Anda di halaman 1dari 6

PENCACAH (COUNTER)

S buah flip flop mempunyai 2 keadaan yaitu keadaan 0 (RE-SET) dan keadaan 1 (SET).
Dengan demikian sederetan dari N buah FF mempunyai 2N keadaan yang berbeda.

Di dalam penggunaannya sebagai pencacah pulsa, setiap satu keadaan (dari 2N keadaan)
digunakan untuk menyatakan sudah berapa jumlah pulsa yang masuk pada pencacah. Sehingga
dengan demikian hubungan antara FF yang satu dengan yang lain harus demikian rupa sehingga
keadaannya akan berubah secara berurutan setiap kali ada pulsa masuk. Dari keadaan 0
kekeadaan 1, 1 ke 2, 2 ke 3, dst). Sudah tentu kalau jumlah pulsa sudah mencapai harga tertentu,
pencacah akan kembali ke keadaan awalnya.

Pencacah modulo-k adalah pencacah yang kembali ke keadaan mula-mulanya setelah k


buah pulsa masuk. Oleh karena setiap keadaan dari pencacah menyatakan jumlah dari pulsa yang
masuk, sedang keadaan dari pencacah ditentukan oleh harga output dari FF pembentuknya (Q A,
QB, QC, …) , maka akan lebih mudah kalau hanya harga dari Q A, QB, QC, … sebagai bilangan
biner digunakan untuk menyatakan jumlah dari pulsa yang masuk, seperti yang terlihat pada
tabel VI.1. Pencacah modulo-16 juga disebut dengan pencacah biner 4 bit (4 bit- binary counter),
pencacah modulo-8 dengan pencacah biner 3 bit, sedang pencacah modulo-10 disebut dengan
pencacah decimal (decade counter).

Ada dua macam counter, yaitu Asinkronous Counter dan Sinkronous Counter.
Asinkronous Counter disebut juga Ripple Through Counteratau Counter Serial (SerialCounter),
karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan berubah kondisi dari “0” ke “1” dan
sebaliknya secara berurutan, hal ini disebabkan karena flip-flop yang paling ujung dikendalikan
oleh sinyal clock, sedangkan sinyal clockuntuk flip-flop lainnya berasal dari masing-masing flip-
flop sebelumnya. Sedangkan pada counter sinkron, output flip-flop yang digunakan bergantian
secara serempak. Hal ini disebabkan karena masing-masing flip-flop tersebut dikendalikan
secara serempak oleh sinyal clock. Oleh karena pencacah itu Counter Sinkron dapat pula disebut
sebagai Counter paralel (Parallel Counter).

a. Pencacah sinkron

Pada pencacah sinkron perubahan output dari setiap FF terjadi secara serempak karena pulsa
input yang akan dicacah dimasukkan pada input klok pada setiap FF, sehingga dalam hal ini
pulsa input berfungsi sebagai pulsa klok. Dengan demikia untuk menghubungkan FF yang satu
dengan yang lain, hal yang perlu diperhatian adalah bagaimana mengatur input dari setiap FF
yang digunakan (D,T,J,SR), agar perubahan oututnya kalau ada pulsa input masuk , sesuai
dengan tabel pencacahnya (Tabel 1).

Oleh karena pada pembicaraan ini hanya akan dibicarakan pembentukan pencacah dari JKFF
atau TFF, untuk mengetahui cara pengaturan inputnya baiklah kita tuliska lagi tabel (2) dan (3).

Jumlah pulsa Modulo-16 Modulo-8 Modulo-10 Modulo-6


QAQBQCQD QAQBQC QAQBQCQD QAQBQC
0 10000 000 10001 000
1 10001 001 10010 001
2 10010 010 10011 010
3 10011 011 10100 011
4 10100 100 10101 100
5 10101 101 10110 101
6 10110 110 10111 110
7 10111 111 11000 111
8 11000 000 11001 000
9 11001 001 11010 001
10 11010 010 11011 010
11 11011 011 11100 011
12 11100 100 11101 100
13 11101 101 11110 101
14 11110 110 11111 110
15 11111 111 10000 111
16 10000 000 10001 000
Tabel 1
Dari tabel (2) terlihat bahwa agar output dari JKFF berubah dari 0→0, harga Jn harus 0
sedang harga Kn boleh 0 atau 1 (baris 1 dan 3). Hal ini dituliskan pada tabel VI.3a baris ke 1 (x
boleh 0 atau 1)

