Anda di halaman 1dari 19

STRUKTUR KIMIA DAN KOMPONEN-KOMPONEN SEL MAKHLUK HIDUP

Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi

Tugas Mata Kuliah Biokimia dan Fisika

Kesehatan

Dosen : Putu Ayu Dina Saraswati, S.Tr.Keb., M.Keb

DISUSUN OLEH :

Nama: Salisa vironika

NIM : A1121009

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

STIKES BINA USADA BALI

2021
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang
Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kertha Wara NugrahaNya lah makalah yang berjudul
“STRUKTUR KIMIA DAN KOMPONEN-KOMPONEN SEL MAKHLUK HIDUP” ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
Mata Kuliah Biokimia dan Fisika Kesehatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang konsep kimia dan komponen- komponen pada sel makhluk
hidup bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terimakasi kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Om Santhi, Santhi, Santhi Om

Badung, 17 September 2021


Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3
A. Sel dan Senyawa-senyawa kimia sebagai dasar kehidupan ......................................... 3
1. Sel .................................................................................................................... 3
2. Perkembangan Teori Sel ................................................................................ 5
3. Karakteristik Sel ............................................................................................. 7
4. Struktur Umum Sel .................................................................................... 9
B. Senyawa kimia sebagai dasar kehidupan ..................................................................... 11
C. Biomolekul-biomolekul kompleks utama penyusun tubuh ......................................... 12
1. DNA ............................................................................................................ 12
2. RNA ............................................................................................................ 13
3. Protein ......................................................................................................... 13
4. Polisakarida berupa Glikogen Lipid ............................................................. 14
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 15
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 15
B. Saran ............................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sel adalah unit terkecil dari suatu sistem kehidupan, unit structural, dan fungsional
dasar penyusun makhluk hidup. Setiap sel tersusun oleh membran sel dan sitoplasma
yang berisi organel-organel sel. Menurut teori sel, semua makhluk hidup tersusun oleh
satu atau lebih sel. Semua sel berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya. Semua fungsi
vital organisme berlangsung di dalam sel dan semua sel mengandung informasi genetik
yang diperlukan untuk menjalankan dan mengendalikan semua fungsi sel dan untuk
menurunkan informasi genetik dari satu generasi ke generasi berikutnya. Berdasarkan
jumlah sel penyusunnya, makhluk hidup dapat dibedakan menjadi makhluk uniseluler
dan multiseluler. Makhluk uniseluler adalah makhluk yang tubuhnya hanya tersusun oleh
satu sel, misalnya bakteri, ganggang hijau serta beberapa jenis protozoa dan jamur
mikroskopik. Makhluk multiseluler adalah makhluk yang tubuhnya tersusun dari lebih
satu sel, misalnya jamur, tumbuhan, hewan dan manusia.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam penyusunan makalah ini ada beberapa masalah yang diangkat diantaranya:
a) Apa definisi sel?
b) Bagaimana perkembangan Teori Sel?
c) Bagaimana karakteristik Sel?
d) Bagaimana senyawa kimia sebagai dasar kehidupan ?
e) Apa saja yang termasuk biomolekul-biomolekul kompleks utama penyusun tubuh?
f) Apa itu DNA?
g) Apa itu RNA?
h) Apa itu Protein?
i) Apa itu Polisakarida berupa glikogen lipid?

