Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KODE ETIK PPNI DAN ICN

“Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Etika
Dengan Dosen Koordinator Bapak Nandang Ahmad Waluya Skp.,M.Kep.,Sp.KMB.
Dosen Pembimbing Ibu Vera Fauziah F S.Kep.,Ners.,M.Kep.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

Aliva Azzahra Rosadi


Delia Putri Nasution
Heri Hermawan
Jiana Tenti Afrianti
Nazwa Nabillah
Raka Firmansyah
Shela Noviana
Zakia Khoirul Insani

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Makalah Persamaan dan
Perbedaan Kode Etik PPNI dan ICN ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen Bapak Nandang Ahmad Waluya
SKp.,M.Kep.,Sp.KMB. pada mata kuliah Etika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Persamaan dan Perbedaan Kode Etik PPNI dan ICN bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nandang Ahmad
Waluya SKp.,M.Kep.,Sp.KMB selaku dosen mata kuliah Etika yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Kami menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 26 Agustus 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB 1...........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................................................1
1.2 Tujuan Umum....................................................................................................................................2
1.3 Tujuan Khusus...................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
ISI................................................................................................................................................................ 3
2.1 Kode etik persatuan perawat nasional Indonesia (PPNI)...................................................................3
2.2 Kode etik perawat internasional (ICN)...............................................................................................5
2.3 Perbedaan dan persamaan kode etik perawat PPNI dan kode etik perawat ICN..............................6
2.4 Contoh Penerapan prinsip kode etik.................................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................................8
KESIMPULAN...............................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan Seminar..........................................................................................................................8
BAB IV........................................................................................................................................................ 12
PENUTUPAN.............................................................................................................................................. 12
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................................... 12
4.2 Saran................................................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................... 14

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Organisasi profesi adalah organisasi yang terdiri dari para praktisi yang menetapkan diri
sebagai ahli yang mampu dan bergabung bersama melaksanakan fungsi sosial yang tidak dapat
dilakukan sendiri, serta merupakan asosiasi yang bersifat sukarela. Tujuan dibentuknya suatu
Organisasi Profesi secara umum adalah untuk mencapai persatuan dan kesatuan yang kokoh
diantaranya anggotanya, peningkatan mutu dan kesejahteraan anggotanya disertai peninkatan mutu
pelayanan, serta terjalinnya hubungan kerjasama yang baik dengan organisasi profesi lain. Di
Indonesia, keperawatan telah mencapai kemajuan yang sangat bermakna bahkan merupakan suatu
lompatan yang jauh kedepan. Hal ini bermula dari dicapainya kesepakatan bersama pada Lokakarya
Nasional Keperawatan pada bulan Januari 1983 yang menerima keperawatan sebagai pelayanan
profesional (profesional service) dan pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi
(professional education). Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.

Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang
menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-
fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu.

Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi
perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang
teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.

Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan. Inti dari hal
tersebut, yaitu menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan
kesehatan masyarakat.

Tujuan PPNI Keanggotaan PPNI Lama kepengurusan adalah 5 tahun dan dipilih dalam
Musyawarah Nasional atau Musyawarah Daerah yang juga diselenggarakan untuk:

a. Menyempurnakan ADART
b. Perumusan program kerja
1
c. Pemilihan pengurus Keanggotaan PPNI ada 2, yaitu:
1) Anggota biasa

1. WNI, tidak terlibat organisasi terlarang.

2. Lulus bidan pendidikan keperawatan formal dan disahkan oleh pemerintah.

3. Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan organisasi.

4. Pernyataan diri untuk menjadi anggota.

2) Anggota kehormatan
Syaratnya sama dengan anggota biasa, yaitu pada butir a, c, d dan bukan
berasal dari pendidikan perawatan tetapi telah berjasa terhadap organisasi PPNI
yang ditetapkan oleh DPP Dewan Pimpinan Pusat.

