Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

MATA KULIAH: ANATOMI

OLEH:

I MADE BAGIADA OKTA NUGRAHA


(19121001043)

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


SISTEM PERKEMIHAN
SISTEM PERNAPASAN

Sistem Pernapasan Pada Manusia


Dalam sistem pernapasan adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada
hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk
membawa udara ke paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk
dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis
makhluk hidup. Bahkan pohon juga memiliki sistem pernapasan.

Adapun pernapasan meliputi dua proses yaitu ;


1. inspirasi : proses pemasukan udara luar ke dalam tubuh melalui alat pernapasan
2. ekspirasi : proses pengeluaran udara pernapasan ke luar tubuh melalui alat
pernapasan

Berdasarkan tempatnya, respirasi terbagi menjadi 2 yaitu ;

 Respirasi internal : pertukaran gas (O2 dan CO2)yang terjadi di dalam sel-sel
tubuh
 Respirasi eksternal : pertukaran gas (O2 dan CO2) dan udara luar masuk ke aliran
darah melalui alveolus

Tujuan proses pernapasan


Untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energy,
Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal yaitu saluran pernapasan dan
mekanisme pernapasan.
Organ-organ pernapasan

1. Hidung ( nassal )
Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau udara
untuk bernapas. Di dalam hidung, terdapat rongga hidung yang berperan penting
dalam proses pernapasan. Rongga hidung berfungsi untuk melembabkan,
menghangatkan, dan menyaring (filter) udara yang masuk ke tubuh.
Fungsi hidung adalah menghirup oksigen (O2) dan sebagai jalur keluarnya
karbon dioksida (CO2).

2. Tukak ( faring )
Tenggorokan, atau disebut faring, merupakan jalur terusan setelah kita
menghirup udara melalui hidung. Pada tenggorokan, organ pernapasan
dilanjutkan dengan pangkal tenggorokan (laring), trakea, dan bronkus.

3. Pangkal tenggorokan (laring)


Laring, yang dikenal sebagai “kotak suara”, adalah penghubung untuk
faring dan trakea. Di bagian ini, terdapat pita suara dan katup epiglottis, yang
memisahkan saluran makanan dengan saluran udara.

4. Batang Tenggorokan (Trakea )


Trakea menghubungkan laring dengan bronkus dan menjadi jalan bagi udara
dari leher ke bagian dada. Bentuknya seperti pipa. Fungsi utamanya sebagai
jalur udara untuk masuk dan keluar dari paru-paru. Organ ini tersusun atas
cincin tulang rawan dan terdapat di depan kerongkongan.

5. Cabang Tenggorokan (Bronkus dan Bronkiolus )


Bronkus merupakan percabangan dari trakea. Organ ini memiliki 2
percabangan menuju paru-paru kanan dan kiri. Setelah melewati bronkus,
percabangan akan diteruskan oleh bronkiolus dan berakhir di alveolus atau
gelembung udara.
Bronkus dan bronkiolus merupakan dua jenis struktur tubular yang terjadi
sebelum alveoli di saluran pernapasan. Perbedaan utama antara bronkus dan
bronkiolus adalah struktur dan fungsinya. Fungsi bronkus dan bronkiolus ini
berbeda, dimana bronkus melakukan, menghangatkan, dan membersihkan
udara di saluran pernapasan. Sedangkan bronkiolus berfungsi sebagai konduksi
serta peryikaran gas.

6. Paru-paru
Paru-paru merupakan organ vital pernapasan yang dibungkus oleh lapisan
bernama pleura. Letaknya berada di rongga dada di atas diafragma.
Bentuknya mirip seperti spons dan terdiri dari 2 bagian, yaitu kiri dan kanan.
Paru-paru kiri hanya memiliki 2 segmen. Sementara paru-paru kanan
mempunyai 3 segmen

Gangguan Pada Organ Pernapasan :


