Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO a BLOK 18

Tutor : dr. VVenny larasati


Disusun oleh: Kelompok B7
Kelas Beta 2016

Miranti Adi Ningsih 04011181621008


Rizka Dwi Patriawati 04011181621016
M. Syahril Sidiq 04011181621018
Oktavianti Wella Savitri 04011181621019
Aira Priamas Silitonga 04011281621073
Fathur Afif Moulana 04011281621114
Anisah Rizqa Syafitri 04011281621115
Afrida Yolanda Putri 04011281621145
Bella Stevanny 04011281621154
Aldo Aulia Rahman 04011281621157

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang
berjudul “Laporan Tutorial Skenario B Blok 17” sebagai tugas kompetensi
kelompok.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan syukur,
hormat, dan terima kasih kepada :
1. Tuhan yang Maha Esa, yang telah merahmati kami dengan kelancaran
diskusi tutorial,
2. dr. Ella Amalia, M. Kes. selaku tutor kelompok B7
3. Teman-teman sejawat FK Unsri, terutama kelas PSPD Beta 2016
Semoga Tuhan memberikan balasan pahala atas segala amal yang
diberikan kepada semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan
tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga
kita selalu dalam lindungan Tuhan.

Palembang, 12 September 2018

Kelompok B8

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................iii
Kegiatan Diskusi ................................................................................................1
Skenario ..............................................................................................................2
I. Klarifikasi Istilah.....................................................................................3
II. Identifikasi Masalah.................................................................................4
III. Analisis Masalah......................................................................................5
IV. Keterbatasan Ilmu Pengetahuan............................................................44
V. Sintesis...................................................................................................45
VI. Kerangka Konsep...................................................................................89
VII. Kesimpulan............................................................................................90
Daftar Pustaka...................................................................................................91

iii
KEGIATAN DISKUSI

Tutor : dr. Ella Amalia, M. Kes.


Moderator : Rizka Dwi Patriawati
Sekretaris 1 : Bella Stevanny dan Oktavianti Wella Savitri
Sekretaris 2 : Ridha Afrida
Pelaksanaan : 10 dan 12 September 2018
10.00-12.30 WIB

Peraturan selama tutorial:


1. Semua peserta wajib aktif dalam kegiatan diskusi
2. Mengangkat tangan sebelum menyampaikan pendapat.
3. Menjawab dan menyampaikan pendapat apabila telah diizinkan oleh moderator.
4. Tidak langsung menyanggah pendapat orang lain.
5. Tidak diperbolehkan mengoperasikan hp setelah tahap klarifikasi istilah.
6. Meminta izin terlebih dahulu dari moderator jika hendak keluar

4
SKENARIO A BLOK 18 TAHUN 2018
Seorang anak laki-laki M, berusia 8 tahun, mengeluhkan timbul lenting berisi air di
hampir seluruh tubuh disertai gatal. Kisaran 5 hari lalu pasien mengeluh demam tinggi disertai
batuk dna pegal-pegal. Ibu pasien memberikan obat penurn panas dan obat batuk sirup namun
tidak ada perbaikan. Kisaran 3 hari lalu timbul bercak merah disertai lenting berisi air,
beberapa buah di dada yang terasa gatal. Keesokan harinya lenting baru muncul hampir
seluruh tubuh di wajah, perut, punggung, lengan, dan tungkai. Karena gatal, pasien
menggaruk lenting tersebut sehingga pecah menjadi lecet dan keropeng. Teman sekolah
pasien juga mengalami keluhan yang sama.

