Diah Maulidia-Fdk Agama Mastifah
Diah Maulidia-Fdk Agama Mastifah
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Disusun Oleh:
Diah Maulidia
NIM. 109051000099
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Diah Maulidia
NIM: 109051000099
22198103t002
.Iakafta, 20 September 20 1 3
Sidang Munaqasyah
Sekretaris
l-lrs. Studv.Kizal. LK
Nrr'. 196d0428 199303 NIP. 197108
Anggota,
Drs. Stud./Rizal.LK
NrP. t9K40428 199303 199503 1 001
NIP. I95
LEMBAR PERNYATAAN
ill
ABSTRAK
DIAH MAULIDIA
NIM : 109051000099
Strategi Pembinaan Keagamaan Remaja Islam Musholla Al-Hidayah
(RISMA) Sawangan Kota Depok
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat dan karunia yang berlimpah kepada penulis sehingga dengan
izin-Nya dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan
kepada nabi Muhammad saw, sebagai suri tauladan yang baik bagi umatnya.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang harus
ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan strata 1 (S1) jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam segala sesuatu yang kita perjuangkan tentunya tidak akan lepas dari
segala kesulitan, hambatan dan rintangan, baik dari segi waktu, materi dan
perasaan, namun itu semua tidak menyurutkan semangat penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini. penulis menyadari bahwa terselainya skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa material maupun moril,
berupa saran-saran, bimbingan dan sebagainya. oleh karena itu, sudah semestinya
penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang sudah
berjasa, diantaranya kepada :
1. Keluarga yang selalu mendukung, membantu, memotivasi sertamendo’akan
kepada penulis dengan kasih sayang yang tak terhingga selama perkuliahan
berlangsung
2. Dr. Arief Subhan, MA., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi, serta wakil-wakil dekan Drs. Wahidin Saputra, M.Ag., Drs,
Mahmud Jalal, M.A., dan Drs. Study Rizal LK, M.A.
3. Drs. Jumroni, M.Si., sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
4. Dra. Hj. Umi Musyarofah, M.A., sebagai Sekretaris Jurusan Komuikasi dan
Penyiaran Islam.
5. Bapak Mahmud Jalal, M.A., sebagai dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan selama proses skripsi ini berjalan.
6. Segenap bapak dan ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi,
yang telah mentransformasikan ilmu, sehingga penulis mampu menyelesaikan
studi maupun penulisan skripsi ini.
v
7. Pimpinan dan para petugas perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Para pembina, penasihat, ketua, pengurus serta anggota pengajian Remaja
Musholah Al-Hidayah (RISMA), yang telah mengarahkan dan membantu
penulis menyelesaikan skripsi ini.
9. Kawan-kawan KPI C angkatan 2009, serta teman dan sahabat penulis lainnya,
yang telah membantu penulis dalam segala hal, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
10. Kawan-kawan KKN SADARI 2012, yang telah memberikan dukungan serta
motivasi baik di saat suka dan duka.
11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan maupun bantuan dengan tulus dan ikhlas baik moril
maupun materil.
Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, dengan kerendahan hati dan ucapan terima kasih,
penulis senantiasa menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang
membangun demi kesempurnaan. Semoga skripsi ini akan membawa manfaat
yang sebesar-besarnya, terutama bagi penulis.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................. 6
D. Metodologi Penelitian ............................................................. 7
E. Kajian Pustaka ......................................................................... 11
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 12
BAB II KERANGKA TEORITIS
A. Strategi ..................................................................................... 14
B. Dakwah .................................................................................... 16
1. Pengertian .......................................................................... 16
2. Unsur-unsur Dakwah ......................................................... 19
3. Macam-macam Dakwah .................................................... 22
C. Strategi Dakwah ...................................................................... 22
1. Pengertian .......................................................................... 22
2. Prinsip-prinsip Strategi Dakwah ........................................ 24
3. Bentuk-bentuk Strategi Dakwah ........................................ 26
D. Pengajian ................................................................................. 28
E. Pembinaan Keagamaan Remaja .............................................. 33
F. Remaja Musholah ................................................................... 35
1. Pengertian Remaja ............................................................. 35
2. Pengertian Musholah ......................................................... 37
3. Pengertian Remaja Musholah ............................................ 37
BAB III GAMBARAN UMUM PENGAJIAN REMAJA ISLAM
MUSHOLAH AL-HIDAYAH (RISMA)
A. Sejarah berdiri dan Perkembangan .......................................... 39
B. Visi dan Misi ........................................................................... 41
C. Sarana Prasarana ..................................................................... 42
D. Struktur Organisasi .................................................................. 43
E. Program Kegiatan ................................................................... 46
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Identitas Informan.................................................................... 51
B. Strategi Pembinaaan Keagamaan Pengajian RISMA ............ 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 70
B. Saran-saran .............................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
dengan kemajuan hidup manusia untuk lebih mudah dan lebih efisien. Tetapi
manusia sering tebuai dengan nikmat yang kita dapatkan, hingga kita
yang sering kita jumpai mereka lebih memilih berada di warung internet
(WARNET) dan layar kaca dengan jutaan informasi yang disajikan mulai dari
berita, hiburan, musik, permainan dan lain sebagainya yang cukup banyak
nilai-nilai ajaran islam. Nilai-nilai sosial dan budaya. Seperti banyaknya anak
remaja yang terjerumus pada pergaulan bebas, pemakai dan pengedar narkoba,
tauran antar remaja. Hal ini menunjukan betapa kondisi anak-anak remaja
1
2
mengatasi hal tersebut khususnya dari peranan orang tua dengan dibekali
pengetahuan agama yang cukup. Dengan bekal agama yang cukup kita dapat
alternatif dari lembaga formal yang ada di sekitar kita. pengajian lebih
terjangkau dalam segi waktu, biaya dan lokasi. Untuk mengatasi permasalahan
remaja perlu upaya peningkatan mutu atau kualitas dalam segi kegiatannya.
