ASESMEN PEMBELAJARAN
OLEH
KELOMPOK : 6
Josua Tusi 1901140249
Samson Richardo Kase 1901140369
Ermi Riani Kawa 1901140370
Rubeb Bekamau 1901140372
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena oleh rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah kami dengan baik. Untuk memenuhi tugas mata
kuliah Konsep Dasar Asesmen Pembelajaran. Selain sebagai tugas, makalah ini juga bertujuan
untuk para pembaca dapat mengerti dan memahami mengenai konsep Asesmen Autentik,bentuk-
bentuk Asesmen Autentuk, serta prinsip-prinsip penilaian Autentik.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG......................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................... 2
C. TUJUAN.............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINSI DAN MAKNA ASESMEN AUTENTIK.......................................... 3
B. BENTUK PENILAIAN AUTENTIK................................................................ 4
C. PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN AUTENTIK.................................................7
D. PROSEDUR PENILAIAN AUTENTIK........................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN.................................................................................................. 10
B. SARAN.............................................................................................................. 10
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pendidikan, asesmen seharusnya didasarkan pada pengetahuan kita tentang belajar
dan tentang bagaimana kompetensi berkembang dalam materi pelajaran yang kita ajarkan.Hal
ini merupakan kebutuhan yang sangat jelas untuk membuat suatu asesmen dimana pendidik
dapat mempergunakannya untuk meningkatkan kegiatan pendidikan dan mengawasi hasil
belajar dan mengajar yang kompleks.
Dari beberapa penelitian ditemukan bahwa para guru mengajar untuk memberikan
keterampilan pada siswa untuk belajar dan mempraktekkan bagaimana mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilannya untuk tujuan yang nyata dan jelas.Penilaian kinerja yang
berkisar dari jawaban yang relative pendek sampai pada proyek jangka panjang yang meminta
para siswa untuk memperagakan hasil kerjanya, dan hal ini membutuhkan peran serta
pemikiran tingkat tinggi siswa untuk menyatukan beberapa keterampilan yang berbeda-beda.
Dalam suatu sistem penilaian yang lengkap, bagaimana-pun semestinya terdapat
keseimbangan antara penilaian kinerja yang lebih pendek dan juga lebih panjang.Asesmen
dapat digunakan untuk melihat keberhasilan KBM yang dilakukan sebagai acuan dalam
membuat kegiatan/program baru dalam rangka mengembangkan keterampilan dan
pengetahuan para siswa dan juga para guru, juga sebagai bahan petimbangan dalam membuat
suatu kebijakan-kebijakan.Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik dan satuan
pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment),sedangkan penilaian yang
diselenggarakan oleh pemerintah merupakan penilaian eksternal (external assessment).
Penilaian kelas merupakan penilaian internal yang dilaksanakan oleh pendidik dalam hal
ini guru di kelas atas nama satuan pendidikan untuk menilai kompetensi peserta didik pada
saat dan akhir pembelajaran. Sistem penilaian hasil belajar yang diterapkan dalam kurikulum
sekolah adalah sistem penilaian otentik atau lebih dikenal dengan nama asesmen otentik.
Penilaian otentik ini harus dipahami secara mendalam oleh guru-guru mengingat bahwa setiap
pengukuran kompetensi peserta didik tidak cukup hanya dengan tes objektif saja, karena tes
tersebut tidak dapat menunjukkan seluruh kompetensi yang dikuasai siswa. Penilaian autentik
merupakan penilaian yang secara langsung bermakna, dalam arti bahwa apa yang dinilai
adalah merupakan sesuatu yang benar-benar diperlukan siswa dalam kehidupan nyata sehari-
hari. Oleh karena itu, sangat penting sekali adanya penilaian autentik.Untuk lebih jelasnya
mengenai masalah Asesmen Autentik (Penilaian Autentik) akan dijelaskan dalam makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Telaah Kurikulum.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dan makna Asesmen Autentik?
2. Bagaimana bentuk penilayan Asesmen Autentik?
3. Bagaimana Prinsip-Prinsip Penilaian Autentik?
C. Tujuan
1. Untuk memahami definisi dan makna Asesmen Autentik.
2. Untuk memahami bentuk dan penilayan Asesmen Autentik.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip penilayan Asesmen Autentik.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi factor
subjektivitas penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana ,menyatu dengan
kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, criteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal
sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Adapun menurut beberapa ahli diantaranya terkait prinsip-prinsip penilaian autentik adalah:
Validitas, yaitu penilaian autentik dapat menilai apa yang seharusnya dinilai dengan
menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi siswa.
