Asam Sulfat
1 Identifikasi Senyawa No katalog: 117048
Nama produk: Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
No-CAS: 7664-93-9
Perusahaan: Merck KGaA * 64271 Darmstadt * Germany *
Phone: +49 6151 72-0
E-mail: prodsafe@merckgroup.com
No. telepon darurat: + 62 0800 140 1253 (TollFree)
2 Identifikasi Bahaya Klasifikasi (PERATURAN (EC) No 1272/2008)
- Korosif pada logam, Kategori 1, H290
- Korosi kulit, Kategori 1A, H314
- Teks pernyataan-H penuh yang disebutkan dalam Bagian
ini, baca Bagian 16.
Pelabelan (PERATURAN (EC) No 1272/2008)
- Piktogram bahaya
- Kata sinyal
Bahaya
- Pernyataan Bahaya
o H290 Dapat korosif terhadap logam.
o H314 Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan
kerusakan mata.
- Pernyataan Kehati-hatian
o Pencegahan
P280 Pakai sarung tangan pelindung
/pakaian pelindung /pelindung
mata/pelindung wajah.
o Respons
P301 + P330 + P331 JIKA TERTELAN:
Basuh mulut. JANGAN merangsang
muntah.
P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA
MATA: Bilas dengan seksama dengan air
untuk beberapa menit. Lepaskan lensa
kontak jika memakainya dan mudah
melakukannya.Lanjutkan membilas.
P308 + P310 Jika terpapar atau
dikuatirkan: Segera hubungi SENTRA
INFORMASI KERACUNAN atau
dokter/tenaga medis.
3 Komposisi/ Informasi Rumus: H₂SO₄
Kandungan Bahan No-Indeks: 016-020-00-8
No-EC: 231-639-5
Massa molar: 98,08 g/mol
No-CAS: 7664-93-9
4 Tindakan pertolongan Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama
pertama pada - Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya.
kecelakaan - Setelah terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter.
- Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian
yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran
air. Segera panggil dokter.
- Setelah kontak pada mata: bilaslah dengan air yang
banyak. Segera hubungi dokter mata.
- Lepaskan lensa kontak.
- Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling
banyak dua gelas), hidari muntah (resiko perforasi!).
Segera panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.
Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda
- Irritasi dan korosi, Batuk, Napas tersengal, Mual, Muntah,
Diare, nyeri
- Resiko kebutaan!
5 Tindakan Pemadaman Media pemadaman api
Api - Media pemadaman yang sesuai
o Gunakan tindakan pemadaman kebakaran yang
sesuai untuk situasi lokal dan lingkungan
sekeliling.
- Media pemadaman yang tidak sesuai
o Untuk bahan/campuran ini, tidak ada batasan agen
pemadaman yang diberikan.
Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran
- Tidak mudah terbakar.
- Api ambient dapat melepaskan uap yang berbahaya.
- Kebakaran dapat menyebabkan berevolusi: Sulfur oksida
Saran bagi petugas pemadam kebakaran
- Alat pelindung khusus bagi petugas pemadam kebakaran
o Jangan berada di zona berbahaya tanpa peralatan
pelindung pernapasan. Untuk menghindari kontak
dengan kulit, jaga jarak aman dan gunakan pakaian
pelindung yang sesuai.
Asetonitril
Etidium Bromida
1 Identifikasi Senyawa
2 Identifikasi Bahaya Klasifikasi (PERATURAN (EC) No 1272/2008)
- Iritasi mata, Kategori 2, H319
- Sensitisasi kulit, Kategori 1, H317
Pelabelan (PERATURAN (EC) No 1272/2008)
- Pitogram
- Pernyataan Bahaya
H317 Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
H319 Menyebabkan gangguan mata berat.
- Pernyataan Kehati-hatian
o Pencegahan
P280 Gunakan sarungtangan pelindung.
o Respons
P302 + P352 JIKA TERKENA KULIT: Cuci
dengan banyak sabun dan air.
P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA:
Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa
menit. Lepas lensa kontak, jika digunakan dan
mudah melakukannya. Lanjutkan membilas.
3 Komposisi/ Informasi
Kandungan Bahan
4 Tindakan pertolongan
pertama pada
kecelakaan
5 Tindakan Pemadaman
Api
6 Tindakan
PenangananTumpahan
7 Penanganan dan
Penyimpanan
8 Pengendalian
Paparan/Perlindungan
Diri
9 Sifat Fisik dan Kimia
10 Reaktifitas dan
Stabilitas
11 Informasi Toksikologi
12 Informasi Ekologi
13 Pertimbangan
Pembuangan
14 Informasi Transportasi
15 Informasi Peraturan
16 Informasi Lain
Formaldehida
1 Identifikasi Senyawa Nama Produk : FORMALDEHYDE 37% SOLUTION AR
Sinonim : Methylaldehyde solution, methanal solution,Formalin
solution;
Formol; Methylene Oxide; Morbicid
No. CAS : 50-00-0
Kode HS : 2912 11 00
Kode Produk : A-1042
Merek : SMART-LAB
Penggunaan yang teridentifikasi : Reagen untuk analisis
Perusahaan : PT.Smart-Lab Indonesia
Alamat : Taman Tekno Bangun Multiguna Blok M/36,BSD Sektor
XI Serpong, Tangerang - Indonesia
Website : www.smartlab.co.id
Email : sales@smartlab.co.id
Untuk Informasi : Telp: +62-21- 7588 0205(Hunting) , fax:+62-21-
7588 0198
Telpon Darurat : +62-21-7588 0205(Hunting)
2 Identifikasi Bahaya Klasifikasi menurut Peraturan (EC) No 1272/2008
Toksisitas akut, Kategori 3, Oral, H301
Toksisitas akut, Kategori 3, Penghirupan, H331
Toksisitas akut, Kategori 3, Kulit, H311
Korosi kulit, Kategori 1B, H314
Sensitisasi pada kulit, Kategori 1, H317
Mutagenisitas pada sel nutfah, Kategori 2, H341
Karsinogenisitas, Kategori 1B, H350
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal, Kategori
1, Mata, H370
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal, Kategori
3, Sistem pernapasan, H335
Teks pernyataan-H penuh yang disebutkan dalam Bagian ini, baca
Bagian 16.