1. Flu (influenza)
Penyakit influenza disebabkan oleh virus dan mudah sekali menular. Penularan
bisa melalui kontak langsung ke cairan atau melalui cairan yang keluar dari
penderita saat batuk atau bersin. Saat flu, hidung dipenuhi lendir sehingga
mengganggu pernapasan.
2. Faringitis
Keluhan utama pada penyakit ini adalah nyeri tenggorokan. Faringitis seringkali
disebabkan oleh infeksi virus, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri,
sehingga untuk penanganannya dibutuhkan antibiotik. Beberapa kasus faringitis
disebabkan oleh alergi atau iritasi pada tenggorokan.
3. Laringitis
Laringitis adalah gangguan pernapasan yang menyerang laring atau pita suara.
Peradangan yang terjadi biasanya disebabkan oleh penggunaan pita suara
berlebihan, iritasi, atau infeksi pada laring. Suara serak atau parau bahkan hilang
sama sekali adalah gejala umum yang muncul jika seseorang
mengalami laringitis.
4. Asma
Asma disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Sesak napas menjadi tanda
umum dari penyakit ini. Biasanya sesak napas dibarengi oleh mengi (wheezing)
yang merupakan suara khas bernada tinggi saat pasien mengeluarkan napas.
5. Bronkitis
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus, yang merupakan saluran udara dari
dan ke paru-paru. Bronkitis umumnya dicirikan dengan batuk berdahak yang
kadang dahaknya bisa berubah warna.
6. Emfisema
Emfisema menyerang kantung udara alias alveoli. Seseorang yang
terkena emfisema tidak selalu menunjukkan gejala yang khas. Namun seiring
perjalanan penyakitnya, biasanya penderita kondisi ini lambat laun akan
mengalami sesak saat bernapas. Gangguan ini adalah salah satu kondisi yang
digolongkan sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
7. Pneumonia
Pneumonia, atau yang biasa disebut dengan radang paru-paru, merupakan
peradangan akibat infeksi. Batuk berdahak, demam, dan sesak napas adalah
gejala umum dari pneumonia. Ciri lain dari penyakit ini adalah dahak kental yang
dapat berwarna kuning, hijau, cokelat, atau bernoda darah.
8. Kanker paru-paru
Merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dengan angka kematian
yang tinggi. Terjadinya kanker paru-paru pada seseorang berkaitan erat dengan
merokok baik aktif maupun pasif, riwayat kanker paru-paru di keluarga, riwayat
paparan zat kimia dan gas beracun seperti asbestos dan radon, atau menghirup
udara berpolusi dalam jangka panjang.

SISTEM PENCERNAAN

 Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai
anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke
dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau
merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
- Saluran pencernaan terdiri atas:
a. Mulut
b. Tenggorokan (faring)
c. Kerongkongan
d. Lambung
e. Usus halus
f. Usus besar
g. Rektum dan Anus.
 Struktur Sistem Pencernaan
a. Mulut

Mulut merupakan jalan masuk makanan untuk sistem pencernaan. Bagian dalam
dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang
terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam,
asin dan pahit.

Mulut atau oris terdiri atas dua bagian yaitu 1. Bagian luar yang sempit atau
vestibula dimana terdapat didalamnya gusi, gigi, bibir dan pipi. 2. Bagian rongga mulut
dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan
mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring. Diluar mulut ditutupi oleh
kulit dan didalamnya ditutupi oleh selaput lendir (mukosa).

Didalam rongga mulut terdapat gigi, kelenjar ludah, dan lidah:


1. Gigi
Gigi terdapat 2 macam yaitu
- Gigi sementara atau gigi susu mulai tumbuh pada umur 6-7 bulan
dan lengkap pada umur 2 ½ tahun jumlahnya 20 buah terdiri atas:
8 buah gigi seri (dens insisivus),4 buah gigi taring (dens kaninus), 8
buah gigi geraham (molare)
- Gigi tetap (permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32
buah terdiri atas: 8 buah gigi susu (dens insisivus),
Fungsi gigi: gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk memutuskan
makanan yang keras dan liat dan gigi geraham untuk mengunyah makanan yang sudah
dipotong-potong.
2. Kelenjar Ludah
Kelenjar Ludah merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang bernama
duktus (saluran) wartoni dan stensoni . Kelenjar ludah ada 2 yaitu kelenjar
submaksilaris (kelenjar ludah bawah rahang) yang terdapat di bawah tulang rahang
atas pada bagian tengah dan kelenjar sublingualis (Kelenjar ludah bawah lidah) yang
terdapat di bagian depan dibawah lidah.
Kelenjar ludah dihasilkan didalam rongga mulut. Disekitar rongga mulut terdapat
3 buah kelenjar ludah yaitu:
- Kelenjar parotis terdapat di bawah depan telinga diantara prosesus
mastoid kiri dan kanan os mandibular, duktus stensoni. Duktus ini
keluar dari glandula parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi
(muskulus buksinator)
- Kelenjar submaksilaris terletak di bawah rongga mulut bagian
belakang, duktus wartoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan
frenulum lingua.
- Kelenjar sublingualis terletak di bawah selaput lendir dasar rongga
mulut.
3. Lidah
Lidah terdiri atas otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, kerja otot lidah
dapat digerakkan ke segala arah.
Lidah dibagi menjadi 3 bagian yaitu radiks lingua (pangkal lidah), dorsum lingua
(punggung lidah), apeks lingua (ujung lidah). Pada pangkal lidah belakang terdapat
epiglottis yang berfungsi untuk menutup jalannya napas pada waktu menelan makanan.
Di punggung lidah terdapat puting-puting pengecap atau ujung saraf pengecap.
Frenulum lingua merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian kira-kira di
tengah, jika lidah digerakkan ke atas makan akan terlihat selaput lendir.Pada
pertengahan flika sublingual terdapat saluran dari glandula parotis, submaksilaris dan
glandula sublingualis.
Fungsi Lidah:
a. Untuk membersihkan gigi serta rongga mulut antara pipi dan gigi
b. Mencampur makanan dengan ludah
c. Untuk menolak makanan dan minuman kebelakang
d. Untuk berbicara
e. Untuk mengecap manis, asin dan pahit
f. Untuk merasakan dingin dan panas.

 Mekanisme sistem pencernaan di mulut


Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi
belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil supaya mudah dicerna. Ludah
dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan
enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi
dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara
langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

 Patologi yang terdapat di Mulut


1. Sakit gigi

2. Sariawan

3. Infeksi Gusi.

4. Radang Mulut

5. Xerostomia

b. Tenggorokan ( Faring)
Faring merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Didalam
lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak
mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini
terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang
rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan
lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantaraan lubang yang disebut ismus fausium

Tekak terdiri dari:

Bagian superior bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian media bagian
yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior bagian yang sama tinggi dengan
laring.

Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang


menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga, Bagian media disebut orofaring,
bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring
yang menghubungkan orofaring dengan laring
 Patologi yang terdapat di Faring

1. Faringitis

c. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esophagus.
Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi
esofagus dibagi menjadi tiga bagian:

 bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)


 bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
 serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).

 Patologi yang terdapat di esofagus

1. Akalasia

2. Karsinoma esofagus
3. Amandel atau tonsil

d. Lambung
Lambung berawal dari esophagus dan berakhir pada duodenum usus halus.
Terdiri dari 3 bagian yaitu:

1. Kardia di sekitar sfingter esophageal bawah


2. Fundus pada bagian puncak
3. Antrum di bagian bawah

 Bagian lambung terdiri dari:


1. Fundus Ventrikuli adalah bagian yang menonjol keatas terletak
sebelah kiri osteum kardium dan biasaya berisi gas.
2. Korpus Ventrikuli, adalah suatu lekukan pada bagian bawah kurbatura
minor.
3. Antrum pylorus adalah bagian lambung berbentuk tabung mempunyai
otot yang tebal membentuk sfingter pylorus.
4. Kurvatura minor terdapat di sebelah kanan lambung,terbentang dari
osteum kardiakm sampai ke pylorus.
5. Kurvatura mayor terbentang dari sisi kiri osteum kardiak melalui fundus
ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pilorus inferior. Ligamentum
gastrolienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke
limpa.
6. Osteum Kardiak merupakan tempat esofagus bagian abdomen masuk
ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.
 Cara Kerja Lambung
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk
cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara
ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi
lambung menghasilkan 3 zat penting:

1. Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung.


Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan
yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
2. Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan
oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga
berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh
berbagai bakteri.
3. Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)

Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim yaitu:


1. Amilase saliva melanjutkan pencernaan amilum di bagian fundus
2. Pepsin membantu pemecahan protein
3. Lipase membantu pemecahan lipid susu (terutama pada bayi dan anak)
4.Rennin membantu pencernaan susu pada bayi. Rennin dan kalsium
menyebabkan koagulasi susu, sehingga lebih lama berada di lambung
untuk dicerna.
Dari lambung kimus dilanjutkan ke usus halus untuk dicerna lebih lanjut. Sekret
yang membantu pencernaan tidak hanya berasal dari usus halus sendiri, tetapi juga
dari pancreas, hati, dan kandung empedu.
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama
yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan
duodenum (usus dua belas jari).

Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

1. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan


2. Pulau pankreas, menghasilkan hormone

 Cara Kerja Pankreas


Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan
melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan
mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke
dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk
inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan.
Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi
melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.
e. Hati

Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.

Hati terletak di bawah diafragma. Hati dibagi menjadi 2 lobus utama yaitu lobus
kanan dan lobus kiri. Hati dihubungkan oleh rangkaian duktus. Bermula dari duktus
hepatikus kanan dan kiri, lalu bergabung menjadi satu pada duktus hepatikus utama.
Duktus hepatikus utama bergabung dengan duktus kistikus dari kandung empedu,
keduanya membentuk duktus empedu. Duktus empedu menuju duodenum dan
bermuara di ampula hepatopankreatikus bersama-sama dengan duktus pankreatikus.
Hati menampilkan 7 fungsi pokok yaitu:
1. Menghasilkan garam empedu, yang digunakan oleh usus halus untuk
mengemulsikan dan menyerap lipid
2. Menghasilkan antikoagulan heparin dan protein plasma seperti protrombin,
fibrinogen, dan albumin
3. Sel-sel retikuloendotelial hati, memfagosit (memangsa) sel-sel darah yang
telah rusak, juga bakteri
4. Menghasilkan enzim yang memecah racun atau mengubahnya menjadi
struktur yang tak berbahaya. Sebagai contoh, ketika asam amino hasil
pemecahan protein dipecah lagi menjadi energy, dihasilkan sampah-
sampah nitrogen beracun (misalnya ammonia) yang akan diubah menjadi
urea. Selanjutnya urea dibuang melalui ginjal dan kelenjar keringat.
5. Nutrient yang baru diserap akan dikumpulkan di hati. Tergantung kebutuhan
tubuh, kelebihan glukosa akan diubah menjadi glikogen atau lipid untuk
disimpan. Sebaliknya hati juga dapat mengubah glikogen dan lipid menjadi
glukosa kembali jika dibutuhkan.
6. Hati menyimpan glikogen, tembaga, besi, vitamin A, B12, D, E, dan K. Juga
menyimpan racun yang tak dapat dipecah dan dibuang (misalnya DDT)
7. Hati dan ginjal berperan dalam aktivasi vitamin D.

f. Kandung Empedu

Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan
sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia,
panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan
karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui
saluran empedu.

 Bagian-bagian dari kandung empedu adalah:


1. Fundus vesika felea merupakan bagian kandung empedu yang paling
akhir setelah korpus vesika felea
2. Korpus Vesika Felea merupakan bagian dari kandung yang di dalamnya
berisi getah empedu.
3. Leher Kandung Kemih merupakan leher dari kandung empedu yaitu
saluran pertama masuknya getah empedu ke kandung empedu.
4. Duktus sistikus memiliki panjang sekitar 3 3/4 cm berjalan dari leher
kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus ,membentuk
saluran empedu ke duodenum.
5. Duktus Hepatikus merupakan saluran yang keluar dari leher
6. Duktus koledokus merupakan saluran yang membawa empedu ke
duodenum.

Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:

1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak


2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol.

g. Usus halus (Usus kecil)


Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak
di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan
lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan
makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang
mencerna protein, gula dan lemak.
Lapisan usus halus terdiri atas : lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot
melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa
( Sebelah Luar )

Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

1. Usus dua belas jari (Duodenum)


Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua
belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale
dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus ini memiliki panjang sekitar 25 cm, berbentuk
sepatu kuda melengkung ke kiri pada lengkungan ini terdapat pancreas. Pada bagian
kanan duodenum terdapat selaput lendir yang membukit di sebut papila vateri. Pada
papila vateri bermuara saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pakreas (duktus
wirsungi/ duktus pankreatikus).

Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus
seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada
derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari
pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum
digitorum, yang berarti dua belas jari.

 Cara Kerja usus duodenum

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum
melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh,
duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan
makanan.

2. Usus Kosong (jejenum)


Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian
kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan
(ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter
adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam
tubuh dengan mesenterium.

Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot
usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan
dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula
dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri.
Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara
makroskopis.

3. Usus Penyerapan (illeum)


Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia, ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum
dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral
atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

 Patologi yang terdapat di Usus Halus

1.  Malabsorpsi.

2. Limfoma

h. Usus Besar (Kolon)


Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.

i. Rektum dan anus

 Rektum

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara feses.

Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi,
yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding
rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering
kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali
dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan
pengerasan feses akan terjadi.

Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi
dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang
penting untuk menunda buang air besar.

 Anus

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah


keluar dari tubuh. Anus terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 sfingter.

a) Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menuruti kehendak.


b) Sfingter levator ani , bekerja juga tidak menuruti kehendak
c) Sfingter ani eksternus ( sebelah bawah), bekerja menuruti kehendak.

Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagiannya lagi dari
usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari
tubuh melalui proses defekasi (buang air besar) , yang merupakan fungsi utama anus.
SISTEM PERKEMIHAN

Sistem perkemihan atau urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuhlarut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem perkemihan dibagi menjadi:
1. Ginjal
Ginjal adalah sepasang organ yang terletak dibagian belakang kavum abdomalis
di belakang peritoneum pada sisi vertebra lumbalis III, dan terbungkus oleh kapsul
renalis. Berbentuk seperti biji buah kacang merah, ginjal berjumlah 2 buah kiri dan
kanan. Ginjal terdiri atas 3 area yaitu, korteks (kulit ginjal), medulla (bagian tengah
ginjal), pelvis renalis.
Fungsi ginjal:
 Mengatur volume dan komposisi darah
 Mengatur tekanan darah
 Membantu mempertahankan keseimbangan asam basa (pH) darah.
 Mengeluarkan komponen-komponen asing seperti pengeluaran obat, pestisida
dan zat-zat berbahaya lainnya.

2. Ureter
Ureter merupakan saluran yang berbentuk tabung dari ginjal ke bladder,
panjangnya 25-30 cm dengan diameter 6 mm. Ureter terdiri dari 2 saluran pipa untuk
mengalirkan urine dari ginjal ke kantung kemih (vesia urinaira). Sebagian ureter terletak
pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis. Lapisan dinding
ureter terdiri dari 3 lapisan:

a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)


b. Lapisan tengah otot polos (smooth muscle)
c. Lapisan sebelah dalam (lapisan mukosa)

3. Vesika urinaria (kandung kemih)


Kandung kemih merupakan organ berongga dan berotot yang berfungsi
menampung urine sebelum dikeluarkan melalui uretra. Terletak pada rongga pelvis.
Kandung kemih berbentuk seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat dan
berhubungan dengan ligamentum vesika umbikalis medius. Pada laki-laki kandung
kemih berada di belakang simpisis pubis dan di depan ractum, dan pada wanita kandung
kemih berada di bawah uterus dan di depan vagina. Dinding kantung kemih terdiri dari
beberapa lapisan yaitu, peritoneum (lapisan sebelah luar), tunika muskularis, tunika
submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

