Anda di halaman 1dari 3

Hasil Percobaan

Tabel 1. Hasil percobaan


Anestesi Waktu Eksitasi Anestesi Kematian jumlah
Umum Permulaan

13.48-
Kloroform 13.48 13.50-13.54 13.55-13.57 8
13.50
13.52-
Ether 13.48 14.00-14.23 - 28
13.57
13.52-
Alkohol 13.48 - - 31
14.23

Obat anastesi umum adalah atau agent yang dapat menyebabkan terjadinya efek
anesthesia umum yang ditandai dengan penurunan kesadaran secara bertahap karena adanya
depresi susunan saraf pusat. Menurut rute pemberiannya, anastesi umum dibedakan menjadi
anstesi inhalasi dan anastesi intravena. Keduanya berbeda dalam hal farmakodinamik
maupun farmakokinetik.
Tahap-tahap penurunan kesadaran dapat ditentukan dengan pengamatan yang cermat
terhadap tanda-tanda yang terjadi, terutama yang berhubungan dengan koordinasi pusat saraf
sirkulasi, respirasi, musculoskeletal dan fungsi-fungsi otonom yang lain pada aktu-waktu
tertentu. Beberapa anastesik umum berbeda potensinya berdasar sifat farmakokinetik dan
farmakodinamik yang berbeda-beda pula, selain itu sifat farmasetika obat juga
mempengaruhi potensi anastesinya. Potensi anastetik yang kuat dapat disertai dengan potensi
susunan saraf pusat yang kuat, sehingga perlu dilakukan pemantauan yang ketat, untuk
menghindari turunnya derajat kesadaran sampai derajat kematian.
Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an-"tidak, tanpa" dan
aesthētos-"persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan
menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Sr. Oliver
Wendel Holmes pada tahun 1846. Anastesi Umum adalah tindakan meniadakan nyeri secara
sentral disertai hilangnya kesadaran dan bersifat irreversible. Anestesi umum yang sempurna
menghasilkan ketidaksadaran, analgesia, relaksasi otot tanpa menimbulkan risiko yang tidak
diinginkan dari pasien.

Gambar struktur rantai kloroform

Dalam percobaan anestesi umum ini dilakukan ketiga agent terhadap tikus putih. Hasil
menunjukkan bahwa kloroform sangat cepat dalam pergantian stadium mulai dari stadium 1
(analgesia) sampai dengan stadium kematian. Sedangkan pada stadium eksitasi kloroform
membutuhkan waktu yang lama, namun langsung berpindah ke stadium kematian.

Gambar struktur rantai ether gambar struktur rantai alkohol

Sedangkan pada alcohol dan ether membutuhkan waktu yang sangat lama pada setiap perubahan
stadium. Hal ini sesuai dengan teori pada anestesi inhalasi yang mudah menguap. Bahan yang
digunakan diberikan secara Closed Method. Memudahkan untuk induksi dan perubahan stadium.
Namun dalam percobaan kali ini kloroform yang paling cepat. Namun adapun factor factor yang
dapat menyebabkan hasil tidak akurat. Diantaranya adalah :

1. Kelalaian dari praktikan (human error)


2. Alat atau bahan yang tidak sesuai dengan standart / aturan.

Anda mungkin juga menyukai