Klasifikasi (67/548/EEC atau 1999/45/EC)
T Beracun R23/24/25 - 39/23/24/25
Carc.Cat.2 Karsinogenik (penyebab kangker) R45
Kategori 2
C Korosif R34
Mut.Cat.3 Bersifat mutagen (penyebab mutasi R68
gen) Kategori 3
Sensitisasi R43
3 Komposisi/ Informasi Bahan Sifat kimiawi : Larutan senyawa organik dalam air.
Kandungan Bahan Sinonim : Methylaldehyde solution, methanal solution, Formalin
solution.
Rumus Kimia : HCHO
Berat Molekul : 30.03 g/mol
No. CAS : 50-00-00
Formaldehide 25%-50%
Methanol 10%-20%
4 Tindakan pertolongan Saran umum Pemberi pertolongan pertama harus melindungi
pertama pada dirinya.
kecelakaan Setelah terhirup: hirup udara bersih. Segera hubungi dokter. Jika
napas terhenti:
segera berikan pernapasan buatan secara mekanik, jika diperlukan
berikan oksigen.
Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi. Bilaslah
kulit dengan air/ pancuran air. Segera panggil dokter.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera
hubungi dokter mata.
Setelah tertelan: segera beri korban minum air putih (dua gelas
paling banyak). Segera panggil dokter. Resiko perforasi!
Kondisi penyimpanan
Tertutup sangat rapat. Lindungi dari cahaya. Simpan di tempat
yang berventilasi baik. Simpan dalam tempat terkunci atau di
tempat yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang
mempunyai kualifikasi atau berwenang.
Suhu penyimpanan yang direkomendasikan.
8 Pengendalian Tindakan umum: Gunakan alat pelindung diri
Paparan/Perlindungan
Diri Nasihat untuk personel nondarurat Jangan menghirup uap-uap,
aerosol. Hindari kontak dengan bahan.
Stabilitas Kimia
Kepekaan terhadap cahaya
Stabilisator
methanol
11 Informasi Toksikologi Toksisitas oral akut
LD50: 212,77 mg/kg
Metode kalkulasi
Tanda-tanda: Bila termakan, luka bakar hebat di mulut dan
kerongkongan, disamping juga bahaya berlubangnya esophagus
dan perut.
Penyerapan
Pictogram bahaya :
Ket :
Pernyataan Bahaya
H302 Berbahaya jika tertelan.
H318 Menyebabkan kerusakan mata yang serius.
H413 Dapat menyebabkan efek bahaya jangka panjang pada
kehidupan perairan.
Pernyataan Kehati-hatian
Pencegahan
P273 Hindarkan pelepasan ke lingkungan.
P280 Pakai pelindung mata.
Respons P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA : Bilas
dengan seksama dengan air untuk beberapa menit. Lepaskan lensa
kontak jika memakainya dan mudah melakukannya.Lanjutkan
membilas.
P313 Dapatkan nasehat/perhatian medis.
3 Komposisi/ Informasi Hydrogen peroxide (>= 25 % - < 35 % )
Kandungan Bahan Bahan-bahan tidak memenuhi kriteria untuk PBT atau vPvB sesuai
dengan Pe raturan (EC) No 1907/2006, Lampiran XIII. 7722-84-1 *)
4 Tindakan pertolongan Jika terhirup: cari udara segar.
pertama pada Bila terkena kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang
kecelakaan terkontaminasi, bilaslah kulit dengan air/ pancuran air.
Apabila terkena mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera
hubungi dokter mata. Lepaskan lensa kontak.
Jika tertelan: segera beri korban minum air putih (dua gelas paling
banyak). Periksakan ke dokter.
5 Tindakan Pemadaman Media pemadaman yang sesuai Gunakan tindakan
Api pemadaman kebakaran yang sesuai untuk situasi lokal dan
lingkungan sekeliling.
Alat pelindung khusus bagi petugas pemadam kebakaran
Jangan berada di zona berbahaya tanpa peralatan pelindung
pernapasan. Untuk menghindari kontak dengan kulit, jaga
jarak aman dan gunakan pakaian pelindung yang sesuai.
6 Tindakan Jangan menghirup uap-uap, aerosol.
PenangananTumpahan Hindari kontak dengan bahan.
Pastikan ventilasi memadai.
Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat,
hubungi ahli
Jangan membuang ke saluran pembuangan.
