Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Pengauditan I

KELOMPOK 6 :

1. Brilly Josua Sarinda (19304173)


2. Miracle Trifena Kamuh (19304149)

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
Kelas E (semester 5)
BAB 1
PENDAHULUAN

Bukti audit sangat besar pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik oleh
auditor dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diauditnya.
Oleh karena itu auditor harus mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang cukup dan
kompeten agar kesimpulan yang diambilnya tidak menyesatkan bagi pihak pemakai
dan juga untuk menghindar dari tuntutan pihak – pihak yang berkepentingan di
kemudian hari apabila pendapat yang diberikannya tidak pantas. Tipe bukti audit
berupa dokumentasi (bukti dokumenter) juga penting bagi auditor. Namun,
dokumentasi pendukung yang dibuat dan hanya digunakan dalam organisasi klien
merupakan bukti audit yang kualitasnya lebih rendah karena tidak adanya
pengecekan dari pihak luar yang bebas.
Bukti audit yang diperoleh selama pekerjaan lapangan harus didokumentasi-
kan dengan baik dalam kertas kerja audit, disertai dengan keterangan mengenai
klasifikasi bukti auditnya. Hal tersebut dimaksudkan agar auditor mudah dalam
melakukan analsisis dan evaluasi lebih lanjut, sehingga proses pengembangan
temuan audit dapat dilakukan dengan baik berdasarkan unsur-unsurnya.
Kertas kerja (working paper) merupakan mata rantai yang menghubungkan
catatan klien dengan laporan audit. Oleh karena itu, kertas kerja merupakan alat
penting dalam profesi akuntan publik. Dalam proses auditnya, auditor harus
mengkumpulkan atau membuat berbagai tipe bukti. Untuk mendukung simpulan dan
pendapatnya atas laporan keuangan auditan. Untuk kepentingan pengumpulan dan
pembuata bukti itulah auditor membuat kertas kerja. SA Seksi 339 kertas kerja
memberikan panduan bagi auditor dalam penyusunan kertas kerja dalam audit atas
laporan keuangan atau perikatan audit lainnya, berdasarkan seluruh standar auditing
yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Kertas kerja audit (KKA) merupakan media yang digunakan auditor untuk
mendokumentasikan seluruh catatan, bukti dan dokumen yang dikumpulkan dan
simpulan yang dibuat auditor dalam setiap tahapan audit. Kertas kerja audit akan
berfungsi mendukung laporan hasil audit. Begitu pentingnya KKA ini sehingga KKA
harus dijaga mutunya melalui proses review secara berjenjang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Auditing

Auditing atau audit adalah sebuah pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan juga
sistematis. Dimana pihak yang melakukan bersifat independen terhadap laporan keuangan
yang telah disusun oleh manajemen serta catatan-catatan pembukuan dan bukti pendukung.
Tujuannya agar bisa menunjukkan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan.
Menurut ASOBAC atau A Statement of Basic Auditing Concepts, Auditing adalah suatu proses
sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi
tentang berbagai tindakan atau kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian
antara asersi tersebut.

Ada beberapa hal yang dianggap penting dalam pengertian Auditing yang harus dibahas
lebih lanjut, diantara-Nya :
1. Menghimpun dan mengevaluasi secara objektif
Sebagai seorang Audi Anda harus menekankan objektivitas. Ketika mengumpulkan bukti dan
juga mengevaluasi, harus menjadi pihak yang objektif dan juga netral, Anda tidak boleh
memihak pada siapa pun dan dimanapun.

2. Sistematis
Proses Auditing berjalan maka haruslah terarah dan terstruktur, mereka tidak bisa
melakukannya secara acak. Selain itu, prosedur dalam Auditing memiliki tujuan yang jelas
dan dilakukan dengan sistematis.

3. Menentukan Standar
Menentukan standar atau tingkat kesesuaian sangatlah penting, dimana mereka bisa
menentukan standar sebelum membandingkan dengan asersi atau informasi yang
terkandung dalam sebuah laporan manajemen atau laporan keuangan.

4. Kriteria yang Ditentukan


Kriteria yang ditentukan dapat berupa sistem atau prosedur yang disepakati atau juga
ditetapkan sebelumnya. Hal ini bisa ditentukan berupa standar keuangan, aturan tetap,
pagu anggaran maupun ukuran kinerja manajemen tersebut.