C. TUJUAN

1
Setelah membaca makalah ini diharapkan mampu mengembangkan pemahaman
tentang lingkup substansi bidang kesehatan khususnya materi Struktur Kimia Dan
Komponen-Komponen Sel Makhluk Hidup.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEL DAN SENYAWA-SENYAWA KIMIA SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN


1. Sel
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karenanya,
sel dapat berfungsi secara autonom selama seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.
Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular, misalnya
bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan Protozoa) atau dari banyak sel
(multiselular).
Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel
penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. Sel sebagai kesatuan struktural
dan fungsional makhluk hidup, yang mengandung pengertian sebagai penyusun
makhluk hidup dan melaksanakan semua fungsi kehidupan, simak penjelasan lebih
lengkapnya mengenai sel berikut ini, Grameds!
Adapun Struktur dan Fungsi Sel yaitu :
Sel terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Kedua jenis sel tersebut sama-sama mempunyai perintang selektif atau membran
plasma dan sitoplasma. Membran plasma ini menyelebungi sitosol, tempat organel
sel berada. Semua sel mengandung membuat protein dengan instruksi dari gen.
DNA pada sel eukariotik terdapat pada nukleus yang diselubungi membran ganda.
Sedangkan pada prokariot, DNA tidak terselebungi oleh membran yang disebut
nukleoid. Organel-organel pada sel eukariot terspesialisasi, sedangkan pada sel
prokariot tidak. Struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik.
a. Sel Prokariotik
Istilah prokariotik, berasal dari kata yunani pro dan karyon. Pro artinya sebelum
dan karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik berarti “sebelum inti”. Bagian dalam
sel prokariot disebut sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati
karena bahan intinya masih tersebar di dalam sitpolasma dan belum di selubungi
oleh membran inti.

3
b. Sel Eukariotik

Sel Eukariotik Eukariotik termasuk golongan yang memiliki struktur lebih maju yaitu
sama dengan sel tumbuhan dan binatang. Eukariotik sebagai kelompok organisme
yang sel- selnya mengandung nukleus dan dikelilingi oleh membran nukleus.

Bagian Komponen Sel

1. Membran sel

Membran sel merupakan batas antara lingkungan luar dengan bagian dalam
sel. Membran sel bersifat selektif permeabel, yaitu hanya dapat dilewati oleh
zat-zat tertentu, seperti glukosa, asam amino, gliserol dan ion. Perpindahan
molekul tersebut terdiri dari dua macam yaitu: Transport pasif : perpindahan
molekul atau ion tanpa menggunakan energi dan terjadi secara spontan dari
kosentrasi tinggi ke rendah.

2. Inti sel (Nukleus)

Nukleus biasanya berbentuk oval atau bulat ang berada di tengah-tengah sel.
Di dalam inti sel (nukleus) terdapat (nukleolus) dan benang kromosom. Cairan
ini tersusun atas air, protein , dan mineral. Kromosom merupakan pembawa
sifat menurun yang di dalamnya terdapat DNA (deoxyribonucleicacid) atau
RNA (ribonucleicacid). Inti sel (nukleus) diselubungi membrane luar dan
dalam yang terdiri atas nukleoplasma dan kromosom. Nukleus berfungsi
sebagai pusat pengatur kegiatan sel.

3. Ribosom (Ergastoplasma)

Ribosom berbentuk butiran-butiran bulat yang melekat sepanjang retikulum


endoplsma ada pula yang soliter (hidup sendiri terpisah) yang bebas di
sitoplasma. Ribosom berfungsi sebagai tempat untuk sintesis protein.

4. Sitoskeleton

4
Dari namanya, sitoskeleton terdiri dari 2 kata yaitu sito yang artinya sel, dan
skeleton yang artinya rangka. Jadi, sitoskeleton itu adalah rangka sel yang
berbentuk benang-benang halus atau filamen-filamen protein dan menyebar
di sitosol. Nggak cuma ngasih bentuk, sitoskeleton juga berfungsi untuk
mengatur pergerakan yang ada di dalam sel dan mempertahankan organel-
organel sel untuk tetap stay di tempatnya masing-masing.