Tujuan ICN adalah Untuk mewakili perawat di seluruh dunia, dan menjadi suara
keperawatan internasional sehingga memajukan profesi dan mempengaruhi kebijakan kesehatan
ICN hadir untuk memperkuat hubungan atau jaringan ke asosiasi keperawatan tingkat nasional,
organisasi keperawatan dan organisasi non-keperawatan serta memastikan perkembangan dunia
keperawatan yang lebih baik di masa yang akan datang.

1.2 Tujuan Umum

1. Untuk mengetahui perbedaan dan persamaam kode etik menurut PPNI dan ICN

1.3 Tujuan Khusus

1. Menjelaskan kode etik keperawatan di Indonesia (C2) (A3)

2. Menjelaskan kode etik keperawatan Internasional (C2) (A3)

2
BAB II

ISI

2.1 Kode etik persatuan perawat nasional Indonesia (PPNI)

Kode etik keperawatan menurut PPNI adalah pedoman standar untuk mengatur tindakan
atau perilaku perawat dalam kerangka kerja dan pengambilan keputusan secara
professional.Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) didirkan pada tahun 1974 adalah
organisasi profesi resmi yang menyusun kode etik keperawatan Indonesia, yang terdiri atas :

1. Perawat dan Klien

Saat bertugas, perawat akan dihadapkan oleh banyak klien dan tentu saja tidak bisa
memilih klien seperti apa yang mau dilayani. Kode etik keperawatan telah mengatur yaitu :

a) Perawat wajib memberikan pelayanan keperawatan sebaik mungkin dengan menghargai


harkat dan martabat seorang manusia serta menunjung tinggi perbedaan seperti suku, agama,
ras atau golongan.
b) Bertanggung jawab penuh terhadap asuhan keperawatan khususnya kepada yang
membutuhkan.
c) Perawat wajib menjaga suasana lingkungan saat memberikan pelayanan keperawatan dengan
menghormat setiap nilai-nilai yang dimiliki klien seperti budaya, ada istiadat, serta keyakinan
dalam agamanya.
d) Perawat wajib menjaga setiap informasi apapun yang berkaitan dengan tugas sebagai seorang
perawat namun bisa mengungkapkan informasi kerahasiaan tersebut jika diperlukan dalam
penegakan hukum

2. Perawat dan Praktik

Seorang perawat harus benar-benar memahami pekerjaan dan segala tugasnya baik secara
teori maupun praktiknya. Adapun poin-poin yang harus dimiliki seorang perawat dalam praktik
keperawatan:

a) Perawat wajib untuk selalu meningkatkan kompetensi baik soft skill ataupun hard skill secara
berkelanjutan.
3
b) Perawat wajib menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dengan menerapkan
keilmuwan, kompetensi serta nilai kejujuran secara profesional sesuai dengan kebutuhan
klien.
c) Setiap keputusan yang diambil didasarkan atas informasi yang akurat serta dapat
mempertimbangkan kompetensi seseorang apabila hendak melakukan konsultasi,
memberikan delegasi, dan menerima delegasi.
d) Selalu bekerja sebaik mungkin secara profesional untuk menjaga serta menjunjung nama
baik profesi keperawatan.

3. Perawat dan Masyarakat

Perawat adalah bagian dari masyarakat yang mempunyai tanggung jawab untuk menjadi
pelopor dalam hal pemenuhan kebutuhan terhadap kesehatan. Dalam hal ini, kode etik
keperawatan dan masyarakat adalah:

a) Perawat mempunyai tanggung jawab untuk memprakarsai serta mendukung berbagai


kegiatan yang berakitan dengan kebutuhan peningkatakan kesehatan serta pencegahan
penyakit di masyarakat

4. Perawat dan Teman Sejawat

Seorang perawat dapat bekerja secara individu maupun tim, ketika bekerja secara tim
seperti di rumah sakit, klinik kesehatan atau fasilitaskesehatan lainnya maka penting untuk
menjaga hubungan baik dengan teman sejawat.

hal yang wajib diperhatikan untuk menjunjung tinggi kode etik keperawatan dengan teman
sejawat:

a) Perawat wajib menjaga hubungan dengan teman sejawat maupun tenaga kesehatan lainnya
guna meningkatkan suasana lingkungan yang serasi demi mencapai tujuan secara
keseluruhan.
b) Perawat wajib menjadi pelindung klien dari tindakan pelayanan yang tidak kompeten dari
tenaga kesehatan, perbuatan buruk, tidak etis, ilegal dan berbahaya.

