Anda di halaman 1dari 3

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

SINDROM STEVENS-JOHNSON

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Anita Joeliantina, S.Kep.Ns.M.Kes
Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

1. Adelia Suci Almaarj (P27820119052)


2. Diyah Ajeng Kusuma W. (P27820119065)
3. Hanna Salsabila Inka P. (P27820119072)
4. Muhammad Amrizal S. (P27820119078)
5. Muhammad Khalish Aljibran (P27820119080)
6. Nur Maulidiah Rahmawati (P27820229082)
7. Rendy Andhika Putra (P27820119088)
8. Riris Vernanda Putri (P27820119090)
9. Siti Nur’aini (P27820119093)
10. Wieke Sharah Febrianti (P27820119096)
TINGKAT III REGULER B
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN SOETOMO
TAHUN AJARAN 2021/2022
PENGKAJIAN DAN DIAGNOSA SINDROM STEVEN-JOHNSON
A. Pengkajian
1. Identitas
Insiden SSJ diperkirakan sekitar 1,2 sampai 6 kasus per juta populasi per tahun
dan 0,4 sampai 1,2 kasus per juta penduduk per tahun, dimana kondisi ini dapat
terjadi pada semua umur dengan risiko yang meningkat sesuai umur terutama
setelah dekade keempat. Berdasarkan jenis kelamin, SJS lebih sering mengenai
wanita dengan perbandingan. Pada anak-anak, SSJ merupakan suatu kondisi
yang sangat jarang dengan insiden berkisar 1-2 kasus/juta populasi per tahun.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Kaji apa alasan klien membutuhkan pelayanan kesehatan
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Kaji bagaimana kondisi klien saat dilakukan pengkajian. Klien dengan
Steven Johnson biasanya mengeluhkan dema, malaise, kulit merah dan gatal,
nyeri kepala, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Kaji riwayat alergi makanan klien, riwayat konsumsi obat-obatan dahulu,
riwayat penyakit yang sebelumnya dialami klien.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji apakah di dalam keluarga klien, ada yang mengalami penyakit yang
sama.
e. Riwayat Psikososial
Kaji bagaimana hubungan klien dengan keluarganya dan interaksi sosial.
3. Pola Fungsi Gordon
a. Pola Nutrisi : biasanya klien mengalami penurunan nafsu makan, sariawan
pada mulut, dan kesulitan menelan.
b. Pola Aktivitas – Latihan : biasanya klien tampak gelisah dan merasa lemas,
sehingga sulit untuk beraktivitas.
c. Pola Istirahat – Tidur : klien akan mengalami kesulitan untuk tidur dan
istirahat karena nyeri yang dirasakan, rasa panas dan gatal – gatal pada kulit.
d. Pola Kognitif – Persepsi : klien akan mengalami kekaburan pada
penglihatannya, serta rasa nyeri dan panas di kulitnya.
4. Pemeriksaan Fisik
Klien mengalami eritema, vesikel, bula dan terjadi purpura. Pada pemeriksaan
mata, didapatkan kelainan mata konjungtivis parulen, perdarahan, ulkus kornea.
5. Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang
a. Laboratorium : leukositosis atau esosinefilia
b. Histopatologi : infiltrat sel mononuklear, oedema dan ekstravasasi sel darah
merah, degenerasi lapisan basalis, nekrosis sel epidermal, spongiosis dan
edema intrasel di epidermis.
c. Imunologi : deposis IgM dan C3 serta terdapat komplek imun yang
mengandung IgG, IgM, IgA
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (neoplasma).
2. Gangguan integritas kulit b.d bahan kimia iritatif.
3. Gangguan intoleransi aktivitas b.d kelemahan.

Anda mungkin juga menyukai