Anda di halaman 1dari 14

TUGAS I.

SISTEM PERKEMIHAN
Minggu 1
I. Pendahuluan
Fungsi utama ginjal adalah untuk memelihara lingkungan internal tubuh agar stabil, sehingga
metabolism sel dan jaringan berjalan secara optimal. Ginjal melakukan tugas pendukung
kehidupan dengan menyeimbangkan zat terlarut, mentranspor air, mengeksktresikan produk
sisa metabolic, menjaga bahan gizi dan asam basa.

II. Learning Outcome


Setelah menyelesaikan logbook ini, Mahasiswa mampu:
a) Memahami anatomi, fisiologi terkait system perkemihan
b) Memahami mekaisme pengaturan asam basa dan cairan elektrolit pada sistem perkemihan

c) Mengenali hasil penelitian pada sistem perkemihan


d) Melakukan analisa kasus pasien gangguan sistem perkemihan.

III. Deskripsi Tugas Logbook


Logbook ini membahas tentang konsep dasar dan manajemen penatalaksanaan asuhan
keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem perkemihan. Modul ini terdiri dari empat
kegiatan belajar untuk memenuhi learning outcome. Metode pembelajaran terdiri dari
Case study, SGD, Project Based learning (PjBL), Discovery learning (DL) dan practicum.

IV. Petunjuk Penggunaan Modul


A. Selama pembelajaran
1. Mahasiswa diharuskan mengerjakan modul sesuai dengan urutan kegiatan belajar.
2. Mempelajari, mencatat, dan bertanya mengenai materi.
3. Mencari referensi tambahan yang dibutuhkan
B. Setelah pembelajaran
1. Mengumpulkan format evaluasi pada setiap akhir kegiatan belajar
2. Menerima keputusan dosen/fasilitator untuk meneruskan belajar pada materi
selanjutnya atau tetap pada materi yang sama.
3. Mengumpulkan seluruh log-book pada akhir pembelajaran sistem
Sistem Perkemihan
Tugas 1
Fisiologi Ginjal menurut buku
Fisiologi Manusia Sherwood
by: Disi nurul amalia
20200910170011

Fungsi Ginjal
1. Mempertahankan Keseimbangan H2O dalam
tubuh
2. Mempertahankan osmolaritas cairan tubuh,
melalui regulasi H2O
3. Mengatur jumlah dan konsentrasi sebagian
ion cairan ekstraselular (CES)
4. Mempertahankan volume plasma yang tepat
sebagai peran regulatorik yaitu pengatur
keseimbangan garam
5. Mengekskresikan produk akhir metabolisme
tubuh: urea, asam urat dan kreatinin
6. Membantu mempertahankan keseimbangan
asam-basa tubuh
7. Mengeluarkan senyawa asing seperti: obat,
zat aditif, pestisida.
8. Menghasilkan eritritroprotein (hormon
perangsang sel darah merah)
9. Menghasilkan Renin (enzim yang memicu
rantai konservasi garam di ginjal)
10. Mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif

Nefron
Merupakan unit terkecil yang melakukan pembentukan urin
di ginjal. Terdiri dari:
Komponen Vaskular:
1. Arteriol Aferen -> membawa darah ke
Glomerulus
2. Glomerulus-> menyaring plasma bebas
protein
3. Arteriol Eferen -> membawa darah dari
Glomerulus
4. Kapiler Peritubulus
Mendarahi jaringan Ginjal
Komponen Tubular: tabung yang berongga
1. Kapsula Bowman -> pengumpul filtrat
2. Tubulus Proksimal-> reabsorpsi & sekresi
3. Ansa Henle -> menghasilkan urin dgn
konsentrasi beragam
4. Aparatus Jukstaglomerulus
5. Tubulus distal & Tubulus Koligentes ->
reabsorpsi Na+ dan H20 serta sekresi K+
dan H+.
By: Disi Nurul Amalia
20200910170011

- Bertugas sebagai “penyaring” air, garam,


glukosa, asam amino, urea, dan limbah
lainnya agar dapat melewati kapsul
Bowman.
- Dibutuhkan gaya yang mendorong plasma hingga menembus lubang di membran glomerulus.
- Hasil filtrasi glomerulus akan didapatkan urin primer.