5. Menyampaikan Hasil-Hasilnya
Hasil audit bisa disampaikan dalam bentuk laporan tertulis, dengan begitu anda bisa
menjelaskan kriteria dan hal yang harus diperbaiki dalam laporan. Selain penting, laporan ini
bisa saja memperkuat atau memperlemah kredibilitas asersi yang sudah dibuat.

6. Pemakai dan Kepentingannya


Pemakai yang berkepentingan merupakan pengambil keputusan yang menggunakan atau
mengandalkan temuan yang diinformasikan melalui laporan audit yang telah disampaikan.
B. Jenis-jenis audit

Jenis audit menurut jenis pemeriksaannya, audit dapat dibedakan menjadi empat, antara
lain :
1. Audit laporan keuangan
Audit ini merupakan audit yang mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti
laporan, dimana audit laporan keuangan ini dilakukan oleh eksternal audit dan biasanya atas
permintaan klien. Mereka juga merupakan audit yang datang dari luar perusahaan.

2. Audit operasional
Audit operasional adalah penelaah atas bagian manapun mulai dari prosedur maupun
metode operasi suatu organisasi untuk meninjau bagaimana efisiensi dan keefektivitasan
pekerjaan mereka. Umumnya setelah selesai audit operasional, auditor memberikan
pengarahan dan juga saran kepada manajemen untuk memperbaiki prosedur dan juga
manajemen perusahaan.

3. Audit ketaatan
Audit ketaatan merupakan audit yang bertujuan untuk mempertimbangkan apakah klien
telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak yang
memiliki otoritas lebih tinggi. Audit ketaatan sebuah perusahaan dapat termasuk
menentukan apakah pelaku akuntansi telah mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.

4. Audit kinerja
Audit kinerja merupakan audit yang dilakukan pada instansi pemerintah untuk menentukan
3E atau biasa disebut Ekonomis, Efektivitas dan Efisiensi. Audit kinerja juga memperhatikan
biaya serta manfaatnya, yang berarti suatu kegiatan tidak hanya diharapkan dengan biaya
murah tetapi juga diperhatikan manfaatnya bagi masyarakat. Jika biaya murah tetapi tidak
bermanfaat maka kegiatan atau program dianggap berkinerja tidak baik.

Jenis audit menurut luas pemeriksaannya, audit dapat dibedakan menjadi dua, antara lain
:

• Audit Umum
Selain poin diatas, jenis audit bisa dibedakan menjadi dua yakni General audit yang
umumnya dilakukan oleh auditor independen. Dengan tujuan untuk memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara menyeluruh. Pemeriksaan
dilakukan berdasarkan standar profesional Akuntan Publik.

• Audit Khusus
Pemeriksaan khusus adalah suatu bentuk audit yang dilakukan terbatas dan diminta
oleh perusahaan tersebut untuk lingkup khusus saja. Misalnya sebuah perusahaan
menginginkan audit pada divisi keuangan khusus untuk laporan pengeluaran kas
perusahaan.
C. Mengapa diperlukan audit

Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sarana untuk mengetahui kondisi
keuangan perusahaan, dimana kondisi keuangan suatu perusahaan dapat tercermin dalam
laporan keuangannya. Di samping itu, laporan keuangan untuk memenuhi akuntabilitas yang
dituntut oleh para pihak yang berkepentingan (stakeholders) guna menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta digunakan dalam pengambilan keputusan.
Oleh karena itu laporan keuangan memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan
ekonomi, maka laporan keuangan disajikan oleh entitas bisnis diharapkan memiliki jaminan
kebenaran dan kewajaran.
Auditing merupakan hal yang cukup penting bagi perusahaan karena memberikan pengaruh
besar dalam jaminan kebenaran dan kewajaran atas laporan keuangan yang dibuat oleh
perusahaan. Pada awal perkembangannya, audit hanya digunakan untuk mencari dan
menemukan kecurangan serta kesalahan dalam perusahaan. Kemudian berkembang menjadi
pemeriksa laporan keuangan untuk memberikan opini atas kewajaran laporan keuangan yang
dibuat oleh perusahaan dan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak yang
berkepentingan (Stakeholders).
Audit merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak
yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen.
Sedangkan tujuan audit secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Kelengkapan (Completeness). Untuk meyakinkan bahwa seluruh transaksi telah
dicatat atau ada dalam jurnal secara aktual telah dimasukkan.
2) Ketepatan (Accurancy). Untuk memastikan transaksi dan saldo perkiraan yang ada
telah dicatat berdasarkan jumlah yang benar, perhitungan yang benar,
diklasifikasikan, dan dicatat dengan tepat.
3) Eksistensi (Existence). Untuk memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang
tercatat memiliki eksistensi atau keterjadian pada tanggal tertentu, jadi transaksi
tercatat tersebut harus benar-benar telah terjadi dan tidak fiktif.
4) Penilaian (Valuation). Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum telah diterapkan dengan benar.
5) Klasifikasi (Classification). Untuk memastikan bahwa transaksi yang dicantumkan
dalam jurnal diklasifikasikan secara tepat. Jika terkait dengan saldo maka angka-angka
yang dimasukkan didaftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat.
6) Ketepatan (Accurancy). Untuk memastikan bahwa semua transaksi dicatat pada
tanggal yang benar, rincian dalam saldo akun sesuai dengan angka-angka buku besar.
Serta penjumlahan saldo sudah dilakukan dengan tepat.
7) Pisah Batas (Cut-Off). Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dekat
tanggal neraca dicatat dalam periode yang tepat. Transaksi yang mungkin sekali salah
saji adalah transaksi yang dicatat mendekati akhir suatu periode akuntansi.
8) Pengungkapan (Disclosure). Untuk meyakinkan bahwa saldo akun dan persyaratan
pengungkapan yang berkaitan telah disajikan dengan wajar dalam laporan keuangan
dan dijelaskan dengan wajar dalam isi dan catatan kaki laporan tersebut.
Audit dikembangkan dan dilaksanakan karena audit memberikan banyak manfaat bagi dunia
bisnis yang kegiatannya semakin lama semakin kompleks, terutama oleh pelaku ekonomi
yang menggunakan laporan audit sebagai dasar pengambilan keputusan. Tanpa
menggunakan jasa auditor independen, manajemen perusahaan tidak akan dapat
meyakinkan pihak luar perusahaan bahwa laporan keuangan yang disusun manajemen dapat
dipercaya.
5 alasan mengapa audit sangat di perlukan:

1. Jika tidak diaudit ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut mengandung
kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja

2. Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini wajar tanpa pengecualian berarti
pengguna laporan keuangan bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah
saji yang material.

4. Perusahaan yang sudah GO PUBLIC harus memasukkan audit laporan keuangan ke (Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) BAPEPAMLK paling lambat 90 hari setelah
tahun buku.

5. SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) yang didukung oleh audit laporan keuangan lebih
dipercaya oleh pihak pajak dibandingkan dengan laporan keuangan yang belum diaudit.

D. Auditing dan Akuntansi


Ada beberapa pengertian akuntansi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan mencatat
(pencatatan) dan persiapan serta penyajian berupa laporan keuangan. Hal ini dilakukan
karena dasarnya manusia tidak bisa memahami dan mengingat apa yang sudah dilakukan
100%. Terutama jika hal ini menyangkut masalah laporan dan keuangan.

Sedangkan Auditing memiliki beberapa arti, Menurut Konrat (2002:5) Auditing merupakan
sebuah proses sistematis untuk secara objektif bisa mendapatkan dan mengevaluasi bukti
mengenai asersi tentang kegiatan serta kejadian ekonomi. Hal ini dilakukan untuk
meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan serta
mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang telah berkepentingan.

Tujuan Utama Akuntansi dan Auditing

Jika ditinjau dari tujuan utamanya, dimana akuntansi memiliki tujuan sebagai berikut :

• Bisa menyediakan informasi mengenai posisi profitabilitas.


• Menyediakan informasi yang memang diperlukan baik tentang posisi likuiditas
ataupun solvabilitas kepada pihak yang berkepentingan.
• Mencatat dan menyimpan berbagai transaksi harian layaknya buku besar, neraca
saldo dan catatan lainnya.
• Bisa menunjukkan posisi keuangan melalui neraca seimbang atau balance sheet yang
biasa dilakukan oleh para akuntan.

