Anda di halaman 1dari 7

KEBIJAKAN PELAYANAN PERAWATAN

INTENSIF ( HCU/ICU/ICCU )
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
H.ANDI SULTHAN DAENG RADJA
JALAN SERIKAYA NO. 17 TELP. (0413) 81290, 81292 FAX. 85030

PERATURAN DIREKTUR

RSUD H ANDI SULTHAN DAENG RADJA

NOMOR : /RSUD-BLK/ .XI/2016

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN PERAWATAN INTENSIF

RSUD H ANDI SULTHAN DAENG RADJA BULUKUMBA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RSUD H ANDI SULTHAN DAENG RADJA BULUKUMBA

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan perawatan


intensif (HCU/ICU/ICCU ) RSUD H.Andi Sulthan Daeng
Radja ,maka di perlukan penyelenggaraan pelayanan perawatan
intensif (HCU/ICU/ICCU ) yang bermutu tinggi
b. Bahwa agar pelayanan perawatan intensif (HCU/ICU/ICCU )di
RSUD H.Andi Sulthan Daeng Radja dapat terlaksana dengan
baik ,perlu adanya peraturan direktur RSUD H.Andi Sulthan
Daeng Radja tentang kebijakan pelayanan perawatan intensif
HCU/ICU/ICCU ) RSUD H.Andi Sulthan Daeng Radja sebagai
landasan bagi penyelenggaraan seluruh pelayanan perawatan
intensif RSUD H.Andi Sulthan Daeng Radja
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai mana di maksud dalam
butir a dan b ,perlu ditetapkan dengan peraturan direktur RSUD
H.Andi Sulthan Daeng Radja.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56
tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit
3. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia no 12 tahun
2012 tentang akreditasi rumah saklit (berita negara republlik
indonesia tahun 2012 no 413 )
4. Peraturan daerah kabupaten bulukumba no 11 tahun 2008 tentang
organisasi dan tata kerja inspektorat ,bappeda,lembaga tekhnis
daerah dan lembaga lain kabupaten bulukumba (lembaran daerah
kabupaten bulukumba no 11 seri D )
5. Keputusan bupati bulukumba no kpts .1178/XII/2013 tentang
penerapan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum
daerah RSUD H.Andi Sulthan Daeng Radja kabupaten bulukumba

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H.ANDI


SULTHAN DAENG RADJA TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
PERAWATAN INTENSIF (HCU/ICU/ICCU ) RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH H.ANDI SULTHAN DAENG RADJA BULUKUMBA

Kedua : Kebijakan pelayanan perawatan intensif RSUD H Andi Sulthan


Daeng Radja Bulukumba, sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini.

Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan


perawatan intensif (HCU/ICU/ICCU) RSUD H Andi
Sulthan Daeng Radja Bulukumba dilaksanakan oleh direksi
dan kepala bidang Pelayanan Medik dan keperawatan RSUD
H Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba.
Keempat : peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan : di Bulukumba

PadaTanggal :

Direktur,

dr. Hj. WAHYUNI, AS, MARS

NIP. 19641121 198803 2 002

Lampiran

Keputusan Direktur RSUD H Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba

Nomor :