5. Plastida

Plastida merupakan badan bermembran rangkap yang mengandung membran


tertentu. Plastida mengandung pigmen hijau (klorofil) disebut kloroplas,
sedangkan yang berisi amilum disebut amiloplas. Plastida hanya terdapat pada
sel tumbuhan. Ada tiga jenis plastida yaitu lekoplas, kloroplas, dan kromoplas.
Lekoplas adalah plastida berwarna putih yang berfungsi sebagai penyimpan
makanan dan terdiri dari amiloplas (untuk menyimpan amilum), elaioplas
(untuk menyimpan lemak/minyak), dan proteoplas (untuk menyimpan
protein). Kloroplas yaitu plastid yang memiliki pigmen waran hijau.
Kromoplas yaitu plastid yang mengandung pigmen, seperti karotin (kuning),
fikodanin (biru), fikosantin (kuning), dan fikoeritrin (merah).

6. Badan Mikro

Badan mikro memiliki bentuk yang menyerupai lisosom, agak bulat dengan
diameter 0,3 – 1,5 µm yang didalam nya berisi enzim katalase dan oksidase.
Terdapat dua jenis badan mikro yaitu, peroksisom dan glioksisom.
Peroksisom terdapat pada sel hewan, fungi, dan daun tanaman tingkat tinggi.
Fungsi peroksisom, yaitu membantu dalam penyerapan cahaya dan respirasi,
melindungi sel dari H202, dan berperan dalam perubahan lemak menjadi
karbohidrat. Glioksisom terdapat dalam sel tanaman. Fungsi Glioksisom,
yaitu berperan dalam metabolisme asam lemak dan tempat terjadinya siklus
glioksilat.

2. Perkembangan teori sel

5
Perkembangan teori sel kemudian menghasilkan suatu cabang ilmu khusus yang
bernama sitologi. Adapaun uraian mengenai perkembangan teori sel, yaitu :

• Pada tahun 1665 Robert Hooke menciptakan mikroskop dan mengamati gabus
• Lewat 1660 Leeuwenhoek mengamai air dan menemukan makhluk hidup bersel
tunggal
• 1802 hingga 1808 Mierbel menemukan bahwa tanaman tersusun dari jaringan
membran sel
• Tahun 1820 Robert Brown merancang lensa yang lebih focus
• Tahun 1829 Hertwig mengajukan teori protoplasma dan menyatakan bahwa sel
merupakan kumpulan substansi
• Tahun 1830 Theodore Schwann mengamati sel rawan dan menyatakan bahwa sel
hewan mirip dengan tumbuhan
• Tahun 1831 Robert Brown mengemukakan bahwa inti sel merupakan komponen
dasar dan tetap dari sel
• Tahun 1838 Mathias Jacob menyatakan bahwa ada kaitan yang erat antara nucleus
dan perkembangan sel
• Tahun 1839 Schleiden dan Schwann mengemukakan teori sel
• Tahun 1840 J.E Purkinje memberi nama protoplasma untuk substansi dan sel
• Tahun 1858 R. Virchow menyatakan bahwa semua sel berasal dari sel itu sendiri
• Tahun 1890 Waldeyer menemukan kromosom

Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723), seorang yang berkebangsaan Belanda


merupakan orang pertama yang menemukan mikroskop dan meneliti organisme
mikroskopis seperti berbagai Protozoa dan Rotifera yang oleh Beliau diberi nama
”animanculus”, berbagai jenis bakteri, meliputi bakteri basil dan bakteri spiral;.
mengamati sperma pada manusia, katak, anjing, kelinci, dan ikan. Beliau juga
mengamati pergerakan sel-sel darah di dalam kapiler kaki katak dan daun telinga
pada kelinci.

Marcello Malphigi (1628-1694), seorang berkebangsaan Italia merupakan orang


pertama yang menggunakan mikroskop dalam mengamati sayatan jaringan pada
organ-organ tertentu, seperti otak, hati, ginjal, limfa, dan paru-paru. Selain itu, dia

6
juga mengamati perkembangan embrio ayam. Dari hasil pengamatannya, dia
menyimpulkan bahwa jaringan tersusun atas unit-unit struktural yang ia
sebut utricles (De Robertis, 1988).