Tutup saluran. Kumpulkan, ikat dan pompa keluar tumpahan. Amati
kemungkinan pembatasan bahan (lihat bagian 7 dan 10). Serap
dengan bahan penyerap cairan dan penetral (misal Chemizorb® H⁺,
Merck Art. No. 101595).
Teruskan ke pembuangan. Bersihkan area yang terkena.
7 Penanganan dan Persyaratan bagi area penyimpanan dan wadah Tutup wadah
Penyimpanan dengan cara tertentu agar memungkinkan tekanan internal
untuk keluar (misal katup tekanan berlebih).
Wadah yang tidak mengandung logam. Kondisi
penyimpanan Tertutup sangat rapat. Lindungi dari cahaya.
Jangan gunakan dekat bahan-bahan yang mudah terbakar
8 Pengendalian Hydrogen peroxide (7722-84-1) ID OEL
Paparan/Perlindungan Nilai Ambang Batas (NAB) 1 ppm 1,4 mg/m³
Diri Perlindungan mata/wajah Kacamata / Goggles pelindung yang pas
dan ketat
Perlindungan tangan
Peralatan pelindung lainnya sarung tangan pelindung
Perlindungan pernapasan diperlukan ketika uap/aerosol dihasilkan
9 Sifat Fisik dan Kimia Bentuk : cair
Warna : tidak berwarna
Bau : agak pedih
pH : <= 3,5 pada 20 °C
Titik lebur : -25,7 °C
Titik didih : 107 °C pada 1.013 hPa
Densitas 1,11 g/cm3 pada 20 °C
Kelarutan dalam air pada 20 °C tercampur sepenuhnya
Sifat oksidator Potensi mengoksidasi
10 Reaktifitas dan Memiliki efek penyulut api akibat pelepasan oksigen
Stabilitas peka panas Kepekaan terhadap cahaya
Stabilisator 2,6-Pyridinedicarboxylic acid
Beresiko meledak dengan:
Acetaldehyde, Aseton, Arang aktif., Alkohol, formic acid,
Amonia, bahan yang mudah terbakar, vinyl acetate, Zat-zat
kimia organik, Serbuk logam, debu, hydrazine dan
turunannya, hydrides, Eter, Kalium, anilines, garam metalik,
acetic acid, Asetat anhidrida, formaldehyde, furfuril alkohol,
minyak, sodium, Litium, lithium aluminium hydride, pelarut
organik, magnesium, logam oxides, Methanol, Reduktor,
Oksida fosfor butanol, dengan, asam sulfat alkali hydroxides,
dengan, Logam berat
Reaksi eksotermik dengan : alkali hydroxides, antimon
sulfida, timah (II) klorida, Sulfida, THIOPHENE, asam nitrat
(conc.), etanol, glycerol, Potassium hydroxide, phosphorus,
logam oxides, Sodium hydroxide, Aldehida, nonmetals,
nonmetallic oxides, alkalis kuat, Amin, Asam, Oksidator,
garam alkali, Logam basa, Logam alkali-tanah, iodides,
senyawa peroxi, brass, senyawa nitro organik phenol,
dengan, katalisator metal
Resiko ignisi dan pembentukan gas atau uap yang tidak
menyala dengan : potassium permanganate, Kayu/ Serbuk
gergaji vinyl acetate, dengan, Katalis
kondisi yang harus dihindari : Pemanasan.
Bahan yang harus dihindari : Logam
11 Informasi Toksikologi Toksisitas oral akut Tanda-tanda: Iritasi pada membran mukosa
mulut, pharink, oeseophagus dan saluran gastrointestinal. Perkiraan
toksisitas akut: 1.667 mg/kg Metode kalkulasi Toksisitas inhalasi
akut
Tanda-tanda: Kerusakan yang mungkin :, iritasi mukosa Perkiraan
toksisitas akut: > 20 mg/l; 4 h ; uap Metode kalkulasi Toksisitas kulit
akut Informasi ini tidak tersedia.
Iritasi kulit Setelah terpapar dalam waktu lama dengan bahan kimia :
Menyebabkan luka bakar kulit. Iritasi mata konjungtivitas Campuran
menyebabkan kerusakan mata berat.
