Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH STATISTIKA

(Konsep dasar statistika, penggolongan statistik, ciri-ciri statistik, jenis data penelitian
statistika)

Dosen Pengampu :

Dra. Nurmala Berutu, M. Pd


M. Farouq Ghazali Matondang, M. Sc

Disusun Oleh Kelompok 1

 Devi Anggriani Br. S (3193131011)


 Eido Arguna Nababan (3193331026)
 Sarah Rehulina Br Sianturi (3193131002)
 Veronica Estafani Ariesta H (3193331031)
 Yosia P. Sihombing (3193131008)

KELAS C
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tugas
makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika. Adapun yang menjadi topik
pembahasan dalam makalah ini adalah “Konsep dasar statistika, penggolongan statistik, ciri-
ciri statistik, jenis data penelitian statistika”.

Rasa terima kasih juga tak lupa penulis sampaikan kepada Dra. Nurmala Berutu, M. Pd dan
M. Farouq Ghazali Matondang, M. Sc selaku dosen pengampu mata kuliah Statistika yang telah
memberikan arahan nya terkait pembuatan tugas makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak
untuk menambah penyempurnaan tugas ini di masa mendatang.

Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini, dapat memberikan manfaat berupa
ilmu pengetahuan dan penambah wawasan bagi penulis maupun bagi para pembaca. Atas
perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, Februari 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1

C. Tujuan...................................................................................................................................1

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN..............................................................................................................................3

A. Konsep Dasar Statistika........................................................................................................3

B. Penggolongan Statistik.........................................................................................................4

C. Ciri-ciri Statistik...................................................................................................................5

D. Jenis Data Penelitian Statistik...............................................................................................8

BAB III..........................................................................................................................................10

PENUTUP.....................................................................................................................................10

A. Kesimpulan.........................................................................................................................10

ii
B. Saran...................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Data dan statistik mempunyai hubungan yang sangat erat. Selain itu, keduanya juga
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kehidupan manusia sehari-hari, dengan bidang
ilmu pengetahuan, baik yang eksakta, sosial, ekonomi, bisnis dan lain-lain. Data dan statistik
serta fungsi keduanya, banyak memberikan kegunaan yang sangat tidak ternilai bagi manusia,
bagi kita semua.

Dengan data, kita mengetahui gambaran perusahaan sekarang, masalah apa yang sedang
dihadapi, mengapa terjadi masalah-masalah tersebut, serta bagaimana cara pemecahannya.
Dengan data, kita dapat meramal atau memperkirakan, apa yang kira-kira bakal terjadi di masa
mendatang. Dengan data, kita pun bisa membuat perencanaan, peramalan, mengontrol
pelaksanaan, mengevaluasi target apakah tercapai atau tidak, dan sebagainya. Dengan adanya
data, kita dapat banyak mengetahui tentang berbagai hal. Dengan data, kita bisa mengambil
keputusan-keputusan, kebijakan-kebijakan perusahaan, dan sebagainya. Pendeknya, fungsi dan
manfaat data sangat penting dan banyak sekali. Sering kali, akan berbahaya jika kita mengambil
kesimpulan dan keputusan tanpa didukung oleh data. Orang bilang “Speak with data”,
berbicaralah dengan data agar objektif dan lebih akurat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:

1. Bagaimanakah konsep dasar statistika?


2. Bagaimana penggolongan statistik?
3. Apa saja ciri-ciri statistik?
4. Apa saja jenis data penelitian statistik?

C. Tujuan

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah:

1
1. Untuk mengetahui konsep dasar statistik.
2. Untuk mengetahui bagaimana penggolongan statistik.
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dari statistik.
4. Untuk mengetahui apa saja jenis data penelitian statistik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Statistika

Secara etimologis kata statistic berasal dari kata status (bahasa latin) atau staat (bahasa
belanda) dan dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Negara. Pada awalnya, kata
“statistic” diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data) baik berwujud angka (kuantitatif)
maupun data yang tidak berwujud (kualitatif) yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang
besar bagi suatu Negara. Namun pada perkembangan selanjutnya arti kata statistic hanya dibatasi
pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) saja, bahan keterangan
yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistic. Dalam kamus besar
bahasa Indonesia statistic diartikan dalam dua arti: statistics “ilmu statistic”, statistik diartikan
sebagai “ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel”, yaitu lawan dari kata “parameter”
yang berarti ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi.

3
Disamping istilah statistic di kenal juga dengan istilah statistika. Statistika merupakan
pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau
penganalisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisannya
yang telah dilakukan. Istilah statistic sering dipadankan dengan bidang kegiatan atau ilmu yang
menggunakannya seperti dibidang kesehatan, pertanian, pendidikan dan lain sebagainya. Dalam
bidang pendidikan dikenal dengan istilah statistic pendidikan. Statistic pendidikan merupakan
ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari dan mengembangkan prinsip-prinsip,
metode dan prosedur yang perlu ditempuh atau dipergunakan, dalam rangka pengumpulan,
penyusunan, penyajian, penganalisasian bahan keterangan yang berwujud angka mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan pendidikan (khususnya proses belajar mengajar), dan penarikan
kesimpulan, pembuatan perkiraan serta ramalan ilmiah (dalam hal ini secara matematik) atas
dasar kumpulan bahan yang berwujud angka tadi. Pengertian Statistika Menurut Para Ahli :

Statistik adalah cara untu mengolah data dan menarik kesimpulan-kesimpulan yang teliti
dan keputusan-keputusan yang logik dari pengolahan data.(Prof.Drs.Sutrisno Hadi,MA)

Statistik adalah sekumpulan cara maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan


pengumpulan, pengolahan(Analisis), penarikan kesimpulan, atas data-data yang berbentuk angka
dengan menggunakan suatu asumsi-asumsi tertentu. (Prof.Dr.H.Agus Irianto)

Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang
pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data yang
berbentuk angka. (Ir.M.Iqbal hasan,MM)

Statistik adalah metode yang memberikan cara-cara guna menilai ketidak tentuan dari
penarikan kesimpulan yang bersifat induktif. (Stoel dan Torrie)

Statistik adalah metode/asas-asas mengerjakan/memanipulasi data kuantitatif agar angka-


angka tersebut berbicara. (Anto dajan)

Statistik diartikan sebagai data kuantitatif baik yang masih belum tersusun maupun yang
telah tersusun dalam bentuk table. (Anto dajan)

4
Statistik adalah studi informasi dengan mempergunakan metodologi dan teknik-teknik
perhitungan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan praktis yang muncul di berbagai
bidang. (Suntoyo Yitnosumarto)

B. Penggolongan Statistik

Statistika adalah Suatu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan data statistik dan fakta
yang benar serta mencakup teknik-teknik pengumpulan data, pengolahan data, analisis data,
menarik kesimpulan dan selanjutnya dapat digunakan untuk membuat kebijakan/keputusan.
(Riduwan,2010). Analisis statistik adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengolah data
penelitian dengan mengunakan metode statistik untuk menghasilkan suatu informasi yang
bermanfaat. Menurut Dergibson dan Sugiarto (2002) Statistika diklasifikasikan menjadi dua
yaitu Satistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. 

