3.Bidang Peradilan
a.Membagi tiga jenis peradilan, yaitu peradilan untuk orang-orang Belanda dan Eropa;
peradilan untuk orang-orang Timur Asing; serta peradilan untuk orang-orang pribumi.
b.Membuat peraturan untuk pemberantasan korupsi.
4.Bidang Ekonomi
a.Mengeluarkan uang kertas.
b.Membentuk Dewan Pengawas Keuangan.
c.Menjual tanah-tanah kepda pihak swasta atau partikelir (Tionghoa/Arab).
d.Melakukan pemungutan pajak-pajak swasta.
e.Menerapkan penyerahan wajib berupa hasil bumi.
B.Pemerintahan Janssens (1811)
Setelah Daendels ditarik dari jabatannya, Louis Napoleon menunjuk Jan Willem
Janssens. Jassens pernah menjabat sebagai gubernur jendral di wilayah Tanjung Harapan
pada tahun 1802-1806.
Pada 28 Agustus 1811 Inggris berhasil menduduki Batavia. Janssens melarikan diri ke
Semarang tetapi akhirnya menyerah pada Inggris. Pengakuan kekalahan Belanda kepada
Inggris ini terjadi di Tuntang,Salatiga, pada tanggal 18 September 1811 yang ditandai dengan
penandatanganan Kapitulasi Tuntang. Isi Kapitulasi Tuntang sebagai berikut.
1.Pulau Jawa dan sekitarnya yang dikuasai Belanda diserahkan kepada Inggris.
2.Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris.
3.Orang-orang Belanda dapat di pekerjakan dalam pemerintahan Inggris.
Sebagai tokoh dari golongan liberal Raffles menginginkan adanya perubahan dalam
berbagai bidang. Perubahan tersebut diwujudkan Raffles melalui kebijakan berikut.
1.Bidang Pemerintahan
a.Menjalin hubungan baik dengan penguasa-penguasa local yang anti terhadap Belanda
b. Membagi Pulau Jawa menjadi delapan belas keresidenan.
c.Mengangkat para Bupati sebagai pegawai pemerintah sehingga mereka mendapat gaji
dalam bentuk uang.
2.Bidang Ekonomi
a.Memberlakukan sistem sewa tanah (landrente).
b.Menghapus segala bentuk penyerahan wajib hasil bumi.
c.Menghapus sistem kerja rodi dan perbudakan.
d.Melaksanakan monopoli
e.Menetapkan desa sebagai unit administrasi pemerintahan.
f.Menjual tanah kepada pihak swasta dan melanjutkan usaha penanaman kopi.
g.Memberi kebebasan dalam usaha perdagangan dengan member kesempatan rakyat untuk
menanam tanaman-tanaman yang laku dipasar internasional.