Robert Hooke (1663) merupakan orang pertama yang memperkenalkan istilah sel
berdasarkan hasil pengamatannya pada sayatan sumbat gabus. Ia melaporkan
bahwa sumbat gabus terdiri atas ruang-ruang kecil yang diberi nama sel (bahasa
Yunani: Cellula yang bermakna ruang-ruang kecil).

Rene Dutrochet (1776-1847), seorang yang berkebangsaan Perancis, melaporkan


bahwa semua hewan dan tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel globular. Pada
tahun 1831, Robert Brown (1773-1858), seorang yang berkebangsaan Inggris,
melaporkan bahwa sel-sel epidermis tumbuhan, serbuk sari, dan kepala putik
mengandung suatu struktur yang konstan yang disebut inti. Pada tahun
1840, Johannes E. Purkinye (1787-1869), seorang yang berkebangsaan
Cekoslovakia, memperkenalkan istilah protoplasma. Pada tahun 1861, W.
Schultze menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik dari
kehidupan. Protoplasma adalah substansi hidup yang berbatas membran dimana
di dalamnya terdapat inti atau nukleus (Karp, 1984).

Pada tahun 1938, Mathias J. Schleiden (1804-1882), seorang ahli pengetahuan


berkebangsaan Jerman, melaporkan bahwa tubuh tumbuhan tersusun atas sel.
Secara terpisah, pada tahun 1839 Theodore Schwann (1810-1882) yang juga
seorang ahli pengetahuan berkebangsaan Jerman, melaporkan bahwa tubuh
hewan tersusun atas sel. Schwann kemudian mengusulkan dua azas yang dikenal
dengan teori sel, yaitu: Semua organisme terdiri atas sel, dan sel merupakan unit
dasar organisasi kehidupan. Sepuluh tahun kemudian R. Virchow (1821-1902)
mengusulakn azas ketiga teori sel yang berbunyi: Semua sel berasal dari sel yang
telah ada sebelumnya (Omnis cellula e cellulaI) (Sheeler & Bianchi, 1983).
Kemudian Louis Pasteur (1908-1895) mengemu-kakan teori biogenesis yang
menyatakan bahwa setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya
(Omne vivum e vivo). (Thorpe, 1984; Sheeler and Bianchii, 1983; dan Albert et
al.,

7
3. Karakteristik Sel

1. Sel sangat kompleks dan terorganisasi

Kompleksitas sel sangat nyata tetapi sulit dijelaskan. Kompleksitas sel dapat
dianalogikan dengan keteraturan dan konsistensi keteraturan dan konsistensi sel
dapat dilihat dari organel-organel sel yang mempunyai struktur sendiri-sendiri dan
adanya interaksi antar bagian sel ataupun antar organel yang berperan untuk
memelihara ataupun operasional sistem sel. Terorganisir merupakan karakteristik
sel; dapat dilihat pada proses sintesis protein, proses pembentukan energi kimia,
pembentukan membran sel. Pada proses tersebut terdapat kerja sama antar organel
sel dan semua proses sangat terorganisir.

2. Sel mempunyai program genetik

Organisme dibangun berdasarkan informasi yang dikode dalam gen-gen. Gen


bukanlah sekedar tempat menyimpan informasi tetapi juga mengandung blueprint
(cetakan)

untuk membentuk struktur sel dan mengatur aktivitas sel.

3. Sel membentuk dan menggunakan energi

Perkembangan dan pemeliharaan sel membutuhkan masukan energi yang


konstan. Energi cahaya diserap oleh pigmen fotosintetik yang terdapat pada sel,
kemudian

cahaya tersebut akan dikonversi menjadi energi kimia. Pada hewan energi telah
dikemas berupa glukosa, pada manusia glukosa dilepaskan oleh hati ke aliran
darah.