Sedangkan tujuan utama dari Auditing adalah :

• Meyakinkan bahwa semua transaksi yang sudah dilakukan dalam jurnal bersifat aktual
dan sudah dalam pendataan yang benar
• Memastikan bahwa semua harta dan kewajiban yang dicatat sudah memiliki eksistensi
atau keterjadian pada tanggal tertentu, dimana transaksi yang tercatat haruslah fakta
dan bukan kebohongan.
• Penilaian merupakan tujuan utama selanjutnya, dimana prinsip akuntansi sudah
diterapkan dengan benar.
• Memastikan bahwa transaksi yang ter data tepat, apabila terkait dengan saldo atau
hutang maka angka dan klien yang dimasukkan benar adanya
• Memastikan benar tidaknya catatan dan hitungan yang telah dilakukan agar tidak
terjadi kesalahpahaman dan disfungsi tugas kerja.

Perbedaan Akuntansi dan Auditing

1. Arti

Jika ditinjau dari arti, Akuntansi memiliki arti pencatatan atau kegiatan mencatat secara
sistematis dari sebuah rekening organisasi dan membuat laporan keuangan saat akhir waktu
baik bulan maupun tahun. Sedangkan untuk Auditing yakni pemeriksaan atas pembukuan dan
laporan yang telah dibuat oleh akuntan.

2. Peraturan

Untuk akuntansi peraturan mengikuti aturan dari standar akuntansi negara yang memang
sudah dibuat, untuk Auditing tentu saja mengikuti standards on Auditing atau standar audit.

3. Jangka Waktu

Dalam akuntansi, proses pencatatan dan transaksi terus menerus dilakukan hingga
manajemen tersebut selesai. Namun jika masih berjalan dan manajemen masih berputar.
Maka akuntan masih tetap berlangsung. Sedangkan Auditing merupakan proses yang berkala
dan tidak dilakukan setiap hari atau terus menerus. Sehingga banyak orang yang melakukan
Auditing dalam waktu tertentu.

4. Tujuan

Jika akuntansi memiliki tujuan untuk memperlihatkan kinerja, profabilitas dan posisi
keuangan pada sebuah organisasi. Sedangkan tujuan auditing untuk mengungkapkan fakta
sejauh mana kelayakan laporan keuangan suatu organisasi dengan memberikan gambaran
yang sangat adil.

5. Perbedaan lainnya
Perbedaan lainnya dari akuntansi dan juga Auditing menurut para ahli, diantara-Nya yakni
akuntansi adalah tugas yang sederhana sedangkan Auditing memiliki tugas yang sangat
kompleks. Selain itu, akuntansi merupakan kegiatan yang dilakukan rutin dan haruslah
teratur. Sedangkan Auditing merupakan pekerjaan yang bersifat analitis dan memerlukan
penilaian yang independen dalam mengevaluasi informasi keuangan.

E. Profesi akuntansi Indonesia

Di Indonesia saat ini ada beberapa profesi yang didasarkan pada jenis akuntan. Seorang
akuntan merupakan lulusan sarjana yang sudah lulus dari kuliah akuntansi. Untuk meniti karir
sebagai seorang akuntan maka dibutuhkan jenjang dan panduan karir. Sehingga diharapkan
apa yang sudah di cita-citakan bisa terwujud hingga waktu pensiun.

Untuk memahami seperti apa profesi akuntansi tersebut terutama akuntan keuangan. Maka
bisa dipilih sebagai profesi akuntan yang begitu menjanjikan di masa depan. Ada beberapa
jenis akuntan dengan spesifikasi khusus yang perlu diketahui. Serta profesi dari akuntan yang
ada di Indonesia.

Macam-Macam Profesi Akuntan

Pada dasarnya seorang akuntan tidak hanya bekerja untuk perusahaan saja. Mereka juga
dapat memilih bekerja untuk individu. Dalam hal ini akuntan membantu individu terkait
keuangan seperti keputusan keuangan, pengembalian pajak dan lain sebagainya. Di Indonesia
sendiri, terdapat beberapa macam profesi akuntan serta tugas dan manfaatnya masing-
masing.