Status generalikus
Keadaan umum/kesadaran : tampak sakit sedang atau compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Denyut nadi : 88 x/menit
Laju pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 390C
Berat badan : 26 kg
Tinggi badan : 128 cm

Pemeriksaan Dermatologikus
Regio generalisata : vesikel, multipel, milier-lentikuler, diskret hingga konfluen dengan dasar
eritem
Regio trunkus : erosi-ekskoriasi sebagian ditutupi krusta

5
I. Klarifikasi Istilah
No
Istilah Pengertian
.
Lenting Vesikel/bula: kulit melepuh yang muncul pada kulit
1.
berbentuk gelembung yang mengandung cairan
Gatal Pruritus: sensasi kulit yang tidak nyaman, menimbulkan
2.
keinginan untuk menggaruk/menggosok kulit
3. Lecet Luka, terkelupasnya kulit
4. Keropeng Kerak atau kotoran yang mengering pada luka
5. Vesikel Kantung berisi cairan dengan ukuran <0,5 cm
6. Milier Lesi yang berbentuk menyerupai biji padi-padian
Lentikuler Ukuran lesi kulit sebesar biji jagung dengan bentuk
7.
biconvex seperti lensa
8. Diskret Lesi yang terpisah-pisah (tidak menyatu)
Konfluen Lesi yang bergabung (menyatu) menjadi lesi yang lebih
9.
besar
Eritem Perubahan warna kulit menjadi merah karena
10.
vasodilatasi kapiler tanpa disertai perubahan bentuk
Erosi Kerusakan kulit sampai epidemis (belum mencapai
11.
membran basalis) sehingga tidak berdarah
Ekskoriasi Kerusakan kulit sampai ujung stratum papillaris dermis
12. sehingga kulit tampak merah disertai bintik-bintik
pendarahan
Krusta Lapisan luar yang padat yang terbentuk melalui
13.
pengeringan eksudat/sekresi cairan tubuh
14. Regio trunkus Regio batang tubuh

II. Identifikasi Masalah


No. Pernyataan Kesesuaian Konsen
1. Seorang anak laki-laki M, berusia 8 Tidak Sesuai ***
Harapan
tahun, mengeluhkan timbul lenting
berisi air di hampir seluruh tubuh
disertai gatal.
2. Kisaran 5 hari lalu pasien mengeluh Tidak Sesuai **
Harapan
demam tinggi disertai batuk dan
pegal-pegal. Ibu pasien memberikan
obat penurun panas dna obat batuk
sirup namun tidaka da perbaikan.
3. Kisaran 3 hari lalu timbul bercak Tidak Sesuai *
Harapan
merah disertai lenting berisi air,
beberapa buah di dada yang terasa
gatal.
4. Keesokan harinya (2 hari lalu) lenting Tidak Sesuai *
Harapan
baru muncul hampir seluruh tubuh di
wajah, perut, punggung, lengan, dan

6
tungkai. Karena gatal, pasien
menggaruk lenting tersebut sehingga
pecah menjadi lecet dan keropeng.
Teman sekolah pasien juga
mengalami keluhan yang sama.

5. Status generalikus Tidak Sesuai **


Harapan
Keadaan umum/kesadaran : tampak
sakit sedang atau compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Denyut nadi : 88 x/menit
Laju pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 390C
Berat badan : 26 kg
Tinggi badan : 128 cm
6. Pemeriksaan Dermatologikus
Regio generalisata : vesikel,
multipel, milier-lentikuler, diskret
hingga konfluen dengan dasar eritem
Regio trunkus : erosi-ekskoriasi
sebagian ditutupi krusta

