Makalah 2 Pengauditan 1 (KLMPK 6)
Makalah 2 Pengauditan 1 (KLMPK 6)
Pengauditan I
“Standar Profesional Akuntan Publik Dan Kode Etik
Akuntan Indonesia”
KELOMPOK 6 :
1.Latar Belakang
Sebagai Akuntan Publik, profesionalisme merupakan syarat utama profesi ini. Karena
selain profesi yang bekerja atas kepercayaan masyarakat, kontribusi akuntan public
terhadap ekonomi sangatlah besar. Peran auditor untuk meningkatkan kredibilitas dan
reputasi perusahaan sangat besar serta berstandar. Standar dibuat untuk mengukur
mutu pelaksanaan individu dan organisasi. Untuk menunjang profesionalismenya sebagai
akuntan publik, maka auditor dalam melaksanakan tugas Auditing harus berpedoman
pada standar audit yang telah ditetapkan oleh IAI yaitu standar umum, standar pekerjaan
lapangan dan standar pelaporan.
Pada tahun 1973 sudah mulai dilakukan pengembangan berkelanjutan standar
profesional akuntan publik (SPAP). Awal pengembangannya, standar ini disusun oleh
suatu komite dalam organisasi IAI yang diberi nama Komite Norma Pemeriksaan Akuntan.
Komite ini kemudian menghasilkan Norma Pemeriksaan Akuntan, dan standar yang
dikembangkan pada saat itu lebih berfokus ke jasa audit atas laporan keuangan. Selain
standar profesional akuntan publik (SPAP), juga terdapat Etika Profesi Akuntansi.
Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi yang
biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap
orang yang mengembangkan profesi yang bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan
dalam menjalankan profesi tersebut yang biasanya disebut sebagai kode etik yang harus
dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Adapun Standar PAP dan Kode Etik PAP yang
berhubungan dengan audit akan dibahas didalam makalah dibawah ini.
2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan standar profesional akuntan publik?
2. Apa saja standar Auditing?
3. Bagaimana kode etik profesi akuntan publik di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
Standar Profesional Akuntan Publik (disingkat SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan
standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi Akuntan Publik di
Indonesia. SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan
Publik Indonesia (DSPAP IAPI).
Dalam kongres ke VII Ikatan Akuntan Indonesia tahun 1994,disahkan Standar Profesional
Akuntan Publik yang secara garis besar berisi:
1. Pernyataan Standar Auditing (PSA) yang dilengkapi dengan interpretasi Pernyataan Standar
Auditing.
2. Pernyataan Standar Atestasi (PSAT) yang dilengkap dengan interpretasi Pernyataan Standar
Atestasi (IPSAT).
3. Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR ) yang dilengkapi dengan interpretasi
Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (IPSAR).
4. Pernyataan Standar Jasa Konsultasi (PSJK) yang dilengkapi interpretasi Pernyataan Standar Jasa
Konsultasi (IPSJK).
5. Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM) yang dilengkapi interpretasi Pernyataan
Standar Pengendalian Mutu ( IPSM).
2. Standar Auditing
Menurut PSA No.01 (SA Seksi 150),standar Auditing berbeda dengan prosedur Auditing.
Prosedur berkaitan dengan tindakan yang harus dilaksanakan, sedangkan standar berkenaan
dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja tindakan tersebut dan berkaitan dengan tujuan yang
hendak dicapai melalui penggunaan prosedur tersebut. Jadi berlainan dengan prosedur Auditing,
standar Auditing mencakup mutu profesional auditor independen dan pertimbangan yang
digunakan dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan audit.
Standar Auditing yang telah ditetapkan dan disahkan oleh ikatan akuntan Indonesia terdiri
dari sepuluh standar yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar, yaitu :
1. Standar Umum
a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan
teknis yang cukup sebagai auditor.
b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,independensi dalam sikap mental
harus dipertahankan oleh auditor.
c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan saksama.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
a. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
dengan semestinya.
b. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan
audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
c. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,
permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan yang diaudit
3. Standar Pelaporan
a. Laporan Auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
b. Laporan auditor harus menunjukkan, jika ada ketidakkonsistensian penerapan prinsip
akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan
penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali
dinyatakan lain dalam laporan auditor.
d. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan
secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.
1. Standar Umum
Standar pekerjaan lapangan berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan akuntan di lapangan (audit
field work ), mulai dari perencanaan audit dan supervisi, pemahaman dan evaluasi pengendalian
intern, pengumpulan bukti–bukti audit melalui compliance test, substantive test, analytical review,
sampai selesainya audit field work.
3. Standar laporan
Standar Pelaporan Kedua (disebut sebagai standar konsistensi berbunyi) “Laporan auditor
harus menunjukkan, jika ada, ketidakkonsistensian penerapan standar akuntansi dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan standar
akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya”.
Kode Etik Profesi Akuntan Publik (sebelumnya disebut Aturan Etika Kompartemen
Akuntan Publik )KEPAP adalah aturan etika yang harus diterapkan oleh anggota Institut Akuntan
Publik Indonesia dan staf profesional (baik anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang
bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP).
1. Prinsip Etika
a. Prinsip Integritas
Prinsip integritas mewajibkan setiap praktisi untuk tegas, jujur, dan adil dalam
hubungan profesional dan hubungan bisnisnya.
Praktisi tidak boleh terkait dengan laporan, komunikasi atau informasi lainnya yang
diyakininya terdapat :
d. Prinsip Kerahasiaan
2. Aturan Etika
• Independensi
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap
mental independen di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam
standar profesional akuntan publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen
tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in
appearance).
• Integritas dan Objektivitas
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan integritas dan
objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interst) dan tidak boleh
membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yang diketahuinya atau
mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.
• Standar Umum
Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa
persetujuan dari klien.
Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan
perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.
Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang
dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak
berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan
untuk membatasi lingkup dan penerapannya.
Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau
Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.
Kepatuhan Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam
masyarakat terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela
anggota. Di samping itu, kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh
sesama anggota dan oleh opini publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme pemrosesan
pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota yang tidak
menaatinya. Jika perlu, anggota juga harus memperhatikan standar etik yang ditetapkan oleh
badan pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan laporannya untuk
mengevaluasi kepatuhan klien terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari Makalah Diatas Kita Dapat Menyimpulkan Bahwa Standar
Profesional Akuntan Publik (disingkat SPAP) adalah kodifikasi berbagai
pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan
jasa bagi Akuntan Publik di Indonesia.
http://xcontohmakalah.blogspot.com/2013/03/standar-profesional-
akuntansi-publik.html?m=1
http://makalahku05.blogspot.com/2018/02/makalah-profesi-akuntan-
publik.html?m=1
http://irfandinata87.blogspot.com/2014/11/makalah-tentang-standar-
profesional.html?m=1
https://iaijabar.or.id/kode-etik-ikatan-akuntan-indonesia/