Disusun Oleh :
Faustina naben
Ona berae
2021
BAB I
1. Ringkasan Eksekutif
“Back To Nature”, istilah ini yang sering digunakan para ahli guna menyelamatkan kehidupan di bumi.
Banyak metode alamiah yang ditawarkan kepada maasyarakat tentang pola hidup alamiah. Pola hidup
yang diklaim sebagai pola hidup terbaik guna menghindari penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh gaya
hidup modern saat ini, juga sebagai penyeimbang terhadap alam yang saat ini dikaitkan dengan isu
pemanasan global (Abdul Ghofar, 2012).
Seiring berkembangnya zaman, saat ini banyak sekali makanan dan minuman modern cepat saji
diminati oleh banyak orang, seperti makanan ringan, minuman kaleng maupun botol, baik minuman itu
untuk kesehatan maupun minuman berbahaya sekalipun.
Pada dasarnya minuman yang sudah masuk pabrik dan dikemas kedalam kaleng, sudah mengandung
pengawet dan zat zat berbahaya lainnya, banyak minuman minuman seperti minuman isotonik,
minuman penyegar badan, minuman penambah tenaga atau semacamnya, minuman semacam itu
bukannya membuat tubuh kita sehat, sebaliknya berpotensi menyebabkan timbulnya penyakit baru
sedikit demi sedikit
Indonesia terkenal sebagai daerah yang sangat kaya akan sumber daya alam, baik dari jumlah maupun
keanekaragamannya. Mengingat hal tersebut, pemerintah mulai membuat program-program guna
meningkatkan dan menggalakkan penggunaan obat-obat herbal alami asli Indonesia. Pengobatan herbal
adalah pengobatan masa kini. Cara pengobatannya adalah dengan mengkonsumsi ramuan herbal yang
terbuat dari bagian-bagaian tumbuhan yang terdapat dialam ini, seperti bagian akar, batan, daun, buah,
bunga maupun biji dengan mengambil ekstrak dari bahan herbal tersebut untuk dijadikan minuman
berupa jamu yang sudah diproduksi oleh pabrik dan tanpa bahan pengawet. Kelebihan ramuan herbal
ini adalah memiliki efek samping yang relatif lebih kecil (bahkan biasa tidak ada) jika dibandingkan
dengan penggunaan obat-obatan kimia
Berdasarkan fenomena yang terjadi di tengah masyarakat tersebut, akhirnya saya mengusung
sebuah konsep wirausaha mengenai minuman instan dan menyehatkan, yakni Jamu Sehat. Jamu sendiri
merupakan minuman tradisional Indonesia yang komposisinya terdiri dari bahan-bahan herbal dan
menyehatkan. Melihat sisi positif serta manfaat yang didapatkan ketika mengkonsumsi jamu tersebut,
saya sangat optimis untuk mengembalikan jamu sebagai minuman sehat pilihan utama masyarakat dan
produk yang kemudian akan kami tawarkan ini akan mendapatkan positioning di tengah masyarakat
d. Ikut mendorong pemerintah/instansi resmi agar lebih berperan dalam pengembangan pengobatan
tradisional
1.3 Produk
Menggunakan bahan alami akan memberikan kualitas yang alami juga, dan menggunakan design produk
yang menarik dan berkualitas agar konsumen percaya bahwa produk ini adalah produk yang berkualitas
1.4 Pesaing
Pesaing yang ada di sekitar berdirinya Jamu Sehat sangat banyak khususnya untuk wisata kuliner yang
menjual berbagai aneka makanan, bahkan tempat nongkrong anak-anak muda yaitu hanya menjual kopi
biasa.
Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah remaja. Karena menurut pandangan kami sebagian
besar remaja sudah melupakan kesehatannya sendiri. Dalam memasarkan produk kami, kami
menggunakan pemasaran hutan rimba, yaitu bagaimana agar produk yang kami jual bisa terdistribusi
dengan sangat luas layaknya hutan rimba.
a. Strenght (kekuatan)
c. Opportunities (peluang)
d. Threats (ancaman)
BAB II
INFORMASI PERUSAHAAN
2. Deskriptif Bisnis
Berdirinya usaha ini bermula dari ide untuk memperkenalkan tradisi minum jamu di indonesia kepada
para remaja, karena menurut pandangan saya sebagian besar remaja tidak terlalu memperdulikan
kesehatan mereka dengan meminum minuman jaman sekarang yang kurang menyehatkan. Maka
didirikanlah usaha ini dengan harapan para remaja tertarik dan sadar akan pentingnya kesehatan
dengan meminum jamu.
Visi
Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat terutama remaja dan
lingkungan.