12 Informasi Ekologi Keracunan untuk ikan
Tes semi-statik LC50 Pimephales promelas: 16,4 mg/l; 96 h
Pemantauan analitis: Ya
US-EPA Tes semi-statik NOEC Pimephales promelas: 5 mg/l; 96 h
Pemantauan analitis: Ya US-EPA
Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang
lainnya yang hidup dalam air
Tes semi-statik LC50 Daphnia pulex (Kutu air): 2,4 mg/l; 48 h
Pemantauan
analitis: Ya US-EPA
Keracunan untuk ganggang IC50 Pseudokirchneriella subcapitata
(Ganggang hijau): 5,7 mg/l; 72 h (Database ECOTOX) Laju
pertumbuhan NOEC Skeletonema costatum: 0,63 mg/l; 72 h (MSDS
eksternal)
Keracunan untuk bakteria Tes statik EC50 lumpur teraktivasi: 466
mg/l; 30 min Pemantauan analitis: Ya Pedoman Tes OECD 209 Tes
statik EC50 lumpur teraktivasi: > 1.000 mg/l; 3 h Pemantauan
analitis: Ya Pedoman Tes OECD 209
Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang
lainnya yang hidup dalam air (Toksisitas kronis) Tes flow-through
NOEC Daphnia magna (Kutu air): 0,63 mg/l; 21 d
Arsen Triklorida
1 Identifikasi Senyawa 1.1 Nama Senyawa: Arsen Triklorida
Sinonim/nama dagang: Arsenic Chloride; Arsenic butter; Butter
of arsenic; Fuming liquid arsenic; Arsenic(III) Chloride; Arsenous
Chloride; Arsenous Trichloride; Trichloroarsine. AsCl3
Nomor Identifikasi:
Nomor CAS: 7784-34-1
Nomor UN: 1560
Nomor HS: 2812.10.0000
2 Identifikasi Bahaya 2.1 Risiko utama dan sasaran organ
Terhirup:
Paparan jangka pendek: Arsenik triklorida dapat
menyebabkan kerusakan parah pada saluran pernafasan
disertai batuk, dahak berbusa, nyeri dada, sesak nafas dan
edema paru. Gejala lain keracunan senyawa arsen anorganik
meliputi sianosis pada muka, rasa gamang, rasa gelisah,
kelemahan, sakit kepala, rasa sangat lemah, kenaikan suhu
tubuh pada awalnya dan akhirnya turun, hipertensi, sakit pada
tungkai dan lengan, dan leukositosis. Gejala gastrointestinal
yang tertunda dapat meliputi mual, muntah, kolik dan diare.
Keracunan sistemik akut yang parah melalui inhalasi
umumnya tidak terjadi, namun jika bahan terabsorbsi dalam
jumlah yang cukup dapat menyebabkan efek sebagaimana
halnya pada paparan tertelan jangka pendek. Satu kasus dari
paparan tunggal yang berkelanjutan terhadap arsen yang
terkandung dalam penyemprot tembakau menyebabkan
anemia megaloblas.
Paparan Jangka Panjang: Paparan berulang terhadap
senyawa arsen anorganik dapat menyebabkan keletihan, sakit
kepala yang persisten, anoreksia, penurunan berat badan,
kelelahan, muka pucat, rasa tidak enak badan yang tidak jelas,
demam ringan, pengeluaran air liur, dan gangguan
gastrointestinal disertai mual, terkadang muntah, rasa berat
pada perut, kolik dan diare yang berselang dengan sembelit.
Efek pada selaput mukosa dapat berupa radang selaput ikat
mata disertai rasa iritasi dan lakrimasi, kondisi radang selaput
lendir disertai pengeluaran getah radang pada hidung, laring
dan saluran pernafasan, selesma, serak/ parau, trakeobronkitis
ringan dan stomatitis. Perforasi pada sekat hidung dapat
terjadi. Dapat timbul beberapa bentuk lesi kulit meliputi
melanosis, eritema, eksim, keratosis pada telapak tangan dan
tapak kaki, edema subkutan yang terlokalisasi, terutama pada
kelopak mata, kulit bersisik dan pengelupasan kulit, serta
kuku rapuh, garis Mees, alopesia dan balak. Radang syaraf
periferal dapat timbul, mulanya pada tangan dan kaki,
biasanya berkaitan dengan pancaindera dan disertai
kelumpuhan, hiperestesia, nyeri, rasa terbakar dan rasa sakit.
Pada kasus yang berat, kelumpuhan syaraf motorik dan atrofia
otot dapat terjadi disertai penurunan fungsi kaki dan
pergelangan tangan. Efek pada hati, ginjal, sistem
hematopoietik dan kardiovaskuler dapat terjadi, tetapi lebih
umum terjadi pada paparan tertelan jangka panjang. Senyawa
arsen anorganik dapat menimbulkan kanker paru dan kulit
pada manusia. Periode laten antara awal mula paparan hingga
timbulnya kanker umumnya berkisar antara 15-30 tahun.
Tertelan
Paparan Jangka Pendek: Kontak dapat menyebabkan
kerusakan berupa korosi pada saluran lambung dan usus.
Dosis besar arsen atau senyawa arsen anorganik dapat
menimbulkan bahaya sistemik dengan gejala yang umumnya
timbul dalam waktu setengah hingga empat jam setelah
tertelan. Gejalanya meliputi rasa terbakar dan nyeri pada
dada, esofagus, lambung dan usus besar, rasa sesak pada
kerongkongan, disfagia, keletihan dan rasa logam yang agak
manis. Radang lambung dan usus yang parah dapat terjadi
disertai muntah, diare berair atau berdarah yang berlebihan
dan mengandung percikan lendir, dan dehidrasi disertai rasa
haus yang berlebihan dan kram otot. Dapat juga timbul bau
bawang putih pada nafas, muntahan dan feses. Vertigo, sakit
kepala bagian depan, demam, pengeluaran keringat
berlebihan, rasa lelah, bingung, deliria dan bahkan gangguan
jiwa dapat terjadi. Penelanan dosis yang lebih rendah dari
dosis letal, menyebabkan timbulnya beberapa gejala tanpa
adanya tanda-tanda jelas pada lambung dan usus. Gejala akhir
dapat meliputi rasa kedinginan, kulit kering, sianosis, denyut
nadi cepat dan lemah, hipertensi, syok, gangguan jantung,
termasuk fibrilasi ventrikular dan kelumpuhan. Kematian
terjadi dalam waktu 1 � 48 jam dikarenakan kegagalan
fungsi sirkulasi; koma dan kejang dapat terjadi belakangan.
Kematian yang tertunda hingga 3 � 14 hari umumnya terjadi
karena dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan hipotensi
bertahap. Dapat terjadi perubahan degeneratif pada hati dan
ginjal. Jika dapat bertahan dari gejala akut, beberapa gejala
lanjut meliputi lesi kulit yang bervariasi, alopesia, garis putih
pada kuku, pembengkakan pada muka dan kelopak mata serta
konjungtivitis; penyakit syaraf dengan keterlibatan syaraf
sensorik dan motorik, enselofati, kerusakan hati dengan
berbagai bentuk abnormalitas, penyakit kuning dan
pembesaran hati; kegagalan fungsi ginjal disertai hematuria,
albuminuria, glukosuria dan oliguria atau anuria; serta anemia
dan leukopenia, terutama neutropenia. Keletihan dan diare
dapat bertahan hingga beberapa minggu. Pada ibu yang
keracunan selama masa kehamilan, arsen anorganik dapat
melintasi plasenta dan dapat menyebabkan kematian janin
sebelum lahir.
Paparan jangka panjang: Jika tertelan arsen dan senyawa
arsen anorganik secara berulang dalam jumlah kecil dapat
menimbulkan efek serupa sebagaimana halnya pada paparan
terhirup jangka panjang. Gejala lain dapat meliputi timbulnya
rasa logam, rasa haus, bau bawang putih pada nafas dan
pengeluaran keringat, kegelisahan, rasa panas, ataksia,
kebingungan mental, pembengkakan pada pergelangan kaki
dan kelopak mata bawah, pendarahan pada hidung dan
pendarahan gusi. Efek pada hati meliputi penyakit kuning,
pembesaran hati, sirosis, busung, hipertensi portal non-sirotik,
infiltrasi lemak dan nekrosis sentral. Ginjal dapat mengalami
kerusakan parah dan dapat terjadi oliguria, proteinuria,
hematuria dan torak. Efek hematologik meliputi anemia,
leukopenia, terutama neutropenia, trombositopenia tanpa
pendarahan yang parah, gangguan pada eritropoiesis dan
gangguan atau depresi pada mielopoiesis. Dilaporkan terjadi
anemia aplastik disertai leukemia mielogenus fatal
sesudahnya. Juga dilaporkan adanya efek kardiovaskular yang
meliputi pembengkakan periferal jantung yang parah,
kegagalan fungsi bagian kiri jantung, gangren pada
ekstremitas sebagai akibat dari perubahan pembuluh periferal.
Peningkatan kejadian timbulnya aberasi kromosom telah
diamati terjadi pada individu yang diberi senyawa arsen.
Kanker pada manusia telah dihubungkan dengan penghirupan
arsen jangka panjang.
Kontak dengan Mata
Paparan jangka pendek: Uap arsen triklorida merupakan
iritan sangat kuat. Kontak langsung menyebabkan
blefarospasme, fotofobia, lakrimasi dan eritema pada selaput
ikat mata. Pada kasus yang parah, dapat terjadi luka bakar dan
kemungkinan kebutaan.
Paparan jangka panjang: Efek bergantung pada lamanya
kontak dan konsentrasi bahan, paparan berulang atau jangka
panjang menimbulkan radang selaput ikat mata atau efek
sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek
Kontak dengan Kulit
Paparan jangka pendek: Arsen triklorida dapat
menyebabkan pelepuhan, luka bakar parah dan secara cepat
terabsorpsi melalui kulit, dan kemungkinan berakibat fatal.
Beberapa senyawa arsenik merupakan bahan penyebab
sensitisasi dan dapat menyebabkan dermatitis sensitisasi pada
individu yang terpapar sebelumnya.
Paparan jangka panjang: Paparan arsen dari udara di
lingkungan kerja dapat menyebabkan luka bakar dan rasa
gatal dengan dua tipe dermatitis yang diakibatkan iritasi lokal
atau sensitisasi : eksim disertai eritema, pembengkakan dan
papula atau vesikel, dan tipe folikular disertai eritema dan
pembengkakan folikel atau pustula. Dermatitis umumnya
terlokalisasi pada bagian yang terpapar paling banyak seperti
wajah, tengkuk, lengan, pergelangan tangan dan tangan. Lesi
kronis pada kulit dapat menyertai respons awal, namun
biasanya terjadi setelah beberapa tahun terpapar.
Hiperkeratosis, kutil dan melanosis pada kulit merupakan
tanda yang menyolok. Lesi kronis pada kulit tersebut,
khususnya hiperkeratosis, dapat berkembang menjadi lesi pre-
kanker dan kanker.
3 Komposisi/ Informasi 1 mol arsen triklorida dapat larut dalam 9 mol air; bercampur dengan
Kandungan Bahan karbon tetraklorida, kloroform, sulfur, iod, larutan alkali iodida,
minyak, dan lemak; larut dalam eter asam hidrobromat, asam
hidroklorat, alkohol, dan fosfor triklorida.
4 Tindakan pertolongan Terhirup
pertama pada Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan.
kecelakaan Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan
pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika
diperlukan. Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan.
