DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna
memperbaiki kesalahan kami di waktu mendatang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I...........................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II..........................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................3
BAB III........................................................................................................9
PENUTUP....................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Berselang 141 tahun setelah penemuan Jenner, pada 1939, Tisellius, dan
kabat menemukan secara elektroforesis bahwa antibodi terletak pada
spektrum globulin gamma, yang kemudian dikenal sebagai imunoglubin (Ig).
Selanjutnya, dengan cara imunoelektroforesis oleh WHO pada 1964,
diketahui terdapat 5 kelas lg,yaitu IgA,IgB, lgM, IgD, dan IgE. Pada tahun
1959, Porter dan Edelman menemukan struktur Ig. Berselang 10 tahun
kemudian, pada tahun 1969, Edelman melaporkan urutan asam amino yang
lengkap dari molekul Ig. Reagin kelas IgE, Faktor yang diaanggap memiliki
peranan pada penyakit alergi ditemukan oleh kimishage dan Teneko Ishizaka
pada 1967.
Reseptor ini mempunyai daya afinitas yang sangat kuat dengan fragmen
komplemen C3b dan C4b. Reseptor ini terdapat pada berbagai sel terutama
pada eritrosit, neutrofil, makrofag, eosinofil, sel T, sel B, dan sel dendrit
folikular. CRI sedikitnya menlpunyai 3 fungsi pentiug, 1) regulator untuk
aktivasi komplernen dengan cara rnengharnbat aktivasi C3 konvertase, 2)
reseptor opsonin, rneningkatkan fungsi fagositosis leukosit untuk
rnenghancurkan rnikroorganisrne yang ditempel C3b atau C4b, 3)
pembersihan kom~leks imun dari sirkulasi darah.
Reseptor ini terdapat pada membran limfosit B, sel dendrit folikular, dan
sel epitel. Reseptor CR2 pada sel dendrit folikular berfungsi menarik
kornpleks antigen-antibodi ke daerah germinal centers juga rnerupakan
reseptor pemukaan untuk virus Epstein-Barr. Reseptor komplemen tipe 3
(CR3, reseptor iC3b) Reseptor ini spesifik untuk iC3b. Reseptor CR3 terdapat
pada berbagai permukaan mernbran sel antara lain neutrofil, fagosit
mononuklear, sel mast dan sel NK. CR3 penting untuk fagositosis
mikroorganisme atau partikel yang diselubungi oleh iC3b.
Aktivasi komplemen
1. Jalur klasik
2. Jalur lectin
3. Jalur alternatif
Aktivasi jalur klasik dimulai dengan C1, aktivasi jalur alternatif dimulai
dengan C3. Aktivasi jalur klasik diaktifkan oleh kompleks imun (antigen-
antibodi) sedang jalur alternatif tidak.
Terjadi tanpa melalui 3 reaksi pertama yang terdapat pada jalur klasik (C1,
C4, dan C2)
Bakteri (endotoksin)Jamur,
Virus, parasit
Zimosan
Agregat IgA ( IgA1, IgA2) dan IgG4
Faktor nefritik
c) Aktivasi Komplemen melalui Jalur Lectin
Mannan Binding protein secara struktur mirip C1q tetapi ikatan ini
bergabung langsung dengan grup manosa pada dinding sel bakteri tanpa
adanya antibodi spesifik. MASP adalah protease yang mampu bereaksi
dengan C4 dan C2 menyebabkan terbentuk nya C4bC2b sama dengan
konvertase C3 yang terbentuk pada jalur klasik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komplemen ditemukan oleh bordet pada tahun 1894. Jalur aktivasi terbagi
menjadi 3, yaitu jalur klasik, jalur alternative, dan jalur Mb-lektin.
Mekanisme aktivitas komplemen terbagi menjadi 4, yaitu Reseptor fragmen
komplemen, Reseptor komplemen tipe 1 (CRI, reseptor C3b), Reseptor
komplemen tipe 2 (CR2), dan Reseptor komplemen tipe 4 (CR4).
Glikoprotein berperan sangat penting dalam proses perlindungan imunologi,
pembekuan darah, pengenalan sel, dan interaksi dengan bahan kimia lainnya.
Produk yang dihasilkan oleh aktivasi komplemen jalur klasik adalah
katalisator reaksi berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA