Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MUSIK KREATIF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Seni Musik

Dosen Pengampu :

Marenda Adhi Septya, M.Sn.

Disusun oleh :

Silvia Eka Saputri : 12205193285

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga penulisan makalah ini terselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya.

Sehubung dengan selesainya penulisan makalah ini maka penulis mengucapkan


terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negri
Tulungagung.

2. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. H. Muh. Nurul Huda, M.A selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

4. Marenda Adhi Setya, M.Sn, selaku dosen mata kuliah Seni Musik.

5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan makalah ini.

Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT, dan tercatat
sebagai amal shalih. Akhirnya, makalah ini penyusun suguhkan kepada segenap pembaca dan
harapan adanya saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi perbaikan. Semoga karya ini
bermanfaat dan mendapat ridha Allah SWT.

Blitar, 30 November 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..1

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………...1
C. Tujuan……………………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………2

A. Definisi Musik Kreatif…………………………………………………………………….2


B. Ciri-ciri musik kreatif………………………………………………………….................3
C. Contoh-contoh musik kreatif……………………………………………………………...4
D. Alat musik kreatif………………………………………………………………………....5
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………6

A. Simpulan………………………………………………………………………………......6
B. Saran………………………………………………………………………………………6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….……7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama,
nada, lagu, dinamika, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat
yang mampu menghasilkan suara atau irama. Walaupun musik adalah sejenis fenomena
intuisi, untuk mencipta, memperbaiki, dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni.

Seni musik sendiri seiring berjalannya waktu dan zaman semakin lama semakin
bermacam-macam jenisnya. Bahkan perkembangan zaman yang semakin lama semakin
modern ini seni musik berkembang menjadi lebih baik. Hampir seluruh orang di muka bumi
ini menjadi penikmat musik, entah sebagai pencipta musik, pemain alat musik, maupun
pendengar musik. Berbicara soal musik sudah tak asing bagi kalangan anak-anaak sampai
orang dewasa pun pasti menikmati musik. Meskipun jenis-jenis musik dari berbagai kalangan
berbeda namun tetap menjadi satu kesatuan seni musik.

Perkembangan musik yang semakin lama semakin modern saja, pada makalah kali ini
penulis ingin membahas tentang musik kreatif. Karena orang-orang pada zaman sekarang
banyak sekali yang mencoba membuat inovasi-inovasi terbaru dengan musik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari musik kreatif ?
2. Apa saja ciri-ciri musik kreatif ?
3. Apa saja contoh-contoh musik kreatif kontemporer di Indonesia?
4. Apa saja alat musik kreatif ?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi musik kreatif
2. Mengetahui ciri-ciri musik kreatif
3. Mengetahui contoh-contoh musik kreatif kontemporer di Indonesia
4. Mengetahui apa saja alat musik kreatif
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Musik Kreatif


Aktivitas musik merupakan persepsi dan kognisi tidak harus ditanggapi secara
apriori karena kegiatan bermusik sendiri merupakan perilaku dari manusia (lihat dalam
Djohan, 2009). Musim dalam kehidupan manusia merupakan suatu hal yang dapat
diartikan fundamental yang tidak dapat dipisahkan. Pada hakikatnya, musik merupakan
produk dari fikiran manusia. Elemen vibrasi dalam musik mewujud pada (fisik dan
kosmos), esensi musik dalam bentuk frekuensi, amplitudo, dan durasi belum menjadi
musik dalam diri manusia, diperlukan adanya proses transformasi secara neurologis dan
diinterprestasikan melalui otak menjadi : pict, timbre, dinamika, dan tempo.1
Bagi orang-orang yang hidup berdampingan dengan musik berkeyakinan bahwa
tiap orang memerlukan musik sudah diutarakan lama oleh Aristoteles yang mengatakan
dimasukkannya musik sebagai bagian dari pendidikan orang yunani karena music
memberikan kenikamatan intelektual di waktu senggang. Lebih lanjutnya Aristoteles
menjelaskan elemen music : ritme (rhutmos),harmoni (harmonial),dan melodi (melos),
seperti gerakan jiwa bahkan baginya melodi tanpa lirik seperti meniratkan suara hati,
sehingga dapat menampilkan watak seseorang.2
Determinasi sekilas seperti manusia, budaya, kecerdasan, kreativitas, dan musik
merupakan sebuah simbol yang dapat disimpulkan keterikatan music dengan manusia.
Manusia dalam hal ini sebagai pencipta atau pemberi respons musik.
Musik kreatif merupakan music yang diciptakan oleh hasil pemikiran manusia itu
sendiri dengan alat music yang sering dijumpai disekitarnya dalam kehidupan sehari-hari.
Musik kreatif muncul sebagai bentuk pengembangan kreativitas manusia dalam
menikmati sebuah musik itu sendiri. Pada perkembangan zaman sekarang banyak sekali
jenis-jenis musik atas hasil kreativitas dari manusia yang memang menjadi penikmat
musik.
Membuat komposisi music baru tidaklah sederhana, namun justru terkesan lebih
menantang karena menuntut karya yang benar-benar baru dalam segala hal, muali dari
penjudulan, penggunaan alat sampai pada gramatika musiknya. Ivan gunawan (2009)
menegaskan, istilah kontemporer yang emlekat pada kata music itu bukan menjelaskan
tentang jenis (genre), aliran atau gaya music, akan tetapi lebih spesifik pada sikap atau
cara pandang senimannya yang tentunya tersirat dalam konsep serta gramatik musiknya
yang memiliki nilai-nilai “kekinian”. Dengan demikian, menciptakan music baru
memerlukan kreativitas yang disertai dengan ide-ide segar sehingga menjelma menjadi
bentuk karya yang relative baru. 3

