Anda di halaman 1dari 22

21.

Untuk menjamin agar proses alamiah kehamilan tetap berjalan normal,salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah:

A. Deteksi dini komplikasi yang mengancam jiwa ibu dan bayi

B. Menyusun prosedur tetap dalam asuhan bagi ibu hamil

C. Menyediakan sistem rujukan yang efektif

D. Meningkatkan sosial ekonomi masyarakat

E. Melakukan kolaburasi USG secara rutin

2. Seorang bidan memberikan pelayanan kebidanan dengan bermitra sebagai anggota


tim yang kegiatannya dilakukan secara bersama atau sebagai salah satu urutan
proses kegiatan layanan…

A. Kolaborasi

B. Sekunder

C. Rujukan

D. Tertier

E. Primer

3. Seorang bidan memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk
memastikan persiapan persalinan bersih dan aman, persiapan transportasi, dan biaya.
Apakah standar asuhan kehamilan yang telah ditetapkan oleh Bidan tersebut?

A. Palpasi abdominal

B. Identifikasi ibu hamil

C. Persiapan persalinan

D. Pemeriksaan antenatal

E. Pengelolaan dini hipertensi

4. Apakah penatalaksaan kehamilan patologi yang dapat dilaksanakan oleh bidan


sesuai dengan lingkup kewenangan?

A. IUFD

B. Anemia ringan

C. Abortus insipiens

D. Pre eklampsia berat

E. Abortus incompletus

5. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung


jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal yang wajib
dilaksanakan oleh peserta jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial, dan seluruh
fasilitas kesehatan. Berikut adalah termasuk dalam pelayanan…?
A. Pelayanan kegawatdaruratan

B. Pelayanan pendidikan kesehatan

C. Pelayanan asuhan kebidanan

D. Pelayanan sistem rujukan

E. Pelayanan konseling

6. Sistem rujukan upaya keselamatan adalah suatu sistem jaringan fasilitas pelayanan
kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal-
balik atas masalah yang timbul baik secara….?

A. Searah

B. Sejajar

C. Vertical

D. Horizontal

E. Vertical dan horizontal

7. Rujukan Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang
dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan,
juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan
atau fasilitas kesehatan lain secara horizontal maupun vertical. Yang dimaksud secara
horizontal adalah…?

A. Komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit yang lebih rendah

B. Komunikasi antara unit yang sederajat

C. Komunikasi interpersonal

D. Komunikasi verbal

E. Komunikasi efektif

8. Rujukan Pelayanan Kebidanan adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang
dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan,
juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan
atau fasilitas kesehatan lain secara horizontal maupun vertical. Yang dimaksud secara
vertikal adalah…?

A. Komunikasi inti yang lebih tinggi ke unit yang lebih rendah

B. Komunikasi antara unit yang sederajat

C. Komunikasi interpersonal

D. Komunikasi verbal

E. Komunikasi efektif
9. Pelaksanaan rujukan yang dilakukan untuk dapat meningkatkan mutu, cakupan dan
efisiensi pelayanan kesehatan secara terpadu (Kebidanan Komunitas) dan untuk
memberikan petunjuk kepada petugas puskesmas tentang pelaksanaan rujukan medis.
Berikut adalah tujuan dari pelaksanaa…?

A. Tujuan komunikasi inti

B. Tujuan komunikasi verbal

C. Tujuan penanganan kesehatan

D. Tujuan komunikasi efektif

E. Tujuan sistem rujukan

10. Pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam yang menolong persalinan rangka rujukan ke
sistem pelayanan yang lebih tinggi, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke tempat
atau fasilitas pelayanan kesehatan. Hal yang paling penting dilakukan bidan saat
melakukan rujukan adalah….?

A. Tempat rujukan

B. Riwayat kesehatan

C. Status sosial ekonomi

D. Fungsi alat reproduksi

E. Pemeriksaan fisik

11. Sakit juga mempunyai beberapa tingkat atau gradasi. Secara umum dapat dibagi dalam 3
tingkat, yakni sakit ringan (mild), sakit sedang (moderate) dan sakit parah (severe). Oleh
karena itu pelayanan kesehatan dibedakan menjadi 3, salah satunya yaitu pelayanan
kesehatan tingkat pertama (primary health care). Contoh pelayanan kesehatan tingkat
pertama salah satunya adalah ?

A. Puskesmas

B. Rumah sakit tipe A

C. Rumah sakit tipe B

D. Rumah sakit tipe C

E. Rumah sakit tipe D

12. Pemberian pelayanan kesehatan yang menanganinya adalah bagian super spesialis kepada
pasien yang menderita penyakit kronis, maka pelayanan kesehatan tersebut merupakan
pelayanan kesehatan berupa…?