Segera bawa ke dokter.
Catatan untuk dokter : pertimbangkan pemberian oksigen.
Kontak dengan kulit
Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan dan
menghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan
sepatu yang terkontaminasi. Cuci area yang terkontaminasi
dengan sabun atau deterjen lunak dan air yang banyak hingga
tidak ada bahan kimia yang tertinggal (setidaknya selama 15-20
menit). Untuk luka bakar, lindungi dengan perban steril. Segera
bawa ke dokter.
Kontak dengan mata
Basuh mata segera dengan air mengalir yang banyak atau larutan
garam fisiologis, sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan
bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Lanjutkan
pemberian larutan garam fisiologis hingga korban siap dibawa ke
rumah sakit. Segera bawa ke dokter.
Tertelan
Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari
pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban tidak sadar,
palingkan kepala ke samping. Segera bawa ke dokter.
Catatan untuk dokter : pertimbangkan pembilasan lambung,
pemberian obat pencahar, dan pemberian oksigen. Hindarkan
pemberian obat perangsang muntah.
Ke Udara
Ke Air
Ke Tanah
7 Penanganan dan Penyimpanan di tempat gelap, sejuk, kering dan berventilasi baik
Penyimpanan dalam kemasan yang tertutup rapat. Pisahkan dari bahan yang tidak
boleh dicampurkan, asam dan alkali.
8 Pengendalian a. Batas paparan :
Paparan/Perlindungan 0,002 mg/kg WHO ADI (Asupan harian yang dapat diterima)
Diri (1988)
10 mg As/m3 OSHA TWA 8 jam (2001)
0,5 mg As/m3 OSHA PEL TWA 8 jam (2001)
0,01 mg As/m3 ACGIH TLV TWA 8 jam (2001)
35 mg As/L urin ACGIH BEI (waktu pengambilan sampel :
akhir minggu kerja) (2001)
5 mg As/m3 NIOSH (1997)
2 mg As/m3 NIOSH ceiling 15 menit batas paparan yang
direkomendasikan (1997)
10 mg As/l air EPA (standar dalam air minum) (1993)
NAB yang diterapkan di negara lain (ACGIH, 1986) :
0,5 mg As/m3 NAB yang diterapkan di Austria, Belgia,
Finlandia, Jepang dan Belanda
0,3 mg As/m3 NAB yang diterapkan di Ceko, Jerman, Hungaria,
Polandia, dan Rusia
0,2 mg As/m3 NAB yang diterapkan di Swiss dan Rumania
0,05 mg As/m3 NAB yang diterapkan di Swedia
0,25 mg As/m3 NAB yang diterapkan di Italia
0,1 mg As/m3 UK OES TWA
b. Metode Pengambilan Sampel : Data tidak tersedia
c. Metode/ prosedur pengukuran paparan :
Filter partikulat; Asam; Spektrometri Serapan Atom
(Atomic Absorption Spectrometry); NIOSH III # 7900
d. Ventilasi :
Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi
tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang
ditetapkan
e. Alat pelindung diri :
Respirator :
Respirator dan konsentrasi maksimum
penggunaan berikut dikutip dari NIOSH
dan/atau OSHA.
Jenis respirator yang digunakan :
o Alat pernafasan serba lengkap
jenis apa saja dengan
pelindung wajah penuh yang
dioperasikan sesuai dengan
tekanan yang dibutuhkan atau
mode tekanan-positif lainnya.
o Respirator dengan pasokan
udara jenis apa saja dengan
pelindung wajah penuh yang
dioperasikan sesuai dengan
tekanan yang dibutuhkan atau
mode tekanan-positif lainnya
dikombinasikan dengan
peralatan pasokan udara
keselamatan yang terpisah.
Tindakan penyelamatan :
o Respirator pemurnian udara
jenis apa saja dengan
pelindung wajah penuh dan
selongsong untuk gas asam
serta filter partikel berefisiensi
tinggi.
o Alat pernafasan serba lengkap
jenis apa saja yang sesuai.
Untuk konsentrasi yang tidak
diketahui atau seketika/ langsung
berbahaya terhadap kehidupan atau
kesehatan
o Respirator dengan pasokan
udara jenis apa saja dengan
pelindung wajah penuh yang
dioperasikan sesuai dengan
tekanan yang dibutuhkan atau
mode tekanan-positif lainnya
dikombinasikan dengan
peralatan pasokan udara
keselamatan yang terpisah.
o Alat pernafasan serba lengkap
jenis apa saja dengan
pelindung wajah penuh.
Pelindung Mata :
Gunakan kacamata keselamatan yang tahan
pecahan yang dilengkapi dengan pelindung
wajah. Jangan gunakan lensa kontak ketika bekerja
dengan bahan kimia ini. Sediakan kran air pencuci
mata untuk keadaan darurat dan semprotan air
deras di sekitar lokasi kerja.
Pakaian :
Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang
sesuai.