1. Statistika deskriptif 
Statistika Deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan
dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna (Ronald,
1993). Statistika deskriptif hanya memberi informasi terkait dengan data yang ada tanpa
menarik kesimpulan tentang gugus induknya atau populasinya. Dengan Statistika
deskriptif, suatu data yang diperoleh dapat tersaji dengan ringkas dan memberikan
informasi tentang data tersebut. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif
ini antara lain ukuran pemusatan data (rata-rata, median, modus) ukuran letak (quartil,
desil, persentil), ukuran penyebaran data (Range, Jangkauan Kuartil, Deviasi Rata-rata
Absolute, simpangan baku atau standardeviasi, variance), serta kecenderungan suatu
gugus data.
2. Statistik inferensial 
Statistika Inferensial adalah sebuah metode yang dapat digunakan untuk
menganalisis sebagian kecil dari data induknya (sampel) sampai dengan meramalkan dan
menyimpulkan terhadap kelompok data induknya atau populasi. Statistika
inferensial mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data
atau sampel untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan
mengenai keseluruhan data induknya atau populasi (Ronald, 1993;  Dergibson &
Sugiarto, 2002). Dalam statistika inferensial diadakan pendugaan parameter, membuat

5
hipotesis, serta melakukan pengujian hipotesis tersebut sehingga sampai pada kesimpulan
yang berlaku umum. Metode analisis dalam statistika inferensial antara lain T-test,
Anova, Anacova, Analisis koerelasi dan regresi, Analisis jalur, Structural equation
modelling (SEM) dan metode analisis lain sesuai dengan tujuan menganalisis data
tersebut. Selanjutnya statistika inferensial dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Statistik Parametris
Statistik Parametris Adalah bagian statistik yang digunakan untuk menganalisis
data Interval atau Rasio yang parameter populasinya harus memenuhi syarat-syarat
tertentu berupa syarat berdistribusi normal (Normalitas) dan memiliki varian yang
homogen (Homogenitas).
b. Statistik Non Parametris
Statistik Non Parametris Adalah bagian statistik yang digunakan untuk
menganalisis data Nominal dan Ordinal yang parameter populasinya Tidak memenuhi
syarat-syarat Normalitas dan Homogenitas.

Perbedaan antara statistika Deskriptif dan Inferensial statistik deskriptif hanya terbatas
dalam menyajikan data dalam bentuk tabel, diagram, grafik, dan besaran lain seperti mean,
median, modus dan lainnya, sedangkan statistik inferensial selain mencakup statistik deskriptif
juga dapat digunakan untuk melakukan estimasi dan penarikan kesimpulan terhadap populasi
dari sampelnya. Untuk sampai pada penarikan kesimpulan statistik inferensia melalui tahap uji
hipotesis dan uji statistik.

C. Ciri-ciri Statistik

Pada dasarnya Statistik sebagai ilmu pengetahuan memiliki tiga ciri khusus, yaitu:

a. Statistik selalu bekerja dengan angka atau bilangan (dalam hal ini adalah data kuantitatif).
Dengan kata lain, untuk dapat melaksanakan tugasnya statistik memerlukan bahan
keterangan yang sifatnya kuantitatif. Sehubungan dengan itu, jika statistik dikehendaki
untuk dipergunakan sebagai alat analisis bagi data kualitatif (yaitu bahan keterangan yang
tidak berwujud angka atau bilangan), maka terlebih dahulu data kualitatif tersebut harus

