Anda di halaman 1dari 3

A.

Rangkuman
1. Kehamilan terjadi karena fertilisasi sel telur oleh sperma setelah ejakulasi ke vagina,
sperma tetap fertile selama sekitar 48 Jam, sedangkan sel telur tetap fertile selama 10
– 15 jam setelah ovulasi.
2. Dalam jangka 1 menit setelah ejakulasi, beberapa sperma dapat ditemukan dalam
uterus.
3. Sperma baru dapat membuahi, setelah tinggal beeberapa jam dalam saluran organ sex
wanita.
4. Kapasitansi sperma terjadi karena (1) gerakan mendorong ekor sperma meluncur
kedepan dengan lebih cepat. (2) membran plasma sperma mengalami perubahan
sehingga menjadi mampu menyatu dengan permukaan membran sel telur.
5. Fertilisasi adalah fusi sperma dengan sel telur.
6. Telur yang dibuahi disebut zygote, dan hanya satu sperma yang dapat membuahi sel
telur, karena setelah itu terjadi mekanisme penutupan dinding sel telur sehingga tidak
ada sperma lain yang dapat berfusi lagi.
7. Kedua perangkat chromosome (23 dan sel telur dan 23 dan sel sperma) menyatu
dalam beberapa jam, DNA dan chromosome ini siap melakukan pembelahan mitosis.
8. Selama 3 – 4 hari berada dalam tuba uterine, telur yang telah dibuahi menjadi
pembelahan mitoloticial, yang luar biasa.
9. Kembar identik atau kembar monozygotic terjadi bila selama pembelahan mitotic
terjadi pemisahan sempurna, menjadi dua mata sel yang tumbuh independent.
10. Pada kembar dizygotic terjadi karena 2 sel telur mengalami pembuahan secara
bersamaan.
11. Blastokista adalah bertetapan dengan hari ke 14-21 siklus menstruasi.
12. Kira kira pada hari ke 21 siklus menstruasi atau hari ke 7 setelah ovulasi terjadilah
implantasi yaitu tertanamnya blastokista dalam endomentrium.
13. Sel sel trophoblast adalah sangat lengket terutama pada bagian yang melekat pada
kelompok massa sel di dalamnya, pada nagiam inilah blastokista melekat pada
endomentrium.
14. Lima minggu setelah implantasi, plasenta telah sempurna jantung fetal mulai
memompa darah, dan semua mekanisme untuk memberi nutri fetus dan membuang
sampahnya telah berfungsi dengan baik.
15. Cairan pada rongga amnion disebut sebagai cairan amnion, yang menyerupai
extrakulikuler fetal; fungsinya ialah menjadi buffer terhadap gangguan gangguan
mekanis dan perubahan suhu.
16. Selema kehamilan kadar esterogen progesteron dalam plasma tetap tinggi.
17. Menurut hasil penelitian menyatakan bahwa wanita hamil yang sebelum hamil hingga
akan melahirkan tetap melakukan olahraga yang ringan, maka wanita tersebut saat
melahirkan akan lebih mampu menjaga dirinya.
18. Perlu sebagai bahan renungan, bahwa olahraga juga mampu membuat resiko pada
kehamilan dan perawat atau dokter yang menangani harus menyesuaikan kondisi atlit
wanita secara individu. Resiko tersebut menurut Giriwijoyo (2012), antara lain:
1. Keracunan darah pada kehamilan
2. Kehamilan ganda
3. Hambatan perumbuhan intra – uterine
4. Pendarahan atau portus prematur
5. Abortus habitualis
19. Wanita hamil dan dokter kebidanannya secara tradisional sangat perhatian terhadap
pengaruh olahraga bagi kandungannya, tetapi penelitian menunjukkan bahwa
perhatian dan kekuatiran itu sangat berlebihan.
a. Trauma langsung
b. Berkurangnya peredaran darah uterus
20. Collings dan curet (1985) mengemukakan bahwa hal tersebut mungkin disebabkan
oleh karena meningkatnya rangsangan pada fetus, yang disebabkan oleh
meningkatnya transfer catechloamine oleh plasenta, meningkatnya shu fetus atau
berkurangnya peredaran darah dalam uterus.
21. Penelitian lain dilakukan oleh Clapp dan Dickstein (1984) pada wanita hamil yang
terus berlatih olahraga daya tahan sampai melahirkan ternyata mendapat kenaikan
berat badan yang rendah, dengan menghasilkan bayi yang beratnya 600 g kurang dari
berat bayi uang dilahirkan oleh ibu ibu yang tidak melakukan olahraga atau yang
menghentikan olahraganya sebelum kehamilan minggu ke 20.
22. Telah di ketahui bahwa pada umunya wanita hamil akan secara spontan mengurangi
tingkat aktivitasnya pada trimester ketiga kehamilannya sebagai akibat dari
perubahan besar tubuh, perubahan sikap dan perubahan fungsi kardiovaskular.
23. Dibawah ini garis besar perawatan medis yang tepat bagi wanita yang berolahraga
selama kehamilan :
Dokter yang merawatnya hendaknya :
1. Meyakini bahwa kehamilannya bukan beresiko tinggi dari atlet tidak mempunyai
riwayat obstetric yang kurang baik
2. Tentukan tingkat kebugaran pra kehailan dan tingkat keteramplannya dan
terangkan bawhaw hal ini hendaknya di lampaui selama kehamilan.
3. Yakinkan bahwa atlet yang hamil itu selalu memperiksakan diri secara teratur
selama massa kehamilannya.

B. Soal Jawab
1. Bagaimana kehamilan dapat terjadi?
Jawab : Kehamilan terjadi karena fertilisasi sel telur oleh sperma. Untuk terjadinya
kehamilan, hubungan sexual harus dilakukan antara 48 jam sebelum dan 15 jam sesudah
terjadinya ovulasi ini hanya ancer wkatu, oleh karena ada variasi jangka kehidupan baik
untuk sperma maupun untuk telur.

2. Hormon apa yang mengendalikan siklus haid?


Jawab : Siklus haid dikendalikan oleh serangkaian hormon yang dihasilkan oleh
hipotalamus otak, kelenjar lendir dan indung telur.

3. Mengapa kapasitansi dapat terjadi?


Jawab : Kapasitansi dapat terjadi karena (1) gerakan mendorong ekor sperma meluncur
kedepan dengan lebih cepat. (2) membran plasma sperma mengalami perubahan sehingga
menjadi mampu menyatu dengan permukaan membran sel telur.

4. Apa yang dimaksud dengan fertilisasi?


Jawab : Fertilisasi adalah fusi sperma dengan sel telur.Telur yang telah dibuahi disebut
dengan zygote, dan hanya satu sel sperma yang dapat membuahi sel telur, karena setelah
itu terjadi mekanisme penutupan dinding sel telur sehingga tidak ada sperma lain yang
dapat berfusi lagi.

5. Sebutkan apa saja olahraha yang membuat resiko pada kehamilan menurut giriwijoyo?
Jawab :
1. Keracunana darah pada ke hamilan
2. Ke hamilan ganda
3. hambatan pertumbuhan intra Uterine
4. Pendarahan atau partus Prematur
5. abortus habitualis

Anda mungkin juga menyukai