Anda di halaman 1dari 6

Buletin KKN Pendidikan, Vol. 1, No.

2, Desember 2019 e-ISSN 2716-0327


doi: 10.23917/bkkndik.v1i2.10775

Pengembangan Psikomotorik Peserta Didik


melalui Kegiatan Outing Class
di BA Aisyiyah Bulakrejo 2, Sukoharjo
Choiriyah Widiasari1, Humaam Almahi2, Dewi Prasetyoningrum3, Nisa Laili Rohmatika4, Evera Nia-
ra Sendy5, Yudhistira Laksamana Satria6, Jati Ayu Nurma Permatasari7, Rosalia Tunika Grandis8,
Ara Reda Astara9, Muhammad Edi Kurniawan10
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indo-
nesia

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK


Histori Artikel: Pendidikan merupakan poin utama dalam memajukan suatu bangsa dan
Submit: 27 April 2020 negara, sesuai dengan tujuan pendidikan yang terdapat pada Undang-
Revisi: 2 Mei 2020 Undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia. BA Aisyiyah
Diterima: 4 Mei 2020 Bulakrejo 2 merupakan suatu lembaga pendidikan yang berada di bawah
Publikasi: 6 Mei 2020
naungan Aisyiyah yang berfokus pada pendidikan anak usia dini. Pen-
Periode Terbit: Desember 2019
didikan anak usia dini merupakan usia yang sangat penting dalam per-
tumbuhan dan perkembangan seorang anak usia dini. Perkembangan
Kata Kunci: anak usia dini meliputi lima ranah, yakni kognitif, fisik motorik, bahasa,
pembelajaran diluar kelas, emosi sosial dan Seni. Perkembangan psikomotorik merupakan perkem-
pendidikan anak usia dini,
bangan yang penting untuk dikembangkan, salah fungsinya untuk
psikomotorik
mengasah kemampuan mototik halus dan kasar seorang anak. Salah satu
program pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
Correspondent Author: perkembangan fisik motorik khususnya motorik kasar pada anak adalah
Humaam Almahi dengan kegiatan outing class. Kegiatan outing class cukup efektif dalam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan mengoptimalkan perkembangan psikomotorik anak. Kegiatan outing class
Universitas Muhammadiyah Surakarta, dilakukan dengan kegiatan outbound. Lokasi pelaksanaan outbound dil-
Indonesia akukan didekat sekolah. Kegiatan Outbound dirancang untuk mengem-
Email: humaamalmahi@gmail.com bangkan motorik kasar anak, selain itu juga bermanfaat untuk mengem-
bangkan aspek yang lain yakni perkembangan kognitif, emosi, sosial,
bahasa dan juga seni. Aspek yang dikembangkan dalam permainan
psikomotik tersebut meliputi pengembangan nilai kerja keras, mandiri,
berpikir cepat, dan kerjasama anak usia dini.

Pendahuluan Indonesia yang berbunyi “Pendidikan Nasional


Pendidikan saat ini menjadi suatu hal berfungsi mengembangkan kemampuan dan
yang sangat penting, karena pendidikan meru- membentuk watak serta peradaban bangsa yang
pakan poin utama dalam memajukan suatu bermartabat dalam rangka mencerdaskan ke-
bangsa dan negara. Pendidikan akan memben- hidupan bangsa dan bertujuan untuk berkem-
tuk sumber daya manusia yang berkualitas bangnya potensi peserta didik agar berakhlak
secara intelektual dan berkarakter. Tujuan pen- mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
didikan tersebut tertuang dalam Undang- dan menjadi warga negara yang demokratis ser-
Undang Sistem Pendidikan Nasional Republik ta bertanggung jawab”. Maka dari itu alangkah

