Anda di halaman 1dari 3

Kisah Kehidupan di Sekolah

Pagi hari yang cerah. Ryan seorang siswa SMA berangkat pergi kesekolah dengan jalan kaki.
Jarak Rumah Ryan dengan sekolahnya tidak terlalu jauh. Selama diperjalanan menuju kesekolah,
Ryan melihat suasana jalan yang ramai dilalui motor dan mobil.

Selama lebih kurang 15 menit berjalan, Ryan sudah tiba disekolah pada pukul 06:45. Gerbang
Sekolah ditutup pada pukul 07:00. Saat di depan pintu gerbang sekolah, seseorang memanggil
namanya.

“Ryan tunggu aku!”

Ryan menoleh kearah suara yang memanggilnya. Ternyata dia adalah teman Ryan yang bernama
Yoshi.

Yoshi merupakan orang Jepang campuran Indonesia. Ayahnya orang Indonesia dan Ibunya orang
Jepang. Ia pindah ke Indonesia karena urusan pekerjaan ayahnya.

“Kamu baru sampai?”tanya Ryan.

“Iya, aku baru sampai”jawab Yoshi.

“Kalau begitu kita pergi masuk kelas sama-sama”

“Baiklah”

Ryan dan Yoshi sampai di kelas dan langsung duduk di tempat mereka masing-masing.
Kebetulan Ryan dan Yoshi duduk bersebelahan.

Suasana kelas sangat riuh seperti dipasar. Ryan dan Yoshi sudah terbiasa dengan suasana kelas
seperti dipasar.

“Semuanya! Bu Dara mau masuk kelas!”ujar David.

David merupakan ketua kelas Ryan dan Yoshi. Ia dikenal baik kepada semua teman kelasnya. Ia
juga dekat dengan Ryan dan Yoshi.

“Selamat Pagi Ananda Semuanya!”ucap Bu Dara sambil memasuki kelas.

“Pagi Bu”jawab semua siswa di kelas.

“Baiklah sekarang buka Buku Paket Matematika Ananda Halaman 45, sekarang kita belajar
Penyajian Data Statiska”

Semua siswa membuka Buku Paket Matematikanya. Kecuali Yoshi yang masih merogoh isi
tasnya.
“Kamu kenapa Yoshi?”

“Haduh, Buku Paket Matematika ku ketinggalan. Perasaanku sudah ku masukan kedalam tas”

“Tenang, pakai Buku Paket Matematika ku ini. Kita baca berdua”

“Baiklah, kau adalah teman yang terbaik! Terimakasih telah memijamkan aku Buku Paket mu”

“Ah, bukan apa-apa”

Akhirnya mereka belajar Matematika dengan tenang.

2 jam pelajaran berlalu, saatnya waktu istirahat.

Ryan dan Yoshi pergi ke kantin bersama. Saat menuju ke kantin, Mereka berdua bertemu dengan
Lisa dan Jennie. Lisa dan Jennie merupakan teman Ryan sewaktu SMP.

“Hai Ryan! Hai Yoshi!”sapa Jennie.

“Hai”jawab mereka berdua.

“Kalian mau ka kantin?”tanya Lisa.

“Iya kami mau ke kantin”jawab Ryan.

“Kalau begitu kita pergi bersama ya!”

“Baiklah”

Lisa dan Jennie pergi bersama ke kantin bersama Ryan dan Yoshi. Akhirnya mereka sampai di
kantin. Mereka memesan Nasi Goreng bersama. Di Kantin mereka makan sambil bersenda
gurau.

“Ah iya! Ryan kamu belajar sama siapa tadi?”tanya Jennie.

“Tadi aku belajar dengan Bu Dara”jawab Ryan.

“Matematika ya? Bagaimana belajar dengan Bu Dara sejauh ini?”

“Menurutku baik-baik saja sejauh ini, memangnya kenapa?”

“Ah itu loh, Bu Dara mengajar di kelasku agar garang gitu”

“Serius?”

“Iya”ucap Lisa membenarkan ucapan Jennie

“Kenapa bisa begitu?”tanya Yoshi.


“Aku juga tidak tau, mungkin saja ada anak nakal kelas kami jadinya Bu Dara terbawa emosi
mengajarnya”jawab Lisa.

“Oh begitu? Aneh juga sih”ucap Yoshi.

“Sudah-sudah lebih baik lanjut makannya bentar lagi waktu istirahat akan habis”ujar Ryan.

Akhirnya mereka lanjut makan dengan tenang.

Setelah selesai makan mereka pergi ke kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran
berikutnya. Pelajaran berikutnya di kelas Ryan dan Yoshi adalah Biologi. Guru yang mengajar
mereka adalah Bu Yona.

“Baik ananda semua, saya akan memberikan kalian tugas kelompok percobaan perkecambahan.
Laporannya dikumpul minggu depan”

“Bu! Saya mau tanya bu, berapa orang dalam satu kelompok bu?”tanya salah seorang siswa.

“Dua orang atau boleh lebih ya!”

“Baik bu”

Setelah itu pelajaran lanjutkan hingga waktu pulang telah tiba.

Ryan bersiap-siap untuk pulang. Ia memasukkan barang-barangnya.

“Ryan! Bagaimana kita berkelompok mengerjakan percobaan pekercambahan?”

“Ide yang bagus! Kacang Hijau dan wadahnya aku sudah punya di rumah. Untuk Laporannya
kita buat bersama”

“Bagaimana aku ikut membantu untuk membuat kecambahnya?”

“Oh tentu!”

“Baiklah, kita pergi sekarang?”

“Ayo!”

Akhirnya mereka pulang bersama dan mengerjakan percobaan perkecambahan.

Anda mungkin juga menyukai