Macam-macam profesi akuntan tersebut antara lain:

1. Akuntan Publik
Lebih dikenal sebagai akuntan eksternal, profesi ini bekerja secara independen dalam
memberikan jasa-jasanya. Karena bersifat independen, akuntan publik biasanya memiliki
kantor akuntannya sendiri dan menawarkan jasanya kepada masyarakat umum.
Jasa yang ditawarkan akuntan publik antara lain perpajakan, penyusunan sistem akuntansi,
pemeriksaan kewajaran laporan keuangan, konsultasi manajemen perusahaan dan
penyusunan laporan keuangan dalam rangka pengajuan kredit.

2. Akuntan Pemerintah
Seperti namanya, seorang akuntan pemerintah bekerja di lembaga-lembaga pemerintahan.
Yaitu lembaga seperti Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP).
Tugas-tugas yang diemban oleh akuntan pemerintah antara lain melakukan pemeriksaan dan
pengawasan terhadap aliran keuangan negara serta melakukan perancangan sistem
akuntansi untuk pemerintah.
3. Akuntan Pendidik
Jika dua profesi di atas lebih condong kepada profesi sebagai praktisi akuntansi, maka profesi
yang satu ini berfokus di dunia pendidikan. Seorang akuntan pendidik bertugas mengajar dan
menyusun kurikulum pendidikan akuntansi. Selain itu, akuntan pendidik juga dituntut untuk
mampu melakukan penelitian dan pengembangan ilmu akuntansi.

4. Akuntan Internal
Profesi akuntan selanjutnya merupakan jenis yang kerap ditemukan pada perusahaan atau
disebut dengan internal. Layaknya susunan organisasi dalam perusahaan, akuntan internal
juga menduduki suatu jabatan. Baik itu staf hingga kepala bagian akuntansi atau direktur
keuangan. Tugas dari akuntan internal adalah menyusun sistem akuntansi perusahaan,
menyusun laporan untuk pihak luar, menyusun anggaran hingga menangani masalah pajak.

5. Akuntan Syariah
Profesi akuntan syariah terbilang baru dan juga masih jarang ditemukan di Indonesia. Mereka
biasanya diperkerjakan pada perusahaan-perusahaan yang menerapkan hukum syariat Islam
dalam mengelola keuangannya. Mereka bekerja sesuai dengan Standar Akuntansi Syariah dan
juga berpegang pada keputusan MUI.

6. Akuntan Pajak
Pada beberapa perusahaan saat ini, membagi-bagi tugas akuntansi sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Salah satu sub akuntan yang saat ini mulai diterapkan oleh perusahaan adalah
akuntan pajak. Akuntan pajak adalah mereka yang hanya berfokus pada pencatatan dan
pembukuan pajak. Seorang akuntan pajak akan mengatur keuangan yang akan dilaporkan
kepada Direktorat Jenderal Pajak.

Jenis Akuntan Yang Ada di Indonesia Berdasarkan Nama Profesi


Ada beberapa nama profesi dalam bidang akuntansi yang ada di Indonesia. Tentunya profesi
ini didasarkan pada spesifikasi pekerjaan yang dilakukan. Hal ini juga akan menambah
referensi karir yang ada dan meningkatkan jenjang karir bagi para profesional.

1. Perencana Keuangan Atau Financial Planner


Seorang Financial planner harus memiliki kemampuan yang memadai dan menekuni profesi
tersebut. Salah satu jalan menjadi Financial planner yang harus dilakukan yaitu dengan cara
magang pada sebuah perusahaan. Yang mana perusahaan tersebut bergerak di bidang
perencanaan keuangan. Kemudian bisa mengambil sertifikasi sebagai perencana keuangan
yang akan diberikan oleh lembaga terkait.

2. Credit Analyst
Perusahaan yang bergerak dibidang keuangan seperti bank, lembaga pembiayaan atau
leasing, merupakan tempat dimana seorang credit analyst dibutuhkan. Tugas utama yang
dilakukan yaitu melakukan analisis kemampuan calon pencari kredit. Dalam hal ini untuk
melakukan pembayaran kembali pinjaman, yaitu biaya pokok pinjaman beserta bunga yang
ada.
3. Financial Analyst
Financial analyst dalam melaksanakan pekerjaannya membutuhkan laporan keuangan. Yang
kemudian laporan tersebut dianalisis secara kondisi dan dinilai berdasarkan kemampuan dari
perusahaan di masa yang akan datang. Inti dari analisa finansial ini menang melakukan
identifikasi, memberikan prediksi dalam bisnis. Kemudian seorang analisa finansial akan
memberikan jalan keluar untuk meminimalisir risiko pada bisnis.

