Oleh Kelompok 4
Universitas Udayana
2020
1. Perbedaan antara metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok
proses ditinjau dari segi:
Penyelesaian:
Data Produksi
Produk yang dimasukkan dalam proses 20.000 unit
Produk jadi akhir bulan 15.000 unit
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 unit
20.000 unit
Perhitungan Unit Ekuivalensi Untuk Tiap Unsur Biaya Produksi
Jenis Biaya Unit Ekuivalensi*
Biaya Bahan Baku 15.000 unit + (5.000 unit x 100%) = 20.000 unit
Biaya Tenaga Kerja 15.000 unit + (5.000 unit x 75%) = 18.750 unit
Biaya Overhead Pabrik 15.000 unit + (5.000 unit x 80%) = 19.400 unit
* Rumus Unit Ekuivalensi = Produk Jadi + (Produk Dalam Proses x % Penyelesaian)
3. Jika diketahui bahwa jumlah yang dimasukkan dalam proses sebanyak 20.000
unit, dan pada akhir bulan laporan produksi memperlihatkan jumlah produk jadi
sebanyak 14.000 unit, jumlah persediaan produk dalam proses sebanyak 4.000
unit (dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut: biaya bahan baku 100%; biaya
tenaga kerja 75% dan biaya overhead pabrik 80%), dan jumlah produk yang
hilang pada awal proses sebanyak 2.000 unit, hitunglah unit ekuivalensi untuk tiap
unsur biaya produksi.
Penyelesaian:
Jumlah masuk proses 20.000 unit
Jumlah produk jadi 14.000 unit BBB: 100%
Barang dalam proses 4.000 unit BTK: 75%
Produk hilang awal proses 2.000 unit BOP: 80%
Perhitungan Unit Ekuivalensi Untuk Tiap Unsur Biaya Produksi
Jenis Biaya Unit Ekuivalensi*
Biaya Bahan Baku 14.000 unit + (100% X 4.000) = 18.000 unit
Biaya Tenaga Kerja 14.000 unit + (75% X 4.000) = 17.000 unit
Biaya Overhead Pabrik 14.000 unit + ( 80% X 4.000) =17.200 unit
* Rumus Unit Ekuivalensi = Produk Jadi + (Produk Dalam Proses x %
Penyelesaian)
4. Penyelesaian:
5. Atas dasar soal no 4 dan jawaban saudara atas soal tersebut, buatlah laporan
biaya produksi Departemen B bulan Januari 20X1.
Penyelesaian:
PT Oki Sasongko
Laporan Biaya Produksi Departemen B
Bulan Januari 20X1
Data Produksi :
Produk yang diterima dari Departemen A 700kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 400kg
Produk dalam proses akhir bulan, dengan tingkat penyelesaian
sebagai berikut: biaya konversi 40% 200kg
Produk yang hilang pada akhir proses 100kg
700 kg
Biaya yang dibebankan dalam Departemen B Total Per Kg
Harga pokok produk yang diterima dari Dept. A Rp 420.000 Rp 600
Biaya yang ditambahkan dalam Departemen B:
Biaya tenaga kerja Rp 261.000 Rp 450
Biaya overhead pabrik Rp 290.000 Rp 500
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dept. B Rp 971.000 Rp 1.550
Perhitungan Biaya :
Perhitungan harga pokok selesai yang ditransfer ke gudang:
Harga pokok dari Dept. A = 400kg x 600 Rp 240.000
Harga pokok produk ditambahkan dalam Dept. B = 400kg x Rp 950 Rp 380.000
Harga pokok produk yg hilang akhir proses = 100kg x (600+950) Rp 155.000
Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang Rp 775.000