Bagian kandung kemih terdiri dari:


a. Fundas, yaitu bagian yang menghadap kearah belakang dan bawah, bagian ini
terpisah dari ractum oleh spatium rectovesikale.
b. Korpus, yaitu bagian antara vertex dan fundus.
c. Vertex, yaitu bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan
ligamentum vesika umbilikalis.
Fungsi utama dari kandung kemih adalah menampung urine dari uriter dan kemudian
dikeluarkan melalui ureter. Kapasitas maksimum dari kandung kemih pada orang
dewasa sekitar 300-450 ml, dan anak-anak antara 50-200 ml.
4. Uretra
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang
berfungsi menyalurkan air kemih keluar dari tubuh. Pada laki-laki uretra berjalan
berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa ke
bagian penis (panjangnya sekitar 20 cm).
Uretra pada laki-laki terdiri dari, uretra prostatika, uretra membranosa, dan uretra
kavernosa. Lapisan uretra laki-laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan
lapisan submukosa.
Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit kearah
atas, panjangnya sekitar 3-4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari tunika
muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena-vena, dan
lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam). Uretra pada wanita hanya sebagai saluran
eksresi.
Fungsi dari uretra dalah menyalurkan urin dari kandung kemih keluar. Adanya spinter
uretra interna yang dikontrol secara involunter memungkinkan urin dapat keluar serta
spinter uretra eksterna memungkinkan pengeluaran urin dapat do control. Disamping
untuk pengeluaran urin pada laki-laki uretra juga tempat pengeluaran sperma pada saat
ejakulasi.

5. Urine (air kemih)


Urine, air seni, atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal
yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksresi urin
diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal
dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa
melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.
Fungsi utama urine adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari
dalam tubuh.

SISTEM REPRODUKSI
Berikut adalah penjelasan tiap bagian pada alat reproduksi pria :

1. Skrotum
Skrotum merupakan alat yang digunakan untuk membungkus testis. Letak skrotum
yaitu diantara penis dan juga anus. Skrotum terletak di depan perineum. Skrotum ada
dua, atau sepasang, ada skrotum kanan dan skrotum kiri pada bagian ini krotum
dibatasi oleh jarignan ikat dan juga otot dartos. Otot ini memiliki fungsi sebagai alat
gerak bagi skrotum hingga skrotum dapat mengendur dan juga dapat mengerut. Pada
bagian skrotum juga memiliki serat-serat yang berasal dari penerusan otot luring dari
dinding perut atau biasa disebut dengan otot kremaster.

Fungsi dari skrotum adalah sebagai berikut:

Memberi ruang untuk testis agar dapat bergerak. Baik bergerak menjahui tubuh
maupun bergerrak mendekati tubuh.
Mengatur suhu pada testis agar tetap terjaga yaitu dengan memberikan lingkungan
pada testis yang memiliki suhu dingin antara 1-8 derajat Celcius lebih dingin bila
dibandingkan dengan suhu pada tubuh.

2. Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter
sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu
badan agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh
atau lebih tepatnya di dalam skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri
berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma (spermatogenesis).
Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 - 3 minggu. Bentuk sperma
sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma
berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya.

Testis juga mempunyai tanggung jawab untuk membuat hormon testosteron. Hormon
ini merupakan hormon yang sangat berperan dalam perubahan anak laki-laki menjadi
dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain
yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.

3. Epididimis
Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis memiliki satu epididimis
sehingga jumlahnya sepasang. epididimis adalah bagian organ pada alat reproduksi
yang memilki bentuk sebagai saluran yang berkelok kelok, saluran epdidimis berada
pada skrotum dan juga berada diluar testis. Apabila dilihat epdidimis ini berbentuk
hampir seperti huruf C

Fungsi epididimis adalah sebagai berikut:

Digunakan sebagai tempat penyimpanan sperma hingga matang


Bagian saluran epdidimis merupakan alat untuk pengangkutan

4. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot yang merupakan lanjutan
dari epididimis. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens
berfungsi sebagai penghubung antara epididimis dengan kantong sperma dan sebagai
tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.

5. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kandung mani adalah sebuah kantong yang dindingnya
menghasilkan getah sebagai makanan untuk sperma. vesikula seminalis juga berfungsi
untuk mensekresikan cairan dalam tubuh yang memiliki sifat basa, selain itu vesikula
seminalis ini berjumlah sepasang yaitu kanan dan kiri
6. Kelenjar bulbouretral
Kelenjar bulbouretral / Kelenjar cowper adalah sepasang kelenjar kecil eksokrin yang
terdapat pada sistem reproduksi pria. Kelenjar cowper terletak di belakang samping
(posterior-lateral) bagian uretra yang bermembran di dasar penis.