A. Rumah sakit tipe A

B. Rumah sakit tipe B

C. Rumah sakit swasta

D. Puskesmas

E. Posyandu
13. Kasus nomor 13-14                                                                                                                    
Seorang wanita umur 25 tahun hamil ke-2, datang ke BPM dengan keluhan
amenorrhoe 3 bulan, wanita tersebut merasa sering mual kadang-kadang muntah.
Hasil pemeriksaan tinggi fundus uteri 3 jari di bawah pusat, tidak teraba
balotemen, hasil pemeriksaan PPV: darah kecoklatan.
Berdasarkan kasus diatas, wanita tersebut suspect ….

A. Kehamilandengan Hiperemesis Gravidarum

B. Kehamilan dengan Abortus Imminens

C. Kehamilan dengan Mola Hidatidosa

D. Kehamilan Ektopik Terganggu

E. Kehamilan dengan Anemia

14. Tujuan utama dari pemeriksaan palpasi abdomen adalah …

A. Menentukan umur kehamilan

B. Menentukan tinggi fundus uteri

C. Menganalisis taksiran berat janin

D. Memastikan bagian-bagian janin

E. Membandingkan dengan usia kehamilan

15. Kasus nomor 15-18                                                                                                                       


Seorang wanita usia 23 tahun, GI P0 A0, datang ke bidan untuk memeriksakan
kehamilannya. Keluhan: mual muntah terus menerus, tidak nafsu makan dan nyeri
epigastrium, tidak menstruasi 2 bulan. Hasil pemeriksaan TD 90/60 mmHg, nadi 96
x/menit, suhu 38° C, RR 18 x/menit, nafas tercium bau acetone dan PP tes (+).
Wanita tersebut khawatir dengan keadaan dirinya.
Berdasarkan data di atas, diagnosa yang bisa ditegakkan untuk wanita tersebut adalah ….

A. Emesis Gravidarum

B. Hyperemesis tingkat I

C. Hyperemesis tingkat II

D. Hyperemesis tingkat III

E. Hyperemesis tingkat IV

16. Data dasar yang mendukung penegakan diagnosa pada wanita tersebut adalah ….

A. Rasa khawatir

B. Nyeri epigastrium

C. Jumlah kehamilan

D. Tidak nafsu makan

E. Mual muntah terus menerus


17. Suhu yang meningkat pada wanita tersebut kemungkinan disebabkan oleh ….

A. Tidak ada nafsu makan

B. Nyeri pada daerah epigastrium

C. Mual muntah yang terus menerus

D. Adaptasi fisiologis di awal kehamilan

E. Kekhawatiran ibu terhadap kondisinya

18. Tindakan yang tepat dilakukan oleh bidan adalah ….

A. Rujuk

B. Rawat jalan

C. Beri sedative

D. Pasang infus dan berikan sedative

E. Pasang infus kemudian rujuk

19. Kasus nomor 19-20                                                                                                                           


Seorang wanita GVI PIII AII umur 34 tahun, hamil 29 minggu, datang ke rumah
sakit dengan keluhan perdarahan pervaginam merah kehitaman, nyeri perut
menetap, gerakan janin tidak dirasakan oleh ibu. Hasil pemeriksaan DJJ (-),
palpasi ditemukan perut teraba keras TD 120/80, Nadi 80 x/menit, Suhu 36OC.
Diagnosis yang dapat ditegakkan pada kasus di atas adalah ….

A. Vasa previa

B. Plasenta previa

C. Solutio placenta

D. Placenta letak rendah

E. Hipertensi dalam kehamilan

20. Komplikasi yang terjadi pada kasus di atas adalah ….

A. Bayi Baru Lahir Normal

B. Kecil Masa kehamilan

C. Besar Masa kehamilan

D. Intra Uterine Fetal Death

E. Partus Prematur

21. Kasus nomor 21-22                                                                                                                       


Seorang wanita umur 23 tahun datang ke BPM, hamil pertama kali mengeluh
mengeluarkan darah flek-flek dari jalan lahir sejak 2 hari yang lalu. Hasil
pemeriksaan, TFU 3 jari atas symphisis. Inspekulo keluar darah dari OUE tidak
ada pembukaan.
Diagnosa kasus wanita tersebut….

A. Blighted ovum

B. Abortus insipiens

C. Abortus imminens

D. Abortus incomplete

E. Inplantation bleeding

22. 2 minggu kemudian wanita tersebut datang lagi ke BPM belum mengeluarkan jaringan,
perut mules, hasil pemeriksaan TD 110/60 mmHg. Nadi 90 x/mnt, VT OUE teraba
jaringan. Diagnosa wanita tersebut sekarang….

A. Abortus Insipiens

B. Abortus Imminens

C. Abortus Complete

D. Abortus Habitualis

E. Abortus Incomplete

23. Kasus nomor 23-25                                                                                                                         


Seorang wanita umur 26 tahun datang ke BPM kehamian ke tiga umur
kehamilan 3 bulan, perdarahan sedikit, mengeluh mual, muntah 4-5 kali sehari.
Hasil pemeriksaan TD 140/90 mmHg, TFU 3 jari di bawah pusat, ballotemen (-),
DJJ (-).
Kemungkinan diagnosa wanita tersebut adalah….

