Anda di halaman 1dari 57

Tugas Individu 1 Sesi 2

Buatlah SDS GHS Untuk Bahan Kimia

Nama : Lita Novita


NPM : 3335180001
Kelas :B
Jurusan/Univ : Teknik Kimia/ Untirta

Nama Bhan Kimia B3


Asam Sulfat
Asetonitril
Dietil Eter
Arsen Trikorida
Etidium
Bromida
Akrilamida
Formaldehida
Mercury/Air
Raksa
Hidrogen
Peroksida
Heksana

Asam Sulfat
1 Identifikasi Senyawa No katalog: 117048
Nama produk: Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
No-CAS: 7664-93-9
Perusahaan: Merck KGaA * 64271 Darmstadt * Germany *
Phone: +49 6151 72-0
E-mail: prodsafe@merckgroup.com
No. telepon darurat: + 62 0800 140 1253 (TollFree)
2 Identifikasi Bahaya Klasifikasi (PERATURAN (EC) No 1272/2008)
- Korosif pada logam, Kategori 1, H290
- Korosi kulit, Kategori 1A, H314
- Teks pernyataan-H penuh yang disebutkan dalam Bagian
ini, baca Bagian 16.
Pelabelan (PERATURAN (EC) No 1272/2008)
- Piktogram bahaya
- Kata sinyal
Bahaya
- Pernyataan Bahaya
o H290 Dapat korosif terhadap logam.
o H314 Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan
kerusakan mata.
- Pernyataan Kehati-hatian
o Pencegahan
 P280 Pakai sarung tangan pelindung
/pakaian pelindung /pelindung
mata/pelindung wajah.
o Respons
 P301 + P330 + P331 JIKA TERTELAN:
Basuh mulut. JANGAN merangsang
muntah.
 P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA
MATA: Bilas dengan seksama dengan air
untuk beberapa menit. Lepaskan lensa
kontak jika memakainya dan mudah
melakukannya.Lanjutkan membilas.
 P308 + P310 Jika terpapar atau
dikuatirkan: Segera hubungi SENTRA
INFORMASI KERACUNAN atau
dokter/tenaga medis.
3 Komposisi/ Informasi Rumus: H₂SO₄
Kandungan Bahan No-Indeks: 016-020-00-8
No-EC: 231-639-5
Massa molar: 98,08 g/mol
No-CAS: 7664-93-9
4 Tindakan pertolongan Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama
pertama pada - Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya.
kecelakaan - Setelah terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter.
- Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian
yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran
air. Segera panggil dokter.
- Setelah kontak pada mata: bilaslah dengan air yang
banyak. Segera hubungi dokter mata.
- Lepaskan lensa kontak.
- Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling
banyak dua gelas), hidari muntah (resiko perforasi!).
Segera panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.
Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda
- Irritasi dan korosi, Batuk, Napas tersengal, Mual, Muntah,
Diare, nyeri
- Resiko kebutaan!
5 Tindakan Pemadaman Media pemadaman api
Api - Media pemadaman yang sesuai
o Gunakan tindakan pemadaman kebakaran yang
sesuai untuk situasi lokal dan lingkungan
sekeliling.
- Media pemadaman yang tidak sesuai
o Untuk bahan/campuran ini, tidak ada batasan agen
pemadaman yang diberikan.
Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran
- Tidak mudah terbakar.
- Api ambient dapat melepaskan uap yang berbahaya.
- Kebakaran dapat menyebabkan berevolusi: Sulfur oksida
Saran bagi petugas pemadam kebakaran
- Alat pelindung khusus bagi petugas pemadam kebakaran
o Jangan berada di zona berbahaya tanpa peralatan
pelindung pernapasan. Untuk menghindari kontak
dengan kulit, jaga jarak aman dan gunakan pakaian
pelindung yang sesuai.

- Informasi lebih lanjut


o Tekan (pukul kebawah) gas/uap/kabut dengan
semprotan air jet. Cegah air pemadam kebakaran
mengkontaminasi air permukaan atau sistim air
tanah
6 Tindakan Langkah-langkah pencegahan diri, alat pelindung dan prosedur
PenangananTumpahan tanggap darurat
- Nasihat untuk personel nondarurat Jangan menghirup uap-
uap, aerosol. Hindari kontak dengan bahan.
- Pastikan ventilasi memadai.
- Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat,
hubungi ahli.
Langkah-langkah pencegahan bagi lingkungan
- Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan.
Metode dan bahan untuk penangkalan dan pembersihan
- Tutup saliran. Kumpulkan, ikat dan pompa keluar
tumpahan. Amati kemungkinan pembatasan bahan.
- Serap dengan bahan penyerap cairan dan penetral.
- Teruskan ke pembuangan.
- Bersihkan area yang terkena.
7 Penanganan dan Kehati-hatian dalam menangani secara aman
Penyimpanan - Langkah-langkah pencegahan untuk penanganan yang
aman: Taati label tindakan pencegahan.
- Tindakan higienis: Ganti pakaian yang terkontaminasi dan
rendam di dalam air. Pelindung kulit preventif cuci tangan
dan muka setelah bekerja dengan bahan tersebut.
Kondisi penyimpanan yang aman, termasuk adanya
inkompatibilitas
- Persyaratan bagi area penyimpanan dan wadah: Wadah
yang tidak mengandung logam.
- Kondisi penyimpanan: Tertutup sangat rapat.
- Suhu penyimpanan yang direkomendasikan, lihat label
produk.
8 Pengendalian Pengendalian teknik yang sesuai
Paparan/Perlindungan - Langkah-langkah teknis dan operasi kerja yang sesuai
Diri harus diberikan pri oritas dalam penggunaan alat pelindung
diri.
Tindakan perlindungan individual
- Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk
tempat bekerja, tergantung konsentrasi dan jumlah bahan
berbahaya yang ditangani. Daya tahan pakaian pelindung
kimia harus dipastikan dari masing-masing suplier.
Perlindungan mata/wajah
- Kacamata / Goggles pelindung yang pas dan ketat
Perlindungan tangan
- kontak penuh:
o Bahan sarung tangan: Viton (R)
o Tebal sarung tangan: 0,7 mm
o Waktu terobosan: > 480 min
- kontak percikan:
o Bahan sarung tangan: karet butil
o Tebal sarung tangan: 0,7 mm
o Waktu terobosan: > 120 min
Peralatan pelindung lainnya
- Pakaian pelindung tahan asam
Perlindungan pernapasan
- Diperlukan ketika uap/aerosol dihasilkan
- Jenis filter yang direkomendasikan: Filter B-(P2)
- Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan,
pembersihan, dan pengujian perangkat perlindungan
pernafasan telah dilakukan sesuai dengan petunjuk dari
pabriknya. Tindakan ini harus didokumentasikan dengan
benar.
9 Sifat Fisik dan Kimia - Bentuk: cair
- Warna: tidak berwarna
- Bau: Tak berbau
- Ambang Bau: Tidak berlaku
- pH: 0,3 pada 49 g/l, 25 °C
- Titik lebur: -20 °C
- Titik didih: Tidak tersedia informasi.
- Titik nyala: Tidak berlaku
- Laju penguapan: Tidak tersedia informasi.
- Flamabilitas (padatan, gas): Tidak tersedia informasi.
- Terendah batas ledakan: Tidak berlaku
- Tertinggi batas ledakan: Tidak berlaku
- Tekanan uap: kira-kira0,0001 hPa pada 20 °C
- Kerapatan (densitas) uap relatif kira-kira3,4
- Densitas: 1,84 g/cm3pada 20 °C
- Kerapatan (den-sitas) relative: Tidak tersedia informasi.
- Kelarutan dalam air pada 20 °C larut
- Viskositas, dinamis kira-kira24 mPa.s pada 20 °C
10 Reaktifitas dan Reaktifitas
Stabilitas - Memiliki efek korosif
- Zat pengoksidasi kuat
Stabilitas kimia
- Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan
standar (suhu kamar).

11 Informasi Toksikologi Iritasi kulit


- Mengakibatkan luka bakar yang parah.
Iritasi mata
- Menyebabkan kerusakan mata yang serius. Resiko
kebutaan
Teratogenisitas
- Tidak menunjukkan efek teratogenik pada percobaan
hewan
Informasi lebih lanjut
- Setelah menghirup uap/aerosol: kerusakan pada membrane
mukosa yang terkena.Setelah kontak dengan kulit: terbakar
hebat dengan membentuk keropeng.Setelah kontak dengan
mata: terbakar, lesi kornea.Setelah tertelan : nyeri parah
(resiko perforasi), mual, muntah, dan diare.
- Setelah masa laten beberapa minggu pyloric stenosis
mungkin terjadi.
- Sifat-sifat berbahaya lainnya tidak dapat dikecualikan.
- Tangani sesuai dengan praktik kebersihan dan keselamatan
industri yang baik.
12 Informasi Ekologi Efek biologik:
- Membentuk campuran korosif dengan air walaupun jika
diencerkan.
- Efek berbahaya akibat perubahan pH.
- Membahayakan persediaan air minum jika dibiarkan
memasuki tanah atau air.
- Pelepasan ke lingkungan harus dihindarkan.
13 Pertimbangan Metode penanganan limbah
Pembuangan - Limbah harus dibuang sesuai dengan petunjuk serta
peraturan nasional dan lokal lainnya.
- Tinggalkan bahan kimia dalam wadah aslinya. Jangan
dicampurkan dengan limbah lain
- Tangani wadah kotor seperti produknya sendiri.
14 Informasi Transportasi Transpor jalan (ADR/RID)
- Nomor PBB UN 1830
- Nama pengapalan yang sesuai berdasarkan PBB
SULPHURIC ACID
- Kelas 8
- Kelompok pengemasan II
- Kode pembatasan terowongan E
Transpor udara (IATA)
- Nomor PBB UN 1830
- Nama pengapalan yang sesuai berdasarkan PBB
SULPHURIC ACID
- Kelas 8
- Kelompok pengemasan II
Transpor laut (IMDG)
- Nomor PBB UN 1830
- Nama pengapalan yang sesuai berdasarkan PBB
SULPHURIC ACID
- Kelas 8
- Kelompok pengemasan II
15 Informasi Peraturan Regulasi tentang lingkungan, kesehatan dan keamanan untuk
produk tersebut
- Perundang-undangan nasional
- Kelas penyimpanan 8B
Asesmen Keselamatan Kimia
- Untuk produk ini, penilaian keselamatan kimia sesuai
dengan peraturan EU REACH No1907/2006 tidak
dilakukan.
16 Informasi Lain - Legenda atau singkatan dan akronim yang digunakan
dalam LDK: Singkatan dan akronim yang digunakan dapat
dicari di http://www.wikipedia.org.
- Perwakilan regional: Alamat Merck Indonesia Kantor
Pusat: Jl T.B Simatupang No 8 Pasar Rebo Jakarta 13760

