S buah flip flop mempunyai 2 keadaan yaitu keadaan 0 (RE-SET) dan keadaan 1 (SET).
Dengan demikian sederetan dari N buah FF mempunyai 2N keadaan yang berbeda.
Di dalam penggunaannya sebagai pencacah pulsa, setiap satu keadaan (dari 2N keadaan)
digunakan untuk menyatakan sudah berapa jumlah pulsa yang masuk pada pencacah. Sehingga
dengan demikian hubungan antara FF yang satu dengan yang lain harus demikian rupa sehingga
keadaannya akan berubah secara berurutan setiap kali ada pulsa masuk. Dari keadaan 0
kekeadaan 1, 1 ke 2, 2 ke 3, dst). Sudah tentu kalau jumlah pulsa sudah mencapai harga tertentu,
pencacah akan kembali ke keadaan awalnya.
Ada dua macam counter, yaitu Asinkronous Counter dan Sinkronous Counter.
Asinkronous Counter disebut juga Ripple Through Counteratau Counter Serial (SerialCounter),
karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan berubah kondisi dari “0” ke “1” dan
sebaliknya secara berurutan, hal ini disebabkan karena flip-flop yang paling ujung dikendalikan
oleh sinyal clock, sedangkan sinyal clockuntuk flip-flop lainnya berasal dari masing-masing flip-
flop sebelumnya. Sedangkan pada counter sinkron, output flip-flop yang digunakan bergantian
secara serempak. Hal ini disebabkan karena masing-masing flip-flop tersebut dikendalikan
secara serempak oleh sinyal clock. Oleh karena pencacah itu Counter Sinkron dapat pula disebut
sebagai Counter paralel (Parallel Counter).
a. Pencacah sinkron
Pada pencacah sinkron perubahan output dari setiap FF terjadi secara serempak karena pulsa
input yang akan dicacah dimasukkan pada input klok pada setiap FF, sehingga dalam hal ini
pulsa input berfungsi sebagai pulsa klok. Dengan demikia untuk menghubungkan FF yang satu
dengan yang lain, hal yang perlu diperhatian adalah bagaimana mengatur input dari setiap FF
yang digunakan (D,T,J,SR), agar perubahan oututnya kalau ada pulsa input masuk , sesuai
dengan tabel pencacahnya (Tabel 1).
Oleh karena pada pembicaraan ini hanya akan dibicarakan pembentukan pencacah dari JKFF
atau TFF, untuk mengetahui cara pengaturan inputnya baiklah kita tuliska lagi tabel (2) dan (3).
Jn Kn Qn Qn+1
0 0 0 0
0 0 1 1
Tn Qn Qn+1
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 0
Tabel 2 Tabel 3
Dengan cara seperti ini maka dapat dibuat tabel 4 dan 5. Yang disebut tabel transisi dari JKFF
dan TFF
Qn Qn+1 Tn
0 → 0 0
Qn Qn+1 Jn Kn 0 → 1 1
0 → 0 0 X
0 → 1 1 X 1 → 0 1
1 → 0 x 1 → 1
1 0
1 → 1 x 0
Tabel 4 Tabel 5
Dengan demikian pada keadaan Q A Q B Q C =000, menurut tabel 2 pengaturan dari J dan K untuk
masing-masing FF adalah:
FFA , Q A : 0→ 0 maka J A =0 , K A = x
FFB , Q B : 0→ 0 maka J B =0 , K B = x
FFC , Q C : 0 →1 maka J C = 1, K C = x
Selanjutnya pada keadaan Q A QB QC =001, yang berubah menjadi 010 setelah pulsa masuk,
pegaturannya adalah:
FFA , Q A : 0→ 0 maka J A =0 , K A = x
FFB , Q B : 0→ 1 maka J B =1, K B = x
FFC , Q C : 1→ 0 maka J C = x , K C =1
Kalau hal ini kita kerjakan terus, hasil seluruhnya akan terlihat seperti pada tabel 6. Perlu
diperhatikan oleh karena harga Q A QB Q C dari pencacah ini tidak pernah 110 dan 111, maka harga
J dan K pada harga ini boleh diisi sembarang ( x=0 atau 1 ).
Q A QB QC JA KA JB KB JC KC
000 0 x 0 x 1 x
001 0 x 1 x x 1
010 0 x x 0 1 x
011 1 x x 1 x 1
100 x 0 0 x 1 x
101 x 1 0 x x 1
1 10 x x x x x x
1 11 x x x x x x
Tabel 6
Tabel VI.4 tidak lain adalah tabel kebenaran dari J A , K A , J B , K B , J C dan K C sebagai fungsi
Q A , Q B dan Q C , sehingga untuk mendapatkan persamaannya yang paling sderhana dapat
dikerjakan dengan menggunakan map K.
Hanya khusus untuk J C dan K C mudah dilihat kalau semua x diisi 1, maka J C =K C =1. Sedang
untuk J A , K A , J B dan K B yang map K-nya terlihat pada gambar VI.1, x diisi 1 hanya kalau dapat
digabungkan dengan kotak 1. Dengan demikian persamaan yang diperoleh adalah:
J A =Q B Q C K A =Q C
J B = Q A Q C K B =Q C
Dengan demikian, rangkaian dari pencacah sinkron modulo-6 terlihat pada gambar VI.2.
A B C Y
0 0 0 0
0 0 1 0
A B Y 0 1 0 0
0 0 0 0 1 1 0
0 1 0 1 0 0 0
1 0 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1
Tabel kebenaran 2 input
Tabel kebenaran 3 input
2) Gerbang Logika NAND
3) JK Flip-flop
Flip-flop JK mempunyai masukan J dan K. Flip-flop ini dipicu oleh suatu pinggiran pulsa
clock positif atau negative. Flip-flop JK merupakan rangkaian dasar untuk menyusun sebuah
pencacah. Flip flop JK dibangun dari rangkaian dasar flip-flop SR dengan menambahkan dua
gerbang AND pada masukan R dan S serta dilengkapi dengan rangkaian diferensiator
pembentuk denyut pulsa clock.