B. Ciri-ciri Musik Kreatif


1
Prasetyo nandhy, anak, kreativitas dan seninya (music),(Yogyakarta : deepublish, 2020) hlm. 33.
2
Ibid hlm. 34
3
Dr. Juliani, bungai rampai pendidikan seni dan potensi kearifan lokal, (Sumedang : CV bintang warli
artika ,2013) hlm 152.
Ciri-ciri atau jenis dari musik kreatif sendiri adalah :
1. Warna bunyi mampu sejenis atau mampu berbagai macam jenis.
2. Memiliki improvisasi yang banyak ragam mengikuti keinginan dari pemusik.
3. Notasi musik hanya mampu dimengerti oleh pemusik dikarenakan notasinya ditulis
dengan lambang atau tanda.
4. Jenis tangga nada atau suara bervariasi.
5. Jenis birama tidak terpaku pada satu birama saja.
6. Bunyi mampu berasal dari sumber yang beragam bukan hanya dari instrument musik.
7. Dinamik dan tempo musik bervariasi.
8. Ada pergantian komposisi musik instrument.
9. Banyak menggunakan modulasi.
10. Dinamik dan tempo dengan variasi tak lazim.
11. Harmoni lepas diri dari sistem tonal (pengelompokan tingkat akor).
C. Contoh-contoh Musik Kreatif (kontemporer) di Indonesia
1. Tetabuhan sungut
“Tetabuhan sungut” merupakan karya yang dimainkan oleh sekelompok paduan laki-
laki dan perempuan, karya Slamet Abdul Sjukur.
Ide utamanya yaitu mentransfer bunyi-bunyi gamelan, vokal, alat tradisi berupa
saron, kendang, dan semacamnya (dung tak gen bern jer, na no ne, e o e,…) melalui
vocal manusia. Ibarat main gamelan, namun menggunakan suara mulut. Bunyi-bunyi
tersebut menjadi satu kesatuan suara yang otonom. Bukan bermaksud mengimitasi
suara gending dan dimainkan oleh suara manusia, namun bunyi-bunyi tersebut
disusun ulang hingga membentuk sebuah komposisi mandiri.
2. Badingkut
“badingkut” merupakan sebuah karya dari seorang dosen Oya Yukarya. Pada satu
bagian tertentu, idenya bertolak dari eksplorasi warna-warna suara vocal manusia.
Seperti gaya melodi bicara dengan suatu kalimat yang bunyi huruf vocal nya diganti
dengan yang hanya menggunakan vocal yang sama a,I,u,e atau o. nuansa akrab dan
lucu terasa pada bagian ini, sehingga terkadag membuat penonton larut terhadap
karyanya. Namun tetap saja kekayaan karyanya terletak pada kemampuan menyusun
bunyi yang satu sama lain tidak selalu sama dengan menggunakan berbagai teknik
komposisi yang khas.
3. OAEO
“OAEO” merupakan salah satu karya I Wayan Sadra pada tahun 1993. Komposisi
yang terdapat pada karya ini memiliki kesan yang menarik, karena dengan
menggunakan vocal ini saja mampu menjadi satu karya yang baru. Vocal tersebut
dipadukan dengan beberapa alat music perkusi dan menggunakan berbagai rangkaian
melodi sebagai bahan musical tradisi dengan teknik pengulangan dan berbagai variasi
di setiap bagiannya. Warna suara vocal dari laki-laki dan perempuan menghasilkan
satu warna yang khas, apalagi dalam karya ini terdapat solois-solois meskipun tidak
dominan.
4. Philosophy gang
Philosohphy Gang merupakan album perdana dari grup musik bentukan Harry Roesli,
Harry-Roesli Gang. Meski direkam di Musica Studio’s Jakarta, album ini dirilis oleh
Lion Records di Singapura tahun 1973. Pada tahun 2017, album tersebut dirilis ulang
dalam bentuk CD dan piringan hitam. Dalam daftar “150 Album Indonesia Terbaik”
versi majalah Rolling Stone Indonesia yang terbit edisi #32 bulan Desember 2007.
Album Philoshopy Gang menempati peringkat ke-34. Salah satu lagu dari album
tersebut, “Malaria”, mendapatkan posisi ke-44 dalam daftar “150 Lagu Indonesia
Terbaik” versi majalah yang sama edisi #56 bulan Desember 2009.
5. Body tjak
Body tjak merupakan karya seni pertunjukan multi-kultural yang memadukan unsur-
unsur seni budaya Barat (Amerika) dan Timur (Bali, Indonesia). Dengan dua
produksinya: “Body Tjak 1990” dan “Body Tjak 1999” merupakan hasil kolaborasi
antara I Wayan Dibia (Bali) dan Keith Terry (California). Digarap dengan
memadukan unsur-unsur seni Kecak Bali dan Body Musis, “Body Tjak”
menghasilkan sebuah jenis musik baru yang menggunakan tubuh manusia sebagai
sumber bunyi. Karya ini murni lahir dari keinginan seniman untuk mengekspresikan
jiwanya yang telah tergugah oleh dinamisme seni kecak dan body music.
D. Alat musik kreatif
Alat music kreatif bisa dari alat-alat atau barang-barang disekitar manusia. Seperti
gitar dari kotak tisu bekas, marakas dari botol bekas, gendang dari galon bekas, gambang
dari gelas berisi air dll. Alat musik kreatif cenderung sederhana namun dengan
kreativitas manusia itulah dapat tercipta sebuah musik yang kreatif.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Karya musik kreatif merupakan karya music yang dihasilkan dengan menciptakan
atau mengkreasikan music sendiri dengan ide-ide sendiri yang sederhana namun
menarik.
2. Beberapa ciri-cirinya yaitu Warna bunyi mampu sejenis atau mampu berbagai
macam jenis. Memiliki improvisasi yang banyak ragam mengikuti keinginan dari
pemusik. Notasi musik hanya mampu dimengerti oleh pemusik dikarenakan
notasinya ditulis dengan lambang atau tanda. Jenis tangga nada atau suara
bervariasi. Jenis birama tidak terpaku pada satu birama saja.
3. Contoh music kreatif atau kontemporer di Indonesia adalah tetabuhan sungut,
badingkut, OAEO, philosophy gang, body tjak.
4. Alat music kreatif sendiri sederhana yakni alat-alat atau barang-barang disekitar
linkungan yang bisa digunakan untuk bermain music atau bisa dikreasikan
menjadi alat music.
B. Saran
1. Makalah ini berguna untuk referensi pembaca khususnya calon pendidik.
2. Makalah ini berguna bagi penulis dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Prasetyo nandhy (2020) anak, kreativitas dan seninya (music), Yogyakarta : deepublish.
Dr. Juliani, (2013) bungai rampai pendidikan seni dan potensi kearifan lokal, Sumedang : CV bintang
warli artika.
Djohan. (2009). Psikologi music. Yogyakarta : buku baik.

Anda mungkin juga menyukai