SISTEM PENCERNAAN
(Minggu ke 4 - 5)
A. Sebelum pembelajaran
Mahasiswa diharuskan membawa
minimal 1 buah buku referensi
setiap kegiatan belajar.
B. Selama pembelajaran
1. Mahasiswa diharuskan
mengerjakan modul sesuai dengan
urutan kegiatan belajar.
2. Mempelajari, mencatat, dan
bertanya mengenai materi.
18 | P a g e
Sistem Pencernaan
Tugas 1
Rangkuman Buku Ajar Gasroenterologi Edisi I
Batu Empedu
By: Disi nurul amalia
20200910170011
2. Oral Kolesistografi
Menggunakan kontras dalam bentuk kapsul
yang ditelan pasien. Dapat memperlihatkan
gambar kantung empedu dengan sensitivitas
pemeriksaan 90% dan mengindikasikan
duktus sistikus tidak tersumbat. Sudah
digantikan oleh imaging lain (ERCP, USG, CT,
MRI)
4. Endhoscopy Retrogade Cholangio Pancreatography (ERCP)
Mempergunakan duodenoskop, kontras media dan fluoroskopi, dapat memvisuallisasikan gambaran duktus
koledokus, mendeteksi batu yang tampak sebagai bayangan radiolusen. Sensitivitas dan Spesifisitas
mencapai 95%. Dalam pemeriksaan ini dapat langsung dilakukan drainage dan pembersihan batu dari duktus
koledokus. Kerugiannya, pemeriksaan ini adalah prosedur invasif dengan komplikasi 2-7% terjadi
pankreatitits, perdarahan, atau kolangitis dan keberhasilan bergantung pada operator juga alat.
Manifestasi Klinis
3. Koledokolitiasis
Batu bermigrasi ke duktus koledokus bersifat intermiten dan
terutama setelah makan. Hasil LAB menunjukan ↑ amilase & lipase hingga ribuan.
Gambaran USG
terdapat batu
dalam kantung
empedu.
By: Disi nurul amalia
20200910170011
Human Beings
Sumber: IdaaLearning Youtube Account https://www.youtube.com/watch?v=zr4onA2k_LY
3. Lidah
Otot lentur pengecap rasa makanan,
5. Lambung
epiglotis lalu mengarahkan makanan ke
Berbentuk seperti tas & merupakan
esofagus tempat dimana makanan dicerna
Mekanik → Otot Lambung
4. Esofagus Kimiawi → Asam Lambung
Merupakan jalan makanan turun - Pepsin: Memecah Protein
menuju lambung dengan gerakan menjadi Asam Amino
peristaltik - HCl: membunuh kuman
dimakanan
6. Liver
Memproduksi cairan empedu,
8. Usus Kecil
memfilter darah, mengatur
Memiliki panjang 7,5 meter
glikogen
& tempat pencampuran
cairan dari Hati dan
7. Pankreas Pankreas, Vili & Mikrovili
Pemecah karbohidrat, (Finger Like Projections)
protein & lemak. menyerap nutrisi secara
maksimal lalu mendistribusi-
kan ke aliran darah yang
9. Usus Besar
mengalir keseluruh tubuh
Menyerap kembali cairan & garam.
Tempat dimana feses terbentuk &
menyalurkannya hingga rektum (panjang 10. Rektum
usus besar 1,5 meter) Tempat pengeluaran feses
Sistem Pencernaan
Tugas 3
Video Lipid Metabolism Overview
By Alila Medical Media Youtube Account
Sumber: Alia Medical Media Youtube Account https://www.youtube.com/watch?v=ppqpUVaasNc
- Lemak & trigliserida dari makanan yg dicerna, - Pembentukan Tg & Chol yg disintesis di hati diangkut
disimpan dijaringan adiposa & sintesis karbohidrat secara endogen dalam bentuk VLDL (Very Low Density
di hati. Lipoprotein) → Proses Lipolisis bersama IDL
- Lemak dicerna diusus kecil dibantu garam empedu (Intermediate Density Lipooprotein) → LDL dan HDL
juga lipase pankreas. Garam empedu mengemulsi - Lemak di jaringan adiposa dimobilisasi → produksi energi
lemak, bertindak sebagai deterjen & memecah dibantu hormon sensitif lipase, merespons hormon epinefrin.
- Gliserol → Glikolisis → Piruvat, sedangkan Asam Lemak
gumpalan besar lemak → sel kecil agar mudah
→ oksidasi 𝛽 → menghasilkan asetil-KoA.
diakses lipase.
- Setiap siklus 𝛽-oksidasi menghilangkan 2 karbon rantai
- Lipase pankreas mengubah trigliserida →
asam lemak & melepaskan 1 asetil-KoA, yang dapat
monogliserida, asam lemak bebas, & gliserin. →
dioksidasi dalam siklus asam sitrat.
menuju → sel epitel usus – enterosit →trigliserida - 𝛽-oksidasi → Lemak → energi/massa unit lebih tinggi
- Trigliserida + Kolesterol → partikel lipoprotein dari karbohidrat.
besar (Kilomikron) → meninggalkan enterosit → - Asetil-KoA berlebih → dialihkan untuk membuat keton.
memasuki kapiler limfatik → ke dalam aliran darah - Bila tubuh kekurangan glukosa, keton adalah sumber energi
→ mengirimkan lemak ke berbagai jaringan. yang penting, terutama untuk otak. Namun, keton bersifat
- Enzim permukaan dinding kapiler darah (lipoprotein asam, & bila diproduksi secara berlebihan mengakibatkan
lipase) menghidrolisis Trigliserida → Asam Lemak & asidosis metabolik, → koma dan kematian.
