Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional

Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020


“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI


BANYUMAS

THE DEVELOPMENT STRATEGY OF SMALL AND MEDIUM MICRO ENTERPRISES (MSMEs) IN


BANYUMAS

1)
Mastur Mujib Ikhsani, 2) Selamet Eko Budi Santoso
1,2)
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jl. KH. Ahmad Dahlan, PO BOX 202 Purwokerto 53182 Kembaran Banyumas
*Email: mastur_mujib@yahoo.co.id

ABSTRAK

Keberadaan UMKM tidak dapat diragukan karena terbukti mampu bertahan dan menjadi penggerak ekonomi, terutama
setelah krisis ekonomi. Di sisi lain, UMKM juga menghadapi banyak masalah, yaitu keterbatasan modal kerja,
sumber daya manusia yang rendah, dan kurang cakapnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga
dibutuhkan strategi pengembangan UMKM untuk membangun kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan
UMKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan UMKM untuk meningkatkan daya saing
UMKM. Mengetahui faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman UMKM. Mengetahui permasalahan serta solusi
dalam pengembangan UMKM serta strategi pengembangan UMKM untuk mencapai daya saing yang tinggi. Penelitian
ini menggunakan Analytical Network Process (ANP) untuk memperoleh strategi pengembangan UMKM untuk
meningkatkan daya saing UMKM. Hasil penelitian menunjukkan Aspek yang menjadi prioritas dalam pengembangan
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Banyumas yaitu aspek kewirausahaan. Berdasarkan hasil ANP, maka
diperoleh prioritas alternatif strategi yang digunakan untuk memecahkan permasalah yang ada yaitu Strategi peningkatan
kualitas dan kuantitas produk.
Kata Kunci : ANP, Pengembagan, Strategi, UMKM

ABSTRACT

The existence of MSMEs cannot be doubted because they have proven to be able to survive and become an economic
driver, especially after the economic crisis. On the other hand, MSMEs also face many problems, namely limited working
capital, low human resources, and inadequate mastery of science and technology. So that the MSME development
strategy is needed to build community welfare through the development of UMKM. The purpose of this study is to
determine the strategy of developing MSMEs to increase competitiveness MSMEs. Knowing the strengths, weaknesses,
opportunities, and threats of MSMEs. Knowing the problems and solutions in the development of MSMEs and strategies
for developing UMKM to achieve high competitiveness. This study uses the Analytical Network Process (ANP) to obtain
a strategy for developing UMKM to increase the competitiveness of MSMEs. The results showed that the priority aspect
in the development of micro, small, and medium enterprises (MSMEs) in Banyumas is entrepreneurship. Based on the
ANP results, it is obtained the priority alternative strategies used to solve the existing problems, namely strategies to
improve product quality and quantity.
Keywords: ANP, Development, Strategy, MSMEs

PENDAHULUAN

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bidang usaha yang dapat
berkembang dan konsisten dalam perekonomian nasional. Sektor UMKM dapat bertahan dan menjadi pemulih
perekonomian di tengah keterpurukan akibat krisis moneter pada berbagai sektor ekonomi. Usaha Mikro,
Kecil Dan Menengah (UMKM) juga berkontribusi aktif untuk bisa mengembangkan suatu daerah/wilayah
sehingga dapat meningkatkan usahanya serta meminimalisir angka suatu pengangguran di suatu daerah. Suatu
usaha bisa di kataka berkembang baik jika proses usahanya berjalan dengan lancar dengan memaksimalkan
pekerja dalam suatu produktifitas yang di jalaninya. Selain itu usaha kecil menengah juga perlu adanya
strategi agar dapat mencapai suatu sasaran sehingga dengan itu semua akan terkontrol dengan baik. Dengan
menggunakan strategi maka suatu Badan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) akan dapat
berkembang sesuai dengan harapan. Pengembangan organisasi adalah usaha terencana dikaitkan dengan
peningkatan kreatifitas, ketrampilan, menyelesaikan masalah, pembelajaran dan perkembangan manusia

