OLEH:
Respirasi internal : pertukaran gas (O2 dan CO2)yang terjadi di dalam sel-sel
tubuh
Respirasi eksternal : pertukaran gas (O2 dan CO2) dan udara luar masuk ke aliran
darah melalui alveolus
1. Hidung ( nassal )
Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau udara
untuk bernapas. Di dalam hidung, terdapat rongga hidung yang berperan penting
dalam proses pernapasan. Rongga hidung berfungsi untuk melembabkan,
menghangatkan, dan menyaring (filter) udara yang masuk ke tubuh.
Fungsi hidung adalah menghirup oksigen (O2) dan sebagai jalur keluarnya
karbon dioksida (CO2).
2. Tukak ( faring )
Tenggorokan, atau disebut faring, merupakan jalur terusan setelah kita
menghirup udara melalui hidung. Pada tenggorokan, organ pernapasan
dilanjutkan dengan pangkal tenggorokan (laring), trakea, dan bronkus.
6. Paru-paru
Paru-paru merupakan organ vital pernapasan yang dibungkus oleh lapisan
bernama pleura. Letaknya berada di rongga dada di atas diafragma.
Bentuknya mirip seperti spons dan terdiri dari 2 bagian, yaitu kiri dan kanan.
Paru-paru kiri hanya memiliki 2 segmen. Sementara paru-paru kanan
mempunyai 3 segmen
SISTEM PENCERNAAN
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai
anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke
dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau
merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
- Saluran pencernaan terdiri atas:
a. Mulut
b. Tenggorokan (faring)
c. Kerongkongan
d. Lambung
e. Usus halus
f. Usus besar
g. Rektum dan Anus.
Struktur Sistem Pencernaan
a. Mulut
Mulut merupakan jalan masuk makanan untuk sistem pencernaan. Bagian dalam
dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang
terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam,
asin dan pahit.
Mulut atau oris terdiri atas dua bagian yaitu 1. Bagian luar yang sempit atau
vestibula dimana terdapat didalamnya gusi, gigi, bibir dan pipi. 2. Bagian rongga mulut
dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan
mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring. Diluar mulut ditutupi oleh
kulit dan didalamnya ditutupi oleh selaput lendir (mukosa).
2. Sariawan
3. Infeksi Gusi.
4. Radang Mulut
5. Xerostomia
b. Tenggorokan ( Faring)
Faring merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Didalam
lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak
mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini
terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang
rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan
lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantaraan lubang yang disebut ismus fausium
Bagian superior bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian media bagian
yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior bagian yang sama tinggi dengan
laring.
1. Faringitis
c. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esophagus.
Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi
esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
1. Akalasia
2. Karsinoma esofagus
3. Amandel atau tonsil
d. Lambung
Lambung berawal dari esophagus dan berakhir pada duodenum usus halus.
Terdiri dari 3 bagian yaitu:
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Hati terletak di bawah diafragma. Hati dibagi menjadi 2 lobus utama yaitu lobus
kanan dan lobus kiri. Hati dihubungkan oleh rangkaian duktus. Bermula dari duktus
hepatikus kanan dan kiri, lalu bergabung menjadi satu pada duktus hepatikus utama.
Duktus hepatikus utama bergabung dengan duktus kistikus dari kandung empedu,
keduanya membentuk duktus empedu. Duktus empedu menuju duodenum dan
bermuara di ampula hepatopankreatikus bersama-sama dengan duktus pankreatikus.
Hati menampilkan 7 fungsi pokok yaitu:
1. Menghasilkan garam empedu, yang digunakan oleh usus halus untuk
mengemulsikan dan menyerap lipid
2. Menghasilkan antikoagulan heparin dan protein plasma seperti protrombin,
fibrinogen, dan albumin
3. Sel-sel retikuloendotelial hati, memfagosit (memangsa) sel-sel darah yang
telah rusak, juga bakteri
4. Menghasilkan enzim yang memecah racun atau mengubahnya menjadi
struktur yang tak berbahaya. Sebagai contoh, ketika asam amino hasil
pemecahan protein dipecah lagi menjadi energy, dihasilkan sampah-
sampah nitrogen beracun (misalnya ammonia) yang akan diubah menjadi
urea. Selanjutnya urea dibuang melalui ginjal dan kelenjar keringat.