4. Sel mampu menghasilkan berbagai macam reaksi kimia

Reaksi kimia yang terjadi di dalam sel sering disebut metabolisme. Metabolisme
adalah suatu proses pengubahan molekul- molekul kompleks menjadi molekul-
molekul kecil atau sebaliknya. Sel mampu melakukan aktivitas mekanik Sel

8
adalah tempat aktivitas mekanik, di mana bahan atau molekul diangkut dari satu
tempat ke tempat lain, baik di dalam sel atau antar sel.

6. Sel mampu merespon stimulus

Pada sel protista misalnya bakteri mampu bergerak ke arah sumber nutrisi. Pada
organisme multiseluler umumnya respon stimuli ditangkap oleh reseptor yang
akan berinteraksi dengan substanti yang terdapat dalam lingkungan.

7. Sel mampu mengatur diri

Kebutuhan akan energi, pemeliharaan dan keadaan sel yang stabil membutuhkan
pengaturan yang konstan. Dalam hal ini sel mempunyai kemampuan yang sangat
baik.

8. Sel mampu membelah diri

Individu-individu baru dihasilkan melalui proses reproduksi. Sel dihasilkan


melalui proses pembelahan sel di mana satu sel induk akan menghasilkan dua sel
anak. Dari proses ini sifat-sifat yang dimiliki induk akan diwariskan ke
keturunannya.

4. Struktur Sel

Secara umum sel terdiri atas 3 bagian utama, yaitu membran sel, sitoplasma, dan inti
sel.

Sel juga memiliki komponen padat di dalam sitoplasma yang disebut organel sel.
Organel–organel sel memiliki fungsi masing-masing. Berikut penjelasannya.

1. Membran Sel / Membran plasma

Membran sel adalah selaput tipis yang merupakan bagian terluar dari sel, membran
sel juga sering disebut plasmalema.

9
Ia bertugas untuk mengatur hubungan antara komponen dalam sel dengan lingkungan
luar sel. Membran sel terdiri dari lipid (lemak) berupa fosfolipid, protein, dan
karbohidrat dengan komposisi yang berbeda-beda tergantung jenis selnya. Sesuai
dengan namanya, Fosfolipid (senyawa lemak) disusun oleh fosfat yang bersifat
hidrofilik (suka air) dan lipid yang bersifat hidrofobik (takut air).

Adapun fungsi membran adalah:

− Melindungi dan membungkus isi sel.


− Memisahkan dan mengontrol hubungan bagian dalam sel dengan linkungan luar.
− Mengatur pertukaran (transportasi) zat dari dalam keluar sel atau sebaliknya.
− Tempat terjadinya reaksi kimia.

2. Sitoplasma (Cairan Sel)

Sitoplasma ini adalah cairan sel yang terdapat di dalam membran sel selain inti sel
(nukleus). Penyusun utama dari sitoplasma ada air yang berfungsi sebagai pelarut dan
tempat terjadinya reaksi kimia. Matriks sitoplasma merupakan sitosol(cairan) yang
bersifat koloid (bentuk campuran yang terdiri dari 2 zat yang homogen). Matriks
sitoplasma dapat berubah dari fase gel (semipadat) ke fase sol (cairan). Matriks
sitoplasma memiliki sifat iritabilitas (peka terhadap rangsangan) dan konduktivitas
(mampu memindahkan atau meneruskan rangsangan).

Fungsi sitoplasma adalah:

o Tempat berlangsungnya reaksi kimia dan metabolisme.


o Sebagai tempat menjaga fungsi kehidupan sel.
o Menjaga keadaan di dalam sel.
o Mengatur transpor zat di dalam sel.
o Pembentukan energi.
o Tempat mengontrol pergerakan sel.
o Fungsi tersebut dilakukan oleh organel-organel sel.

