Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KEANEKARAGAMAN HAYATI

ORDO ORTHOPTERA DI HUTAN KAMPUS UNJA


MENDALO
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belalang adalah jenis serangga ordo orthoptera dengan jumlah jenis mencapai 20.000
(Prakoso, 2017). Sebagian anggota orthoptera dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada
beberapa di antaranya yang bertindak sebagai dekomposer, dan predator pada serangga lain.
Belalang tergolong herbivora, terkadang menjadi hama pada tanaman serealia dan sayuran.

Belalang adalah serangga yang dapat mengganggu terhadap kelangsungan hidup tanaman,
sebagai rantai makanan yang sangat penting dari berbagai konsumen, dan membantu
penyerbukan berbagai macam tumbuhan (misal jika itu dibantu oleh kaki-kakinya yang tidak
sengaja menempel dan ia berpindah ke tempat lain sehingga terjadilah penyerbukan). Habitat
dari belalang itu sendiri dapat ditemui di kawasan yang banyak terdapat tanaman-tanaman di
sekitarnya. Menurut Borror, dkk (1992) kebanyakan famili belalang yang umum ada di padang
rumput dan sepanjang sisi-sisi jalan sedangkan menurut Lilies (1991), belalang sering ditemukan
di daerah berumput, daerah kering, pepohonan, padi, tembakau, jagung tebu.

Pertumbuhan dan perkembangan balalang dipengaruhi oleh faktor abiotik dan biotik. Faktor
abiotik meliputi suhu, pH, kelembaban, curah hujan,dan intensitas cahaya. Sedangkan faktor
biotik meliputi semua makhluk hidup yang terdapat di habitat belalang.

Belalang dapat ditemukan di hampir semua ekosistem terestrial. Salah satunya ekosistem
hutan dataran rendah kampus UNJA Mendalo. Pepohonan khas dataran rendah disini yg banyak
tumbuh dan menjadi habitat dari banyaknya jenis belalang.

1.2 Tujuan
 Untuk menentukan keanekaragaman jenis belalang di Hutan Kampus UNJA Mendalo.
 Dapat mengimplementasikan tahapan pengembangan koleksi keanekaragaman hayati
belelang di Hutan Kampus UNJA Mendalo
 Untuk mengetahui karakteristik dan morfologi ordo othoptera di Hutan Kampus UNJA
Mendalo
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif dengan
menggunakan metode jelajah transek/plot. Setiap plot pengamatan memiliki 3 buah pitfall trap
secara sistematis dengan luas tiap transek/plot adalah 20x20m. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua spesies belalang yang terdapat di Kawasan Hutan UNJA Mendalo. Sampel dalam
penelitian ini adalah semua spesies belalang yang didapatkan di Kawasan Hutan UNJA Mendalo
yang dibagi menjadi 3 pitfall trap per-setiap transek atau plot. Kami juga menggunakan metode
handshorting setiap bertemu dengan hewannya langsung.

Mengidentifikasi secara deskriptif dengan melakukan pengamatan ciri morfologi belalang


yang ditemukan pada penelitian di Kawasan Hutan UNJA Mendalo dengan menggunakan
pustaka-pustaka.

Bahan yang digunakan adalah jenis-jenis belalang yang tertangkap, aquades, detergen
dan alkohol 70%. Alat yang digunakan meliputi tali rapiah, roll meter, botol plastik, kamera dan
alat tulis menulis

Anda mungkin juga menyukai