452
Seminar Nasional
Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020
“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0

dalam organisasi. Selain itu juga dapat mengubah tujuan dan strategi, teknologi, desain jabatan, struktur,
proses dan orang – orangnya (Aminudin, 2012).
Berbagai peran strategis dimiliki sektor UMKM, namun sektor ini juga dihadapkan berbagai
permasalahan. UMKM juga menghadapi banyak sekali permasalahan, yaitu terbatasnya modal kerja,
Sumber Daya Manusia yang rendah, dan minimnya penguasaan ilmu pengetahuan serta teknologi. Kendala
lain yang dihadapi UMKM adalah keterkaitan dengan prospek usaha yang kurang jelas serta perencanaan,
visi dan misi yang belum mantap. Hal ini terjadi karena umumnya UMKM bersifat income gathering yaitu
menaikkan pendapatan, dengan ciri-ciri sebagai berikut: merupakan usaha milik keluarga, menggunakan
teknologi yang masih relatif sederhana, kurang memiliki akses permodalan (bankable), dan tidak ada
pemisahan modal usaha dengan kebutuhan pribadi (Sedyastuti, 2018).
Persoalan utama yang dihadapi UMKM, antara lain keterbatasan infrastruktur dan akses pemerintah
terkait dengan perizinan dan birokrasi serta tingginya tingkat pungutan. Dengan segala persoalan yang ada,
potensi UMKM yang besar itu menjadi terhambat. Meskipun UMKM dikatakan mampu bertahan dari
adanya krisis global namun pada kenyataannya permasalahan-permasalahan yang dihadapi sangat banyak
dan lebih berat. Hal itu dikarenakan selain dipengaruhi secara tidak langsung krisis global tadi, UMKM harus
pula menghadapi persoalan domestik yang tidak kunjung terselesaikan seperti masalah upah buruh, ketenaga
kerjaan dan pungutan liar, korupsi dan lain-lain.

METODE

Analytic Networking Process (ANP)


Analisis ini untuk menentukan strategi kebijakan dalam rangka pengembangan UMKM di Kabupaten
Banyumas dimana variabel-variabel dimasukkan kedalam suatu susunan hierarki, yang memberi pertimbangan
numerik pada pertimbangan subyektif tentang relatif pentingnya variabel dan mensintesis berbagai
pertimbangan untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas relatif yang tertinggi. Langkah paling awal
dalam penggunaan proses analisis jaringan (network) adalah merinci permasalahan kedalam elemen-
elemennya dan mengatur bagian dari elemen-elemen kedalam bentuk hierarki (Saaty, 1993).
Tahapan Penelitian ANP
Tahapan pada metode ANP untuk strategi pengembangan UMKM di Kabupaten Banyumas antara lain:
Gambar 1 Tahapan Penelitian ANP

Sumber: Ascarya (2010)

1. Konstruksi Model
Konstruksi model ANP disusun berdasarkan literature review secara teori maupun empiris dan
memberikan pertanyaan pada pakar dan praktisi UMKM serta melalui indepth interview atau focus
Group Discussion (FGD) untuk mengkaji informasi secara lebih dalam untuk memperoleh permasalahan
yang sebenarnya.

2. Kuantifikasi Model
Tahap kuantifikasi model menggunakan pertanyaan dalam kuesioner ANP berupa pairwise
comparison (pembandingan pasangan) antar elemen dalam cluster untuk mengetahui mana diantara
keduanya yang lebih besar pengaruhnya (lebih dominan) dan seberapa besar perbedaannya melalui skala
numerik 1-9.

453
Seminar Nasional
Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020
“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0

Tabel 1 Definisi Skala Penilaian dan Skala Numerik


Definition Intensity of Importance
Equal Importance 1
Weak 2
Moderate Importance 3
Moderate Plus 4
Strong Importance 5
Strong Plus 6
Very Strong or Demonstrated Importance 7
Very, very Strong 8
Extreme Importance 9

Sumber: Saaty (2014)

Setelah perbandingan berpasangan selesai, vektor yang sesuai dengan nilai eigen maksimum dari
matriks yang dibangun dihitung dan vektor prioritas diperoleh. Nilai prioritas ditemukan dengan
menormalkan vektor ini. Dalam proses penilaian, masalah dapat terjadi dalam konsistensi dari perbandingan
berpasangan. Rasio konsistensi memberikan penilaian numerik dari seberapa besar evaluasi ini mungkin tidak
konsisten. Jika rasio yang dihitung kurang dari 0.10, konsistensi dianggap memuaskan.
Stabilisasi dicapai ketika semua kolom dalam supermatriks yang sesuai untuk setiap node memiliki
nilai yang sama. Langkah-langkah ini dilakukan dalam software Super Decisions, yang merupakan paket
perangkat lunak yang dikembangkan untuk aplikasi ANP. Setiap subnetwork, prosedur yang sama diterapkan
dan alternatif diberi peringkat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan Analytical Network Process