4
5. Perawat dan Profesi

Berprofesi sebagai seorang perawat harus senantiasa membekali diri dengan berbagai
ilmu khususnya bidang keperawatan dengan menempuh pendidikan setinggi mungkin serta
selalu mengakses informasi terbaru agar dapat memberikan peningkatan kualitas pelayanan
keperawatan.

Berikut poin-poin penting yang wajib dimiliki seorang perawat untuk menjunjung tinggi kode
etik keperawatan:

a) Perawat harus selalu aktif terlibat dalam membangun serta menjaga kondisi lingkungan kerja
yang kondusif agar asuhan keperawatan berkualitas dan bermutu tinggi dapat diwujudkan.
b) Perawat harus ikut berperan aktif dalam kegiatan pengembangan profesi keperawatan baik
secara di tingkat daerah, nasional, maupun internasional.
c) Perawat mempunyai peran penting dalam peningkatakan standar pendidikan maupun
pelayanan keperawatan.

2.2 Kode etik perawat internasional (ICN)

Kode Etik Keperawatan Internasional atau International Council of Nurse (ICN) adalah
pedoman yang mengatur segala tindakan atau keputusan yang didsasakan atas nilai dan
kebutuhan sosial.

Tujuan utama dari ICN adalah untuk memperkokoh persatuan antar perawat di seluruh
dunia, wadah aspirasi, forum pemecahan masalah, pembuatan peraturan dan peningkatakan
pelayanan serta pendidikan keperawatan sesuai dengan kode etik profesi keperawatan

Pelayanan keperawatan diberikan kepada semua orang baik individu, keluarga, maupun
masyarakat tanpa melihat latar belakang, suku, agaram, ras, atau golongan.

Kode etik keperawatan harus dipahami, dijunjungtinggi serta digunakan oleh semua
perawat dalam semua aspek pekerjaan untuk mencapai tujuan.

a) Perawat dan lingkungan masyarakat

5
Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, dan dapat
berperan serta secara aktif dalam menentukan masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi
di masyarakat

b) Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan

Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan standar


praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan
keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara aktif untuk
menopang perannya dalam situasi tertentu. Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat
mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi keperawatan.

c) Perawat dan profesi keperawatan

Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar praktik
keperawatan dan pendidikan keperawatan . Perawat diharapkan ikut aktif dalam
mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan perawatan secara profesional.
Perawat sebagai anggota profesi berpartisipasi dalam memelihara kestabilan sosial dan ekonomi
sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktik keperawatan.

d) Perawat dan sejawat

Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik tenaga
keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan. Perawat dapat melindungi dan
menjamin seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa terancam

2.3 Perbedaan dan persamaan kode etik perawat PPNI dan kode etik perawat ICN

 Persamaan kode etik perawat Indonesia dan kode etik perawat internasional

kedua kode etik tersebut membahas tentang standar yang mengukur dan mengevaluasi
perilaku moral keperawatan, dan sama-sama bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
kepercayaan klien kepada perawat, kepercayaan diantara sesama perawat, dan kepercayaan
masyarakat kepada profesi keperawatan.

 Perbedaan kode etik perawat Indonesia dan kode etik perawat internasional

6
Kode etik keperawatan menurut ICN (1973) menegaskan bahwa keperawatan bersifat
universal. Keperawatan menjunjung tinggi kehidupan, martabat dan hak asasi manusia.
Keperawatan tidak dibatasi oleh perbedaan kebangsaan, ras, warna kulit, usia, jenis kelamin,
aliran politik, agama, dan status sosial.