Penerapan Kegiatan Outing Class dalam Meningkatkan Psikomotorik Peserta Didik … (91-97) 91
e-ISSN 2716-0327 Buletin KKN Pendidikan, Vol. 1 No. 2 Desember 2019
doi: 10.23917/bkkndik.v1i2.10775

lebih baik apabila pendidikan dilakukan atau yaitu: kesadaran personal, pengembangan emo-
diterapkan sejak dini melalui Pendidikan Anak si, membangun sosialisasi, pengembangan
Usia Dini (PAUD). Lebih lanjut menurut dalam komunikasi, pengembangan kognitif, dan
Permendikbud nomor 37 tahun 2014 dijelaskan pengembangan kemampuan motorik. Ke enam
bahwa PAUD merupakan pendidikan yang di- aspek tersebut dapat diterapkan melalui pem-
tujukan pada anak usia untuk merangsang dan belajaran di dalam kelas maupun diluar kelas.
memaksimalkan aspek-aspek perkembangann- Pembelajaran di luar kelas dirasa cukup efektif
ya. Terdapat 6 aspek perkembangan yang harus dalam mengoptimalkan pertumbuhan dan
dikembangkan oleh guru Pendidikan Anak Usia perkembangan yang ada dalam diri siswa apala-
Dini (PAUD). Keenam aspek tersebut adalah gi terkait perkembangan secara psikomotorik
aspek perkembangan nilai agama dan moral, karena psikomotorik merupakan awal dari
koginitf, sosial emosional, Bahasa, fisik motorik, kecerdasan dan emosi sosial sehingga gerakan
dan seni (Kemendikbud, 2014). secara motorik sangat penting atau menjadi
Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD fokus utama. Gerakan motorik adalah suatu
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 ta- perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh
hun yang dilakukan dengan memberi rangsan- manusia (Hasanah, 2016). Kecerdasan secara
gan pendidikan untuk membantu pertumbuhan motorik haruslah diasah semaksimal mungkin
dan perkembangan jasmani dan rohani agar dalam pendidikan anak usia dini melalui
anak memiliki kesiapan dalam memasuki pen- kegiatan bermain di luar kelas. Aspek perkem-
didikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini bangan motorik pada anak usia dini telah diten-
dirasa sangat penting untuk menumbuhkan per- tukan indikatornya melalui Standar Tingkat
tumbuhan yang optimal, memiliki kecerdasaan Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) yang
secara intelektual, spiritual, emosional, serta tercantum dalam Permendikbud 137 tahun
meningkatkan potensi yang ada di dalam diri 2014 sesuai dengan tingkat usia. STPPA adalah
peserta didik. Pendidikan yang baik tentu tidak kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak
hanya bersumber terhadap aspek nilai tetapi pada seluruh aspek perkembangan dan pertum-
pendidikan yang sesuai dengan pertumbuhan buhan (Kemendikbud, 2014)
dan perkembangan anak. Perkembangan dan Bermain memiliki pengaruh yang sangat
pertumbuhan memiliki arti yang sama yakni besar bagi perkembangan seorang anak. Anak-
keduanya memiliki arti perubahan, tetapi secara anak tidak perduli apakah kondisi fisik dan
khusus pertumbuhan memiliki arti pertum- psikis bagus atau tidak, semuanya dilakukan
buhan mengandung definisi perubahan ukuran dengan senang, karena pada hakikatnya ber-
secara fisik yang bersifat pasti akurat atau dapat main adalah kebutuhan bagi anak. Oleh karena
diartikan sebagai akibat dari perubahan kema- itu, peran orang tua dan guru dibutuhkan dalam
tangan dan kesiapan fisik yang melakukan sua- memberikan arahan dan pengawasan. Orang tua
tu aktivitas. Catron dan Allen dalam Yuliani dan guru juga berperan dalam memilihkan per-
Nuraini Sujiono (2009) mengemukakan bahwa mainan. Steve Stork dan Stephen W. Sanders
terdapat 6 aspek perkembangan anak usia dini, (2008: 197-199) mengatakan aktivitas fisik