Pairwise comparison
Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner selanjutnya diolah menggunakan software Super
Decision v2.3 dan Microsoft Excel 2010. Berdasarkan Wawancara dan pengisian kuesioner menghasilkan
beberapa temuan yaitu prioritas permasalahan, prioritas solusi dan prioritas strategi. Penjelasan lebih rinci dari
temuan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Prioritas Aspek
Aspek dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Banyumas terdiri dari 8
aspek yaitu aspek lingkungan bisnis, aspek industri terkait, aspek permintaan domestik, aspek tenaga
kerja, aspek birokrasi, aspek kewirausahaan, aspek manajemen, dan aspek even bisnis. Berdasarkan hasil
perhitungan ANP, maka diperoleh aspek yang menjadi prioritas yaitu aspek kewirausahaan.

Gambar 2. Prioritas Aspek

Sumber: Data Primer 2020 (diolah dengan ANP)

454
Seminar Nasional
Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020
“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0

2. Prioritas Masalah
Permasalahan dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Banyumas
terbagi berdasarkan aspek yang telah diidentifikasi yaitu permasalahan lingkungan bisnis, industri terkait,
permintaan domestik, tenaga kerja, birokrasi, kewirausahaan, manajemen, dan even bisnis. Berdasarkan
hasil perhitungan ANP, maka diperoleh permasalahan yang menjadi prioritas berdasarkan masing-masing
aspek.
a. Permasalahan lingkungan bisnis
Permasalahan aspek ini terdiri dari 3 permasalahan yaitu Diferensiasi Produk Rendah, Sarana
Infrastruktur belum memadai, serta Strategi dan organisasi UMKM masih tradisional. Berdasarkan
perhitungan ANP, prioritas permasalahan aspek lingkungan bisnis adalah Diferensiasi Produk
Rendah.
b. Permasalahan industri terkait
Permasalahan aspek ini terdiri dari 3 permasalahan yaitu Akses terhadap perbankan rendah, belum ada
kerjasama dengan industri besar pendukung, belum ada kerjasama dengan industri komunikasi dan
transportasi. Berdasarkan perhitungan ANP, prioritas permasalahan aspek industri terkait adalah
belum ada kerjasama dengan industri besar pendukung.
c. Permasalahan permintaan domestik
Permasalahan aspek ini terdiri dari 3 permasalahan yaitu Produksi belum mencukupi kuota
permintaan ekspor, preferensi konsumen dalam negeri kurang, pelaku UMKM kesulitan memenuhi
standar internasional. Berdasarkan perhitungan ANP, prioritas permasalahan aspek permintaan
domestik adalah Produksi belum mencukupi kuota permintaan ekspor.
d. Permasalahan tenaga kerja
Permasalahan aspek tenaga kerja terdiri dari 3 permasalahan yaitu Produktivitas rendah, pendidikan
rendah, usia tenaga kerja banyak pada usia tidak produktif. Berdasarkan perhitungan ANP, prioritas
permasalahan aspek ini adalah produktivitas rendah.
e. Permasalahan birokrasi
Permasalahan aspek birokrasi terdiri dari 3 permasalahan yaitu Kurangnya anggaran pendukung,
Implementasi regulasi belum optimal, Kurangnya koordinasi antar SKPD. Berdasarkan perhitungan
ANP, prioritas permasalahan aspek ini adalah Kurangnya anggaran pendukung.
f. Permasalahan kewirausahaan
Permasalahan aspek kewirausahaan terdiri dari 3 permasalahan yaitu Pelaku UMKM kurang
berinovasi, Belum banyak wirausaha muda, Dukungan bagi pelaku usaha baru belum banyak.
Berdasarkan perhitungan ANP, prioritas permasalahan aspek ini adalah Pelaku UMKM kurang
berinovasi.
g. Permasalahan manajemen
Permasalahan aspek manajemen terdiri dari 3 permasalahan yaitu Sistem manajemen belum
professional, Kemitraan dengan profesional bisnis kurang, Pemilik bertindak sebagai manajer.
Berdasarkan perhitungan ANP, prioritas permasalahan aspek ini adalah Sistem manajemen belum
professional.
h. Permasalahan even bisnis
Permasalahan aspek even bisnis terdiri dari 3 permasalahan yaitu Belum mampu menangkap peluang
perkembangan teknologi informasi, Biaya mengikuti event promosi tinggi, Belum mampu
mengoptimalkan peluang yang ada. Berdasarkan perhitungan ANP, prioritas permasalahan aspek ini
adalah Belum mampu menangkap peluang perkembangan teknologi informasi.