Jn Kn Qn Qn+1
0 0 0 0
0 0 1 1
Tn Qn Qn+1
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 0

Tabel 2 Tabel 3

Dengan cara seperti ini maka dapat dibuat tabel 4 dan 5. Yang disebut tabel transisi dari JKFF
dan TFF
Qn Qn+1 Tn
0 → 0 0
Qn Qn+1 Jn Kn 0 → 1 1
0 → 0 0 X
0 → 1 1 X 1 → 0 1
1 → 0 x 1 → 1
1 0
1 → 1 x 0

Tabel 4 Tabel 5

Sebagai contoh, berikut merupakan pencacah sikron modulo-6

Akan dibicarakan pembentukaan rangkaiannya dengan menggunakan JKFF. Pencacah ini


memerlukan 3 FF sehingga keadaan atau hasil pencacahannya ditentukan oleh Q A QB Q C . Dari
tabel 1 terlihat kalau mula-mula Q A Q B Q C =000, setelah pulsa masuk berubah menjadi
Q A QB QC =001.

Dengan demikian pada keadaan Q A Q B Q C =000, menurut tabel 2 pengaturan dari J dan K untuk
masing-masing FF adalah:

FFA , Q A : 0→ 0 maka J A =0 , K A = x
FFB , Q B : 0→ 0 maka J B =0 , K B = x
FFC , Q C : 0 →1 maka J C = 1, K C = x

Selanjutnya pada keadaan Q A QB QC =001, yang berubah menjadi 010 setelah pulsa masuk,
pegaturannya adalah:
FFA , Q A : 0→ 0 maka J A =0 , K A = x
FFB , Q B : 0→ 1 maka J B =1, K B = x
FFC , Q C : 1→ 0 maka J C = x , K C =1

Kalau hal ini kita kerjakan terus, hasil seluruhnya akan terlihat seperti pada tabel 6. Perlu
diperhatikan oleh karena harga Q A QB Q C dari pencacah ini tidak pernah 110 dan 111, maka harga
J dan K pada harga ini boleh diisi sembarang ( x=0 atau 1 ).

Q A QB QC JA KA JB KB JC KC
000 0 x 0 x 1 x
001 0 x 1 x x 1
010 0 x x 0 1 x
011 1 x x 1 x 1
100 x 0 0 x 1 x
101 x 1 0 x x 1
1 10 x x x x x x
1 11 x x x x x x

Tabel 6
Tabel VI.4 tidak lain adalah tabel kebenaran dari J A , K A , J B , K B , J C dan K C sebagai fungsi
Q A , Q B dan Q C , sehingga untuk mendapatkan persamaannya yang paling sderhana dapat
dikerjakan dengan menggunakan map K.

Hanya khusus untuk J C dan K C mudah dilihat kalau semua x diisi 1, maka J C =K C =1. Sedang
untuk J A , K A , J B dan K B yang map K-nya terlihat pada gambar VI.1, x diisi 1 hanya kalau dapat
digabungkan dengan kotak 1. Dengan demikian persamaan yang diperoleh adalah:

J A =Q B Q C K A =Q C
J B = Q A Q C K B =Q C
Dengan demikian, rangkaian dari pencacah sinkron modulo-6 terlihat pada gambar VI.2.

Piranti-piranti yang terdapat pada Pencacah Sinkron Modulo-6 adalah:

1) Gerbang Logika AND


Gerbang AND adalag suatu rangkaian logika yang mempunyai 1 (variabel) output dan 2
(variabel) input atau lebih, yang hubungan antara output dan inputnya untuk 2 dan 3 input
terlihat pada tabel berikut :

A B C Y
0 0 0 0
0 0 1 0
A B Y 0 1 0 0
0 0 0 0 1 1 0
0 1 0 1 0 0 0
1 0 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1
Tabel kebenaran 2 input
Tabel kebenaran 3 input
2) Gerbang Logika NAND
3) JK Flip-flop
Flip-flop JK mempunyai masukan J dan K. Flip-flop ini dipicu oleh suatu pinggiran pulsa
clock positif atau negative. Flip-flop JK merupakan rangkaian dasar untuk menyusun sebuah
pencacah. Flip flop JK dibangun dari rangkaian dasar flip-flop SR dengan menambahkan dua
gerbang AND pada masukan R dan S serta dilengkapi dengan rangkaian diferensiator
pembentuk denyut pulsa clock.

Anda mungkin juga menyukai