92 Penerapan Kegiatan Outing Class dalam Meningkatkan Psikomotorik Peserta Didik … (91-97)
Buletin KKN Pendidikan, Vol. 1, No. 2, Desember 2019 e-ISSN 2716-0327
doi: 10.23917/bkkndik.v1i2.10775

sangat penting untuk pertumbuhan perkem- berupa observasi, dokumentasi serta catatan
bangan secara keseluruhan pada anak. Men- lapangan pada saat peserta didik melakukan
goptimalkan penguasaan keterampilan dan si- aktivitas outing class. Sasaran pengabdian ini
kap yang dapat menyebabkan perilaku yang ialah peserta didik BA-Aisyiyah Bulakrejo 2
lebih sehat dalam hidup, dan juga memfasilitasi yang berjumlah 15 anak.
perkembangan kognitif dan sosial, perkem-
bangan fisiologis yang unik dan pengembangan Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan
neurologis terhadap anak usia dini. BA-Aisyiyah Bulakrejo 2 merupakan
Outing class juga melatih siswa untuk lembaga pendidikan formal untuk anak usia
belajar secara langsung dengan alam dan ling- dini. BA-Aisyiyah 2 terdiri dari 15 peserta didik
kungan di sekitarnya. Pembelajaran di luar ke- dan satu orang kepala sekolah yang merangkap
las diterapkan sesuai tema yang ada. Kegiatan menjadi tenaga pengajar. Usia peserta didik
yang dilakukan dapat berupa outbound, kunjun- berkisar antara 4-6 tahun. Gedung BA-Aisyiyah
gan di tempat-tempat yang berkaitan dengan Bulakrejo 2 masih berada di salah satu rumah
tema pembelajaran kelas, atau bahkan hanya warga di dukuh Curidan RT 02 Desa Bulakrejo.
mengajak siswa untuk berkeliling di lingkungan Adanya gedung yang masih menumpang di ru-
sekitar. mah warga menjadi suatu keterbatasan
Saat ini lembaga pendidikan sudah ban- tersendiri terkait kurang maksimalnya sarana
yak yang mengaplikasikan outing class dengan prasarana yang ada. Hal tersebut juga yang
mengajak anak-anak dengan kegiatan outbound. menjadikan enggannya orang tua mempercaya-
Salah satu lembaga pendidikan yang menerap- kan putra putrinya untuk bersekolah di BA-
kan pembelajaran di luar kelas ialah BA- Aisyiyah 2 Bulakrejo sehingga peserta didik
Aisyiyah Bulakrejo 2 Sukoharjo. Akan tetapi, hanya berasal dari lingkungan sekitar. Itupun
kurang dan minimnya sarana dan prasana serta tidak semua anak-anak di lingkungan tersebut
tenaga pengajar menjadikan kegiatan kurang bersekolah di BA-Aisyiyah 2, orang tua cender-
maksimal dan optimal. Maka dari itu berdasar- ung lebih memilih sekolah di luar yang diang-
kan latar belakang di atas perlu adanya variasi gap baik untuk pendidikan putra putrinya.
kegiatan pembelajaran di luar kelas yang dapat Keterbatasan sarana prasarana yang tersedia
mengoptimalkan psikomotorik peserta didik da- seperti kurang lengkapnya alat peraga atau me-
lam pendidikan anak usia dini. Tujuan dari dia pembelajaran bagi anak TK membuat proses
Artikel dibuat adalah untuk mengoptimalkan pembelajaran tidaklah maksimal. Maka dari itu
perkembangan psikomotorik anak usia dini me- untuk mensiasati proses pembelajaran perlu
lalui kegiatan outing class. adanya alternatif pembelajaran agar peserta
didik dengan mudah dalam memahami materi
Metode Pelaksanaan belajar yang ada. Salah satu alternatif yaitu
Pengabdian ini dilakukan di BA-Aisyiyah dengan memanfaatkan lingkungan sekitar me-
Bulakrejo 2 selama kurang lebih 1,5 bulan mu- lalui outing class. Outing class yaitu pembelaja-
lai dari 22 Januari sampai dengan 3 Maret ran outing class dengan memanfaatkan ling-
2020. Tahapan pengabdian ini pelaksanaannya kungan yang ada. Kegiatan tersebut diantaranya