Asetonitril

1 Identifikasi Senyawa Nama Produk: Acetonitrile


Kode Produk:LC10460
Sinonims: ACE / acetic acid nitrile / cyanomethane / ethane nitrile/
ethyl nitrile / methane carbonitrile / methyl cyanide
Pemasok
o LabChem, Inc. 
o 1010 Jackson's Pointe Ct. 
o Zelienople, PA 16063 - AS 
o T 412-826-5230 - F 724-473-0647 
o info@labchem.com - www.labchem.com 
o Nomor darurat: CHEMTREC: 1-800-424-9300 atau +1-
703-741-5970 
2 Identifikasi Bahaya Klasifikasi
- Cairan mudah terbakar Kategori 2 H225 Cairan dan uap
yang sangat mudah terbakar 
- Toksisitas akut (kulit) Kategori 3 H311 Toksik jika kena
kulit
Pelabelan
- Pitogram
- Pernyataan Bahaya
o H225: Cairan dan uap amat mudah menyala.
o H302 + H312 + H332: Berbahaya jika tertelan,
terkena kulit atau bila terhirup.
o H319: Menyebabkan iritasi mata yang serius.
- Pernyataan Kehati-hatian
o P210: Jauhkan dari panas/percikan/api terbuka
/permukaan yang panas. - Dilarang merokok.
o P280: Kenakan sarung tangan pelindung/ pakaian
pelindung/ pelindung mata/ pelindung wajah/
perlindungan pendengaran.
o P301 + P312: JIKA TERTELAN: Hubungi
SENTRA INFORMASI KERACUNAN atau
dokter/tenaga medis jika kamu merasa tidak sehat.
o P303 + P361 + P353: JIKA TERKENA KULIT
(atau rambut): Tanggalkan segera semua pakaian
yang terkontaminasi. Bilas kulit dengan air.
o P304 + P340 + P312: JIKA TERHIRUP:
Pindahkan korban ke udara segar dan posisikan
yang nyaman untuk bernapas. Hubungi SENTRA
INFORMASI KERACUNAN atau dokter/enaga
medis jika kamu merasa tidak sehat.
o P305 + P351 + P338: JIKA TERKENA MATA:
Bilas dengan seksama dengan air untuk beberapa
menit. Lepaskan lensa kontak jika memakainya
dan mudah melakukannya.Lanjutkan membilas.
o P403 + P233: Simpan di tempat berventilasi baik.
Jaga wadah tertutup kedap/rapat.
3 Komposisi/ Informasi Rumus Kimia: CH₃CN
Kandungan Bahan No. CAS: 75-05-8
No. EC: 200-835-2
Massa Molar: 41,05 g/mol
4 Tindakan pertolongan Tindakan Pertolongan Pertama
pertama pada - Tindakan pertolongan pertama umum : Periksa fungsi vital.
kecelakaan Tidak sadar: pertahankan jalan napas dan pernapasan yang
memadai. Henti pernapasan: pernapasan buatan atau
oksigen. Henti jantung: lakukan resusitasi. Korban sadar
dengan sesak napas: setengah duduk. Korban shock:
telentang dengan kaki sedikit terangkat. Muntah: mencegah
asfiksia/pneumonia aspirasi. Cegah pendinginan dengan
menutupi korban (tidak ada pemanasan). Terus awasi
korban. Berikan bantuan psikologis. Jaga agar korban tetap
tenang, hindari ketegangan fisik. Tergantung kondisi
korban: dokter/rumah sakit.
- Tindakan pertolongan pertama setelah terhirup: Pindahkan
korban ke udara segar. Jangan melakukan resusitasi mulut
ke mulut. Masalah pernapasan: konsultasikan dengan
dokter/pelayanan medis.
- Tindakan pertolongan pertama setelah kontak dengan kulit:
Bilas dengan air. Sabun dapat digunakan. Jangan gunakan
zat penetral (kimia) tanpa saran medis. Bawa korban ke
dokter jika iritasi berlanjut.
- Tindakan pertolongan pertama setelah kontak mata: Segera
bilas dengan banyak air. Lepas lensa kontak, jika ada dan
mudah dilakukan. Lanjutkan membilas. Jangan gunakan
zat penetral (kimia) tanpa saran medis. Bawa korban ke
dokter mata jika iritasi berlanjut.
- Tindakan pertolongan pertama setelah tertelan: Bilas mulut
dengan air. Jangan gunakan zat penetral (kimia) tanpa
saran medis. Hubungi Pusat Informasi Racun
(www.big.be/antigif.htm). Konsultasikan ke
dokter/pelayanan medis jika merasa tidak enak badan.
Tertelan dalam jumlah besar: segera ke rumah sakit. Bawa
wadah/muntah ke dokter/rumah sakit. Dokter: pemberian
obat penawar kimia.
Gejala dan Efek Prnting
- Gejala/efek setelah terhirup: PAPARAN PADA
KONSENTRASI TINGGI: GEJALA BERIKUT DAPAT
MUNCUL KEMUDIAN: Iritasi pada saluran pernapasan.
Iritasi pada selaput lendir hidung. Mual. Sakit kepala.
Kesulitan pernapasan. Muntah. Pusing. Gangguan
kesadaran. Perasaan lemah. Risiko edema paru. Perubahan
hemogram/komposisi darah. Kram/kontraksi otot yang
tidak terkontrol. Kebingungan mental. Gangguan denyut
jantung. Peningkatan air liur.
- Gejala/efek setelah kontak dengan kulit: GEJALA
BERIKUT DAPAT MUNCUL KEMUDIAN: Gejala
serupa dengan yang tercantum di bawah penghirupan.
- Gejala/efek setelah kontak mata: Iritasi pada jaringan mata.
- Gejala/efek setelah tertelan: GEJALA BERIKUT DAPAT
MUNCUL KEMUDIAN: Risiko pneumonia aspirasi.
Gejala mirip dengan yang tercantum di bawah inhalasi.
- Gejala kronis: PRODUK SEPERTI MENYEBABKAN
GEJALA BERIKUT: PADA SAMBUNGAN
BERLANJUT/ BERULANG/ KONTAK: Sakit kepala.
Pusing. Perasaan lemah.gastrointestinal. Kehilangan selera
makan. Pilek. Kehilangan berat badan.
5 Tindakan Pemadaman Media pemadam yang sesuai (dan tidak sesuai)
Api - Media pemadam yang cocok: Pemadam bubuk ABC kerja
cepat. Pemadam bubuk BC kerja cepat. Pemadam busa
kelas B kerja cepat. Alat pemadam CO2 yang bekerja
cepat. Busa kelas B (tahan alkohol). Semprotkan air jika
genangan air tidak bisa mengembang.
- Media pemadam yang tidak cocok: Air (alat pemadam
cepat, gulungan); risiko perluasan genangan. Air; risiko
perluasan genangan.
Bahaya spesifik yang timbul dari bahan kimia
- Bahaya kebakaran: BAHAYA KEBAKARAN
LANGSUNG. Cairan dan uap yang sangat mudah terbakar.
Gas/uap mudah terbakar dengan udara dalam batas
ledakan. BAHAYA KEBAKARAN TIDAK LANGSUNG.
Dapat menimbulkan muatan elektrostatis: risiko penyalaan.
Mungkin tersulut oleh percikan api. Gas/uap menyebar di
lantai: bahaya pengapian. Reaksi yang melibatkan bahaya
kebakaran: lihat "Bahaya Reaktivitas".
- Bahaya ledakan: BAHAYA LEDAKAN LANGSUNG.
Peledak gas/uap dengan udara dalam batas ledakan.
BAHAYA LEDAKAN TIDAK LANGSUNG. dapat
tersulut oleh percikan api. Reaksi denganledakan bahaya:
lihat "Bahaya Reaktivitas".
Peralatan Pelindung Khusus Dan Tindakan Pencegahan Untuk
Petugas Pemadam Kebakaran
- Petunjuk pemadaman kebakaran: Dinginkan tangki/drum
dengan semprotan air/buang ke tempat yang aman. Jangan
memindahkan beban jika terkena panas. Encerkan gas
beracun dengan semprotan air. Memperhitungkan air
presipitasi beracun/korosif.
- Perlindungan selama pemadaman kebakaran: Paparan
panas/api: aparatus udara bertekanan (EN 136 + EN 137).
6 Tindakan Untuk personel nondarurat
PenangananTumpahan - Perlengkapan pelindung: Sarung tangan (EN 374).
Kacamata pelindung (EN 166). Pelindung kepala/leher.
Pakaian pelindung (EN 14605 atau EN 13034).
o Tumpahan besar/di ruang tertutup: setelan kedap
gas (EN 943).
o Tumpahan besar/di ruang tertutup: peralatan udara
bertekanan (EN 136 + EN 137).
- Prosedur darurat: Tetap melawan angin. Tandai area
bahaya. Pertimbangkan evakuasi. Tutup area dataran
rendah. Tutup pintu dan jendela dari tempat yang
berdekatan. Hentikan mesin dan dilarang merokok. Tidak
ada nyala api atau percikan api. Peralatan dan peralatan
penerangan yang tahan percikan dan ledakan. Jaga agar
wadah tetap tertutup. Cuci pakaian yang terkontaminasi.
Untuk responden darurat
- Peralatan pelindung: Lengkapi kru pembersihan dengan
perlindungan yang tepat.
- Prosedur darurat: Ventilasi area. Hentikan kebocoran jika
aman untuk melakukannya.
Tindakan pencegahan lingkungan
- Mencegah penyebaran di saluran pembuangan.
Metode dan bahan untuk penahanan dan pembersihan
- Untuk penahanan: Mengandung zat yang terlepas, pompa
ke dalam wadah yang sesuai. Pasang kebocoran, putuskan
suplai. Menutup tumpahan cairan. Cobalah untuk
mengurangi penguapan. Ukur konsentrasimeledak
campuran gas-udara yang mudah. Encerkan/dispersikan
gas/uap yang mudah terbakar dengan tirai air. Sediakan
peralatan/wadah dengan pembumian. Jangan gunakan
udara bertekanan untuk memompa tumpahan.
- Metode pembersihan: Serap tumpahan cairan ke bahan
yang tidak mudah terbakar misalnya: pasir, tanah,
vermikulit. Sendok zat yang diserap ke dalam wadah
penutup. Kumpulkan tumpahan/sisa makanan dengan hati-
hati. Tangki yang rusak/dingin harus dikosongkan. Jangan
gunakan udara bertekanan untuk memompa tumpahan.
Bersihkan permukaan yang terkontaminasi dengan air
berlebih. Bawa tumpahan yang terkumpul ke
pabrikan/otoritas yang berwenang. Cuci pakaian dan
peralatan setelah penanganan.
7 Penanganan dan Tindakan Pencegahan Untuk Penanganan Yang Aman
Penyimpanan - Tindakan pencegahan untuk penanganan yang aman:
Gunakan peralatan dan sistem penerangan yang tahan
percikan/ledakan. Lakukan tindakan pencegahan terhadap
muatan elektrostatis. Jauhkan dari nyala api/panas. Jauhkan
dari sumber api/percikan api. Ukur konsentrasi di udara
secara teratur. Bekerja di bawahlokal
pembuangan/ventilasi. Mematuhi persyaratan
hukum.lepaskan pakaian yang terkontaminasi segera.
Bersihkan pakaian yang terkontaminasi. Tangani wadah
kosong yang tidak bersih sebagai wadah penuh.
Bersihkan/keringkan instalasi secara menyeluruh sebelum
digunakan. Jangan membuang limbah ke saluran
pembuangan. Jangan gunakan udara bertekanan untuk
memompa. Hindari kontak zat dengan air. Jaga wadah
tertutup rapat.
- Tindakan kebersihan: Jangan makan, minum atau merokok
saat menggunakan produk ini. Cuci tangan dan area
terbuka lainnya dengan sabun lembut dan air sebelum
makan, minum atau merokok dan saat meninggalkan
pekerjaan. Cuci pakaian yang terkontaminasi sebelum
digunakan kembali.
Kondisi Penyimpanan Yang Aman
- Produk yang tidak cocok: Oksidator. perak nitrat.
- Bahan yang tidak kompatibel: Sumber panas. Sumber
penyalaan. Cahaya matahari langsung.
- Suhu penyimpanan: -20 °C
- Penyalaan panas: JAUHKAN ZAT DARI: sumber panas.
sumber pengapian.
- Larangan penyimpanan campuran: JAUHKAN ZAT
DARI: oksidator. agen pereduksi. asam kuat. dasar (kuat).
air/kelembaban.
- Area penyimpanan Simpan di tempat yang kering.
Ventilasi di tingkat lantai. Gudang tahan api. Sediakan bak
untuk menampung tumpahan. Sediakan tangki dengan
pembumian. Simpan pada suhu lingkungan. Jauhkan dari
sinar matahari langsung.
- Memenuhi persyaratan hukum.
- Aturan khusus pada kemasan: PERSYARATAN
KHUSUS: kedap udara. kering. membersihkan. diberi label
dengan benar. memenuhi persyaratan hukum. Amankan
kemasan rapuh dalam wadah padat.
- Bahan kemasan: BAHAN YANG COCOK: stainless steel.
aluminium. besi. polietilen. kaca. BAHAN YANG
HARUS DIHINDARI: Tembaga. plastik.
8 Pengendalian Kontrol teknik yang sesuai
Paparan/Perlindungan - Pastikan ventilasi yang memadai. Air mancur pencuci mata
Diri darurat dan pancuran keselamatan harus tersedia di sekitar
potensi paparan.
Alat pelindung diri
- Kacamata pengaman. Sarung tangan. Konsentrasi gas/uap
yang tinggi: masker gas dengan tipe filter A. Celemek
tahan bahan kimia.
9 Sifat Fisik dan Kimia - Keadaan fisik: Cair
- Warna: Tidak berwarna
- Bau: Bau manis Bau aromatik Bau seperti eterbau
- Ambang: Data tidak tersedia
- pH: Data tidak tersedia
- Titik lebur: -46 °C
- Titik beku: Data tidak tersedia
- Titik didih: 82 °C (1013 hPa)
- Suhu kritis: 275 °C
- Tekanan kritis: 48320 hPanyala
- Titik: 6 °C (Cawan terbuka)
- Laju penguapan relatif (butil asetat=1): 5,8
- Kemudahan terbakar (padatan, gas): Data tidak tersedia
- Tekanan uap: 94,61 hPa (20 °C)
- Relatif rapat massa uap pada 20 °C: 1,42 Massa
- jenis relatif: 0,79 (20 °C)
- jenis relatif campuran gas/udara jenuh: 1,04
- Berat jenis / massa jenis: 787 kg/m³
- Massa molekul: 41,05 g/mol
- Kelarutan: Larut dalam air. Larut dalam etanol. Larut
dalam eter. Larut dalam aseton. Larut dalam kloroform.
Larut dalam metil asetat. Larut dalam dikloroetana. Larut
dalam tetraklorometana. Larut dalam tetrakloroetena. Larut
dalam metanol. Larut dalam etilasetat. Larut dalam
minyak/lemak.
- Temperatur dekomposisi: > 120 °C
- Viskositas, kinematik: 3,8 mm²/s
10 Reaktifitas dan - Reaktivitas: Bereaksi hebat dengan oksidator (kuat):
Stabilitas (meningkatkan) risiko kebakaran/ledakan. Bereaksi hebat
dengan reduksi (kuat).
- Stabilitas kimia: Tidak stabil pada paparan kelembaban.
11 Informasi Toksikologi Tidak diklasifikasikan
12 Informasi Ekologi - Ekologi umum: Tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya
bagi lingkungan menurut kriteria Peraturan (EC) No
1272/2008.
- Ekologi udara: Tidak termasuk dalam daftar zat yang dapat
menyebabkan efek rumah kaca (IPCC). Tidak termasuk
dalam daftar gas rumah kaca terfluorinasi (Peraturan (UE)
No 517/2014). Tidak diklasifikasikan sebagai berbahaya
bagi lapisan ozon (Peraturan (EC) No 1005/2009).
- Ekologi air: Tidak berbahaya bagi krustasea. Tidak
berbahaya bagi ikan. Pencemar air tanah. Tidak ada
penghambatan lumpur aktif. Tidak berbahaya bagi alga.
Tidak berbahaya bagi bakteri.
13 Pertimbangan - Rekomendasi pembuangan limbah
Pembuangan o Jangan dibuang ke saluran pembuangan atau
lingkungan.
o Buang di tempat pengumpulan sampah resmi.
o Buang limbah sesuai dengan peraturan lokal
dan/atau nasional.
o Limbah B3 tidak boleh tercampur dengan limbah
lainnya.
o Jenis limbah berbahaya yang berbeda tidak boleh
dicampur bersama jika hal ini dapat menimbulkan
risiko pencemaran atau menimbulkan masalah
bagilebih lanjut pengelolaan limbah.
o Limbah B3 harus dikelola secara bertanggung
jawab.
o Semua entitas yang menyimpan, mengangkut atau
menangani limbah berbahaya harus mengambil
tindakan yang diperlukan untuk mencegah risiko
pencemaran atau kerusakan pada manusia atau
hewan.
- Informasi tambahan: Limbah berbahaya menurut Directive
2008/98/EC, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
(EU) No 1357/2014 dan Peraturan (EU) No 2017/997.
14 Informasi Transportasi - Deskripsi dokumen Transportasi: UN1648 Asetonitril, 3, II
- UN-No. (DOT): UN1648
- Sesuai Nama Pengiriman yang (DOT): Asetonitril
- Kelas bahaya pengangkutan (DOT): 3 - Kelas 3 - Cairan
mudah terbakar dan mudah terbakar 49 CFR 173.120
- Kelompok kemasan (DOT): II -Bahaya Sedang
- Label Bahaya (DOT): 3 - Cairan mudah terbakar
15 Informasi Peraturan - Terdaftar di inventaris Amerika Serikat TSCA (Toxic
Substances Control Act)
- Semua komponen produk ini terdaftar, atau dikecualikan
dari daftar, pada inventaris Undang-Undang Pengendalian
Zat Beracun (TSCA) Badan Perlindungan Lingkungan
Amerika Serikat
16 Informasi Lain Peringkat Bahaya
- Kesehatan: 2 Bahaya Sedang - Cedera sementara atau
ringan dapat terjadidapat
- Kemudahan terbakar: 3 Bahaya Serius
- Fisik: 0 Bahaya
Perlindungan pribadi: H
- H - Kacamata pelindung percikan, Sarung tangan, celemek
sintetis, Respirator uap
Dietil Eter
1 Identifikasi Senyawa Nama produk: Dietil eter
Nomor Produk: 1.00921
No katalog: 100921
Merek: Millipore
No-Indeks: 603-022-00-4
Nomor REACH: 01-2119535785-29-XXXX
No-CAS: 60-29-7
Perusahaan: Merck KGaA
Telepon: +49 (0)6151 72-0
Fax: +49 6151 727780
Alamat email: TechnicalService@merckgroup.com
2 Identifikasi Bahaya Klasifikasi menurut Peraturan (EC) No 1272/2008
- Cairan mudah menyala (Kategori 1), H224
- Toksisitas akut, Oral (Kategori 4), H302
- Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal
(Kategori 3), Sistem saraf pusat,
- H336
Pelabelan
- Pitogram

Pernyataan Hazard (s)