10
Nah organel sel juga terdapat dalam sitoplasma. Beberapa organel sel antara lain
adalah Mitokondria, berfungsi menghasilkan energi. Lisosom, berfungsi melakukan
pencernaan dalam sel. Ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Retikulum
Endoplasma, berfungsi untuk Transportasi berbagai zat di dalam sel. Badan golgi,
berfungsi untuk sintesi protein dan berhubungan dengan kerja ribosom dan retikulum
endoplasma. Mikrotubulus, melindungi dan mejaga bentuk sel. Mikrofilamen,
berperan dalam proses pergerakan sel.
Kloroplas, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis pada tumbuhan.
Sentrosom (Sentriol), sebagai tempat pembelahan sel.
dan lain lain.

3. Nukleus

Nukleus adalah inti sel. Inti sel berbentuk bulat atau lonjong dan sering terletak di
tengah sel atau di tepi sel. Nukleus merupakan bagian terpenting dari kehidupan sel.
Nukleus memiliki fungsi utama sebagai pusat pengendali segala aktivitas sel. Nukleus
sel dilindungi oleh sebuah dinding yang menyerupai membran sel. Struktur pelindung
ini disebut membran inti. Meski hanya inti sel, nukleus juga memiliki struktur yang
kompleks. Terdapat beberapa bagian nukleus yakni terdiri dari nukleus, kromatin, dan
nukleoplasma. Nukleolus merupakan struktur berbentuk bulat yang disusun oleh
filamen dan butiran-butiran komponen. Anak inti mengandung RNA, DNA dan
bebrapa protein yang berfungsi dalam perakitan ribosom.

Fungsi nukleus adalah sebagai berikut:

• Sebagai pusat pengatur dan pengendali segala aktivitas sel.


• Tempat penyimpanan informasi genetik organisme tersebut.
• Memulai dan mengakhiri suatu tindakan yang dilakukan oleh sel.
• Tempat terjadinya sebagian proses pembelahan sel.

B. SENYAWA KIMIA SEBAGAI DASAR KEHIDUPAN


Biomolekul adalah senyawa-senyawa yang bermolekul besar dan kecil yang
berhubungan dengan senyawa kimia dalam sistem hidup. Sebagian besar (99%) dari
unsurunsur biomolekul adalah karbon,nitrogen,oksigen dan hidrogen serta fosfor dan

11
belerang. Urutan pembentukannya adalah dari molekul sederhana (CO2, NH3, H2O,
molekul organik sederhana), molekul pembangun (asam amino, gula sederhana,
mononukleotida, asam lemak), molekul makro/polimer (protein, polisakarida,
monomer penyusun DNA dan RNA, lipida), organel dan agregat supra molekul dan
ahirnya membentuk sel. Semua proses kimia yang terjadi dalam sel adalah
katabolisme dan anabolisme yang sama-sama berjalan dan dikendalikan oleh enzim.
Senyawa dasar dalam sel hidup secara tahap diubah ke dalam senyawa yang lebih
kompleks baik fungsi maupun strukturnya. Molekul sederhana terutama CO2, H2O
dan nitrogen atmosferik diubah melalui senyawa dasar menjadi satuan penyusun oleh
jasad/sel hidup. Satuan penyusun ini bergabung melalui ikatan kovalen menjadi
makromolekul dan selanjutnya membentuk molekul yang lebih besar lagi adalah
supramolekul. Penggabungan senyawa dasar sehingga terbentuk supramolekul dan
selanjutnya menjadi organel diatur dan dikendalikan oleh semua sistem multi enzim.
Ciri-ciri hidup adalah sangat terorganisasi dan sangat kompleks (tiap komponen
mempunyai fungsi yang sangat spesifik),mempunyai kemampuan untuk mengekstrak
energi dari sekelilingnya,dapat menurunkan sifat atau dapat mereplikasi dirinya
sendiri dengan tepat dan terencana. Unsur-unsur utama penyusun tubuh adalah karbon
(C), hidrogen (H), oksigen (O) dan nitrogen (N). Selain itu masih terdapat beberapa
unsur lain yaitu: kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K), sulfur (S), natrium (Na), klor
(Cl), magnesium (Mg), besi (Fe), mangan (Mn) dan iodium (I).