Penerapan Kegiatan Outing Class dalam Meningkatkan Psikomotorik Peserta Didik … (91-97) 93
e-ISSN 2716-0327 Buletin KKN Pendidikan, Vol. 1 No. 2 Desember 2019
doi: 10.23917/bkkndik.v1i2.10775

berupa outbound, kunjungan pada instansi ter- penambah wawasan pengetahuan yang didapat
tentu, dan mengajak peserta didik jalan-jalan dari serangkaian pengalaman berpetualang se-
untuk melihat lingkungan sekitar. hingga dapat memacu semangat dan kreatifitas
BA Aisyiyah Bulakrejo 2 merupakan lem- anak. Bentuk kegiatan outbound berupa stimu-
baga pendidikan formal yang menaungi peserta lasi kehidupan melalui permainan (games) yang
didik usia dini dengan rentang usia 4 hingga 6 kreatif, rekreatif, dan adukatif, baik secara in-
tahun. Rentang usia tersebut ialah usia emas dividual maupun kelompok, dengan tujuan un-
atau golden age bagi tumbuh kembang anak. tuk pengembangan diri anak didik.
Upaya menumbuh kembangkan potensi yang Dengan kegiatan outbound terlihat antusi-
dimiliki peserta didik salah satunya bisa me- asme peserta didik BA Aisyiyah Bulakrejo da-
lalui pengembangan psikomotorik yang ada da- lam menjalankan kegiatan tersebut. Hal ini
lam diri peserta didik. Pengembangan secara dibuktikan dengan kehadiran yang tanpa ada
psikomotorik dirasa menjadi hal yang sangat yang ijin dan juga keikutsertaan aktif para pe-
penting. Pengembangan secara psikomotorik serta didik.
dapat melalui proses pembelajaran di luar mau- Kegiatan outbound juga memberikan
pun di dalam kelas (Ratih, K., et al, 2019). kontribusi positif terhadap kesuksesan belajar.
Pembelajaran di luar kelas atau outing class Hal ini dibuktikan oleh pernyataan Asti (2009)
dirasa cukup efektif dalam menumbuh kem- yang menyatakan bahwa outbound memiliki
bangkan psikomotorik anak. Adanya keterbata- berbagai macam keuntungan seperti: mem-
san sarana prasarana seperti yang dialami BA- berikan pengalaman langsung kepada peserta
Aisyiyah 2 bulakrejo tentu outing class menjadi didik, penuh kegembiraan karena dilakukan
alternatif yang efektif dan efisien dalam men- dengan berbagai permainan edukatif yang me-
dukung perkembangan psikomotorik anak khu- nyenangkan dan memberikan dampak positif
susnya motorik kasar. Kegiatan outing class juga bagi salah satu peserta didik yang mungkin saja
memiliki manfaat dalam mengembangkan mengalami masa kecil kurang bahagia.
kecerdasan naturalistik, dimana anak belajar Outbound juga merupakan salah satu sa-
mengenai fenomena alam yang ada disekitarnya. rana yang bisa digunakan untuk menambah wa-
Anak mampu melihat secara langsung kondisi wasan pengetahuan siswa yang didapatkan dari
alam yang dekat dengannya, seperti melihat serangkaian pengalaman seperti berbagai lomba
tanaman, hewan, serangga dan kondisi alam yang dilaksanakan pada waktu outbound.
yang ada lainnya Maryanti, (2009). Kegiatan Kegiatan outbound tidak harus dilakukan
outing class dirancang, disusun bersama antara di tempat arena outbound yang memang sudah
guru BA Bulakrejo 2 bersama dengan maha- dirancang namun juga bisa memanfaatkan ling-
siswa KKN-DIK FKIP UMS. Kegiatan outing kungan sekitar untuk kegiatan tersebut. Seperti
class dirancang dalam bentuk outbound. kegiatan outbound yang dilakukan kali ini
Menurut menurut Djamaluddin Ancok (2000:3) dengan mengunakan lahan kosong warga yang
bahwa outbound adalah kegiatan di alam ter- berada di dekat sekolah sebagai lokasi out-
buka (outdoor), outbound juga dapat memacu bound. Kegiatan outbound yang dilakukan ber-
semangat belajar. Outbound merupakan sarana sama peserta didik BA-Aisyiyah Bulakrejo 2