Disamping itu juga kegiatan keagamaan yang dikemas dengan baik dan
remaja, yaitu melanjutkan cita-cita islam dan bangsa tercinta. Mereka seolah-
olah sedang meniti jembatan yang panjang dan banyak rintangan yang
menghadapi. Ada kalanya mereka tergelincir dari jalan yang lurus dan terbawa
mengantisipasi perubahan zaman yang semakin dinamis. Oleh sebab itu dalam
1
Nana Rukmana, Masjid dan Dakwah,( Jakarta: Almawardi Prima 2002) h.58
3
dan metode yang tepat. Hal ini mengacu pada firman Allah SWT dalam surat
organisasi yang merupakan sebuah kekuatan umat yang disusun dalam satu
kesatuan berupa bentuk persatuan mental dan spiritual serta fisik material di
dan jelas motivasinya serta jelas arah dan tujuannya sehingga dapat
2
M.Bahri Ghazali, Komunikaif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah,
(Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1997), cet ke-1,h.33
3
Tuty Alawiyah,AS, Strategi Dakwah Di kalangan Majelis Ta’lim, (Bandung: Mizan
1997), Cet. Ke-1, H. 64
4
SWT. Selain itu, pengajian ini juga mempunyai peran penting sebagai media
beberapa metode seperti melalui metode ceramah, media audio visual, media
tulis dan beberapa kegiatan positif lainnya, sehingga para remaja yang
dakwah, maka apa yang menjadi tugas dan fungsi dari dakwah harus dituntut
dengan baik
mempunyai fungsi dan peran dalam menyiarkan ajaran islam khususnya bagi
para remaja. Di zaman modern ini merupakan sebuah tantangan baru bagi
RISMA untuk mencari solusi agar program yang dijalankannya dapat disukai
dan digemari para remaja. Dengan memanfaatkan media yang ada dan para
materi dengan menggunakan audio visual, hal ini dilakuakan RISMA karena
atmosfir yang baik kepada para remaja, agar mereka dapat menjadi pribadi
yang baik serta menjunjung nilai-nilai agama Islam. Hal ini yang membuat
1. Pembatasan Masalah
Depok yang dilaksanakan satu kali dalam seminggu pada malam sabtu.
dakwah. Tempat yang akan diteliti yaitu dibatasi pada lingkungan RT 01-
yang meliputi sholat fardu, puasa, membaca al-quran dan zakat. dan
2. Perumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat akademis
b. Manfaat praktis
tokoh masyarakat. Dan dengan data ini diharapkan akan menjadi bahan
D. Metodelogi Penelitian
1. Metode Penelitian
dengan sikap perasaan dimana dirinya adalah tidak tahu tentang apa yang
ada dalam obyek studinya. Berkaitan dengan itu, aspek metode dalam
data deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan
individu tersebut secara utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh
a. Subjek penelitian
informasi, dalam hal ini adalah para Pembina RISMA yang berjumlah
4
Moh. Kasiram, Metodelogi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, (Malang: UIN –Maliki
Press ,2010), Cet ke-2, h. 237.
5
Lexy j. moleong, MA. Metodelogi Penelitian Kualitatif, edisi revisi, (Bandung: PT.
Remaja Rosda karya, 2007), cet. Ke-18, h.3
8
dua orang yaitu ustadz Iwan Edi, S.ThI dan bapak Mustofa, ketua
dan Zainal Abidin, dan empat guru pengajar: ustadzah miyah, Iwan
Edi, S. ThI, Ustadz Amil Misar dan Ustadz Baidowi Tafsir. Dan
b. Objek penelitian
a. Tempat penelitian
Kota Depok.
b. Waktu penelitian
dokumentasi.
a. Observasi
selain panca indera lainnya seprti telinga, mulut dan kulit. Yang
dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun
terhitung mulai dari bulan Mei sampai bulan Agustus 2013 terhadap
b. Wawancara
yakni Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.
terarah.
Tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.
6
Burhan Bugin, Metode Penelitian Kualitatif (Jakarta; Prenada Media Group,2005)
h.134
10
RISMA, pengurus, sepuluh anggota dan para staf pengajar RISMA dan
c. Dokumentasi
dasar penelitian yang dijadikan acuan dasar bagi penelitian ini, agar proses
penelitian berjalan sesuai dengan apa yang ingin diketahui oleh penulis.
apa adanya.8
7
Lexy j. moleong, MA. Metodelogi Penelitian Kualitatif, edisi revisi, cet. Ke-18, h.280
8
Wardi Bachtiar, metodelogi penelitian ilmu dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), h. 21
11
penelitian berlangsung.
E. Tinjauan Pustaka
perbedaan skripsi yang hendak penulis teliti, dengan skripsi yang terdahulu
aktivitasnya.
dalam pembinaan keagamaan dan objek yang di pakai adalah para remaja
yang berada di lingkungan Sawangan Depok, dalam penulisan skripsi ini lebih
ditekankan kepada pembinaan pada remaja Agar para remaja sekitar dapat
lebih giat dan mengertahui nilai keagamaan dalam kegiatan yang RISMA
buat.
12
F. Sistematika Penulisan
Bab I. Pendahuluan
Pada bab dua menjelaskan mengenai strategi dakwah yang meliputi pengertian
Kota Depok
Pada bab tiga membahas tentang gambaran umum subjek penelitian yang
terdiri dari sejarah berdirinya pengajian RISMA, visi dan misi, sarana dan
Sebagai inti pembahasan bab empat meliputi penyajian data-data ulang yang
diperoleh dari hasil penelitian berikut analisisnya. Yaitu data informan, dan
13
Bab V. Penutup
Pada bab lima ini, meliputi kesimpulan dan saran-saran yang dilengkapi daftar
TINJAUAN TEORI
A. Strategi
1. Pengertian Strategi
a. Perspektif Etimologi
perang.1
strategi banyak diadopsi dan diberi arti yang lebih luas sesuai dengan
tidak lagi tebatas pada konsep atau seni seorang jendral di masa
perang. Tetapi saat ini kata strategi sudah berkembang pada tanggung
1
Fitriani Nurhasanah, Strategi Dakwah DKM Al-Qalam Depok, (Manajemen Dakwah
2012) h. 15
2
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka,1997), h.199
14
15
b. Secara terminologi
diantaranya :
kebahagiaan”.5
3
Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan
Dengan Ilustrasi Di Bidang Pendidikan (Yogyakarta :Gajah Mada Universitas Press, 2000),Cet
Ke-1, h.147
4
Onong Uchana Effendi, Teori Dan Praktek Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1992), Cet Ke-6, h 32
5
Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indonesia Dan Pembangunan Dalam Islam,
(Jakarta: Firma Jakarta,1998), h 6
16
bertahap.6
lebih efektif.
1. Pengertian Dakwah
bentuk dari kata masdar da’a, yad’u, da’watan yang berarti seruan,
6
Din Syamsudin, Etika Agama Dalam Membangun Masyarakat Madani,(Jakarta: Lagos,
2000),Cet Ke-1, h.127
7
M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Dakwah, (Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta 1997), cet 1,h 21
17
merupakan salah satu kewajiban bagi orang islam, dakwah tidak dapat
kelompok.9
saja.10
adalah “ajakan atau seruan kepada yang baik dan yang lebih baik.
menerus menuju kepada yang baik dan yang lebih baik dalam
manusia.12
8
Armawati Arbi, Dakwah Dan Komunikasi, Cet 1,(UIN Jakarta Press), h 33
9
A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub Rekontruksi Pemikiran Dakwah
Harakah, (Jakarta: Penerbit Madani, 2006), h 20
10
Tuty alawiyah, Strategi Dakwah di Kalangan Majelis Ta’lim, h 25
11
Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah (PT. Remaja Rosdakarya), cet 1, h 17
12
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: Amzah 2009), cet 1, h 5
18
ajakan baik dalam bentuk tulisan, lisan, tingkah laku dan sebagainya,
mempengaruhi orang lain baik secara sadar dan terencana dalam usaha
Islam adalah agama yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW yang
arti kehidupan yang adil, maju bebas dari berbagai ancaman, penindasan,
kebenarannya.14
2. Unsur-unsur Dakwah
sudah ada dalam fokus pembahasan ilmu dakwah. Maka ada lima faktor
dimaksud dari lima komponen tersebut ialah komponen yang selalu ada
Da’i adalah orang yang melakukan dakwah baik lisan, tulisan dan
Secara umum kata da’i ini sering disebut dengan sebutan mubaligh
tertentu.
ideologi, mereka ada yang ateis, musrik dan munafik. Ada juga yang
15
Zaini Muhtaram, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah, (Yogyakarta: Al-Amin Press Dan
IFKA,1966), h 14
20
c. Materi dakwah
Sirah nabi yang mengajarkan kepada kita bahwa materi pertama yang
tujuan program, status dan tugas hidup manusia di dunia dan tujuan
SWT.17
d. Media dakwah
sebagai alat bantu dakwah, namun bila ditunjau dakwah sebagai suatu
sistem, yang mana sistem ini terdiri dari beberapa komponen (unsur)
situasi dan kondisi yang semakin berubah kearah yang lebih maju.
apakah dakwah yang dilaksanakan sudah mengena atau belum, dan apakah
DR. Moh. Ali Aziz membagi media menjadi dua, yaitu media tradisional
banyak, salah satu diantaranya adalah wayang. Media wayang ini dahulu
dakwah.
millennium ke tiga, yaitu di zaman sekarang ini. Media modern ini berupa
kemajuan tersebut.19
18
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h.120
19
M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Dakwah, h. 33
22
3. Macam-macam Dakwah
a. Dakwah bi Al-Lisan
b. Dakwah bi Al-Hal
c. Dakwah bi Al-Qalam
internet.