Dalam kode etik perawat menurut PPNI hubungan perawat dan masyarakat dibedakan
poin penjelasan dengan hubungan perawat dan pasien. Sedangkan, dalam ICN bagi hubungan
perawat dan masyarakat disatukan makna pada poin nurses and people karena memiliki
kesamaan arti dan penerapan.

2.4 Contoh Penerapan prinsip kode etik

1. perawat menasehati pasien dengan penyakit jantung tentang program latihan untuk
memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat menasehati untuk tidak dilakukan
karena alasan resiko serangan jantung.
2. perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada
orang lain.
3. Perawat harus dapat menjaga privasi pasien mengenai kesehatanya.
4. perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, pasien, sesama teman sejawat,
karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis obat kepada pasien
perawat dapat digugat oleh pasien yang menerima obat, dokter yang memberi tugas
delegatif, dan masyarakat yang menuntut kemampuan professional.
5. Perawat memberitahukan pasien bahwa keadaanya baik, padahal terdapat gangguan atau
penyimpangan.

7
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan Seminar

A. Prinsip Etik Keperawatan

Etika keperawatan adalah pedoman bagi perawat di dalam memberikan asuhan


keperawatan agar segala tindakan yang diambilnya tetap memperhatikan kebaikan klien. Etika
keperawatan mengandung unsur-unsur pengorbanan, dedikasi, pengabdian, dan hubungan antara
perawat dengan klien, dokter, sejawat perawat, diri sendiri, keluarga klien, dan pengunjung.
Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah
etika merupakan suatu ilmu.

B. Titik tolak

Pelayanan kesehatan adalah untuk kesembuhan pasien dan keselamatan pasien hal ini kita
temukan dalam adagium hukum “Agroti Lex Suprema” keselamatan pasien adalh hukum yang
tertinggi, oleh sebab itu prinsip nilai etika merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seorang
perawat untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien.

Prinsip etik keperawatan yang harusditerapkan oleh perawat dalammenjalankan praktik


asuhan keperawatanada 8 prinsip etik, antara lain:

1) Prinsip autonomy (kebebasan) yaituprinsip menghormati otonomi klien,dimana klien dan


keluarga bebas danberhak untuk memilih danmemutuskan apa yang akan dilakukanperawat
terhadapnya.
2) Prinsip beneficience (berbuat baik)yaitu setiap tindakan yang dilakukanoleh perawat harus
memiliki manfaatkepada klien maupun keluarga klien.
3) Prinsip nonmaleficience (tidakmerugikan) yaitu tindakan perawatharus sesuai prosedur agar
tidak terjadi kesalahan maupun kelalaian yangdapat merugikan klien maupunkeluarga.
4) Prinsip justice (keadilan) yaitutindakan perawat dalam memberikanpelayanan dilarang
membeda-bedakanantara klien satu dengan klien lainnya.
5) Prinsip veracity (kejujuran) yaituperawat diwajibkan berkata jujur danjelas terhadap apa
yang akandilakukannya kepada klien maupunkeluarga klien.
8
6) Prinsip fidelity (menepati janji) yaituperawat dalam memberikan pelayananharus setia
kepada klien serta memilikikomitmen dalam memberikanpelayanan dengan baik.
7) Prinsip accountability(bertanggungjawab) yaitu perawatharus bertanggungjawab
mengenaitindakan yang dilakukan terhadap klienmaupun keluarga.
8) Prinsip confidentiality (kerahasiaan)yaitu perawat harus menjaga rahasiasetiap klien, baik
pada saat klien masihhidup maupun sudah meninggal(Utami, 2016).

1.) Otonomi (Autonomi) prinsip utama

Otonomi (Autonomi) prinsip utama oleh seorang perawat dalam memberikan asuhan dan
tindakan keperawatan haruslah didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis
dan mampu mengambil keputusan sendiri yang terbaik untuk kepentingan dirinya sendiri, dalam
hal ini perawat tidak boleh memaksakan suatu tindakan keperawatan tanpa persetujuan pasien.

