Erni Rohmatin - 1221700022 - EAS Internal Audit
Erni Rohmatin - 1221700022 - EAS Internal Audit
“COSO Framework”
Objek : Kost Pondok Hijau
Disusun Oleh :
2020
INTERNAL AUDIT
Menurut Mulyadi [2020:29], Internal Audit adalah auditor yang bekerja didalam suatu
entitas/perusahaan yang bertugas untuk mengetahui apakah prosedur serta kebijakan yang sudah
disusun dan ditetapkan oleh manajemen telah dipatuhi, menentukan apakah penjagaan atas
kekayaan entitas/organisasi sudah baik atau tidak, menentukan tingkat efektivitas dan efisiensi
prosedur aktivitas kegiatan organisasi, serta menentukan kehandalan informasi yang telah
dihasilkan oleh bagian-bagian dari entitas/organisasi.
Menurut Institute of Internal Auditors yang dikutip Sawyer [2005:8] Internal Audit merupakan
fungsi penilaian yang dibentuk oleh entitas guna memeriksa serta mengevaluasi aktivitas entitas
sebagai jasa yang telah diberikan kepada entitas perusahaan (Internal Auditing is an independent,
objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s
operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic,
disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and
governance processes).
Hiro Tugiman [2006:11] Internal audit bertujuan untuk membantu anggota entitas organisasi
supaya bisa melaksanakan tanggung jawab dengan efektif. Internal Audit akan menganalisis,
mengajukan beberapa saran dan penilaian. pemeriksaaan juga mencakup pengawasan efektif
dgan biaya yg wajar.
Sukrisno Agoes [2004:222] Audit Internal bertujuan untuk membantu manajemen dalam
melaksanakan tanggung-jawabnya dengan menganalisa, menilai dan memberiksaran serta
komentar tentang aktivitas yang diperiksa. Tujuan audit internal menurut IIA adalah untuk
membantu suatu organisasi mencapai tujuannya melalui jasa konsultasi dan assurance yang
objektif independen dengan suatu metode pendekatan yang sistematik.
Kerangka Konseptual Pengendalian COSO
Kerangka konseptual pengendalian internal (COSO) sekarang telag menjadi standar di seluruh
dunia untuk membangun pengendalian internal. Committee of Sponsoring Organization of The
Treadway Commission (COSO) pada tahun 1992 mengeluarkan definisi tentang pengendalian
internal. Definisi COSO tentang pengendalian intern sebagai berikut: Internal control is process,
affected by entility’s board of directors, management and other personnel, designed to provide
reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories:
Effectiveness and efficiency of operations
Realibillty of Financial Reporting
Compliance with Applicable laws and regulations
Atau sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang melibatkan dewan komisaris,
manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga tujuan berikut ini:
Efektivitas dan efisiensi operasi
Keandalan pelaporan keuangan
Kepetuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Misi utama dari COSO adalah “memperbaiki atau meningkatkan kualitas laporan keuangan
entitas melalui etika bisnis, pengendalian internal yang efektif, dan corporate governance.”
Berikut tabel implementasi Internal Audit COSO 1 sampai 3 dengan objek kost-kost an.
Gambaran umum objek : kost merupakan usaha jasa yang menawarkan sebuah kamar untuk
ditinggali dengan sejumlah pembayaran tertentu untuk setiap periode tertentu (umumnya
pembayaran per bulan atau per tahun). Kost dirancang untuk memenuhi kebutuhan hunian yang
bersifat sementara dengan sasaran pada umumnya adalah mahasiswa dan pelajar yang berasal
dari luar kota atau luar daerah. Kost pondok hijau ini adalah salah satu kos yang beralamat di Jl.
Nginden Baru I No.19. Kos ini hanya dikhususkan untuk mahasiswi dan karyawati.
Komponen pengendalian internal COSO :
5. Risk Response Melihat risiko yang ada, maka yang harus dilakukan yaitu
dengan memperbanyak promosi baik secara lisan dari
mulut ke mulut maupun melalui brosur atau pamflet yang
kemudian dibagikan ke media sosial, seperti whatsapp,
instagram, facebook dan lain-lain. Kost pondok hijau
sendiri memiliki grup whatsapp untuk para penghuni
kost. Dengan grup tersebut dapat dimanfaatkan untuk
membagikan brosur atau pamflet. Sehingga anggota grup
yang lain (penghuni kost) juga dapat membagikannya
melalui media sosial mereka masing-masing. Dengan cara
tersebut maka dapat memperluas promosi. Hal lain yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan minat konsumen
untuk menyewa kamar kos di kost pondok hijau di era
pandemi ini yaitu dengan memberikan potongan harga.
Tetapi potongan harga yang diberikan sesuai dengan
S&K yang berlaku. Misalnya, potongan 50% untuk
pembayaran yang tepat waktu yaitu tanggal 1 sampai
tanggal 5. Lebih dari itu, dikenakan harga normal.
- Meningkatkan promosi baik secara lisan yaitu dari
mulut ke mulut, maupun melalui brosur atau pamflet
Intisari yang kemudian dibagikan melalui media sosial.
- Memberikan potongan harga selama pandemi dengan
S&K berlaku.
6. Control Activities Dalam penerapannya kost pondok hijau masih belum
mempunyai marketing tetap untuk mengontrol laju sewa
menyewa kost tersebut serta promo-promonya pun yang
telah dibuat, sehingga sering kali promo yang telah dibuat
tidak di ketahui oleh penyewa yang sedang mencari kost-
kostan, namun dengan begitu kost pondok hijau ini masih
memiliki kesempatan mendapatkan konsumen untuk
menyewa kost pondok hijau ini.