Reliabilitas, yaitu penilaian autentik memiliki konsistensi (keajegan) hasil
penilaian.misalnya, guru melakukan penilaian secara unjuk kerja penilaian akan sama
jika dilakukan berulang kali dengan keadaan yang relative sama.
Menyeluruh, yaitu penilaian autentik dilakukan secara menyeluruh yang mencakup
semua kompetensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Berkesinambungan, yaitu penilaian autentik dilakukan secara terencana, bertahap, dan
terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi siswa dalam
kurun waktu tertentu.
Objektif, yaitu penilaian autentik harus adil, terencana, dan menerapkan criteria yang
jelas dalam pemberian skor.
Mendidik, yaitu proses dan hasil dalam penilaian autentik dapat Dijadikan dasar untuk
memotivasi, memperbaiki proses pembelajaran Bagi guru,meningkatkan kualitas
belajar, dan membinakan siswa agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
1. Penentuan standar
Guru harus memilih standar kopetensi yang akan dinilai, mulai dari sikap, pengetahuan
atau keterampilan
2. Penentuan tugas Autentik
Setelah menentukan apa yang dinilai, maka guru akan member tugas yang akan diberikan
kepada siswa Contoh, misalnya guru telah menemukan kompetensi yang akan dinilai
adalah keterampilan, maka guru bias menugaskan siswa untuk presentasi atau membuat
eksperimen atau bahkan menyanyi dll.
Pembuatan criteria Guru akan membuat aturan atau criteria yang akan guru nilai
Contoh:misalnya siswa telah melakukan presentasi maka criteria apa yang dinilai dari
tugas presentas itersebut, apakah kepercayaan diri siswa dalam mengungkapkan gagasan
atau dari cara berdiri atau hal lain.
3. Pembuatan Rubrik
Adalah panduan dari kriteria, jika criteria telah dibuat maka guru akan menjabarkan
secara detail dari criteria yang telah dibuat.
Contoh: misalnya guru telah membuat criteria berupa kepercayaan diri siswa dalam
presentasi maka guru bias menjabarkan lebih kecil seperti dari intonasi siswa, bahasa
tubuh siswa, ataupun cara siswa menangapi pertanyaan dsb.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian Autentik adalah jenis penilaian yang mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif
(pengetahuan), ranah afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).Penilaian autentik
juga merupakan hasil perkembangan dari berbagai jenis penilaian karena jenis penilaian
terdahulu dirasa belum secara efektif digunakan untuk mengetahui kompetensi siswa atau
peserta didik.
Penilaian autentik sangatlah erat hubungannya dengan Kurikulum 2013, karena dalam
Kurikulum 2013 menuntut pendidik untuk menilai siswa atau peserta didiknya berdasarkan
tiga ranah yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif (sikap), dan psikomotorik
(keterampilan).
Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, tentu saja tidak luput dari kesalahan dan
kekeliruan dari makalah ini.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak.Semoga makalah ini bermanfat bagi kitaserta dapat menjadi
rujukan ataupun media belajar bagi siapa saja yang ingin mempelajari “Asesemen Autentik
(Penilaian Autentik)”.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. tt. Penilaian Otentik | Kajian Sosiolinguistik: Kajian Teoretis dan Praktis.
Tersedia pada: http://wordpress.com/evaluasi-pembelajaran-bahasa/penilaian-otentik/. diakses
pada tanggal 24 Oktoberber 2013
Dantes, Nyoman. 2008. Hakikat Asesmen Otentik Sebagai Penilaian Proses Dan Produk
Dalam Pembelajaran Yang Berbasis Kompetensi. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha
Rizfadli. 2009. Asesmen Otentik. Tersedia pada: http://rizfadli.blogspot.com
/2009/12/asesmen-otentik.html. diakses pada tanggal 24 Oktoberber 2013
Syofiana.Mardiah.2010.Autentik Asesmen. Tersedia pada: http://sofya6.blogspot.com
/2010/11 /autentik-asesmen.html. diakses pada tanggal 24 Oktoberber 2013