C. BIOMOLEKUL-BIOMOLEKUL KOMPLEKS UTAMA PENYUSUN TUBUH

Unsur-unsur penyusun tubuh sebagaimana disebutkan di atas banyak yang


membentuk molekul-molekul besar yang kompleks di dalam tubuh. Di antara
biomolekulbiomolekul kompleks tersebut yang merupakan biomolekul kompleks
utama adalah DNA, RNA, protein, polisakarida dan lipid. Biomolekul kompleks
tersusun atas molekul-molekul sederhana

1. DNA

DNA merupakan materi genetik yang diturunkan. Molekul DNA tersimpan di


dalam nukleus sel dan sebagian kecil bisa ditemukan di mitokondria. DNA pada
inti sel disebut DNA inti, sedangkan DNA pada mitokondria disebut dengan

12
mtDNA. DNA inti merupakan perpaduan dari DNA ayah dan ibu. Sedangkan
mtDNA hanya hanya diwariskan dari ibu saja. DNA inti berperan dalam ekspresi
genetik dan pewarisan sifat. Singkatnya, DNA inti yang akan menentukan
karakter fisik dan sifat seseorang. Contohnya adalah warna kulit, mata, dan
rambut seseorang. Lalu bagaimana bentuk wajah dan tubuhnya.

DNA tersusun atas dua zat basa purin, yaitu adenin (A) dan guanin (G), serta dua
zat basa pirimidin, yaitu sitosin (C) dan timin (T). Masing-masing purin akan
berikatan dengan satu pirimidin. Sehingga formasi DNA akan memasangkan A
dengan T, sedangkan C berpasangan dengan G. Pasangan ini akan berikatan
dengan gula deoksiribosa di bagian luar dan membentuk satu unit nukleotida.

DNA bisa melakukan replikasi atas materi genetik yang dibawanya dengan urutan
yang sama. Ini berfungsi agar tiap materi genetik tetap hadir setiap kali terbentuk
sel baru untuk menggantikan sel yang lama. Cara replikasi DNA adalah dengan
cara pembelahan rantai helix DNA menjadi beruntai tunggal. Lalu rantai untai
tunggal DNA akan diselubungi protein dan enzim DNA untuk menyintesis materi
DNA agar menjadi rantai beruntai ganda pada sel yang baru.

2. RNA

RNA adalah singkatan ribonukleat acid yang merupakan salah satu materi genetik
yang terdiri dari nukleotida. Dalam tubuh manusia RNA berperan sebagai
pembawa informasi genetik dan menerjemahkannya dalam sintesis berbgai
macam protein.

RNA terdiri atas basa-basa nitrogen yang terikat pada tulang pulnggung gula-
fosfat membentuk satu rantai tunggal yang berpilin atau single heliks. Gula-fosfat
yang berfungsi sebagai tulang pulnggung adalah ribosa yang terdiri dari lima
karbon, satu okssigen, dan satu gugus hidroksil –OH.

Gugus hidroksil pada RNA membuatnya tidak stabil dan rentan terhadap basa
sehingga RNA tidak dapat bertahan lama. Saat dibutuhkan RNA secara spontan
akan disintesis dari DNA, digunakan, didegradi, dan di daur ulang kembali.

13
Seperti DNA, RNA juga terbagi menjadi beberapa macam, yaitu RNA transfer
atau tRNA, RNA ribosom rRNA, dan pembawa pesan atau mRNA.

