Anda di halaman 1dari 1

Otitis eksterna difusa (OED) dikenal juga sebagai telinga cuaca panas ( 

hot weather ear), telinga


perenang ( swimmer ear).
OED merupakan kasus umum dibagian THT di daerah-daerah tropis dan subtropis pada musim panas.
OED merupakan komplek gejala peradangan kulit liang telinga yang terjadi sewaktu cuaca panas dan
lembab dan dapat dijumpai dalam bentuk ringan, sedang, berat dan menahun.
Telinga menjadi gatal serta semakin sakit dan kulit liang telinga menjadi kemerahan, bengkak dan
dilapisi oleh sekret yang berwarna kehijau-hijauan.
 
Dengan semakin berkembangnya penyakit, pasien merasa sakit bila daun telinga disentuh dan bila
mengunyah. Bila peradangan tidak ditanggulangi secara adekuat, maka rasa sakit, gatal serta sekret
yang berbau akan menetap.
Meskipun banyak faktor penyebab OED, beberapa diantaranya dikenal sebagai faktor penunjang yang
penting untuk terjadinya OED akut pada seseorang, yaitu:
Faktor epidemiologis: perubahan kelembaban lingkungan, suhu yang tinggi.
Maserasi kulit liang telinga yang terpapar lama oleh kelembaban menimbulkan rasa gatal yang
mendorong penderita mengorek telinga sehingga akan terjadi trauma pada kulit dan mengakibatkan
infeksi.
Agaknya air kolam renang menyebabkan maserasi kulit dan merupakan sumber kontaminasi yang
bakteri. OED terjadi 2,4 kali lebih sering pada perenang daripada yang bukan perenang.
Peningkatan kasus OED terjadi apabila suhu meningkat pada lingkungan yang kelembabannya relatif
tinggi.
 
Gejala Klinis
 Gatal merupakan gejala klinik yang sangat sering dan merupakan pendahulu rasa sakit.
 Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap awal dari otitis
eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga.
 Rasa sakit didalam telinga, bisa bervariasi dari yang hanya berupa rasa tidak enak,
perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa sakit yang hebat, serta
berdenyut.
 Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik.
 
Manajemen
1.Membersihkan dan mengeringkan telinga setiap hari.
2.Menghilangkan faktor predisposisi.
3.Pemasangan tampon pita 1/2 cm X 5 cm yang dibasahi dengan larutan Burowi di dalam liang
telinga. Tampon dibiarkan selama 24 jam, dan selalu ditetesi dengan larutan Burowi agar tetap basah.
4.Sebagai pengganti larutan Burowi dapat dipakai tetes telinga yang mengandung antiseptik dan
steroid.
5.Pada infeksi jamur dapat digunakan tetes telinga yang mengandung Nistatin, atau larutan asam
salisilat 1% dalam alkohol. (Jangan digunakan pada perforasi membran timpani ). Tetes telinga
diberikan 3 kali sehari, selama satu minggu.
6.Untuk menghilangkan rasa nyeri diberikan antinyeri.

Anda mungkin juga menyukai