C. Strategi Dakwah
20
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 11
21
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Penerbit Al-Ikhlas Surabaya-
Indonesia) h 32
23
dan operasi dakwah Islam yang dibuat secara rasional untuk mencapai
metode dan taktik untuk mencapai suatu tujuan dakwah. Dalam mencapai
dahulu harus paham siapa yang menjadi audiens, media apa yang
dakwah.
banyak diadopsi dan diberikan pengertian lain sesuai bidang ilmu atau
kata strategi “merupakan bagian dari Islam atau dengan kata lain Islam itu
24
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Islam, h. 32
25
Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, h 40
25
kondisi masyarakat dewasa ini. jenjang masalah ini pun tidak sama
Setiap kurun waktu tertentu harus ada kajian ulang terhadap masalah
Jika kita sudah berhasil merumuskan isi dakwah beserta masalah yang
menentukan isi dakwah itu sendiri. Isi dakwah harus sinkron dengan
seorang muslim yang beribadah, tetapi pada waktu yang sama ia dapat
lainnya.
26
keberhasilan dakwahnya.
meninggikan kedudukannya.
sebagai berikut:28
dakwah (audiens).
SAW :
terjadi fitnah, maka hal itu tidak perlu dilakukan. Nabi SAW tidak
c. Menjinakan hati
hatian.
Mereka bukan saja sangat mencintai beliau, tetapi juga ikut menjaga dan
tetapi berbicara kepada sasaran umum seperti yang sering dilakukan Nabi
SAW.
D. Pengajian
1. Pengertian Pengajian
sesuatu).29 Kata kaji diberi awalan pe- dan akhiran an- menjadi pengkajian
yang berarti mengkaji Al-quran yang berarti juga mengkaji agama islam.
pembacaan Al-quran.30
29
Purwadarminta, WS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999),
h.291
30
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2002), ed-3, cet ke-2 h.491
29
adalah suatu forum yang dimiliki oleh orang-orang tertentu yang sengaja
ayat Al-quran, hadist atau menerangkan suatu masalah agama islam seperti
2. Tujuan Pengajian
yaitu mengikuti jalan atau tuntunan Allah SWT dan mewujudkan kebaikan
dengan cara menyuru orang berbuat baik mencegah orang lain dari
adalah:
31
Abdul Karim Zaidan, Dasar-dasar ilmu dakwah, (Jakarta: Media Dakwah, 1984),
h.270
32
Tim Penyusun, Ensiklopedi Islam, (Jakarta : PT. Ichtar Baru Van Hoeve, 1994), Cet
Ke-3, h.720.
30
Islam.33
3. Metode Pengajian
jalan atau cara yang dipakai, agar pengajian agama mendapatkanhasil atau
sampai pada sasaran dengan baik dan tepat sesuai dengan yang
diharapkan.
Dilihat dari segi jama’ah pengajian agama, metode yang disebut diatas
33
A. Rasyid Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1997),h.80
34
B. Surybroto, Mengenai Metode Pengajaran Di Sekolah Dan Pendekatan Baru Dalam
Proses Belajar Mengajar, (Yogyakarta: Amarta, 1986), h.3
35
Proyek Penerangan Bimbingan Dan Dakwah/Khutbah Agama Islam Pusat. Risalah
Metodologi Dakwah Terhadap Narapidana, (Jakarta, 1978), h.36
31
b. Metode ceramah
Metode ceramah adalah suatu metode yang banyak diwarnai oleh cirri
d. Metode diskusi
e. Metode demonstrasi
demonstrasi.
f. Metode khalaqah
turun aktif dalam pembicaraan. Kelebihan metode ini ditinjau dari segi
36
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h.104
37
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Stategi Dakwah Islam, h. 127-128
32
toleran, kritis dan disiplin. Sedangkan jika ditinjau dari segi ilmu jiwa
4. Materi Pengajian
dicapai. Namun secara global dapat dikatakan bahwa materi dakwah dapat
iman.
38
Direktorat Jendral Masyarakat Islam 1974 h.58
39
Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Stategi Dakwah Islam, h. 60
33
bentuk. Apabila diberi awalan me-, maka jadi membina, yang artinya
secara berdayaguna dan hasil guna untuk menperoleh hasil yang lebih
baik.40
orang berakal budi supaya mereka mampu berusaha di jalan yang benar
anak lagi, tetapi dia belum bisa dikatakan sudah dewasa secara jasmani
boleh jadi sudah dewasa tetapi emosi serta cara berfikirnya belum mantap
akhir, dan iman kepada ketentuan yang telah dikehendaki. Dan seluruh
aspek ini merupakan hal yang ghaib, kita tidak mampu menangkapnya
dengan panca indera, hal ini yang tampak membingungkan kita bagaimana
40
Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota, Evaluasi Terhadap Existansi Bapinroh, (Jakarta :
Badan Pembinaan Pegawai, Bapinroh, 1995), h.10
41
M. Arifin, Kapita Seletja Pendidikan (Islam Dan Umum), (Jakarta: Bumi Aksara 1993),
h 267
34
cara menjelaskannya pada anak, dengan cara apa kita menanamkan enam
tadi. Kita akan menemukan lima pola dasar pembinaan akhlak seperti,
senantiasa di atas norma-norma yang ada dalam tatanan itu. namun perlu
42
Muhammad Nur Absul Khafidz, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, ( Bandung: Al-
Bayan, 1997), h. 109
35
dan tidak baik dan juga sekaligus bisa mengambil manfaat dari potensi
F. Remaja Musholla
1. Pengertian Remaja
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibaawah tingkat
orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama.
Termasuk juga perubahan intelektual yang khas dan cara berfikir remaja
dewasa yang kenyatannya merupakan ciri khas yang umum dari periode
perkembangan ini.
anak lagi, tetapi ia belum bisa dikatakan sudah dewasa secara jasmani
boleh jadi sudah dewasa tetapi emosi serta cara berfikirnya belum mantap
mempunyai arti yang khusus ada yang mengatakan masa remaja adalah
masa yang paling indah, sehingga tidaklah boleh dilewatkan begitu saja.
Ada pula pendapat bahwa masa remaja adalah masa yang paling
ke dewasa, bukan hanya dalam artian psikologi tetapi juga fisik. Bahkan
fisik itu.44
menetapkan batasan usia remaja mulai dari usia 13-21 tahun.45 Akan tetapi
para ahli menegaskan bahwa yang dapat ditentukan masa remaja itu adalah
43
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, ( Jakarta: Rajawali Press,2000) Cet. Ke-
5, h.9
44
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, h.51
45
Zakiah Derajat, Problematika Remaja Indonesia,( Jakarta : Bulan Bintang 1978), Cet
Ke-3, h 114
37
2. Pengertian Musholla
dan salat bagi umat Islam. Musala juga sering disebut dengan surau atau
langgar.47
3. Remaja Musholla
atau musholla.
Saat ini remaja masjid atau musholla telah menjadi wadah favorit
46
Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: Rajawali Press 1991) Cet Ke-2,
h9
47
Wikipedia. Http://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Musala, di akses 25 April 2013, 12:05 WIB
38
dakwah Islam yang dilakukan para remaja bukanlah hal yang baru.
48
Siswanto.Ir, Panduan Praktis Remaja Masjid, Jakarta: 2005, Cet Ke-1, h 49
BAB III
Hidayah). RISMA ini suatu organisasi non formal yang berada di lingkungan
pemuda dan pemudi Islam yang bertaqwa, beriman dan berakhlaktul karimah,
warga sekitar.
sekitar yang dibekali dengan pengetahuan agama dan melibatkan para remaja
para remaja sekitar untuk mempersatukan para remaja lain yang berada di
kepada para remaja dalam rangka amar ma’ruf nahi munkar, di mana pada saat
dibidang agama.2
1
Mustofa, Penasihat RISMA, Wawancara Pribadi, Sawangan Depok, 29 Mei 2013, Jam
19.00 WIB
2
Asmuni Sudrajat, Ketua RISMA, Wawancara Pribadi, Sawangan Depok, 27 Mei 2013,
Jam 15.00 WIB.
39
40
cenderung menyimpang dari norma agama. Sehingga atas dasar itu para
masyarakat beserta para tokoh masyarakat yang ada untuk membentuk wadah
masalah keanggotaannya.
keseriusan para pengurus yang ada telah mampu menarik perhatian para
remaja dan warga yang ada disekitar lingkungan RW 07 untuk ikut serta
berperan aktif dalam segala kegiatan yang diselenggarakan oleh RISMA dan
adalah berjumlah 80 orang, dari hasil perolehan data dapat diketahui. Dengan
Untuk mayoritas pendidikan dari anggota yang ada adalah SLTA yang setara
dengan SMA, MA, SMK sebanyak 20 orang, sebagian lagi berasal dari SMP,
MTS sebanyak 25 orang, yang setara SD,MI sebanyak 7 orang, adapun yang
perguruan tinggi dan cukup kompeten dibidang agama. Organisasi ini pun tak
luput mendapat dukungan dari para senior yang sudah sukses saat ini.
acara peringatan hari besar Islam seperti maulid Nabi Muhammad SAW, Isra
kualitas remaja yang inovatif dan kreatif, serta menjaga kekompakan dan
mendalam dan belajar dalam berorganisasi, baik ilmu agama yang berdasarkan
lainnya sehingga semua tersalur dalam kegiatan-kegiatan positif dan jauh dari
1. 20 Al-quran
2. 20 panduan tajwid
5. 1 buah mading
masing pengurus. Dengan demikian semua program kerja dan tujuan yang
Bpk. Mustofa
Ustadzah miyah
Seksi-seksi
Iin
3
Asmuni Sudrajat, Ketua RISMA, Wawancara langsung, , 29 Mei 2013, pukul 15:00 WIB.