7
III. Analisis masalah
1. Seorang anak laki-laki M, berusia 8 tahun, mengeluhkan timbul lenting berisi air di
hampir seluruh tubuh disertai gatal.
a. Bagaimana keterkaitan usia dan jenis kelamin terhadap keluhan M?
b. Apa yang menyebabkan mengeluhkan timbul lenting berisi air di hampir seluruh
tubuh disertai gatal pada M?
c. Bagaimana mekanisme timbulnya lenting berisi air di hampir seluruh tubuh
disertai gatal?
d. Bagaimana edukasi penanganan lenting dan gatal di rumah (pre-hospital)?
e. Apa saja organ yang terlibat dalam kasus? Kulit
f. Bagaimana histofisiologi kulit (normal) dibandingkan pada kasus (histopatologi)?
2. Kisaran 5 hari lalu pasien mengeluh demam tinggi disertai batuk dan pegal-pegal. Ibu
pasien memberikan obat penurun panas dan obat batuk sirup namun tidak ada
perbaikan.
a. Apa penyebab demam tinggi disertai batuk dan pegal-pegal pada kasus?
b. Apa hubungan demma tinggi, batuk, dna pegal dengan keluhan dermatologikus
yang dialami M?
c. Mengapa setelah diberikan obat penurun panas dan obat batuk sirup tidak ada
perbaikan?
d. Apa makna klinis (stage) 5 hari lalu pasien mengeluh demam tinggi disertai batuk
dan pegal-pegal?
e. Apa saja gejala sistemik yang mungkin muncul pada penyakit yang diderita anak
M dan mekanismenya?
3. Kisaran 3 hari lalu timbul bercak merah disertai lenting berisi air, beberapa buah di
dada yang terasa gatal.
a. Apa makna klinis (stage) kisaran 3 hari lalu timbul bercak merah disertai lenting
berisi air, beberapa buah di dada yang terasa gatal?
b. Bagaimana gambaran efloresensi kulit bercak merah disertai lenting berisi air,
beberapa buah di dada yang terasa gatal? (termasuk kasih nama efloresensinya)
c. Apa kandungan cairan di dalam lenting? Mungkin virus dll
4. Keesokan harinya (2 hari lalu) lenting baru muncul hampir seluruh tubuh di wajah,
perut, punggung, lengan, dan tungkai. Karena gatal, pasien menggaruk lenting tersebut
sehingga pecah menjadi lecet dan keropeng. Teman sekolah pasien juga mengalami
keluhan yang sama.
a. Bagaimana pola penyebaran dari efloresensi pada M (sejak 3 hari lalu hingga
sekarang)?
b. Bagaimana gambaran efloresensi kulit pada M 2 hari yang lalu (lenting tersebut
sehingga pecah menjadi lecet dan keropeng)?
c. Bagaimana komplikasi yang diakibatkan oleh pecahnya lenting menjadi lecet dan
keropeng?
d. Bagaimana cara transmisi penyakit pada M?
e. Kapan saja masa infeksius penyakit pada M?
5. Status generalikus
Keadaan umum/kesadaran : tampak sakit sedang atau compos mentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Denyut nadi : 88 x/menit

8
Laju pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 390C
Berat badan : 26 kg
Tinggi badan : 128 cm
a. Bagaimana interpretasi KU dan tanda-tanda vital M (anak)?
b. Bagaimana mekanisme hasil abnormal KU dan tanda-tanda vital M (anak)?
Termasuk status gizi (kurva BB TB)
6. Pemeriksaan Dermatologikus
Regio generalisata: vesikel, multipel, milier-lentikuler, diskret hingga konfluen dengan
dasar eritem
Regio trunkus: erosi-ekskoriasi sebagian ditutupi krusta
a. Bagaimana interpretasi pemeriksaan (status dermatologikus) M berserta gambaran
klinisnya?
b. Bagaimana mekanisme hasil abnormal pemeriksaan dermatologikus M?
c. Mengapa lesi pada penyakit M polymorph?
d. Apa saja tipe-tipe efloresensi kulit (berserta gambar)?
7. Hipotesis: M, anak laki-laki 8 tahun, mengeluhkan timbul lenting berisi air di hambpir
seluruh tubuh disertai gatal suspek varicella.
a. Apa diagnosis banding kasus?
b. Apa diagnosis kerja kasus?
c. Bagaimana pathogenesis kasus?
d. Bagaimana patofisiologi kasus?
e. Apa saja klasifikasi kasus?
f. Apa saja manisfestasi klinis kasus?
g. Apa saja pemeriksaan tambahan yang belum dilakukan tapi perlu?
h. Bagaimana tatalaksana farmako dan non farmako (disesuakan dengan kasus)?
Kapan boleh diberi antivirus (tdk perlu saat sudah krusta semua) saat lesi aktif
i. Bagaimana edukasi dan pencegahan kasus? Letak lesi, apakah menimbulkan scar,
mandi, boleh digaruk/tidak, makan apa
j. Apa saja komplikasi kasus?
k. Bagaimana prognosis kasus
l. Apa SKDI kasus?

