Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAHLUK LAIN

DosenPengampu :Dr. RAMLI NUR, MA

DisusunOleh : KELOMPOK C1

1. ANISA CAROLA BR BARUS (1193113036)


2. RARA NURIL MAGHFIRAH (1193113041)
3. WIDYA AYU ARINDA ( 1193113040)

Kelas : REG C PGPAUD 2019

DINI KOMARDINI KOMARIAH RANGKUTI

. PAUD 2019

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
MANUSIA DENGAN MAKHLUK LAIN”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Negeri Medan.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen
kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Medan, Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Tujuan......................................................................................................................4
C. Manfaat....................................................................................................................4
BAB  II ISI BUKU.............................................................................................................6
A. Perbedan Manusia dengan Mahluk Lainnya............................................................6
B. Persamaan Manusia dengan Mahluk Lainnya.........................................................7
C. Perbedaan dan Persamaan Manusia dengan Maluk lainnya....................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11
Daftar Pustaka...................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT,
kesempurnaan yang dimiliki manusia sebagai satu anugerah untuk memenuhi tanggung jawab
menjaga dan melestarikan bumi ini. Manusia merupakan makhluk yang sangat menarik, oleh
karena itu banyak kalangan yang membicarakan tentang manusia. Banyak dari lembaga tinggi
yang mengkaji tentang hakekat manusia. Para ahli telah mencetuskan pengertian manusia dari
dahulu , namun sampai saat ini belum ada kata sepakat tentang pengertian manusia yang
sebenarnya. Hal ini terbukti dari ada banyaknya sebutan untuk manusia menurut para ahli,
misalnya homo sapien atau manusia berakal, economical animal atau binatang ekonomi, homo
economices atau manusia ekonomi, dan sebagainya. Walaupun manusia terbentuk dari unsur
materi alam dan dari kehidupan yang terdapat didalamnya, akan tetapi manusia sangatlah
berbeda bila dibandingkan dengan makhluk yang lainnya dengan perbedaan yang cukup
signifikan yaitu Allah SWT telah memberi karunia berupa akal dan fikiran kepada manusia.

Agama islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin tidak pernah menggolongkan manusia
kedalam golongan binatang. Hal ini berlaku selama manusia tersebut menggunakan akal fikiran
dan semua karunia yang diberikan oleh Allah SWT dalam hal-hal yang diridhoi-Nya. Namun
jika manusia itu tidak mempergunakan semua karunia itupada jalan yang benar, maka derajat
manusia tersebut akan turun, bahkan lebih rendah dari binatang.

Manusia tidak berbeda dengan binatang dalam kaitan dengan fugsi tubuh dan fisiologisnya.
Fungsi dalam binatang di temukan oleh naluri, pola-pola tingkah laku yang khas, yang pada
gilirannya ditentukan oleh struktur susunan syaraf bawaan. Semakin tinggi tingkat
perkembangan binatang, semakin fleksibel pola tindakannya.

Manusia pada hakikatnya sama saja dengan makhluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan
tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan di dukung oleh pengetahuan dan kesadaran.
Perbedaan di antara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran, dan tingkat tujuan.
Di sinilah letak kelebihan dan keunggulan yang di banding dengan makhluk lain.

Letak perbedaan yang paling utama antara manusia dengan makhluk yang lain adalah dalam
kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang memilikinya,
sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.

Di banding makhluk lainnya, manusia mempunyai kelebihan. Kelebihan itu membedakan


manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan menusia adalah kemampuan untuk bergerak di
darat, di laut maupun di udara. Sedan binatang hanya mampu bergerak di ruang yang terbatas.
Walaupun ada binatang yang dapat hidup di darat dan di air, namun tetap saja mempunyai
kterbatasan dan tidak dapat melampaui manusia.

Di samping itu manusia memiliki akal dan hati sehingga dapat memahami ilmu yang diturunkan
Allah SWT, berupa al-Quran. Dengan ilmu manusia mampu berbudaya. Allah SWT menciptakan
manusia dalam keadaan sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Oleh karena itu akal dan fikiran manusia di
lebihkan dari makhluk lainnya.

B. Rumusan Masalah

Melihat dari latar belakang yang telah disampaikan oleh penulis, untuk mengulas dan mengkaji
tentang “perbedaan dan persamaan manusia dengan makhluk yang lain”, penulis membuat
rumusan masalah sebagai berikut:

A. . Apa perbedaan manusia dengan makhluk yang lain?

B. Apa persamaan manusia dengan makhluk yang lain?

C. Maksud dan Tujuan

Untuk membangun karakter penulis dalam meneliti berbagai masalah yang ada, guna
memecahkan masalah tersebut dengan mendiskusikan hasil susunan makalah bersama semua
pihak yang bersangkutan. Dan untuk mengetahui apa saja pengertian manusia, hakikat manusia,
persamaan dan perbedaan manusia dengan makhluk yang lain dalam berbagai aspek, dan
bagaimana cara untuk menyikapi hal tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perbedaan Manusia dengan Mahluk Lainnya

Perbedaan Manusia dengan makhluk lainnya adalah : manusia mempunyai akal budi yang
merupakan kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami

Budi berasal dari bahasa sanskerta Budh artinya akal,tabiat, perangai, dan akhlak.