5. Nutrient yang baru diserap akan dikumpulkan di hati. Tergantung kebutuhan
tubuh, kelebihan glukosa akan diubah menjadi glikogen atau lipid untuk
disimpan. Sebaliknya hati juga dapat mengubah glikogen dan lipid menjadi
glukosa kembali jika dibutuhkan.
6. Hati menyimpan glikogen, tembaga, besi, vitamin A, B12, D, E, dan K. Juga
menyimpan racun yang tak dapat dipecah dan dibuang (misalnya DDT)
7. Hati dan ginjal berperan dalam aktivasi vitamin D.
f. Kandung Empedu
Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan
sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia,
panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap – bukan
karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang
dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui
saluran empedu.
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus
seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada
derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari
pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum
digitorum, yang berarti dua belas jari.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum
melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh,
duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan
makanan.
Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot
usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan
dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula
dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri.
Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara
makroskopis.
1. Malabsorpsi.
2. Limfoma
Rektum
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara feses.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi,
yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding
rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering
kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali
dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan
pengerasan feses akan terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi
dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang
penting untuk menunda buang air besar.
Anus
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagiannya lagi dari
usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari
tubuh melalui proses defekasi (buang air besar) , yang merupakan fungsi utama anus.
SISTEM PERKEMIHAN
Sistem perkemihan atau urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuhlarut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem perkemihan dibagi menjadi:
1. Ginjal
Ginjal adalah sepasang organ yang terletak dibagian belakang kavum abdomalis
di belakang peritoneum pada sisi vertebra lumbalis III, dan terbungkus oleh kapsul
renalis. Berbentuk seperti biji buah kacang merah, ginjal berjumlah 2 buah kiri dan
kanan. Ginjal terdiri atas 3 area yaitu, korteks (kulit ginjal), medulla (bagian tengah
ginjal), pelvis renalis.
Fungsi ginjal:
Mengatur volume dan komposisi darah
Mengatur tekanan darah
Membantu mempertahankan keseimbangan asam basa (pH) darah.
Mengeluarkan komponen-komponen asing seperti pengeluaran obat, pestisida
dan zat-zat berbahaya lainnya.
2. Ureter
Ureter merupakan saluran yang berbentuk tabung dari ginjal ke bladder,
panjangnya 25-30 cm dengan diameter 6 mm. Ureter terdiri dari 2 saluran pipa untuk
mengalirkan urine dari ginjal ke kantung kemih (vesia urinaira). Sebagian ureter terletak
pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis. Lapisan dinding
ureter terdiri dari 3 lapisan:
SISTEM REPRODUKSI
Berikut adalah penjelasan tiap bagian pada alat reproduksi pria :
1. Skrotum
Skrotum merupakan alat yang digunakan untuk membungkus testis. Letak skrotum
yaitu diantara penis dan juga anus. Skrotum terletak di depan perineum. Skrotum ada
dua, atau sepasang, ada skrotum kanan dan skrotum kiri pada bagian ini krotum
dibatasi oleh jarignan ikat dan juga otot dartos. Otot ini memiliki fungsi sebagai alat
gerak bagi skrotum hingga skrotum dapat mengendur dan juga dapat mengerut. Pada
bagian skrotum juga memiliki serat-serat yang berasal dari penerusan otot luring dari
dinding perut atau biasa disebut dengan otot kremaster.
Memberi ruang untuk testis agar dapat bergerak. Baik bergerak menjahui tubuh
maupun bergerrak mendekati tubuh.
Mengatur suhu pada testis agar tetap terjaga yaitu dengan memberikan lingkungan
pada testis yang memiliki suhu dingin antara 1-8 derajat Celcius lebih dingin bila
dibandingkan dengan suhu pada tubuh.
2. Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter
sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu
badan agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh
atau lebih tepatnya di dalam skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri
berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma (spermatogenesis).
Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 - 3 minggu. Bentuk sperma
sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma
berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya.
Testis juga mempunyai tanggung jawab untuk membuat hormon testosteron. Hormon
ini merupakan hormon yang sangat berperan dalam perubahan anak laki-laki menjadi
dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain
yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
3. Epididimis
Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis memiliki satu epididimis
sehingga jumlahnya sepasang. epididimis adalah bagian organ pada alat reproduksi
yang memilki bentuk sebagai saluran yang berkelok kelok, saluran epdidimis berada
pada skrotum dan juga berada diluar testis. Apabila dilihat epdidimis ini berbentuk
hampir seperti huruf C
4. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot yang merupakan lanjutan
dari epididimis. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens
berfungsi sebagai penghubung antara epididimis dengan kantong sperma dan sebagai
tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.
5. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kandung mani adalah sebuah kantong yang dindingnya
menghasilkan getah sebagai makanan untuk sperma. vesikula seminalis juga berfungsi
untuk mensekresikan cairan dalam tubuh yang memiliki sifat basa, selain itu vesikula
seminalis ini berjumlah sepasang yaitu kanan dan kiri
6. Kelenjar bulbouretral
Kelenjar bulbouretral / Kelenjar cowper adalah sepasang kelenjar kecil eksokrin yang
terdapat pada sistem reproduksi pria. Kelenjar cowper terletak di belakang samping
(posterior-lateral) bagian uretra yang bermembran di dasar penis.
Kelenjar Cowper menghasilkan cairan pra ejakulasi atau cairan preseminal, yaitu cairan
transparan, tidak berwarna, kental yang dikeluarkan dari uretra ketika terjadi
peningkatan hasrat seksual, sebelum terjadi ejakulasi. Cairan ini membantu melubrikasi
uretra agar dapat dilewati spermatozoa, dan membantu menyingkirkan sisa urin dan
benda asing lainnya.
7. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala
terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat
melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran
dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama.
Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis
terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan
sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat dalam 'berhubunan' antara pria dan
wanita, serta sebagai saluran pengeluaran sperma, dan urine.
Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah
mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel
sperma (mimpi basah). Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang lebih 200 –
500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).
8. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan
urine ke luar tubuh melalui penis.
2. Testosteron
Hormon Testosteron merupakan hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam
spermatogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.
3. Laktogen
Hormon Laktogen merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang
bersama-sama dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.
4. Relaksin
Hormon Relaksin dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi
ligamen pelvis pada proses kelahiran.
5. Oksitosin
Hormon Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis. Oksitosin berperan pada proses kelahiran,
untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.
6. LH (Luteinizing Hormone)
Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini dapat merangsang proses
pembentukan korpus luteum atau badan kuning di dalam ovarium, setelah terjadi poses
pelepasan sel telur (ovulasi).
7. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH berperan
dalam proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai
spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Selain itu FSH juga
berperan merangsang produksi hormon estrogen pada wanita dan testoseron pada
pria.
8. Estrogen
Hormon Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Estrogen berperan
alam oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping
itu, hormon ini juga berperan untuk menghambat produksi FSH dan merangsang
produksi LH.
Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Pria
Berikut adalah penjelasan tiap bagian pada alat reproduksi pria :
1. Skrotum
Skrotum merupakan alat yang digunakan untuk membungkus testis. Letak skrotum
yaitu diantara penis dan juga anus. Skrotum terletak di depan perineum. Skrotum ada
dua, atau sepasang, ada skrotum kanan dan skrotum kiri pada bagian ini krotum
dibatasi oleh jarignan ikat dan juga otot dartos. Otot ini memiliki fungsi sebagai alat
gerak bagi skrotum hingga skrotum dapat mengendur dan juga dapat mengerut. Pada
bagian skrotum juga memiliki serat-serat yang berasal dari penerusan otot luring dari
dinding perut atau biasa disebut dengan otot kremaster.
Memberi ruang untuk testis agar dapat bergerak. Baik bergerak menjahui tubuh
maupun bergerrak mendekati tubuh.
Mengatur suhu pada testis agar tetap terjaga yaitu dengan memberikan lingkungan
pada testis yang memiliki suhu dingin antara 1-8 derajat Celcius lebih dingin bila
dibandingkan dengan suhu pada tubuh.
2. Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter
sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu
badan agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh
atau lebih tepatnya di dalam skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri
berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma (spermatogenesis).
Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 - 3 minggu. Bentuk sperma
sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma
berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya.
Testis juga mempunyai tanggung jawab untuk membuat hormon testosteron. Hormon
ini merupakan hormon yang sangat berperan dalam perubahan anak laki-laki menjadi
dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain
yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
3. Epididimis
Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis memiliki satu epididimis
sehingga jumlahnya sepasang. epididimis adalah bagian organ pada alat reproduksi
yang memilki bentuk sebagai saluran yang berkelok kelok, saluran epdidimis berada
pada skrotum dan juga berada diluar testis. Apabila dilihat epdidimis ini berbentuk
hampir seperti huruf C
4. Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot yang merupakan lanjutan
dari epididimis. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens
berfungsi sebagai penghubung antara epididimis dengan kantong sperma dan sebagai
tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.
5. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kandung mani adalah sebuah kantong yang dindingnya
menghasilkan getah sebagai makanan untuk sperma. vesikula seminalis juga berfungsi
untuk mensekresikan cairan dalam tubuh yang memiliki sifat basa, selain itu vesikula
seminalis ini berjumlah sepasang yaitu kanan dan kiri
6. Kelenjar bulbouretral
Kelenjar bulbouretral / Kelenjar cowper adalah sepasang kelenjar kecil eksokrin yang
terdapat pada sistem reproduksi pria. Kelenjar cowper terletak di belakang samping
(posterior-lateral) bagian uretra yang bermembran di dasar penis.
Kelenjar Cowper menghasilkan cairan pra ejakulasi atau cairan preseminal, yaitu cairan
transparan, tidak berwarna, kental yang dikeluarkan dari uretra ketika terjadi
peningkatan hasrat seksual, sebelum terjadi ejakulasi. Cairan ini membantu melubrikasi
uretra agar dapat dilewati spermatozoa, dan membantu menyingkirkan sisa urin dan
benda asing lainnya.
7. Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala
terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat
melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran
dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama.
Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis
terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan
sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat dalam 'berhubunan' antara pria dan
wanita, serta sebagai saluran pengeluaran sperma, dan urine.
Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah
mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel
sperma (mimpi basah). Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang lebih 200 –
500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).
8. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan
urine ke luar tubuh melalui penis.
2. Testosteron
Hormon Testosteron merupakan hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam
spermatogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.
3. Laktogen
Hormon Laktogen merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang
bersama-sama dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.
Baca Juga : Uniknya Bandara Gibraltar, miliki Jalan Raya Ditengah Landasan Pacu
4. Relaksin
Hormon Relaksin dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi
ligamen pelvis pada proses kelahiran.
5. Oksitosin
Hormon Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis. Oksitosin berperan pada proses kelahiran,
untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.
6. LH (Luteinizing Hormone)
Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini dapat merangsang proses
pembentukan korpus luteum atau badan kuning di dalam ovarium, setelah terjadi poses
pelepasan sel telur (ovulasi).
7. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH berperan
dalam proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai
spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Selain itu FSH juga
berperan merangsang produksi hormon estrogen pada wanita dan testoseron pada
pria.
8. Estrogen
Hormon Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Estrogen berperan
alam oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping
itu, hormon ini juga berperan untuk menghambat produksi FSH dan merangsang
produksi LH.