IV. Hipotesis
M, anak laki-laki 8 tahun, mengeluhkan timbul lenting berisi air di hampir seluruh tubuh
disertai gatal suspek varicella.

V. Learning Issue
1. Histofisiologi kulit normal dan histopatologi pada kasus
2. Efloresensi kulit
3. Varicella

9
a. Diagnosis Banding
b. Diagnosis Kerja
c. Algoritme Penegakan Diagnosis
d. Definisi
e. Epidemiologi
f. Faktor Risiko
g. Etiologi
h. Patogenesis BELLA ALDO
i. Patofisiologi
j. Klasifikasi Kasus
k. Manifestasi Klinis
l. Pemeriksaan Tambahan
m. Tatalaksana BELLA
n. Edukasi dan Pencegahan
o. Komplikasi
p. Prognosis
q. SKDI
4. Pemeriksaan Dermatologikus

10
VI. Keterbatasan Ilmu Pengetahuan
Pokok What I What I don’t What I have to How will
No Bahasan Know know prove I learn
Anatomi
dan Anatomi
Histologi dan
Fisiologi
1. Telinga Histologi
Pendengaran
Dalam, Telinga
Fisiologi Dalam
Pendengaran
 Etiologi
 Pathogenesis
 Penegakan
 Definisi  Staging
diagnosis
 Klasifik Hipertrofi
 Pemeriksaan
asi tonsil
penunjang Jurnal
2. Presbikusis  Manifest  Edukasi dan
 Diagnosis
asi pencegahan
 Banding
Klinis  Komplikasi Textbook
 Tatalaksana
 Prognosis

Internet
 Pemeriksaan
Otoskopi
 Pemeriksaan
Pemeriksaan
3. anterior
lokalis THT
rhinoscopy
 Pemeriksaan
Orofaring
 Garputala
Pemeriksaan
4.  Audiometri
penunjang
 Timpanometri

11
VII. Sintesis
5. Anatomi, fisiologi, histologi Telinga Dalam WELLA ALDO AIRA
6. Presbikusis
a. Diagnosis Banding MIRANTI SYAHRIL ASHYA
b. Diagnosis Kerja
c. Algoritme Penegakan Diagnosis
d. Definisi
e. Epidemiologi
f. Faktor Risiko
g. Etiologi
h. Patogenesis BELLA WELLA RIDHA FATHUR
i. Patofisiologi
j. Klasifikasi Kauss
k. Manifestasi Klinis
l. Pemeriksaan Tambahan
m. Tatalaksana + rehab BELLA RIZKA AIRA
n. Edukasi dan Pencegahan***
o. Komplikasi
p. Prognoaia
q. SKDI
7. Pemeriksaan Lokalis (termasuk vital sign) RIZKA ALDO RIDHA
8. Pemeriksaan Penunjang ASHYA FATHUR SYAHRIL

12
KERANGKA KONSEP

VI. KESIMPULAN

13
Tn. R, pensiunan guru 65 tahun, mengalami tuli sensorineural bilateral progresif, tinnitus
frekuensi tinggi, dan cocktail party deafness karena presbikusis.