Kelenjar Cowper menghasilkan cairan pra ejakulasi atau cairan preseminal, yaitu cairan
transparan, tidak berwarna, kental yang dikeluarkan dari uretra ketika terjadi
peningkatan hasrat seksual, sebelum terjadi ejakulasi. Cairan ini membantu melubrikasi
uretra agar dapat dilewati spermatozoa, dan membantu menyingkirkan sisa urin dan
benda asing lainnya.

7. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala
terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat
melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran
dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama.
Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis
terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan
sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat dalam 'berhubunan' antara pria dan
wanita, serta sebagai saluran pengeluaran sperma, dan urine.

Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah
mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel
sperma (mimpi basah). Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang lebih 200 –
500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).

8. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan
urine ke luar tubuh melalui penis.

Hormon pada Sistem Reproduksi Manusia


Tanda-tanda pubertas sangat dipengaruhi oleh hormon. Berikut adalah beberapa
hormon pada sistem reproduksi manusia:
1. Progesteron
Hormon Progesteron dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di dalam
ovarium. Progesteron berperan dalam proses pembentukan lapisan endometrium pada
dinding rahim untuk menerima ovum yang telah dibuahi. Pada saat terjadi kehamilan,
progesteron bersama-sama dengan hormon estrogen menjaga agar endometrium tetap
mengalami pertumbuhan, membentuk plasenta, menahan agar otot uterus tidak
berkontraksi, dan merangsang kelenjar susu guna memproduksi ASI.

2. Testosteron
Hormon Testosteron merupakan hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam
spermatogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.

3. Laktogen
Hormon Laktogen merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang
bersama-sama dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.

4. Relaksin
Hormon Relaksin dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi
ligamen pelvis pada proses kelahiran.

5. Oksitosin
Hormon Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis. Oksitosin berperan pada proses kelahiran,
untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.

6. LH (Luteinizing Hormone)
Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini dapat merangsang proses
pembentukan korpus luteum atau badan kuning di dalam ovarium, setelah terjadi poses
pelepasan sel telur (ovulasi).
7. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH berperan
dalam proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai
spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Selain itu FSH juga
berperan merangsang produksi hormon estrogen pada wanita dan testoseron pada
pria.

8. Estrogen
Hormon Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Estrogen berperan
alam oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping
itu, hormon ini juga berperan untuk menghambat produksi FSH dan merangsang
produksi LH.
Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Pria
Berikut adalah penjelasan tiap bagian pada alat reproduksi pria :

1. Skrotum
Skrotum merupakan alat yang digunakan untuk membungkus testis. Letak skrotum
yaitu diantara penis dan juga anus. Skrotum terletak di depan perineum. Skrotum ada
dua, atau sepasang, ada skrotum kanan dan skrotum kiri pada bagian ini krotum
dibatasi oleh jarignan ikat dan juga otot dartos. Otot ini memiliki fungsi sebagai alat
gerak bagi skrotum hingga skrotum dapat mengendur dan juga dapat mengerut. Pada
bagian skrotum juga memiliki serat-serat yang berasal dari penerusan otot luring dari
dinding perut atau biasa disebut dengan otot kremaster.

Fungsi dari skrotum adalah sebagai berikut:

Memberi ruang untuk testis agar dapat bergerak. Baik bergerak menjahui tubuh
maupun bergerrak mendekati tubuh.
Mengatur suhu pada testis agar tetap terjaga yaitu dengan memberikan lingkungan
pada testis yang memiliki suhu dingin antara 1-8 derajat Celcius lebih dingin bila
dibandingkan dengan suhu pada tubuh.

2. Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter
sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu
badan agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh
atau lebih tepatnya di dalam skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri
berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma (spermatogenesis).
Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 - 3 minggu. Bentuk sperma
sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma
berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya.