A. KET

B. Abortus Emiminens

C. Molla Hidatidosa

D. Hiperemesis gravidarum

E. PER (pre eklampsi ringan)

24. Untuk menenggakan dignosa perlu dilakukan pemeriksaan urin….

A. Plano test

B. Protein test

C. Glukosa test

D. Urine lengkap

E. Plano test titrasi

Tindakan yang mungkin dilakukan di RS adalah….


25. A. Curretage

B. Kemoterapi

C. Histerotomi

D. Histerektomi

E. Evakuasi vakum

26. Seorang wanita usia 36 tahun G1P0A0 hamil 30 minggu datang ke BPM dengan
keluhan  waktu bangun tidur mengeluarkan darah segar lewat lahir, tidak disertai
nyeri perut. Hasil pemeriksaan KU lemah, pucat TD 90/60, Hb: 8,4 gr %.
Diagnosa untuk wanita tersebut adalah….

A. Ruptur uteri

B. Abortus iminens

C. Plasenta previa

D. Solusio plasenta

E. Abortus incompletes

27. Seorang wanita usia 26  tahun ke BPM mengeluh sudah 2 bulan tidak menstruasi,
perut bagian bawah nyeri dan mengeluarkan bercak darah berwarna coklat. Hasil
pemeriksaan dalam belum ada pembukaan portio, nyeri goyang, PP test (+).
Diagnosa yang tepat untuk wanita tersebut adalah….

A. Molla hidatidosa

B. Abortus incipiens

C. Abortus imminens

D. Abortus incomplete

E. Kehamilan ektopik tertanggu

28. Seorang wanita usia 29 tahun datang ke BPM tanggal 03 Juli 2020 untuk
memeriksakan kehamilannya. HPHT 10 April 2021. Anak ke 1 (2 tahun), belum
pernah abortus mengeluh mual, dan kadang muntah-muntah, belum merasakan
gerakan janin. Hasil pemeriksaan: TFU setinggi pusat, tidak teraba bagian janin,
DJJ tidak terdengar, tekanan darah140/95 mmHg.
Wanita tersebut kemungkinan mengalami….

A. Mola hidatidosa

B. Kehamilan ganda

C. Ancaman abortus

D. PER (Pre eklampsi ringan)

E. Kehamilan ektopik terganggu


29. Kasus nomor 29-31                                                                                                                         
Seorang wanita umur 28 tahun, G1 hamil 36 minggu datang ke BPM dengan
keluhan sering kencing, banyak makan, banyak minum, hasil pemeriksaan TFU 36
cm, preskep sudah masuk PAP, DJJ 132 x/mnt, TTV dalam batas normal
Berapakah TBJ wanita tersebut ?

A. 3720gr

B. 3875gr

C. 4030gr

D. 4185gr

E. 4340gr

30. Wanita tersebut kemungkinan mengalami….

A. Polyhydramnion

B. Diabetes mellitus

C. Gangguan ginjal

D. Diabetus insipideus

E. Diabetes melitus gestasional

31. Kondisi janin wanita tersebut tergolong….

A. BBLR

B. Normal

C. Obesitas

D. Mikrosomia

E. Makrosomia

32. Kasus nomor 32-33                                                                                                                   


Seorang wanita usia 30 tahun, hamil anak kedua, usia kehamilan 33-34 minggu.
Saat ini pasien mengeluh nyeri ulu hati sejak 2 jam yang lalu disertai dengan
muntah sebanyak 2 kali. Riwayat persalinan pada anak pertama normal. Riwayat
hipertensi sebelum dan sesudah kehamilan tidak ada. Dari pemeriksaan fisik dan
ginekologi ditemukan tekanan darah 180/100mmHg dan ditemukan edema tungkai.
Dari pemeriksaan penunjang ditemukan proteinuria positif 2.
Apakah diagnosis pada pasien ini?

A. Hipertensi kronik

B. Preeklamsia ringan

C. Preeklamsia berat
D. Eklamsia

E. Superimpose preeklamsia pada hipertensi kronik

33. Apabila pasien dicurigai mendapatkan dosis MgSO4 yang berlebihan, tanda apa yang
pertama kali ditemukan…

A. Refleks patella menghilang

B. Depresi pernafasan

C. Oliguria

D. Kejang

E. Gawat janin

34. Kasus nomor 34-36                                                                                                                 


Seorang wanita, 30 tahun, G3P2 hamil 40 minggu, kiriman dari bidan dan datang
ke Puskesmas tanggal 18 Oktober 2020. Pasien dirujuk dengan presentasi muka.
Pasien mengaku dengan usia kehamilan 9 bulan. Pasien teratur memeriksakan
kandungannya di Bidan, pasien belum pernah di USG sebelumnya. Ketuban pecah
terjadi 2 jam yang lalu. Dan merasa mulas-mulas. Tidak ada riwayat penyakit
dahulu tentang hipertensi dan diabetes. Riwayat kehamilan sebelumnya melalui
partus pervaginam.
Apakah nama diameter dari diagnosis pada kasus diatas ?