4. Business Analyst
Profesi Business analyst ini memberikan pemahaman dalam melakukan analisa bagi
kebutuhan bisnis yang dilakukan, baik perorangan atau perusahaan. Dan memberikan solusi
praktis dengan skill kemampuan mendengarkan yang dimiliki seorang analis bisnis.

Business analyst yang sudah bersertifikasi akan memproduksi dan mengenali kelainan pada
perusahaan. Dan memastikan sebuah perusahaan berjalan dengan baik secara keseluruhan
sesuai dengan visi bisnisnya.

5. Akuntan Profesional
Seorang akuntan profesional bekerja di bidang industri tertentu seperti industri baja,
tambang, kesehatan dan distribusi. Bagi perusahaan besar, seorang akuntan profesional
merupakan seseorang yang sudah memiliki pengalaman. Dan berhubungan dengan
penyusunan laporan keuangan yang ada pada perusahaan tempat akuntan profesional
bekerja.

6. Auditor Profesional
Ada dua macam profesi auditor yaitu internal auditor dan eksternal auditor. Pada auditor
internal maka seorang auditor bekerja pada perusahaan secara spesifik. Sementara auditor
eksternal bekerja pada sebuah perusahaan yang memang menyediakan jasa audit secara
independen.

Dalam melakukan pekerjaan sebagai auditor harus memperhatikan tentang laporan


keuangan sebuah perusahaan. Apakah laporan perusahaan sudah sesuai dengan standar
akuntansi keuangan atau belum.

7. Konsultan software akuntansi


Tugas dari konsultan software akuntansi yaitu fokus dengan proses bisnis dan
implementasinya. Dengan cara melakukan pengumpulan user requirement, mendesain
jalannya proses bisnis, melakukan analisis perusahaan serta menerapkan pada software
akuntansi seperti Accurate Online.
BAB III
KESIMPULAN

Auditor harus merencanakan audit dengan memikirkan akhir audit tersebut.


Tujuan audit secara menyeluruh adalah memberikan pendapat atas laporan
keuangan yang dicapai melalui pengumpulan dan mengevaluasi bukti audit. Bab ini
me-review keputusan-keputusan penting yang harus dibuat oleh auditor berkenaan
dengan sifat, saat, serta luasnya prosedur audit maupun penetapan staf audit. Selain
itu, auditor harus dapat menetapkan tujuan audit spesifik dari asersi laporan keuangan
manajemen, karena setiap tujuan audit biasanya memerlukan bukti dan prosedur audit
yang berbeda pula.
Melihat perkembangan perekonomian dunia. Saat ini, ada banyak perusahaan
yang menggunakan bentuk elektronik dalam hal pengolahan setiap data perusahaan.
Maka diharapkan setiap auditor mampu untuk me-review pengaruh pemrosesan data
elektronik pada pertimbangan profesional dalam kaitannya dengan perencanaan dan
pengumpulan bukti audit.
Setiap prosedur yang dilaksanakan, bukti yang diperoleh serta evaluasi auditor
atas bukti tersebut harus didokumentasikan dalam program audit dan kertas kerja
yang nantinya akan memberikan dukungan atas laporan auditor serta sebagai bukti
kepatuhan auditor terhadap GAAS.
DAFTAR PUSAKA

https://pengertian.apa-itu.net/apa-yang-dimaksud-dengan-auditing.htm

https://jtanzilco.com/blog/detail/682/slug/pentingnya-audit-bagi-
perusahaan

https://ritongadawani.wordpress.com/mengapa-audit-diperlukan/

https://dosenakuntansi.com/perbedaan-akuntansi-dan-auditing

https://accurate.id/akuntansi/berbagai-jenis-profesi-akuntan-di-indonesia/

https://www.jurnal.id/id/blog/profesi-dan-manfaat-akuntan-untuk-
perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai