Anda di halaman 1dari 7

SISTEM PENGUKURAN DETAK JANTUNG MANUSIA MENGGUNAKAN

MEDIA ONLINE DENGAN JARINGAN WI-FI BERBASIS PC

Ahmad Nawawi Harahap1, Dr. Bisman Perangin-angin, M.Eng. Sc2


1
Mahasiswa Ekstensi Fisika Intrumentasi FMIPA USU
Email : nawi.hokage@gmail.com
2
Dosen Fisika FMIPA USU
Email : bipesu@yahoo.com

Abstract

Heart is a vital organ inside human body. Its function is for blood circulation
inside body through vein. Heart Beat frequency and strength are different from person
to person. Heart rate detection is needed to determine whether or not a heart condition..
Usually, the detection of heart beat is conducted by touching fein beat at human hand.
The method needs a high consentration and needs a stopwatch. Modern technology
allows us to produce automatic instruments to do heart beat monitoring through fein.
The instrument built will detect heart beat through blood flow frequency at hand finger,
and will process the information electronically. This instrument will show the total
heart beat in every minute and the beat rhythm in graphic visualitation using Graphic
PC, so that the result can be viewed on the monitor screen.

Keywords : Heart Beat, Blood Flow, PC

PENDAHULUAN Sistem yang dirancang ini


merupakan sistem yang mampu
Jantung bekerja melalui memberikan informasi kondisi detak
mekanisme secara berulang dan jantung seseorang. Cara kerja sistem ini
berlangsung terus menerus yang juga adalah dengan mengambil data hasil
disebut sebagai sebuah siklus jantung pendeteksi sensor detak jantung yang
sehingga secara visual terlihat atau disebut kemudian ditampilkan pada perangkat
sebagai denyut jantung. Melalui komputer. Pen-transferan data detak
mekanisme berselang - seling, jantung jatung ke PC menggunakan serial RS-232.
berkonstraksi untuk mengosongkan isi Dengan demikian, perawat dapat
jantung dan melakukan relaksasi guna mendeteksi dengan mudah kondisi
pengisian darah. Secara siklus, jantung kesehatan pasien sehingga dapat dengan
melakukan sebuah periode sistol yaitu cepat mengatasi masalah kesehatan tubuh
periode saat berkontraksi dan pasien bila ada gangguan pada detak
mengosongkan isinya (darah), dan periode jantung pasien.
diastol yaitu periode yang melakukan
relaksasi dan pengisian darah pada Tinjauan Pustaka
jantung. Kedua serambi mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan, dan kedua Sistem Konduksi Jantung
bilik juga mengendur dan berkontraksi Sistem konduksi jantung berfungsi
secara bersamaan pula untuk melakukan mengatur kerja jantung melalui sistem
mekanisme tersebut. kontraksi. Cara pengaturan kerja jantung

1
dapat diuraikan sebagai berikut. Simpul darah dipompa menuju ke seluruh tubuh
SA membangkitkan impuls dengan rate dan kepaladimana melalui pembuluh
normal sekitar 70 bpm (beat per menit). darah Aorta. Pembuluh darah Aorta
Impuls ini melalui bachmann’s bundle sendiri terdiri dari berbagai cabang
disebarkan ke seluruh dinding atrium, dimana urutan pembuluh yang terbesar
sehingga membuat sel-sel dalam dinding sampai terkecil adalah: Arteri, Arteriol,
atrium mengalami depolarisasi. dan Kapiler. Gambar dari alur tersebut
Depolarisasi pada atrium ini kemudian dapat dilihat pada Gambar 2. Frekuensi
diikuti oleh kontraksi atrium. kerja denyut jantung itu dasarnya
ditentukan oleh frekuensi aliran darah
yang masuk dalam jantung yang berasal
dari vena yang mana kondisinya
berbanding lurus dan juga faktor – faktor
luar. Pada aliran darah inilah terjadi
tegangan aksi yang menghasilkan
perubahan tegangan pada dinding sel.