3. Prioritas Solusi
a. Prioritas solusi lingungan bisnis
Solusi aspek lingkungan bisnis antara lain yaitu Pelatihan desain, packaging, dan inovasi produk,
Optimalisasi dana desa untuk infrastruktur, Pelatihan manajerial dan strategi bisnis. Berdasarkan hasil
ANP, prioritas solusi aspek ini yaitu Pelatihan desain, packaging, dan inovasi produk.
b. Prioritas solusi industri terkait
Solusi aspek industri terkait antara lain yaitu Pendampingan pemenuhan syarat kredit, Fasilitasi
kerjasama dengan industri besar, Fasilitasi kerjasama dengan industri komunikasi & transportasi.
Berdasarkan hasil ANP, prioritas solusi aspek ini yaitu Fasilitasi kerjasama dengan industri besar.

455
Seminar Nasional
Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020
“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0

c. Prioritas solusi permintaan domestik


Solusi aspek permintaan domestik antara lain yaitu Kerjasama antar pelaku usaha dalam memenuhi
permintaan ekspor, Edukasi masyarakat terhadap kualitas produk, Pelatihan standardisasi produk.
Berdasarkan hasil ANP, prioritas solusi aspek ini yaitu Edukasi masyarakat terhadap kualitas produk.
d. Prioritas solusi tenaga kerja
Solusi aspek tenaga kerja antara lain yaitu Percepatan alih/ adopsi teknologi baru, Pendidikan dan
pelatihan bagi tenaga kerja, Regenerasi tenaga kerja melalui pendidikan vokasi. Berdasarkan hasil
ANP, prioritas solusi aspek ini yaitu Pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja.
e. Prioritas solusi birokrasi
Solusi aspek birokrasi antara lain yaitu Optimalisasi anggaran melalui skala prioritas, Optimalisasi
impelementasi regulasi, Peningkatan intensitas komunikasi antar lembaga. Berdasarkan hasil ANP,
prioritas solusi aspek ini yaitu Optimalisasi anggaran melalui skala prioritas.
f. Prioritas solusi kewirausahaan
Solusi aspek kewirausahaan antara lain yaitu Pelatihan kewirausahaan dan pendampingan, Inkubator
Bisnis, Hibah bagi wirausaha muda. Berdasarkan hasil ANP, prioritas solusi aspek ini yaitu Pelatihan
kewirausahaan dan pendampingan.
g. Prioritas solusi manajemen
Solusi aspek manajemen antara lain yaitu Pelatihan manajerial dan sistem organisasi, Fasilitasi pola
kemitraan dengan profesional bisnis, Pembagian tugas menuju binis yang professional. Berdasarkan
hasil ANP, prioritas solusi aspek ini yaitu Pelatihan manajerial dan sistem organisasi.
h. Prioritas solusi even bisnis
Solusi aspek even bisnis antara lain yaitu Fasilitasi promosi melalui teknologi informasi, Bantuan
biaya pameran dan promosi, Edukasi bagi UMKM menghadapi peluang dan tantangan. Berdasarkan
hasil ANP, prioritas solusi aspek ini yaitu Fasilitasi promosi melalui teknologi informasi

4. Prioritas Strategi
Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis pada permasalahan serta solusi masing-masing aspek dalam
pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Banyumas, maka diperoleh beberapa
alternatif strategi yang ditawarkan yaitu Strategi manajerial dan bisnis, Strategi integrasi vertikal dan
horizontal, Strategi peningkatan kualitas dan kuantitas produk, Strategi pendidikan dan pelatihan tenaga
kerja, Optimalisasi peran pemerintah dan instansi terkait, Pelatihan kewirausahaan bagi pengusah umkm
dan calon pengusaha, Strategi kemitraan dan pengembangan profesionalita, Strategi peningkatan promosi.
Berdasarkan hasil ANP, maka diperoleh prioritas alternatif strategi yang digunakan untuk memecahkan
permasalah yang ada yaitu Strategi peningkatan kualitas dan kuantitas produk.