- H224 Cairan dan uap sangat mudah menyala.
- H302 Berbahaya jika tertelan.
- H336 Dapat menyebabkan mengantuk dan pusing.
Pernyataan pencegahan
- P210 Jauhkan dari panas/percikan/api terbuka /permukaan
yang panas. - Dilarang merokok.
- P233 Jaga wadah tertutup rapat.
- P240 Ardekan dan Ikat wadah dan peralatan penerima.
- P241 Gunakan peralatan listrik/ ventilasi/ lampu yang
tahan ledakan.
- P301 + P312 JIKA TERTELAN: Hubungi SENTRA
INFORMASI KERACUNAN atau dokter/ tenaga medis
jika kamu merasa tidak sehat.
- P403 + P233 Simpan di tempat berventilasi baik. Jaga
wadah tertutup kedap/rapat.
Informasi Hazard tambahan (EU)
- EUH019 Dapat membentuk peroksida yang mudah-
meledak.
- EUH066 Pendedahan berulang-kali dapat menyebabkan
kulit kering atau pecah-pecah
3 Komposisi/ Informasi Rumus: C4H10O
Kandungan Bahan Berat Molekul: 74,12 g/mol
No-CAS: 60-29-7
No-EC: 200-467-2
No-Indeks: 603-022-00-4
4 Tindakan pertolongan - Penjelasan Mengenai Tindakan Pertolongan Pertama
pertama pada o Saran umum: Tunjukkan lembar data keselamatan
kecelakaan ini kepada dokter yang merawat.
o Jika terhirup. Setelah terhirup: hirup udara segar.
Panggil dokter.
o Jika kontak dengan kulit. Bila terjadi kontak kulit:
Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran
air.
o Jika kontak dengan mata. Setelah kontak pada
mata: bilaslah dengan air yang banyak. Lepaskan
lensa kontak.
o Jika tertelan. Setelah tertelan: segera beri korban
minum air putih (dua gelas paling banyak).
Periksakan ke dokter
- Gejala dikenal dan efek yang paling penting dijelaskan
dalam label (lihat bagian 2.2) dan/atau di bagian 11
5 Tindakan Pemadaman Media pemadaman api
Api - Media pemadaman yang sesuai: Karbon dioksida (CO2)
Busa Serbuk kering
- Media pemadaman yang tidak sesuai: Untuk
bahan/campuran ini, tidak ada batasan agen pemadaman
yang diberikan.
Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran
- Mudah menyala.
- Perhatikan arus api yang meluncur-balik.
- Uap lebih berat daripada udara dan bisa merebak di atas
lantai.
- Perkembangan gas atau uap menyala yang berbahaya
mungkin terjadi dalam kejadian kebakaran.
- Membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara
pada suhu kamar.
Saran bagi petugas pemadam kebakaran
- Jika terjadi kebakaran, pakai alat bantu pernapasan SCBA.
Informasi lebih lanjut
- Pindahkan wadah dari zona berbahaya dan dinginkan
dengan air. Cegah air pemadam kebakaran
mengkontaminasi air permukaan atau sistim air tanah.
6 Tindakan Langkah-Langkah Pencegahan Diri, Alat Pelindung Dan Prosedur
PenangananTumpahan Tanggap Darurat
- Nasihat untuk personel nondarurat
o Jangan menghirup uap-uap, aerosol.
o Hindari kontak dengan bahan.
o Pastikan ventilasi memadai. Jauhkan dari panas
dan sumber api.
o Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur
darurat, hubungi ahli.
Langkah-Langkah Pencegahan Bagi Lingkungan
- Jangan biarkan produk masuk ke saluran pembuangan.
Risiko ledakan.
Metode Dan Bahan Untuk Penangkalan (Containment) Dan
Pembersihan
- Tutup saliran. Kumpulkan, ikat dan pompa keluar
tumpahan. Amati kemungkinan pembatasan bahan
- Ambil dengan bahan penyerap cairan
- Teruskan ke pembuangan.
- Bersihkan area yang terkena.
7 Penanganan dan Kehati-hatian dalam menangani secara aman
Penyimpanan - Langkah-langkah pencegahan untuk penanganan yang
aman: Hindari terbentuknya uap/aerosol.
- Nasehat mengenai perlindungan terhadap api dan ledakan:
Jauhkan dari nyala terbuka, permukaan panas, dan sumber
penyulut. Lakukan dengan hati-hati tindakan melawan
lucutan statis.
- Tindakan higienis: Ganti pakaian yang terkontaminasi.
Penggunaan krim pelindung kulit dianjurkan. Cuci tangan
setelah bekerja dengan bahan tersebut.
Kondisi penyimpanan
- Lindungi dari cahaya.Simpan wadah tertutup rapat di
tempat yang kering dan berventilasi baik. Jauhkan dari
panas dan sumber api.
- Simpan pada +2°C hingga +25°C. Tes untuk pembentukan
peroksida berkala dan sebelum distilasi.
8 Pengendalian - Perlindungan mata/wajah
Paparan/Perlindungan Gunakan peralatan untuk perlindungan mata yang sudah
Diri diuji dan disetujui di bawah standar pemerintah yang tepat
seperti NIOSH (US) atau EN 166 (EU). Kacamata
pengaman
- Perlindungan kulit
Rekomendasi ini berlaku hanya untuk produk yang
disebutkan dalam lembar data keselamatan dan disuplai
oleh kami sesuai tujuan yang kami maksud. Ketika
dilarutkan dalam atau dicampur dengan bahan lain dan
dalam kondisi yang menyimpang dari yang disebutkan
dalam EN374 silahkan hubungi suplier sarung tangan CE-
resmi
- Perlindungan Badan
Pakaian pelindung antistatik yang tahan-nyala.
- Perlindungan pernapasan
Rekomendasi kami tentang filter perlindungan pernapasan
didasarkan atas standar berikut: DIN EN 143, DIN 14387,
dan standar lainnya yang menyertai terkait dengan sistem
perlindungan pernapasan yang digunakan.
9 Sifat Fisik dan Kimia - Bentuk: cair
- Warna: tidak berwarna
- Bau: manis, seperti eter
- Ambang Bau: Data tidak tersedia
- pH: Data tidak tersedia
- Titik lebur/titik beku Titik lebur: -116 °C
- Titik didih: awal/rentang didih 34,6 °C pada 1.013 hPa
- Titik nyala: -40 °C - cawan tertutup - DIN 51755 - 1
- Laju penguapan: Data tidak tersedia
- Tekanan uap 189 hPa pada 0 °C
389 hPa pada 10 °C
563 hPa pada 20 °C
863 hPa pada 30 °C
1.228 hPa pada 40 °C
2.311 hPa pada 60 °C
- Densitas uap: 2,56 - (Udara = 1.0)
- Kerapatan (densitas) relative: 0,71 g/cm3 pada 20°C
- Kelarutan dalam air 65 g/l pada 20 °C - larut sepenuhnya
- Suhu dapat membakar sendiri (auto-ignition temperature):
175°C pada 1.013,25 hPa
10 Reaktifitas dan Reaktifitas
Stabilitas - Kemungkinan membentuk peroxide.
- Uap dapat membentuk campuran mudah-meledak dengan
udara.
Stabilitas kimia
- Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan
standar (suhu kamar).
- Mengandung zat(-zat) penstabil berikut:
Butyl hydroxytoluene (<0,0010,0009 %)
11 Informasi Toksikologi - Toksisitas akut
o Perkiraan toksisitas akut Oral - 1.212 mg/kg
LD50 Oral - Tikus - 1.211 mg/kg
Tanda-tanda: Beresiko pada pernapasan selama
muntah. Pengisapan dapat menyebabkan edema
paru dan pneumonitis.
o LC50 Penghirupan - Mencit - 4 h - 97,5 mg/l
Tanda-tanda: iritasi mukosa
- Korosi/iritasi kulit
o Kulit - Kelinci
Hasil: Tidak menyebabkan iritasi kulit - 4 h
- Kerusakan mata serius/iritasi mata
o Mata - Kelinci
Hasil: Tidak menyebabkan iritasi mata
- Sensitisasi saluran pernafasan atau pada kulit
o Uji kelenjar getah bening lokal (LLNA) - Mencit
Hasil: Negatif
- Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal
o Dapat menyebabkan mengantuk dan pusing.
o Sistem saraf pusat
o Toksisitas oral akut
o Beresiko pada pernapasan selama muntah.
o Pengisapan dapat menyebabkan edema paru dan
pneumonitis.
12 Informasi Ekologi - Keracunan untuk ikan
o LC50 - Leuciscus idus - 2.840 mg/l - 48 h
o Komentar: (Database ECOTOX)
- Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang
belakang lainnya yang hidup dalam air
o EC50 - Daphnia magna (Kutu air) - 1.380 mg/l -
48 h
o Komentar: (IUCLID)
- Keracunan untuk ganggang
o Tes statik ErC50 - Desmodesmus subspicatus
(Ganggang hijau) - > 100 mg/l - 72 h
o (Pedoman Tes 201 OECD)
- Keracunan untuk bakteria
o Tes statik EC50 - endapan diaktivasi - 21.000 mg/l
-3h
o (Pedoman Tes OECD 209)
o Tes statik NOEC - endapan diaktivasi - 42 mg/l - 3
h
o (Pedoman Tes OECD 209)
13 Pertimbangan - Limbah harus dibuang sesuai dengan petunjuk serta
Pembuangan peraturan nasional dan local lainnya.
- Tinggalkan bahan kimia dalam wadah aslinya.
- Jangan dicampurkan dengan limbah lain.
- Tangani wadah kotor seperti produknya sendiri.
14 Informasi Transportasi - Nomor PBB
o ADR/RID: 1155
o IMDG: 1155
o IATA: 1155
- Nama pengapalan yang sesuai berdasarkan PBB
o ADR/RID: DIETHYL ETHER
o IMDG: DIETHYL ETHER
o IATA: Diethyl ether
- Kelas bahaya transportasi
o ADR/RID: 3
o IMDG: 3
o IATA: 3
- Kelompok pengemasan
o ADR/RID: I
o IMDG: I
o IATA: I
- Bahaya lingkungan
o ADR/RID: Tidak
o MDG Bahan pencemar laut: Tidak
o IATA: Tidak
- Tindakan kehati-hatian khusus bagi pengguna: Data tidak
tersedia
15 Informasi Peraturan - Regulasi tentang lingkungan, kesehatan dan keamanan
untuk produk tersebut: Lembar data keselamatan ini taat
pada persyaratan Peraturan (UE) No. 1907/2006.
- Otorisasi dan / atau pembatasan penggunaan Bahan
berbahaya yang dapat dipergunakan: Diethyl ether
- Asesmen Keselamatan Kimia: Asesmen Keamanan Bahan
Kimia telah dilaksanakan untuk bahan ini.
16 Informasi Lain Teks Pernyataan-H penuh mengacu pada bagian 2 dan 3.
- EUH019 Dapat membentuk peroksida yang mudah-
meledak.
- EUH066 Pendedahan berulang-kali dapat menyebabkan
kulit kering atau pecahpecah.
- H224 Cairan dan uap sangat mudah menyala.
- H302 Berbahaya jika tertelan.
- H336 Dapat menyebabkan mengantuk dan pusing.

Etidium Bromida
1 Identifikasi Senyawa
2 Identifikasi Bahaya Klasifikasi (PERATURAN (EC) No 1272/2008)
- Iritasi mata, Kategori 2, H319
- Sensitisasi kulit, Kategori 1, H317
Pelabelan (PERATURAN (EC) No 1272/2008)
- Pitogram

- Pernyataan Bahaya
H317 Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
H319 Menyebabkan gangguan mata berat.
- Pernyataan Kehati-hatian
o Pencegahan
P280 Gunakan sarungtangan pelindung.
o Respons
P302 + P352 JIKA TERKENA KULIT: Cuci
dengan banyak sabun dan air.
P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA:
Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa
menit. Lepas lensa kontak, jika digunakan dan
mudah melakukannya. Lanjutkan membilas.
3 Komposisi/ Informasi
Kandungan Bahan
4 Tindakan pertolongan
pertama pada
kecelakaan
5 Tindakan Pemadaman
Api
6 Tindakan
PenangananTumpahan
7 Penanganan dan
Penyimpanan
8 Pengendalian
Paparan/Perlindungan
Diri
9 Sifat Fisik dan Kimia
10 Reaktifitas dan
Stabilitas
11 Informasi Toksikologi
12 Informasi Ekologi
13 Pertimbangan
Pembuangan
14 Informasi Transportasi
15 Informasi Peraturan
16 Informasi Lain

Formaldehida
1 Identifikasi Senyawa Nama Produk : FORMALDEHYDE 37% SOLUTION AR
Sinonim : Methylaldehyde solution, methanal solution,Formalin
solution;
Formol; Methylene Oxide; Morbicid
No. CAS : 50-00-0
Kode HS : 2912 11 00
Kode Produk : A-1042
Merek : SMART-LAB
Penggunaan yang teridentifikasi : Reagen untuk analisis
Perusahaan : PT.Smart-Lab Indonesia
Alamat : Taman Tekno Bangun Multiguna Blok M/36,BSD Sektor
XI Serpong, Tangerang - Indonesia
Website : www.smartlab.co.id
Email : sales@smartlab.co.id
Untuk Informasi : Telp: +62-21- 7588 0205(Hunting) , fax:+62-21-
7588 0198
Telpon Darurat : +62-21-7588 0205(Hunting)
2 Identifikasi Bahaya Klasifikasi menurut Peraturan (EC) No 1272/2008
Toksisitas akut, Kategori 3, Oral, H301
Toksisitas akut, Kategori 3, Penghirupan, H331
Toksisitas akut, Kategori 3, Kulit, H311
Korosi kulit, Kategori 1B, H314
Sensitisasi pada kulit, Kategori 1, H317
Mutagenisitas pada sel nutfah, Kategori 2, H341
Karsinogenisitas, Kategori 1B, H350
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal, Kategori
1, Mata, H370
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal, Kategori
3, Sistem pernapasan, H335
Teks pernyataan-H penuh yang disebutkan dalam Bagian ini, baca
Bagian 16.
Klasifikasi (67/548/EEC atau 1999/45/EC)
T Beracun R23/24/25 - 39/23/24/25
Carc.Cat.2 Karsinogenik (penyebab kangker) R45
Kategori 2
C Korosif R34
Mut.Cat.3 Bersifat mutagen (penyebab mutasi R68
gen) Kategori 3
Sensitisasi R43

3 Komposisi/ Informasi Bahan Sifat kimiawi : Larutan senyawa organik dalam air.
Kandungan Bahan Sinonim : Methylaldehyde solution, methanal solution, Formalin
solution.
Rumus Kimia : HCHO
Berat Molekul : 30.03 g/mol
No. CAS : 50-00-00
Formaldehide 25%-50%
Methanol 10%-20%
4 Tindakan pertolongan Saran umum Pemberi pertolongan pertama harus melindungi
pertama pada dirinya.
kecelakaan Setelah terhirup: hirup udara bersih. Segera hubungi dokter. Jika
napas terhenti:
segera berikan pernapasan buatan secara mekanik, jika diperlukan
berikan oksigen.
Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilaslah
kulit dengan air/ pancuran air. Segera panggil dokter.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera
hubungi dokter mata.
Setelah tertelan: segera beri korban minum air putih (dua gelas
paling banyak). Segera panggil dokter. Resiko perforasi!

Gejala yang berhubungan dengan penggunaan Irritasi dan korosi,


Reaksi alergi, Batuk, Napas tersengal,
inebriation, Pening, Sakit kepala,
Mengantuk, agitasi, sesak, Gangguan penglihatan, narkosis, Koma
Resiko kebutaan!
5 Tindakan Pemadaman Media pemadaman yang sesuai Air, Busa , Serbuk kering , karbon
Api dioksida ( CO2 )
Media pemadaman yang tidak sesuai Untuk bahan/campuran ini,
tidak ada batasan agen pemadaman yang diberikan.

Campuran dengan bahan mudah terbakar.


Uap lebih berat daripada udara dan bisa merebak di atas lantai.
Membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara pada
pemanasan terus-menerus.
Perkembangan gas atau uap menyala yang berbahaya mungkin
terjadi dalam kejadian kebakaran.

Alat pelindung khusus bagi petugas pemadam kebakaran Jangan


berada di zona berbahaya tanpa peralatan pelindung pernapasan.
Untuk menghindari kontak dengan kulit, jaga jarak aman dan
gunakan pakaian pelindung yang sesuai.
6 Tindakan Segera ganti pakaian yang terkontaminasi. Gunakan krim
PenangananTumpahan pelindung kulit. Cuci tangan dan muka setelah bekerja dengan
bahan tersebut.
7 Penanganan dan Persyaratan bagi area penyimpanan dan wadah
Penyimpanan Wadah yang tidak mengandung logam.

Kondisi penyimpanan
Tertutup sangat rapat. Lindungi dari cahaya. Simpan di tempat
yang berventilasi baik. Simpan dalam tempat terkunci atau di
tempat yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang
mempunyai kualifikasi atau berwenang.
Suhu penyimpanan yang direkomendasikan.
8 Pengendalian Tindakan umum: Gunakan alat pelindung diri
Paparan/Perlindungan
Diri Nasihat untuk personel nondarurat Jangan menghirup uap-uap,
aerosol. Hindari kontak dengan bahan.

Pastikan ventilasi memadai. Jauhkan dari panas dan sumber api.


Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat, hubungi ahli.
9 Sifat Fisik dan Kimia Bentuk cair
Warna tidak berwarna
Bau pedih
Ambang Bau 0,05 - 0,125 ppm
(Formaldehyde)
pH 2,8 - 4,0 pada 20 °C
Titik lebur < -15 °C
Titik didih/rentang didih 93 - 96 °C
pada 1.013 hPa
Titik nyala 62 °C
Metoda: c.c.
Laju penguapan Tidak tersedia informasi.
Flamabilitas (padatan, gas) Tidak tersedia informasi.
Terendah batas ledakan 7 %(V)
(Formaldehyde)
Tertinggi batas ledakan 73 %(V)
(Formaldehyde)
Tekanan uap Tidak tersedia informasi.
Kerapatan (densitas) uap relatif Tidak tersedia informasi.
Densitas 1,09 g/cm3 pada 20 °C
Kerapatan (den-sitas) relatif Tidak tersedia informasi.
Kelarutan dalam air pada 20 °C larut
Koefisien partisi (n-oktanol/air) Tidak tersedia informasi.
Suhu dapat membakar sendiri Tidak tersedia informasi.
(auto-ignition temperature)
Suhu penguraian Tidak tersedia informasi.
Viskositas, dinamis Tidak tersedia informasi.
Sifat peledak Tidak diklasifikasikan sebagai mudah meledak.
Sifat oksidator tidak ada
10 Reaktifitas dan Reaktifitas
Stabilitas Reduktor
condong berpolimerisasi
Membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara pada
pemanasan terus-menerus.
Sebuah kisaran kira-kira 15 Kelvin dibawah titik nyala dapat
dianggap sebagai kritis.