Misi
d. Ikut mendorong pemerintah/instansi resmi agar lebih berperan dalam pengembangan pengobatan
Usaha Jamu Sehat adalah penjualan produk jamu dengan bahan dan kualitas alami yang mempunyai
manfaat bagi kesehatan tubuh, harga yang terjangkau dan juga memiliki cita rasa Indonesia
Menurut survey yang telah dilakukan untuk usaha ini cukup banyak yang memberikan pendapat dari
pemikiran dan pandangan masyarakat, baik segi positif maupun negatif
- Kemasan menarik
Dan tanggapan kami tentang survey dari usaha kami adalah akan membuat jamu yang berdampak
negatif menjadi positif untuk meluruskan pemikiran negatif masyarakat tentang jamu
- Dinas Kesehatan
- Hygienis
- Izin Usaha
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3. Strategi Pemasaran
Metode pengumpulan yang dilakukan ialah dengan mencatat segala jenis aktifitas dan kendala-kendala
apa saja yang dapat menghambat kelancaran usaha jamu ini. Kritik dan saran dari pelanggan akan
sangat mendukung kemajuan usaha ini.
Bahan baku sangat penting dalam jamu, karena tanpa tersedianya bahan baku, sudah pasti usaha ini
tidak akan berjalan lancar, salah satu faktor yang mendukung usaha jamu ini ialah bahan baku seperti
rempah rempah,jahe,kunyit dsb, maka dari itu kami membagi tugas untuk survei dan menjalin kerja
sama dengan salah satu pasar maupun minimarket yang menjual bahan baku tersebut.
Pelaksanaan lokasi kami pertama kali adalah mencakup kecamatan ciledug dan sekitarnya dikabupaten
tangerang
3.5 Pemasaran
Dalam pemasaran awal, kami akan memasarkan produk kami kekios kios jamu, tukang jamu keliling,
koran, dan radio dan Mengikuti berbagai macam event yang dikunjungi banyak orang juga bisa sebagai
ajang promosi jamu yang efektif untuk mengenalkan produk
4. Rencana Pengembangan
Adapun usaha jangka panjang untuk usaha ini adalah mendistribusikan produk keberbagai kota besar
khususnya daerah Jawa Timur yang sering dijadikan tempat wisata domestic maupun wisata asing
4.2 Strategi
Strategi yang digunakan untuk pengembangan hampir sama dengan strategi awal, yaitu :
- Promosi melalui media massa seperti : televisi, radio dan media social
Sasaran dalam usaha ini adalah siswa, mahasiswa/mahasiswi, masyarakat setempat dari golongan
menengah kebawah karena harga yang begiru terjangkau. Pencapaian dari pengembangan usaha ini
diharapkan meningkat 10% dari berbagai cabang yang ada diberbagai kota.
Fase
Tanggal
Kegiatan
Perencanaan
1 November 2016
1 Oktober 2016
10 Oktober 2016
Pelaksanaan
17 Oktober 2016
Promosi
Kontrol
Untuk mengantisipasi dari hal yang tidak diinginkan khususnya liburan dan bulan ramadhan, pihak
manajemen akan merubah waktu operasional. Untuk di bulan puasa memfasilitasi untuk buka bareng
dan mengurangi jumlah order ke perusahaan.
Dalam tiga bulan ada pengembalian modal dan mendapatkan keuntungan pada bulan ke empat
Setelah mendapatkan kembali modal, menambah peralatan serta perlengkapan untuk penyajian
minuman
Dari keuntungan yang didapat usaha Jamu Beneran ini, akan diinvestasikan ke bisnis lain
2 .Proses Produksi
Proses produksi usaha warung sehat sejahtera sangat simple dikarenakan hanya menyediakan minuman
herbal saja. Tahapannya mulai dari memasak air dan bias langsung dibuar minuman the/kopi herbal
yang sudah tersedia dalam kemasan sachset.
3. Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan tidak mempengaruhi jumlah pesanan atau pelanggan karena kemasan dalam
kotak tidak mudah basi melainkan hanya koreksi tanggal kadaluarsanya saja.
Pesaing sangat jelas hanya terletak di sekitar berdirinya usaha warung sehat sejahtera dan
pendistribusiannya dikota yang menjadi senter seluruh cabang di profinsi Jawa Timur.
5.Pengembangan Produksi
Pengembangan yang direncanakan pada jangka panjang yaitu penambahan makanan vegetarian
sehingga tidak monoton daari tahun ke tahun dan dapat menambah minat pengunjung pecinta menu
masakan vegetarian dan minuman herbal.
6. Kontrol Keuangan
Pengontrolan keuangan diatur oleh pihak manajemen yang sekaligus menjadi manager di usaha warung
sehat sejahtera.
BAB IV
1. Membuat desain kemasan yang menarik dan berbeda beda sesuai target pasar
A. Anggaran Biaya
Modal awal
Nilai
Sewa tempat
2.000.000
Etalase jamu
1.000.000
Daftar ke BPOM
1.500.000
Daftar ke MUI
1.000.000
Alat masak
1200.000
800.000
Total 7.500.000
Nilai
Bahan baku(kencur,jahe, susu,telur,dll)
4800.000
Sewa tempat
2000.000
Gaji karyawan
2x1000.000
Listrik
500.000
200.000
Total 9.500.000
Total Modal :
Jumlah : Rp 17.000.000,-
Omset perbulan
Nilai
Rp 8.000
NO
Tahapan Kegiatan
Bulan Ke-
Riset Pasar
4. evaluasi