Gliserol → melewati dinding kapiler kedalam - Ketoasidosis → komplikasi diabetes & Diet ekstrim
jaringan → dioksidasi menjadi energi / diesterisasi ↓Karbo ↑Lemak → Sel mengoksidasi lemak untuk bahan
bakar (tubuh tidak dapat memanfaatkan glukosa.)
ulang untuk penyimpanan. (Lipolysis Process)
- Diet ↑karbohidrat → asetil-KoA berlebihan → asam
lemak.
Riwayat Nutrisi
Riwayat Genetik
Kaji riwayat keluarga mengenai gangguan Gastrointestinal. Misal: Poliposis
Adenomatosa Familial (FAP), kelainan dominan autosom yang diturunkan yang
2.
menyebabkan pasien terkena kanker usus besar (McCance et al., 2014).
• Usus Buntu
• Usus Descending
• Ureter Kanan
• Ureter Kiri
• Ovarium & Tuba
Falopi Kanan • Ovarium & Tuba
• Korda Spermatika Falopi Kiri
Kanan • Korda Spermatika
Kanan
a. Inspeksi
Kesimetrisan abdomen, adanya perubahan warna (lebam kebiruan atau kulit kekuningan), Distensi
abdomen, Sisi menonjol, Kulit kencang dan berkilau, Lipatan kulit, lemak subkutan, Lokasi, ukuran,
dan deskripsi cedera tekanan
b. Auskultasi
Diagfragma stetoskop diletakan di 4 kuadran, Bising usus normal → nyaring, tidak
teratur setiap 5-15 detik, rentang frekuensi normal 5-30/ menit (Jarvis, 2016)
Peningkatan motilitas usus “borborygmus” terjadi pada penderita
diare/gastroenteritis/obstruksi usus lengkap. Suara vaskular atau bising "swooshing"
di atas aorta abdominalis, arteri ginjal, & arteri iliaka. Suara bising aorta menunjukkan
adanya aneurisma.
c. Perkusi
Menentukan ukuran padatan organ; mendeteksi keberadaan massa, fluida, dan udara;
ukuran hati & limpa. Nada perkusi abdomen:
1. timpani (nada tinggi, keras, suara musik dari usus yang berisi udara)
2. tumpul (nada sedang, lembut, suara gedebuk diatas organ padat; hati).
d. Palpasi
Palpasi ringan untuk mendeteksi massa yang besar dan area nyeri tekan. Palpasi
dalam untuk menentukan lebih lanjut ukuran dan bentuk organ perut dan massa.
Pemeriksaan Diagnostik
By: disi Nurul amalia
20200910170011
Labolatorium
1. a. Darah
Pemeriksaan darah lengkap bisa mendiagnosis anemia &
infeksi. Sedangkan pada serum darah, akan menunjukan nilai
elektrolit, fungsi hati, amilase lipase, bilirubin (total, direct,
indirect), amonia dan lainnya.
b. Urin
Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi amilase (pankreatitis
akut akan mengalami ↑amilase di urine) dan urobilinogen
(evaluasi obstruksi hati dan bilier) pada urin,
c. Feses
Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi pada
pasien diare, lemak di feses pada pasien suspek malabsorpsi,
parasit feses, & tes imunokimia tinja (FIT) untuk mendeteksi
kolorektal kanker dini.
2.
Radiografi
Dilakukan untuk mendeteksi struktur dan gangguan fungsional sistem GI.
a. X-Ray
Hasil rontgen bisa menunjukan kelainan seperti massa, tumor, dan striktur
atau penyempitan untuk fungsi normal. Persiapan yang dilakukan ganua
menggunakan “Hospital Gown” & melepas benda metal di tubuh pasien.
1. Esophagogastroduodenoscopy
5.
empedu, saluran empedu, dan pankreas untuk
mengidentifikasi penyebab dan lokasinya obstruksi.
Lebih pada tujuan terapeutik daripada diagnosis
Endoskopi
6. Usus Kecil
(Enteroscopy)
Memvisualisasikan seluruh
usus halus, termasuk usus
halus ileum distal.
Pemeriksaan ini unruk
mengevaluasi & menemukan
sumber perdarahan GI.
Kolonoskopi Kolonoskopi Virtual
7. Pemeriksaan pada seluruh usus Gambaran multi-dimensi dari seluruh 8.
besar, “gold standar test” usus besar (CT kolonografi), dapat
untuk mendeteksi kanker usus langsung dilakukan prosedur minor-
besar surgical
Sigmoidoscopy
9. Endoskopi rektum & kolon sigmoid
menggunakan scope fleksibel. Tujuan dari tes
ini: deteksi kanker kolon, mendiagnosis atau
pantau penyakit radang usus.