14
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL FK UNS. 2012. Keterampilan Pemeriksaan Hidung Telinga
Tenggorok. (online). http://fk.uns.ac.id/static/file/GABUNGAN_MANUAL_SMT_5-
2012-ED.pdf. Diakses tanggal 3 April 2018
Ballenger. 2009. Hidung dan Sinus Paranasal. In: Penyakit Telinga, Hidung,Tenggorokan,
Kepala, dan Leher; jilid I. Tangerang: Bina Rupa Aksara. p. 4–243.
Bluestone, C. D. & Klein, J. O. 2007, Otitis Media in Infants and Children (4th ed.). Ontario:
Decker Inc
Buku Ajar Ilmu Penyakit THT. Ed.3.1998. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
Chahine, E. B., et al. 2013. "Management of Streptococcal Pharyngitis". US Pharm. 38(7):51-56.
Dhingra, P.L.. 2007. Disease of Ear Nose and Throat. New Delhi: Elsevier.
Evelyn C.Pearce. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta: PT Gramedia
Howard L, M Pais. 2005. Sinus Surgery : Endoscopic and Microscopic Approaches. New York :
Thieme. p 16-19
Iskandar, N., Soepardi, E., & Bashiruddin, J., et al (ed). 2007. Buku Ajar Ilmu. Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorokan Kepala dan Leher. Edisi ke-. 6. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
Joachim, L., et al. 2010. "Pragmatic Scoring System for Pharyngitis in Low-Resource Settings".
Pediatrics. 126(3):111.
Lab.Keterampilan Biomedik PPD Unsoed. Fisik Diagnostik THT. (online)
https://www.scribd.com/document/117993050/pemeriksaan-tht . Diakses tanggal 3
April 2018
Lowry, LD, Onart, S 2003. Anatomy and physiology of the oral cavity and pharynx. Ballenger`s
Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery. 16th ed. Hamilton, Ontario. p. 1009-1019
Mc Isaac, W. J., et al. 2004. "Empirical Validation of Guidelines for the Management of
Pharyngitis in Children and Adults". JAMA. 291(13):1587-1595
Mulder, A. A. H.. 1999. "Pharyngitis, Tonsillitis, and Laryngitis". MIMS Disease Review.
Omar, Rahmat. 2010. “Gallery of Otholaryngology and head& neck surgery”. (online)
http://drrahmatorlummc.com/headnecksurgerypics.htm. Diakses tanggal 3 April 2018
PERHATI-KL. 2015. Panduan Praktik Klinis Prosedur Tindakan THT-KL. Jakarta: PERHATI-
KL.

15
Price, Sylvia Anderson dan Lorraine McCarty Wilson. 2005. Patofisologi: Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Probst R, Grevers G, Iro H. 2006. Basic Otorhinolaryngology. Thieme. New York.
Randel, A.. 2011. "AAO–HNS Guidelines for Tonsillectomy in Children and Adolescents". Am
Fam Physician. 84(5):566-573.
Sherwood Lauralee, 2007, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Jakarta:EGC
Snell, R. 2011. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta: EGC.
Soetjipto D, Wardani R. 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala
dan Leher. Edisi Keenam. Jakarta : FK UI. p.118-122.
Sudoyo, Aru W., dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Syaiffudin. 2004. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Edisi ketiga. EGC. Jakarta
Tanto, C., et al. 2014. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi IV. Jakarta: Media Aesculapius.
Wang YG, Tio TL, Soehendra N. Endoscopic dilation of esophageal stricture without
fluoroscopy is safe and effective. World J Gastroenterol 2002,8(4): 766-8.
Will Corbridge. 1998. Rogan H. Essential ENT Practice: A Clinical Text. 19-20 p. 127-135
Winther B, Doyle WJ, Alper CM. “A high prevalence of new onset otitis media during parent
diagnosed common colds”. Int J Pediatr Otorhinolaryngol. 2006. 70(10):1725-30.
Diakses tanggal 3 April 2018
Wright A.1997. Anatomy and ultrastructure of the human ear. Dalam : Gleeson M, Ed. Scott
Brown’s Basic sciences. 6th Ed. Great Britain: Butterworth- Heinemann,

16

Anda mungkin juga menyukai