44
Zainal Abidin
Aditya kurniawan
Nilam
Zizah
45
STRUKTUR ORGANISASI
PENASIHAT
PEMBINA
KETUA
Asmuni Sudrajat
WAKIL KETUA
Fikri Zulfahmi
SEKRETARIS BENDAHARA
Fauziah Afrianti Eti Sarah
SEKSI-SEKSI
Sie. Humas
Sie. Peribadatan
Sie. Kesenian
beberapa program yang ditujukan untuk para remaja sekitar. Program kegiatan
disusun secara sistematis dan dilaksanakan secara teratur serta bertahap dalam
1. Penasihat
semua pengurus.
2. Pembina
3. Ketua
4. Wakil ketua
hal apapun, mmbantu ketua umum agar kegiatan terlaksana dengan baik
jumat malam sabtu ba’da Isya. Dengan mengajak seluruh anggota remaja
Amil.
pelatihan marawis setiap seminggu sekali yang jatuh pada malam minggu.
Hal ini dimaksudkan agar remaja dapat mengeluarkan kreatifitas dan bakat
yang ada dalam diri mereka masing-masing, dalam hal ini di khususkan
RISMA untuk berolah raga yang diadakan tiap hari minggu, dalam hal ini
seperti joging pagi guna untuk lebih mengikat persaudaraan dan agar
8. Bidang sosial
hal-hal yang berkaitan pada acara peringatan hari besar Islam seperti
48
menyambut maulid Nabi SAW, isra’ mi’raj, tahun baru hijriah, dan
9. Bidang humas
lain yang berada di Depok, dan untuk mencari dana untuk setiap kegiatan,
kegiatan rutin. Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan pengajian RISMA
dibagi kedalam tiga tahap yaitu mingguan, bulanan dan tahunan, seperti :
a. Kegiatan Mingguan
sabtu yang dilaksanakan ba’da Isya, yaitu mulai dari yasin, tahlil dan
remaja masjid yang lain. Kegiatan ini di isi oleh ustadz-ustadz dari
lingkungan setempat.
b. Kegiatan bulanan
c. Kegiatan tahunan
obor yang terbuat dari bamboo atau biasa yang disebut pawai obor.
3) Isra mi’raj
kreatifitas anak dan remaja serta untuk menguji mental anak agar
berlangsung pada satu minggu dan pada malam puncak aka nada
4) Kegiatan lain
a) Peringatan HUT RI
A. Kesimpulan
menghasilkan kesimpulan akhir dari penulisan karya ilmiah ini yaitu RISMA
memakai strategi dari segi pengenalan objek dengan cara pendekatan secara
menggunakan media audio visual yang bertujuan agar menarik minat remaja
berinovasi dan berhasil mendapat perhatian yang baik dari remaja. Dengan adanya
70
71
B. Saran
Sebagus apapun strategi jika tidak digunakan maka akan sia-sia dan akan
menumbuhkan hal itu, maka harus ada satu langkah strategi yang harus
diambil dan diputuskan dari masa ke masa agar organisasi yang bergerak
orang tua atau ketua dari RISMA harus bisa menjalin kerja sama yang erat
dalam hal apapun, karena dengan dorongan dari orang tualah RISMA
luas.
BAB IV
A. Deskripsi Informan
1. Pembina RISMA
2. Pengurus RISMA
51
52
3. Guru Pengajar
4. Ketua RT 01 dan 02
6. Anggota RISMA
Kemenkes Jakarta.
SMA.
karimiyah.
di MA Yadair.
54
XI di SMAK Bogor.
aktif dan telah mengikuti pengajian selama tiga tahun, bahkan kesepuluh
orang ini adalah yang banyak melakukan aktivitas dalam kegiatan yang
dibuat RISMA.
mengajar kepada manusia atau umat Islam yang dilakukan dimasjid, dirumah,
atau tempat lainnya. Saat ini pegajian identik dengan ibu-ibu dan bapak-
bapak, namun para remaja juga tak kalah dengan pengajian saat ini. saat ini
kondisi remaja sedang berada dalam jiwa yang bergejolak, penuh dengan
pembinaan mental spiritual remaja yang sedang mencari jati dirinya tidak
Dalam hal ini diperlukan suatu siasat, taktik atau metode agar dapat
yang akan mereka hadapi. Dan disini agama-lah yang merupakan salah satu
agama yang baik, remaja akan sulit terpengaruh ke dalam perbuatan yang
merusak diri para remaja. Selain itu, para remaja membutuhkan sebuah peran
atau bimbingan dari keluarga secara baik dalam mengatasi kondisi internal
disekolah. Saat ini pendidikan non formal juga sangat penting guna lebih
Saat ini lembaga non formal yang banyak kita jumpai seperti majelis
seperti ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi remaja bahkan masyarakat
untuk lebih meningkatkan ilmu agama mereka. pengajian remaja seperti ini
1
Zakiyah Derajat, Problematika Remaja Indonesia, (Jakarta : Bulan Bintang 1978), Cet.