Sarung Tangan :
Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang
sesuai. Merupakan bahan yang diatur oleh OSHA
menurut U.S. OSHA 29
Sepatu : Data tidak tersedia
9 Sifat Fisik dan Kimia a. Keadaan fisik : Cairan bertekstur seperti
minyak, tidak berwarna atau
kuning, berbau tajam, rasa
logam yang manis
b. Titik beku : - 19 C
c. Titik didih : 130 C
d. Suhu kritis : 927 C
e. Tekanan uap : 10 mmHg pada 24 C
f. Kerapatan uap : 6,25 (udara = 1)
g. Berat jenis : 2.1450 pada 25 C (air = 1)
h. Panas penguapan : 35.01 kJ/mol
i. Indeks refraksi : 1.6006 pada 20 C/D
j. Tegangan permukaan : 20 dynes/cm = 0.020 N/m pada
20 C
k. Kelarutan : 1 mol arsen triklorida dapat
larut dalam 9 mol air;
bercampur dengan karbon
tetraklorida, kloroform, sulfur,
iod, larutan alkali iodida,
minyak, dan lemak; larut dalam
eter asam hidrobromat, asam
hidroklorat, alkohol, dan fosfor
triklorida.
1 Reaktifitas dan a. Stabilitas : Stabil pada suhu dan tekanan normal.
0 Stabilitas Terurai dalam air
b. Peruraian yang : Hasil urai pada pemanasan berupa
berbahaya oksida arsen, dan senyawa-senyawa
terhalogenasi, terutama arsen trioksida,
arsin dan hidrogen klorida.
c. Polimerisasi : Tidak terjadi polimerisasi.
d. Kondisi untuk : Hindarkan dari panas, nyala api,
dihindar percikan dan sumber api lain. Dapat
menyala atau meledak jika kontak
dengan bahan mudah terbakar
e. Inkompatibilitas : Tidak boleh
Arsen Triklorida dicampurkan (incompatible) dengan ba
dengan : sa, logam, bahan mudah terbakar,
amina, bahan pengoksidasi
Alkali : Bereaksi dengan dahsyat.
Aluminium (serbuk) : Dapat menyala dalam bentuk
uapnya.
Amonia : Bereaksi dengan dashyat.
Heksafluoroisopropilideneaminolitium :
Kemungkinan dapat meledak.
Kalium : Dapat meledak jika bertumbukan.
Minyak : Dapat mengalami kerusakan.
Natrium : Dapat meledak jika bertumbukan.
Oksidator (kuat) : Bereaksi dengan dahsyat.
Pelumas : Dapat mengalami kerusakan.
1 Informasi LCLo mencit terhirup 338 bpj/10 menit ; 200 mg/m3/20 menit
1 Toksikologi Pada hewan uji, paparan terhadap arsen triklorida pada
konsentrasi sebesar 40.000 bpj selama 5 menit menyebabkan
kematian akibat spasme laring. Penelanan arsen trioksida
sebesar 1 mg/kg dapat menyebabkan kematian pada anak.
Dosis sebesar 120 mg arsen trioksida melalui oral dapat
menjadi fatal.
Jika tertelan dengan dosis sebesar 20 miligram dpaat
menyebabkan toksisitas yang mengancam kehidupan. Perkiraan
dosis oral akut berbagai senyawaan arsen berkisar antara 1 mg
hingga 10 gram.
Pada hewan, arsen trivalen (arsenit) bersifat lebih toksik
dibandingkan bentuk pentavalen (arsenat). Bagaimanapun,
toksisitas signifikan pada manusia dapat terjadi jika tertelan
garam-garam arsen pentavalen dalam dosis besar. Arsen
pentavalen dapat dikonversi secara in vivo menjadi arsen
trivalen.
1 Informasi Ekologi Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan : Data tidak
2 tersedia
Data Ekotoksisitas : Data tidak tersedia
1 Pertimbangan Sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.
3 Pembuangan
1 Informasi a. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :
4 Transportasi Nama teknis yang benar : Arsen triklorida
Nomor UN/ID : 1560
Kelas IATA/ICAO : 6.1
b. Pengangkutan Laut IMDG :
Kode instruksi kemasan : P602 (IMDG Code)
Nama teknis yang benar : Arsen triklorida
Nomor UN/ID : 1560
Kelas IMDG : 6.1
Kelompok kemasan : I
Nomor EmS : 6.1-02
Nomor MFAG Table : 100
Polutan laut : Ya
1 Informasi Peraturan Tidak Tersedia
5
1 Informasi Lain Nomor RTECS : CG1750000
6 Nomor EINECS : 232-059-5
Akrilamida
1 Identifikasi Senyawa 1.2 Nama Senyawa: Akrilamida
Golongan: Amida
Sinonim/nama dagang: acrylic amide, ethylene
carboxamide, 2-propenamide, propenoic acid amide,
vinyl amide, propenamide, acrylamide monomer,
CH2=CHCONH2
Nomor Identifikasi:
Nomor CAS: 79-06-1
Nomor KEGG: C01659
Nomor UNI: 20R035KLCL
Nomor EC: 201-173-7
Nomor UN: 3426
2 Identifikasi Bahaya 2.2 Risiko utama dan sasaran organ
Bahaya utama terhadap kesehatan: berbahaya jika
kontak dengan kulitatau tertelan, iritasi kulit dan
mata,diduga bahaya kanker (pada hewan percobaan)
kulit, mata dan sistem pernafasan
Target organ: Sistem saraf
Rute paparan:
Paparan jangka pendek
Terhirup: Sama seperti efek yang dilaporkan
pada rute paparan lainnya, iritasi, konvulsi.