Tanggal :
KEBIJAKAN PELAYANAN PERAWATAN INTENSIF (HCU/ICU/ICCU)
RSUD H ANDI SULTHAN DAENG RADJA BULUKUMBA

1. Ruang intensif penerimaan rujukan pasien dari rumah sakit lain sesuai dengan
standar dan fasilitas yang dimiliki dan bila pasien memerlukan perawatan
intensif yang lebih tinggi tingkatannya dapat di rujuk ke rumah sakit lain
sesuai dengan kondisi pasien.
2. Setiap tindakan kedokteran (medis) yang akan dilakukan harus ada informed
consent
3. Pada keadaan darurat ,untuk kepentingan terbaik pasien ,dokter jaga icu atau
dokter spesialis anestesi dapat melakukan tindakan kedokteran yang
diperlukan informasi dapat diberikan pada kesempatan pertama
4. Apabila pasien ada dalam tahap terminal dan tindakan resusitasi diketahui
tidak akan menyembuhkan atau memperbaiki kualitas hidup pasien,dokter
dapat membuat keputusan untuk tidak melakukan resusitasi
5. Dalam menghadapi tahap terminal ,dokter icu harus mengikuti pedoman
penentuan kematian batang otak dan penghentian peralatan life sufforting
6. Tindakan yang bersifat kedokteran harus di kerjakan oleh tenaga medis tetapi
dengan pertimbangan yang memperhatikan keselamatan pasien.tindakan –
tindakan tertentu dapat di delegasikan kepada tenaga kesehatan non medis
yang terlatih
7. Kriteria dokter icu adalah telah mengikuti pelatihan /pendidikan perawatan icu
dan telah mendapat sertifikat intensif care medicine (KIC,Konsultan intensif
care )melalui program pelatihan dan pendidikan yang diikuti oleh perhimpuna
profesi yang terkait
8. Mampu melakukan prosedur criticalcare biasa ,antara lain :
a. Mempertahankan jalan nafas termasuk intubasi tracheal dan ventilasi
mekanis
b. Fungsi arteri untuk mengambil sampel arteri
c. Memasang kateter intravaskuler dan peralatan monitoring ,termasuk :
1. Kateter arteri
2. Kateter vena perifer
3. Kateter Vena central
4. Kateter arteri pulmonalis
d. Pemasangan kabel pacu jantung transvenous temporer
e. Resusitasi kardiopolmuner
f. Pipa thoracostomy
9. Fungsi dan kewenangan kepala unit intensif sebagai koordinator pengelolaan
pasien :
a. Fungsi :
Melakukan evaluasi menyeluruh ,mengambil kesimpulan ,memberi
instruksi terapi dan tindakan tertulis dengan mempertimbangkan usulan
anggota team
b. Kewenangan /peran :
1. Mampu berperan sebagai pimpinan tim dan memberikan pelayanan di
ICU/HCU menggabungkan dan titrasi layanan pada pasien berpenyakit
kompleks atau cedera termasuk gagal organ multi sistem
2. Intervensi memberi pelayanan sendiri atau dapat berkolaborasi dengan
dokter pasien sebelumnya
3. Mampu mengelola pasien dalam kondisi yang biasa terdapat pada
pasien sakit kritis seperti:
a. Haemodinamik tidak stabil
b. Gangguan atau gagal nafas,dengan atau tanpa memerlukan
tunjangan ventilasi mekanis
c. Gangguan neurologis akut termasuk mengatasi hipertensi cranial
d. Gangguan atau gagal ginjal akut
e. Gangguan endokrin dan /metabolik akut yang mengancam nyawa
f. Kelebihan dosis obat ,reaksi obat atau keracunan obat
g. Gangguan koagulasi
h. Infeksi serius
i. Gangguan nutrisiyang memerlukan tunjangan nutrisi

