Anda di halaman 1dari 4

Pernahkah anda menderita bisul, ataupun cacar monyet?

Bisul atau cacar monyet ini dalam dunia


dokter dapat dikategorikan pioderma. Pioderma terjadi akibat infeksi pada kulit. Pioderma ini
memang bukanlah penyakit yang serius akan tetapi terasa cukup sakit dan juga nyeri.

Google Image: Definisi Penyebab Dan Pengobatan Serta Gejala Klinis Penyakit Pioderma Menurut
Ilmu Kedokteran

Untuk itu jika anda mengalami pioderma harus segera diobati, karena jika tidak maka bisa
mengganggu aktivitas anda sehari-hari. Hal ini karena terkadang pioderma terletak di bagian
pantat, ketiak, paha, dan bahkan bisa juga menular pada kulit di seluruh tubuh. Selengkapnya
mengenai pioderma, akan kita bahas pada kesempatan kali ini. Berikut uraian lengkapnya.

Definisi Penyebab Dan Pengobatan Serta Gejala


Klinis Penyakit Pioderma Menurut Ilmu
Kedokteran

Definisi Pioderma
Pioderma superfisial bisa berbentuk impetigo ataupun furunkel. Adapun furunkolis yang
menyatu akan membentuk kurbunkel. Sedangkan bentuk lain dari pioderma diantaranya yaitu
folikulitis, ektima, pionikia, selulitis, dan flegmon.
Penyebab Pioderma
Impetigo umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus batahaemoliticus, sedangkan untuk
furunkel disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Adapun beberapa faktor perdisposisi biasanya
daya tubuh diantaranya adalah anemia, kekurangan gizi, dan juga penyakit diabetes melitus
ataupun adanya kelainan pada kulit yang bisa mempercepat munculnya pioderma.

Gambaran Klinis Pioderma


Berikut ini merupakan gambaran klinis dari pioderma.
 Adapun keadaan umum dari penderita biasanya adalah baik.
 Impetigo dengan bentuk krustosa biasanya dapat terjadi pada anak-anak yaitu di kulit
yang ada di sekitar hidung dan juga mulut. Terlihat adanya vesikel ataupun pustula yang
sangat cepat pecah dan juga dapat menyebar ke daerah yang ada di sekitarnya.
 Sedangkan impetigo dengan bentuk vesikosibola sering disebut juga sebagai cacar
monyet, yang dapat menyerang pada daerah ketiak, bagian dada, dan juga daerah punggung.
Bentuk vesikosibola ini seringkali ditemukan bersama dengan miliaria, hipopion (yaitu
endapan nanah yang ada di bagian bawah bula atau vesikel) dan pada saat proses
penyembuhan akan mengering membentuk koleret (berwarna kemerahan yang melingkar di
bagian bekas kelainan).
 Selanjutnya yaitu impetigo neonatorium yang dapat menyerang hampir di seluruh kulit,
dan biasanya juga disertai dengan keluhan demam.
 Adapun furunkel banyak sekali ditemukan di bagian ketiak ataupun bokong. Folikel yang
telah terinfeksi akan membengkak dan membentuk nodus yang bernanah dan juga terasa
nyeri dengan eritema yang terlihat di sekitarnya. Adapun kelainan ini bisa menjadi abses
ataupun membentuk fistula. Untuk penderita yang memiliki daya tahan tubuh yang cukup
rendah misalnya saja pada penderita penyakit kronik (seperti penyakit diabetes melitus),
munculnya furunkel ini bisa dikatakan sering kambuh dan juga sangat sukar untuk sembuh.

Diagnosis Pioderma
Adapun diagnosis dapat ditegakkan dengan cara melakukan hal berikut ini.
 Dilakukan pemeriksaan penunjang apabila diperlukan
 Dapat juga dilakukan pemeriksaan secara sederhana yaitu dengan melakukan pewarnaan
Gram
 Kultur dan juga resistensi spesimen lesi (contohnya untuk flegmon, ulkus, dan hidra
adenitis). Kultur dan juga resistensi darah jika diduga terdapat bakteremia

Penatalaksanaan Pioderma
Adapun penatalaksanaan atau pengobatan dari pioderma yaitu pasien dapat berobat jalan
terkecuali pada erisipelas, flegmon, selulitis, dianjurkan untuk rawat inap.
Sedangkan untuk pengobatan topikal dilakukan jika:

A.Jika dijumpai adanya pus yang cukup banyak, asah ataupun krusta yang dilakukan dengan
kompres terbuka yaitu dengan pemberian (permanganas kalikus 1/5000), obat rivanol sebanyak
0,1%, larutan povidon sebanyak 7,5% yang dilarutkan sebanyak sepuluh kali, dan diberikan tiga
kali dalam sehari yaitu masing-masing diberikan dalam waktu 1 jam selama kondisi atau
keadaan masih akut.

B.Jika tidak tertutup oleh pus ataupun krusta maka dapat diberikan salep ataupun krim berupa
garam natrium fusidat sebanyak 2 %.
Pengobatan secara sistemik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

C.Pada lesi yang dalam atau luas atau luas dan dalam maka dapat diberikan antibiotik secara
sistemik yaitu:
 Pada Lini 1 dapat diberikan : golongan penisilin diantaranya seperti moksisilin dan 
ampisilin
 Pada Lini 2 dapat diberikan : golongan makrolid    yaitu eritromisin dengan dosis 500 mg
diberikan sebanyak 4 x dalam sehari
 Pada Lini 3 dapat diberikan : golongan sefalosporin   
 Pada Lini 4 dapat diberikan : antibiotik yang lainnya misalnya seperti klindamisin
Selain itu juga dapat dilakukan pendidikan dan juga pencegahan agar tidak mengalami pioderma.
Caranya adalah mencari faktor-faktor predisposisi diantaranya seperti:
 Higiene
 Terjadi penurunan daya tahan tubuh diantaranya seperti kurang gizi, menderita anemia,
menderita penyakit yang kronik atau metabolik, dan juga keganasan
 Sudah ada kelainan kulit yang  primer
Protokol
 Adapun untuk pioderma yang terletak di dalam, maka perhatikanlah keadaan umum dan
juga status imun dari penderita secara keseluruhan.

Kriteria-kriteria penyembuhan
 Jika pioderma superfisial tak dijumpai lagi gambaran klinisnya
 Pioderma yang terletak di dalam tidak dijumpai lagi tanda klinis, ulkus sudah membentuk
jaringan granulasi yang bersih, epitelisasi yang menutup luka.

Itulah pembahasan tentang pioderma. Selain itu anda juga bisa mencegah penyakit pioderma ini
dengan cara menjaga kebersihan yang dapat dilakukan dengan cara mandi 2 kali dalam sehari,
selain itu janganlah menggaruk menggunakan kuku jika kulit terasa gatal, jika kulit anda
mengalami cedera, teriris ataupun luka, maka oleskan cairan antibiotika.

Anda mungkin juga menyukai