Kontak dengan kulit: iritasi kulit, disorientasi
Kontak dengan mata: Iritasi, rasa terbakar,
kerusakan mata.
Tertelan: Sama seperti efek yang dilaporkan
pada rute paparan melalui kulit jangka
pendek
Paparan jangka panjang
Terhirup: Kerusakan saraf
Kontak dengan kulit: Sama seperti efek
yang dilaporkan pada jangka pendek,
gangguan penglihatan, kerusakan saraf.
Kontak dengan mata: Sama seperti efek yang
dilaporkan pada jangka pendek
Tertelan: Sama seperti efek yang dilaporkan
melalui kulit jangka pendek, mengantuk,
pening, efek reproduksi, kanker.
3 Komposisi/ Informasi 3.1 Deskripsi
Kandungan Bahan Padatan kristalin putih tidak berbau, tidak berwarna/jernih,
larut dalam air eter, etanol, dan kloroform. Akrilamida
tidak kompatibel dengan asam, basa, agen pengoksidasi,
besi, dan garamnya. Terurai secara non-termal
membentuk amonia, dan mengalami dekomposisi termal
menghasilkan karbon monoksida, karbon dioksida, dan
oksida nitrogen.
Akrilamid memiliki rumus molekul C3H5NO; BM =
71.08. Titik lebur 84.5°C, 358K, 184°F, density 1.13
g/cm3.
Akrilamide dengan
Asam : Inkompatibel
Basa: Tidak ada Informasi
Alumunium: Inkompatibel
Kuningan :Inkompatibel
Perunggu : Inkompatibel
Tembaga: Inkompatibel
Oksidator (kuat): Kebakaran dan bahaya ledakan
11 Informasi Toksikologi Toksisitas
Data pada hewan
Data iritasi :
Iritasi ringan : mata kelinci 50 mg/3 hari; mata-kelinci
500 mg/24 jam; mata kelinci yang dibilas 10 mg/30
detik;
Iritasi sedang : mata kelinci 100 mg/24jam.
Data toksisitas
LD50 oral-tikus (rat) 124 mg/kg; LD50 kulit-tikus
(rat) 400 mg/kg; LD50 intraperitoneal-tikus (rat) 90
mg/kg; LD50 tidak dilaporkan-tikus (rat) 208mg/kg; LD50
oral-tikus (mouse)107 mg/kg; LD50 intraperitoneal-tikus
(mouse) 170 mg/kg; LD50 tidak dilaporkan-tikus(mouse)
156 mg/kg: LD50 oral-kelinci 150 mg/kg; LD50kulit-
kelinci 1680 ug/kg; LD50 tidak dilaporkan-kelinci 280
mg/kg; LD50 oral-marmot 150 mg/kg; LD50 subkutan-
marmot 170 mg/kg; LD50 tidak dilaporkan-marmot 173
mg/kg; LD50 oral-burung puyuh 186 mg/kg; ;LD50 oral
mamalia 100 mg/kg;; LDLo intravena-mamalia 190 mg/kg;
TDLo oral-tikus (rat)1035 mg/kg/15 minggu sekali-sekali
(intermittent); TDLo oral terus-menerus (continuous)-tikus
(rat) 18 mg/kg/16 hari; TDLo oral -tikus (rat)1800
mg/kg/90 hari secara terus-menerus (continuous);
TDLo oral-tikus (rat)600 mg/kg/6 minggusecara terus
-menerus (continuous); TDLo oral-tikus (rat) 18 mg/kg/16
hari secara terus-menerus (continuous); TDLo oral-tikus
(rat) 268 mg/kg/28 hari secara terus-menerus
(continuous); TDLo intraperitoneal-tikus (rat)108 mg/kg/3
minggu sekali-sekali (intermittent); TDLo intraperitoneal
-tikus (rat) 168mg/kg/2 minggu secara terus -menerus
(continuous);TDLo intraperitoneal -tikus (rat) 400
mg/kg/8 harisekali-sekali (intermittent)
12 Informasi Ekologi Ekotoksisitas : Tidak tersedia.
BOD5 dan COD : Tidak tersedia.
Produk Biodegradasi : Mungkinberbahaya tapi tidak
mungkin untuk jangka pendek, dan mungkin untuk jangka
panjang.
Toksisitas dari Produk Biodegradasi: Produk degradasi
adalah beracun sebagai produk asli.
Keterangan Khusus tentang Produk Biodegradasi :
Tidak tersedia.
13 Pertimbangan Senyawa karsinogenik dan senyawa yang dapat terbakar yang
Pembuangan berlabel "Very Toxic" (Sangat beracun) atau "Toxic" (beracun):
kategori F. Alkil sulfat bersifat karsinogenik. Berhati-hatilah
untuk menghindari penghirupan dan kontak dengan kulit.
Untuk menghilangkan keaktifan alkil sulfat, tambahkan tetes
per tetes (dari dalam corong tetes) ke dalam larutan amonia
pekat dingin-es (Kat. No. 105426), dengan terus diaduk kuat.
Sebelum ditempatkan di dalam kategori D, periksa pH dengan
indikator pH universal (Kat. No. 105426).
14 Informasi Transportasi
Declaration (railroad and road) ADR, RID UN 2074 , 6.1,
III
Declaration (transport by air) IATA-DGR UN 2074 , 6.1,
III