisah pada jarak tertentu, misalnya 50 m mengapit simeteris titik pengamatan.
Pengamat pertama memberi tanda kepada pengamat kedua untuk mengaktifkan stop
watch saat kendaraan melewati pengamat pertama. Pengamat kedua mematikan stop
watch saat kendaraan melewati pengamat kedua. Kecepatan dihitung dengan membagi
jarak (50 m) dibagi waktu tempuh antara posisi pengamat pertama dan kedua
dianggap sebagai kecepatan sesaat. Pengamat pertama atau kedua bisa digantikan
cermin yang ditempatkan serong dengan sudut 45 derajat.
2. Secara mekanis dilalukan dengan menggunakan perangkat mekanis seperti dua pipa
pneumatik yang dipasang pada jarak tertentu kemudian jeda waktunya diukur antara
kedua pipa dilewati oleh roda kendaraan,
3. Secara elektronik yang dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik
seperti speed radar gun ataupun dengan menggunakan ultrasonic ataupun infra
merah.
Kecepatan perjalanan
Bangkitan parkir
Pada saat ini, sebagian besar pengaturan sistem perparkiran yang terdapat di
pusat-pusat perbelanjaan, perkantoran, dan lain sebagainya, masih dilakukan secara
konvensional. Padahal untuk kelancaran dan kenyaman parkir, diperlukan manajemen
dengan system penangan yang juga modern. Sehingga perlu adanya bangkitan parkir
atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Parking Generation. Maksudnya adalah
bangkitan parkir yang terjadi di suatu kawasan, perkantoran, perbelanjaanan, sekolah,
daerah wisata, ataupun tata ruang lainnya.
Informasi lain yang penting dalam bangkitan parkir adalah akumulasi parkir,
sehingga dapat diperoleh profil penggunaan ruang parkir sepanjang hari secara akurat,
lama parkir dan informasi yang terkait dengan jenis kendaraan yang parkir. Guna
mendapatkan informasi bangkitan parkir yang akurat, perlu dilakukan survei parkir.
untuk mendapatkan informasi besarnya bangkitan parkir, jenis kendaraan yang parkir,
lamanya parkir, serta informasi pendukung lainnya. Dengan informasi ini, selanjutnya
dapat direncanakan:
Jumlah ruang parkir yang dibutuhkan berdasarkan beberapa variabel seperti waktu.
Dasar untuk penerapan kebijakan parkir seperti kebijakan pembatasan ruang parkir,
kebijakan tarif parkir dan kebijakan jangka waktu parkir.
Besarnya kawasan terbangun yang biasanya terkait erat dengan tingkat pemilikan
kendaraan pribadi.
Banyaknya dan kepadatan kegiatan yang berada di kawasan tersebut.
Besarnya daya tarik masyarakat untuk menuju kawasan tersebut.
Jumlah karyawan tetap maupun tidak tetap yang bekerja di kantor, atau kegiatan di
kawasan tersebut.
Tingkat pemilikan kendaraan pribadi ataupun milik perusahaan/dinas masyarakat
metropolitan atau kota yang bersangkutan. Pemilikan kendaraan berupa mobil dan atau
sepeda motor. Pemilikan kendaraan pribadi masih belum mencapai titik jenuhnya, sehingga
pertumbuhan masih akan berlangsung yang ditandai dari tingginya tingkat pertumbuhan
kendaraan bermotor.
Jenis kegiatan, apakah itu perkantoran, pusat perdagangan, sekolah atau apartemen.
Kebijakan perparkiran yang diberlakukan oleh pemerintah daerah yang bersangkutan.
Pengumpulan data
Volume Parkir
Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang parkir di suatu tempat atau
kawasan parkir tertentu selama waktu tertentu. Sedangkan waktu yang biasanya
digunakan adalah satu hari. Karakteristik volume parkir tergantung kepada tempat di
mana pelataran parkir/gedung parkir tersebut berada. Misalnya di perkantoran, pusat
perbelanjaan, daerah wisata, sekolah, pasar dan lain sebagainya. Kalau di perkantoran,
akan tinggi pada hari kerja sedang pusat perbelanjaan/mall akan tinggi pada akhir
minggu.
Dimana:
VP:Volume parkir
Lama parkir
Waktu yang diperlukan atau lama parkir yang disebut juga sebagai durasi
parkir yang dalam bahasa Inggrisnya disebut sebagai Parking duration, merupakan
informasi mengenai lamanya parkir kendaraan di suatu tempat parkir. Tentu lamanya
parkir tergantung kepada maksud perjalanan yang dilakukan. Misalnya untuk parkir di
tempat kerja biasanya lebih panjang ketimbang belanja di mall. Apalagi parkir yang
sekadar beli rokok atau roti di warung, durasi waktunya lebih pendek lagi.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh data lama parkir suatu
kendaraan. Tapi yang paling mudah dan akurasinya tinggi, yakni dengan system
computerized. Data lama parkir biasanya dikelola dalam suatu basis data berbasiskan
komputer dengan mencatat waktu kendaraan masuk dan keluar ke pelataran/gedung
parkir hingga kendaraan keluar. Kemudian dapat dihitung dengan formula:
dimana :
Dimana:
Akumulasi parkir
Akumulasi parkir merupakan jumlah kendaraan yang parkir pada suatu saat
tertentu, di suatu tempat gedung parkir atau pelataran parkir. Informasi mengenai
akumulasi parkir ini digunakan untuk merencanakan ruang parkir yang dibutuhkan
pada suatu tempat ataupun untuk menerapkan pengendalian parkir di suatu kawasan.
Survei akumulasi parkir
Besarnya akumulasi
Jika sebelumnya sudah ada kendaraan yang diparkir di lokasi parkir, maka
jumlah akumulasi yang ada tersebut dijumlahkan dalam jumlah akumulasi parkir.
Kendaraan yang ada di dalam, kadang karena sudah ada kendaraan yang datang
sebelum dilakukan survei atau ada kendaraan yang menginap ataupun rusak dan
ditinggal pemiliknya.
Di mana:
Waktu pelaksanaan survei tergantung kepada jenis kegiatan di mana survei itu
dilakukan. Kalau di perkantoran, biasanya kegiatan lebih dominan pada jam kerja,
pasar pada pagi hari. Di sekolah pada saat masuk dan keluar sekolah,
hunian/apartemen pada malam hari.
Survai asal tujuan atau dalam bahasa Inggris disebut Origin-destination survey
adalah survai yang mempelajari pola perjalanan dengan mempelajari asal dan tujuan
perjalanan yang digunakan sebagai sumber informasi utama dalam proses
perencanaan transportasi secara luas untuk transportasi nasional, regional maupun
lokal, survei juga digunakan dalam perumusan analisis dampak lalu lintas. Ada
beberapa cara untuk melakukan survai asal tujuan, dan terkadang dalam
pelaksanaannya di kombinasikan pelaksanaannnya untuk meningkatkan kualitas
survai.
Cara pelaksanaan survei
Survai wawancara dipinggir jalan
jumlah penumpang
tingkat pendapatan
asal tujuan setiap penumpang
maksud perjalanan
waktu perjalanan
Untuk melengkapi hasil survai dilakukan juga sekaligus pengukuran arus lalu
lintas.
Pendekatan
Disebut juga home interview survey merupakan survai untuk mengumpulkan
data perjalanan yang dilakukan setiap anggota keluarga pada hari yang normal. Hari
normal adalah hari senin, selasa, rabu dan kamis.
Ukuran sampel
Survai asal tujuan dapat pula dilakukan dengan meminta penumpang angkutan
pribadi maupun angkutan umum untuk mengisi suatu quesioner yang kemudian
dikirim kekantor pengumpul informasi dengan cuma-cuma.
Untuk melakukan survey berat dan dimensi kendaraan ini diperlukan peralatan
untuk melakukan penimbangan kendaraan serta peralatan untuk mengukur dimensi
kendaraan.
1. Untuk pelaksanaan survei dapat menggunakan Jembatan Timbang yang sudah ada dan
tersebar diseluruh wilayah nusantara. Untuk pelaksanaannya diperlukan perijinan
penggunaan jembatan timbang dari Dinas Perhubungan Propinsi setempat untuk bisa
menggunakan perangkat jembatan timbang.
2. Perangkat timbangan jinjing yang mudah dibawa ke mana-mana, sehingga pelaksanaan
dapat dilakukan ditempat yang acak. Permasalahan dalam menggunakan survei dengan
perangkat jinjing adalah perlu waktu yang lama untuk melakukan pengumpulan data.
Pelaksanaan survei
1. harus dicari tempat disisi jalan yang memungkinkan untuk dilakukan survei dengan tidak
mangganggu kelancaran arus lalu lintas
2. harus berada pada jalan lurus dengan jarak pandang bebas yang cukup,
3. harus terletak pada bidang yang datar, tidak pada tanjakan atau turunan.
Dalam hal ini akan dijelaskan persiapan dalam pelaksanaan survei volume lalu
lintas. Sebelum melakukan survei terlebih dahulu dilakukan persiapan untuk
mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya serta dapat mempermudah
mendapatkan petunjuk tentang survei yang akan dilakukan. Hal ini akan
mempermudah pengisian formulir survei yang akan digunakan serta pembuatan
jadwal survei.
Beberapa poin penting yang harus diperhatikan saat melakukan survey :
1. Menentukan metode pelaksanaan survey termasuk kendala-kendala baik tenaga
kerja, material, serta peralatan yang digunakan.
2. Mendapatkan peta dan menentukan waktu serta durasi survey agar pelaksanaan
lebih efisien.
3. Mempertimbangkan penetapan waktu survey dengan kegiatan masyarakat dan
lingkungan. Seperti libur sekolah, libur musiman, hari dalam Minggu, jam kerja, dll.
4. Menetapkan lokasi survey
5. Mempertimbangkan faktor cuaca dimana cuaca merupakan faktor yang
mempengaruhi karakteristik lalu lintas
6. Mengetahui informasi tentang pengaturan lalulintas pada tempat dan keadaan
tertentu.
7. Ketersediaan dana dalam menunjang pelaksanaan survey.
8. Faktor tenaga surveyor
Perencanaan survey
Dalam penetapan metode yang akan digunakan pada saat pelaksanaan survei harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Harus sesuai dengan tujuan pelaksanaan survey. untuk itu harus memahami apa yang melatar
belakangi pelaksanaan survey.
Memungkinkan untuk dilaksanakan baik ditinjau dari aspek legal, ketersediaan teknologi,
peralatan yang tersedia ataupun yang harus disediakan, kondisi lokasi dll.
Mempertimbangkan keterbatasan biaya yang dianggarkan untuk melaksanakan survei,
menganalisis dan mempersiapkan laporan hasil survei, ketersediaan waktu dan personil yang
melakukan survey, yang mengolah serta membuat laporan hasil survei.
menetapkan cara pengumpulan data:
Wawancara secara langsung
Self enumeration (pengisian sendiri)
Mailing/pos system
Media elektronik
Observasi langsung
Melalui catatan administrasi
Model yang akan digunakan merupakan informasi penting yang perlu diketahui sebelum
survei dilakukan karena perlu mengumpulkan semua parameter yang dikumpulkan dalam
survei.
Uji coba pelaksanaan survey dikenal juga sebagay Pilot survey silakukan untuk
mengukur sejauhmana perencanaan survey sudah dilakukan dengan baik, sebelum
pelaksanaan survey yang sebenarnya. Manfaat pelaksanaan Uji Coba Pelaksanaan Survey
antara lain:
1. Mengukur sejauh mana formulir yang digunakan telah memenuhi kebutuhan data yang
diperlukan,
2. Mencoba pelaksasanaan survey dilapangan, untuk mendapatkan masukan masalah-masalah
yang bisa terjadi dilapangan,
3. Melatih petugas untuk melaksanakan survey,
4. Menguji coba analisis yang akan digunakan,
5. Menguji perangkat lunak yang akan digunakan dalam analisis data hasil survey.
Dari hasil iji coba tersebut kemudian dapat dilakukan penyempurnaan metoda
perencanaan survey termasuk penyempurnaan pedoman pelaksanaan survey.
Pelaksanaan survey
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kurangnya fasilitas tempat yang memadai, seperti halnya tempat untuk merekam
di tempat yang tinggi agar survei berjalan lancar dan semua arus kendaraan bisa
terlihat jelas, serta perlunya surat izin keterangan untuk melakukan kegiatan
survey, karena tidak banyak polisi lalu lintas yang protes akibat terhambatnya
kendaraan karena pemasangan lakban yang di gunakan untuk penandaan.
Jadi
Alangkah baiknya apabila ada surat izin resmi dari pihak kampus terlebih dahulu
sebelum melakukan survei. Semoga pihak dari universitas bisa membantu
pembuatan surat izin.
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/document/yjoojjmz-makalah-survey-lalu-lintas-meruya.html
http://seftiansetia.com/survai-lalu-lintas-traffic/
https://dhemajad92.wordpress.com/teknik-sipil/survey-lalu-lintas/
http://www.ocw.upj.ac.id/files/Slide-CIV210-CIV210-Slide-07.pdf
https://www.academia.edu/19633148/Survei_lalu_lintas
https://id.m.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Survai_lalu_lintas