3. Protein

Protein terbentuk dari polimerisasi peptida-peptida. Peptida merupakan


polimerisasi dari asam amino-asam amino yang berbeda. Jadi, protein dapat
dikatakan sebagai suatu kopolimer. Ikatan yang terjadi antar protein selain ikatan
peptida antara asam amino dan penyusunnya, juga terjadi ikatan-ikatan yang lain.
Misalnya, ikatan hidrogen yang terjadi pada gugus –NH dan gugus –OH, serta
ikatan disulfida -S-S- yang menyokong terjadinya ikatan yang kompleks pada
protein. Ikatan ion pada protein juga terjadi jika di dalamnya terdapat gugus ion
logam dan ikatan koordinasi, misalnya ikatan koordinasi antara ion Fe3+ dengan
hemoglobin pada darah.

Protein sangat besar peranannya dalam proses metabolisme tubuh, terutama dalam
pembentukan sel-sel baru untuk menggantikan sel yang rusak.

4. Polisakarida berupa Glikogen Lipid


Molekul pembanungga yaitu glukosa asam lemakselain itu, ia memiliki fungsi
utama sebagai simpanan energi jangka pendek. dan fungsinya juga sangat banyak,
misalnya simpanan energi jangka panjang, komponen membran sel dll.

14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Sel pada tubuh organisme bentuknya ragam dan fungsinya disesuaikan dengan
tugasnya masing-masing. Adanya perbedaan bentuk dan susunan sel dalam tubuh
organisme,secara khusus akan menentukan bentuk dan fungsi jaringan tubuh yang
terorganisir menjadi organ. Beberapa organ yang terdapat dalam tubuh organisme secara
khusus akan mengatur fungsi fisiologi tubuh. Berdasarkan jumlah sel penyusunnya,
makhluk hidup dapat dibedakan menjadi uniseluler ( tersusun oleh satu sel,misalnya
bakteri,ganggang hijau biru serta beberapa jenis protozoa dan jamur mikroskopik) dan
multiseluler (tersusun lebih dari satu sel, misal jamur, tumbuh-tumbuhan, hewan dan
manusia).

Biomolekul adalah senyawa-senyawa yang bermolekul besar dan kecil yang


berhubungan dengan senyawa kimia dalam sistem hidup. Senyawa dasar dalam sel hidup
secara tahap diubah ke dalam senyawa yang lebih kompleks baik fungsi maupun
strukturnya. Molekul sederhana terutama CO2, H2O dan nitrogen atmosferik diubah
melalui senyawa dasar menjadi satuan penyusun oleh jasad/sel hidup. Satuan penyusun
ini bergabung melalui ikatan kovalen menjadi makromolekul dan selanjutnya membentuk
molekul yang lebih besar lagi adalah supramolekul. Penggabungan senyawa dasar
sehingga terbentuk supramolekul dan selanjutnya menjadi organel diatur dan
dikendalikan oleh semua sistem multi enzim.

Unsur-unsur penyusun tubuh sebagaimana disebutkan di atas banyak yang


membentuk molekul-molekul besar yang kompleks di dalam tubuh. Di antara
biomolekulbiomolekul kompleks tersebut yang merupakan biomolekul kompleks utama
adalah DNA, RNA, protein, polisakarida dan lipid.
B. SARAN
Dengan mempelajari struktur kimia dan komponen-komponen sel makhluk hidup,
banyak manfaat yang dapat diambil, di antaranya memahami mekanisme kerja sel yang
berguna sebagai bahan pertimbangan dalam mematikan sel lain yang berbahaya atau
patogen, dapat mengembangkan organisme unggul yang sangat penting bagi manusia,
misalnya untuk sumber antibiotika atau obat-obatan yang lain, atau sumber pangan baru.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studiobelajar.com/sel/#:~:text=Struktur%20Sel,sel%20prokariotik%20dan
%20sel%20eukariotik
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-sifat-dan-fungsi-protein
https://www.kompas.com/sains/read/2021/06/07/175000823/apa-itu-dna-dan-fungsinya-
untuk-tubuh
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/31/235706569/rna-pengertian-struktur-
dan-fungsi
https://id.scribd.com/presentation/350041561/Biomolekul-Penyusun-Makhluk-Hidup-
Part-2

16

Anda mungkin juga menyukai