Stabilitas Kimia
Kepekaan terhadap cahaya
Stabilisator
methanol
11 Informasi Toksikologi Toksisitas oral akut
LD50: 212,77 mg/kg
Metode kalkulasi
Tanda-tanda: Bila termakan, luka bakar hebat di mulut dan
kerongkongan, disamping juga bahaya berlubangnya esophagus
dan perut.
Penyerapan

Toksisitas inhalasi akut


Tanda-tanda: iritasi mukosa, Batuk, Napas tersengal, Menghirup
zat bisa menyebabkan pembentukan oedema pada saluran
pernapasan., Kerusakan yang mungkin :, kerusakan saluran
pernapasan
Penyerapan
12 Informasi Ekologi 12.1 Toksisitas
Tidak tersedia informasi
12.2 Persistensi dan penguraian oleh lingkungan
Tidak tersedia informasi
12.3 Potensi bioakumulasi
Tidak tersedia informasi
12.4 Mobilitas dalam tanah
Tidak tersedia informasi
12.5 Hasil dar asesmen PBT dan vPvB
Bahan-bahan dalam campuran tidak memenuhi kriteria untuk PBT
atau vPvB s esuai dengan Peraturan
(EC) No 1907/2006, Lampiran XIII, atau penilaian PVT/vPvB
tidak dilakukan.
12.6 Efek merugikan lainnya
Informasi ekologis tambahan
Dapat membakar kulit (kaustij) walaupun dalam bentuk encer. Efek
disinfektan. Membahayakan pasokan
air minum jika dibiarkan memasuki tanah dan/atau air dalam
jumlah besar.
Pelepasan ke lingkungan harus dihindarkan.
13 Pertimbangan Metode penanganan limbah
Pembuangan Limbah harus dibuang sesuai dengan Petunjuk mengenai limbah
2008/98/EC s erta peraturan nasional dan lokal lainnya. Tinggalkan
bahan kimia dalam wadah aslinya. Jangan dicampurkan dengan
limbah lain. Tangani wadah kotor seperti produknya sendiri.
14 Informasi Transportasi Transpor jalan (ADR/RID)
14.1 Nomor PBB UN 2209
14.2 Nama pengapalan yang FORMALDEHYDE SOLUTION
sesuai berdasarkan PBB
14.3 Kelas 8
14.4 Kelompok pengemasan III
14.5 Environmentally hazardous --
14.6 Tindakan kehati-hatian Ya
khusus bagi pengguna
Kode pembatasan terowongan E

Transportasi air sungai (ADN) Tidak bersangkut paut


Transpor udara (IATA)
14.1 Nomor PBB UN 2209
14.2 Nama pengapalan yang FORMALDEHYDE SOLUTION
sesuai berdasarkan PBB
14.3 Kelas 8
14.4 Kelompok pengemasan III
14.5 Environmentally hazardous --
14.6 Tindakan kehati-hatian Tidak
khusus bagi pengguna

Transpor laut (IMDG)


14.1 Nomor PBB UN 2209
14.2 Nama pengapalan yang FORMALDEHYDE SOLUTION
sesuai berdasarkan PBB
14.3 Kelas 8
14.4 Kelompok pengemasan III
14.5 Environmentally hazardous --
14.6 Tindakan kehati-hatian Ya
khusus bagi pengguna
EmS F-A S-B
15 Informasi Peraturan 15.1 Regulasi tentang lingkungan, kesehatan dan keamanan
untuk produk tersebut
Perundang-undangan nasional
Kelas penyimpanan 6.1C
15.2 Asesmen Keselamatan Kimia
Untuk produk ini, penilaian keselamatan kimia sesuai dengan
peraturan EU REACH No 1907/2006 tidak dilakukan.
16 Informasi Lain Teks Pernyataan-H penuh mengacu pada bagian 2 dan 3.
H225 Cairan dan uap amat mudah menyala.
H301 Toksik bila tertelan.
H311 Toksik jika terkena kulit.
H314 Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata.
H317 Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
H331 Toksik jika terhirup.
H335 Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan.
H341 Diduga menyebabkan kerusakan genetik.
H350 Dapat meyebabkan kanker.
H370 Menyebabkan kerusakan pada organ.

Teks dari kalimat-kalimat R yang diacu dalam judul 2 dan 3


R11 Amat mudah-menyala.
R23/24/25 Beracun jika terhirup, jika kena kulit, dan jika tertelan.
R34 Mengakibatkan luka bakar.
R39/23/24/25 Beracun : bahaya efek tak-terpulihkan yang sangat
serius jika terhirup, jika kena kulit, dan jika tertelan.
R43 Dapat mengakibatkan sensitisasi jika kena kulit.
R45 Dapat menyebabkan kanker.
R68 Mungkin berisiko timbulnya efek tak-terpulihkan.
R68 Juga ada risiko efek yang tidak dapat balik.
HEKSANA
1 Identifikasi senyawa Nama Produk: n-HEXANE
Sinonim: Hexane, Sextane, n-Hexane
No. CAS: 110-54-3
Kode HS: 2901 10 00
Kode Produk: A-1045
Merek: SMART-LAB
Penggunaan yang teridentifikasi: Reagen untuk analisis,
Produksi bahan kimia
Perusahaan: PT.Smart-Lab Indonesia
Alamat: Ruko Boulevard TamanTeknoBlokE No.10 -11BSD
Sektor XI Serpong, Tangerang – Indonesia Website:
www.smartlab.co.id
Email: sales@smartlab.co.id
Untuk Informasi: Telp: +62-21- 7588 0205(Hunting), fax:
+62-21-7588 0198
Telpon Darurat: +62-21-7588 0205(Hunting)
2 Identifikasi Bahaya Klasifikasi bahan atau campuran Klasifikasi menurut
Peraturan (EC) No 1272/2008
Cairan mudah terbakar, Kategori 2, H225
Cairan mudah terbakar, Kategori 2, H225
Iritasi kulit, Kategori 2, H315
Toksisitas terhadap reproduksi, Kategori 2, H361fd
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal,
Kategori 3, Sistem saraf pusat, H336
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan berulang,
Kategori 2, Penghirupan, Sistem syaraf, H373
Bahaya aspirasi, Kategori 1, H304 Toksisitas akuatik kronis,
Kategori 2, H411
Piktogram:

Kata sinyal: bahaya


Pernyataan bahaya (s)
H225 Cairan dan uap amat mudah menyala.
H304 Mungkin fatal jika tertelan dan memasuki saluran/jalan
udara. H315 Menyebabkan iritasi kulit.
H336 Dapat menyebabkan mengantuk dan pusing.
H361fd Diduga dapat merusak kesuburan. Diduga dapat
merusak janin.
H373 Dapat menyebabkan kerusakan pada organ (Sistem
syaraf) melalui paparan yang lama atau berulang jika
terhirup. H411 Toksik pada kehidupan perairan dengan efek
jangka panjang.
Pernyataan kehati-hatian (s)
Pencegahan
P210 Jauhkan dari panas/percikan/api terbuka /permukaan
yang panas.
Dilarang merokok.
P240 Tanam /Bond wadah dan peralatan penerima.
P273 Hindarkan pelepasan ke lingkungan.
Respons
P301 + P330 + P331 JIKA TERTELAN: Basuh mulut.
JANGAN merangsang muntah.
P302 + P352 JIKA TERKENA KULIT: Cuci dengan banyak
sabun dan air.
P314 Dapatkan nasehat/perhatian medis jika kamu merasa
tidak sehat.
3 Komposisi/ Informasi Rumus Kimia: CH3(CH2)4CH3 C6H14 Hill
Kandungan Bahan Berat Molekul: 86.18 g/mol
No. CAS: 110-54-3
No. EC: 203-777-6
No. Indek: 601-037-00-0
4 Tindakan pertolongan Saran Umum
pertama pada Konsultasikan dengan dokter. Tunjukan lembar data
kecelakaan keselamatan ini ke dokter Setelah terhirup: hirup udara segar.
Panggil dokter.
Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian
yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran air.
Periksakan ke dokter.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak.
Hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
Setelah tertelan: perhatian jika korban muntah. Resiko
pengeluaran! Jaga agar aliran udara tetap bebas. Segera
panggil dokter. Kerusakan paru-paru mungkin terjadi setelah
pengeluaran muntah.
5 Tindakan Pemadaman Media pemadaman yang sesuai Busa , Serbuk kering , karbon
Api dioksida ( CO2 ) Media pemadaman yang tidak sesuai Untuk
bahan/campuran ini, tidak ada batasan agen pemadaman yang
diberikan.
6 Tindakan 6.1 Langkah-langkah pencegahan diri,alat pelindung dan
PenangananTumpaha prosedur tanggap darurat Tindakan umum: Gunakan alat
n pelindung diri Nasihat untuk personel nondarurat Jangan
menghirup uap-uap, aerosol. Hindari kontak dengan bahan.
Pastikan ventilasi memadai. Jauhkan dari panas dan sumber
api. Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat,
hubungi ahli. Saran bagi responden darurat: Melengkapi
dengan alat pelindung yang tepat.Lihat bagian 8.
6.2 Tindakan pencegahan Lingkungan Jangan membuang ke
saluran pembuangan. Risiko ledakan
6.3 Metode dan bahan untuk penyimpanan dan pembersihan
Tutup saliran. Kumpulkan, ikat dan pompa keluar tumpahan.
Amati kemungkinan pembatasan bahan (lihat bagian 7 dan
10). Ambil dengan bahan penyerap cairan (misal
Chemizorb® ). Teruskan ke pembuangan. Bersihkan area
yang terkena.
6.4 Rujukan ke bagian lainnya Indikasi mengenai pengolahan
limbah atau pembuangan, lihat di bagian 13.
7 Penanganan dan 7.1 Kehati-hatian dalam menangani secara aman Langkah-
Penyimpanan langkah pencegahan untuk penanganan yang aman Taati label
tindakan pencegahan. Kenakan pakaian pelindung. Jangan
menghirup zat/campuran. Hindari terbentuknya uap/aerosol.
Nasehat mengenai perlindungan terhadap api dan ledakan
Jauhkan dari nyala terbuka, permukaan panas, dan sumber
penyulut. Lakukan dengan hati-hati tindakan melawan
lucutan statis. Tindakan higienis Segera ganti pakaian yang
terkontaminasi. Gunakan krim pelindung kulit. Cuci tangan
dan muka setelah bekerja dengan bahan tersebut.
7.2 Kondisi penyimpanan yang aman,termasuk adanya
inkompatibilitas Kondisi penyimpanan Simpan wadah
tertutup rapat di tempat yang kering dan berventilasi baik.
Jauhkan dari panas dan sumber api. Suhu penyimpanan yang
direkomendasikan. Simpan pada +5°C hingga +30°C.
7.3 Penggunaan akhir khusus Selain penggunaan yang
disebutkan dalam bagian 1.2, tidak ada penggunaan spesifik
lain yang diantisipasi
8 Pengendalian 8.1 Parameter Pengendalian N-HEXANE (110-54-3) ID OEL
Paparan/Perlindungan Nilai Ambang Batas 500 ppm (NAB) Nilai Ambang Batas
Diri 1.000 ppm paparan singkat yang diperkenankan (psd)
8.2 Pengendalian Pemaparan Pengendalian teknik/tindakan
rekayasa yang sesuai untuk mengurangi paparan Langkah-
langkah teknis dan operasi kerja yang sesuai harus diberikan
prioritas dalam penggunaan alat pelindung diri. Lihat bagian
7.1. Tindakan perlindungan individual Pakaian pelindung
harus dipilih secara spesifik untuk tempat bekerja, tergantung
konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya yang ditangani.
 Daya tahan pakaian pelindung kimia harus dipastikan
dari masing-masing suplier Perlindungan mata/wajah
kacamata keselamatan dengan sisi-perisai sesuai
dengan peralatan EN166
 Gunakan untuk perlindungan mata yang telah diuji
dan disetujui di bawah standar pemerintah yang sesuai
seperti NIOSH (US) atau EN 166 (EU).
 Perlindungan kulit / Tangan Menangani dengan
sarung tangan.
 Sarung tangan harus diperiksa sebelum digunakan.
Gunakan teknik penghapusan sarung tangan yang
tepat (tanpa permukaan luar menyentuh sarung
tangan) untuk menghindari kontak kulit dengan
produk ini. Buang sarung tangan terkontaminasi
setelah digunakan sesuai dengan hukum yang berlaku
dan praktek laboratorium yang baik.
 Cuci dan keringkan tangan. kontak penuh: Bahan
sarung tangan: Karet nitril Tebal sarung tangan: 0,40
mm Waktu terobosan: > 480 min kontak percikan:
Bahan sarung tangan: polychloroprene Tebal sarung
tangan: 0,11 mm Waktu terobosan: > 10 min Sarung
tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti
spesifikasi pada EC directive 89/686/EEC dan standar
gabungan d EN374, untuk contoh KCL 730
Camatril® -Velours (kontak penuh), KCL 741
Dermatril® L (kontak percikan).
 Waktu terobosan yang disebutkan diatas ditentukan
oleh KCL dalam uji laboratorium berdasarkan EN374
dengan sampel tipe sarung tangan yang dianjurkan.

 Peralatan pelindung lainnya Pakaian pelindung


antistatik yang tahan-nyala.
 Perlindungan pernapasan Diperlukan ketika
uap/aerosol dihasilkan.
 Jenis filter yang direkomendasikan: Filter A (menurut
DIN 3181) untuk uap senyawa organik.
 Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan,
pembersihan, dan pengujian perangkat perlindungan
pernafasan telah dilakukan sesuai dengan petunjuk
dari pabriknya. Tindakan ini harus didokumentasikan
dengan benar. Kontrol eksposur lingkungan Jangan
biarkan produk masuk ke saluran pembuangan. Risiko
ledakan.
9 Sifat Fisik dan Kimia  Bentuk cair Warna tidak berwarna
 Bau seperti benzene Ambang Bau Tidak tersedia
informasi.
 pH Tidak berlaku
 Titik lebur -94,3 °C Titik didih/rentang didih 69 °C
pada 1.013 hPa
 Titik nyala -22 °C Metoda: c.c.
 Laju penguapan Tidak tersedia informasi.
 Flamabilitas (padatan, gas) Tidak tersedia informasi.
Terendah batas ledakan 1,0 %(V)
 Tertinggi batas ledakan 8,1 %(V) Tekanan uap 160
hPa pada 20 °C
 Kerapatan (densitas) uap relatif 2,79 Densitas 0,66
g/cm3 pada 20 °C
 Kerapatan (den-sitas) relatif Tidak tersedia informasi.
Kelarutan dalam air 0,0095 g/l pada 20 °C Koefisien
partisi (n-oktanol/air) log Pow: 4,11 (dihitung) (Lit.)
Potensial bioakumulasi Suhu dapat membakar sendiri
Tidak tersedia informasi. (auto - ignition temperature)
 Suhu penguraian Dapat didistilasi dalam kondisi tidak
terurai (undecomposed) pada tekanan normal.
 Viskositas, dinamis 0,326 mPa.s pada 20 °C
 Sifat peledak Tidak diklasifikasikan sebagai mudah
meledak.
 Sifat oksidator tidak ada
10 Reaktifitas dan Uap dapat membentuk campuran mudah-meledak dengan
Stabilitas udara.
Produk ini stabil secara kimiawi di bawah kondisi ruangan
standar (suhu kamar).
11 Informasi Toksikologi  Toksisitas oral akut LD50 Tikus: 16.000 mg/kg
Pedoman Tes OECD 401 Tanda-tanda: Mual
Toksisitas inhalasi akut LC50 Tikus: 172 mg/l; 4 h;
uap (RTECS) Tanda-tanda: Gejala iritasi pada saluran
pernapasan. Toksisitas kulit akut LD50 Kelinci: >
2.000 mg/kg (ECHA) Penyerapan Iritasi kulit
Menyebabkan iritasi kulit.
 Iritasi mata: Resiko kornea berkabut. Sensitisasi
Informasi ini tidak tersedia. Mutagenisitas pada sel
nutfah Genotoksisitas dalam tubuh mahluk hidup
 Uji mikronukleus Hasil: Negatif (National Toxicology
Program) Genotoksisitas dalam tabung percobaan Uji
mutasi gen sel mamalia in vitro Mouse lymphoma test
Hasil: Hasil positif diperoleh dari beberapa uji in
vitro.
 Metoda: Pedoman Tes OECD 476 Tes Ames
Salmonella typhimurium Hasil: Negatif Metoda:
Pedoman Tes OECD 471 Karsinogenisitas Informasi
ini tidak tersedia.
 Toksisitas terhadap Reproduksi Informasi ini tidak
tersedia. Teratogenisitas Informasi ini tidak tersedia.
Efek CMR Teratogenisitas: Diduga dapat merusak
janin.
 Toksisitas terhadap Reproduksi: Diduga dapat
merusak kesuburan.
 Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan
tunggal Dapat menyebabkan mengantuk dan pusing.
 Organ-organ sasaran: Sistem saraf pusat Toksisitas
pada organ sasaran spesifik - paparan berulang Dapat
menyebabkan kerusakan pada organ melalui paparan
yang lama atau berulang.
 Rute eksposur: Penghirupan Organ-organ sasaran:
Sistem syaraf
 Bahaya aspirasi: Bahaya aspirasi, Pengisapan dapat
menyebabkan edema paru dan pneumonitis
12 Informasi Ekologi 12.1 Toksisitas
Keracunan untuk ikan LC50 Pimephales promelas: 2,5 mg/l;
96 h (Database ECOTOX) Derajat racun bagi daphnia dan
binatang tak bertulang belakang lainnya yang hidup dalam air
EC50 Daphnia magna
(Kutu air): 2,1 mg/l; 48 h (Lit.)
12.2 Persistensi dan penguraian oleh lingkungan Tidak
tersedia informasi.
12.3 Potensi bioakumulasi Koefisien partisi (n-oktanol/air)
log Pow: 4,11 (dihitung) (Lit.) Potensial bioakumulasi
12.4 Mobilitas dalam tanah Tidak tersedia informasi.
12.5 Hasil dar asesmen PBT dan vPvB Penilaian PBT/vPvB
tidak dilakukan karena penilaian keamanan bahan kimia tidak
diperlukan/tidak dilakukan.
12.6 Efek merugikan lainnya Konstanta Henry 183000
Pa*m³/mol (HSDB) Distribusi yang istimewa dalam udara.
Pelepasan ke lingkungan harus dihindarkan.
13 Pertimbangan Metode penanganan limbah Limbah harus dibuang sesuai
Pembuangan dengan Petunjuk mengenai limbah 2008/98/EC s erta
peraturan nasional dan lokal lainnya.
Tinggalkan bahan kimia dalam wadah aslinya. Jangan
dicampurkan dengan limbah lain. Tangani wadah koto r
seperti produknya sendiri.
14 Informasi Transpor jalan (ADR/RID)
Transformasi 14.1 Nomor PBB UN 1208
14.2 Nama pengapalan yang N-HEXANE sesuai berdasarkan
PBB 14.3 Kelas 3
14.4 Kelompok pengemasan II
14.5 Environmentally hazardous Ya
14.6 Tindakan kehati-hatian Ya khusus bagi pengguna Kode
pembatasan terowongan D/E
Transportasi air sungai (ADN) Tidak bersangkut paut
Transpor udara (IATA)
14.1 Nomor PBB UN 1208
14.2 Nama pengapalan yang N-HEXANE sesuai berdasarkan
PBB 14.3 Kelas 3 14.4 Kelompok pengemasan II
14.5 Environmentally hazardous Ya
14.6 Tindakan kehati-hatian Tidak khusus bagi pengguna
Transpor laut (IMDG)
14.1 Nomor PBB UN 1208
14.2 Nama pengapalan yang N-HEXANE sesuai berdasarkan
PBB 14.3 Kelas 3 14.4 Kelompok pengemasan II
14.5 Environmentally hazardous Ya
14.6 Tindakan kehati-hatian Ya khusus bagi pengguna EmS
F-E S-D
15 Informasi Peraturan Perundang-undangan nasional Kelas penyimpanan
16 Informasi Lain Informasi di atas diyakini benar tetapi tidak dimaksudkan
untuk menjadi semua inklusif dan harus hanya digunakan
sebagai panduan. Informasi dalam dokumen ini didasarkan
pada pengetahuan terkini kami dan berlaku untuk produk
yang berkaitan dengan tindakan pencegahan dan keselamatan.
Itu tidak mewakili menjamin sifat dari produk. PT.SMART-
LAB INDONESIA dan Afiliasinya tidak bertanggung jawab
atas segala kerusakan akibat penanganan atau dari kontak
dengan produk di atas. dan / atau sisi sebaliknya dari faktur
atau slip kemasan untuk syarat dan ketentuan penjualan
tambahan

