Disusun oleh :
Lio Permana
Pembahasan
Dari data diatas kita dapat melihat bahwa angka pengangguran telah
menurun drastis terutama pada tahun 2010-2011, namun terjadi kenaikan
kembali pada tahun 2011-2013. Berdasarkan dari data Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Banyumas, UMKM sendiri telah
menyerap sebanyak 876.227 tenaga kerja dari 581.351 UMKM yang ada di
banyumas, dengan demikian rata- rata setiap unit usaha mempekerjakan 1-3
orang pekerja. Kondisi ini menunjukkan bahwa usaha mikro kecil dan
menengah memberikan kontribusi yang positif terhadap penurunan jumlah
pengangguran di Kabupaten Banyumas, terutama terkait dengan penyerapan
tenaga kerja.
Namun dari 581.351 UMKM yang ada di Banyumas yang telah
mendapatkan bantuan berupa fasilitas permodalan dan pembinanaan atau
pelatihan kerja hanya 2.754 UMKM. Mayoritas pengusaha masih
menggunakan modalnya sendiri dalam menjalankan usahanya, pada umumnya
usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan yang mengggunakan
modal si pemilik yang sangat terbatas. Sementara peminjaman modal dari
bank dan pemerintah saat ini masih sulit diperoleh. Apalagi di tambah dengan
suku bunga bank yang masih tinggi dan juga pemberian modal yang belum
merata ke masyarakat pedesaan. Seandaianya UMKM mendapat perhatian
lebih dari pemerintah dalam hal permodalan dan pembinaan maka dapat
menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi sehingga angka kemiskinan di
kabupaten Banyumas dapat menurun.
Meskipun UMKM telah memiliki kontrobusi yang besar terhadap
penurunan angka pengangguran namun hal tersebut masih berlum berpengaruh
signifikan terhadap angka kemiskinan di Banyumas.
Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut diatas maka dapat kita ketahui bahwa usaha
mikro, kecil dan menengah sangat berkontribusi terhadap penurunan angka
pengangguran di banyumas. Dari tahun ke tahun angka pengangguran telah
turun drastis terutama pada tahun 2011 menurun signifikan dari 8,05% pada
tahun 2008. Namun UMKM masih belum berdampak besar dalam usaha
pengentas kemiskinan hal tersebut karena pendapatan para pekerja usaha kecil
dan menengah yang masih relatif kecil dan mayoritas usaha kecil dan
menengah adalah jenis usaha pertanian.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Banyumas juga masih
terkendala dalam hal perijinan usaha dan permodalan, ketrampilan
manajemen, dan penggunaan teknologi yang tepat guna dalam kegiatan usaha.
Keterbatasan tersebut menjadikan perkembangan omset usaha dan keuntungan
yang diperoleh sebagian besar UMKM masih kecil.
Oleh karena itu sangat diperlukan kebijakan dari pemerintah
Kabupaten Banyumas yang mendukung agar berkembangnya usaha mikro,
kecil dan menengah di Kabupaten Banyumas. Pemberian modal, pembinaan
usaha, pembelajaran manajemen usaha juga sangat diperlukan bagi usaha kecil
dan menegah. Sehingga dengan berkembangnya Usaha mikro, kecil dan
menegah di Kabupaten Banyumas dapat menurunkan angka kemiskinan dan
angka pengangguran agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Bps.go.id