6
diubah atau dikonversikan menjadi data kuantitatif. Proses pengubahan data kualitatif
menjadi data kuantitatif itu dikenal dengan istilah: proses kuantifikasi.
Contoh: “Pandai”, “Cukup” dan “Kurang” merupakan bahan keterangan yang bersifat
kualitatif mengenai prestasi belajar siswa. Untuk dapat dianalisis secara statistik, data
kualitatif tersebut harus dikonversikan menjadi data kuantitatif; misalnya: yang disebut
siswa “pandai” adalah mereka yang nilainya 80-100, “cukup” = 60-79; “kurang” = 30-59,
“gagal” =0-29. Atau: siswa yang “pandai” = 5 orang; “cukup” : 30 orang; “kurang” = 3
orang, dan seterusnya. Statistik Bekerja dengan Angka. Angka-angka ini dalam statistik
mempunyai dua pengertian, yaitu :
a) Pertama, angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistik sebagai
nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistik adalah data
kuantitatif. Contoh : jumlah pegawai Pemda Kota Surabaya, jumlah dosen UPI
Bandung yang diangkat tahun 2001, jumlah anggota MPR dari F-PDIP, harga vila di
kawasan puncak Bogor, harga sirip ikan Hiu di Manado, harga bandenga di Sidoarjo,
harga mangga arum manis di Bangil. Angka-angka yang menyatakan nilai atau harga
sesuatu.
b) Kedua, angka statistik sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif yang diwujudkan
dalam angka. Contoh : nilai kepribadian, nilai kecerdasan mahasiswa, metode
mengajar dosen, kualitas sekolah, mutu pemerdayaan guru, pelaksanaan Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS), dan sebagainya.
b. Statistik bersifat objektif. Ini mengandung pengertian bahwa statistik selalu bekerja
menurut objeknya, atau bekerja menurut apa adanya. Kesimpulan yang dihasilkan dan
ramalan yang dikemukakan oleh statistik sebagai ilmu pengetahuan semata-mata
didasarkan data angka yang dihadapi dan diolah, dan bukan didasarkan pada subjektivitas
atau pengaruh luar lainnya. Itulah sebabnya mengapa statistik sering dikatakan sebagai
“alat penilai kenyataan”.
c. Statistik bersifat universal. Ini mengandung pengertian bahwa ruang lingkup atau ruang
gerak dan bidang garapan statistik tidaklah sempit. Statistik dapat digunakan dalam
hampir semua cabang kegiatan hidup manusia. Dapat disebutkan di sini misalnya, dalam
bidang perekonomian dikenal adanya Statistik, Perdagangan, Statistik Pertanian dan
sebagainya; dalam bidang Kependudukan kita kenal adanya Statistik Kelahiran, Statistik

7
Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk, Statistik Kematian, dan sebagainya; demikian pula kita
mengenal adanya Statistik Kriminalitas, Statistik Kecelakaan Lalu-Lintas, Statistik
Psikologi dan Pendidikan, dan sebagainya.

Ciri-ciri dan Sifat Data Statistika secara lebih rinci, sifat angka dan ciri khas statistika dapat
diuraikan sebagai berikut:

1. Memiliki nilai relatif (relative value) atau nilai semu.


Nilai relatif dari sesuatu angka atau bilangan adalah nilai yang ditunjukkan oleh
angka atau bilangan itu sendiri. Contoh: nilai relatif dari angka 5 adalah bilangan 5 itu
sendiri.
2. Memiliki nilai batas nyata (true value) atau nilai sebenarnya.
Nilai nyata dari sesuatu angka adalah daerah tertentu dalam suatu deretan angka
yang diwakili oleh nilai relatif. Contoh: nilai nyata dari angka 5 adalah daerah antara (5
0,5) sampai dengan (5 + 0,5), yaitu daerah antara 4,5-5,5
3. Memiliki nilai batas bawah relatif, nilai batas atas relatif, nilai batas bawah nyata, dan
nilai batas atas nyata.
Contoh: bilangan 40-44. Bilangan 40 disebut batas bawah relatif dan bilangan 44
disebut nilai batas atas relatif. Batas bawah nyatanya adalah 40-0,5=39,5. Sedangkan,
nilai batas atas nyatanya adalah 44 + 0,5 = 44,5. Sementara, bilangan 40-44 disebut
relatif dan nilai 39,5-44,5 disebut nilai nyata.
4. Data statistik berbentuk kelompok memiliki nilai tengah (Midpoint).
Bilangan yang terletak di tengah-tengah deretan bilangan tersebut. Contoh: a.
Deretan bilangan 5, 6, 7, 8, dan 9 mempunyai nilai tengah 7. b. Data kelompok 50-54
mempunyai nilai tengah (50 + 54): 2=52. Sebab, bilangan 52 adalah bilangan yang
terletak di tengah-tengah deret bilangan 50,51,52,53 dan 54.
5. Data statistik sebagai data angka.
Proses perhitungan data ini tidak menggunakan pecahan, melainkan sistem
desimal. Contoh: pecahan ½ harus diubah menjadi 0,5.
6. Data statistik sebagai data angka.