Hydrogen Peroksida (H2O2)

1 Identifikasi Senyawa No katalog : 107210


Nama produk : Hidrogen peroksida 30% (Perhydrol®)
Penggunaan : reagen untuk Analisa (EMSURE® ISO)
Perusahaan : Merck KGaA * 64271 Darmstadt * Germany * Phone:
+49 6151 72-0
LS-QHC * e-mail: prodsafe@merckgroup.com
2 Identifikasi Bahaya Klasifikasi (PERATURAN (EC) No 1272/2008)
Toksisitas akut, Kategori 4, Oral, H302
Kerusakan mata serius, Kategori 1, H318
Toksisitas akuatik kronis, Kategori 4, H413

Pictogram bahaya :

Ket :
Pernyataan Bahaya
H302 Berbahaya jika tertelan.
H318 Menyebabkan kerusakan mata yang serius.
H413 Dapat menyebabkan efek bahaya jangka panjang pada
kehidupan perairan.

Pernyataan Kehati-hatian
Pencegahan
P273 Hindarkan pelepasan ke lingkungan.
P280 Pakai pelindung mata.
Respons P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA : Bilas
dengan seksama dengan air untuk beberapa menit. Lepaskan lensa
kontak jika memakainya dan mudah melakukannya.Lanjutkan
membilas.
P313 Dapatkan nasehat/perhatian medis.
3 Komposisi/ Informasi Hydrogen peroxide (>= 25 % - < 35 % )
Kandungan Bahan Bahan-bahan tidak memenuhi kriteria untuk PBT atau vPvB sesuai
dengan Pe raturan (EC) No 1907/2006, Lampiran XIII. 7722-84-1 *)
4 Tindakan pertolongan Jika terhirup: cari udara segar.
pertama pada Bila terkena kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang
kecelakaan terkontaminasi, bilaslah kulit dengan air/ pancuran air.
Apabila terkena mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera
hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
Jika tertelan: segera beri korban minum air putih (dua gelas paling
banyak). Periksakan ke dokter.
5 Tindakan Pemadaman  Media pemadaman yang sesuai Gunakan tindakan
Api pemadaman kebakaran yang sesuai untuk situasi lokal dan
lingkungan sekeliling.
 Alat pelindung khusus bagi petugas pemadam kebakaran
Jangan berada di zona berbahaya tanpa peralatan pelindung
pernapasan. Untuk menghindari kontak dengan kulit, jaga
jarak aman dan gunakan pakaian pelindung yang sesuai.
6 Tindakan Jangan menghirup uap-uap, aerosol.
PenangananTumpahan Hindari kontak dengan bahan.
Pastikan ventilasi memadai.
Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat,
hubungi ahli
Jangan membuang ke saluran pembuangan.
Tutup saluran. Kumpulkan, ikat dan pompa keluar tumpahan. Amati
kemungkinan pembatasan bahan (lihat bagian 7 dan 10). Serap
dengan bahan penyerap cairan dan penetral (misal Chemizorb® H⁺,
Merck Art. No. 101595).
Teruskan ke pembuangan. Bersihkan area yang terkena.
7 Penanganan dan  Persyaratan bagi area penyimpanan dan wadah Tutup wadah
Penyimpanan dengan cara tertentu agar memungkinkan tekanan internal
untuk keluar (misal katup tekanan berlebih).
 Wadah yang tidak mengandung logam. Kondisi
penyimpanan Tertutup sangat rapat. Lindungi dari cahaya.
Jangan gunakan dekat bahan-bahan yang mudah terbakar
8 Pengendalian Hydrogen peroxide (7722-84-1) ID OEL
Paparan/Perlindungan Nilai Ambang Batas (NAB) 1 ppm 1,4 mg/m³
Diri Perlindungan mata/wajah Kacamata / Goggles pelindung yang pas
dan ketat
Perlindungan tangan
Peralatan pelindung lainnya sarung tangan pelindung
Perlindungan pernapasan diperlukan ketika uap/aerosol dihasilkan
9 Sifat Fisik dan Kimia Bentuk : cair
Warna : tidak berwarna
Bau : agak pedih
pH : <= 3,5 pada 20 °C
Titik lebur : -25,7 °C
Titik didih : 107 °C pada 1.013 hPa
Densitas 1,11 g/cm3 pada 20 °C
Kelarutan dalam air pada 20 °C tercampur sepenuhnya
Sifat oksidator Potensi mengoksidasi
10 Reaktifitas dan Memiliki efek penyulut api akibat pelepasan oksigen
Stabilitas peka panas Kepekaan terhadap cahaya
Stabilisator 2,6-Pyridinedicarboxylic acid
Beresiko meledak dengan:
 Acetaldehyde, Aseton, Arang aktif., Alkohol, formic acid,
Amonia, bahan yang mudah terbakar, vinyl acetate, Zat-zat
kimia organik, Serbuk logam, debu, hydrazine dan
turunannya, hydrides, Eter, Kalium, anilines, garam metalik,
acetic acid, Asetat anhidrida, formaldehyde, furfuril alkohol,
minyak, sodium, Litium, lithium aluminium hydride, pelarut
organik, magnesium, logam oxides, Methanol, Reduktor,
Oksida fosfor butanol, dengan, asam sulfat alkali hydroxides,
dengan, Logam berat
 Reaksi eksotermik dengan : alkali hydroxides, antimon
sulfida, timah (II) klorida, Sulfida, THIOPHENE, asam nitrat
(conc.), etanol, glycerol, Potassium hydroxide, phosphorus,
logam oxides, Sodium hydroxide, Aldehida, nonmetals,
nonmetallic oxides, alkalis kuat, Amin, Asam, Oksidator,
garam alkali, Logam basa, Logam alkali-tanah, iodides,
senyawa peroxi, brass, senyawa nitro organik phenol,
dengan, katalisator metal
 Resiko ignisi dan pembentukan gas atau uap yang tidak
menyala dengan : potassium permanganate, Kayu/ Serbuk
gergaji vinyl acetate, dengan, Katalis
 kondisi yang harus dihindari : Pemanasan.
 Bahan yang harus dihindari : Logam
11 Informasi Toksikologi Toksisitas oral akut Tanda-tanda: Iritasi pada membran mukosa
mulut, pharink, oeseophagus dan saluran gastrointestinal. Perkiraan
toksisitas akut: 1.667 mg/kg Metode kalkulasi Toksisitas inhalasi
akut
Tanda-tanda: Kerusakan yang mungkin :, iritasi mukosa Perkiraan
toksisitas akut: > 20 mg/l; 4 h ; uap Metode kalkulasi Toksisitas kulit
akut Informasi ini tidak tersedia.
Iritasi kulit Setelah terpapar dalam waktu lama dengan bahan kimia :
Menyebabkan luka bakar kulit. Iritasi mata konjungtivitas Campuran
menyebabkan kerusakan mata berat.
12 Informasi Ekologi Keracunan untuk ikan
Tes semi-statik LC50 Pimephales promelas: 16,4 mg/l; 96 h
Pemantauan analitis: Ya
US-EPA Tes semi-statik NOEC Pimephales promelas: 5 mg/l; 96 h
Pemantauan analitis: Ya US-EPA
Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang
lainnya yang hidup dalam air
Tes semi-statik LC50 Daphnia pulex (Kutu air): 2,4 mg/l; 48 h
Pemantauan
analitis: Ya US-EPA
Keracunan untuk ganggang IC50 Pseudokirchneriella subcapitata
(Ganggang hijau): 5,7 mg/l; 72 h (Database ECOTOX) Laju
pertumbuhan NOEC Skeletonema costatum: 0,63 mg/l; 72 h (MSDS
eksternal)
Keracunan untuk bakteria Tes statik EC50 lumpur teraktivasi: 466
mg/l; 30 min Pemantauan analitis: Ya Pedoman Tes OECD 209 Tes
statik EC50 lumpur teraktivasi: > 1.000 mg/l; 3 h Pemantauan
analitis: Ya Pedoman Tes OECD 209
Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang
lainnya yang hidup dalam air (Toksisitas kronis) Tes flow-through
NOEC Daphnia magna (Kutu air): 0,63 mg/l; 21 d

13 Pertimbangan Limbah harus dibuang sesuai dengan petunjuk serta peraturan


Pembuangan nasional dan lokal lainnya. Tinggalkan bahan kimia dalam wadah
aslinya. Jangan dicam purkan dengan limbah lain. Tangani wadah
kotor seperti produknya sendiri .
14 Informasi Transportasi Transpor jalan (ADR/RID) 14.1 Nomor PBB UN 2014 14.2 Nama
pengapalan yang sesuai berdasarkan PBB HYDROGEN PEROXIDE,
AQUEOUS SOLUTION 14.3 Kelas 5.1 (8) 14.4 Kelompok
pengemasan II 14.5 Environmentally hazardous -- 14.6 Tindakan
kehati-hatian khusus bagi pengguna Ya Kode pembatasan
terowongan E
15 Informasi Peraturan Untuk produk ini, penilaian keselamatan kimia sesuai dengan
peraturan EU REACH No 1907/2006 tidak dilakukan.
16 Informasi Lain Perwakilan regional Alamat Merck Indonesia Kantor Pusat: Jl T.B
Simatupang No 8 Pasar Rebo Jakarta 13760 * Phone: +62 21
8400081, +62 21 87791415 Kantor Marketing: Gedung PP Plaza Jl.
T.B Simatupang No 57 Jakarta 13760 * Phone: +62 21 8413889*
email: Chemicals@merck

Merkuri (II) Klorida


1 Identifikasi Senyawa 1.1 Pengidentifikasi produk
 No katalog 104417 Nama produk Merkuri (II)
klorida kristal halus ekstra murni EMPLURA®
 Nomor Registrasi REACH Nomor registrasi tidak
tersedia untuk bahan ini karena bahan atau penggu
naannya dibebaskan dari pendaftaran sesuai dengan
Pasal 2 peraturan REAC H (EC) No 1907/2006,
tonase tahunan tidak memerlukan pendaftaran atau
pe ndaftaran diantisipasi untuk batas waktu
pendaftaran akan datang. No-CAS 7487-94-7
1.2 Penggunaan yang relevan dari bahan atau campuran yang
diidentifikasi dan penggunaan yang disarankan terhadap
Penggunaan yang teridentifikasi Reagen untuk analisis,
Produksi bahan kimia Untuk informasi tambahan mengenai
penggunaan, silakan rujuk ke portal Merck Chemicals
(www.merckgroup.com).
1.3 Rincian penyuplai lembar data keselamatan
 Perusahaan Merck KGaA * 64271 Darmstadt *
Germany * Phone: +49 6151 72-0
 Bagian Yang Menangani LS-QHC * e-mail:
prodsafe@merckgroup.com 1.4 Nomor telepon
darurat
 Customer Call Centre: + 62 0800 140 1253
(TollFree)
2 Identifikasi Bahaya 2.1 Klasifikasi bahan atau campuran
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
 No katalog 104417
 Nama Produk Merkuri(II) klorida kristal halus ekstra
murni EMPLURA
Klasifikasi (PERATURAN (EC) No 1272/2008)
 Mutagenisitas pada sel nutfah, Kategori 2, H341
 Toksisitas terhadap reproduksi, Kategori 2, H361f
 Toksisitas akut, Kategori 2, Oral, H300
 Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan
berulang, Kategori 1, Ginjal, H372 Korosi kulit,
Kategori 1B, H314
 Toksisitas akuatik akut, Kategori 1, H400
 Toksisitas akuatik kronis, Kategori 1, H410
 Teks pernyataan-H penuh yang disebutkan dalam
Bagian ini, baca Bagian 16.
Pictogram bahaya:

 Kata sinyal: bahaya


Pernyataan Bahaya
 H300 Fatal bila tertelan. H314 Menyebabkan kulit
terbakar yang parah dan kerusakan mata.
 H341 Diduga menyebabkan kerusakan genetik.
 H361f Diduga dapat merusak kesuburan.
 H372 Menyebabkan kerusakan pada organ (Ginjal)
melalui paparan yang lama atau berulang.
 H410 Sangat toksik pada kehidupan perairan dengan
efek jangka panjang.
Pernyataan Kehati-hatian Pencegahan:
 P273 Hindarkan pelepasan ke lingkungan.
 P280 Pakai sarung tangan pelindung /pakaian pelindung
/pelindung mata/pelindung wajah.
Respons:
 P301 + P330 + P331 JIKA TERTELAN: Basuh mulut.
JANGAN merangsang muntah.
 P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA: Bilas
dengan seksama dengan air untuk beberapa menit.
Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah
melakukannya.Lanjutkan membilas.
 P308 + P310 Jika terpapar atau dikuatirkan: Segera
hubungi SENTRA INFORMASI KERACUNAN atau
dokter/tenaga medis
3 Komposisi/ Informasi 3.1 Bahan
Kandungan Bahan  Rumus HgCl₂ Cl₂Hg (Hill)
 No-EC 231-299-8
 Massa molar 271,5 g/mol
 Komponen berbahaya (PERATURAN (EC) No
1272/2008) Nama kimia (Konsentrasi)
 No-CAS Nomor registrasi Klasifikasi Mercury
dichloride (<= 100 %) 7487-94-7 *)
 Mutagenisitas pada sel nutfah, Kategori 2,
 H341 Toksisitas terhadap reproduksi, Kategori 2,
 H361f Toksisitas akut, Kategori 2,
 H300 Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan
berulang, Kategori 1,
 H372 Korosi kulit, Kategori 1B,
 H314 Toksisitas akuatik akut, Kategori 1,
 H400 Toksisitas akuatik kronis, Kategori 1,
 H410 Faktor M: 100
3.2 Campuran Tidak berlaku
4 Tindakan pertolongan 4.1 Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama
pertama pada Saran umum:
kecelakaan  Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya.
 Setelah terhirup: hirup udara bersih. Segera hubungi
dokter.
 Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/
pancuran air. Segera panggil dokter.
 Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang
banyak. Segera hubungi dokter mata. Lepaskan lensa
kontak.
 Jika tertelan: beri air minum (paling banyak dua gelas).
Segera cari anjuran pengobatan. Hanya di dalam kasus
khusus, jika pertolongan tidak tersedia dalam satu jam,
rangsang untuk muntah (hanya jika korban tidak
sadarkan diri), telan karbon aktif and konsultasikan
kepada dokter secepatnya. Jangan mencoba menetralisir.
4.2 Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun
tertunda
 Irritasi dan korosi, Batuk, Napas tersengal Resiko
kebutaan!
 Senyawa merkuri memiliki efek sitotoksik dan
protoplasmatoksik.
 Gejala Intoksikasi: akut: kontak dengan mata
menyebabkan lesi/jejas parah.
 Menelan dan menghirup debu merusak membran
mukosa dari saluran pencernaan dan saluran pernapasan
(rasa logam, mual, muntah, nyeri abdominal, diare
berdarah, usus terbakar, oedema glottal, aspiration
pneumonia); penurunan tekanan darah, detak jantung
tidak beraturan, sistem peredaran darah kolaps, dan
gagal ginjal; kronik: inflamasi dalam mulut dengan
kehilangan gigi dan garis merkuri.
 Ciri prinsip diwujudkan dalam CNS (gangguan
berbicara, penglihatan, pendengaran, dan kepekaan,
kehilangan ingatan, iritabilitas, halusinasi, delirium inter
alia).
4.3 Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus
yang diperlukan
 Tidak tersedia informasi.
5 Tindakan Pemadaman 5.1 Media pemadaman api
Api
Media pemadaman yang sesuai:
 Gunakan tindakan pemadaman kebakaran yang sesuai
untuk situasi lokal dan lingkungan sekeliling.
Media pemadaman yang tidak sesuai:
 Untuk bahan/campuran ini, tidak ada batasan agen
pemadaman yang diberika n.
5.2 Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran
Tidak mudah terbakar.
 Api ambient dapat melepaskan uap yang berbahaya.
Kebakaran dapat menyebabkan berevolusi: uap
mercury, Gas hidrogen klorida
5.3 Saran bagi petugas pemadam kebakaran
 Alat pelindung khusus bagi petugas pemadam
kebakaran Jangan berada di zona berbahaya tanpa
peralatan pelindung pernapasan.
 Untuk menghindari kontak dengan kulit, jaga jarak
aman dan gunakan pakaian pelindung yang sesuai.
Informasi lebih lanjut:
 Tekan (pukul kebawah) gas/uap/kabut dengan
semprotan air jet. Cegah air pemadam kebakaran
mengkontaminasi air permukaan atau sistim air tanah.
6 Tindakan 6.1 Langkah-langkah pencegahan diri, alat pelindung dan
PenangananTumpahan prosedur tanggap darurat
Nasihat untuk personel nondarurat:
 Hindari terjadinya pembentukan dan inhalasi debu
dalam semua keadaan. Hindari kontak dengan bahan.
 Pastikan ventilasi memadai.
 Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat,
hubungi ahli.
Saran bagi responden darurat:
 Perlengkapan pelindung, lihat bagian 8.
6.2 Langkah-langkah pencegahan bagi lingkungan
 Jangan membuang ke saluran pembuangan.
6.3 Metode dan bahan untuk penangkalan (containment) dan
pembersihan
 Tutup saliran. Kumpulkan, ikat dan pompa keluar
tumpahan. Amati kemungkinan pembatasan bahan (lihat
bagian 7 dan 10).
 Ambil dalam keadaan kering. Teruskan ke pembuangan.
Bersihkan area yang terkena.
 Hindari pembentukan debu.
6.4 Rujukan ke bagian lainnya Indikasi mengenai pengolahan
limbah, lihat bagian 13.
7 Penanganan dan 7.1 Kehati-hatian dalam menangani secara aman
Penyimpanan Langkah-langkah pencegahan untuk penanganan yang aman:
 Kenakan pakaian pelindung.
 Jangan menghirup zat/campuran.
 Taati label tindakan pencegahan.
 Tindakan higienis Segera ganti pakaian yang
terkontaminasi.
 Gunakan krim pelindung kulit.
 Cuci tangan dan muka setelah bekerja dengan bahan
tersebut.
7.2 Kondisi penyimpanan yang aman, termasuk adanya
inkompatibilitas
Kondisi penyimpanan:
 Tertutup sangat rapat. Kering.
 Lindungi dari cahaya.
 Simpan di tempat yang berventilasi baik.
 Simpan dalam tempat terkunci atau di tempat yang
hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang mempunyai
kualifikasi atau berwenang. Suhu penyimpanan yang
direkomendasikan, lihat label produk.
7.3 Penggunaan akhir khusus
 Selain penggunaan yang disebutkan dalam bagian 1.2,
tidak ada penggunaan spesifik lain yang diantisipasi.
8 Pengendalian 8.1 Parameter pengendalian
Paparan/Perlindungan  Mercury dichloride (7487-94-7) ID OEL
Diri  Nilai Ambang Batas (NAB) 0,025 mg/m³
 Diekspresikan sebagai: sebagai Hg
 Nilai Ambang Batas paparan singkat yang
diperkenankan (psd) 0,03 mg/m³
 Diekspresikan sebagai: sebagai Hg
8.2 Pengendalian pendedahan
Pengendalian teknik yang sesuai:
 Langkah-langkah teknis dan operasi kerja yang sesuai
harus diberikan pri oritas dalam penggunaan alat
pelindung diri. Lihat bagian 7.1.
Tindakan perlindungan individual:
 Pakaian pelindung harus dipilih secara spesifik untuk
tempat bekerja, tergantung konsentrasi dan jumlah
bahan berbahaya yang ditangani.
 Daya tahan pakaian pelindung kimia harus dipastikan
dari masing-masing suplier.
 Perlindungan mata/wajah Kacamata / Goggles
pelindung yang pas dan ketat
 Perlindungan tangan kontak penuh: Bahan sarung
tangan: Karet nitril Tebal sarung tangan: 0,11 mm
Waktu terobosan: > 480 min kontak percikan: Bahan
sarung tangan: Karet nitril Tebal sarung tangan: 0,11
mm
 Waktu terobosan: > 480 min Sarung tangan pelindung
yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC
directive 89/686/EEC dan standar gabungan d EN374,
untuk contoh KCL 741 Dermatril® L (kontak penuh),
KCL 741 Dermatril® L (kontak percikan).
 Waktu terobosan yang disebutkan diatas ditentukan oleh
KCL dalam uji laboratorium berdasarkan EN374
dengan sampel tipe sarung tangan yang dianjurkan.
 Rekomendasi ini berlaku hanya untuk produk yang
disebutkan dalam lembar data keselamatan dan disuplai
oleh kami sesuai tujuan yang kami maksud.
 Ketika dilarutkan dalam atau dicampur dengan bahan
lain dan dalam kondisi yang menyimpang dari yang
disebutkan dalam EN374 silahkan hubungi suplier
sarung tangan CE-resmi (misalnya KCL GmbH, D-
36124 Eichenzell, Internet: www.kcl.de).
Peralatan pelindung lainnya:
 sarungtangan pelindung Perlindungan pernapasan
diperlukan ketika debu dihasilkan.
 Jenis filter yang direkomendasikan: kombinasi filter Hg-
P3 Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan,
pembersihan, dan pengujian perangkat perlindungan
pernafasan telah dilakukan sesuai dengan petunjuk dari
pabriknya. Tindakan ini harus didokumentasikan
dengan benar.
Kontrol eksposur lingkungan:
 Jangan membuang ke saluran pembuangan.
9 Sifat Fisik dan Kimia 9.1 Informasi tentang sifat fisik dan kimia
 Bentuk padat
 Warna putih
 Bau Tak berbau
 Ambang Bau Tidak berlaku pH 3,2 pada 15 g/l
 Titik lebur 280,7 °C
 Titik didih/rentang didih 302 °C pada 1.013 hPa
(menyublim)
 Titik nyala Tidak berlaku
 Laju penguapan Tidak tersedia informasi.
 Flamabilitas (padatan, gas) Tidak tersedia informasi.
 Terendah batas ledakan Tidak berlaku Tertinggi batas
ledakan Tidak berlaku Tekanan uap 0,0001 hPa pada 20
°C kira-kira0,1 hPa pada 100 °C
 Kerapatan (densitas) uap relatif Tidak tersedia
informasi.
 Densitas 5,44 g/cm3 pada 20 °C
 Kerapatan (den-sitas) relatif Tidak tersedia informasi.
 Kelarutan dalam air 74 g/l pada 20 °C 550 g/l pada 100
°C
 Koefisien partisi (n-oktanol/air) Tidak tersedia
informasi.
 Suhu dapat membakar sendiri (auto-ignition
temperature) Tidak tersedia informasi.
 Suhu penguraian Tidak tersedia informasi. Viskositas,
dinamis Tidak tersedia informasi.
 Sifat peledak Tidak diklasifikasikan sebagai mudah
meledak. Sifat oksidator tidak ada
9.2 Data lain
 Suhu menyala: Tidak berlaku
10 Reaktifitas dan 10.1 Reaktifitas Lihat bagian 10.3.
Stabilitas 10.2 Stabilitas kimia Kepekaan terhadap cahaya
10.3 Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi
spesifik/khusus
 Beresiko meledak dengan: Fluorin, Logam basa,
hydrazine dan turunannya
 Reaksi eksotermik dengan: Basa kuat, Oksidator kuat
10.4 Kondisi yang harus dihindari tidak ada informasi yang
tersedia
10.5 Bahan yang harus dihindari
 Timbal, Tembaga, Logam ringan, silver, Seng, Timah
10.6 Produk berbahaya hasil penguraian Pada saat kebakaran.
Lihat bab 5.
11 Informasi Toksikologi 11.1 Informasi tentang efek toksikologis
Toksisitas oral akut:
 Tanda-tanda: Bila termakan, luka bakar hebat di mulut
dan kerongkongan, disamping juga bahaya
berlubangnya esophagus dan perut.
Toksisitas inhalasi akut
 Tanda-tanda: iritasi mukosa, Batuk, Napas tersengal,
 Kerusakan yang mungkin:, kerusakan saluran
pernapasan Toksisitas kulit akut Informasi ini tidak
tersedia.
 Iritasi kulit Kelinci Hasil: Mengakibatkan luka bakar.
(RTECS)
 Mengakibatkan luka bakar. Iritasi mata Kelinci Hasil:
Mengakibatkan luka bakar.
(RTECS)
 Menyebabkan kerusakan mata yang serius.
 Resiko kebutaan! Sensitisasi Informasi ini tidak
tersedia.
 Mutagenisitas pada sel nutfah Genotoksisitas dalam
tabung percobaan Mutagenisitas (uji sel mammal):
mikronukleus. Hasil: positif
(RTECS) Tes Ames Salmonella typhimurium Hasil: positif
(RTECS)
 Karsinogenisitas Informasi ini tidak tersedia. Toksisitas
terhadap Reproduksi Informasi ini tidak tersedia.
Teratogenisitas Informasi ini tidak tersedia.
Efek CMR Sifat mutagenik:
 Diduga menyebabkan kerusakan genetik. Toksisitas
terhadap Reproduksi: Diduga dapat merusak kesuburan.
 Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal
Informasi ini tidak tersedia.
 Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan
berulang
 Menyebabkan kerusakan organ-organ melalui eksposur
yang lama atau berulang-ulang.
 Organ-organ sasaran: Ginjal Bahaya aspirasi Informasi
ini tidak tersedia.
11.2 Informasi lebih lanjut Setelah terserap: Senyawa merkuri
memiliki efek sitotoksik dan protoplasmatoksik. Gejala
Intoksikasi: akut: kontak dengan mata menyebabkan lesi/jejas
parah. Menelan dan menghirup debu merusak membran
mukosa dari saluran pencernaan dan saluran pernapasan (rasa
logam, mual, muntah, nyeri abdominal, diare berdarah, usus
terbakar, oedema glottal, aspiration pneumonia); penurunan
tekanan darah, detak jantung tidak beraturan, sistem peredaran
darah kolaps, dan gagal ginjal; kronik: inflamasi dalam mulut
dengan kehilangan gigi dan garis merkuri. Ciri prinsip
diwujudkan dalam CNS (gangguan berbicara, penglihatan,
pendengaran, dan kepekaan, kehilangan ingatan, iritabilitas,
halusinasi, delirium inter alia). Sifat-sifat berbahaya lainnya
tidak dapat dikecualikan. Bahan ini harus ditangani dengan
penanganan khusus.
12 Informasi Ekologi 12.1 Toksisitas
 Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang
belakang lainnya yang hidup dalam air EC50 Daphnia
magna (Kutu air): 0,003 mg/l; 48 h (HSDB)
 Keracunan untuk bakteria EC5 Pseudomonas putida:
0,01 mg/l; 16 h (Lit.)
12.2 Persistensi dan penguraian oleh lingkungan
 Tidak tersedia informasi.
12.3 Potensi bioakumulasi
 Tidak tersedia informasi.
12.4 Mobilitas dalam tanah
 Tidak tersedia informasi.
12.5 Hasil dari asesmen PBT dan vPvB
 Penilaian PBT/vPvB tidak dilakukan karena penilaian
keamanan bahan kimia tidak diperlukan/tidak
dilakukan.
12.6 Efek merugikan lainnya
 Pelepasan ke lingkungan harus dihindarkan.
13 Pertimbangan Metode penanganan limbah:
Pembuangan  Limbah harus dibuang sesuai dengan petunjuk serta
peraturan nasional dan lokal lainnya.
 Tinggalkan bahan kimia dalam wadah aslinya. Jangan
dicam purkan dengan limbah lain.
 Tangani wadah kotor seperti produknya sendiri.
 Lihat www.retrologistik.com untuk mengetahui proses
pengembalian bahan k imia dan wadah, atau hubungi
kami di sana jika Anda memiliki pertanyaan lebih
lanjut.
14 Informasi Transportasi Transpor jalan (ADR/RID)
14.1 Nomor PBB UN 1624
14.2 Nama pengapalan yang sesuai berdasarkan PBB
MERCURIC CHLORIDE
14.3 Kelas 6.1
14.4 Kelompok pengemasan II
14.5 Environmentally hazardous Ya
14.6 Tindakan kehati-hatian khusus bagi pengguna Ya Kode
pembatasan terowongan
D/E Transpor air sungai (ADN) Tidak bersangkut-paut
Transpor udara (IATA)
14.1 Nomor PBB UN 1624
14.2 Nama pengapalan yang sesuai berdasarkan PBB
MERCURIC CHLORIDE
14.3 Kelas 6.1
14.4 Kelompok pengemasan II
14.5 Environmentally hazardous Ya
14.6 Tindakan kehati-hatian khusus bagi pengguna Tidak
Transpor laut (IMDG)
14.1 Nomor PBB UN 1624
14.2 Nama pengapalan yang sesuai berdasarkan PBB
MERCURIC CHLORIDE
14.3 Kelas 6.1
14.4 Kelompok pengemasan II
14.5 Environmentally hazardous Ya
14.6 Tindakan kehati-hatian khusus bagi pengguna Ya EmS F-
A S-A 14.7 Transportasi dalam jumlah besar berdasarkan pada
MARPOL 73/78 Lampiran II dan IBC Code Tidak bersangkut-
paut
15 Informasi Peraturan 15.1 Regulasi tentang lingkungan, kesehatan dan keamanan
untuk produk tersebut Perundang-undangan nasional Kelas
penyimpanan 6.1B
15.2 Asesmen Keselamatan Kimia Untuk produk ini, penilaian
keselamatan kimia sesuai dengan peraturan EU REACH No
1907/2006 tidak dilakukan.
16 Informasi Lain Teks Pernyataan-H penuh mengacu pada bagian 2 dan 3.
 H300 Fatal bila tertelan.
 H314 Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan
kerusakan mata.
 H341 Diduga menyebabkan kerusakan genetik.
 H361f Diduga dapat merusak kesuburan.
 H372 Menyebabkan kerusakan organ-organ melalui
eksposur yang lama atau berulang-ulang.
 H400 Sangat toksik pada kehidupan perairan.
 H410 Sangat toksik pada kehidupan perairan dengan
efek jangka panjang. Nasehat pelatihan Menyediakan
informasi, instruksi dan pelatihan yang memadai bagi
operator.