A. Mentooccipitalis

B. Occipitofrontalis

C. Suboccipitobregmatika

D. Biparietaldiameter

E. Occipito bregmatika

35. Berapakah panjang diameter dari jawaban nomor 34?

A. 9.5 cm

B. 12.5 cm
C. 11.5 cm

D. 10.5 cm

E. 8.5 cm

36. Setelah observasi selama 2 jam, pembukaan serviks sudah lengkap, muka berada pada
hodge III-IV, dagu berada pada bagian posterior, apakah rencana berikutnya?

A. Persalinan pervaginam

B. Seksio cesarean

C. Induksi oksitosin

D. Extraksi forceps

E. Observasi

37. Kasus nomor 37-39                                                                                                                 


Seorang wanita usia 32 tahun, sedang hamil dengan usia kehamilan 37 minggu,
datang dengan keluhan mulesmules mau melahirkan. Kehamilan ini adalah
kehamilan kedua dengan kehamilan sebelumnya normal. Kehamilan yang sekarang
dirasakan lebih besar dari sebelumnya. Pasien tidak mengeluh nyeri ulu hati, dan
pusing. Gerakan janin aktif. Tidak ada yang penyakit dahulu dan keluarga. Pada
pemeriksaan fisik, tekanan darah pasien 120/80 mmHg, Nadi 90x/menit, pernafasan
24x/ menit, suhu 36.40 C. pada status obstetrik didapatkan Tinggi Fundus Uteri 42
cm, teraba 3 bagian besar, dan denyut jantung janin didengar 142x/menit dan 136x/
menit, his 2x/10 menit/25 detik.
Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini?

A. kehamilan dengan janin sungsang

B. kehamilan ganda

C. kehamilan mola

D. kehamilan dengan janin lintang

E. Kehamilan dengan janin makrosomia

38. Secara garis besar rujukan dibedakan menjadi 2 yakni…?

A. Rujukan medic dan rujukan rumah sakit

B. Rujukan kesehatan masyarakat dan rujukan rumah sakit

C. Rujukan perorangan dan rujukan kesehatan masyarakat

D. Rujukan rawat inap dan rujukan kesehatan masyarakat

E. Rujukan kelompok dan rujukan kesehatan masyarakat

39.  Seorang perempuan,  umur 35 tahun datang ke PMB ingin periksa payudara sebelah kiri
terdapat benjolan yang semakin lama semakin membesar, sulit digerakkan, terasa
sakit. Tindakan yang boleh dilakukan oleh bidan sesuai dengan kewenangannya adalah ….?
A. Rujuk ke RS

B. Bedrest

C. Mammografi

D. Perbaikan nutrisi

E. Kemoterapi

40. Kasus nomor 40-42                                                                                                                             


Seorang wanita, 22 tahun G2P1A0 hamil 34 minggu, datang ke puskemas untuk
memeriksakan kehamilannya. Keluhan saat kehamilan tidak ada, hanya pasien
merasa bahwa perutnya tidak sebesar seperti pada kehamilannya yang pertama.
Pasien sering sulit untuk makan dan juga lemas. Selama kehamilan pasien juga
masih bekerja sebagai buruh cuci di rumah tangga. Riwayat sakit kronis disangkal.
Siklus haid teratur dan berdasarkan hari pertama
haid terakhir didapatkan usia kehamilan 34 minggu. Riwayat obstetri sebelumnya
lahir normal dengan berat lahir 2600 gram, dan tidak rutin melakukan asuhan
antenatal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan, pasien compos mentis, tekanan
darah 100/50 mmHg, frekuensi nadi 88 kali per menit, napas 18 kali per menit,
suhu 36,5C. BB 50 Kg, TB 148cm (keterangan dari pasien BB sebelum kehamilan
45 Kg). Konjungtiva anemis, pemeriksaan obstetri TFU sepertiga antara pusar
dengan prosessus xyphoideus, DJJ(+), gerakan janin masih terasa.
Penyebab terjadinya diagnosis pada pasien di atas?

A. a. Kesalahan dalam menghitung HPHT b. Gizi kurang c. Kesalahan dalam memeriksa TFU d. Riwayat obstetri
sebelumnya Tidak melakukan asuhan antenatal yang rutin

B.

C.

D.

E.