8
Proses perhitung an dari data ini menggunakan sistem pembulatan angka tertentu.
Contoh: angka 0,1134392 dibulatkan menjadi 0,113 atau angka 0,5109865 dibulatkan
menjadi 0,511.

D. Jenis Data Penelitian Statistik


1. Data Nominal
Data ini juga sering disebut data diskrit, kategorik, atau dikhotomi. Disebut diskrit
karena ini data ini memiliki sifat terpisah antara satu sama lainnya, baik pemisahan itu
terdiri dari dua bagian atau lebih; dan di dalam pemisahan itu tidak terdapat hubungan
sama sekali. Masing-masing kategori memiliki sifat tersendiri yang tidak ada
hubungannya dengan kategori lainnya. Sebagai misal data hasil penelitian dikategorikan
kedalam kelompok “ya” dan “tidak” saja misalnya  laki-laki/wanita (laki-laki adalah ya
laki-laki; dan wanita adalah “tidak laki-laki”), kawin /tidak kawin; janda/duda, dan
lainnya. Data nominal selain contoh di atas terdapat pula yang berupa angka-angka. Akan
tetapi angka-angka tersebut bukan merupakan suatu atribut, oleh sebab itu pada angka
tersebut tidak berlaku hitungan matematis. Contoh data ini misalnya nomor punggung
pemain sepak bola, nomor rumah, nomor plat mobil dan lainnya. Nomor-nomor tersebut
semata-semata hanya menunjukkan simbol, tanda, atau stribut saja.
2. Data Ordinal
Data ordinal adalah data yang menunjuk pada tingkatan atau penjenjangan pada
sesuatu keadaan. Berbeda  dengan data nominal yang menunjukkan adanya perbedaan
secara kategorik, data ordinal juga memiliki sifat adanya perbedaan di antara obyek yang
dijenjangkan. Namun dalam perbedaan tersebut terdapat suatu kedudukan yang
dinyatakan sebagai suatu urutan bahwa yang satu lebih besar atau lebih tinggi daripada
yang lainnya.Kriteria urutan dari yang paling tinggi ke yang yang paling rendah
dinyatakan dalam bentuk posisi relatif atau kedudukan suatu kelompok. Contoh dari data
ini misalnya: prestasi belajar siswa diklasifikasikan menjadi kelompok “baik”, “cukup”,
dan “kurang”, atau ukuran tinggi seseorang  dengan “tinggi”, “sedang”, dan “pendek”.
Dalam kaitannya dengan analisis data, terhadap data ordinal seringkali diberikan “skor’
sesuai dengan tingkatannya. Istilah “skor” diberi tanda petik karena skor tersebut bukan
skor sebenarnya, tetapi sebagai “tanda” yang menunjukkan tingkatan. Contoh:         
“Baik”             …….. diberi tanda 3