Arsen Triklorida
1 Identifikasi Senyawa 1.1 Nama Senyawa: Arsen Triklorida
Sinonim/nama dagang: Arsenic Chloride; Arsenic butter; Butter
of arsenic; Fuming liquid arsenic; Arsenic(III) Chloride; Arsenous
Chloride; Arsenous Trichloride; Trichloroarsine. AsCl3 
Nomor Identifikasi:
 Nomor CAS: 7784-34-1
 Nomor UN: 1560
 Nomor HS: 2812.10.0000
2 Identifikasi Bahaya 2.1 Risiko utama dan sasaran organ
 Terhirup:
Paparan jangka pendek: Arsenik triklorida dapat
menyebabkan kerusakan parah pada saluran pernafasan
disertai batuk, dahak berbusa, nyeri dada, sesak nafas dan
edema paru. Gejala lain keracunan senyawa arsen anorganik
meliputi sianosis pada muka, rasa gamang, rasa gelisah,
kelemahan, sakit kepala, rasa sangat lemah, kenaikan suhu
tubuh pada awalnya dan akhirnya turun, hipertensi, sakit pada
tungkai dan lengan, dan leukositosis. Gejala gastrointestinal
yang tertunda dapat meliputi mual, muntah, kolik dan diare.
Keracunan sistemik akut yang parah melalui inhalasi
umumnya tidak terjadi, namun jika bahan terabsorbsi dalam
jumlah yang cukup dapat menyebabkan efek sebagaimana
halnya pada paparan tertelan jangka pendek. Satu kasus dari
paparan tunggal yang berkelanjutan terhadap arsen yang
terkandung dalam penyemprot tembakau menyebabkan
anemia megaloblas.
Paparan Jangka Panjang: Paparan berulang terhadap
senyawa arsen anorganik dapat menyebabkan keletihan, sakit
kepala yang persisten, anoreksia, penurunan berat badan,
kelelahan, muka pucat, rasa tidak enak badan yang tidak jelas,
demam ringan, pengeluaran air liur, dan gangguan
gastrointestinal disertai mual, terkadang muntah, rasa berat
pada perut, kolik dan diare yang berselang dengan sembelit.
Efek pada selaput mukosa dapat berupa radang selaput ikat
mata disertai rasa iritasi dan lakrimasi, kondisi radang selaput
lendir disertai pengeluaran getah radang pada hidung, laring
dan saluran pernafasan, selesma, serak/ parau, trakeobronkitis
ringan dan stomatitis. Perforasi pada sekat hidung dapat
terjadi. Dapat timbul beberapa bentuk lesi kulit meliputi
melanosis, eritema, eksim, keratosis pada telapak tangan dan
tapak kaki, edema subkutan yang terlokalisasi, terutama pada
kelopak mata, kulit bersisik dan pengelupasan kulit, serta
kuku rapuh, garis Mees, alopesia dan balak. Radang syaraf
periferal dapat timbul, mulanya pada tangan dan kaki,
biasanya berkaitan dengan pancaindera dan disertai
kelumpuhan, hiperestesia, nyeri, rasa terbakar dan rasa sakit.
Pada kasus yang berat, kelumpuhan syaraf motorik dan atrofia
otot dapat terjadi disertai penurunan fungsi kaki dan
pergelangan tangan. Efek pada hati, ginjal, sistem
hematopoietik dan kardiovaskuler dapat terjadi, tetapi lebih
umum terjadi pada paparan tertelan jangka panjang. Senyawa
arsen anorganik dapat menimbulkan kanker paru dan kulit
pada manusia. Periode laten antara awal mula paparan hingga
timbulnya kanker umumnya berkisar antara 15-30 tahun.
 Tertelan
Paparan Jangka Pendek: Kontak dapat menyebabkan
kerusakan berupa korosi pada saluran lambung dan usus.
Dosis besar arsen atau senyawa arsen anorganik dapat
menimbulkan bahaya sistemik dengan gejala yang umumnya
timbul dalam waktu setengah hingga empat jam setelah
tertelan. Gejalanya meliputi rasa terbakar dan nyeri pada
dada, esofagus, lambung dan usus besar, rasa sesak pada
kerongkongan, disfagia, keletihan dan rasa logam yang agak
manis. Radang lambung dan usus yang parah dapat terjadi
disertai muntah, diare berair atau berdarah yang berlebihan
dan mengandung percikan lendir, dan dehidrasi disertai rasa
haus yang berlebihan dan kram otot. Dapat juga timbul bau
bawang putih pada nafas, muntahan dan feses. Vertigo, sakit
kepala bagian depan, demam, pengeluaran keringat
berlebihan, rasa lelah, bingung, deliria dan bahkan gangguan
jiwa dapat terjadi. Penelanan dosis yang lebih rendah dari
dosis letal, menyebabkan timbulnya beberapa gejala tanpa
adanya tanda-tanda jelas pada lambung dan usus. Gejala akhir
dapat meliputi rasa kedinginan, kulit kering, sianosis, denyut
nadi cepat dan lemah, hipertensi, syok, gangguan jantung,
termasuk fibrilasi ventrikular dan kelumpuhan. Kematian
terjadi dalam waktu 1 � 48 jam dikarenakan kegagalan
fungsi sirkulasi; koma dan kejang dapat terjadi belakangan.
Kematian yang tertunda hingga 3 � 14 hari umumnya terjadi
karena dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan hipotensi
bertahap. Dapat terjadi perubahan degeneratif pada hati dan
ginjal. Jika dapat bertahan dari gejala akut, beberapa gejala
lanjut meliputi lesi kulit yang bervariasi, alopesia, garis putih
pada kuku, pembengkakan pada muka dan kelopak mata serta
konjungtivitis; penyakit syaraf dengan keterlibatan syaraf
sensorik dan motorik, enselofati, kerusakan hati dengan
berbagai bentuk abnormalitas, penyakit kuning dan
pembesaran hati; kegagalan fungsi ginjal disertai hematuria,
albuminuria, glukosuria dan oliguria atau anuria; serta anemia
dan leukopenia, terutama neutropenia. Keletihan dan diare
dapat bertahan hingga beberapa minggu. Pada ibu yang
keracunan selama masa kehamilan, arsen anorganik dapat
melintasi plasenta dan dapat menyebabkan kematian janin
sebelum lahir.
Paparan jangka panjang: Jika tertelan arsen dan senyawa
arsen anorganik secara berulang dalam jumlah kecil dapat
menimbulkan efek serupa sebagaimana halnya pada paparan
terhirup jangka panjang. Gejala lain dapat meliputi timbulnya
rasa logam, rasa haus, bau bawang putih pada nafas dan
pengeluaran keringat, kegelisahan, rasa panas, ataksia,
kebingungan mental, pembengkakan pada pergelangan kaki
dan kelopak mata bawah, pendarahan pada hidung dan
pendarahan gusi. Efek pada hati meliputi penyakit kuning,
pembesaran hati, sirosis, busung, hipertensi portal non-sirotik,
infiltrasi lemak dan nekrosis sentral. Ginjal dapat mengalami
kerusakan parah dan dapat terjadi oliguria, proteinuria,
hematuria dan torak. Efek hematologik meliputi anemia,
leukopenia, terutama neutropenia, trombositopenia tanpa
pendarahan yang parah, gangguan pada eritropoiesis dan
gangguan atau depresi pada mielopoiesis. Dilaporkan terjadi
anemia aplastik disertai leukemia mielogenus fatal
sesudahnya. Juga dilaporkan adanya efek kardiovaskular yang
meliputi pembengkakan periferal jantung yang parah,
kegagalan fungsi bagian kiri jantung, gangren pada
ekstremitas sebagai akibat dari perubahan pembuluh periferal.
Peningkatan kejadian timbulnya aberasi kromosom telah
diamati terjadi pada individu yang diberi senyawa arsen.
Kanker pada manusia telah dihubungkan dengan penghirupan
arsen jangka panjang.
 Kontak dengan Mata
Paparan jangka pendek: Uap arsen triklorida merupakan
iritan sangat kuat. Kontak langsung menyebabkan
blefarospasme, fotofobia, lakrimasi dan eritema pada selaput
ikat mata. Pada kasus yang parah, dapat terjadi luka bakar dan
kemungkinan kebutaan.
Paparan jangka panjang: Efek bergantung pada lamanya
kontak dan konsentrasi bahan, paparan berulang atau jangka
panjang menimbulkan radang selaput ikat mata atau efek
sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek
 Kontak dengan Kulit
Paparan jangka pendek: Arsen triklorida dapat
menyebabkan pelepuhan, luka bakar parah dan secara cepat
terabsorpsi melalui kulit, dan kemungkinan berakibat fatal.
Beberapa senyawa arsenik merupakan bahan penyebab
sensitisasi dan dapat menyebabkan dermatitis sensitisasi pada
individu yang terpapar sebelumnya.
Paparan jangka panjang: Paparan arsen dari udara di
lingkungan kerja dapat menyebabkan luka bakar dan rasa
gatal dengan dua tipe dermatitis yang diakibatkan iritasi lokal
atau sensitisasi : eksim disertai eritema, pembengkakan dan
papula atau vesikel, dan tipe folikular disertai eritema dan
pembengkakan folikel atau pustula. Dermatitis umumnya
terlokalisasi pada bagian yang terpapar paling banyak seperti
wajah, tengkuk, lengan, pergelangan tangan dan tangan. Lesi
kronis pada kulit dapat menyertai respons awal, namun
biasanya terjadi setelah beberapa tahun terpapar.
Hiperkeratosis, kutil dan melanosis pada kulit merupakan
tanda yang menyolok. Lesi kronis pada kulit tersebut,
khususnya hiperkeratosis, dapat berkembang menjadi lesi pre-
kanker dan kanker.
3 Komposisi/ Informasi 1 mol arsen triklorida dapat larut dalam 9 mol air; bercampur dengan
Kandungan Bahan karbon tetraklorida, kloroform, sulfur, iod, larutan alkali iodida,
minyak, dan lemak; larut dalam eter asam hidrobromat, asam
hidroklorat, alkohol, dan fosfor triklorida.
4 Tindakan pertolongan  Terhirup
pertama pada Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan.
kecelakaan Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan
pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika
diperlukan. Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan.
Segera bawa ke dokter.
Catatan untuk dokter : pertimbangkan pemberian oksigen.
 Kontak dengan kulit
Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan dan
menghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan
sepatu yang terkontaminasi. Cuci area yang terkontaminasi
dengan sabun atau deterjen lunak dan air yang banyak hingga
tidak ada bahan kimia yang tertinggal (setidaknya selama 15-20
menit). Untuk luka bakar, lindungi dengan perban steril. Segera
bawa ke dokter.
 Kontak dengan mata
Basuh mata segera dengan air mengalir yang banyak atau larutan
garam fisiologis, sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan
bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Lanjutkan
pemberian larutan garam fisiologis hingga korban siap dibawa ke
rumah sakit. Segera bawa ke dokter.
 Tertelan
Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari
pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban tidak sadar,
palingkan kepala ke samping. Segera bawa ke dokter.
Catatan untuk dokter : pertimbangkan pembilasan lambung,
pemberian obat pencahar, dan pemberian oksigen. Hindarkan
pemberian obat perangsang muntah.

5 Tindakan Pemadaman  Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran


Api dapat diabaikan.
 Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, busa, air.
Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan busa atau dengan
menyemprotkan air yang banyak.
 Kebakaran besar: Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika
dapat dilakukan tanpa risiko. Padamkan api besar dari lokasi
terlindungi atau jarak yang aman. Jaga agar posisi berdiri searah
dengan arah angin. Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih
lanjut. Jangan menyebarkan bahan yang tumpah dengan
menyemprotkan air bertekanan tinggi
 Produk pembakaran yang berbahaya: data tidak tersedia.
6 Tindakan Pelepasan di tempat kerja :
PenangananTumpaha
n  Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika
dapat dilakukan tanpa risiko. Kurangi uap dengan
menyemprotkan air.

 Tumpahan sedikit : Absorbsi dengan menggunakan pasir atau


bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan bahan yang
tumpah ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan.

 Tumpahan sedikit dan kering : Jauhkan kemasan dari lokasi


tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.

 Tumpahan banyak : Bendung tumpahan untuk pembuangan


lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak
berkepentingan dilarang masuk. Beri ventilasi pada tempat
yang tertutup sebelum memasuki area.

 Hentikan kebocoran dan Jangan sentuh secara langsung


material tumpah. Gunakan semprotan air untuk mengurangi
debu. Tumpahan jangan sampai tumpahan masuk ke selokan,
ruang bawah tanah atau wilayah terbatas; serta tanggul.

 Selain itu, Jauhkan semua sumber pengapian, panas. agen


pengoksidasi, asam, alkali, dan kelembaban. Pakailah pakaian
pelindung ketika menangani tumpahan.

Ke Udara

 Kurangi uap dengan menyemprotkan air. Kumpulkan cairan


hasil penyemprotan untuk dibuang sebagai limbah berbahaya.

Ke Air

 Netralisasi. Tambahkan bahan alkali (kapur, batu kapur,


natrium bikarbonat atau soda abu). Tambahkan Besi(III)klorida
(FeCl3). Kumpulkan bahan yang tumpah menggunakan
peralatan mekanis. Jauhkan dari tempat persediaan air dan
saluran pembuangan air limbah.

Ke Tanah

 Gali tempat penampungan seperti lagoon, kolam atau


lubang. Bendung untuk pembuangan lebih lanjut. Absorbsi
dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat
terbakar.

7 Penanganan dan Penyimpanan di tempat gelap, sejuk, kering dan berventilasi baik
Penyimpanan dalam kemasan yang tertutup rapat. Pisahkan dari bahan yang tidak
boleh dicampurkan, asam dan alkali.
8 Pengendalian a. Batas paparan :
Paparan/Perlindungan 0,002 mg/kg WHO ADI (Asupan harian yang dapat diterima)
Diri (1988)
10 mg As/m3 OSHA TWA 8 jam (2001)
0,5 mg As/m3 OSHA PEL TWA 8 jam (2001)
0,01 mg As/m3 ACGIH TLV TWA 8 jam (2001)
35 mg As/L urin ACGIH BEI (waktu pengambilan sampel :
akhir minggu kerja) (2001)
5 mg As/m3  NIOSH (1997)
2 mg As/m3 NIOSH ceiling 15 menit batas paparan yang
direkomendasikan (1997)
10 mg As/l air EPA (standar dalam air minum) (1993)
 
NAB yang diterapkan di negara lain (ACGIH, 1986) :
0,5 mg As/m3  NAB yang diterapkan di Austria, Belgia,
Finlandia, Jepang dan Belanda
0,3 mg As/m3 NAB yang diterapkan di Ceko, Jerman, Hungaria,
Polandia, dan Rusia
0,2 mg As/m3 NAB yang diterapkan di Swiss dan Rumania
0,05 mg As/m3 NAB yang diterapkan di Swedia
0,25 mg As/m3  NAB yang diterapkan di Italia
0,1 mg As/m3 UK OES TWA
b. Metode Pengambilan Sampel : Data tidak tersedia
c. Metode/ prosedur pengukuran paparan :
Filter partikulat; Asam; Spektrometri Serapan Atom
(Atomic Absorption Spectrometry); NIOSH III # 7900
d. Ventilasi :
Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi
tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang
ditetapkan
e. Alat pelindung diri :
 Respirator :
Respirator dan konsentrasi maksimum
penggunaan berikut dikutip dari NIOSH
dan/atau OSHA.
 Jenis respirator yang digunakan :
o Alat pernafasan serba lengkap
jenis apa saja dengan
pelindung wajah penuh yang
dioperasikan sesuai dengan
tekanan yang dibutuhkan atau
mode tekanan-positif lainnya.
o Respirator dengan pasokan
udara jenis apa saja dengan
pelindung wajah penuh yang
dioperasikan sesuai dengan
tekanan yang dibutuhkan atau
mode tekanan-positif lainnya
dikombinasikan dengan
peralatan pasokan udara
keselamatan yang terpisah.
 Tindakan penyelamatan :
o Respirator pemurnian udara
jenis apa saja dengan
pelindung wajah penuh dan
selongsong untuk gas asam
serta filter partikel berefisiensi
tinggi.
o Alat pernafasan serba lengkap
jenis apa saja yang sesuai.
 Untuk konsentrasi yang tidak
diketahui atau seketika/ langsung
berbahaya terhadap kehidupan atau
kesehatan
o Respirator dengan pasokan
udara jenis apa saja dengan
pelindung wajah penuh yang
dioperasikan sesuai dengan
tekanan yang dibutuhkan atau
mode tekanan-positif lainnya
dikombinasikan dengan
peralatan pasokan udara
keselamatan yang terpisah.
o Alat pernafasan serba lengkap
jenis apa saja dengan
pelindung wajah penuh.
 Pelindung Mata :
Gunakan  kacamata  keselamatan yang tahan
pecahan yang dilengkapi dengan pelindung
wajah. Jangan gunakan lensa kontak ketika bekerja
dengan bahan kimia ini. Sediakan kran air pencuci
mata untuk keadaan darurat dan semprotan air
deras di sekitar lokasi kerja.
 