Gambar 1. Sistem Konduksi Jantung

Dari atrium, impuls diteruskan ke


Simpul AV melalui internodal fiber. Di
dalam Simpul AV, impuls mengalami
penundaan sekitar 100 ms yang fungsinya
memberikan waktu kepada atrium untuk
menyelesaikan kontraksinya sebelum Gambar 2. Alur Peredaran Darah
ventrikel mulai berkontraksi. Dari Simpul
AV, impuls diteruskan ke Bundle of His,
ke Left dan Right Bundle branches, dan Sensor
menyebar ke seluruh dinding ventrikel Rangkaian sensor infra merah
melalui Purkinje fibers. Menyebarnya menggunakan fototransistor dan led infra
impuls ke seluruh dinding ventrikel merah. Fototransistor akan aktif apabila
membuat ventrikel mengalami terkena cahaya dari led infra merah.
depolarisasi yang kemudian diikuti Antara Led dan foto transistor dipisahkan
dengan kontraksi ventrikel. Setelah itu oleh jarak. Jauh dekatnya jarak
proses berulang kembali dimulai dari mempengaruhi besar intensitas cahaya
Simpul SA. yang diterima oleh foto transistor. Apabila
cahaya infrared tidak terhalang oleh
Alur Peredaran Darah benda, maka fototransistor akan aktif.
Transistor BC 547 tidak aktif karena tidak
Pertama kali darah dari pembuluh ada arus yang mengalir ke basis transistor
darah vena masuk ke Atrium Kanan, BC 547. Karena transistor tersebut tidak
kemudian menuju ke Ventrikel Kanan, aktif, maka tidak ada arus yang mengalir
kemudian menuju ke Paru–Paru, dimana dari kolektor ke emitor sehingga
dalam paru-paru ini terjadi pertukaran menyebabkan transistor BD 139 tidak
udara dari CO2 ke O2. Dari paru-paru aktif dan outputnya berlogik ‘1’ dan Led
darah menuju ke Atrium Kiri, kemudian padam. Apabila antara Led dan foto
menuju ke Ventrikel Kiri. Setelah itu transistor terhalang oleh benda, foto

2
transistor akan tidak aktif, sehingga Sensor Detak Mikrokontroller
transistor BC 547 akan aktif karena ada Jantung AT59S51
arus mengalir ke basis transistor BC 547.
Dengan transistor dalam keadaan on,
maka arus mengalir dari kolektor ke Interface
emitor sehingga menyebabkan transistor RS-232
BD 139 on dan outputnya berlogik ‘0’
serta Led menyala.
PC
Tujuan dan Manfaat
Sistem ini bertujuan untuk
Jaringan
merencanakan suatu alat untuk mengambil Wi-Fi
SmartPhone Wi-Fi
data denyut jantung manusia dari Adapter
retrosensor untuk mengetahui heart rate
pasca aktifitas. Data denyut jantung tersebut Gambar 3. Blok Diagram
diambil dari sensor yang di letakkan di
ujung jari manusia. Yang nantinya akan Sensor mendeteksi jari, kemudian
diketahui denyut jantung manusia atau cahaya Infrared akan terpancar dan
pasien tersebut normal atau tidak. Hasil mengenai ujung jari. Kemudian cahaya
percobaan yang diharapkan adalah berupa yang terpancar akan mendeteksi jari
detak jantung per menit dan pulsa - pulsa manusia, aliran darah yang seiring dengan
yang ditampilkan di layar monitor dan dapat detak jantung akan membuat cahaya
disimpan dalam memori, selain itu hasil inframerah berubah sehingga akan
dapat dibandingkan dengan data referensi terdeteksi oleh phototransistor akibat
dari alat ukur detak jantung standar. perubahan cahaya tersebut. Cahaya yang
Dengan berhasilnya alat yang berubah di ubah menjadi tegangan melalui
dibuat ini diharapkan, pendeteksian dini phototransistor.
kelainan pada jantung sehingga dapat Kemudian Penguat akan
dengan cepat mengetahui kondisi jantung menguatkan pulsa – pulsa dari detak
seseorang. jantung yang telah di ukur sehingga dapat
diterima oleh mikro yaitu dari orde
millivolt ke orde volt. Data yang sudah
METODE PENELITIAN dikirim tersebut akan diolah pada
Sistem pengukuran detak jantung mikrokontroler dan hasilnya akan dikirim
manusia menggunakan jaringan wi-fi ke PC melalui serial RS-232. Data yang
terdiri dari Sensor, Mikrokontroler diterima PC berupa pulsa – pulsa detak
AT59S51, Interface, CPU, Adaptor wi-fi jantung per-menit dan data - data tersebut
dan Smartphone. Perancangan sistem tersimpan di Ms.Excel. Secara bersamaan
monitoring detak jantung manusia Router Wi-fi akan memancarkan sinyal
menggunakan jaringan wi-fi ditunjukkan dan kemudian data - data dari PC akan di
pada gambar 3. berikut : ambil datanya pada smartphone dengan
jaringan wi-fi dan tampilan pada
smartphone akan sama tampilan pada PC.

Sistem Pengukuran
Sensor akan mendeteksi detak
jantung melalui jari dimana antara
inframerah dengan phototransistor akan
mendeteksi aliran darah yang melalui jari
manusia aliran darah yang seiring dengan
detak jantung akan membuat cahaya

3
inframerah berubah sehingga akan Ujung jari pada sensor, cahaya
terdeteksi oleh phototransistor yang Infrared akan terpancar dan mengenai
kemudia diubah menjadi besaran ujung jari. Secara siklus, jantung
tegangan. melakukan sebuah periode sistol yaitu
periode saat berkontraksi dan
mengosongkan isinya (darah), dan periode
diastol yaitu periode yang melakukan
relaksasi dan pengisian darah pada
jantung, sensor mengukur detak jantung
berdasarkan prinsip peredaran darah
akibat pompa jantung. Cahaya yang
terpancar akan mendeteksi jari manusia,
aliran darah yang seiring dengan detak
jantung akan membuat cahaya inframerah
berubah sehingga akan terdeteksi oleh
phototransistor akibat perubahan cahaya
Gambar 4. Rangakaian Sensor
tersebut.

Pada saat phototransistor Flowchart


menerima cahaya maka phototransistor
ON sehingga Vout dihubungkan ke
ground melalui photo transistor sehingga Start
Vout berlogika LOW dan sebaliknya pada
saat tidak menerima cahaya maka
Inisialisasi
phototransistor OFF dan Vout
Port Serial
dihubungkan ke Vcc melalui RL sehingga
berlogika HIGH. Kemudian pada saat
phototransistor menerima cahaya maka
phototransistor mendapat bias basis
sehingga phototransistor ON dan Vout Baca Pulsa
dihubungkan ke ground sehingga Vout Detak Jantung
berlogika LOW. Kemudian pada saat dengan sensor
phototransistor tidak menerima cahaya
makan phototransistor OFF dan basis
tidak mendapat bias maju sehingga Kirim Data
phototransistor OFF dan Vout ke PC Server
dihubungkan ke Vcc melalui RL sehingga
Vout berlogika HIGH.
Tampilkan di Layar
Monitor dan Smartphone

Stop

Gambar 6. Diagram Alir


Gambar 5. Pengukuran Detak Jantung

4
HASIL DAN PEMBAHASAN “Nama, Usia, Pekerjaan dan Alamat”
orang yang di ukur, kemudian di klik
Mendeteksi Pulsa - pulsa tombol “Trace” lalu di ukur detak jantung
tunggu sampai pulsa – pulsa muncul
JNB PULSE, $ sekitar 5 pulsa. Kemudia di klik tombol
Mov A,#’P’ “Start” maka proses pengukuran berjalan.
Acall serialout
JB PULSE, $ Pengukuran dilakukan selama 30 detik,
Acall Relay200ms kemudian hasil dari pengukuran akan
Ajmp loop muncul seperti gambar 4.4. Hasilnya
berupa “80 BPM (Beat Per Menit)” atau
Perintah di atas digunakan untuk 80 detak / menit. Lalu di klik tombol
mendeteksi pulsa yang dikirim oleh “Save” untuk menyimpan data – data hasil
detector denyut jantung. Bila bit pada P1.0 pengukuran.
berlogika 0 perintah akan menunggu Kemudian pada pengukuran
hingga port tersebut berlogika 1. Artinya berikutnya, di klik terlebih dahulu tombol
telah terdapat pulsa yang masuk ke port, “Clear Data” agar data – data pada
dengan demikian controller akan pengukuran sebelumnya terhapus.
mengirim satu kode yaitu P ke PC. Setelah Kemudian dilakukan sesuai pengukuran
itu program akan menunggu hingga port pertama.
tersebut berlogika 0 kembali. Tundaan
200 ms untuk mengurangi pulsa – pulsa DataBase
liar yang tidak di inginkan. Data-data berikut adalah Database
yang penyimpanannya di Ms.Excel
Pengiriman Data melalui Ms.Visual Basic 6.0 dan
pengukurannya dilalukan secara berkala
Serial_Out: sebanyak tiga kali pengukuran pada setiap
Clr TI
Mov SBUF,A
orang.
TungguKirim:
Jnb TI,TungguKirim Tabel 1. Database Pengukuran
Ret
Detak
Usia
Nama Pekerjaan Alamat Jantung
Perintah di atas untuk mengirim (thn)
/ Menit
data melalui port serial dengan Nawawi 23 Mahasiswa Medan 80
memanfaatkan bendera TI (Transmitter
Fikri 22 Mahasiswa Medan 77
Intergral Flag) data akan terus dikirim
Roma 21 Mahasiswa Medan 66
hingga TI berlogika 1.
Gita 18 Mahasiswa Medan 74
Hasil Rezi 22 Mahasiswa Medan 86
Mizan 25 Wiraswasta Medan 82
Ekrad 21 Mahasiswa Medan 84

Hasil dari data terdiri dari tujuh


orang yang menunjukkan setiap orang
memiliki detak jantung yang berbeda
tergantung kondisi dan saat tertentu.