9
“Cukup”          ……..  diberi tanda 2
“Kurang”        ……..  diberi tanda 1
3. Data Interval
Data interval tergolong data kontinum yang mempunyai tingkatan yang lebih
tinggi lagi dibandingkan dengan data ordinal karena mempunyai tingkatan yang lebih
banyak lagi. Data interval menunjukkan adanya jarak antara data yang satu dengan yang
lainnya.Contoh data interval misalnya hasil ujian, hasil pengukuran tinggi badan, dan
lainnya. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa data interval tidak dikenal adanya nilai 0
(nol) mutlak. Dalam hasil pengukuran (tes) misalnya mahasiswa mendapat nilai 0. Angka
nol ini tidak dapat diartikan bahwa mahasiswa tersebut benar-benar tidak bisa apa-apa.
Meskipun ia memperoleh nilai nol ia memiliki suatu pengetahuan atau kemampuan
dalam matakuliah yang bersangkutan. Nilai nol yang diberikan oleh dosen sebetulnya
hanya merupakan atribut belaka hanya saja pada saat ujian, pertanyaan yang diujikan
tidak pas seperti yang dipersiapkannya. Atau jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan
yang dikehendaki soal.
4. Data Rasio
Data rasio merupakan data yang tergolong ke dalam data kontinum juga tetapi
yang mempunyai ciri atau sifat tertentu. Data ini memiliki sifat interval atau jarak yang
sama seperti halnya dalam skala interval. Namun demikian, skala rasio masih memiliki
ciri lain. Pertama harga rasio memiliki harga nol mutlak,  artinya titik nol benar-benar
menunjukkan tidak adanya suatu ciri atau sifat. Misalnya titik nol pada skala sentimeter
menunjukkan tidakadanya panjang atau tinggi sesuatu.  Kedua angka skala rasio memiliki
kualitas bilangan riel yang berlaku perhitungan matematis. Misalnya berat badan Rudi 
70 kg, sedangkan Saifullah 35 kg. Keadaan ini dapat dirasiokan bahwa berat badan Rudi
dua kali berat badan Saifullah. Atau berat badan Saifullah separuh dari berat badan Rudi.
Berbeda dengan data interval misalnya Rudi  ujian dapat 70 sementara Saifullah
memperoleh 30. Hal ini tidak dapat diartikan  bahwa kepandaian Rudi  dua kali lipat
kepandaian Saifullah.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara etimologis kata statistic berasal dari kata status (bahasa latin) atau staat (bahasa
belanda) dan dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Negara. Pada awalnya, kata
“statistic” diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan (data) baik berwujud angka (kuantitatif)
maupun data yang tidak berwujud (kualitatif) yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang
besar bagi suatu Negara. Statistic pendidikan merupakan ilmu pengetahuan yang membahas atau
mempelajari dan mengembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur yang perlu ditempuh
atau dipergunakan, dalam rangka pengumpulan, penyusunan, penyajian, penganalisasian bahan
keterangan yang berwujud angka mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan
(khususnya proses belajar mengajar), dan penarikan kesimpulan, pembuatan perkiraan serta
ramalan ilmiah (dalam hal ini secara matematik) atas dasar kumpulan bahan yang berwujud
angka tadi.
Statistika diklasifikasikan menjadi dua yaitu Satistika Deskriptif dan Statistika
Inferensial. Perbedaan antara statistika Deskriptif dan Inferensial statistik deskriptif hanya
terbatas dalam menyajikan data dalam bentuk tabel, diagram, grafik, dan besaran lain seperti
mean, median, modus dan lainnya, sedangkan statistik inferensial selain mencakup statistik
deskriptif juga dapat digunakan untuk melakukan estimasi dan penarikan kesimpulan terhadap
populasi dari sampelnya. Untuk sampai pada penarikan kesimpulan statistik inferensia melalui
tahap uji hipotesis dan uji statistik.

B. Saran

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu ada baiknya jika tidak hanya
membaca makalah ini tapi juga mencari referensi lain, Terimakasih.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dergibson Siagian & Sugiarto. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi, halaman 4-6".
2002. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ISBN 979-655-924-2

Riduwan, M.B.A., 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Alfabeta, Bandung

Ronald E.Walpole. Pengantar Statistika, halaman 2-5". 1993. Jakarta: PT Gramedia Pustaka 


Utama. ISBN 979-403-313-8

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Gr Persada, 2010)

Supardi. Syah Darwyan. 2009. Statistik pendidikan. Jakarta : Diadit media

http://mind-ashshinta.blogspot.com/2015/11/makalah-konsep-dasar-statistika.html
(Diakses pada 22/02/2021)
https://www.gurupendidikan.co.id/data-statistik/ (Diakses pada 22/02/2021)

12

Anda mungkin juga menyukai