94 Penerapan Kegiatan Outing Class dalam Meningkatkan Psikomotorik Peserta Didik … (91-97)
Buletin KKN Pendidikan, Vol. 1, No. 2, Desember 2019 e-ISSN 2716-0327
doi: 10.23917/bkkndik.v1i2.10775

bertujuan untuk mengembangkan psikomotorik efektif dalam merangsang psikomotorik anak


anak. Adapun aspek perkembangan yang ingin karena anak dapat mengekspresikan gerakan
ditingkatkan adalah nilai kerja keras, mandiri, secara nyata, selain itu adanya keterbatasan
berpikir cepat, dan kerjasama peserta didik. sarana prasarana yang dimilliki sekolah terkait
Adapun kegiatan dilakukan dengan konsep media pembelajaran menjadi solusi atau alter-
bermain seperti estafet karet, menyusun puzzle, natif yang bisa dilakukan untuk mensiasati
pukul air, estafet air, dan estafet bendera. Per- kekurangan tersebut. Motorik memiliki dua
mainan yang ada dalam outbound tersebut mela- jenis, yaitu motorik kasar dan motorik halus.
tih peserta didik, utamanya merangsang Pengabdian ini memfokuskan pada bahasan ten-
perkembangan motorik naun juga mengem- tang motorik kasar. Ada beberapa pendapat dari
bangkan aspek perkembangan yang lain pada beberapa ahli, menurut John W. Santrock
anak. (2012:145) mengungkapkan Kemampuan mo-
Dari hasil amatan yang dilakukan para torik kasar (gross motor skills) meliputi kegiatan
peserta didik terlihat cukup aktif mengikuti otot-otot besar seperti menggerakkan lengan dan
permainan. Setiap permaianan menunjukkan berjalan. Kemampuan motorik kasar aktivitas
hasil bahwa peserta didik mampu melakukan yang menggunakan otot-otot besar, meliputi
kegiatan dengan baik. Harapannya stimulasi gerak dasar lokomotor, non lokomotor, dan ma-
yang dilakukan melaui kegiatan outbon ini nipulatif. Kegiatan outing class cukup efektif
dapat mengembangkan empat nilai yang ingin dalam mengoptimalkan perkembangan psikomo-
dikembangkan yakni nilai kerja keras, mandiri, torik anak. Kegiatan outing class dilakukan
berpikir cepat, dan kerjasama. dengan kegiatan outbound. Lokasi pelaksanaan
outbound dilakukan didekat sekolah. Kegiatan
Simpulan Outbound dirancang untuk mengembangkan
BA Aisyiyah Bulakrejo 2 Sukoharjo motorik kasar anak, selain itu juga bermanfaat
merupakan lembaga pendidikan formal untuk untuk mengembangkan aspek yang lain yakni
anak-anak usia dini dengan kisaran usia antara perkembangan kognitif, emosi, sosial, bahasa
4 hingga 6 tahun. Anak-anak dengan usia ter- dan juga seni. Aspek yang dikembangkan dalam
sebut termasuk dalam kategori golden age atau permainan psikomotik tersebut meliputi
usia keemasan, di mana fase pertumbuhan dan pengembangan nilai kerja keras, mandiri, ber-
perkembangan ditentukan dalam usia tersebut. pikir cepat, dan kerjasama anak usia dini.
Melalui pendidikan anak usia dini diharapkan Pertumbuhan dan perkembangan secara
peserta didik dapat mengoptimalkan dan me- psikomotorik peserta didik merupakan hal yang
maksimalkan tumbuh kembangnya. Optimal- begitu penting karena awal dari suatu kecer-
isasi tumbuh kembang dapat dirangsang melalui dasan intelektual, sosial, dan emosional. Maka
gerakan motorik. Menumbuhkan psikomotorik dari itu perlu suatu strategi pembelajaran yang
dapat melalui pembelajaran di dalam kelas me- dapat merangsang psikomotorik peserta didik
lalui media pembelajaran ataupun pembelajaran baik melalui media ataupun kegiatan lainnya.
di luar kelas atau outing class melalui kegiatan Adanya keterbatasan terkait sarana dan prasa-
outbound. Kegiatan outing class dirasa cukup rana yang ada di BA-Aisyiyah Bulakrejo 2 Su-