Saat filtrate mengalir melalui tubulus: Air,


glukosa, asam amino, natrium dan nutrisi
lainnya diserap kembali ke plasma kapiler
peritubulus. Dari 125ml plasma yang difiltrasi
permenit, biasanya 124ml/mnt diereabsorpsi
Hasil dari proses ini adalah urin sekunder

Ion hidrogen (H+), Ion


Kalium (K+), anion dan
kation organik yang
merupakan senyawa asing
akan disekresikan. Hasil
proses ini kemudian mengalir
ke ureter dan tersimpan di
kandung kemih.
By: Disi Nurul Amalia
20200910170011

Dari 180 L plasma yang difiltrasi perhari,


hanya 1,5 L yang disekresikan sebagai
urin. Setelah proses filtrasi-reabsopsi-
sekresi, urin yang tersimpan di kandung
kemih mengalir ke uretra dan akan
keluar saat miksi.
Sistem Perkemihan
Tugas 2
Mekanisme Pengaturan
Asam-Basa di Ginjal
Air (H2O) adalah komponen tubuh terbanyak yang membentuk rata-rata 40-80%
berat tubuh, persentasinya dipengaruhi: variabilitas jaringan lemak, Jenis kelamin,
dan Usia.
Keseimbangan cairan merupakan bagian dari kontrol tubuh untuk mempertahankan
homeostasis. Homeostasis cairan dipertahankan tubuh dengan mengatur cairan
ekstraselular (CES), yang akan mem-pengaruhi cairan intraselular (CIS),
Faktor yang mempengaruhi:
Variabel Pentingnya Hasil Akhir bila Variabel Mekanisme untuk Mengatur
Mengatur Variabel Tidak Normal Variabel
Volume CES = TD Arteri - Pemeliharaan keseimbangan
↑ Volume CES = ↑ TD Arteri Na+ akan menahan H2O
Mengontrol jangka ↓ Volume CES = ↓ TD Arteri sehingga jumlah Na+
Volume CES panjang Tekanan menentukan volume CES.
Darah Arteri *TD = Tekanan Darah - Dicapai bila eksresi Na+
diurin dibawah kontrol
aldosteron
↓ Osmolaritas CES
Mencegah mengakibatkan H2O masuk - Pemeliharaan keseimbangan
perindahan kedalam sel → sel H2O bebas
Osmolaritas
CES Osmotik H2O membengkak - Dicapai bila ekskresi H2O
antara CES dan CIS ↑ Osmolaritas CES diurin dibawah kontron
yg membahayakan mengakibatkan H2O keluar vasopresin
dari sel → sel menciut

Hormon yang Berperan:


Aldosteron Vasopresin
1. hormon mineralokortikoid yang dihasilkan 1. hormon neurohipofisis yang mengatur
oleh korteks adrenal, osmotik cairan tubuh dan memiliki tiga
2. berperan dalam mengatur jumlah jenis reseptor V1A, V1B dan V2 .
elektrolit dalam tubuh 2. Vasopresin bekerja pada duktus
3. bekerja dengan meningkatkan reabsorpsi koligentes ginjal
natrium dan membuang kalium di ginjal
By: Disi Nurul Amalia
William 2017. Fisiologi Keseimbangan Cairan dan Hormon yang Berperan.
Jakarta: Universitas Kristen Krida Wacana
20200910170011
Ketidakseimbangan
By: Disi Nurul Amalia
20200910170011

Cairan dan Elektrolit


↓ ↑
Natremia
≤135 - Penurunan Kesadaran ≥ 145 - Letargi
mEq/L - Hipotensi mEq/L - Rasa Haus berlebih
- Takikardi - Hipertensi
- Kejang
Chloremia
≤98 - Hipertensi ≥ 106 - Takipnea
mEq/L - Kram Otot mEq/L - Kelemahan Otot
- Takipnea - Terasa Lelah Berlebih
Kalemia
≤3.5 - Kelemahan Kedua Otot ≥ 50 - Kelemahan Otot
mEq/L - Distensi Abdomen mEq/L Quadriceps
- Penurunan Suara Abdomen - Kram Abdomen, Diare
- Disritmia - Disritmia
- Inverted T Wave - Peaked T Wave
Kalsemia
≤8.4 - Kebas ≥ 10.5 - Anoreksia
mEq/L - Refleks Hiperaktif mEq/L - Refleks Hipoaktif
- Kejang - Penurunan Kesadaran
Fosfatemia
≤2.7 - Bingung ≥ 4.5 - Takikardi
mEq/L - Kejang mEq/L - Anoreksia
- Kehilangan ingatan - Muntah berlebih
- Hipertensi - Refleks Hiperaktif
Magnesmia
≤1.5 - Disfagia ≥ 2.5 - Hipotensi
mEq/L - Hipertensi mEq/L - Refleks hipoaktif
- Takikardi - Altered Mental Status
By: Disi Nurul Amalia
20200910170011

Asam Basa yang seimbang dalam tubuh mempengaruhi fungsi


organ vital. Keseimbangan asam-basa diatur oleh 2 sistem organ
yaitu Paru dan Ginjal. Keseimbangan Asam Basa dicapai bila:.
Produksi Ion Hidrogen [H+] = Pengeluaran Ion Hidrogen [H+] oleh Sel.
Ginjal mengatur keseimbangan asam basa dengan menyesuaikan 3 faktor :
1. Ekskresi H+
Tubulus proksimal, distal dan koligentes mensekresi H+, maka umumnya urin biasanya
bersifat asam dengan pH rerata 6,0
2. Ekskresi HCO3-
Ginjal mengatur HCO3- plasma melalui dua mekanisme yang berkaitan:
a. Reabsorpsi HCO3- yang terfiltrasi kembali melalui plasma
b. Penambahan HCO3- baru ke plasma
3. Sekresi amonia (NH2)
Hal ini terjadi bila terdapat asidosis, sel-sel tubulus mensekresi amonia (NH2) ke dalam
cairan tubulus bila dapar fosfat urin normal telah jenuh
By: Disi Nurul Amalia
20200910170011

Nilai pH darah arteri umumnya adalah 7,45


untuk pH darah vena adalah 7,35 dan pH darah
rata-rata 7,4. Gangguan keseimbangan asam
basa yang terjadi di ginjal adalah:

Keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai


rendahnya kadar bikarbonat dalam darah (pH darah
turun <7,35), kurangnya cadangan dapar dan
kurangnya ekskresi asam.

Sakit Kepala
Penurunan TD Penurunan Kesadaran
Darah dalam keadaan basa karena
Hiperkalemia Pernafasan
tingginya kadar bikarbonat (pH darah
Otot berkedut Kusmaul
>7,45). Penyebab utamanya yaitu:
penggunaan diuretik, kehilangan asam Akral Hangat
karena muntah berlebihan atau Mual,
pengosongan lambung, Muntah,
dan kelenjar Diare

adrenal yang
terlalu aktif. Letargi Kebingungan, ↓LOC,
Pusing
Disritmia/ Mual Muntah
Takikardi Diare
Hiperventilasi
Tremor, Kram Otot

Hipokalemia

Viswanatha , P. A., dan Putra, dr. K. A. H. 2017. Keseimbangan Asam Basa. Bali: Univerditas Udayana
Sistem Perkemihan
Tugas 3
Hasil Video “Renal Physiology
Urine Formation Glomerular
Filtration”
Glomerular Filtration
By: Disi Nurul Amalia
Rata-rata, manusia memiliki 5-6 Liter darah dalam sistem 20200910170011

vaskular. Ginjal dapat menyaring hingga 180L darah perhari


yang berarti 3x lipat dari volume darah di tubuh. Setiap
harinya, 47 galon air dan zat terlarut dibersihkan dan
sebagian besar kembali ke aliran darah.
Sebanyak 660mL/menit plasma disaring di ginjal namun
hanya 125mL yang bisa tersaring (18-20%). Setiap harinya,
5L urin diproduksi oleh ginjal.
Filtrasi di Glomerulus
Membran filtrasi dibagi menjadi 3 struktur yang menyaring
air, dan zat terlarut dalam darah. Pertaman, jaringan
squamosa di kapiler, yg kedua lapisan tengah yaitu 2 lapisan
lamina basar seperi “jeli” dan bagian dalam kapsula yg disebut
podosit
Rearbsorpsi Tubular
Rearbsorpsi berarti menyerap kembali apa yang masih
dibutuhkan oleh tubuh
Sekresi Tubular
Konsep sekresi merupakan hal tersulit untuk dipahami
dalam fisiologi.