Menurut Sutan Takdir Alisyahbana Budi yang mnyebabkan manusia mengembangkan suatu
hubungan bermakna dengan alam sekitarnya dengan jalan memberikan penilaian objektif
terhadap objek dan kejadian.

Manusia dengan akal budinya mampu memperbaruhi dan mengembangkan sesuatu untuk
kepentingan hidup dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup,

a. perbedaan antara manusia dengan malaikat

manusia adalah makhluk yang paling bermartabat. Malaikat dan semua makhluk lain melayani

manusia . Perbedaan antara malaikat dan manusia di antaranya sebagai berikut :

1 . Malaikat diciptakan dari cahaya ( nur ) , manusia diciptakan dari tanah

2 . Berbeda dengan manusia , malaikat tidak terbatas dalam penampilan tertentu

3 . Malaikat tidak memiliki jenis kelamin

4 . Malaikat memiliki sayap yang sesuai dengan sifat mereka

5 . Malaikat tidak membutuhkan makan, minum,dan prokreasi

6 . Malaikat tidak akan mati sampai hari kiamat ,namun setiap manusia memiliki usia hidup dan
kematian yang ditentukan

7 . Malaikat tidak memiliki nafs ( hawa nafsu ) dan mereka tidak diuji,namun karena manusia
memiliki nafs ( hawa nafsu ) mereka diuji di dunia ini.

8 . Hunian malaikat adalah surga dan masjid mereka adalah dimanapun mereka beribadah,
namun,tempat tinggal dan masjid manusia adalah bumi.
9 . Malaikat menjadi saksi keagungan Allah ( swt ) secara dekat dan jelas, manusia sebagai
keperluan pengujian mereka.

10 . Karena perbedaan dalam penciptaan mereka, Malaikat tidak dapat menunjukkan semua
nama dan sifat Allah ( swt ) seperti manusia.

11 . Manusia memiliki kemampuan untuk memiliki kasih yang lebih besar kepada Allah ( swt )

12 . Di alam semesta , malaikat adalah perwakilan dari sifat ” iradat ” (Maha kehendak) Allah
( swt ) sedangkan manusia adalah perwakilan dari sifat ” KALAM ” ( Maha Berbicara) .

13 . Malaikat memiliki kemampuan untuk menyembah Allah ( swt ) tanpa lelah dan terus-
menerus dengan antusiasme dan kesenangan yang besar dan tidak pernah berkurang.

” Dan milik-Nya segala yang ada di langit dan di bumi . Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-
Nya tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya , dan tidak juga merasa letih ;

Mereka bertasbih tidak henti-hentinya siang dan malam” ( Surah al- Anbiya, 19 – 20 ).

14 . Malaikat meminta ampunan kepada Allah ( swt ) bagi manusia,khususnya kaum beriman;
manusia menganggap malaikat sebagai perantara untuk dikabulkannya doa mereka

“Mereka yang menyangga Arsy,dan malaikat yang berada di sekelilingnya,bertasbih dengan


memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohon ampunan untuk orang-orang
yang beriman ( seraya berkataka ) : Ya Tuhan kami ! Rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu
meliputi segala sesuatu,maka ampunilah orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan -Mu .
dan peliharalah mereka dari azab neraka .

Ya Tuhan kami ! measukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan kepada
mereka,dan orang yang sholeh di antara nenek moyang mereka,istri-istri mereka dan keturunan
mereka. Sungguh ! Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana .

Dan peliharalah mereka dari (bencana) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari
(bencana) kejahatan pada hari itu, maka sesungguhnya Engkau menganugerahkan rahmat
kepadanya dan demikian itulah kemenangan yang agung . ” ( QS. al – Mu’min 7 , 9 )

b. perbedaan manusia dengan hewan

Perbedaan mendasar antara hewan dan manusia terletak pada adanya akal dan aturan
hidup.Hewan tidak mempunyai aturan, sehingga ketika berprilaku pun hewan terbiasa hidup
bebas,sebebas-bebasnya tanpa adanya beban aturan.Sedangkan manusia mempunyai aturan,
dimana segala perbuatan manusia itu terikat denganhukum syara, tak bisa sebebas-bebasnya
bertindak, karena manusia mempunyai aturan. Aturanyang bersumber dari Al-Quran dan
Hadits.Karena manusia adalah makhluk yang berbeda dengan hewan, maka manusia harus
senantiasaterikat dengan aturan hukum yang telah Allah tetapkan untuk manusia. Dan harus
selalumenggunakan akalnya untuk memahami segala apa yang bisa terindra dan memahami teks-
teksyang bersumber dari Al-Khaliq.

Tak boleh manusia membangkang apa-apa yang diperintahkanAllah SWT.Ketika ada perintah
untuk melaksanakan berbagai kewajiban . Maka laksanakanlah secaramenyeluruh, tidak dipilih-
pilih, karena pada hakikatnya semua kewajiban itu adalah taklif yangapabila dilaksanakan
dengan penuh keikhlasan akan berbuah pahala, dan jika tidak dikerjakanakan mendapatkan
siksa.Orang yang mempunyai akal tetapi tidak mau menggunakannya untuk memahami ayat-
ayatAllah, mempunyai mata tetapi tidak dipakai untuk melihat

tanda-tanda kekuasaan Allah,mempunyai telinga tetapi tidak mau mendengarkan kebenaran yang
bersumber dari Allah. Makaorang tersebut derajatnya sama dengan Hewan bahkan lebih sesat
lagi, lebih hina dari padahewan.

Dalam bahasa Arab ada ungkapan yang sangat terkenal, yakni Al insaanu hayawaan naatiq, yang
bermakna: manusia adalah hewan yang berakal. Dengan kata lain, jika manusia
tidakmenggunakan akalnya akan menjadi seperti binatang. Itu pula yang disebut al Qur’an dalam
QS.7: 179, yakni orang-orang yang tidak menggunakan Hati (Qalb), penglihatan (bashar), dan
pendengaran (sama’) untuk memahami dan mengerti suatu masalah yang dihadapinya.

B. Persamaan Manusia dengan Makhluk yang Lain

Persamaan yang dimiliki manusia dengan makhluk hidup lainnya, khususnya hewan adalah
dianugerahi “nafsu”. Nafsu umumnya berkaitan dengan hal yang kurang positif. Salah satunya
adalah marah atau emosi. Kadangkala, manusia dalam meluapkan emosi selalu menggunakan
nafsu. Apalagi, manusia memiliki marah yang tidak terkontrol, maka hati manusia dikuasai oleh
nafsu. Begitu pula, manusia yang dalam hidupnya selalu berorientasi pada menumpuk harta
kekayaan dengan melakukan segala cara untuk memperoleh harta sebanyak mungkin maka
sebenarnya hawa nafsu telah menguasai hati manusia. Hal ini merupakan salah satu gambaran
bahwa hawa nafsu memiliki banyak mudharatnya daripada manfaatnya.

Sedangkan hewan pada umumnya menggunakan nafsunya dimana hewan akan melakukan
aktivitas seksualnya saja. Karena, hewan tidak memiliki nafsu untuk menumpuk harta kekayaan,
dan sebagainya. Dan, hewan dalam melakukan aktivitas seksualnya tidak berpikir mengenai
halal dan haramnya, karena hewan tidak dibekali dengan akal. Hal ini pula yang menjadi
pembeda pada manusia, manusia dalam melakukan aktivitas seksualnya harus selalu
menggunakan akalnya. Karena, manusia hanya berorientasi pada kehalalan dalam aktivitas
tersebut, karena apabila manusia tidak menggunakan akalnya dan tidak berorientasi pada
kehalalan dalam aktivitas seksualnya maka manusia akan mendapatkan dosa besar. Pasalnya, hal
tersebut termasuk zina yang berakibat dosa besar bagi manusia yang melakuakannya.

Manusia tidak berbeda dengan binatang dalam fungsi tubuh dan fisiologisnya. Fungsi
kebinatangan ditentukan oleh naluri, pola-pola tingkah laku yang khas yang pada gilirannya
ditentukan oleh struktur syaraf bawaan.

– Manusia pada hakikatnya sama saja dengan makhluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan
tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung pengetahuan dan kesadaran.

– persamaannya karena keduanya sama-sama berkedudukan sebagai hamba dan mahluk ciptaan
Allah swt.

C. Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Mahluk Lain

Manusia tidak berbeda dengan binatang dalam kaitan dengan fugsi tubuh dan fisiologisnya.
Fungsi kebinatangan di temukan oleh naluri, pola-pola tingkah laku yang khas, yang pada
gilirannya ditentukan oleh struktur susunan syaraf bawaan. Semakin tinggi tingkat
perkembangan binatang, semakin fleksibel pola tindakannya. Pada primata (bangsa monyet)
yang lebih tinggi dapat di temukan intelegensi, yaitu penggunaan pikiran guna mencapai tujuan
yang diinginkan, sehinnag memungkinkan binatang melampaui pola kelakuan yang telah di
gariskan secara naluri. Namun setinggi-tingginya perkembangan binatang, elemen-elemen dasar
ekstensinya yang tertentu masih tetap sama.

Manusia pada hakikatnya sama saja dengan makhluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan
tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan di dukung oleh pengetahuan dan kesadaran.
Perbedaan di antara keduanya terletak pada dimensi pengtahuan, kesadaran, dan tingkat tujuan.
Di sinilah letak kelebihan dan keunggulan yang di banding dengan makhluk lain.

Manusia sebagai salah satu makhluk yang hidup di muka bumi merupakan makhluk yang
memiliki karakter yang paling unik. Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang,
sehingga para pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan yang paling utama antara
manusia dengan makhluk yang lain adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan.
Kebudayaan hanya manusia saja yang memilikinya, sedangkan binatang hanya memiliki
kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.

Di banding makhluk lainnya, manusia mempunyai kelebihan. Kelebihan itu membedakan


manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan menusia adalah kemampuan untuk bergerak di
darat, di laut maupun di udara. Sedan binatang hanya mampu bergerak di ruang yang terbatas.
Walaupun ada binatang yang dapat hidup di darat dan di air, namun tetap saja mempunyai
kterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia. Mengenai kelebihan manusia atau makhluk lain
di i surat al-Isra ayat 70.

Di samping itu manusia memiliki akal dan hati sehingga dapat memahami ilmu yang diturunkan
Allah, berupa al-Quran. Dengan ilmu manusia mampu berbudaya. Allah menciptakan manusia
dalam keadaan sebaik-baiknya. Oleh karena itu ilmunya manusia di lebihkan dari makhluk
lainnya.

Manusian memiliki karakter yang khas, bahkan di bandingkan makhluk lain yang paling mirip
sekalipun. Kekhasan inilah yang menurut al-Quran menyebabkan adanya konsekuensi
kemanusiaan di antaranya kesadaran, tanggung jawab, dan pembalasan. Diantara karakteristik
manusia adalah:

1. Aspek kreasi

Apapun yang ada pada tubuh manusia sudah di rakit dalam suatu tatanan yang terbaik dan
sempurna. Hal ini bisa di bandingkan dengan makhluk lain dalam aspek penciptaannya. Mungkin
banyak kesamaannya, tetapi tangan manusia lebih fungsional dari tangan sinpanse, demikian
pula organ-organ lainnya.

2. Aspek ilmu

Hanya manusia yang punya kesempatan memahami lebih jauh hakekat alam semesta di
sekelilingnya. Pengatahuan hewan hanya berbatas pasa naluri dasar yang tidak bisa di
kembangkan melalui pendidikan dan pengajaran. Manusia menciptakan kebudayaan dan
peradaban yang terus berkembang.

3. Aspek kehendak

Manusia memiliki kehendak yang menyebabkan bisa mengadakan pilihan dalam hidup. Makhluk
lain hidup dalam suatu pola yang telah baku dan tak akan pernah berubah. Para malaikat yang
mulia tak akan pernah menjadi makhluk yang sombong atau maksiat.

4.  Pengarahan akhlak

Manusia adalah makhluk yang dapat di bentuk akhlaknya. Ada manusia yang sebelulmnya baik,
tetapi karena pengaruh lingkungan tertentu dapat menjadi penjahat. Demikian pula sebaliknya.
Oleh karena itu lembaga pendidikan diperlukan untuk mengarahkan kehidupan generasi yang
akan datang
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Memanglah manusia di bumi diciptakan oleh allah SWT. sebagai makhluk yang sempurna dan
sangat banyak perbedaan dan persamaan antara manusia dengan yang lainnya, tetapi tidak bisa
dipungkiri kalau manusia diberikan tanggung jawab yang sangat besar oleh allah SWT. sebagai
khalifah di bumi ini.

B. Saran

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah
ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan maupun
kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis
banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun
kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
para pembaca khusus pada penulis.
Daftar Pustaka

https://raichoshiraishi.wordpress.com/2011/12/14/makalah-hakikat-manusia-menurut-islam./

http://maulidiyaah.blogspot.co.id/2012/12/hakikat-manusia-menurut-islam.html

Gojali, Drs. Nanang, M.Ag. MANUSIA, PENDIDIKAN DAN SAINS Dalam Perspektif Tafsir
Hermeneutik.

http://www.hakikatislam.com/pertanyaan-jawaban/malaikat/apakah-perbedaan-antara-malaikat-
dan-manusia

http://www.academia.edu/8963740/Makalah_Beda_Manusia_Dengan_Hewan

http://newsakuntansi.blogspot.co.id/2013/01/persamaan-dan-perbedaan-manusia-dengan_28.html

http://black59.blogspot.co.id/2010/02/perbedaan-manusia-dengan-makhluk-lain.html

Anda mungkin juga menyukai