Penerapan Kegiatan Outing Class dalam Meningkatkan Psikomotorik Peserta Didik … (91-97) 95
e-ISSN 2716-0327 Buletin KKN Pendidikan, Vol. 1 No. 2 Desember 2019
doi: 10.23917/bkkndik.v1i2.10775

koharjo tidak menjadi suatu halangan karena Kemendikbud, R. I. (2014). Permendikbud


terdapat alternatif lain yaitu melalui kegiatan Nomor 137 Tahun 2014 Tentang
outing class. Maka dari itu bagi sekolah yang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia
Dini.
memiliki keterbatasan akan sarana dan prasara-
Moh Fauziddin (2018) Useful of Clap Hand
na seharusnya lebih mengembangkan kegiatan Games for Optimalize Cogtivite Aspects
pembelajaran di luar kelas dengan seperti in Early Childhood Education. Jurnal
melihat lingkungan di sekitar mereka, menanam Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia
tanaman, outbound, ataupun kunjungan pada Dini. Volume 2 Issue 2 (2018) Pages
tempat tempat tertentu. 162-169
Purnama, S. (2016). Materi-materi pilihan da-
Daftar Pustaka lam parenting education menurut Munif
Chatib. Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang
Adyanto, P. (2018). Pendidikan Karakter
Anak Usia Dini, 1(1), 1-16.
Anak Usia Dini Menjadi Lebih Mandiri
http://ejournal.uin-
Melalui Bermain Bahan Alam. Almufi-
su-
da.
ka.ac.id/tarbiyah/index.php/goldenage/a
Asti, B.M. 2009. Fun Outbound, Jogjakarta:
rticle/view/1245
Diva Press.
Rakhmawati, I. (2015). Mengembangkan
Djamaludin, Ancok. (2003). Outbound Man-
Kecerdasan Anak Melalui Pendidikan
agement Training. Yogyakarta: UII
Usia Dini. Smp 1 Undaan Kudus.
Halida. (2012). Penerapan Model Networked
Ratih, K., Prayitno, H. J., Sutopo, A., Tamatea,
Jejaring dalam Pembelajaran Terpadu
L., & Syahriandi, M. (2019). Preparing
Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Visi
for Quality EFL Teachers: The
Ilmu Pendidikan.
Disjuncture Between Policies and
Hasanah, U. (2016). Pengembangan Kemam-
Practice in The Internet Communication
puan Fisik Motorik Melalui Permainan
Technology (ICT) Use in Classroom
Tradisional Bagi Anak Usia Dini. Jurnal
Context.
Pendidikan Anak.
Selfa Maryanti, (2019) Meningkatkan Kecer-
Hidayati, E. (2008). Hubungan Pengetahuan
dasan Naturalis Anak Melalui Metode
Ibu Tentang Perkembangan Psikomotor-
Pembelajaran Outing Class Pada Ke-
ik Anak Usia 3-5 Tahun DI Desa Sarire-
lompok B Tk Asyiyah X Kota Bengkulu.
jo Kec. Guntur Kab Demak. Jurnal
Jurnal Ilmiah Potensia, 2019, Vol. 4 (1),
Keperawatan.
22-31
John W Santrock. (2012). Perkembangan
Anak. Jakarta: Erlangga.

96 Penerapan Kegiatan Outing Class dalam Meningkatkan Psikomotorik Peserta Didik … (91-97)

Anda mungkin juga menyukai