Misalnya pasien dalam melakukan pemasangan infus meskipun telah ada intruksi dari
dokter secara tertulis untuk melakukan pemasagnan infus seorang perawat yang akan melakukan
wajib terlebih dahulu untuk meminta persetujuan pada pasien, setelah pasien setuju maka
perawat baru boleh melakukan pemasangan infus, itu yang dimaksud dengan autonomi pasien.
Begutu juga pasien yang akan dilakukan tindakan operasi oleh dokter pasien wajib diberikan
informed consent oleh dokter sehingga pasien paham tujuan dan tindakan dan resiko yang akibat
operasi tersebut.

2.) Beneficence (Berbuat Baik)

Beneficence (Berbuat Baik) prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik
dengan begitu dapat mencegah kesalahan atau kejahatan. Setiap langkah perbuatan dan tindakan
yang dilakukan oleh perawat pada pasien harus untuk kepentingan terbaik pada pasien. Semata
mata mata hanya untuk kebaikan pasien.

3.) Justice (Keadilan)

9
Nilai ini direfleksikan dalam praktek professional ketika perawat bekerja untuk asuhan
keperawatan dan tindakan keperawatan yang benar, sesuai standar keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. Perawat tidak boleh membedakan bedakan pasien
berdasarkan status sosial, pangkat, jabatan, atau tidak boleh SARA

4.) Veracity (Kejujuran)

Nilai nilai kejujuran ini bukan tidak saja dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh
seluruh tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kesehatan, perawat yang
memberikan informasi kepada pasien sesuai dengan ketentuan yang berlaku harus memberikan
informasi yang lengkap, akurat dan objektif pada pasien dan keluarga. Untuk meningkatkan
saling percaya antara perawat dan pasien maka sikap jujur perawat dapat mempermudah
pelayanan asuhan keperawat oleh perawat kepada pasien.

5.) Confidentiality (Kerahasiaan)

Hak privacy pasien merupakan hak yang tidak boleh dilanggar oleh perawat, maka segala
informasi tentang pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh perawat, perawat tidak boleh
menginformasikan penyakit pasien pada siapun kecuali atas izin keluarga. Pembahasan tentang
terkait pasien hanya boleh dialakukan dalam pelayanan, itupun harus untuk kepentingan pasien.
Rekam medik pasien tidak boleh dibaca oleh orang lain, kecuali tenaga kesehatan terkait dalam
memberikan asuhan pelayanan kesehatana pasien.

Kasus Praktik Etik Keperawatan di Indonesia

Perawat Membantu Aborsi Terancam Hukuman 5,5 Tahun Penjara

Rabu, 19 September 2007

Mudjiati, pegawai Puskesmas Paneleh Surabaya yang menjadi terdakwa kasus aborsi
ilegal terancam 5,5 tahun penjara. Mudjiati dalam kasus ini didakwa membantu Dr. Sulianto
Halim (terdakwa lain) melakukan aborsi janin dijerat pasal 348(1) KUHP Jo Pasal 56 ke 1,
KUHP Jo Pasal 65(1) KUHP. Dalam dakwaaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU)
Mulyono SH, terungkap bahwa tindakan yang dilakukan Mudjiati telah menyalahi praktek
kesehatan Pasal 15 ayat (1) dan(2) undang-undang kesehatan.

10
Menurut Mulyono, praktek aborsi itu dilakukan terhadap 3 pasien, dengan inisial AT,IW,
dan YK. Aborsi terhadap AT terjadi pada 16 Juni 2007 pukul 17.00 WIB s/d 19.30 WIB dilokasi
praktek Dr. Halim. Dalam praktek ini, Dr. Halim meminta pasien membayar Rp.2 juta, namun
oleh AT baru dibayar Rp.100.000.

Peranan Mudjiati dalam kasus ini adalah membantu mempersiapkan peralatan untuk
operasi aborsi dengan cara suction (dihisap) menggunakan alat spet 50 cc. Adanya aborsi ini
diperkuat dengan visum.