Ke-3, H.100
56
remaja mulai dari remaja dapat belajar berorganisasi dan dapat bersosialisasi
kehidupan, tentunya bukan tanggung jawab para orang tua saja, tetapi unsur
lain yang tidak dapat dikesampingkan dalam masalah ini, yaitu keberadaan
kaum remaja atau para pemuda sebagai penerus bangsa dan agama yang
Sementara itu kita temui remaja yang melakukan hal yang positif secara
strategis untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu
yang telah ditetapkan maka sangat membutuhkan cara dan metode. Cara atau
metode itulah yang disebut strategi. Sebab strategi adalah cara-cara atau taktik
suatu organisasi suatu kegiatan yang akan berjalan ke arah tujuan tujuan yang
Dalam hal ini, secara tidak langsung organisasi remaja ini berperan
sebagai orang tua bagi remaja, seperti layaknya orang tua yaitu RISMA
yang positif. Jika para remaja bertindak melakukan kegiatan yang tidak sesuai
57
norma dan ajaran agama, maka RISMA lah yang berperan menasehati dan
diri remaja.
hari-hari besar Islam yang dilaksanakan oleh RISMA dan event sosial
2
Iwan Edi, Pembina RISMA, Wawancara Pribadi, 26 mei 2013. Pukul 13:00 WIB
3
Observasi 20 Mei 2013, Musholah Al-Hidayah Sawangan
58
remaja. Karena seperti kita tahu remaja saat ini banyak yang lebih
kepada remaja agar lebih mencintai dan peduli terhadap musholah dan
lingkungannya.
besar Islam seperti Isra’ Mi’raj, maulid Nabi Muhammad, tahun baru
ceramah agama yang diisi oleh ustadz yang di datangkan dari luar
nantinya pemenang atau yang terbaik akan dilibatkan dalam acara ini.
inilah salah satu strategi agar para remaja dapat melatih bakat dan
kratifitas mereka selain itu event ini juga sebagai indikator mereka
kemampuannya.
kepada orang tua remaja. Karena peran orang tua juga penting untuk
4
Asmuni Sudrajat,Ketua RISMA,Wawancara Pribadi, 29 Juni 2013 Pukul 13.00 WIB.
60
agamanya meningkat.
timbul rasa keingin ikut sertaan bagi para remaja yang lain untuk ikut
pengamalan agama.
2. Menyajikan materi agama dan umum dengan bentuk atau metode yang
menarik.
punya. Dalam penyajian materi dakwah atau keagamaan tak terlepas dari
media merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh suatu
Seperti Film slide ini berupa rekaman gambar pada film positif
5
Ustadz Iwan, Penasihat RISMA,Wawancara Pribadi, 4 Juni 2013 Pukul 19.00 WIB.
61
melalui film slide diperlukan dalam bidan fotografi dan grafis. Selain
lebih mudah untuk dimengerti karena audio visual itu termasuk alat
dengan penyajian materi ini karena dianggap tidak monoton dan para
dan jenuh.
tepat dan efektif, media yang dipakai akan semakin efektif pula upaya
62
dakwah.
penyampaian dakwah.
hadist yang menekankan kepada ilmu fiqih, ilmu akhlak dan hadist.
lain sebagainya.
63
bidang tersebut.
sangat bermanfaat karena jangkauannya yang sangat luas dan para anggota
6
Observasi langsung, 29 Juni 2013, di Musholah Al-Hidayah Sawangan
64
sebagainya.
dengan luas.
ini bertujuan agar para remaja dapat berkreasi dan dapat menyalurkan
puisi, gambar dan lain sebagainya. Setiap dua bulan sekali RISMA akan
terbaik. Dengan adanya program ini antusias para remaja cukup baik untuk
berkreasi.
Materi ilmu fiqih yang diberikan kepada remaja sperti masalah sholat 5
sholat sampai tata cara sholat. Shalat merupakan wujud ibadah dan ketaatan
kesabaran, melatih emosi diri dan selalu memohon petunjuk kepada Allah
kebaikan. Shalat dan puasa merupakan salah satu materi yang selalu
pengajian ini mampu membawa hasil yang baik, jamaah memahami dan
menerapkan ilmu yang telah didapat ke dalam kehidupannya. Jadi, jelas sekali
SWT.