41. Bagaimana tatalaksana pasien tersebut?

A. Rujuk pasien

B. Kontrol kembali minggu depan

C. Istirahat cukup

D. Makan makanan tinggi protein

E. Induksi persalinan

42. Di rumah sakit, pada pemeriksaan ultrasonografi didapatkan jenis kelamin kedua janin
adalah laki-laki, plasenta diamnion monokorion. Salah satu janin menunjukkan
gambaran oligohidramnion dan tampak lebih kecil dibandingkan janin yang lain.
Berdasarkan temuan diatas, apakah kondisi yang mungkin terjadi pada bayi dengan
berat badan lebih kecil?
a.    
A. Congestive heart failure

B. Anemia

C. Hypervolemia

D. Polycythemia

E. Hydramnios

43. Kasus nomor 43-45                                                                                                                 


 Seorang wanita, 21 tahun hamil 39 minggu datang dengan keluhan mulas-mulas
sejak 12 jam sebelum masuk rumah sakit. Pasien merasa sudah keluar air dari
vagina. Air berwana bening, keabu-abuan, dan bercampur darah. Pasien mengaku
ini merupakan hamil yang pertama. Kontrol kehamilan teratur dilakukan di bidan
dan dokter. Pada pemeriksaan fisik, tekanan darah 130/90 mmHg, frekuensi nadi
100 kali per menit, frekuensi napas 20 kali per menit, suhu tubuh 37C. Dari hasil
vaginal touche, pembukaan lengkap, ketuban sudah pecah, presentasi kepala.
Selain itu, didapatkan denyut jantung janin 147 kali per menit.
Kapan dilakukan pimpinan meneran pada pasien tersebut?

A. Ibu merasa ada dorongan kuat meneran

B. Pembukaan sudah lengkap

C. Pembukaan lengkap dan kepala di hodge III-IV

D. Kepala bayi di introitus vagina

E. Kepala bayi sudah meregang vulva 5cm

44. Obat apa yang harus disiapkan dalam managemen aktif kala III pada kasus tersebut?

A. Oksitosin

B. Lidokain

C. Metilergometrin

D. MgSO4

E. Misoprostol

45. Disebut apakah jika terdapat robekan pada vagina dari mukosa vagina hingga mencapai
otot bulbokavernosum dan otot perineum tranversal superfisial?

A. Ruptur grade I

B. Ruptur grade II

C. Ruptur grade III a

D. Ruptur grade IIIB

E. Ruptur grade IV
46. Kasus nomor 46-48                                                                                                                       
Seorang wanita, 27 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keluar air-air dari
kemaluan sejak 1 jam yang lalu. Air berwarna bening keabu-abuan dan dirasakan
keluar secara tiba-tiba, darah (-). Pasien mengaku sedang hamil usia 36 minggu. 2
bulan yang lalu saat pasien kontrol kehamilan, dokter mengatakan pasien
mengalami infeksi di kemaluan. Pasien kemudian diberikan obat antibiotik. Pasien
mengaku memiliki kebiasaan merokok.
Pemeriksaan apa yang menunjukkan adanya ketuban pecah pada kasus di atas ?

A. pH vagina 3,5

B. pH vagina 4,5

C. Tes lakmus biru menjadi merah

D. Adanya gambaran bakteri gram negatif pada pemeriksaan mikroskopis

E. Tes Ferning positif

47. Tatalaksana apa yang dapat anda lakukan untuk kasus diatas?

A. Eritromisin 4x250 mg

B. Dexamethasone 2 x 6 mg

C. Rujuk ke fasilitas yang memadai

D. Metronidazol 3 x 500 mg

E. Tokolitik

48. Apa faktor predisposisi ketuban pecah dini pada kasus tersebut?

A. Genetik

B. Obesitas

C. Merokok

D. Hipertensi

E. Diabetes Mellitus

49. Kasus nomor 49-51                                                                                                                   


Seorang wanita usia 29 tahun, P1, dirujuk dengan perdarahan pasca persalinan.
Pasien melahirkan spontan 1 jam yang lalu ditolong oleh bidan, lahir bayi 3800
gram AS 9/10, plasenta lahir lengkap. Setelah plasenta lahir terdapat perdarahan
pervaginam, pasien dirujuk ke Puskesmas. Perdarahan kurang lebih 2 kain.
Persalinan timbul spontan (tanpa induksi). Tidak ada riwayat manual plasenta.
Sudah diberikan oksitosin 10 IU intramuskular. Tidak ada riwayat perdarahan
spontan sebelumnya dan riwayat obat-obatan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 120 x/menit, pernafasan 24 x/menit, konjungtiva
pucat dan akral dingin. Berat badan pasien adalah 70 kg. Pada pemeriksaan
obstetri didapatkan TFU 2 jari di atas pusat dan kontraksi buruk. Pada
pemeriksaan genitalia tidak terdapat robekan serviks dan vagina.
Apa kemungkinan penyebab perdarahan per vaginam pada pasien ini?