 Pakaian :
Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang
sesuai.
 
 Sarung Tangan :
Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang
sesuai. Merupakan bahan yang diatur oleh OSHA
menurut U.S. OSHA 29
 
 Sepatu : Data tidak tersedia
9 Sifat Fisik dan Kimia a. Keadaan fisik : Cairan bertekstur seperti
minyak, tidak berwarna atau
kuning, berbau tajam, rasa
logam yang manis
b. Titik beku : - 19 C
c. Titik didih : 130 C
d. Suhu kritis : 927 C
e. Tekanan uap : 10 mmHg pada 24 C
f. Kerapatan uap : 6,25 (udara = 1)
g. Berat jenis : 2.1450 pada 25 C (air = 1)
h. Panas penguapan : 35.01 kJ/mol
i. Indeks refraksi : 1.6006 pada 20 C/D
j. Tegangan permukaan : 20 dynes/cm = 0.020 N/m pada
20 C
k. Kelarutan : 1 mol arsen triklorida dapat
larut dalam 9 mol air;
bercampur dengan karbon
tetraklorida, kloroform, sulfur,
iod, larutan alkali iodida,
minyak, dan lemak; larut dalam
eter asam hidrobromat, asam
hidroklorat, alkohol, dan fosfor
triklorida.
1 Reaktifitas dan a. Stabilitas   : Stabil pada suhu dan tekanan normal.
0 Stabilitas Terurai dalam air
b. Peruraian yang : Hasil urai pada pemanasan berupa
berbahaya oksida arsen, dan senyawa-senyawa
terhalogenasi, terutama arsen trioksida,
arsin dan hidrogen klorida.
c. Polimerisasi : Tidak terjadi polimerisasi.
d. Kondisi untuk : Hindarkan dari panas, nyala api,
dihindar   percikan dan sumber api lain. Dapat
menyala atau meledak jika kontak
dengan bahan mudah terbakar
e. Inkompatibilitas : Tidak boleh
Arsen Triklorida dicampurkan (incompatible) dengan ba
dengan : sa, logam, bahan mudah terbakar,
amina, bahan pengoksidasi
 Alkali : Bereaksi dengan dahsyat.
 Aluminium (serbuk) : Dapat menyala dalam bentuk
uapnya.
 Amonia : Bereaksi dengan dashyat.
 Heksafluoroisopropilideneaminolitium :
Kemungkinan dapat meledak.
 Kalium : Dapat meledak jika bertumbukan.
 Minyak : Dapat mengalami kerusakan.
 Natrium : Dapat meledak jika bertumbukan.
 Oksidator (kuat) : Bereaksi dengan dahsyat.
 Pelumas : Dapat mengalami kerusakan.
1 Informasi LCLo mencit terhirup   338 bpj/10 menit ; 200 mg/m3/20 menit
1 Toksikologi  Pada hewan uji, paparan terhadap arsen triklorida pada
konsentrasi sebesar 40.000 bpj selama 5 menit menyebabkan
kematian akibat spasme laring. Penelanan arsen trioksida
sebesar 1 mg/kg dapat menyebabkan kematian pada anak.
Dosis sebesar 120 mg arsen trioksida melalui oral dapat
menjadi fatal.
 Jika tertelan dengan dosis sebesar 20 miligram dpaat
menyebabkan toksisitas yang mengancam kehidupan. Perkiraan
dosis oral akut berbagai senyawaan arsen berkisar antara 1 mg
hingga 10 gram.
 Pada hewan, arsen trivalen (arsenit) bersifat lebih toksik
dibandingkan bentuk pentavalen (arsenat). Bagaimanapun,
toksisitas signifikan pada manusia dapat terjadi jika tertelan
garam-garam arsen pentavalen dalam dosis besar. Arsen
pentavalen dapat dikonversi secara in vivo menjadi arsen
trivalen.
1 Informasi Ekologi  Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan : Data tidak
2 tersedia
 Data Ekotoksisitas : Data tidak tersedia
1 Pertimbangan Sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.
3 Pembuangan
1 Informasi a. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :
4 Transportasi Nama teknis yang benar : Arsen triklorida
Nomor UN/ID : 1560
Kelas IATA/ICAO : 6.1
b. Pengangkutan Laut IMDG :
Kode instruksi kemasan : P602 (IMDG Code)
Nama teknis yang benar : Arsen triklorida
Nomor UN/ID : 1560
Kelas IMDG  : 6.1
Kelompok kemasan : I
Nomor EmS : 6.1-02
Nomor MFAG Table : 100
Polutan laut : Ya
1 Informasi Peraturan Tidak Tersedia
5
1 Informasi Lain Nomor RTECS :  CG1750000
6 Nomor EINECS : 232-059-5

Akrilamida
1 Identifikasi Senyawa 1.2 Nama Senyawa: Akrilamida
Golongan: Amida
Sinonim/nama dagang: acrylic amide, ethylene
carboxamide, 2-propenamide, propenoic acid amide,
vinyl amide, propenamide, acrylamide monomer,
CH2=CHCONH2
Nomor Identifikasi:
 Nomor CAS: 79-06-1
 Nomor KEGG: C01659
 Nomor UNI: 20R035KLCL
 Nomor EC: 201-173-7
 Nomor UN: 3426
2 Identifikasi Bahaya 2.2 Risiko utama dan sasaran organ
Bahaya utama terhadap kesehatan: berbahaya jika
kontak dengan kulitatau tertelan, iritasi kulit dan
mata,diduga bahaya kanker (pada hewan percobaan)
kulit, mata dan sistem pernafasan
Target organ: Sistem saraf
Rute paparan:
 Paparan jangka pendek
Terhirup: Sama seperti efek yang dilaporkan
pada rute paparan lainnya, iritasi, konvulsi.
Kontak dengan kulit: iritasi kulit, disorientasi
Kontak dengan mata: Iritasi, rasa terbakar,
kerusakan mata.
Tertelan: Sama seperti efek yang dilaporkan
pada rute paparan melalui kulit jangka
pendek
 Paparan jangka panjang
Terhirup: Kerusakan saraf
Kontak dengan kulit: Sama seperti efek
yang dilaporkan pada jangka pendek,
gangguan penglihatan, kerusakan saraf.
Kontak dengan mata: Sama seperti efek yang
dilaporkan pada jangka pendek
Tertelan: Sama seperti efek yang dilaporkan
melalui kulit jangka pendek, mengantuk,
pening, efek reproduksi, kanker.
3 Komposisi/ Informasi 3.1 Deskripsi
Kandungan Bahan Padatan kristalin putih tidak berbau, tidak berwarna/jernih,
larut dalam air eter, etanol, dan kloroform. Akrilamida
tidak kompatibel dengan asam, basa, agen pengoksidasi,
besi, dan garamnya. Terurai secara non-termal
membentuk amonia, dan mengalami dekomposisi termal
menghasilkan karbon monoksida, karbon dioksida, dan
oksida nitrogen.
Akrilamid memiliki rumus molekul C3H5NO; BM =
71.08. Titik lebur 84.5°C, 358K, 184°F, density 1.13
g/cm3.

4 Tindakan pertolongan  Terhirup


pertama pada Pindahkan korban ke tempat dengan udara yang segar.
kecelakaan Bila perlu gunakan kantong masker berkatup atau
pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit
atau fasilitas kesehatan terdekat.
 Kontak dengan kulit
Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang
terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan
dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak
ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit).
Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan terdekat.
 Kontak dengan mata
Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan
larutan garam normal (NaCl 0,9%), selama 15-20 menit,
atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata dan
dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan
bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang
tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan terdekat.
 Tertelan
Jangan menginduksi muntah. Bila terjadi muntah, jaga
agar kepala lebih rendah daripada panggul untuk
mencegah aspirasi. Segera bawa ke rumah sakit atau
fasilitas kesehatan terdekat. Bila korban dalam keadaan
sadar cuci mulut dengan air.
5 Tindakan Pemadaman  Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya
Api kebakaran ringan. Serbuk/campurannya di udara dapat
terbakar dan meledak.
 Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering,
karbon dioksida, air, atau busa.
 Kebakaran besar: Gunakan busa reguler atau gunakan
semprotan air
6 Tindakan Pelepasan di tempat kerja : Evakuasi daerah berbahaya,
PenangananTumpahan konsultasikan dengan tenaga ahli, vakumkan dengan alat
yang dilengkapi penyaring yang sangat efisien.Gunakan alat
yang sesuai untuk menempatkan tumpah solid di dalam wadah
pembuangan limbah. Hentikan kebocoran dan Jangan sentuh
secara langsung material tumpah. Gunakan semprotan air untuk
mengurangi debu. Tumpahan jangan sampai tumpahan masuk
ke selokan, ruang bawah tanah atau wilayah terbatas; serta
tanggul.
Selain itu, Jauhkan semua sumber pengapian, panas. agen
pengoksidasi, asam, alkali, dan kelembaban. Pakailah pakaian
pelindung ketika menangani tumpahan.
7 Penanganan dan  Simpan sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku
Penyimpanan  Simpan terpisah dari bahan yang inkompatibel
 Simpan pada suhu 20-30oC
 Simpan pada ruang yang sejuk dan kering
 Simpan pada tempat yang kokoh, berventilasi baik,
hindari dari panas, sinar matahari langsung, api/bahan
yang mudah terbakar, agen pengoksidasi kuat dan
guncangan.
 Lindungi dari kerusakan fisik. Harus sering dikontrol
terhadap kerusakan fisik atau kebocoran.
 Jauhkan dari jangkauan anak-anak
8 Pengendalian  Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara
Paparan/Perlindungan
Diri setempat (local exhaust) atau sistim ventilasi proses
tertutup. Pastikan dipatuhinya paparan yang sudah
ditentukan.
 Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan
percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan
darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja.
 Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan
kimia, sepatu khusus laboratorium, dan respirator/masker
yang bersertifikat.
 Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang
tahan bahan kimia
9 Sifat Fisik dan Kimia Padatan kristalin putih tidak berbau, tidak berwarna/jernih,
larut dalam air eter, etanol, dan kloroform. Akrilamida
tidak kompatibel dengan asam, basa, agen pengoksidasi,
besi, dan garamnya. Terurai secara non-termal
membentuk amonia, dan mengalami dekomposisi termal
menghasilkan karbon monoksida, karbon dioksida, dan
oksida nitrogen.
Akrilamid memiliki rumus molekul C3H5NO; BM =
71.08. Titik lebur 84.5°C, 358K, 184°F, density 1.13
g/cm3.
10 Reaktifitas dan  Reaktivitas: Dapat berpolimerisasi dengan kuat dan
Stabilitas meledak. berpolimerisasi dengan evolusi panas. Hindari
kontak dengan cahaya
 Kondisi :Panas, nyala, percikan, dan sumber nyala lain.
Hindarkan kontak dengan bahan inkompatibel. Wadah
dapat pecah atau meledak jika terkena panas.
 Inkompatibel:Asam, basa, logam agen pereduksi

Akrilamide dengan
 Asam : Inkompatibel
 Basa: Tidak ada Informasi
 Alumunium: Inkompatibel
 Kuningan :Inkompatibel
 Perunggu : Inkompatibel
 Tembaga: Inkompatibel
 Oksidator (kuat): Kebakaran dan bahaya ledakan
11 Informasi Toksikologi Toksisitas
 Data pada hewan
Data iritasi :
Iritasi ringan : mata kelinci 50 mg/3 hari; mata-kelinci
500 mg/24 jam; mata kelinci yang dibilas 10 mg/30
detik;
Iritasi sedang : mata kelinci 100 mg/24jam.
Data toksisitas
LD50 oral-tikus (rat) 124 mg/kg; LD50 kulit-tikus
(rat) 400 mg/kg; LD50 intraperitoneal-tikus (rat) 90
mg/kg; LD50 tidak dilaporkan-tikus (rat) 208mg/kg; LD50
oral-tikus (mouse)107 mg/kg; LD50 intraperitoneal-tikus
(mouse) 170 mg/kg; LD50 tidak dilaporkan-tikus(mouse)
156 mg/kg: LD50 oral-kelinci 150 mg/kg; LD50kulit-
kelinci 1680 ug/kg; LD50 tidak dilaporkan-kelinci 280
mg/kg; LD50 oral-marmot 150 mg/kg; LD50 subkutan-
marmot 170 mg/kg; LD50 tidak dilaporkan-marmot 173
mg/kg; LD50 oral-burung puyuh 186 mg/kg; ;LD50 oral
mamalia 100 mg/kg;; LDLo intravena-mamalia 190 mg/kg;
TDLo oral-tikus (rat)1035 mg/kg/15 minggu sekali-sekali
(intermittent); TDLo oral terus-menerus (continuous)-tikus
(rat) 18 mg/kg/16 hari; TDLo oral -tikus (rat)1800
mg/kg/90 hari secara terus-menerus (continuous);
TDLo oral-tikus (rat)600 mg/kg/6 minggusecara terus
-menerus (continuous); TDLo oral-tikus (rat) 18 mg/kg/16
hari secara terus-menerus (continuous); TDLo oral-tikus
(rat) 268 mg/kg/28 hari secara terus-menerus
(continuous); TDLo intraperitoneal-tikus (rat)108 mg/kg/3
minggu sekali-sekali (intermittent); TDLo intraperitoneal
-tikus (rat) 168mg/kg/2 minggu secara terus -menerus
(continuous);TDLo intraperitoneal -tikus (rat) 400
mg/kg/8 harisekali-sekali (intermittent)
12 Informasi Ekologi  Ekotoksisitas : Tidak tersedia.
 BOD5 dan COD : Tidak tersedia.
 Produk Biodegradasi : Mungkinberbahaya tapi tidak
mungkin untuk jangka pendek, dan mungkin untuk jangka
panjang.
 Toksisitas dari Produk Biodegradasi: Produk degradasi
adalah beracun sebagai produk asli.
 Keterangan Khusus tentang Produk Biodegradasi :
Tidak tersedia.
13 Pertimbangan Senyawa karsinogenik dan senyawa yang dapat terbakar yang
Pembuangan berlabel "Very Toxic" (Sangat beracun) atau "Toxic" (beracun):
kategori F. Alkil sulfat bersifat karsinogenik. Berhati-hatilah
untuk menghindari penghirupan dan kontak dengan kulit.
Untuk menghilangkan keaktifan alkil sulfat, tambahkan tetes
per tetes (dari dalam corong tetes) ke dalam larutan amonia
pekat dingin-es (Kat. No. 105426), dengan terus diaduk kuat.
Sebelum ditempatkan di dalam kategori D, periksa pH dengan
indikator pH universal (Kat. No. 105426).
14 Informasi Transportasi
 Declaration (railroad and road) ADR, RID UN 2074 , 6.1,
III
 Declaration (transport by air) IATA-DGR UN 2074 , 6.1,
III

 Declaration (transport by sea) IMDG-Code UN 2074 , 6.1,


III

15 Informasi Peraturan P201: Dapatkan instruksi spesial sebelum menggunakannya.


P280: Kenakan sarung tangan pelindung/ pakaian pelindung/
pelindung mata/ pelindung wajah/ perlindungan pendengaran.
P301 + P310: JIKA TERTELAN: Segera hubungi SENTRA
INFORMASI KERACUNAN atau dokter/tenaga medis.
P302 + P352 + P312: JIKA TERKENA KULIT: Cucilah
dengan air yang banyak. Hubungi SENTRA INFORMASI
KERACUNAN atau dokter/enaga medis jika kamu merasa
tidak sehat.
P304 + P340 + P312: JIKA TERHIRUP: Pindahkan korban ke
udara segar dan posisikan yang nyaman untuk bernapas.
Hubungi SENTRA INFORMASI KERACUNAN atau
dokter/enaga medis jika kamu merasa tidak sehat.
P305 + P351 + P338: JIKA TERKENA MATA : Bilas dengan
seksama dengan air untuk beberapa menit. Lepaskan lensa
kontak jika memakainya dan mudah melakukannya.Lanjutkan
membilas.
16 Informasi Lain Teks Pernyataan-H penuh mengacu pada bagian 2 dan 3.
 H300 Fatal bila tertelan.
 H314 Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan
kerusakan mata.
 H341 Diduga menyebabkan kerusakan genetik.
 H361f Diduga dapat merusak kesuburan.
 H372 Menyebabkan kerusakan organ-organ melalui
eksposur yang lama atau berulang-ulang.
 H400 Sangat toksik pada kehidupan perairan.
 H410 Sangat toksik pada kehidupan perairan dengan
efek jangka panjang. Nasehat pelatihan Menyediakan
informasi, instruksi dan pelatihan yang memadai bagi
operator.

Anda mungkin juga menyukai