“Saat ini sudah banyak remaja yang sadar akan sholat berjamaah,
karena semenjak adanya pengajian ini musholah sekarang banyak diisi
oleh remaja”.7
hanya shalat berjamaah, saat Ramadhan petugas shalat terawih diisi oleh
remaja sekitar dari mulai bilal, pembaca doa dan adzan. Walaupun belum ada
7
Asmuni Sudrajat, Ketua RISMA, Wawancara Pribadi, 20 juni 2013. 14:00 WIB
66
remaja yang sampai menjadi imam, tetapi saat ini ketua RISMA sedang
dengan cara penghafalan surat-surat Al-Quran yang bekerja sama oleh Ustadz
Amil Misar. Hal ini dilakasanakan agar tercipta penerus imam shalat terawih
muda.8
agama bagi remaja yang secara tidak langsung dapat merubah prilaku dan
akhlak remaja kepada jalan yang diridhoi Allah SWT untuk menuju kehidupan
mendukung dan juga tidak terlepas dari berbagai faktor hambatan. Hal itu
hambatan. Hal ini mereka jadikan sebagai bahan motivator untuk tetap giat
dalam organisasi tidak menemukan hambatan maka akan terasa hambar dan
Para masyarakat sangat membantu baik secara moril dan materil. Dengan
8
Observasi Langsung, Selama Bulan Ramadhan 8 Juli-7agustus 2013, Musholla Al-
Hidayah
67
demikian suatu kegiatan akan lebih mudah terlaksana dan dapat berjalan
ini banyak hal-hal yang masuk cenderung negatif. Seperti banyak dari remaja
Rental playstation (PS). Sehingga remaja sudah terpengaruh dengan hal itu
menurut mereka. Tetapi inilah langkah yang bagus untuk remaja musholah
kemanusiaan dan dalam hal berdakwah. Tetap saja tidak akan berjalan efektif
apabila dana yang diperlukan tidak ada, maka tetap saja dana merupakan hal
dan kemunduran yang perlu mendapat perhatian yang serius. Kemajuan yang
dirasakan, sangat perlu untuk disyukuri dan harus terus dipertahankan serta
demikian, kedua faktor diatas akan menjadi suatu tantangan yang harus
9
Asmuni Sudrajat, Ketua RISMA, Wawancara Pribadi, 20 juni 2013. 14:00 WIB
68
dihadapi RISMA sebagai juru dakwah dalam menghidupkan Islam dan semua
sekitar saat ini lebih aktif dalam mengikuti kegiatan keIslaman. RISMA
dibandingkan dengan kampung lain remaja Sawangan Poncol ini jauh dari
Dari hasil wawancara kepada para remaja, mereka sangat terbina dengan
adanya program atau kegiatan keagamaan yang dibuat oleh RISMA. mereka
mereka dapat belajar beroganisasi dan yang jelas mereka merasa lebih dekat
dengan Allah SWT. Dan dengan adanya pembinaan sholat dari ustadz disana
mereka dapat memahami dan menjalankan sholat fardhu lebih baik lagi.11
materi favorit sendiri ada yang lebih menyukai materi tajwid, fiqih dan
ceramah agama, namun yang paling banyak diminati yaitu materi agama yang
juga mempunyai banyak da’i untuk mengisi pengajian. Seperti ustadz Amil
10
Andi Ibrahim, Wawancara Pribadi, Rumah Pak RT, 22 September 2013
11
Eti Sarah, Wawancara Pribadi, Di Musholah Al-Hidayah, 28 Juni 2013
69
Tanggapan para remaja kepada para ustadz dapat dikatakan baik karena
para ustadz sendiri pun sudah mengenal anak remaja di lingkungan tersebut.
antara keadaan, mulai dari keadaan da’I atau mad’unya serta waktu yang
Hal ini sesuai dengan asas strategi dakwah yang bernama asas efektifitas
dan efisiensi, yaitu asas yang dalam aktifitas dakwahnya harus dapat
pencapaian hasilnya.
Dalam hal ini, dapat dilihat pada kegiatan mingguan yang diadakan
memperhatikan kondisi jadwal da’i. Kemudian dari segi mad’u, ada beberapa
12
Observasi langsung, 20 Juli 2013, Di Musholah Al-hidayah
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M, Kapita Seletja Pendidikan (Islam Dan Umum), Jakarta: Bumi Aksara
1993
Aripudin, Acep & Sambas Syukriadi, Dakwah Damai: Pengantar Dakwah Antar
Budaya, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007
Badudu, Js, Kamus Umum Bhs Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan ; 1994
Effendi ,Onong Uchjana, Teori Dan Praktek Ilmu Komunikasi, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 1992
Masrap, Suhaemi, Khutbah Jum’at Pilihan Anda. Surabaya: Karya Utama, 1985
Poerdaminta, WJS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka 1985
Sa’id Bin Ali Bin Wahif Al-Qahthani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, Jakarta:
Gema Insani Press, 1994
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, 2002, ed-3, cet ke-2
Tim Penyusun, Ensiklopedi Islam, Jakarta: PT. Ichtar Baru Van Hoevel, 1994, cet
ke-3
Zaidan, Abdul Karim, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah, Jakarta: Media Dakwah 1984
KEMENTERIAN AGAMA
UI.{IVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Telepon/Fax : (021) 7432728 / 74703580
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia Website: umv.fdkuiniakarta.ac.id, E-mail : dalovah@fdk.uiniakarta.ac.id
Kepada Yth,
Pengurus Pengajian Remaja Islam
Mushalah Al-Hidayah (zuSMA)
Sawangan, Depok
di
Tempat
Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta menerangkan bahwa:
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalam
rangka penulisan skripsi berjuCul Strategi Dabwah Pengajian Mushalah Al-Hidoyah
(RISMA) dalam Pembinaan Keagamoan pada Remaja di Sawangan Kota Depok.
Dekan,
Subhan, MA
1 l0 199303
Tembusan :
1. Wakil Dekan Bidang Akademik
2. Ka/Sekprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
SURAT KETERANGAN
r;:
*t
u{
g\
i 'i.
9:
q c;-
{.
v-c
PEDOMAN WAWANCARA
persiapan baksos
Kegiatan baksos
pelatihan marawis