A. Retensio plasenta

B. Robekan jalan lahir

C. Atonia uteri

D. Inversio uteri

E. Sisa plasenta

50. Apa tatalaksana awal yang harus segera dilakukan?

A. Pasang infus RL dengan 20 unit oksitosin

B. Berikan ergometrin 0.2 mg IM

C. Kompresi bimanual interna

D. Kompresi bimanual eksterna

E. Resusitasi cairan

51. Apa yang akan anda lakukan apabila pasien tetap perdarahan pasca dilakukan kompresi
bimanual interna ?

A. Tranfusi Whole blood untuk mengatasi kehilangan darah

B. Tranfusi PRC disertai FFP untuk mengatasi gangguan koagulasi

C. Melakukan pemasangan kateter folley 24 intrauterin

D. Merujuk pasien untuk dilakukan laparotomi

E. Merujuk pasien dengan melakukan kompresi bimanual eksterna

52. Kasus nomor 52-53                                                                                                                   


Seorang wanita, 20 tahun, datang dengan keluhan nyeri perut hebat bagian bawah
sejak 2 jam yang lalu. Nyeri dirasakan tajam, tidak ada penyebaran, keringat
dingin (+), tidak hilang dengan minum obat paracetamol. Keluar darah dari
kemaluan disangkal. Mual dan muntah juga disangkal. Pasien sebelumnya
mengaku tidak haid sejak satu setengah bulan yang lalu. Pasien tidak
menggunakan kontrasepsi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan, pasien gelisah,
tekanan darah 90/60 mmHg, frekuensi nadi 110 kali per menit, napas 20 kali per
menit, suhu 36,5C. Konjungtiva pucat. Pada pemeriksaan fisik jantung dan paru
dalam batas normal, terdapat tanda akut abdomen. Pada pemeriksaan genitalia:
inspeksi tidak ditemukan kelainan pada genitalia eksterna, inspekulo tampak
portio licin ostium tertutup, tampak darah mengalir dari
ostium. Pada periksa dalam didapatkan nyeri pada adneksa kanan dan nyeri
goyang portio, dan cavum Douglas teraba menonjol.
Apa kemungkinan diagnosis pada kasus ini?

A. Appendisitis akut
B. Kolik ureter

C. Kehamilan ektopik terganggu

D. Penyakit radang panggul

E. Kista ovarium terpuntir

53. Bagaimana tatalaksana awal pada pasien tersebut ?

A. Berikan antibiotic

B. Berikan spasmolitik

C. Resusitasi cairan

D. Berikan anti-inflamasi

E. Berikan analgetic

54. Kasus nomor 54-56                                                                                                                       


Seorang wanita, 22 tahun, datang ke puskemas dengan keluhan rasa mual yang
bertambah hebat sejak 1 hari yang lalu. Rasa mual disertai dengan muntah berisi
cairan. Volume setiap muntah kira-kira setengah gelas belimbing. Pasien mengaku,
sudah muntah sebanyak 12 kali. Saat ini pasien mengeluh kesulitan untuk makan
dan minum. Pasien muntah setiap kali ada makanan/minuman masuk. Saat ini
pasien merasa lemas dan keluar keringat dingin. Pasien terakhir buang air kecil
sejak 3 jam yang lalu. Pasien mengaku air kencingnya sedikit dan berwarna kuning
pekat. 1 minggu yang lalu, pasien mengeluh merasakan mual setiap pagi. Pasien
mengaku sedang hamil anak pertama dengan usia kehamilan 11 minggu. Pasien
sudah berobat ke bidan dan diberikan obat tetapi pasien tidak tahu nama obatnya.
Setelah minum obat, pasien merasakan mualnya berkurang. Namun, sejak 3 hari
mengonsumsi obat dari bidan, rasa mual tersebut muncul kembali. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan, pasien tampak lemas, cenderung apatis. Tekanan
darah 80/50 mmHg, frekuensi nadi 110 kali per menit, napas 24 kali per menit,
suhu 37C. Mukosa tampak kering. Turgor kulit menurun. Nyeri tekan
epigastrium positif. Akral dingin. Rahim tidak teraba pada palpasi abdomen. Tidak
terdapat pembesaran kelenjar tiroid. Tes urin kehamilan (+).
Apa kelainan yang mungkin terjadi pada kasus tersebut?

