Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari kegiatan

mengambil sebuah keputusan. Setiap aktifitas manusia dikenai proses berpikir,

tentang tujuan, manfaat, serta bagaimana mencapai tujuan yang telah ditsetapkan.

Menurut Dermawan, manusia adalah makhluk pembuat keputusan (decision

making man), pengambil keputusan, penentu atas sebuah pilihan dari sejumlah

pilihan. Pengambilan keputusan terjadi setiap saat sepanjang hidup manusia. 1

Kehidupan manusia adalah kehidupan yang selalu diisi oleh peristiwa

pengambilan keputusan. Karena itulah kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan

dari pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan adalah sesuatu yang

kodratilah (something innate) dalam diri manusia. Sehingga setiap manusia tidak

dapat menghindarinya karena pengambilan keputusan menjadi suatu hal yang

biasa diambil atau dilakukan dalam menghadapi berbagai permasalahan untuk

dapat mempertahankan hidupnya. Pengambilan keputusan merupakan kunci

kehidupan dan kegiatan yang penting dalam menjalani kehidupan ini.

Dalam proses pengambilan keputusan keluarga, peran-peran tersebut

yaitu influencer, gate-keeper, decider , buyer , user, disposer. Dalam proses

pengambilan keputusan yang bersifat generik pada keluarga tradisional yang

terdiri dari orang tua dan anak, orang tua hampir selalu dipandang menjadi

penentu akhir (the final say) dalam menimbang keputusan yang diambil, aturan
yang digunakan dalam mengambil keputusan (Butler, Robinson &

Scanlan,2005). Khususnya untuk perilaku konsumen, orang tua dan anak

berada dalam posisi interaksi dua arah dimana orang tua dan anak sama-sama

saling mempengaruhi (Marshall, 2010).

Anda mungkin juga menyukai