PENGERTIAN ETIKA VETERINER DAN LEGISLASI VETERINER
Etika adalah segala nilai yang dianggap baik dan buruk untuk sebuah profesi yang berlaku di dunia dan menjadi batasan-batasan bagi para anggota profesi tersebut dalam hal tindakan, prilaku dan sikapnya dalam menjalankan profesinya. Ada 4 pemahaman Etika Veteriner yaitu : Etika Veteriner Deskriptif (Descriptive Veterinary Ethics), Etika Veteriner yang ditetapkan sebagai Standard Etika Organisasi Profesi Veteriner/Dokter Hewan (Official Veterinary Ethics), Etika Veteriner yang tercakup di dalam aturan – aturan pemerintah (Administrative Veterinary Ethics), Etika Veteriner yang normatif (Normative Veterinary Ethics). Persamaan Etik dan Hukum : Berfungsi untuk mengatur tertib masyarakat, Obyeknya adalah tingkah laku manusia, Mengandung hak dan kewajiban anggota masyarakatnya, Menggugah kesadaran untuk bermoral dan bersikap manusiawi, Sumbernya adalah hasil-hasil pemikiran dan pengalaman para pakar dan anggota senior. Membandingkan Etik dan Hukum yaitu Etik : Berlaku untuk lingkungan profesi, Etik disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi, Etik tidak seluruhnya tertulis, Sanksi terhadap pelanggaran etik dapat berupa tuntunan dan bisa semacam hukuman, Pelanggaran etik diselesaikan oleh Majelis yang dibentuk oleh organisasi profesi, Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu dengan bukti-bukti fisik . Sedangkan Hukum: Hukum berlaku untuk umum, Hukum disusun oleh badan pemerintah, Hukum tercantum secara terinci dalam Kitab Undang- Undang, Sanksi terhadap hukum yang dilanggar berupa tuntutan yang dapat berakhir dengan hukuman, Pelanggaran hukum diselesaikan oleh pengadilan Pelanggaran hukum mensyaratkan bukti-bukti fisik Ciri – ciri pekerjaan profesi :Mengikuti pendidikan sesuai standar nasional, Pekerjaannya berlandaskan etik profesi, Mengutamakan panggilan kemanusiaan dari pada keuntungan, Pekerjaannya legal melalui perizinan, Anggota – anggotanya belajar sepanjang hayat, Anggota – anggotanya bergabung dalam sebuah organisasi profesi. Landasan etik kedokteran : Sumpah Hippokrates (460 – 377 SM), Deklarasi Genewa (1948) yaitu Sumpah Dokter, International Code of Medical Ethics (1949) Untuk Kedokteran Hewan ditambahkan, Deklarasi Internasional tentang Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare) Hewan dimiliki oleh manusia karena 2 alasan : Karena mempunyai nilai ekonomi, Karena memberikan kenikmatan bathin. Posisi hewan terhadap hubungan dokter dan pemilik hewan adalah sebagai benda bisnis, sehingga bilamana kedua belah pihak tidak bersepakat mengenai hal – hal yang akan dilakukan terhadap benda bisnis tersebut serta tidak ada kejelasan harga, maka dapat timbul persengketaan hukum.