Testis juga mempunyai tanggung jawab untuk membuat hormon testosteron. Hormon
ini merupakan hormon yang sangat berperan dalam perubahan anak laki-laki menjadi
dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain
yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.

3. Epididimis
Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis memiliki satu epididimis
sehingga jumlahnya sepasang. epididimis adalah bagian organ pada alat reproduksi
yang memilki bentuk sebagai saluran yang berkelok kelok, saluran epdidimis berada
pada skrotum dan juga berada diluar testis. Apabila dilihat epdidimis ini berbentuk
hampir seperti huruf C

Fungsi epididimis adalah sebagai berikut:

Digunakan sebagai tempat penyimpanan sperma hingga matang


Bagian saluran epdidimis merupakan alat untuk pengangkutan

4. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot yang merupakan lanjutan
dari epididimis. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens
berfungsi sebagai penghubung antara epididimis dengan kantong sperma dan sebagai
tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.

5. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kandung mani adalah sebuah kantong yang dindingnya
menghasilkan getah sebagai makanan untuk sperma. vesikula seminalis juga berfungsi
untuk mensekresikan cairan dalam tubuh yang memiliki sifat basa, selain itu vesikula
seminalis ini berjumlah sepasang yaitu kanan dan kiri
6. Kelenjar bulbouretral
Kelenjar bulbouretral / Kelenjar cowper adalah sepasang kelenjar kecil eksokrin yang
terdapat pada sistem reproduksi pria. Kelenjar cowper terletak di belakang samping
(posterior-lateral) bagian uretra yang bermembran di dasar penis.

Kelenjar Cowper menghasilkan cairan pra ejakulasi atau cairan preseminal, yaitu cairan
transparan, tidak berwarna, kental yang dikeluarkan dari uretra ketika terjadi
peningkatan hasrat seksual, sebelum terjadi ejakulasi. Cairan ini membantu melubrikasi
uretra agar dapat dilewati spermatozoa, dan membantu menyingkirkan sisa urin dan
benda asing lainnya.

7. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala
terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat
melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran
dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama.
Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis
terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan
sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat dalam 'berhubunan' antara pria dan
wanita, serta sebagai saluran pengeluaran sperma, dan urine.

Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah
mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel
sperma (mimpi basah). Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang lebih 200 –
500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).

8. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan
urine ke luar tubuh melalui penis.

Hormon pada Sistem Reproduksi Manusia


Tanda-tanda pubertas sangat dipengaruhi oleh hormon. Berikut adalah beberapa
hormon pada sistem reproduksi manusia:
1. Progesteron
Hormon Progesteron dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di dalam
ovarium. Progesteron berperan dalam proses pembentukan lapisan endometrium pada
dinding rahim untuk menerima ovum yang telah dibuahi. Pada saat terjadi kehamilan,
progesteron bersama-sama dengan hormon estrogen menjaga agar endometrium tetap
mengalami pertumbuhan, membentuk plasenta, menahan agar otot uterus tidak
berkontraksi, dan merangsang kelenjar susu guna memproduksi ASI.

2. Testosteron
Hormon Testosteron merupakan hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam
spermatogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.

3. Laktogen
Hormon Laktogen merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang
bersama-sama dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.

Baca Juga : Uniknya Bandara Gibraltar, miliki Jalan Raya Ditengah Landasan Pacu

4. Relaksin
Hormon Relaksin dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi
ligamen pelvis pada proses kelahiran.

5. Oksitosin
Hormon Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis. Oksitosin berperan pada proses kelahiran,
untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.

6. LH (Luteinizing Hormone)
Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini dapat merangsang proses
pembentukan korpus luteum atau badan kuning di dalam ovarium, setelah terjadi poses
pelepasan sel telur (ovulasi).
7. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH berperan
dalam proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai
spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Selain itu FSH juga
berperan merangsang produksi hormon estrogen pada wanita dan testoseron pada
pria.

8. Estrogen
Hormon Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Estrogen berperan
alam oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping
itu, hormon ini juga berperan untuk menghambat produksi FSH dan merangsang
produksi LH.

Anda mungkin juga menyukai