Adapun harga dari kost ini menawarkan harga yang tidak
terlalu sering namun sudah beberapa kali merubah-ubah
harga kost ini, dari Rp. 650.000, dan bertahap hingga
sekarang naik menjadi Rp 900.000, namun begitu tidak
mengurangi penyewa kost ini bahkan ketika kondisi biasa
pun masih sangat diincer oleh para penyewa
Dan lagi kost pondok indah ini sudah melakukan
pembukuan untuk mendata segala pemasukan dan
pengeluaran untuk kost ini, seperti penyewaan, dan
renovasi. Namun pembukuan dari pondok hijau ini
menjadi privasi bagi pemilik kost, hanya saja selalu
memberikan kwitansi untuk penyewa untuk setiap
bulannya
- Kost pondok hijau masih belum memiliki marketing,
Intisari
sehingga konsumen yang mencari produk ada yang
belum mengetahui kost tersebut
- Harganya kadang kadang tidak tetap
- Pembukuan kost ini sudah diterapkan sehingga baik
untuk pemilik kost tersebut mengetahui pemasukan
dan pengeluaran dari setiap bulannya kost tersebut
7. Information and informasi dan komunikasi yang ada pada kost pondok
Communication hijau ini dilakukan dengan beberapa cara yaitu kost ini
melakukan pendataan di setiap kamar yang dihuni
penyewa yang menjadi inventori dari kost tersebut, ada
juga pendataan penyewa yang menyewa sebagai data
pribadi pemilik kost agar memudahkan dalam penagihan
dan juga pemberian informasi terhadap aturan dan lain
sebagainya kepada penghuni kost.
komunikasi pemilik kost kepada para penyewa pun
memiliki ciri khas yang menjadikan penghuni menjadi
nyaman dan betah untuk tetap menyewa kost ini,
begitupun antara pemilik dan penjaga kost.
Komunikasi dan informasi tentang perubahan harga,
aturan-aturan, event dan lain sebagainya sangat
disosialisasikan baik dari pemilik kepada penjaga kost
dan penjaga kost kepada penghuni kost, sehingga kost ini
memiliki kemudahan dalam mengkomunikasikan segala
hal dan sangat mudah juga memberikan informasi dan
mendapatkan informasi yang ada dalam lingkungan kost
ini.
- Kost ini merekap segala bentuk pendataan baik
inventori dan juga data penyewa
- Kost ini memiliki komunikasi yang baik dalam
Intisari
membagikan informasi dan mendapatkan informasi
- Pemilik dan penjaga kost selalu saling berkoordinasi
tentang segala kejadian yang ada dilingkungan kost
8. Monitoring and Evaluating Kost pondok hijau ini tidak dijaga langsung oleh si
pemilik kost tersebut. Melainkan memiliki penjaga kost
sendiri. Sehingga, pemilik kost tetap bisa memantau
keadaan kost. Melalui CCTV, pemilik kost dapat
memantau keamanan di kost tersebut. Melalui laporan
keuangan yang disampaikan setiap sebulan sekali oleh
penjaga kost, pemilik dapat memantau arus kas yang
terjadi di setiap bulan.
Dalam penerapannya kost pondok hijau ini sudah berjalan
dengan baik. Namun ada beberapa yang harus dievaluasi
yaitu mengenai kost ini yang hanya bisa disewa oleh
mahasiswi/karyawan muslim, sehingga akibatnya dapat
menurunkan omset penyewaan karena pengelola kost
harus benar-benar selektif dalam hal ini. Ini yang
menyebabkan kamar kost selalu ada yang kosong. Yang
kedua mengenai jam malam yang diterapkan oleh pemilik
kost, menurut survey di beberapa kost sekitar kampus itu
tidak menerapkan jam malam. Dikarenakan kegiatan
mahasiswa bisa terjadi kapan saja dan tidak bisa dibatasi
oleh waktu. Itu merupakan salah satu kendala bagi
penyewa yang mengikuti kegiatan kampus seperti
organisasi ataupun ukm. Pengaruhnya ke penurunan
omset juga, karena beberapa mahasiswa keberatan akan
adanya jam malam, yang akhirnya memilih kost lain yang
tidak memiliki jam malam. Yang ketiga kost ini belum
memiliki marketing yang tetap, sehingga yang
mengetahui hanya sedikit. Karena lokasinya harus masuk
gang, dan ini diperlukan promosi melalui media online
seperti Instagram dan whatsapp. Pemilik kost masih
menggunakan strategi pemasaran dengan cara mulut ke
mulut. Yang keempat yaitu adanya wabah covid, yang
menyebabkan para penyewa kost memilih untuk tidak
menyewa lagi dan tinggal di rumah masing-masing.
Sehingga adanya wabah covid-19 ini sangat
mempengaruhi penurunan omset pemilik kost.
- Monitoring yang dilakukan oleh pemilik kost melalui
CCTV dan laporan keuangan
- Evaluasi, dalam penerapannya kost pondok hijau ini
sudah baik, namun ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu :
Kost hanya bisa disewa oleh mahasiswa/karyawati
yang beragama muslim. (solusi : lebih baik kost
disewakan untuk semua orang, tanpa memandang
agama)
Penerapan jam malam. (solusi : lebih baik jam
Intisari
malam ditiadakan. Karena sudah ada CCTV yang
bisa mengawasi 24 jam nonstop, jadi tidak perlu
ada yang dikhawatirkan mengenai keamanan)
Strategi pemasaran kurang maksimal. (solusi :
membuat pamphlet dan membuat promosi melalui
media social yang banyak digunakan oleh para
kaum millennial, seperti Instagram dan whatsapp)
Adanya wabah covid-19. (solusi : memberikan
potongan harga dan strategi marketing harus
ditingkatkan lagi)