11
BAB IV

PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan

 Kesimpulan 1
Menurut PPNI Kode Etik Keperawatan adalah pedoman standar untuk mengatur tindakan atau
perilaku perawat dalam kerangka kerja dan pengambilan keputusan secara professional.

Kode Etik Keperawatan terdiri dari :

1. Perawat Klien
2. Perawat dan Praktik
3. Perawat dan Masyarakat
4. Perawat dan Teman Sejawat
5. Perawat dan Profesi
Adapun Kode Etik Keperawatan Internasional atau International Council of Nurse (ICN)
adalah pedoman yang mengatur segala tindakan atau keputusan yang didsasakan atas nilai
dan kebutuhan social, yang memiliki tujuan untuk memperkokoh persatuan antar perawat di
seluruh dunia, wadah aspirasi, forum pemecahan masalah, pembuatan peraturan dan
peningkatakan pelayanan serta pendidikan keperawatan sesuai dengan kode etik profesi
keperawatan. Aspek yang menjadi tujuan pekerjaan perawat adalah sebagai berikut ;

1. Perawat dan Lingkungan Masyarakat


2. Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan
3. Perawat dan profesi keperawatan
4. Perawat dan sejawat
Kode Etik Perawat Indonesia pun memiliki persamaan dan perbedaan, yaitu perbedaan dan
persamaan kode etik perawat PPNI dank ode etik ICN yang membahas tentang standar yang
mengukur dan mengevaluasi perilaku moral keperawatan, dan sama-sama bertujuan untuk
menciptakan, mempertahankan kepercayaan klien kepada perawat, kepercayaan diantara
sesama perawat, dan kepercayaan masyarakat kepada profesi keperawatan. Sedangkan
Perbedaan kode etik perawat Indonesia dan perawat internasional dibahas oleh PPNI
bahwasannya hubungan perawat dan masyarakat dibedakan poin penjelasan dengan
hubungan perawat dan pasien. Sedangkan, dalam ICN bagi hubungan perawat dan
masyarakat disatukan makna pada poin nurses and people karena memiliki kesamaan arti
dan penerapan.

12
 Kesimpulan II

Etika keperawatan mengandung unsur-unsur pengorbanan, dedikasi, pengabdian, dan


hubungan antara perawat dengan klien, dokter, sejawat perawat, diri sendiri, keluarga
klien, dan pengunjung. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam
melakukan refleksi.

Prinsip etik keperawatan yang harusditerapkan oleh perawat dalammenjalankan praktik


asuhan keperawatanada 8 prinsip etik, antara lain:

 Prinsip autonomy
 Prinsip beneficience
 Prinsip nonmaleficience
 Prinsip justice
 Prinsip veracity
 Prinsip fidelity
 Prinsip accountability
 Prinsip confidentiality

4.2 Saran

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan bisa menambah pengetahuan tentang
falsafah dan paradigma keperawatan dan makalah kami ini, dapat dijadikan referensi bagi
penulis selanjutnya. Diharapkan para pembaca bisa memberikan kami kritik dan saran untuk
dapat menjadikan kami lebih baik lagi dalam penulisan makalah-makalah kami selanjutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonym.”Kode Etik Keperawatan Indonesia “. Diakses dari

https://ppni.inna.org/doc/ADART/KODE_ETIK_KEPERAWATAN_INDONESIA.pdf. Pada
tanggal 26 Agustus 2021

Redaksi Mhomecare. “Kode Etik Keperawatan Internasional”. Diakses dari

https://www.google.co.id/amp/s/mhomecare.co.id/blog/kode-etik-keperawatan-
internasional/amp/ . Pada tanggal 26 Agustus 2021

Nerslicious “contoh penerapan prinsip etika keperawatan”. Diakses dari


https://www.nerslicious.com/etika-keperawatan/. Pada tanggal 26 Agustus 2021

14

Anda mungkin juga menyukai