10. Tata cara dan indikasi masuk/keluar ICU-HCU-ICCU dari dalam rumah sakit
dan luar rumah sakit:
a. Tata cara pasien masuk /keluar ICU-HCU-ICCU
Penangguang jawab pasien melakukan register /pendaftaran dibagian
admission
b. Indikasi pasien masuk ICU
Pasien saat kritis ,tidak stabil yang memerlukan terapi intensif seperti
bantuan ventilasi ,infus obat-obat vasoaktif kontinue dan lain-lainnya
c. Indikasi pasien keluar ICU
Bila kebutuhan untuk terapi intensif telah tidak ada lagi atau bila terapi
intensif telah gagal atau tidak bermanfaat sehingga prognosis jangka
pendek jelek
d. Indikasi pasien masuk HCU
Pasien dengan gagal organ tunggal yang mempunyai resiko tinggi untuk
terjadi komplikasi pasien yang memerlukan perawatan perioperatif
e. Indikasi pasien keluar HCU
Pasien sudah stabil yang tidak lagi membutuhkan pemantauan yang
ketat ,pasien yang memburuk sehingga perlu pindah ICU
f. Pasien yang tidak perlu masuk HCU
Pasien dengan fase terminal suatu penyakit (seperti kanker stadium akhir )
pasien /keluarga yang menolak untuk dirawat di HCU (atas dasar inform
consent )
g. Indikasi pasien masuk ICCU
Pasien saat kritis ,tidak stabil yang memerlukan terapi intensif seperti
bantuan ventilasi ,infus obat-obat vasoaktif kontinue dan lain-lainnya
h. Indikasi pasien keluar ICCU
Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil sehingga
tidak memerlukan terapi atau pemantauan yang intensif lebih lanjut
,secara perkiraan dan perhitungan terapi atau pemantauan intensif tidak
bermanfaat atau tidak memberi hasil yang berarti bagi pasien
11. Setiap penggunaan peralatan medis di informasikan kepada penangguang
jawab pasien
12. Seluruh fasilitas pelayanan yang ada di ICU-HCU-ICCU baik medis maupun
non medis menjadi tangguang jawab kepala ruangan termasuk pemeliharaan
dan perbaikan berkoordinasi dengan bagian tekhnisi
13. Untuk pencegahan infeksi nososkomial ,setiap petugas diwajibkan mencuci
tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
14. Indikasi pemeriksaan laboratorium dan radiologi berdasarkan permintaan dari
DPJP (dokter Penangguang jawab Pasien) atau dokter konsulen lain
berkoordinasi dengan dokter penangguang jawab ICU-HCU-ICCU
15. Setiap permintaan laboratorium dan radiologi dituliskan pada formulir yang
sudah di tentukan lalu di input oleh petugas administrasi untuk selanjutnay di
ibnformasikan pada bagian terkait
16. Prosedur konsul antar spesialis/konsulen:
a. Pada dasarnya DPJP pasien yang di rawat di ICU-HCU adalah dokter
spesialis anestesi yang bertugas di ICU-HCU ,sedangkan pasien yang di
rawat di ICCU adalah dokter spesialis jantung
b. Bila ada lebih dari satu DPJP ,maka DPJP utama adalah dokter spesialis
yang bertugas di ICU-HCU atau ICCU
c. DPJP pasien yang di rujuk langsung ke ICU-HCU oleh dokter jaga IGD
ialah dokter spesialis anastesi yang bertugas di ICU-HCU ,sedangkan ke
ICCU ialah dokter spesialis jantung
d. Bila dokter spesialis anastesi memerlukan rawat bersama dengan dokter
spesialis lain ,maka sebagai DPJP utama adalah dokter spealis anastesi
yang bertugas di ICU-HCU ,sedangkan di ICCU adalah dokter spesialis
jantung
e. Pasien yang di rujuk oleh dokter spesialis untuk di rawat di ICU-HCU-
ICCU harus jelas apakah kan di rawat bersama atau akan di rujuk .Bila
rawat bersama maka DPJP utamanya adalah dokter spesialis anastesi yang
bertugas di ICU-HCU sedangkan di ICCU DPJP utamanya ialah dokter
spesialis jantung
f. DPJP utama berwenang dalam melaksanakan praktek kedokteran yang di
bantu sepenuhnya oleh seluruh perawat dan staf ICU-HCU-ICCU yang
bertugas,.kewenangan tersebut harus dengan tetap memperhatikan dan
mempertimbangkan saran dari DPJP atau dokter spesialis lain yang terkait
dengan perawatan pasien
g. Bila ada keberatan DPJP lain atas pelayanan medis yang di berikan oleh
DPJP utama,maka masukan /keberatan harus dikomunikasikan langsung
ke DPJP utama atau di tulis dalam rekam medis pasien
h. Bila tidak di capai kesepakatan antara DPJP utama dengan DPJP lain yang
menangani pasien sejak awal perawatan,maka dapat di tetapkan ulang
siapa DPJP utama pasien tersebut.hal tersebut dicatat dalam rekam medis
i. Bila terjadi masalah dalam penepatan DPJP utama ,maka hal tersebut
dilaporkan kepada manager pelayanan sesegera mungkin
j. Untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit ,setiap hal yang terkait
dengan mutu pelayanan dan kepentingan pasien akan diajukan untuk
dilakukan audit medis oleh sub komite mutu

Direktur,

dr. Hj. WAHYUNI, AS, MARS

NIP. 19641121 198803 2 002

Anda mungkin juga menyukai