Template - JRE Rev2020
Template - JRE Rev2020
Abstrak— Diare merupakan penyakit edemis potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan
kematian di Indonesia. Ancaman paling parah yang ditimbulkan oleh diare adalah dehidrasi atau hilangnya
cairan yang berjumlah besar di dalam tubuh. Dibutuhkan sebuah sistem untuk dapat menentukan tingkatan
dehidrasi dan melakukan proses tatalaksana dehidrasi secara cepat dan tepat guna menekan angka kematian
yang ada. Penelitian ini diharapkan mampu untuk menentukan tingkatan derajat dehidrasi secara otomatis
dengan menggunakan parameter denyut jantung dan untuk proses justifikasi, dilakukan pengukuran terhadap
kondisi fisik. Pada proses tatalaksana dehidrasi, dilakukan pemberian cairan intravena secara otomatis dengan
menggunakan motor servo. Untuk meningkatkan keamanan pada pengguna infus, dilakukan juga deteksi volume
infus, deteksi aliran tersumbat, deteksi gelembung udara dan deteksi darah naik. Semua hasil akan diolah pada
mikrokontroler dan akan dikirimkan ke ESP32 melalui komunikasi serial. Hasil dari pengolahan data akan
dihubungkan menggunakan Internet of Things, sehingga tenaga medis dapat memantau melalui website. Dari
Hasil penelitian menunjukan bahwa error rata-rata pengukuran denyut jantung menggunakan metode moving
average sebesar 0.41% dan nilai keakuratan pada sistem kendali infus mencapai 94%.
Abstract—Diarrhea is an endemic disease with Potential Extraordinary Events (PEE) which often accompanied by
death in Indonesia. The most severe threat posed by diarrhea is dehydration or lose too much fluid in the body. A
system is needed to determine the level of dehydration and process management of dehydration quickly and
appropriately to reduce mortality rate. This study is expected to determine the degree of dehydration automatically by
using heart rate parameter and for the justification process, physical condition measurements are carried out. In the
process of management dehydration, intravenous fluids are administered automatically using a servo motor. To
improve safety for infusion users, infusion volume detection, blocked flow detection, air bubble detection and rising
blood detection are also carried out. All results will be processed in the microcontroller and will be sent to ESP32 via
serial communication. The results of the data processing will be connected using the Internet of Things, so medical
personnel can monitor via website. From the results of the study, shows that the average error of heart rate
measurement using moving average method is 0.41% and the accuracy value of infusion control system reaches 94%.
Singkatan seperti IEEE, SI, MKS, CGS, sc, dc, dan rms
tidak perlu didefinisikan kembali. Jangan gunakan
singkatan pada judul, kecuali tidak ada pilihan lain.
D. Persamaan
Nomori persamaan secara berurutan dengan nomor
persamaan dalam tanda kurung rata dengan margin kanan,
seperti pada (1). Supaya representasi persamaan lebih
kompak, gunakan fungsi exp function atau eksponen
yang sesuai. Untuk kuantitas dan variable, cetak miring
(italic) symbol Roman, bukan symbol Greek. Gunakan en
dash () dan bukan hypen untuk tanda minus. Gunakan
tanda kurung untuk memperjelas bagian penyebut pada
bilangan pecahan. Pisahkan persamaan dengan koma jika
persamaan tersebut merupakan bagian dari kalimat seperti
contoh berikut,
a bc.
(1)
V. KESIMPULAN
Kesimpuan dituliskan dalam bentuk narasi, bukan dalam
bentuk itemize. Jika ada gambaran untuk pengembangan
penelitian pada masa yang akan dating, dapat dituliskan
juga pada bagian ini.
REFERENSI
[1] G. Eason, B. Noble, and I. N. Sneddon, “On certain integrals of
Lipschitz-Hankel type involving products of Bessel functions,”
Phil. Trans. Roy. Soc. London, vol. A247, pp. 529–551, April 1955.
[2] J. Clerk Maxwell, A Treatise on Electricity and Magnetism, 3rd ed.,
vol. 2. Oxford: Clarendon, 1892, pp.68–73.
[3] I. S. Jacobs and C. P. Bean, “Fine particles, thin films and exchange
anisotropy,” in Magnetism, vol. III, G. T. Rado and H. Suhl, Eds.
New York: Academic, 1963, pp. 271–350.
[4] K. Elissa, “Title of paper if known,” unpublished.
[5] Y. Yorozu, M. Hirano, K. Oka, and Y. Tagawa, “Electron
spectroscopy studies on magneto-optical media and plastic substrate
interface,” IEEE Transl. J. Magn. Japan, vol. 2, pp. 740–741,
August 1987 [Digests 9th Annual Conf. Magnetics Japan, p. 301,
1982].
[6] I. Setiawan, Kontrol PID untuk proses industri, Jakarta, Indonesia:
Elex Media Komputindo, 2008.
12 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. xx, No. xx, April 2018
[7] R. Nicole, “Title of paper with only first word capitalized”, J. Name [9] R. Murray and B. Grunloh. (view Jan. 2013). FAQ: what is steady-
Stand. Abbrev., in press. state error? [Online]. Available:
[8] M. M’Saad, M. Bouslimani, and M. A. Latifi, “PID adaptive control http://www.cds.caltech.edu/~murray/amwiki/index.php/FAQ:_What
of exothermic stirred tank reactors,” in Proc. 2nd IEEE Conference _is_steady_state_error%3F.
on Control Applications, Sep. 1993, pp. 113–117.
Penulis 1 dkk.: JUDUL NASKAH 13