Gambar 7. Hasil Pengukuran

Sebelum dilakukan pengukuran


detak jantung, terlebih dahulu dimasukkan
5
Data Analisa Pengukuran hasil referensi. Hasil pengukuran secara
menunjukkkan bahwa persentase error
Tabel 2. Hasil Pengukuran tidak lebih dari 8 % sehingga masih dapat
ditoleransi.
Hasil Hasil Sinyal tersebut merupakan pulsa
No. Nama Referensi Alat Error %
(bmp) (bpm)
detak jantung. Jumlah detak jantung rata-
77 76 1,29 %
rata adalah 60-90. Jika data pengukuran
1. Nawawi 80 80 0%
detak jantung per menit sekitar 60 – 100
81 76 6,14 %
detak per menit maka detak jantung
Rata - rata Persentase Error % 2,48 % manusia tersebut bisa dikatakan normal
81 77 4,93 %
2 Fikri 86 86 0%
85 83 2,35 % KESIMPULAN DAN SARAN
Rata - rata Persentase Error % 2,42 %
69 66 4,34 % Kesimpulan
3 Roma 72 68 5,55 % Hasil Pengujian pada rangkaian
68 70 2,85 %
pendeteksi detak jantung belum sesuai
Rata - rata Persentase Error % 4,24 %
75 74 1,33 %
dengan adanya error tetapi sentifitas alat
4 Gita 67 70 4,28 % pendeteksi denyut jantung ini sudah dapat
74 72 2,70 % digunakan dan dikembangkan. Total rata-
Rata - rata Persentase Error % 2,77 % rata persentase relatif error (%)
80 86 6,97 % keseluruhan untuk tujuh sampel
5 Rezi 85 82 3,52 % pengukuran adalah 3,62 %. Rancangan
83 80 3,61 % alat yang digunakan terdiri dari rangkaian
Rata - rata Persentase Error % 4,7 % sensor, rangkaian amplifier untuk denyut
84 78 7,14 % jantung, rangkaian komparator,
6 Mizan 82 76 7,31 %
mikrokontroller dan monitor grafik. Noise
76 80 5%
yang terdapat pada sinyal diabaikan,
Rata - rata Persentase Error % 6,48 %
83 82 1,2 %
karena hanya mencari denyutan jantung
7 Ekrad 89 64 5,61 % yang muncul. Sehingga nanti dapat
86 86 0% diketahui pulsa heartrate-nya.
Rata - rata Persentase Error % 2,27 %
Saran
Rata - rata Keseluruhan Error % 3,62 % Untuk mendapatkan hasil yang
lebih maksimal perlu digunakan sensor
Dapat dilihat bahwa hasil yang mampu mendeteksi detak jantung
pengukuran detak jantung menunjukaan yang lebih sensitif dan memiliki noise
nilai kesalahan yang relatif kecil dan yang sedikit. Agar dilakukan peningkatan
hasilnya hampir stabil antara pengukuran kemampuan pada alat ini, sehingga
satu dengan dengan yang lain dan semakin cerdas dengan meng-
dilakukan sebanyak tiga kali antara kombinasikan dengan komponen lain,
masing - masing alat akan menunjukkan sehingga sistem kerjanya akan lebih baik
bahwa data hasil pengukuran mengalami lagi.
kesalahan ( error ) yang cukup kecil.
Pada pembuatan sensor detak DAFTAR PUSTAKA
jantung ntelah didapatkan hasil berupa
sinyal detak jantung yang masih dapat Agfianto, 2002, Belajar Mikrokontroler
terdeteksi pada jari tangan dan hasil AT89C51/52/55 Teori dan
pengukuran seperti pada tabel 2 telah Aplikasi, Edisi Pertama Penerbit:
dibandingkan dengan pengukuran dengan Gava Media, Yogyakarta,

6
Agfianto, 2002, Teknik Antarmuka
Komputer: Konsep dan Aplikasi,
Edisi Pertama, Penerbit: Graha
Ilmu, Yogyakarta,
Andi, 2003, Panduan Praktis Teknik
Antarmuka dan Pemrograman
Mikrokontroler AT89S51,
Penerbit PT Elex Media
Komputindo, Jakarta
Firmansyah, D., 2003, Akuisisi Data EKG
Berbasis Komputer, UGM,
Yogyakarta.
John Miano,Tom Cabanski, Harold Howe,
Visual Basic , 1997
John G. Webster, ”Medical
Instrumentation ( Aplication and
Design ), Houghton Mifflin
Company, Boston, 1978.
Scot W.N well, Ipswich, dan Mass.1993 .
Pressure Signal Prosessing
Aparatus and Methode for An
Automatic Bloodpressure Gauge.
United .U.S patent
Peter Strong. 1973. ”Biomedical
Measurements”. Tektronix, Inc.
Beaverton. Oregon 97005.

Anda mungkin juga menyukai