Dalam Ginjal, kita memiliki portal tekanan tinggi yang memiliki


2 kapiler yaitu kapiler glomerular dan peritubular. Darah
mengalir melalui arteriol Aferen (diameter lebih besar dari
aferen) dan keluar melalui arteriol eferen (pembuluh
resisten).

Di video ini, mengajarkan bagaimana tubuh mengontrol Laju


Filtrasi Glomerular (LFG).
Jika tekanan aliran darah yang masuk ke arteriol aferen
rendah, maka yang tersaring di membran filtrasi akan meng-
hasilkan filtrat yang sedikit. Video by: Lisa Johnson-DiMarco
Sedangkan jika, tekanan aliran darah dari arteriol aferen Title: Renal Physiology Urine Formation
tinggi maka filtrat yang dihasilkan akan lebih banyak. Glomerular Filtration @youtube
Sistem Perkemihan
Tugas 4
Kasus Sistem Perkemihan
By: Disi Nurul Amalia
20200910170011
Seorang laki-laki 51 tahun dirawat dengan keluhan bengkak pada kedua kakinya. Hasil
pengkajian didapat-kan mual, kulit kering, gatal dan badan lemas. Produksi urin 300cc/24
jam. Pasien memiliki riwayat Hipertensi tidak terkontrol. Pemeriksaan fisik TD 143/98 mmHg,
nadi 91 kali/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37.2 C ̊ . Hasil pemeriksaan lab ditemukan:
serum kreatinin 7.12 mg/dL, BUN 68 g/dL, Hb 9 mg/dL. Jelaskan bagaimana manifestasi klinis
tersebut muncul!
Hipertensi Tidak Terkontrol → TD 143/98 mmHg

Kerusakan vaskular pembuluh darah

Gangguan sirkulasi darah pada ginjal

Vasokontriksi pembuluh darah ginjal

Laju Filtrasi Glomerulus menurun
(↓Produksi Urin [300cc/24jam], ↑ nilai: Kreatinin [7.12 mg/dL] & BUN [68 g/dL])
↓ ↓ ↓

Sekresi protein terganggu Retensi Na+ Sekresi eritropoitis


↓ ↓ menurun
Sindrom Uremia Total CES Naik ↓
↓ ↓ Produksi Hb Turun
↓ Tekanan Kapiler & Volume Anemia (Hb 9mg/dL)
Sekresi protein Interestial Naik ↓
↓ Oksihemoglobin turun
terganggu Ggn Asam Basa Kelebihan Volume Cairan ↓
↓ ↓
Sindrom Uremia (Edema) Suplai O2 turun
Produksi Asam ↓ ↓

Lambung Naik Preload Naik Kelemahan
Hiperfosfatemia ↓ ↓ ↓

Produksi asam naik Beban Jantung Naik Intoleransi Aktivitas
Pruritus ↓
↓ ↓ (Badan Lemas)
Asam Lambung Hiperventrofi Ventrikel Kiri
Kerusakan
Naik ↓
Integritas Kulit ↓ Bendungan atrium kiri naik
(Kulit Kering & Iritasi Lambung ↓
Gatal) ↓ Tekanan Vena Pulmonalis
Ketidakseimbang- ↓
an Nutrisi kurang Edema Paru

dari kebutuhan Pola Napas Inefektif (RR 24x/m)
tubuh (Mual)

Referensi:
Amin, Hardi. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa. Medis & Nanda Nic, Nic, Noc. Jogjakarta: Medi Action.

Anda mungkin juga menyukai