Anda di halaman 1dari 4

ANALISA USAHA BUDIDAYA LELE

Budidaya lele terus berkembang pesat hampir di seluruh Indonesia. Mulai dari lele kolam, lele di
sawah dan baru-baru ini ada lele di kolam terpal plastik, semua itu dikarenakan;

1. Dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas 


2. Padat tebar tinggi
3. Teknologi budidaya relatif mudah
4. Pemasarannya relatif mudah
5. Modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.

Parameter kualitas air yan baik untuk pemeliharaan ikan lele sangkuriang adalah sebagai berikut:

1. Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32°C. Suhu air akan
mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta
kelarutan oksigen dalam air.

2. pH air yang ideal berkisar antara 6-9.

3. Oksigen terlarut di dalam air harus > 1 mg/l.


Pembesaran lele :

1. Menebarkan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama, penyakit dan
memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200 gram/m2,

2. Dibuat perlindungan bisa dari peralon

3. Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2

4. Kolam dibiarkan ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya makanan alami.

5. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas

6. Jumlah benih yang ditebar kurang lebih 50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm.

7. Selain makanan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian
makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari
dari berat total ikan

8. Pakan dapat diberikan 2-3 kali sehari

9. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan
ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung,
cincangan bekicot dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dibuat bentuk pellet.

10. Setelah 3 bulan pembesaran dapat mencapai berat 200 - 250 gram per ekor dengan
panjang 15 - 20 cm

ANALISA USAHA PEMBESARAN LELE 


ukuran 500 meter

1. Biaya Tetap

a. Pembuatan kolam.        = Rp 1.000.000

b. Perbaikan saluran air = Rp  500.000

c. Sewa Lahan 1 tahun = Rp.1.000.000

d. Persiapan Kolam = Rp. 500.000


                                             Rp 3.000.000,-

2. Biaya Variabel

a. Pakan pellet dan buatan.        = Rp 20.000.000

b. Benih ukuran 5-8 cm


25.000 ekor @ Rp 100,-  = Rp 2.500.000

c. Obat-obatan 6 unit
@ Rp 50.000                     = Rp 300.000

d. Alat perikanan 2 paket


@ Rp 100.000                    = Rp 200.000

                                             Rp 23.000.000,-

3. Total Biaya

Biaya Tetap + Biaya Variabel  = Rp. 26.000.000,-

                                             Rp 26.000.000,-

4. Produksi / Penjualan

4000 kg x Rp 10.000/kg = Rp. 40.000.000

5. Pendapatan / laba

Produksi - (Biaya tetap + Variabel)

Rp 40.000.000 - ( Rp 26.000.000)

    Pendapatan / laba = Rp 14.000.000,-

Volume Produksi               = 4.000 kg

Harga produksi                  = Rp 10.000

Harga tingkat konsumen = Rp 13.000


ANALISA BREAK EVEN
Break Even = Biaya Tetap
(dalam Rp hasil 1 - Biaya Variabel
Penjualan) Penjualan

3.000.000
= 1 – 23.000.000
40.000.000
= Rp. 7.058.824

Break Even = Biaya Tetap


(dalam satuan) Hrg Jual per satuan – bi. variabel per satuan

= 3.000.000
10.000 - 5.750

= 706 kg

Pembuktian :

Pendapat / penjualan ......................................................... 7.056.824

Biaya Tetap ................Rp. 3.000.000

Biaya Variabel .............Rp. 4.058.824


(58% X 7.056.824) 7.056.824 -
LABA ............................................................................ 0

Anda mungkin juga menyukai