Gambar 3 Prioritas Strategi

Sumber: Data Primer 2020 (diolah dengan ANP)

KESIMPULAN

Studi ini menghasilkan beberapa kesimpulan aspek yang menjadi prioritas dalam pengembangan
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Banyumas yaitu aspek kewirausahaan. Prioritas permasalahan
dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Banyumas. prioritas permasalahan
aspek lingkungan bisnis adalah Diferensiasi Produk Rendah. Prioritas permasalahan aspek industri terkait
adalah belum ada kerjasama dengan industri besar pendukung. Prioritas permasalahan aspek permintaan
domestik adalah Produksi belum mencukupi kuota permintaan ekspor. prioritas permasalahan aspek tenaga

456
Seminar Nasional
Hasil Penenlitian dan Pengabdian pada Masyarakat V Tahun 2020
“Pengembangan Sumber Daya Menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-66-0

kerja adalah produktivitas rendah. prioritas permasalahan aspek birokrasi adalah Kurangnya anggaran
pendukung. prioritas permasalahan aspek kewirausahaan adalah Pelaku UMKM kurang berinovasi. prioritas
permasalahan aspek manajemen adalah Sistem manajemen belum professional. prioritas permasalahan aspek
even bisnis adalah Belum mampu menangkap peluang perkembangan teknologi informasi.
Prioritas solusi dalam pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Banyumas juga
dibagi berdasarkan aspek. prioritas solusi aspek lingkungan bisnis yaitu Pelatihan desain, packaging, dan
inovasi produk. prioritas solusi aspek industri terkait yaitu Fasilitasi kerjasama dengan industri besar. prioritas
solusi aspek permintaan domestik yaitu Edukasi masyarakat terhadap kualitas produk. prioritas solusi aspek
tenaga kerja yaitu Pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja. prioritas solusi aspek birokrasi yaitu
Optimalisasi anggaran melalui skala prioritas. prioritas solusi aspek kewirausahaan yaitu Pelatihan
kewirausahaan dan pendampingan. prioritas solusi aspek manajemen yaitu Pelatihan kewirausahaan dan
pendampingan. prioritas solusi aspek even bisnis yaitu Fasilitasi promosi melalui teknologi informasi.
Berdasarkan hasil ANP, maka diperoleh prioritas alternatif strategi yang digunakan untuk memecahkan
permasalah yang ada yaitu Strategi peningkatan kualitas dan kuantitas produk.

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin Aziz, Fathul. (2012). Manajemen dalam perspektif islam, (Majenang, Pustaka EL Bayan,
2012), hlm. 192-194.
Gal, A. N. (2010). Competitiveness of small and medium sized enterprises – a possible analytical
framework. Diunduh Tanggal 12 April 2018 dari http://heja.szif.hu/ECO/ECO-100115-
A/eco100115a.pdf.
Hunter, L. & Lean, J . (2014). Investigating the Role of Entrepreneurial Leadership and Social Capital in
SME Competitiveness in the Food and Drink Industry. The International Journal of
Entrepreneurship and Innovation, 15 (3, August), 179-190(12).
Lantu, Donald Crestofel, Mochamad Sandy T riady , Ami Fitri Utami , Achmad Ghazali. (2016)
Pengembangan Model Peningkatan Daya Saing UMKM di Indonesia: Validasi Kuantitatif Model.
Jurnal Manajemen T eknologi, 15(1), 2016,77-93
Nagy, T. O. (2016). SME Sector, A Crucial Area of The Corporate Competitiveness Measurement. Gradus, 3
(1), 446-453. ISSN 2064-8014.
Rangkuti, Freddy. (2018). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT. Graedia, Jakarta
Saaty, Thomas L. (1993). Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik untuk
Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Setiono L, penerjemah; Peniwati K, editor.
Jakarta: PT.Pustaka Binaman Pressindo. Terjemahan dari: Decision Making for Leaders The
Analytical Hierarchy Process for Decisions in Complex World.
_______________. (2014), Decision Making with the Analytic Network Process. Economic, Political, Social,
and Technological Applications with Benefits, Opportunities, Costs, and Risks. Springer. RWS
Publication, Pittsburgh
Sedyastuti, Kristina. (2018). Analisis Pemberdayaan UMKM dan Peningkatan Daya Saing Dalam Kancah
Pasar Global. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis dan Manajemen Indonesia Volume 2, Nomor 1,
Desember 2018
Sugiyono.(2006).Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&.D.Bandung:Alfabeta.
Suliyanto. (2005). Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran, Bogor: Ghalia. Indonesia.
Susilo,Y., Sri. (2012) Strategi Meningkatkan Daya Saing UMKM Dalam Menghadapi Implementasi
CAFTA dan MES.Buletin Ekonomi. ISSN 1410-2293
2017. kementerian UMKM Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia: Data UMKM tahun 2013 -
2017.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, Tentang PerUMKMan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995, Tentang Usaha Kecil
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah

457

Anda mungkin juga menyukai