A. GERD

B. Hiperemis gravidarum

C. Krisis tiroid

D. Ulkus peptikum

E. Pankreatitis

55. Apa yang menyebabkan gejala tersebut?

A. Peningkatan hormone progesterone

B. Penurunan hormone progesterone


C. Penurunan hormone estrogen

D. Penurunan hormone hCG

E. Peningkatan hormon hCG

56. Bagaimana tatalaksana awal pada pasien tersebut?

A. Koreksi elektrolit

B. Pemberian kalori parenteral

C. Perbaiki intake cairan

D. Antiemetik

E. Multivitamin secara IV

57. Kasus nomor 57-60                                                                                                           


Seorang wanita usia 25 tahun, G3P1A1 usia kehamilan 2 bulan dengan Riwayat
abortus mola pada kehamilan kedua, datang dikirim dari bidan dengan keluhan
perdarahan disertai gumpalan dari kemaluan dan nyeri perut sejak 2 jam
sebelumnya. Siklus haidnya selama ini teratur dan pasien menikah 6 tahun yang
lalu. Tidak ada riwayat penggunaan alat kontrasepsi atau minum obat-obatan dan
jamu selama kehamilan. Pasien menginginkan kehamilan ini. Kesadaran pasien
compos mentis, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 90 kali/menit, frekuensi nafas 20
kali/menit, temperatur 36,7°C. Konjungtiva tidak pucat. Paru dan jantung dalam
batas normal. Tidak terdapat tanda akut abdomen, bising usus (+). Ektstremitas
akral hangat, kering merah. Pada pemeriksaan inspekulo tampak ostium terbuka
dan tampak jaringan di ostium uteri eksternum. Pada pemeriksaan dalam teraba
jaringan di ostium, corpus uteri seukuran telur bebek, tidak ada massa maupun
nyeri tekan pada kedua adneksa. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 9.5g/dL,
hematokrit 28%, leukosit 7.000/μL, trombosit 250.000/μL.
Apakah diagnosis yang paling mungkin dari kasus di atas?

A. Mola hidatidosa

B. Abortus iminens

C. Abortus komplit

D. Abortus insipiens

E. Abortus inkomplit

58. Apakah komplikasi jangka panjang dari abortus mola yang pernah diderita pasien?

A. Perdarahan

B. Emboli sel trofoblas

C. Penyakit trofoblas ganas

D. Perforasi uterus spontan


E. Perforasi uterus iatrogenic

59. Manakah di bawah ini yang paling tepat tentang pemantauan HCG serum pada kasus
mola hidatidosa?

A. HCG serum diperiksa setiap 4 minggu

B. Bila HCG urin masih positif setelah 4 minggu, dilakukan kemoterapi

C. Sebelum HCG serum normal, disarankan menggunakan kontrasepsi selama 1 tahun

D. Bila HCG serum menetap atau naik dalam 4 kali pemeriksaan berturut-turut, dilakukan kemoterapi

E. Setelah HCG serum normal, disarankan menggunakan kontrasepsi selama 2 tahun bagi yang telah
mempunyai anak

60. Manakah pernyataan yang paling tepat dari prosedur dilatasi dan kuretase?

A. Untuk kasus abortus inkomplit, digunakan sendok kuret dengan ukuran terkecil agar risiko perforasi menjadi
minimal

B. Untuk kasus abortus inkomplit, digunakan sendok kuret dengan ukuran terbesar yang dapat masuk agar tidak
terdapat sisa konsepsi yang tertinggal

C. Untuk kasus abortus inkomplit, porsio dijepit menggunakan tenakulum pada pukul 4 atau 8

D. Untuk kasus abortus iminens, perlu dilakukan dilatasi dan kuretase karena kehamilan sudah tidak dapat
dipertahankan

E. Untuk kasus missed abortion, digunakan busi dari ukuran terbesar hingga terkecil agar ostium uteri cepat
terbuka

61. Kasus nomor 61-64                                                                                                                     


Seorang wanita umur 35 tahun G2P1A0 umur kehamilan 29 minggu datang ke
BPM dengan keluhan cepat lelah, sesak nafas, dan keluhan tersebut hilang saat
istirahat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan palpitasi dan oedema ditangan dan
tungkai. TD 110/80 mmHg, Nadi 90x/menit.
Kasus wanita tersebut dapat dikategorikan G2 P1A0 dengan suspect…..

A. Penyakit jantung kelas I

B. Penyakit jantung kelas II

C. Penyakit jantung kelas III

D. Penyakit jantung koroner

E. Penyakit jantung akut

62. Risiko yang dapat terjadi pada pertumbuhan dan perkembangan  janin pada wanita
tersebut adalah…..

A. IUFD
B. IUGR

C. Fetal distress

D. Kelainan congenital

E. Prematuritas

63. Diet yang dianjurkan untuk wanita tersebut adalah …..

A. Tinggi kalori, tinggi protein, rendah garam

B. Tinggi kalori, rendah protein, rendah garam

C. Tinggi kalori, rendah garam dan pembatasan masuknya cairan

D. Tinggi protein, tinggi garam dan pembatasan pemasukan cairan

E. Tinggi protein, rendah garam dan pembatasan pemasukan cairan

64. Asuhan kebidanan yang diberikan pada wanita tersebut adalah …..

A. Rujuk RS

B. Rawat jalan

C. Kontrol rutin

D. Akhiri persalinan

E. Istirahat yang cukup

65. Kasus nomor 65-69                                                                                                                       


Seorang wanita 36 tahun G1P0A0 hamil 30 minggu datang ke BPM dengan keluhan 
waktu bangun tidur mengeluarkan darah segar lewat lahir, tidak disertai nyeri
perut. Hasil pemeriksaan KU lemah,pucat TD 90/60, Hb: 8,4 gr %
Diagnosa untuk wanita tersebut adalah....

A. Ruptura uteri

B. Abortus imminens

C. Plasenta previa

D. Solusio plasenta

E. Abortus incompletes

66. Tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh bidan pada wanita tersebut adalah....

A. Inspekulo

B. Konseling
C. Pasang infus

D. Palpasi abdomen

E. Periksa dalam pervaginan

67. Untuk mempertahankan kesejahteraan janin wanita tersebut perlu tindakan....

A. Injeksi vit K

B. Oksigenasi

C. Tidur 0,5 duduk

D. Infus NaCl 0,9 %

E. Tidur miring ke kiri

68. Penanganan yang tepat untuk wanita tersebut adalah....

A. Transfusi darah

B. Konseling dan rujuk

C. Infus NaCl 0,9 %, dan rujuk

D. Informed consent dan rujuk

E. Infus NaCl 0,9 %, informed consent dan rujuk

69. Komplikasi yang dapat terjadi pada wanita tersebutadalah....

A. Syok septik

B. Syok anafilatik

C. Syok neurogenik

D. Syok hipovolemik

E. Syok hoemorargik

70. Kasus nomor 70-74                                                                                                                                 


Seorang wanita 26  tahun ke BPM mengeluh sudah 2 bulan tidak menstruasi, perut
bagian bawah nyeri dan mengeluarkan bercak darah berwarna coklat. Hasil
pemeriksaan dalam belum ada pembukaan portio, nyeri goyang, PP test (+).
Diagnosa yang tepaat untuk wanita tersebut adalah….

A. Molla hidatidosa

B. Abortus incipiens

C. Abortus imminens
D. Abortus incomplete

E. Kehamilan ektopik tertanggu

71. Nyeri perut bagian bawah yang dirasakan Ny. E karena….

A. Ruptur tuba fallopii

B. Ruptura uteri iminens

C. Tekanan covum douglas

D. Proses pengeluaran molla

E. Proses pengeluaran hasil konsepsi

72. Perubahan darah yang kemungkinana di alami wanita tersebut adalah….

A. Leukopeni

B. Leukositosis

C. Penurunan Hb

D. Trombositopheni

E. Penurunan eritrosit

73. Kemungkinan etiologi dari wanita tersebut adalah….

A. Trauma

B. Seksual

C. Vaginitis

D. Adneksitis

E. Keturunan

74. Tindakan yang dilakukan bidan adalah…

A. Beri infuse

B. Dilakukan digital

C. Pasang infuse rujuk ke RS

D. Anjurkan ibu untuk bed rest total

E. Pasang infuse dan lakukan digital

75. Kasus nomor 75-79                                                                                                                         Seorang


wanita umur 22 tahun G1P0A0, hamil 40 minggu,datang di RS dengan riwayat DM. saat
ini sedang dalam proses persalinan kala II. Setelah kepala janin lahir, tidak terjadi
putaran paksi luar. Diagnosa untuk wanita tersebut adalah...

A. Partus lama

B. Distosia bahu

C. Partus tak maju

D. Partus serotinus

E. Partus presipitatus

76. Faktor predisposisi dari janin yang dapat menyebabkan kasus diatas adalah...

A. Mikrosomia

B. Makrosomia

C. Anensephalus

D. Hidrosepalus

E. Panggul sempit

77. Posisi yang paling tepat untuk melahirkan bayi dari kasus diatas adalah...

A. Litotomi

B. Mc. Robert

C. Semi fowler

D. Mc. Donald

E. Dorsal recumbent

78. Sebelum tindakan pertolongan persalinan, yang perlu dilakukan adalah...

A. Periksa USG

B. Perbaikan KU

C. Episiotomi luas

D. Berikan antibiotika

E. Kosongkan kandung kemih

79. Apabila penarikan kepala terlalu curam ke bawah, risiko yang dapat terjadi pada janin
wanita tersebut adalah......
A. Brachial palsy

B. Cerebral Palsy

C. Fraktur Klavikula

D. Fraktur toraks

E. Fraktur serviks

80. Seorang ibu berumur 28 G2 PI A0 hamil 36 minggu datang ke BPS di antar oleh
keluaraganya. Dengan kondisi tidak sadar. Saat di rumah mengalami kejang-kejang.
Hasil pemeriksaan di lakukan oleh bidan di dapatkan TD 160/110 mmHh. N 100 x/m, R
16 x/m,DJJ irregular, TFU 3 jari di bawah PX, presentasi kepala, punggung kanan, dan
oedema pada wajah, tangan dan kaki.
Untuk menujang diagnosis pada kasus diatas perlu di lakukan pemeriksaan adalah...

A. Hb darah

B. Darah rutin

C. Protein urine

D. Urine reduksi

E. Glukosa urine

Anda mungkin juga menyukai